NovelToon NovelToon

Kisah Cinta Aluna

episode 1

Aluna sangat mencintai Arkana laki-laki yang ia temui nya saat ia bersekolah di tempat sama. Namun cinta mereka tak di restui oleh kedua orang tua mereka masing-masing. Sampai akhirnya mereka nekat kabur dari rumah dan menikah tanpa di hadiri kedua orang tua mereka.

Setelah menikah hidup mereka di penuhi dengan kebahagiaan. Di tambah lagi dengan kehadiran putri kecil mereka yang di beri nama Alula Rakana yang biasa mereka panggil Lula.

Beberapa tahun mereka menikah sampai akhirnya rumah tangga mereka mengalami keretakan karena hadirnya orang ketiga di kehidupan mereka. Windy nama wanita yang membuat rumah tangga Luna dan Arkan mengalami keretakan.

Setiap hari mereka bertengkar tak ada kehangatan lagi di rumah tangga mereka.

"Mas, bisa kita bicara sebentar?" tanya Luna pada Arkan yang tengah sibuk memainkan handphone nya.

Arkan menatap Luna di depan nya. "Ada apa?" tanya Arkan dengan tatapan dingin menatap Luna.

Luna duduk di sofa di samping Arkan. Di genggam nya tangan Arkan dengan kuat lalu ia mulai berbicara kepada Arkan yang sudah selama satu minggu ini mereka tidak tidur bersama.

"Mas, aku tau kamu sangat mencintai Windy? Tapi aku mohon sama kamu tolong kamu tinggal kan dia demi Lula dan aku. Apa kamu tidak ingat tentang perjuangan kita dulu. Tentang kita yang kabur dari rumah demi kita menikah." ucap Luna membuat Arkan terdiam dan berpikir tentang apa yang di katakan Luna.

"Aku tidak bisa meninggalkan Windy karena aku sangat mencintai nya." jawab Arkan membuat Luna meneteskan air mata mendengar jawaban dari Arkan yang masih menjadi suaminya itu.

"Jika kamu mencintai Windy lantas kenapa kamu masih mempertahankan rumah tangga kita?" tanya Luna dengan air mata yang terus menetes.

"Karena aku masih mencintai kamu. Aku tidak mau kehilangan kamu dan Lula." jawab Arkan

"Kalau kamu tidak mau kehilangan aku dan Lula, kamu bisa tinggal kan Windy dan hidup seperti dulu bersama aku dan Lula. Jika kamu tidak bisa melakukan itu jangan salah kan aku, jika aku dan Lula pergi dari kehidupan kamu." tegas Luna membuat Arkan kaget di buat nya karena ia tak mau Luna dan Lula pergi dari kehidupan nya. Walaupun ia tak akan meninggalkan Windy karena ia juga sangat mencintai Windy.

"Kamu boleh pergi tapi jangan harap kamu bisa bawa Lula pergi dari rumah ini." ancam Arkan karena ia yakin Luna tak akan pergi jika Lula tak ikut bersama nya.

"Tega kamu Mas sama aku. Aku yang membuat kamu seperti ini tapi kenapa kamu tega melakukan itu setelah apa yang kamu dapat. Kamu membuat aku dan Lula tersiksa. Kamu bukan Arkan yang aku kenal dulu. Aku benci sama kamu Mas." ucap Luna namun Arkan tak memperdulikan nya, ia malah membuat Luna semakin sakit hati di buat nya.

"Terserah aku gak peduli tentang semua itu. Aku hanya mau kasih tau aja sama kamu kalau minggu depan aku sama Windy akan menikah. Aku tidak peduli mau kamu setuju atau tidak yang jelas minggu depan aku sama Windy akan tetap menikah. Dan satu lagi kalau kamu tidak setuju kamu boleh pergi dari rumah ini tapi jangan harap kamu bisa bawa Lula pergi dari rumah ini."

Deg bagai tersambar petir Luna yang berdiri kembali duduk ia tak menyangka Arkan akan menikahi Windy yang artinya ia akan di madu.

"Kamu gak serius kan Mas? Kamu hanya bercanda kan sama aku? Itu gak benar kan Mas?" tanya Luna dengan menggoyang-goyang kan tubuh Arkan di depan nya.

"Aku serius. Dan aku harap kamu bisa menerima Windy di rumah ini karena dia akan tinggal bersama kita." jawab Arkan lalu pergi meninggalkan Luna yang masih syok mendengar kabar bahwa Arkan akan menikahi Windy.

Satu minggu kemudian

"Bagaimana para saksi sah?" tanya Pak penghulu

Sah jawab semua orang yang hadir di acara pernikahan tersebut.

Dan resmi lah Arkan dan Windy menjadi pasangan suami istri. Walaupun Windy menjadi istri kedua.

Dan di sinilah kisah cinta Aluna di mulai.

Halo semua nya ini cerita baru ku semoga kalian suka ya, karena cerita-cerita ku sebelum nya tidak banyak yang baca jadi aku tamat kan dan buat cerita baru. Semoga cerita ini banyak yang baca ya, terimakasih.

jangan lupa like nya ya. ✌🙏😄

episode 2

"Mas, malam ini kamu tidur sama aku kan?" tanya Windy pada Arkan yang lagi fokus dengan makanan nya karena mereka lagi makan malam bersama.

"Tante siapa? kenapa Tante mau tidur sama Papa?" tanya Lula karena ia belum di beritahu Luna tentang Papa nya yang menikah lagi.

"Emang Mama kamu gak cerita sama kamu?" tanya Windy

Lula menggeleng kan kepala nya. Ia lalu menatap Mama nya yang ada di samping nya.

"Mama, jawab dong Tante ini siapa?" tanya Lula

"Dia Mama baru Lula. Papa sama Tante Windy sudah menikah dan sekarang Lula punya dua Mama." jelas Arkan membuat Lula bingung di buat nya.

"Menikah? Papa kan sudah punya Mama kenapa Papa menikah lagi?" tanya Lula lagi membuat Arkan bingung bagaimana cara menjelaskan nya pada Lula.

"Sayang, Lula tidak perlu tau soal itu karena Lula masih kecil. Nanti kalau Lula sudah besar Mama akan jelas kan sama Lula. Lula ngerti? Dan satu lagi Lula harus panggil Tante Windy dengan sebutan Mama. Karena Tante Windy istri nya Papa jadi Lula panggil nya Mama Windy." jelas Luna

"Iya Ma." jawab Lula kemudian ia melanjutkan makan nya.

"Aku ke kamar duluan kalian lanjutkan saja makan nya." pamit Luna karena ia sudah tak sanggup melihat kemesraan suaminya bersama madu nya.

Luna mengunci pintu kamar nya. Ia duduk di ranjang nya hati nya begitu sakit walaupun ia ikhlas Arkan menikah lagi. Tapi hatinya tidak bisa di bohongi hati nya sungguh sakit apa lagi saat melihat kemesraan suaminya bersama madu nya.

Luna pergi ke kamar mandi untuk mengambil wudhu setelah itu ia mengambil mukena dan kemudian ia sholat. Setelah selesai ia berdoa.

"Ya Allah jika ini yang terbaik untuk ku tolong kuat kan aku. Aku berusaha ikhlas dengan semua ini. Ya Allah beri aku kekuatan untuk melawati semua ini karena aku yakin aku bisa melawati nya." doa Luna dengan air mata yang kembali berderai.

Setelah selesai sholat Luna keluar dari kamar nya, ia pergi melihat Lula di kamar nya. Namun saat ia hendak turun dari tangga lagi dan lagi ia melihat kemesraan suaminya bersama madu nya. Sungguh hal itu membuat hati Luna sakit.

Luna berusaha kuat ia menuruni tangga dengan hati yang begitu sakit. Ia tak bisa menahan nya lagi kalau saja ia mengedipkan mata nya, air matanya sudah pasti keluar. Namun Luna berusaha supaya air mata nya tidak keluar untuk kesian kali nya, karena ia akan berusaha kuat dan ikhlas demi Lula anak nya.

Luna membuka pintu kamar Lula di lihat nya Lula yang sudah tertidur dengan pulas nya. Luna mendekat ke arah Lula di usap nya wajah Lula yang masih berumur 5 tahun itu.

Luna kemudian merebahkan tubuh nya di samping Lula ia kemudian memeluk Lula yang tertidur pulas di samping nya.

"Lula maafin Mama, Mama belum bisa jadi Mama yang baik buat kamu. Mama menyayangi kamu." ucap Luna kemudian ia mencium pipi Lula sekilas lalu ia kembali memeluk Lula dan mencoba untuk memejamkan mata nya. karena malam ini Luna berniat untuk tidur di kamar Lula.

Sementara Lula dan Luna sudah tertidur. Arkan dan Windy masih berada di ruang TV.

"Mas, sebelum kita menikah kamu kan sudah janji sama aku mau ajak aku liburan, jadi kapan kita liburan nya?" tanya Windy dengan bergelayut manja di tangan Arkan.

"Iya, kamu mau nya kapan?" tanya Arkan

"Kalau besok gimana? Aku udah gak sabar ni Mas liburan sama kamu. Tapi aku mau nya sama kamu aja, aku gak mau kamu ajak Luna dan Lula. Karena aku gak mau liburan aku di ganggu sama mereka." jawab Windy

"Kalau gitu aku gak bisa. Aku harus ajak mereka juga liburan, soal nya kasian mereka udah lama gak liburan." jawab Arkan membuat wajah Windy cemberut mendengar jawaban dari Arkan.

"Mas, gak bisa gitu dong kita ini baru menikah. Aku mau nya sama kamu aja, aku gak mau mereka ikut. Lagi pula kita liburan nya kan tidak lama cuma sebentar aja, nanti setelah liburan kamu bisa ketemu sama mereka."

"Ya udah kita liburan nya berdua aja. Besok biar aku yang kasih tau sama Luna kalau kita mau pergi liburan." jawab Arkan dengan tersenyum menatap Windy.

Windy tersenyum rencana nya kali ini berhasil. "Kamu lihat Luna sebentar lagi Mas Arkan akan jadi milik aku seutuhnya, dan kamu akan di usir oleh Mas Arkan. Dan aku akan menjadi nyonya satu-satunya di rumah ini." ucap Windy dalam hati dengan tersenyum licik.

"Aku ngantuk ni Mas kita tidur yuk." Ajak Windy dengan manja nya dan Arkan pun menurut.

...----------------...

Keesokan pagi nya

Windy sudah berada di ruang tamu ia sudah bersiap-siap untuk berangkat pergi liburan bersama Arkan. Sementara Arkan masih bersiap-siap di kamar nya.

Luna yang baru saja bangun langsung turun ke bawah untuk sarapan pagi bersama. Namun langkah nya terhenti saat melihat Windy yang sudah rapi duduk di ruang tamu. Luna menghampiri Windy yang berada di ruang tamu.

"Hai Mbak, gimana tidur nya nyenyak?" tanya Windy

"Iya, mau kemana kamu sudah rapi kayak gini?" tanya Luna penasaran

"Emang Mas Arkan enggak kasih tau kamu kalau hari ini kita mau liburan?" tanya Windy balik

"Liburan? enggak Mas Arkan gak kasih tau aku kalau kalian mau pergi liburan." jawab Luna

"Mungkin karena Mas Arkan cuma mau pergi sama aku aja." jawab Windy

Setelah mendengar jawaban tersebut Luna memilih pergi. Semakin ia di sana semakin ia sakit hati. Namun baru saja ia ingin melangkah Arkan datang dan memanggil nama nya.

"Luna!" panggil Arkan membuat Luna membalikkan tubuh nya menghadap ke arah Arkan.

"Ada apa?" tanya Luna pura-pura, ia sebenarnya tau Arkan pasti mau bilang kalau ia akan pergi liburan bersama Windy.

"Aku sama Windy akan pergi liburan beberapa hari, kamu tidak apa kan tidak ikut. Aku janji tidak akan lama pergi nya. Aku titip Lula kamu jaga dia baik-baik." jelas Arkan

"Iya." jawab Luna dengan menahan air mata nya.

Setelah berpamitan dengan Luna, Arkan dan Windy pun berangkat. Windy terlihat sangat bahagia ia menggandeng tangan Arkan dengan erat. Bahkan ia menyenderkan kepala nya di bahu Arkan. Ia sengaja melakukan itu, supaya Luna cemburu melihat kemesraan mereka.

Luna hanya menatap kepergian mereka dengan air mata yang kembali menetes, hati nya sungguh sakit melihat suaminya pergi bersama madu nya. Apalagi melihat kemesraan keduanya.

Suara langkah kaki mendekat ke arah nya. Dengan segera Luna menghapus air matanya. Karena ia tau itu adalah Lula yang mendekat ke arah nya.

"Ma, Papa mana? Kok Lula gak lihat sih dari tadi?" tanya Lula dengan matanya mencari keberadaan Papa nya.

"Papa baru aja pergi. Emang nya Lula mau ngapain ketemu sama Papa?" tanya Luna dengan menatap wajah Lula yang terlihat sedih.

"Lula kangen Ma, sama Papa. Lula kangen di peluk sama Papa, sebelum ada Tante Windy Papa selalu peluk Lula, ajak Lula main. Tapi setelah Tante Windy tinggal di rumah kita Papa lebih sering sama Tante Windy di banding aku." jawab Lula dengan wajah sedih.

"Kok Lula panggil nya Tante Windy sih, kan Tante Windy Mama nya Lula juga. Jadi Lula harus panggil Mama juga bukan Tante." jelas Luna

"Enggak ah aku gak mau, Tante Windy jahat dia udah ambil Papa dari kita." jawab Lula membuat Luna sedih di buat nya. Ia juga merasakan seperti itu, Windy sengaja menjauhkan Mas Arkan dari nya.

"Lula gak boleh ngomong seperti itu, Mama Windy itu baik dia sayang sama Lula. Mama Windy tidak rebut Papa kok dari kita. Papa nya kan banyak kerjaan di kantor makanya Papa gak bisa, main sama Lula." jelas Luna

"Engga Tante Windy bukan Mama aku. Mama aku itu cuma satu Mama Luna." ucap Lula kemudian pergi meninggalkan Luna.

bersambung

episode 3

beberapa hari kemudian

Arkan sama sekali tak menghubungi Luna. Saat Luna menelpon nya pun Arkan tak pernah mengangkat nya. Luna berdiri di dekat jendela kamar nya di tatap nya mobil Arkan yang terparkir di halaman depan rumah nya.

Air mata nya kembali menetes ia mengingat saat -saat Arkan mengajak nya jalan dengan mobil baru yang ia beli dari hasil kerja keras mereka.

"Mas, aku kangen sama kamu yang dulu. Aku kangen jalan sama kamu. Kenapa sih Mas kamu berubah, apa kamu sudah tidak cinta lagi sama aku?" lirih Luna lagi dan lagi air mata nya kembali menetes.

Luna menghapus air matanya setelah mendengar ketukan pintu dari kamar nya.

Dengan segera ia membuka pintu tersebut.

Dilihat nya Lula yang berdiri tepat di depan nya.

"Ada apa sayang, kenapa Lula ke kamar Mama?" tanya Luna

"Ma, Luna kangen Papa, Papa kok belum pulang sih? Ma, kita telepon Papa yuk?" pinta Lula pada pada Luna.

"Tadi Papa bilang sama Mama, katanya besok Papa akan pulang. Jadi besok Lula bisa main sama Papa." jawab Luna bohong padahal ia tak tau kapan Arkan akan pulang.

"Mama gak bohong kan sama Lula?" tanya Lula lagi

Luna menggeleng kan kepala nya di peluk nya Lula dengan erat. "Maafin Mama ya sayang Mama sudah bohongin Lula. Mama janji akan jadi Mama yang baik buat Lula." batin Luna

...----------------...

Keesokan harinya Arkan dan Windy pulang. Wajah Windy terlihat sangat bahagia mereka pulang dengan membawa banyak sekali belanjaan. Windy terlihat menenteng tas keluaran terbaru ia sengaja memakai tas tersebut karena ia ingin memamerkannya kepada Luna.

Luna menghampiri Arkan dan ia langsung mencium punggung tangan Arkan.

"Mas, kenapa kalian lama sekali pulang nya?" tanya Luna

"Maaf Mbak habis nya liburan nya seru sekali. Mas Arkan aja sampai gak mau pulang. Lihat deh Mbak Mas Arkan beliin aku tas lo, kata Mas Arkan aku cocok pakai tas ini cantik. Oh iya aku juga belikan buat Mbak lo, tapi maaf ya Mbak, aku hanya bisa beli kan yang murah untuk Mbak soal nya kata Mas Arkan Mbak gak suka barang-barang yang mahal katanya membuang-buang uang." jawab Windy membuat Luna semakin cemburu di buat nya. Memang dia tidak suka jika Arkan membeli kan nya barang-barang mahal. Tapi yang ia cemburu karena Arkan tak pernah mengajak nya liburan selama ini.

"Mas, kamu ke kamar Lula ya, kasian dia dari semalam cariin kamu." ucap Luna

"Iya, nanti aku ke sana setelah aku mandi." jawab Arkan dan berlalu meninggalkan Luna di ikuti Windy di belakang nya.

Luna hanya menatap kepergian Arkan. Ingin sekali ia memeluk Arkan. Ia sangat rindu dengan suaminya itu. Sudah hampir satu bulan ini ia dan Arkan tidak tidur bersama.

Sudah tidak terhitung berapa kali air mata Luna keluar.

Rumah tangga yang ia bangun dengan susah payah akhirnya hancur juga karena orang ketiga di hubungan mereka. Walaupun saat ini ia masih menjadi istri sah dari Arkan.

Luna pergi ke dapur menyiapkan makan siang. Biasa nya ada Bibi yang menyiapkan semua nya tapi kali ini dia yang menyiapkan nya Karena Bibi yang biasa bekerja di rumah nya izin pulang kampung karena anak nya sakit.

Setelah selesai Luna menata nya di atas meja. Ada bermacam-macam makanan yang tersedia di meja. Ada ayam goreng kesukaan Lula dan cumi asin kesukaan Arkan. Luna sengaja memasak kan semua itu karena ia sudah lama tidak membuat kan makanan kesukaan Arkan dan Lula.

Setelah semua nya siap Luna pergi ke kamar Lula untuk mengajak nya makan siang bersama.

"Lula sayang ayo kita makan siang Mama udah siap kan ayam goreng kesukaan Lula." ucap Luna kemudian ia masuk ke dalam kamar yang bernuansa pink itu.

Di lihat nya Lula yang lagi sedang menggambar di meja belajar nya. Tak lama kemudian Arkan masuk ke kamar Lula, dan ia langsung mencium dan memeluk Lula dari arah belakang.

"Papa, Papa sudah pulang? Lula kangen sama Papa." ucap Lula dengan wajah bahagia.

Lula bangkit dari kursi dan langsung memeluk Arkan dengan erat.

Setelah puas Lula melepaskan pelukan nya, ia kemudian menatap Arkan di depan nya.

"Papa jahat sama Lula dan Mama." ucap Lula membuat Arkan kaget mendengar ucapan dari Lula. Karena ia tak pernah mendengar Lula berkata seperti itu selama ini.

"Lula kok bisa ngomong seperti itu sih, emang Papa jahat kenapa?" tanya Arkan

"Iya Papa jahat, Papa gak sayang lagi sama Lula dan Mama. Papa juga tidak aja kita liburan, Papa jahat Papa lebih sayang sama Tante Windy. Lula benci Papa." ucap Lula dengan air mata yang berlinang.

Sementara Luna yang mendengar itu ia juga ikut menangis. Apa yang di kata kan Lula emang benar. Arkan sudah berubah.

"Lula sayang kok Lula bisa bicara seperti itu. Papa sayang kok sama Lula. Papa kan lagi sibuk maka nya Papa gak ajak Lula dan Mama liburan." jelas Arkan

"Kalau Papa sibuk kenapa Papa ajak Tante Windy liburan?" tanya Lula lagi

Arkan terdiam kali ini pertanyaan Lula tidak bisa ia jawab.

"Udah stop ya Lula Papa gak mau lagi kamu ngomong seperti itu. Papa gak suka. " bentak Arkan membuat Lula kaget dan menangis karena bentakan dari Papa nya barusan.

Luna yang melihat Arkan membentak Lula, langsung menampar Arkan.

"Apa-apaan kamu Luna kenapa kamu nampar aku?" tanya Arkan dengan emosi

"Kamu itu yang apaan kenapa kamu bentak Lula, Lula itu masih kecil dia belum tau apa-apa. Lula berbicara seperti itu karena dia tau Papa nya sudah berubah.Maka nya dia bicara seperti itu, karena kamu udah gak sayang lagi sama dia." jawab Luna membuat Arkan terdiam mendengar nya.

Setelah berbicara seperti itu, Luna menggendong Luna dan membawanya ke kamar nya.

"Udah dong Lula jangan nangis lagi." bujuk Luna namun hal itu tidak berhasil hingga akhirnya Luna menawarkan es krim kepada Lula namun Lula juga tidak berhenti nangis.

"Lula udah dong jangan nangis lagi. Lula kan anak kuat dan pemberani jadi gak usah nangis lagi." bujuk Luna dan kali ini berhasil Lula berhenti nangis.

"Mama, kita pergi aja yuk dari rumah ini. Lula gak suka sama Tante Windy, Tante Windy sudah rebut Papa dari kita." ucap Lula membuat Luna terdiam.

"Kita gak bisa pergi dari rumah ini, ini kan rumah kita. Lagi pula kalau kita pergi kita mau tinggal di mana?" jawab Luna

"Kalau kita tidak pergi Mama usir aja Tante Windy. Inikan rumah kita bukan rumah nya Tante Windy." ucap Lula membuat Luna berpikir apa yang di kata kan Lula ada benar nya juga rumah ini atas nama nya jadi yang berhak tinggal di rumah ini hanya dia dan Lula. Windy tidak berhak tinggal di sini.

bersambung

jangan lupa like dan vote nya semoga suka sama cerita nya, terus baca ya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!