NovelToon NovelToon

Hobby Suamiku, Memuakan!

Bab 1

"Hari adalah gajian Mas Geri, aku akan mencatat semua perlengkapan dan kebutuhan dapur yang habis" gumam Selly, Istri dari Geri.

Selly mengambil kertas dan pensil yang ada di meja dekat dapur, lalu dia menuliskan semua yang sudah habis dan stok yang sedikit lagi.

Hingga dia menyelesaikan tulisannya dan menatap nya dengan tersenyum, bahkan tulisan tersebut sudah sama seperti naskah pidato saja.

Hingga tak berselang lama, deru mobil milik Geri sampai di halaman Rumah mereka.

"Sayang" panggil Geri dengan wajah yang sangat cerah.

"Iya Mas, ini aku sudah catat semua nya" balas Selly sambil memberikan kertas tadi.

Hah.

Geri melongo melihat tulisan itu, lalu ia membaca nya dan dia hanya bisa menghela nafas.

"Itu belum termasuk uang buat aku jajan dan Ayesha" ucap Selly tersenyum.

"Mas sudah mengirimkan ke rekening kamu untuk hal itu" balas Geri menunjukan bukti transfer nya.

"Kalau begitu Mas pergi ke swalayan depan dulu" pamit Geri dengan cepat berlalu dari sana.

Selly hanya mengangguk, dia mengantarkan sampai depan pintu saja. Swalayan di depan komplek Rumah nya memang paling besar dan komplit, makannya kami warga disini tidak perlu jauh-jauh untuk belanja kebutuhan pokok.

**

Menjelang malam, Selly memasakan makanan kesukaan Geri dan Ayesha yang sama-sama suka dengan udang tepung goreng dan ayam bakar bumbu.

"Wah halum sekali, Ma" ucap Ayesha yang ada di gendongan Geri.

"Kamu benar sayang, ini sangat menggugah selera makan malam hari ini" timpal Geri sambil meletakan Ayesha di kursi makannya.

Selly hanya tersenyum saja, semua kebutuhan satu bulan sudah terpenuhi kembali. Hanya bahan masakan saja yang Selly beli satu minggu sekali.

Selly mengambilkan makanan untuk Suami dan Putri kecil nya, lalu ia juga menyiapkan minum dan hidangan penutup disana.

"Ayo makan" ucap Geri dengan semangat.

Selly dan Ayesha kompak mengangguk, Ayesha makan sendiri walaupun usia nya baru 3 tahun. Meskipun belepotan namun Selly selalu menanamkan kebiasaan itu sejak dini.

"Antap" ucap Ayesha dengan mulut penuh makanan.

Geri hanya terkekeh, dia juga memberikan dua jempol nya pada sang Istri tanda makanan nya enak.

"Terimakasih" ucap Selly lembut.

Ketiga nya makan dengan lahap, bahkan Ayesha dan Geri sampai menambah makanan karena nikmat nya.

Setelah selesai, Geri membawa Ayesha ke ruang tamu sedangkan Selly sendiri membereskan bekas makanan dan menyimpan makanan sisa di kulkas.

"Besok kan weekend, bagaimana kalau aku ngajak Mas Geri jalan-jalan bersama Ayesha" gumam Selly tersenyum.

Selly langsung saja mempercepat pekerjaannya dan segera menyusul Suami dan Putri nya.

"Mas, bagaimana kalau besok kita jalan-jalan?" usul Selly dengan berbinar.

Geri diam saja, dia lalu menatap Selly dan Ayesha bergantian.

"Aku besok lembur sayang, bagaimana kalau kalian berdua saja yang jalan-jalan" balas Geri dengan wajah menyesal nya.

"Yah Papa gak selu" ceplos Ayesha mengkeucutkan bibir nya.

"Weekend depan saja bermain ke Pantai bersama Papa nya, besok mainnya berdua saja sama Mama ya" bujuk Geri pada Ayesha.

"Yaudah gak papa Nak, kita berdua juga gak apa kok" bantu Selly.

Ayesha menganggukan kepala nya, dia lalu fokus kembali pada mainnya.

Selly juga merasa kecewa, namun dia tak bisa protes kalau Geri sudah menyebutkan lembur.

"Aku kirim uang lebih, kalian pergilah belanja ataupun apapun yang membuat kalian senang" ucap Geri pada Selly.

"Iya Mas, Mas juga semangat ya kerja lembur nya" balas Selly tersenyum.

Cup.

"Kau memang sangat pengertian, sayang" ucap Geri mengecup kening Selly lembut.

Malam semakin larut, Selly menidurkan Ayesha di kamar nya. Dan setelah nya dia ke kamar nya sendiri untuk istirahat bersama Suami nya.

"Besok aku ke tempat Bunda Mas Geri saja, sekalian aku ajak main ke Taman atau Mall" gumam Selly sebelum memejamkan mata nya.

***

Pagi menyapa, matahari sudah naik dan memancarkan cahaya indah nya.

Yaps, hari ini sangat cerah sekali dan membuatku semangat untuk ngajak Ayesha jalan-jalan bersama Bunda.

Sesuai rencana hari ini, setelah Geri berangkat dengan sepeda motor nya dan meninggalkan mobil untuk kami jalan-jalan. Selly langsung menata makanan dan juga pakaian seadanya untuk ganti saja.

Setelah selesai, Selly dan Ayesha langsung berangkat ke Rumah Bunda Fila.

"Ma, kita ke lumah Oma Fila?" tanya Ayesha saat mobil sudah beranjak laju.

"Iya sayang, kita akan kesana untuk menjemput Oma" jawab Selly dengan lembut.

"Ye ye ye, Yesha dah lindu pada Oma dan Opa" celoteh nya dengan gemas.

Selly hanya menanggapi dengan tersenyum saja, hingga tak berselang lama mereka sampai di mansion sang Bunda.

Ya, Selly bersyukur karena menikah dengan Geri yang terlahir dari keluarga kaya namun masih mau menerima nya yang hanya anak panti.

"Oma, Opa" teriak Ayesha saat turun sudah di sambut di depan mansion.

"Cucu ku" tak kalah dari Ayesha, Ayah dan Bunda menyambut kedua nya dengan bahagia.

Ayesha langsung saja di gendong oleh Ayah Feri masuk ke dalam mansion, sedangkan Selly di rangkul oleh Bunda Fila.

"Kalian akan piknik ya?" tanya Ayah.

"Iya Ayah, aku dan Ayesha akan mengajak Bunda piknik ke Taman dan setelah nya kami akan jalan-jalan ke Mall" jelas Selly pada sang mertua.

"Kenapa Geri tidak ikut, Nak?" tanya Bunda Fila.

"Mas Geri ada kerjaan Bun jadi dia lembur" jawab Selly tersenyum.

Hah.

Ayah langsung kaget, tetapi dia langsung bersikap biasa saja selanjut nya.

"Kenapa anak itu berbohong" geram Ayah dengan tangan yang sudah mengepal.

"Yasudah kalian bersenang-senanglah, hari ini Opa akan ikut dan mentlaktir kalian" ucap Ayah dengan semangat.

"Woah setuju" Ayesha, Bunda dan Selly langsung bersorak sorai bahagia.

Kemudian sedetik kemudian mereka tertawa karena lucu dengan tingkah heboh nya.

Para pelayan hanya menatap dengan tersenyum kecil, memang sudah menjadi hal biasa jika Ayesha dan Selly datang berkunjung kesana, pasti suasana disana akan langsung ramai.

*

Ayah yang mengemudikan mobil nya, sedangkan Ayesha duduk di samping Ayah dan Selly serta Bunda di belakang.

Di sepanjang jalan, mobil tersebut tak pernah hening ada saja tawa dan celotehan Ayesha yang bercerita pada Opa dan Oma nya.

Hingga 1 jam di perjalanan mereka tiba di Taman Kota yang sangat ramai, awalnya Selly mengajak ke Taman yang dekat komplek saja namun Ayah malah protes dan membawa nya kesana.

"Kita duduk disana saja, sekalian menikmati masakan Selly" celetuk Ayah sambil menggendong Ayesha.

Bunda dan Selly hanya tertawa kecil saja, kemudian mereka mengikuti langkah Ayah. Ayah menggelae tikar dan menyuruh mereka duduk, sedangkan dia sendiri mengambil sisa bekal yang masih ada di mobil.

"Hmm dari bau nya sudah sangat menggugah begini" ucap Ayah saat melihat Selly dan Bunda Fila menata makanan.

"Tentu, makanan Mama pasti enak" celetuk Ayesha dengan tertawa.

Cup.

Cup.

"Kamu selalu saja menggemaskan, Nak" ucap Ayah sambil terus menciumi wajah Ayesha yang gembul.

Tawa Ayesha langsung pecah, dia kemudian berpindah ke dekat Oma nya karena geli dengan Opa yang selalu mencium nya.

"Ayo makan dulu" ajak Bunda Fila.

Kemudian mereka makan dengan sesekali berbincang kecil, Taman yang sangat indah dengan danau buatan di pinggir nya. Banyak sarana bermain anak-anak jadi setiap weekend banyak sekali orang yang datang kesana.

Mata Ayah memincing saat tak sengaja melihat ke jalan raya, dia seperti mengenali siapa sosok tersebut.

.

.

.

.

.

.

Bab 2

Selly dan Ayesha memutuskan untuk menginap di mansion Ayah. Mereka kelelahan hingga tak kuat lagi untuk pulang, jadi Selly meminta Geri untuk datang saja kesana.

Bunda Fila menyuruh menantu dan Cucu nya untuk istirahat lebih dulu, sedangkan dia sendiri menghampiri Suami nya yang ada di ruang kerja.

Ceklek.

"Mas, apa benar di perusahaan sedang lembur?" tanya Bunda Fila.

"Tidak, Geri berbohong pada Istri dan Putri nya" jawab Ayah Feri dengan wajah menahan emosi.

"Ayah sengaja menempatkan Geri sebagai karyawan biasa, dan terbukti dia mampu hingga dari bawah dia bisa mencapai jabatannya seperti sekarang. Namun, Ayah tidak menyangka bahwa Hobby nya tidak pernah dia tinggali" jelas Ayah.

Bunda Fila duduk, dia menatap Suami nya dengan heran.

"Apa maksud kamu, Mas? Bukankah Geri sudah tidak lagi memancing setelah menikah dengan Selly. Bahkan Selly juga sudah menceritakan hal itu pada kita" ucap Bunda Fila.

"Barusan Ayah melihat nya yang sedang membawa alat pancingan bersama teman-teman nya. Ayah akan menyelidiki ini, Ayah yakin bahwa Selly tidak tahu sebenarnya dengan gajih Geri" balas Ayah Feri dengan mengepalkan tangannya.

Hufh.

Bunda membuang nafas kasar, lalu ia menganggukan kepala nya dengan pasrah.

"Yasudah Bunda akan memasak dulu untuk makan malam, kasihan Selly seperti nya kelelahan selepas main tadi bersama Ayesha" pamit Bunda Fila.

"Iya, pergilah. Urusan ini biar Ayah saja yang urus" balas Ayah dengan lembut.

Setelah kepergian Istri nya, Ayah Feri langsung saja menyuruh Asistennya mencari informasi tentang Geri.

"Awas saja kamu Geri, jika terbukti kamu kembali lagi dengan hobby mu yang lama" gumam Ayah Feri.

Lalu dia pun memutuskan untuk keluar dari ruang kerja nya, dia akan membersihkan diri sebelum jam makan malam datang.

*

Sedangkan Selly, dia sudah lebih dulu bangun dan membersihkan diri. Selly langsung saja menuju ke dapur untuk membantu sang mertua yang sedang memasak untuk makan malam.

"Loh kok sudah bangun?" tanya Bunda.

"Iya Bun, aku sudah cukup istirahat nya. Sekarang Bunda yang istirahat sana" jawab Selly lembut.

"Baiklah, Bunda akan membersihkan diri dulu ya. Tidak apa kan Bunda tinggal?" tanya Bunda.

"Tidak Bunda" jawab Selly.

Lalu Selly melanjutkan memasak yang sudah setengah jalan di kerjakan oleh Bunda. Dia mencuci sayuran untuk membuat sop karena Ayesha yang menginginkannya.

"Sayang" panggil Geri yang baru saja tiba di mansion Orangtua nya.

"Loh, kapan datang?" tanya Selly sambil memeluk sebentar Geri.

Selly melepaskan pelukan dari Suami nya, dia lalu menatap Geri dengan penuh selidik.

"Hei kenapa natap nya gitu amat" ucap Geri dengan sedikit gugup.

"Tidak" balas Selly kembali melanjutkan masak nya

Geri menghela nafas lega, dia lalu mengambil air minum di dekat Selly.

"Sayang, bikini sambal dong terus goreng ikan" ucap Geri dengan tersenyum.

"Iya" balas Selly tanpa menatap Geri.

*

Tiba lah jam makan malam, mereka sudah berkumpul di meja makan. Sedangkan Geri memang sudah sejak tadi ada di sana, dan Ayesha pun langsung menghampiri sang Papa.

"Papa" panggil nya dengan merentangkan tangan.

Hap.

Geri langsung membawa Ayesha ke pelukannya, namun tak berselang lama karena Ayesha meminta turun.

"Papa itu dali mana? Kenapa bau anyil ikan?" tanya Ayesha dengan bingung.

Deg.

Geri langsung saja menatap ke arah Selly dan orangtua nya, mereka sedang menatap Geri dengan tajam.

"Emm Papa abis kerja kan sayang" jawab Geri gelagapan.

"Sudah, makan dulu Nak" lerai Selly dengan cepat mengambilkan makanan untuk Ayesha.

Geri menelan ludah kasar, dia lalu mengambil makanan untuk sendiri saja.

Selly pun membiarkannya dan tetap fokus pada makanan sendiri.

"Sial, kenapa aku gak mandi dulu sih tadi" gumam Geri dengan kesal.

"Setelah makan kita kumpul di ruang keluarga, ada yang ingin Ayah sampaikan" ucap Ayah Feri.

"Iya Ayah"

"Iya Opa"

Balas mereka dengan serempak, kemudian mereka melanjutkan kembali makan nya.

Setelah selesai, mereka semua berkumpul di ruang keluarga.

Sedangkan Ayesha? Dia sudah masuk ke kamar bersama salah satu pelayan disana.

"Selly, ini rekap gajih Geri selama ini dan Geri selamat karena kamu sudah jadi manager di perusahaan Ayah" ucap Ayah Feri dengan tersenyum.

Selly terkejut, dia lalu mengambil berkas yang di berikan mertua nya.

Sedangkan Geri hanya diam dan menunduk saja, dia pura-pura fokus pada ponsel.

Deg.

"Ehemm, Ayah, Bunda" panggil Selly dengan wajah yang sedikit muram.

"Aku dan Ayesha tidak jadi menginap, kami akan pulang saja karena besok aku ada urusan" ucap Selly menundukan wajah nya.

"Kamu akan kemana, Nak?" tanya Bunda kaget.

"Selly akan ke Panti asuhan, Selly sudah rindu Ibu" jawab nya lirih.

Ayah memberi kode pada sang Istri, dia lalu menganggukan kepala nya dan memanggil Ayesha.

Sedangkan Geri hanya diam saja sejak tadi, bahkan dia tak berani menatap Istri maupun orangtua nya.

*

Selly pulang bersama dengan Geri, mereka diam saja tak ada yang berbicara sama sekali.

Bahkan Ayesha pun ikut diam dan sesekali menguap di pangkuan sang Mama.

"Sell" panggil Geri lirih.

Selly diam, dia memejamkan mata nya dengan memalingkan wajah nya ke arah jendela.

Geri membuang nafas kasar, dia lalu melajukan kembali mobil nya setelah lampu berubah jadi hijau.

Hingga tak berselang lama mereka sampai juga di Rumah, Selly keluar dengan segera dan menggendong Ayesha.

"Sayang hei, kita perlu bicara" ucap Geri setelah mengunci pintu depan.

"Ya memang kita perlu bicara" tegas Selly dengan tatapan mata yang penuh kecewa.

Selly lalu menidurkan Ayesha di kamar nya, setelah itu dia kembali ke ruang keluarga.

Brak.

"Kamu anggap aku apa, Mas?" tanya Selly setelah meletakan berkas dari mertua nya.

"Istri, kamu itu Istri Mas dan belahan jiwa Mas" jawab Geri dengan yakin, pasti dan tegas.

"Lalu kenapa kau berbohong padaku? Ini semua apa maksud nya, Mas? Apa aku memang tak berhak tau?" tanya Selly dengan menatap berkas tersebut nanar.

"Aku sadar diri Mas, aku memang bukan wanita dari kalangan atas bahkan aku sekolah pun hanya tamatan SMA dengan beasiswa, aku sangat berbeda dengan kamu" ucap Selly beranjak dari duduk nya.

Selly langsung saja masuk ke dalam kamar, dia kecewa dengan Suami nya. Bukan sebentar dia bohong, tapi sudah hampir 1 tahun ini dia berbohong.

"Aku memang bodoh" gumam nya dengan meyeka air mata.

"Tak masalah jika dia memberiku nafkah sedikit, hanya saja aku juga ingin tahu semua nya. Kenapa seperti ini" gumam nya lagi.

Ceklek.

Selly langsung saja memejamkan mata nya, dia lalu menutup seluruh tubuh nya dengan selimut.

"Sayang, dengarkan aku dulu" ucap Geri dengan duduk di samping Selly.

Hening, tak ada sama sekali jawaban yang keluar dari mulut Selly.

Geri memutuskan untuk membiarkan terlebih dulu, dia lalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri nya.

"Maaf aku kecewa padamu, Mas" ucap Selly dengan lirih.

Lalu lambat laun Selly pun terlelap dengan sisa air mata yang masih ada di pipi nya.

Geri yang sudah selesai mandi pun menatap Selly dengan perasaan bersalah, dia lalu ikut merebahkan tubuh nya di samping Selly.

"Maafkan aku, Sell" gumam Geri dengan lirih.

***

Pagi hari, Selly dan Ayesha sudah siap untuk ke Panti asuhan.

Bahkan Geri pun sudah bersiap untuk ke perusahaan karena memang hari ini adalah hari senin.

"Kalian akan kemana?" kaget Geri saat keluar kamar.

"Aku dan Ayesha akan ke Panti asuhan, kami akan disana selama 3 hari karena akan ada acara yang di adakan di Panti" jawab Selly

"Tidak bisakah tetap disini?" ucap Geri memohon.

"Mas, aku mohon izin. Aku sekalian ingin menenangkan diri" balas Selly.

Geri hanya diam, dia lalu menganggukan kepala dan menatap kepergian Istri serta anak nya.

.

.

.

.

.

.

Bab 3

Sudah 2 hari ini Selly dan Ayesha berada di Panti asuhan, Geri sama sekali tidak datang atau sekedar bertamu saja kesana.

Dan hari ini Selly memutuskan untuk pulang, selain acara nya sudah selesai dia juga kasihan pasti Geri akan kesusahan dalam mengurus diri nya.

Sore hari nya, Selly dan Ayesha sudah tiba di Rumah dengan lelah.

"Ma, aku mau bobo" rengek Ayesha yang sudah sayu.

"Iya ayo sayang" ajak Selly dengan membawa Ayesha ke kamar nya sendiri.

Selly menidurkan Ayesha dengan mengusap pelan punggung nya, dia juga membacakan dongeng pengantar tidur kesukaan sang Putri.

Setelah merasa sudah lelap, Selly pun beranjak dari sana.

Ceklek.

"Sayang" panggil Geri dengan berbinar saat membuka pintu rumah nya melihat sang Istri yang sudah ada.

"Iya" balas Selly singkat.

Geri menghampiri nya dan memeluk Selly dengan penuh rindu, dia memang tidak bisa jauh dari Istri nya.

"Duduklah dulu" ajak Geri pada Selly.

Selly hanya mengangguk saja, kemudian mereka duduk di sofa ruang keluarga.

"Ada apa?" tanya Selly.

"Maafkan aku yang sudah membohongi mu, aku gak bermaksud untuk bohong" ucap Geri dengan terbata.

"Lalu maksud nya apa kalau gak bohong? Takut aku minta jatah bulanan yang besar?" tanya Selly penuh ejekan.

"Bukan gitu sayang" bantah Geri dengan tegas.

"Lalu apa? Takut jatah memancing mu berkurang? Emang kurang ya satu kali memancing dengan uang 2 juta?" tanya Selly menatap Geri dengan berani.

Glek.

Deg.

Geri menelan ludah kasar dan merasakan jantung nya berdetak dengan kencang.

"A apa maksud kamu sayang, aku sudah berhenti mancing" elak Geri dengan membuang pandangan ke arah lain.

Ting

Ponsel Geri berbunyi.

"Bukalah" titah Selly.

Hah.

Geri melebarkan mata nya, dia menatap Selly dengan tatapan yang sangat dalam.

"Mau mengelak lagi? Aku sudah beberapa dalam 1 bulan ini mendapatkan struk itu dalam saku celana lembur mu! Bahkan aku juga mencium bau anyir ikan di setiap baju lembur mu" tekan Selly dengan tatapan tajam.

"Bukan hanya soal gajih dan naik jabatan saja kau berbohong, Mas. Tapi kau juga ingkar dengan terus melanjutkan hobby mu" ucap Selly kembali.

"Maafkan aku Sell, aku tak bisa begitu saja berhenti dari hobby itu. Aku juga sudah berusaha namun aku gagal, yang terpenting aku kan bekerja dan mencari nafkah untuk kalian" bantah Geri dengan menatap Selly.

Selly mengangguk, dia lalu menyunggingkan senyumannya.

"Baiklah kalau begitu, mulai sekarang apapun yang kau lakukan, mau mancing ataupun apapun itu terserah kamu saja. Dan kamu ingat, jika suatu saat nanti kita susah, maka kita berusaha sendiri bangkit dan jangan jadikan Ayah serta Bunda tumpuan kita" tegas Selly.

"Apa salah nya?" tanya Geri.

"Karena kita tidak akan pernah mandiri dan tidak akan tahu hidup itu bagaimana! Aku sengaja menyuruh mu mengurangi hobby mu karena ingin suatu saat kita punya tabungan buat hari tua. Aku juga ingin menemani mu sukses dengan bakat dan jerih payah mu sendiri" jelas Selly dengan tegas.

"Tetapi aku tidak bisa berhenti memancing, Selly" bentak Geri dengan geram.

Nyes.

Hati Selly langsung sakit saat mendapati sang Suami yang membentak nya.

"Baik, aku tidak akan pernah melarang mu lagi. Lakukanlah sesuka mu" ucap Selly lirih.

Selly lalu peegi dari sana, dia akan membersihkan Rumah yang nampak sudah kotor dan cucian menumpuk.

"Sakit Mas" batin Selly sambil menyeka air mata nya.

Sedangkan Geri, dia mengacak rambut nya frustasi. Dia lalu melihat Selly yang menyeka air mata nya di sela dia sedang mencuci piring.

"Maafkan aku, Sell" lirih Geri dengan memeluknya dari belakang.

"Sudahlah, aku yang harus nya meminta maaf karena aku yang terlalu mengatur mu, Mas. Pergilah mandi, aku akan menyiapkan makan malam dulu" ucap Selly dengan pelan dan masih terdengar isakan kecil dari mulut nya

Geri menggelengkan kepala nya, dia tetap saja memeluk Selly dan menghirup aroma tubuh nya.

"Mama, Papa" panggil Ayesha yang keluar dari kamar.

"Mas, tolong bawa Ayesha mandi dulu" pinta Selly.

Hah.

"Baiklah" patuh Geri dengan membuang nafas kasar.

Geri lalu melepaskan pelukannya, dia kemudian menghampiri sang Putri yang sedang mengucek mata nya.

"Hei Putri cantik, ayo mandi dulu sama Papa" ajak Geri sambil menggendong Ayesha.

"Mama mana?" tanya nya polos.

"Lagi masak untuk makan malam" jawab Geri menciumi pipi gembul Putri nya.

Ayesha langsung tertawa kegelian, dia memeluk leher Geri dengan erat.

**

Tiba jam makan malam, Geri dan Ayesha sudah duduk di tempat masing-masing. Mereka menunggu Selly yang masih membersihkan tubuh nya.

"Maaf lama ya, sayang" ucap Selly dengan mengecup kepala Ayesha.

"Tak apa, Mama nangis?" tanya Ayesha polos.

Geri sontak saja langsung menatap Istri nya, dia bisa melihat mata sembab dan hidung yang merah.

"Gak kok sayang, Mama hanya tadi bersin-bersin saja. Ayo makan" elak Selly dengan tersenyum sumbang.

Ayesha mengangguk, lalu ia menyodorkan piring pada Selly untuk di isikan makanan.

Selly melayani Suami dan Putri nya, baru setelah itu dia mengambil makanan untuk nya sendiri.

Geri melirik Selly yang masih diam, dia hanya bisa menghela nafas saja.

"Assalamualaikum" teriak Ayah dan Bunda dari depan.

"Biar aku yang buka" ucap Geri saat melihat Selly sudah akan bangkit dari duduk nya.

Selly mengangguk, dia kemudian membantu Ayesha untuk nambah makanan lagi.

"Wah lagi makan malam, kebetulan sekali Opa lapar" celetuk Ayah Feri dengan gerakan cepat mengambil makanan.

"Ayo Ayah, Bun sekalian saja" ucap Selly dengan tersenyum lembut.

Bunda menatap Selly yang sembab, dia lalu menatap Suami nya yang juga memperhatikan menantu nya.

"Ayo Oma, Opa makan. Enak" ucap Ayesha dengan memamerkan ayam goreng nya.

"Wah wah, Opa jadi semangat nih. Pasti enak" balas nya.

Lalu mereka menikmati makan nya kembali, Geri hanya diam dan menunduk saja. Dia sudah pasti akan di cecar oleh Orangtua nya karena membuat Selly menangis.

*

Setelah selesai makan, mereka berkumpul di ruang keluarga.

Selly datang dengan membawa camilan dan juga puding untuk di nikmati mereka.

"Bunda mau menginap?" tanya Selly

"Iya, Nak. Kami akan menginap disini" jawab Bunda Fila sambil mengusap lembut kepala Ayesha.

Ayesha merebahkan kepala nya di pangkuan Oma, lalu lambat laun dia terlelap dengan pulas.

"Biar aku yang pindahkan" ucap Ayah pada Geri.

Geri mengangguk, dia lalu kembali duduk di samping sang Istri.

"Mau istirahat?" tanya Geri.

"Nanti saja, Mas. Kalau sudah ngantuk aku akan ke kamar" jawab Selly lembut.

"Pergilah, Bunda tahu kamu pasti lelah Nak" ucap Bunda lembut.

Selly akhir nya mengalah, dia memang cukup lelah dan mengantuk.

Akhir nya Selly pergi ke kamar, dia merebahkan tubuh nya yang lelah dan tak berselang lama tertidur.

.

.

.

.

.

.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!