"Bang,Mobil lu mana?" Aku menoleh kesana kemari,namun tak mendapati Mobil nya di garasi
"Mobil gua masih di Service" Jawab Bang Rayyan. keluar dari dalam rumah
"lah terus kita pergi naek apa?"tanyaku lagi.
"naek Mobil itu"
telunjuk nya mengarah ke luar pagar.di sana terparkir Mobil Pick Up berwarna Hitam.
"masa kita naek Pick Up sih?"lemas sudah jiwa dan raga ku mendengar jawaban nya.
Bang Rayyan hanya tertawa melihat Ekspresi wajah ku.
"Kenapa?kan sama sama Mobil.cuma yang ini kelebihan nya ada Bak nya.anggap aja Ferrari keluaran terbaru.jadi mau duduk di depan atau di belakang?"
"emang gua Kambing?disuruh duduk di belakang"jawab ku dongkol,Bunda hanya tertawa kecil melihat adu mulut antara aku dan Bang Rayyan.
"malah ribut ribut,nanti ke sore an loh"
Bunda sedikit berteriak kearah kami.
"Iya Bun,ini juga mau berangkat. Assallamuallaikum" aku dan Bang Rayyan menjawab dengan kompak
"Waalaikumsallam Warahmatulahi Wabarakatuh" Jawab beliau seraya melambaikan tangan
"Bang hati hati bawa mobil nya!jangan ngebut ngebut ya" sambung Bunda lagi
"oke Bun"
"Mobil butut siapa sih ini Bang?" Tanyaku.seraya mengenakan seatbell. Kupikir hanya mobil mewah saja yang ada Sabuk pengaman nya,ternyata Pick Up pun juga ada
"sembarangan lu kalau ngomong.ini Pick Up gua yang beli minggu kemarin buat fasilitas pabrik" Ucap Bang Rayyan.dari nada bicara nya ia tak terima dengan perkataan ku yang menyebut nya PICK UP BUTUT.
tapi memang kenyataan nya seperti itu.
"halah,mana ada yang mau naek Pick Up"
"banyak ngomong Lu ah,mau gua pindahin ke belakang?"ancam nya.tangan nya masih sibuk memegang kemudi
aku mendengus kesal.
"tau naek Pick Up begini mah mening pesan mobil online tadi" batinku
2 Jam perjalanan,naik Pick Up pula.membuat kepala ku pening, perut ku sampai ikut ter gonjang ganjing.
"Bang,bisa turun bentar gak?"tawarku dengan nada rendah
Bang Rayyan melirik kearah ku.mata nya mendadak membulat.
"Jangan bilang lu mau ngeluarin lahar pan....
belum selesai Bang Rayyan bicara,aku sudah lebih dulu memuntahkan Isi perut ku yang sedari tadi kutahan.
Beraneka ragam warna yang keluar.Hijau yang berasal dari kangkung yang ku makan ketika sarapan. Coklat yang berasal dari Coklat batang yang ku makan sebelum pergi tadi, dan ternyata masih banyak lagi.
"Mikey.. sialan. Mobil baru gua" ia memekik sejadi jadi nya
"Sorry Bang.bukan salah gua.salahin Mobil nya" Ucap ku. Masih merasakan mual yang teramat sangat.Mata ku sampai berkunang kunang.
tak lama
Mobil berhenti tepat di depan sebuah Restoran yang bertuliskan MIRAE JUNG.
Setengah melompat dari dalam Mobil,masih merasakan perut ku yang mual bahkan sampai nyeri ke Ulu Hati.
"Kamu baik baik saja?" suara seseorang menghampiri,aku langsung mendongak.
Chef Choi sudah berdiri menatap ku.
" dia muntah di perjalanan tadi" sahut Bang Rayyan. ia benar benar berniat membalas dendam dengan mempermalukan ku di hadapan Oppa tampan ini.
"kamu muntah?ayo ikut aku kedalam!akan kubuat kan Minuman hangat" tawar nya.dengan senang hati aku pun langsung mengekor di belakang nya
"udah muntahin mobil gua.bukan nya bantuin bersihin"gumam Bang Rayyan bersungut sungut
Chef Choi datang dengan se cangkir Teh hangat di tangan nya.dari aroma nya aku bisa langsung mengenali.
"Ini minumlah!Teh ini cocok untuk menghangatkan badan mu" ucap nya. Menyodorkan cangkir tepat di hadapan ku
"Saegang Cha. Bukan?"tanyaku memastikan
"kamu tau ya?"
"Bunda ku sering membuatkan nya untuk ku saat aku masuk angin"
Kataku. Seraya meniup niup nya perlahan
"Pantas saja" Ia tersenyum "Dimana Rayyan?"
"Seperti nya dia masih diluar "
"Suruh dia masuk!aku akan membawa Hidangan di belakang" Pungkas nya.bangkit dari tempat nya duduk
kulihat seorang pemuda masuk dengan sedikit terburu buru.
"Pesanan saya udah siap? tanya nya pada seorang Waiters
"Mas yang sudah Reservasi Privat Room ya?semua nya sudah siap mas" Waiters itu menjawab dengan sopan
"Antar saya kesana!kalau ada perempuan bernama Widia datang,langsung suruh masuk aja"
Wah seperti nya dia Pemuda Kaya.Dilihat dari pakaian nya yang Branded,dia juga memesan sebuah Privat Room.
Seperti orang orang penting saja.
"ngapain liatin orang kaya gitu?" Suara Bang Rayyan seketika membuat aku tersadar
"Gak kok"
"mana Chef Choi?" tanya nya sambil duduk di kursi sebelah ku
"Dia bilang mau bawa hidangan yang dia janjiin kemarin"
Ia hanya manggut manggut. Mata nya masih fokus ke layar ponsel yang tengah ia pegang
"Bang,kalau entar Suami gua pengusaha. Gua pasti bolak balik naikin Bunda sama ayah ke Tanah suci" celetuk ku
"Emang ada pengusaha yang mau sama Lu?Si Abid aja yang begajulan mutusin Lu juga kan?"
"Bukan nya ngedukung.Ini malah ngejatohin harga diri ade sendiri.emang kebangetan Lu Bang"
"Bukan nya ngejatohin.emang bener kan lu yang di putusin?beruntung juga sih gua gak jadi punya ade ipar kaya dia"
"Begajulan juga pernah beliin lu PS3 kan?jangan Munafik jadi orang"
"udah gua jual kok" Bang Rayyan nyengir kuda.
aku bangkit dari tempatku duduk.
"Bang,gua mau ke toilet bentar ya"
"Hmm"
Gegas ku melangkah menuju Toilet yang terletak di belakang.
Aku melihat nya lagi, Pemuda tadi keluar dari Toilet,
Kami berpapasan.
"eh mau kemana?"
Aku langsung membalikan tubuh ku.
ia sudah menatap ku
"Ke toilet ,kemana lagi?"
Bodoh, aku berkata seperti orang Songong yang ingin mengajak baku hantam.
"Toilet nya sedang ada perbaikan"
"Oh gitu ya"
Ia melangkah kan kembali kaki nya yang sempat tertunda.
begitu pun dengan ku.
Kulihat Bang Rayyan tengah berbincang dengan Chef Choi,terkadang mereka tertawa, entah apa yang mereka bicarakan.
benar benar mencurigakan.
"cepet banget ke Toilet nya?" Bang Rayyan memandang ku heran
"Sedang ada perbaikan,gimana dong?gua kebelet nih"
"Ada toilet tapi diluar restoran. Kamu bisa menggunakan nya" Jawab Chef Choi
tanpa membuang waktu. Dengan menggunakan jurus sprinter ku,
aku langsung bisa menemukan toilet yang dimaksud Chef Choi.letak nya ada di luar Restoran, sedikit menjorok ke belakang.
Tap.. Kuraih handle pintu. namun tak bisa di buka.
celaka.. Aku benar benar sudah tidak bisa menahan nya.
"Apa Pintu nya macet ya " tangan ku masih bergerak berusaha membuka paksa pintu di depan ku
"Hey,ada orang" teriak seseorang dari dalam,membuat ku melangkah mundur beberapa langkah.
"Bisa cepat dikit gak?gua lagi buru buru nih" Ucap ku
"Kamu pikir saya di dalam lagi maen petak umpet Hah?" hardik nya galak.
"tanggung jawab ya Kalau gua ngompol di celana!"
Hening....
"Hei lama amat sih?buruan!gua udah gak bisa nahan"
tak ada jawaban.
membuat ku gondok saja.
tangan ini sudah kembali meraih handle pintu.
Ckleek.. pintu terbuka.
"Sabar dong!kamu pikir ini toilet ibu mu apa"
Ternyata pemuda yang sempat berpapasan dan menegur ku tadi.
mata nya terlihat seperti ingin menelan ku hidup hidup.sebelum itu terjadi,pintu toilet sudah tertutup manja.
"dasar cewek tidak tau sopan santun.udah nyuruh orang buru buru,gak minta maaf lagi"
Aku masih bisa mendengar nya bersungut sungut
"orang lagi kebelet, ini malah sengaja di lama lama in di toilet"Batin ku mendumel.
Lega nya...
******
"Jadi kamu mau meluncurkan menu baru lagi?" tanya Rayyan
"benar.lumayan enak kan?" Chef Choi balik bertanya pada nya
"Apapun menu makanan nya kalau kau yang buat tentu saja enak,kalau bisa carilah Chef Cadangan untuk membantu mu.kasihan kau,pasti sudah kerepotan"
"Perkataan mu ada benar nya.Aku harus mencari 1 Chef lagi,tentu nya yang benar benar ahli,menurut mu siapa?barangkali ada teman mu yang ahli memasak khusus nya makanan Korea"
Rayyan terlihat mengerutkan dahi nya.tanda ia tengah berpikir keras.
"bagaimana kalau adik mu saja?dia pasti Ahli memasak kan?"
"Adik ku?Mikey?Haha" Rayyan tertawa keras mendengar ucapan Chef Choi yang menggelitik
"Kenapa kamu malah tertawa?
"Adik ku tidak punya bakat apa apa selain berteriak seperti orang kesurupan"
Setelah di jamu oleh Chef Choi si pemilik restoran MIRAE JUNG yang sukses,aku dan Bang Rayyan pamit pulang.
Kenyang sekali rasa nya,menyantap habis menu baru Chef Choi yang benar benar menggugah selera.apalagi Hidangan Steak nya.. Uyyy daging nya benar benar meleleh di gigitan pertama
"Kalau sampe muntah lagi.benar benar gua tendang keluar nanti"kata Bang Rayyan. sambil menghidup kan musik box.
"Iya enggak iya,takut banget sih"
"Badan sekecil ini tapi nafsu makan lu melebihi Sapi,bener bener gak habis pikir!" Ia terlihat menggeleng gelengkan kepala nya
"Ya allah mulut lu Bang,kaya Kaum Quraisy" ucap ku menatap tajam kearah nya.tubuh nya terlihat bergoyang goyang kesana kemari seperti Artis Dangdut,karena memang jalanan nya yang belum tahap perbaikan.
Kulirik Jam tangan yang melingkar di tangan kanan ku.menunjukan pukul 16.35 sore.
"Bang bisa cepetan dikit gak bawa mobil nya?kita bisa Kemaleman sampe rumah nih"
"gak liat apa?jalanan nya kaya apa.kalau gua ngebut,takut nya malah turun mesin nanti. lebih baik santai aja yang penting selamat sampe rumah"
"Kata nya mobil baru,masa di kasih jalan butut segini doang langsung turun mesin"
"Ah pokok nya gak bisa" keukeuh dengan pendirian nya.Aku hanya bisa mendengus kesal.
jujur saja aku ingin segera sampai di rumah.
Rebahan, nonton drakor, sambil selimutan.
Nikmat nya benar benar tiada dua.
tak ada pembicaraan diantara kami,hanya terdengar mesin mobil dan musik yang di putar Bang Rayyan,cukup membuat kami sedikit nyaman,meskipun lagu yang di putar JOKO TINGKIR NGOMBE DAWET dengan jalanan yang tidak bersahabat. Kami tetap menikmati nya.
"Key,abang mau lewat jalan pintas.jadi gak akan makan 2 jam perjalanan.tapi lebih baik,lu tidur aja ya" Ujar Bang Rayyan tiba tiba
Aku menoleh " emang kenapa Bang?gua belom ngantuk kok,kalau gua tidur pun nanti lu gak ada temen ngobrol,gimana?"
"Ya udah terserah lu aja deh"
Mobil memasuki jalanan Sepi,di kiri kanan hanya Hutan belantara.
dan mulai terlihat gelap.Bang Rayyan sudah menghidupkan lampu depan mobil dan langsung menyinari pijakan yang di lewati.
"Bang kok lewat jalan ini sih?udah sepi serem lagi"aku sedikit bergidik
"Nama nya juga jalan pintas,sabar aja!cuma setengah jam an doang kok" ia berujar seraya menyesap rokok yang ia pegang
"Setengah jam doang kata nya?lama itu mah Bang!"
"Kirim chat dulu ke Bunda!takut nya Ayah sama Bunda khawatir dirumah"
Aku menggangguk,kurogoh ponsel yang sebelum nya kumasukan ke dalam tas.
segera mengirim pesan untuk kedua orang tua kami di rumah.
Sedang asyik nya memainkan ponsel,begitu pun dengan Bang Rayyan yang tengah fokus memegang kemudi. tiba tiba terdengar sesuatu terjatuh tepat di Bak belakang .
Brugg...
"Astagfirullah " Ucap kami berdua tanpa aba aba
aku menoleh kearah Bang Rayyan,Bang Rayyan pun menoleh kearah ku.
"Bang" Kata ku lirih,jantung ku mulai berdegup lebih kencang dari biasa nya.
"Jangan nengok ke belakang!biarin aja.lebih baik baca ayat ayat Al-Qur'an yang lu hafal. biar mereka gak ganggu kita" jelas Bang Rayyan dengan suara yang hampir tak terdengar. jelas dia tengah di landa ketakutan.
berbekal ilmu yang kudapat ketika aku masih suka ikut mengaji di mesjid.mulut ku komat kamit membacakan ayat kursi berulang ulang.
Bang Rayyan memacu mobil nya semakin kencang.padahal tadi dia bilang "santai aja,yang penting selamat sampe rumah".
Kadang kadang omongan orang memang gak bisa di pegang,apalagi dalam keadaan ketakutan seperti sekarang.
memang tak memakan waktu 2 jam perjalanan jika melewati jalur ini.kini
Mobil sudah keluar dari jalanan hutan,dan mulai memasuki jalanan kota.
aku menghela nafas lega,begitu pun dengan Bang Rayyan yang sempat gemetar karena takut. Padahal laki laki.
Tin..Tin..
Bang Rayyan membunyikan klakson ketika sudah sampai di depan pagar rumah.
Bunda bergegas membuka kan pagar.
"Assallamuallaikum Bunda" Ucap ku.seraya turun dari mobil dan langsung merangkul Bunda
"Waallaikumsallam.kalian ini ya bisa bisa nya buat Bunda sama Ayah di rumah khawatir" wanita berusia menginjak 45 tahun itu tampak melotot menatap kami.
"Restoran Chef Choi kan lumayan jauh Bun,kita berangkat udah sore an pula" sahut Bang Rayyan ikut turun dari Mobil
"tapi kalian berdua baik baik aja kan?"
langsung terbesit di pikiran Bang Rayyan untuk memeriksa Bak belakang Mobil.
"wah sialan,kita di kibulin" umpatan terdengar dari mulut Bang Rayyan.
sontak membuat aku dan Bunda melangkah menghampiri nya
"ada apa Bang?" tanyaku heran
"gua kira yang jatoh di Bak tadi itu,dedemit.eh ternyata kayu" jawab Bang Rayyan.sambil memperlihatkan kayu kering seukuran tangan nya.
Spontan tawa ku dan Bang Rayyan pecah.
sementara Bunda hanya celingukan,karena beliau tidak mengetahui kejadian memalukan tadi.
Judul:Remaja Masa Kini
Bab2:pertemuan
Langit terlihat mendung menggelayut. Para pengguna jalan terlihat saling mendahului,ingin segera sampai di rumah sebelum hujan turun.
aku yang baru pulang dari toko buku dan harus menunggu angkot yang biasa ku naiki,hanya bisa menunggu dengan harap harap cemas.
Lalu sebuah motor matic berhenti tepat di depan ku.
"Mikey,mau balik?" Si pengendara membuka kaca helm yang ia kenakan.
ternyata Arka,teman SMP ku dulu sekaligus pemuda yang pernah ku taksir.lebih tepat nya MASIH sampai sekarang. kami memang jarang bertemu.ya karena ia memutuskan bekerja di luar daerah.
"Arka?kirain siapa"
"gua anterin balik ya,daripada naek angkot takut nya lu malah keujanan nanti!"
"gak ngerepotin nih?" tanyaku ber basa basi. padahal seneng nya pake BANGET.
"enggalah,maka nya gua ngajak" jawab nya. tersenyum manis,memperlihatkan gigi bergingsul nya.
Ohhh hati ku hampir meledak di buat nya.
tanpa membuang waktu,aku langsung duduk di jok belakang nya.
"Udah?" tanya nya memastikan
"Udah"
Motor pun melesat membelah jalanan Ibukota.
belum setengah perjalanan,tetesan air dari atas membuat ku mendongak.
rupa nya hujan sudah mulai turun.semakin lama kian melebat.
Arka menyadari dan meminggirkan motor tepat di depan kedai Mie ayam.
gegas turun dari motor nya,di ikuti oleh Arka.
"malah ujan"ucap nya sembari melihat ke dalam kedai yang hanya terlihat beberapa gelintir pengunjung
"Iya nih" aku yang kebetulan memakai switer berbahan rajut hanya bisa merapatkan switer ku.
"key,makan Mie Ayam yuk " Arka melirik kearah ku
"uang gua abis,Ka"
"Kan gua yang ngajak,jadi gua yang bayar" Ia mengamit tangan ku masuk ke dalam kedai.
tubuh ku panas dingin seketika.
"Bang,satu ya! Teh panas nya dua" Kata Arka pada pelayan kedai.sambil membuka helm yang ia kenakan.
aku bisa melihat wajah Arka dengan gaya rambut Comma Hair nya dengan jelas.
pelayan kedai menyahut sambil berkata.
"Oke ,tunggu ya Besti"
"Kok 1 sih?" tanyaku bingung.menoleh kearah Arka.
"Buat lu aja.gua baru aja makan soal nya"
Aku manggut manggut.
dan menempatkan bokong ku di kursi.
Ia masih dalam posisi berdiri dengan Smartphone yang tak lepas dari tangan nya.
"Ka ,duduk dong!" Seruku. Ia menoleh dan menuruti perkataan ku.
"masih kerja di Bogor?" Ku coba memulai percakapan.dari pada diem diem an.
"Hmm.. tapi gua ambil cuti beberapa hari buat persiapan acara nikahan" ujar nya
Aku tersentak kaget mendengar jawaban nya.
"Ja_di lu mau ni..nikah?"
Arka menoleh "sepupu gua key.bukan gua"
sempat terkejut namun kembali lega.
entah kenapa rasa suka ku pada nya tak pernah sirna,meskipun ia tak pernah mengetahui isi hati ku yang sebenar nya.
tapi tak apa.
Menyukai seseorang belum tentu bisa memiliki kan?.
Pesanan sudah datang. Pelayan meletakan 1 mangkuk Mie Ayam dan 2 gelas Teh panas di atas meja.
"makasih Bang" kata ku
"Sama sama Besti"si pelayan muda berkata sambil tersenyum
"Bener nih gak mau,ka?"
"Engga.lu aja yang makan. Kalau masih kurang,bilang aja" ujar nya yang tengah meniup niup Teh panas di depan nya
"Udah ganteng,baik pula. Gemes banget jadi pengen ngajak dia berumah tangga hihihi" Batin ku.senyum senyum sendiri layak nya orang tidak waras
"bukan nya di makan malah senyum senyum"
"eh iya,ini juga mau di makan kok" aku yang tersadar buru buru mengambil sumpit
Namun aku sempat melihat senyuman yang tercetak di bibir nya.
Hujan mulai reda,yang menyisakan guntur kecil yang saling bersahutan.
Hampir lupa dengan kebiasaan makan ku yang tidak wajar.hanya beberapa detik saja,satu mangkuk Mie Ayam sudah raib.
ingin sekali bibir ini memanggil manja si pelayan kedai yang tengah sibuk mengurusi pembeli.tetapi aku harus bisa menjaga wibawa ku sebagai gadis yang sesungguh nya di depan Arka.
"loh..udah habis Key?"
"Hujan nya kan udah reda,kita harus buru buru pulang.takut nya ke sore an di jalan" kilah ku.
Trik jitu ku lumayan ampuh.
setelah menghabiskan Teh hangat nya,Arka langsung pergi membayar.
"Makasih ya Ka, buat traktiran nya"
"iya sama sama, santai aja!kaya sama siapa aja"
Setelah hari itu,Arka menjadi sering mengirimi ku chat.
hanya sekedar bertegur sapa,membuat rasa suka ku pada nya semakin bertambah.
"cengar cengir sendiri,kurang obat lu ya?"
celetuk Bang Rayyan, yang tiba tiba datang entah darimana.
aku hanya mendelik sinis.
"de.. Bunda sama Ayah kemana?"
"Ke acara Ustadzah Malik"
"Oh" jawab nya.seraya menghidupkan kompor gas.
seperti nya Bang Rayyan akan memulai Ritual yang sering dilakukan ketika tak ada makanan yang cocok di lidah nya.
"Bang tadi gua ketemu Arka.dia nganterin gua pulang loh"
"Arka siapa?Haji Jamal?"
aku menepuk jidat ku.
"Arka siapa sih?Haji Jamal?mau mau nya dianter pulang sama anak Kadal" Bang Rayyan sampai menatap ku lekat
"Ya allah.bukan Arka anak nya Haji Jamal Bang.ini Arka yang dulu satu SMP sama gua.Astagfirullah jaga mulut tuh Bang!masa anak orang di katain Anak Kadal"
Hujan kembali turun dengan deras nya.
cuaca seperti ini,di tambah hari yang mulai naik malam.
Sedikit takut hanya berdua dengan Bang Rayyan.
apalagi kami berdua di anugrahi memiliki sifat penakut.
tiba tiba wangi semerbak menyeruak kedalam hidung ku.
Itu berasal dari mangkuk yang di letakan Bang Rayyan di atas meja makan.
"jangan minta ya!kalau mau, bikin sendiri aja" Ucap Bang Rayyan.sengaja duduk menjauh dari tempat ku duduk.
"geer banget.ketibang Mie goreng ama telor sapi doang"aku berujar seraya bergegas menaiki anak tangga menuju kamar ku yang ada di lantai 2.
"eh lu mau kemana Key?"
"Ke kamar.kenapa?ikut?udah diem aja disitu"
"Ya udah sana!di kira nya gua takut gitu" gumam nya sambil menoleh ke kiri dan ke kanan.
hanya terdengar dentingan garpu yang terhalangan oleh gemericik air hujan.
Sedang asyik nya menikmati Mie goreng kesukaan nya,terdengar suara pintu depan yang di banting.
Brak.. alhasil membuat Bang Rayyan terlonjak kaget,hampir melompat ke atas meja jika ia benar benar tak sadar.
"Astagfirullah" ia memekik sejadi jadi nya
Peluh mengucur deras di sekujur tubuh nya,saat ia memberanikan diri melangkah ke arah pintu.
Jantung nya berdegup kencang.
Keadaan ruangan tamu yang menghubungkan ke pintu depan terlihat gelap.ia lupa menghidupkan lampu tadi.
Ini benar benar lebih menakutkan dari kejadian kemarin.
Bang Rayyan menelan ludah nya,mata nya terbelalak dengan mulut yang menganga.
Ketika muncul sosok dari gelap nya Ruang tengah.
"Pintu kok gak di kunci,kalian ngapain aja sih di rumah?"
Sosok itu menjelma menjadi Bunda dan Ayah.
"Ngapain kamu berdiri disitu Bang?" tnya Bunda terheran heran.
""se..set.. setan " hanya itu yang keluar dari bibir Bang Rayyan,tubuh nya masih mematung.
Ayah tersentak kaget mendengar ucapan putra nya.
"Apa?coba ulangi satu kali lagi?anak kurang ajar.bisa bisa nya sebut Ayah dan Bunda seperti itu"
sebelum sepatu yang Ayah pakai melayang kearah nya,Bang Rayyan Sudah lebih dulu melarikan diri.
"sabar yah sabar!"
dengan cepat Bunda langsung mengambil posisi menghadang tubuh Ayah.
"Mungkin Rayyan pikir kita berdua ini hantu. Ayah tau kan Rayyan anak nya memang penakut "
Ayah hanya menghela nafas " Awas saja besok. Ayah getok kepala nya"
Judul:Remaja Masa Kini
Bab3:Pendekatan
"ikut ke acara nikahan sepupu gua ya" suara Arka di telfon
"gak mau ah malu"tolak ku sehalus mungkin
"ngapain malu?kan dateng nya sama gua"
bermacam bujukan layak nya seorang suami yang tengah membujuk istri nya,karena kasihan, aku pun menyetujui ajakan nya.
"tapi gua harus izin sama bonyok dulu" kata ku.
"Iya,nanti agak siangan gua mampir ke situ sekalian ketemu bonyok lu"
DEG..
Arka mau ke rumah ku?bertemu Ayah dan Bunda?apa aku salah dengar?
"serius mau dateng ke rumah gua Ka?" memastikan,kalau kalau aku salah dengar.
"iya.nanti gua kabarin lagi ya.gua tutup dulu telfon nya"
setelah panggilan di akhiri,rasa gembira ini semakin berkobar kobar.
dengan secepat kilat aku sudah berlari ke kamar mandi dan bersiap untuk menyambut kedatangan Arka.
♡♡♡♡
"udah cantik aja,padahal hari minggu biasa nya masih dasteran.mau kemana sih anak Ayah yang gemesin?" Ayah yang tengah khusuk membaca koran,sudah memandang ku dengan heran.
Aku menyahut sembari duduk di sofa yang sama.
"temen Key mau mampir.katanya mau ketemu Ayah sama Bunda"
"temen yang mana?kok mau ketemu Ayah sama Bunda?"tanya ayah lagi.seraya membuka kacamata nya.
"Arka.temen Mikey waktu SMP dulu.sebenernya dia ajak Key buat dateng ke acara nikahan sepupu nya,makanya dia mutusin datang minta izin langsung sama Ayah dan Bunda"
"wah minta izin sampe datang ke rumah.kaya nya anak yang baik tuh de" Bunda yang baru saja keluar dari dapur,langsung menyahut
"temen atau pacar nih?" ayah menyelidik layak nya seorang detektif yang menginterogasi pelaku kejahatan.
"Temen Yah.sumpah"
"mau temen atau pacar yang penting kalian bisa jaga diri!itu pesan dari Ayah.suruh datang aja!nanti ayah ajak temen kamu maen catur"
aku hanya mengangguk mantap.
puas rasa nya mendengar tanggapan kedua orang tua ku.
Kalau begini aku bisa melakukan pendekatan dengan Arka,lalu jadian setelah itu menikah.
sungguh hayalan yang terlalu tinggi Hahaha.
Matahari kian terik.
beberapa bocah terlihat bersenda gurau di depan pagar rumah ku.
Sesekali aku melongok ke luar,sekedar memastikan.
Tapi yang di tunggu belum kunjung datang.
jelas perasaan ini sedikit kesal.
berpikir kalau Arka berniat mengerjai ku.
aku berniat melangkah masuk tetapi terdengar deru motor berhenti tepat di depan pintu pagar.
Penantian ku dari beberapa menit yang lalu,membuahkan hasil.
"Kirain gak jadi dateng" ucap ku .membuka pagar untuk memberi jalan.
"Sorry ya,ban motor gua sempet bocor.terpaksa deh harus ke bengkel dulu" Jawab nya.menyunggingkan senyuman.
"Oh gitu.ya udah masuk yuk!Bunda sama Ayah udah nungguin lu tuh"
"wah serius?Nervous nih.baru kali ini ketemu sama orang tua temen cewek" ia membuka helm full face nya.
Rasa nya ingin teriak sekencang kencang nya.
gadis manapun akan langsung BAPER mendengar ucapan nya,di tambah lagi wajah nya yang benar benar sudah meluluh lantah kan hati ku.
Arka berjalan mengikuti ku.
"Bunda ... Ayah. Arka udah dateng nih" teriak ku .
Ayah yang masih duduk di soffa sontak langsung mengambil posisi berdiri,begitu pun Bunda.
seperti tengah menyambut calon menantu saja.
"Assallamuallaikum.Om tante" sapa Arka seraya mencium telapak tangan Ayah dan Bunda bergantian.
"Waallaikumsallam Warahmatulahi Wabarakatuh" Jawab Ayah dan Bunda bersamaan.
"Kirain gak dateng,Mikey nungguin kamu di depan dari tadi" Bunda menyeletuk.
"duh Bunda kenapa ngomong kaya gitu sih?" gumam ku
"Ah masa sih tante?"Arka hanya tersenyum,sesekali melirik kearah ku yang tengah menahan malu.
"Ayo duduk!nak Arka. Pasti cape ya?apalagi di luar matahari nya panas banget" Ucap Ayah.mempersilahkan Arka untuk duduk.
"Makasih Om. Iya nih kalau siang panas,kalau sore hujan.cuaca nya gak jelas" ujar Arka.menempatkan tubuh nya di sofa
"Key,ngapain masih berdiri?sana buatin minum buat calon mantu Ayah" kali ini Ayah yang menyeletuk.ingin sekali menutupi wajah ku dengan helm. Malu.
"ahahaha iya Yah"
tak butuh waktu lama membuat 3 gelas jus apel sekaligus.setelah selesai,ku angkat nampan dengan hati hati.
jangan sampai kaki ku tersandung,bisa berabe urusan nya.apalagi melihat peraingai Ayah yang sedikit sedikit ngamuk.
Arka terlihat tertawa lepas bersama Ayah dan Bunda.
bersyukur Arka bisa langsung akrab dengan kedua orang tua yang notabe memang susah akrab dengan orang asing.
"nah minuman nya udah dateng nih" sambut Ayah langsung meraih gelas gelas di nampan yang ku bawa.
"Makasih Key" ucap Arka tersenyum kearah ku
"sama sama.diminum ya!
"Ayo Nak Arka diminum jus nya!cocok banget di cuaca panas seperti ini"
"Iya tante"
"Oh iya,Key sempet cerita kalau Nak Arka ngajakin Key buat dateng ke acara pernikahan ya?" Bunda mulai membuka topik pembicaraan
"Benar tante.daripada Arka pergi sendiri,gak enak.maka nya saya ajakin Key buat ikut.hitung hitung pendekatan sama keluarga saya aja"
DEG..lagi lagi jantung ku berdegup kencang mendengar ucapan nya.tidak salah lagi
ini benar benar kode keras.
"Bunda Sama Ayah kasih Izin kalau Arka yang ajak.memang acara nya dimana sih?"tanya Bunda
"Alhamdulilah kalau Tante sama Om kasih izin,saya jadi lega bawa Key nya. acara nya sih di Bandung"
"Jadi kapan berangkat nya?" Ayah ikut dalam obrolan
" planing sih berangkat nya besok Subuh,Om"
jam sudah menunjukan pukul 2 siang.sayang nya Arka harus pamit pulang.
"padahal masih siang kok buru buru sih Nak Arka" Terlihat kekecewaan di wajah Ayah.padahal mereka sudah berbincang lebih dari 2 jam.hanya aku saja yang lebih banyak diam,sesekali ikut tertawa.ikut arus saja.
"Arka masih ada urusan Om,belum lagi nyiapin barang bawaan buat besok"
"Ya udah gak papa.sering sering main kesini ya" timpal Bunda
"Insya allah.kalau gitu Arka pulang dulu ya Assallamuallaikum" tak lupa ia mencium tangan Ayah dan Bunda.
"Waallaikumsallam Warahmatulahi Wabarakatuh.hati hati dijalan ya Nak Arka"
"Key anterin Arka ke depan ya" pungkas ku sambil melangkah keluar
"Cocok banget Kalau Mikey sama Arka ya Yah" ucap Bunda. jelas aku bisa mendengar nya.
"gua pamit pulang Ya Key" ucap nya seraya mengenakan Helm.
"Iya.Makasih ya Ka udah dateng.maaf ya kalau Bunda sama Ayah ngomong yang enggak enggak"
"maksud nya?enggak kok. malah seneng.gua bisa akrab sama bonyok lu.beliau asik diajak bercanda"
"syukur deh kalau gitu"
"jangan lupa istirahat yang banyak.Kita kan mau berangkat besok" ujar nya seraya naik ke atas motor matic nya
"Siap"
"Assallamuallaikum,Mikey"
"Waallaikumsallam Arka.hati hati dijalan"
Motor Arka bergerak meninggalkan komplek.sampai benar benar menghilang dari pandangan ku.
ingin sekali bersama nya lebih lama,namun ia sendiri memiliki urusan yang lebih penting.
kenapa aku menginginkan waktu lebih dari nya?padahal status kami hanya sekedar FRIENDZONE.
seperti nya aku harus lebih tau diri.
"Arka nya udah pulang Key?"tanya Bunda yang masih berdiri
"udah Bun barusan"
"kalau gitu bantuin Bunda masak buat makan malam yuk" ajak Bunda yang langsung mengamit tangan ku.
"harus rajin bantuin Bunda mu masak!nanti kalau udah berumah tangga,kamu bisa jadi Mantu kesayangan " ujar Ayah,bangkit dari sofa.
"Jodoh nya aja belum jelas Yah. Udah bahas rumah tangga segala" elakku
"jodoh mu kan Arka.mudah mudahan,dilihat lihat kalian mirip loh.biasa nya kalau cewek sama cowok muka nya mirip.pertanda berjodoh. Amin kan aja ya sayang" celoteh Bunda. dan akhirnya acara masak kami kali ini hanya membahas Arka seorang.
kasihan Arka,mungkin saat ini telinga nya panas karena ulah Bunda.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!