"pa... Xinxin berangkat sekarang!" Teriak Han Xinxin berpamitan pada papanya yang ada di dalam rumah, sambil menggendong baku di punggungnya dan tak lupa untuk memakai topi kopeanya
"Iya, iya.. kamu harus hati-hati, ingat jangan terlalu jauh masuk ke dalam hutan, banyak binatang buas dan tanaman beracun di sana juga banyak" ucap seorang lelaki paru baya yang tengah berjalan terpincang-pincang keluar dari dalam rumah dengan di bantu tongkat di tangannya, dan memberikannya rantang makanan serta botol minuman ke pada Han xinxin untuk bekal iya di dalam hutan nantinya
"Pa.. jangan khawatir, ini bukan pertama kalinya Xinxin masuk ke hutan," jawab Han xinxin sambil mengambil rantang makanan dan botol minuman kemudian memasukkannya ke dalam baku yang ada di punggungnya dan Tersenyum
"Papa jangan cemas Xinxin Hampir setiap hari ke hutan jadi.. papa jangan memikirkan sesuatu yang bisa mengganggu pikiran papa" tutur Han xinxin pada Han kang (papanya)
" Meski kamu sudah terbiasa kesana, tapi tidak ada salahnya papa memperingatkan mu, jangan sampai kamu tersesat" jelas Han kang (papa) Han xinxin
"Baik pa.. Xinxin akan terus mengingat nasehat dari papa"
Han xinxin berjalan meninggalkan. Kediamannya untuk masuk ke hutan mencari sesuatu yang bisa iya jual, dan Sebelum masuk ke dalam hutan Xinxin mencoba untuk berjalan menelusuri sungai yang penuh dengan bebatuan.
Sebagai anak tunggal, Han xinxin harus bekerja keras untuk mencari uang sendiri, menafkahi papanya yang sudah merawatnya dari kecil, karena ibunya meninggal sejak iya di lahirkan.
Karena penyakit radang paru dan karena kaki papanya patah akibat terjatuh saat mencari tumbuhan yang bisa di buat obat di dalam hutan, dia tidak bisa bekerja lagi, dan semua pekerjaan keras harus Han xinxin yang melakukannya. Meski terlahir sebagai anak gadis tapi Han xinxin tidak pernah mengeluh ataupun merasa putus asah, dia bekerja keras untuk menghidupi dirinya dan papanya dengan senang hati.
Dengan baku di punggungnya! Han xinxin berjalan dengan sangat lincah di antara bebatuan pinggiran sungai, dia sama sekali tidak merasa kesulitan untuk melewati itu.
Han xinxin terus berjalan berpindah ke batu dan ke batu lainnya dan mengambil tumbuhan yang dia rasa bisa di jadikan obat dan memiliki harga
"Aku rasa, makin jauh di dalam hutan pasti juga makin banyak tumbuhan yang bisa saya dapatkan di sana!" Gumam Han xinxin pada diri sendiri, dan melangkahkan kakinya mencoba untuk berjalan masuk kedalam hutan
"Tunggu,,," Han xinxin berhenti
"Tapi.. papa bilang didalam sana banyak binatang buas," Han xinxin berhenti untuk melangkah
"Ah... sebaiknya tidak! Aku tidak ingin masuk kesana, aku tidak ingin mengambil resiko" gumamnya lagi
"Mending aku menelusuri, jalan ini saja dan pulang. Mudah-mudahan hari ini aku bisa dapat banyak"
Han xinxin menulusuri jalan yang penuh bebatuan mengambil setiap jenis tumbuhan yang bisa di jadikan obat dan beberapa dedaunan, bahkan tumbuhan yang berbaur bunga pun iya petik.
"Wah ini sangat cocok untuk di jadikan obat penurun panas, dan ini untuk bisa mengobati luka" Han xinxin Tersenyum
"Hari ini, hari keberuntunganku, aku sudah dapat banyak, aku bisa pulang cepat hari ini" ucap Han xinxin
Han xinxin memilih batu yang begitu besar dan duduk di atasnya, sebelum iya beristirahat, tak lupa iya menurungkan baku yang ada di punggungnya, dan menggerak-gerakkan pinggulnya yang terasa pegal
"Haaa... rasanya capek sekali, Han xinxin menggeliat tubuhnya
"Aku bisa duduk disini dan istirahat sebelum pulang" Han xinxin mengambil bekal dari dalam baku yang di berikan oleh papanya dan membukanya
"Wah... Papa masak enak hari ini, dia memberiku banyak lauk," gumam Han xinxin sambil menyuap makanan ke dalam mulutnya, setelah makan dan minum Han xinxin berdiri
" Dari sini pemandangan sangatlah indah" gumam Han xinxin sambil melihat ke arah sungai yang mengalir, Han xinxin Tersenyum dan melangkahkan kakinya berjalan menuju tepi air sungai
"Air sungai ini sangat jernih" Han xinxin mendongakkan kepalanya
"Jika aku main disini, bisa saja aku akan kemalaman untuk pulang, aku tidak ingin membuat papa khawatir" Han xinxin menggelengkan kepalanya
"Sebaiknya aku pulang lebih awal kan itu lebih bagus" gumamnya. Han xinxin mengurungkan niat untuk main air di sungai dan memilih untuk pulang
"Fuuu... padahal Disini sangat sejuk" Han xinxin menghela nafas
Han xinxin berdiri memandangi pemandangan yang indah di sekitarnya
"Sebaiknya aku pulang sekarang, Han xinxin membalikkan tubuhnya dan tanpa sengaja di kejauhan sana dengan samar-samar iya melihat sesuatu yang aneh
Han xinxin mengerutkan keningnya mengangkat tangan dan mengepaskan di dahinya, mencoba untuk melihatnya lebih jelas lagi
Karena rasa penasaran iya berjalan mendekat pada suatu benda yang dia rasa sangat aneh
Ada rasa takut di hati Han xinxin untuk mendekat, tapi rasa penasarannya tidak bisa iya kendalikan
Dengan pelan Han xinxin terus melangkahkan kakinya, makin lama diapun bisa melihat lebih jelas apa yang sudah membuatnya penasaran
"Bukankah itu terlihat seperti tubuh manusia?" Tanya Han xinxin pada diri sendiri
Han xinxin tidak lagi merasa takut, dia mempercepat langkahnya untuk memastikan yang iya lihat
" Benar.. ini manusia," Han xinxin mendekat sambil menjulurkan tangannya menarik tubuh yang mengapung dan kini ada di hadapannya
Seorang lelaki yang bertubuh bugar di temukannya dengan kondisi mengapung di air, Tampa ada rasa takut dan ragu Han xinxin menyeret tubuh itu menjauh dari air dan membaringkannya di bebatuan
"Apa dia masih hidup?" Gumam Han xinxin pada diri sendiri dan meletakkan jari telunjuk di bawah lubang hidung lelaki itu, kemudian menyandarkan kepalanya di dada lelaki itu untuk mendengar detak jantungnya
"Dia masih hidup" gumamnya lagi dan mengangkat kepalanya, melihat lelaki di hadapannya yang penuh dengan luka di tubuhnya
"Wah... dia sangat beruntung karena masih hidup, setelah lama berada dalam air.
Han xinxin menyentuh kepala lelaki itu yang terluka
"Luka ini, mungkin karena akibat benturan keras di bebatuan sungai ini
Han xinxin menoleh ke batu besar tempa iya istirahat dan melihat baku yang ada di atasnya
"Heeemm... Ujung-ujungnya hasil yang kudapat hari ini akan di habiskan olehmu untuk mengobati luka-luka mu,"
Han xinxin berdiri dan berjalan menuju batu besar itu, iya meraih baku yang ada di atasnya dan untuk sesaat terdiam melihat isi dalam baku tersebut
"Demi menolong nyawa seseorang aku akan memakainya, pa... Maafin Xinxin! Hari ini Xinxin tidak mendapat hasil
Han xinxin kembali untuk menghampiri lelaki yang terbaring di atas bebatuan, dan mengeluarkan dedaunan obat dari dalam baku yang bisa menyembuhkan luka luar.
Han xinxin Mencoba untuk menghaluskan dedaunan itu Dan mengoleskan ke bagian luka yang ada di kepala lelaki itu. Setelah itu Han xinxin membuka baju si lelaki, Han xinxin kaget dan terdiam sesaat setelah membuka baju lelaki itu
"Apa status orang yg sedang Aku tolong ini" gumamnya saat melihat Luka tusuk di bagian perut lelaki itu
"Apa status orang yg sedang Aku tolong ini" gumamnya saat melihat Luka tusuk di bagian perut lelaki itu
"Apa dia seorang preman?" Gumamnya lagi dan menatapi lelaki itu
"Ah.. itu tidak mungkin, dari tampan dan pakaiannya, aku yakin dia bukan seorang preman" Han xinxin kembali mengambil sisa dedaunan yang ada dalam baku dan menumbuknya hingga halus dan meletakkan pada luka yang ada pada bagian perut lelaki itu
"Hai.. hai.. sadarlah" ucap Han xinxin menggoyang-goyangkan lengan lelaki itu setelah mengobati lukanya, namun lelaki itu sama sekali tidak bergerak
Han xinxin kembali untuk memakaikan kemeja yang baru saja di bukanya di tubuh lelaki itu! meski masih basah kuyup gegara terendam air, dan meraba saku kanan kiri celananya, mencari dompet atau apapun yang bisa menunjukkan identitas lelaki itu
Han xinxin menggelengkan kepalanya
"Tidak ada petunjuk ataupun tanda pengenal di tubuhnya, ini akan sulit untuk mengetahui siapa dia, dan siapa keluarganya" Han xinxin menghela nafas
"Haaa... Ini sudah hampir sore, bagaimana aku bisa membawanya pulang jika dia tidak sadarkan diri, aku tidak mungkin memopongnya, gadis kecil sepertiku mana mungkin bisa memopong tubuh sebesar itu! atau aku tinggalkan saja dia disini" gumamnya sambil melangkahkan kakinya
"Tidak,, tidak,," Han xinxin berhenti untuk melangkah dan kembali untuk melihat lelaki yang malang itu sambil menggelengkan kepalanya
" Han xinxin kamu itu gadis yang baik, bagaimana mungkin kamu punya pikiran jahat seperti itu, menolong orang itu adalah perbuatan yang terpuji" Han xinxin tertunduk memikirkan cara untuk bisa menolong lelaki yang ada di hadapannya
"Hey.. hey.. buka matamu! Sadarlah." Han xinxin mencoba lagi untuk membangungkan lelaki itu dengan cara menjulurkan kakinya untuk menggoyang-goyangkan lengan lelaki itu
Karena usahanya itu tidak membawakan hasil, Han xinxin mengambil golok yang ada di dalam baku dan berjalan menuju kekaki gunung untuk mengambil beberapa batang pohon jecil, untuk membuat sesuatu yang bisa mengangkut lelaki yang baru saja iya tolong
Setelah selesai merakit sebuah rangka Han xinxin menyeret rangka itu dan memasukkannya kedalam air
Paaak... Paaak.. paaak... Suara tepuk tangan Han xinxin Terdengar saat melihat rakitannya itu mengapung di air.
"Aku memang terlahir pintar dan mahir, bukan hanya itu aku juga kuat" gumamnya pada diri sendiri, dan memuji diri sendiri, Han xinxin Tersenyum puas dengan apa yang baru saja iya buat, dia kembali menarik rangka itu dan meletakkannya di atas bebatuan dan kembali untuk berjalan mencari sesuatu yang bisa iya gunakan untuk alas di atas rangka itu
Setelah Han xinxin kembali iya menggotong beberapa tangkai kayu di punggungnya dan menyatukannya pada rangka
"Akhirnya selesai juga" ucapnya
Han xinxin mendekat pada lelaki itu dan memegang kedua tangannya
"Maaf jika aku harus menyeret mu, itu karena aku tidak bisa mengangkat tubuh besar mu itu" oceh Han xinxin sambil terus menarik tubuh lelaki itu
Hingga akhirnya dia pun berhasil membuat lelaki itu naik ke atas rakitannya
Han xinxin mendorong rakitan itu dengan sekuat tenaga, hingga rakitan itu mengapung di atas air.
Sebelum Han xinxin melangkahkan kakinya untuk pergi, dia mengikat tali yang berhubungan dengan rakitannya itu dan mengikatnya pada bebatuan yang besar, dan berjalan untuk mengambil baku dan semua perlengkapan yang sudah iya keluarkan dari dalam baku
Han xinxin kembali menggendong baku di punggungnya dan kembali untuk membuka tali yang iya ikat, dia berjalan menelusuri sungai sambil menarik rakitan dimana lelaki yang iya tolong ada di atas rakitan itu.
"Aaaakkkhh..... Akhirnya sampai!" Han xinxin mengikat tali pada pohong yang tidak jauh dari sungai dan mendekati rakitannya dan kembali memegang kedua tangan lelaki itu dan menariknya untuk turun dari atas rakitan
Setelah Lelaki sudah berbaring di atas batu Han xinxin membulatkan matanya, menengok kanan kirinya untuk mencari seseorang yang bisa membantunya untuk memopong tubuh lelaki itu
Cukup lama Han xinxin berdiri menunggu seseorang yang akan melintasi sungai, dan pada akhirnya dia tersenyum
"Paman lu..." Han xinxin melambai-lambaikan tangannya
"Paman lu..." Teriaknya dengan keras
"Paman Lu... Ini aku Han xinxin, aku membutuhkan bantuan paman Lu.." teriak Han xinxin dengan sangat keras
Lelaki paruh baya yang ada di kejauhan sana berjalan menghampiri Han xinxin yang selalu berteriak memanggilnya
"Xinxin ada apa?" Tanya lelaki paruh baya itu
" Paman lihat.." Han xinxin menunjuk kearah lelaki yang iya tolong
Lu Heng Zeng melihat ke arah yang di tunjuk Han xinxin dan berjalan mendekat
"Xinxin kamu membunuh seseorang?" Lu Heng Zeng melihat Han xinxin
"Tidak,, tidak,, paman lu.. jangan asal ngomong, itu aku menyelamatkannya bukan mencelakainya. paman aku butuh bantuan darimu untuk memopongnya ke rumah" jelas Han xinxin
"Kamu ingin membawanya ke rumahmu? Apa kamu tahu dia siapa, dan apa penyebabnya dia seperti ini! Bagaimana jika dia orang jahat?" Lu Heng Zeng menolak untuk membantu Han xinxin
"Aku tidak ingin kedepannya dia membawa kesialan pada desa kita, bagaimana jika dia menjadi beban dan menyusahkan kita nantinya?"
"Paman Lu... Apa paman tega melihatnya mati di sini? Aku tahu dan percaya paman Lu orang baik, paman tidak akan membiarkannya mati disini kan?" Han xinxin mencoba untuk menghasut Lu Heng Zeng, agar mau membatunya menolong lelaki yang kini terbaring lemah itu.
Lu Heng Zeng terdiam dan berpikir
"Baik,, baiklah! Aku tahu jika aku tidak membantumu, kamu tidak akan berhenti untuk mengoceh, sekarang bantu aku untuk menaikkannya di punggungku!" Lu Heng Zeng berjongkok dan berusaha untuk memopong lelaki itu di punggungnya
"Paman Lu memang sangat baik" Han xinxin Tersenyum memuji Lu Heng Zeng
"Pa.... Xinxin kembali. Pa.. papa di mana?" Xinxin membantu Lu Heng Zeng untuk membuka pintu dan membawa masuk lelaki itu dalam kediaman Han
"Lu Heng Zeng, Xinxin kalian bawa siapa?" Han kang melangkah mendekat untuk melihat lelaki yang baru saja di baringkan di sofa oleh Lu Heng Zeng
"Tanya pada putrimu, siapa lelaki ini!" Lu Heng Zeng melihat Han kang
" Bukannya kamu yang memopongnya kemari? Kenapa harus Xinxin yang di tanya?"
"Pa... Aku menemukan lelaki ini mengapung di sungai, aku pikir dia sudah mati, tapi saat aku periksa nafasnya masih ada dan begitupun detak jantungnya meski itu sangat lemah, Xinxin tidak tega untuk meninggalkannya di sana! Lagi pula Xinxin sangat yakin dia masih bisa di selamatkan" Han xinxin Memegang kedua tangan Han kang dengan kedua tangannya
"Pa.. boleh ya,,, Xinxin merawatnya" dengan sangat harap Xinxin memasang wajah yang penuh dengan harapan, Membuat Han kang tidak bisa untuk menolaknya
"Terserah padamu, asal jangan sampai dia membuatmu kesusahan, papa tidak akan segan untuk mengusirnya dari rumah"
"Kalian sama saja, papa dan anak selalu tidak tegaan, Han kang aku hanya bisa memperingati mu, tidak semua manusia memiliki hati yang baik, jangan sampai kamu merawatnya dan di kemudian hari dia membuatmu kesusaha" Lu Heng Zeng meletakkan tangan di bahu Han kang
"Kalian sama saja, papa dan anak selalu tidak tegaan, Han kang.. aku hanya bisa memperingati mu, tidak semua manusia memiliki hati yang baik seperti kalian berdua, jangan sampai kamu merawatnya dan di kemudian hari dia membuatmu kesusaha" Lu Heng Zeng meletakkan tangan di bahu Han kang
"Kalian orang baik, dari itu aku tidak ingin melihat kalian jatuh dan terpuruk, hanya karena kebaikan dalam hati kalian," Lu Heng Zeng menghela nafas dan melihat jam di dinding
"hheemm... Baiklah aku pulang dulu" Lu Heng Zeng pamit pulang, dan setelah itu melangkahkan kakinya untuk keluar dari dalam rumah
"Paman terimahkasih, sudah membantuku, tapi aku masih ingin meminta bantuan paman sekali lagi" Han xinxin menggigit ujung jari telunjuknya dan memasang wajah manja agar lu Heng Zeng tidak bisa menolak permintaan darinya
"Katakan kamu ingin minta bantuan apa lagi?"
"Sepertinya lelaki ini memerlukan seorang dokter, kebetulan paman Lu sudah ingin pulang, bagaimana jika Pama memanggil dokter untuknya!"
"Hehehe.. Kamu ini.. memang selalu bisa melihat ke adaan. baiklah aku akan memanggil dokter untuknya" Lu Heng Zeng menunjuk Han xinxin sambil tersenyum
"Terimakasih paman.." Han xinxin menundukkan kepalanya, saat melihat Lu Heng Zeng hendak melangkahkan kakinya, Han xinxin mengikuti Lu Heng Zeng mengantarnya sampai ke ambang pintu
"Terimakasih paman.." ucapanya lagi
"Iya, iya jangan mengucapkan itu lagi" balas Lu Heng Zeng
Han xinxin, membalik tubuhnya saat Lu Heng Zeng sudah berlalu pergi dan melihat Han kang sedang kesulitan untuk mengganti pakaian lelaki itu
"Pa... Biarkan Xinxin yang menggantikannya" Han xinxin mendekat dan mencoba untuk membantu
"Usss.. kamu seorang gadis, tidak boleh seenaknya saja membuka pakaian seorang pria" Han kang memukul tangan Han xinxin yang bermaksud untuk membantunya
"Tapi pa... Ini kan hanya sekedar untuk menolong, Xinxin tidak ada maksud lain!" Ucap Han xinxin dengan rasa kecewa.
"Meskipun begitu tetap tidak boleh" Han kang memakaikan baju kaos miliknya pada lelaki itu
***
Kini malam sudah menjelang! di pedesaan akan menjadi sunyi dan sepi karena tidak ada orang yang berlalu lalang di jalanan.
di kediaman Han, Han xinxin dan Han kang, duduk berhadapan di kursi meja makan.
Han xinxin berdiri dan mengisi piring Han kang (papanya) dan memberinya lauk pauk
"Pa.. makan yang banyak" Han xinxin menyodorkan piring yang sudah di isi di hadapan papanya, dan mengisi piring untuk dirinya sendiri dan memakannya
Han kang Tersenyum dan menyuapi makanan ke dalam mulutnya dan makan dengan lahap
" Kenapa dokter belum juga datang? Apa paman Lu tidak memberitahunya?" Han xinxin menoleh untuk melihat lelaki yang di baringkan di lantai hanya beralaskan tikar dan selimut.
Karena di kediaman Han, hanya ada dua kamar, itu pun kamarnya begitu sempit! lelaki itu hanya bisa di tempatkan di ruang tamu
Setelah selesai makan, Xinxin dan papanya, duduk di samping lelaki itu.
Han kang meletakkan tangannya di atas dahi lelaki itu
"Ini sangat panas, mungkin dia sedang demam, cepat ambilkan air hangat dan kompres"
"Baik pa.." dengan cepat Han Xinxin berdiri dan masuk ke dapur.
*
*
*
Karena tabrakan yang di sengaja Sebuah mobil berguling di jalan yang sepi dan hampir masuk ke dalam jurang
Sebelum mobil itu berguling dan terjatuh, seseorang dari dalam mobil dengan bersusah payah keluar dari dalam mobil dengan luka parah di kepalanya membuat wajahnya di penuhi dengan darah
"Hahaha... hahaha..., Li fan akhirnya ada juga hari di mana aku melihatmu begitu menderita dan terpuruk, ini sangat menyenangkan! kini kamu sudah ada di genggaman tanganku, yang begitu mudah untuk aku lenyapkan"
Lelaki yang bernama Li fan berdiri sambil memegangi kepalanya yang terluka, menatap tajam lelaki yang kini berdiri di hadapannya yang terlihat begitu bahagia melihatnya sedang terluka
"Li Ceng,, kenapa kamu melakukan ini?" Li fan dengan wajah yang keheranan bertanya.
"aku tidak menyangka, kamu melakukan ini padaku, aku sudah menganggap mu sebagai saudara kandungku, tapi.. apa yang kamu lakukan?"
"Li fan.. Li fan.. aku sama sekali tidak tertarik ataupun berminat untuk menjadi saudaramu, jangan menganggap karena kita sama-sama bermarga Li, jadi kamu menganggap ku sebagai saudara. Hahaha.. aku tidak membutuhkan itu"
Li Ceng yang hidup di keluarga Li, mendapatkan nama dan marga dari keluarga Li, di angkat menjadi anak angkat Membuatnya lupa akan dari mana dia berasal
Harta dan kekayaan Membuatnya lupa akan asal usulnya, menjadikan nafsu dalam hatinya ingin menguasai segalanya.
Sebagai anak tunggal yang sah di keluarga Li, Li fan menjadi satu-satunya penerus, setelah kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan.
Li fan menjadi CEO di perusahaan Li jiazhen (papanya), membuat Li Ceng Irih dan menginginkan apa yang sudah menjadi milik Li fan
Li Ceng melangkahkan kakinya, mendekat pada Li fan yang sudah terluka parah, dari balik kemeja yang Li Ceng pakai, iya terlihat mengeluarkan pisau dan menusuk di bagian perut Li fan
Aaaahkkk... Jeritan Li fan terdengar
"Kamu..." Li fan yang sudah dalam ambang kematian hanya bisa menjerit
Sebelum mendorong Li fan masuk ke jurang, Li Ceng memeluknya
"Papamu mengangkat ku sebagai anak angkatnya memberiku marga Li dan menamai ku Li Ceng," bisik Li Ceng di telinga Li fan
" tapi apa guna jadi anaknya jika dia mati tidak memberiku apa-apa, padahal sebelum dia meninggal aku yang sudah bekerja keras untuk membantunya, mengembangkan perusahaan! aku yang sudah bekerja keras selama ini, tapi aku tidak mendapat apa-apa! kenapa kamu yang harus mendapatkan semuanya? Apa yang kamu lakukan untuk perusahaan? itu tidak ada sama sekali, tapi kenapa harus namamu yang ada dalam surat wasiat. Aku tidak menerima itu, aku ingin mengambil yang seharusnya menjadi milikku, untuk memiliki semuanya hanya ada satu cara, yaitu menyingkirkan mu"
Li fan Tersenyum, memegang tangan Li Ceng yang masih menancapkan pisau di perutnya
"Sekarang kamu sudah menunjukkan dirimu yang sebenarnya, jika kamu memang anak buangan yang di pungut di jalanan, menginginkan hak yang sama sekali tidak berhubungan denga mu. Mungkin ada baiknya kamu membunuhku, karena jika tidak,, aku yang akan membunuhmu"
"Hahaha... Li Ceng tertawa puas,
"adik angkat sebelum kamu menyusul kedua orang tuamu, aku ingin memberitahumu sebuah kenyataan dimana sebenarnya kematian papa dan mama bukanlah hal yang tidak di sengaja, semua itu sudah di rencanakan"
"Li Ceng kamu.. aaaahhk... Li fan menjerit ketika Li Ceng menarik pisau yang ada di perutnya
Li fan memegang leher Li Ceng dengan kedua tangannya, dengan kemarahan di hatinya, tapi Li Ceng dengan cepat mendorongnya ke jurang
"Adik angkat sampaikan salam ku pada papa dan Mama angkat" Li Ceng berdiri di tepi jurang, sampai Li fan benar-benar sudah tidak nampak lagi
"Tuan Li.. sebaiknya,, kita sekarang meninggalkan tempat ini, sebelum ada yang melihat." Li Ceng mengangguk dan masuk kedalam mobil
Aaaaaaaaaakk... suara terakhir Li fan terdengar. Li fan memejamkan mata dan pasrah dengan ke adaannya, yang masih terasa melayang di udara hingga tubuhnya terbentur di bebatuan
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!