NovelToon NovelToon

One Night With CEO 2

15 tahun

" Panggil El " Ujar Henry pada Pelayan .

" Baik tuan " Jawab Pelayan

" Menyusahkan " Cibir Edward yang sudah duduk di kursi nya dengan seragam sekolahnya .

Iya kini mereka sudah tumbuh menjadi anak remaja begitu juga adik kembarnya .

Yang di beri nama Eric dan Erland tentunya kalian masih ingat bukan permintaan Edward yang tidak menginginkan adik perempuan apa lagi itu seperti El dan perjanjian Raymond dan Adara dulu .

Adara hanya bisa pasrah tapi dia bersyukur di karuniai anak setampan yang lagi² harus mirip suaminya .

sehingga di rumah besar itu hanya ada seorang wanita yang di beri julukan angel .

" Maaf..."

" Apa kamu tidak bisa tepat waktu ke meja makan, semua orang menunggu mu hanya karena berdandan lama " Celetuk Edward saat melihat adiknya duduk .

" Abang " Edward memilih mengambil sarapan nya" Ayo makan sayang " El mengagguk patuh pada sang mommy .

" Sebentar lagi akan libur sekolah ,kita akan berlibur melihat Eyang dan kosong kan jadwal pekerjaan kalian " Ujar Henry pada anak dan cucu cucunya di mana Rangga dan Riane juga berada di meja itu .

Dan kini Raine telah mengandung kembali setelah menunggu beberapa tahun

Bahkan dia sendiri tidak percaya bisa hamil di saat kedua anaknya sudah menginjak bangku SMP akhir .

Karena mereka sudah berusaha sebisa mungkin tapi mungkin tuhan belum mengizinkan .

Dan Riane berharap kali ini perempuan untuk teman nya mengobrol dan menghabiskan uang suaminya .

" Iya Opa " Jawab mereka bersamaan .

Iya setelah melihat anak-anak nya bahagia Daddy Radit dan mommy Ellena memilih tinggal di Landon .

Dengan alasan ingin menghabiskan waktu tua mereka berdua sekalipun di sana ada pelayan dan penjaga .

jadi setiap liburan sekolah mereka akan mengunjungi eyang kesayangan mereka sekalipun kedua orang itu sudah memakai kursi roda atau tingkat jika berjalan .

" Adara dan Riane akan ikut mommy ke mall " Ucap Adara tiba² .

" Kami akan pergi bersama Daddy " lanjutnya lagi jika tidak begitu mana bisa dua manusia kutub itu mengizinkan nya .

" Jam makan siang ke kantor " Ucap Raymond tanpa menaikan pandangan nya .

" Iya Dad " Jawab Adara .

" Abang ada pelajaran tambahan Dad " Ucap Edward sambil mengusap mulutnya dengan tisu .

" Iya ,jangan pulang terlalu sore " Edward hanya mengaguk saja .

" Oma jam berapa ke mall, El mau ikut " Ucap El dengan mata mengedip² .

"Pakaian dan semua kebutuhan kakak mommy sudah siapkan jangan beralasan lagi " Ujar Adara tegas .

" Mommy "

" No "

" Papa Reza akan mengurangi uang jajan mu mulai bulan ini,jangan pernah membantah " Lanjutnya dengan tegas .

" Nanti Daddy.... " Raymond tidak melanjutkan ucapannya saat melihat sorot mata Adara yang setajam silet yang siap menyayat jantung nya .

" Jangan macem-macem ,Daddy selalu menuruti keinginan nya " Ucap Adara kesal .

" Aku kerja buat kalian , jangan terlalu keras pada anak² baby lagian El juga selalu memberikan pada pelayan jika pakaiannya sudah tidak di pakai " Adara menghela napas panjang .

" Terserah Daddy " Raymond mengelus lengan sang istri sambil tersenyum .

Sedangkan Adara hanya diam saja dan melanjutkan sarapan nya .

" I love you Dad " Ujar El Tersenyum bahagia .

" Cepatlah,jangan membuatku terlambat " Ujar Edward menatap adik adiknya .

" Iya bang " Jawab mereka .

Mereka masuk dalam sekolah yang sama yang tentunya milik keluarga nya .

Di mana Edward dan El sudah kelas tiga SMA sedangkan si kembar Rangga dan Randy kelas 1 SMA .

Dan si kembar Eric dan Erland masih kelas 3 SMP .

Sebenarnya Edward sudah sering di minta untuk melompat kelas tapi dia tidak ingin meninggalkan adiknya sendirian .

Sekalipun dia juga pintar dan bisa menjaga diri tapi dia wanita satu² nya di keluarga nya setelah Adara .

Tapi bukan berarti semuanya tidak penting ,bahkan sangat penting tidak terkecuali .

Toh mereka juga masuk sekolah saat umur 5 tahun jadi buat apa melompat pikir Edward

" Tunggu Daddy saat pulang nanti " Ujar Raymond pada Edward .

" Iya Dad " Jawab Edward kini mereka sudah berada di luar dan siap untuk ke sekolah .

Dan Edward bersama Rangga memasuki mobil yang lain tentunya sudah ada sopir di dalamnya ,

Kenapa Rangga karena Reza sudah melatih sejak kecil akan menggantikannya .

sedangkan El,Randy serta Eric dan Erland mereka menggunakan mobil yang lainnya tentu nya di antar sopir .

karena Henry tidak mengizinkan cicit nya membawa mobil sekalipun nantinya mereka sudah di izinkan bisa mengemudi .

"Belajar yang benar,jangan nakal " Ucap Adara menatap anak anaknya .

" Iya " Jawab mereka .

Lalu satu persatu mencium pipi kedua orang tua mereka dan berkahir Henry dan Elvi .

dan masuk dalam mobil yang terpisah yang sudah di siapkan .

" Ingat siang nanti ke kantor " Adara menggaguk .

" Iya Mas " Jawab Adara yang langsung di hadiahi ciuman bibir dari sang suami .

Adara hanya membalasnya nya senyuman Karena dia sudah terbiasa untuk itu .

" Jangan terlalu banyak jalan, malam nanti Amanda akan memeriksa mu " Ujar Reza .

" Iya Pa " Jawab Riane .

CUP

" Papa kerja dulu iya " Ujar Reza mengusap lembut perut Raine.

Reza dan Raymond masuk dalam mobil yang siap membawa mereka ke perusahaan .

" Apa Anakmu kembar lagi " Tanya Raymond tanpa menatap lawan bicaranya .

" Saya tidak memikirkan itu tuan tapi jika di beri kepercayaan lagi saya Tidak keberatan " Jawab Reza .

" Za gimana menurutmu jika Adara hamil lagi " Tanya Raymond .

" Maaf bukannya saya Lancang tapi tuan tahu sendiri apa kata ayah "Raymond mengaguk paham .

Iya Davin sudah melarang Adara hamil karena kandungan Adara terlalu lemah sejak hamil pertama dulu apa lagi di tambah saat jatuh di kamar mandi dalam keadaan hamil .

Syukur tuhan masih memberikan umur panjang pada istrinya jika tidak entahlah apa yang akan terjadi padanya .

Bahkan saat hamil kembar Adara sering di rawat karena selalu merasa sakit bagian perut nya .

Sehingga Davin menyarankan Raymond melakukan operasi kecil untuk menghindar Adara hamil tanpa harus mengangkat rahim wanita itu .

" Kadang aku kasian jika melihat nya sendirian apa lagi anak-anak sudah beranjak dewasa dan aku sendiri sibuk dengan perusahaan " Helaan napas panjang Raymond begitu berat di penerangan Reza .

" Kalau tuan Daniel " Ucap Reza.

" Aku tidak ingin berharap lebih Za begitu juga Adara kamu lihat sendiri bukan " Reza mengaguk paham .

" Bukannya Mommy sudah mengatakan akan menemani Nona Adara begitu juga Daddy " Ucap Reza .

" Tapi tidak selamanya Za ,Mereka juga punya waktu berdua nantinya " Ucap Raymond .

" Apa tidak seharusnya Tuan meminta kak Rifat dan Radhi kembali rumah utama " Ucap Reza .

" Papi dan Ayah" Tanya Raymond .

" jika mereka ingin bisa kembali ,toh paviliun dan rumah utama tidak begitu jauh, agar nona Adara ada teman sekalipun Amanda sibuk di rumah sakit begitu juga Riane yang masih pulang pergi ke perusaan setidaknya ada Vania " Ucap Reza .

" Aku akan membicarakan nanti pada mereka " Ucap Raymond mengakhiri pembahasan nya karena kini mereka sudah berada di depan perusahaan .

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Visual ...

Edward

El

Rangga

Randy

Eric

Erland

Wanita

Sesampainya di sekolah Edward dan adik-adiknya langsung menuju ruangan kelas masing-masing .

Sesampainya di ruangan Edward lebih dulu menarik kursi untuk adiknya lalu kemudian dia yang duduk .

" Ed " Edward melihat sekilas pada orang itu lalu memasang earphone nya .

Sedangkan El hanya diam saja dan memilih membuka tasnya dan mengambil iPad nya untuk belajar seperti kakaknya .

" Edward " Rengek nya dengan manja dan memegang lengan Edward .

Tak

Edward meletakan iPad nya cukup keras lalu membuka earphone nya dan menghempaskan tangan orang itu dengan keras .

" Apa kamu tidak punya cermin di rumahmu, apa perlu aku membelikannya sekalian dengan pabrik nya ? " Ujar Edward menatap tajam seorang wanita yang selalu saja mengganggu nya seperti parasit .

" Apa kamu tidak malu selalu menjadi tontonan orang ,atau kah rasa malumu sudah hilang bukannya aku sudah sering mengatakan padamu jika ingin aku ingin melihat mu , lihat lah dirimu seperti apa bahkan security depan lebih enak di pandang dari pada dirimu " Jleb .

Wanita itu mengepalkan tangannya kuat bahkan kini orang sekitarnya sudah berbisik² kecil .

Aku akan membalas ini. Gumam sang wanita itu .

" Naik ke ruangan dan seret wanita jadi²an ini " Wanita itu menatap tajam kembar Edward yang hanya di balas tatapan sinis .

Tanpa menunggu lagi dia langsung ke luar dari ruangan itu sebelum dia di seret .

" Jangan melibatkan mereka " Ucap Edward lalu membuka jasnya dan hanya mengisahkan kemejanya saja .

" Biar El Bersihkan di toilet " Ucap El yang selalu mengerti keadaan sang kakak.

" tidak perlu sedikit lagi akan di mulai duduk lah " El mengaguk patuh .

Beberapa menit seseorang masuk dan memberikan jas pada Edward .

" Tuan muda " Edward mengambil jas yang terbungkus dengan plastik .

" Buang itu " Jawabnya .

" Baik tuan muda " pengawal pun mengambil jas itu dan ke luar dari ruangan kelas itu .

Jika kalian bertanya apa siswa dan siswi yang lainnya tidak risih ,jawabnya mereka sudah terbiasa .

Jika pun iya apa mereka punya kekuasaan untuk itu bahkan sekolah yang tempat mereka mencari ilmu milik keluarga nya .

Sekalipun yang sekolah di situ bukan lah anak sembarangan tapi jika di lihat dari segi apa pun kekayaan keluarga Edward tidak bisa di tandingin .

Edward dan El kembali fokus ke depan saat melihat guru memasuki ruangan dengan cepat keduanya membuka Kemabli iPad nya .

" Selamat pagi anak² "Sapa sang guru sebelum melanjutkan mengajar .

" Pagi Miss " Jawab mereka serempak .

" Seminggu lagi kita akan menghadapi Faisal ganjil jadi Miss harap semuanya siap dan tidak melakukan kesalahan nantinya jadi belajarlah dengan benar seperti biasanya " Ucap Miss Nina .

" Iya Miss " Jawab mereka serempak .

Setelah itu mereka kembali fokus pada pelajaran setelah Miss Nina menyampaikan beberapa nasehat pada mereka .

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Lain di sekolah elit itu lain juga di perusaan besar di mana Reza dan Raymond di buat kaget saat melihat siapa yang ada di dalam ruangan nya .

" Apa yang kau inginkan " Tanya Raymond sambil berjalan ke arah kursi kebesaran nya .

" Kakak maaf tuan " Ralatnya dengan cepat sebelum asisten sang pemilik perusahaan ini bersuara .

" Hebm "

" Bisa pindahkan posisi ku, aku tidak nyaman kak " Reza menatap tajam ke arah Radhi .

" mAaf tuan " Lagi² Radhi harus meminta maaf atas ucapan nya .

" Alasannya ?? Atau kamu hanya ingin lebih santai dan tidak ingin membantuku " Tanya Raymond menatap Radhi yang duduk di sofa .

" Jika iya ,maka aku akan memberikan gaji sesuai kedudukan mu, Za pindahkan dia di bagian OB " Radhi melotot kan matanya dan langsung berdiri .

" Saya akan membantu Anda tuan " Ucap Radhi cepat .

Jika sampai ucapan kakak nya benar adanya habislah dia, mana bisa seorang pemilik perusahaan besar bekerja sebagai OB selain malu dia juga tidak mungkin kan di perintah oleh pada staf nantinya .

Memikirkan saja Radhi ingin muntah apa lagi jika sampai itu kejadiannya .

" Buatkan ruangan sebelah nya untuknya dia sudah terlalu lama duduk di perusahaan ini dan kerjaan nya hanya duduk diam di kursinya tanpa melakukan apa pun " Ucap Raymond ketus .

" Siapa bilang ....Iya Tuan terimakasih " Ucap Radhi menunduk kepalanya .

" Apa " Sentaknya pada Reza sebelum ke luar dari ruangan Raymond karena kesal .

" Kau selalu membuatnya takut " Ujar Raymond pada Reza yang hanya diam saja .

" Pesankan kopi Za "

" Baik tuan " Ucap Reza lalu mengambil telepon perusahaan .

" Sepeti biasa " Ucap Reza lalu menutup kembali telepon nya .

" Jadwalku " Tanya Raymond sambil membuka laptop nya .

Reza membacakan jadwal Raymond yang membuat pria itu menghela napas panjang .

" dari jam 11 sampai jam 2 siang jangan ada yang menggangguku , Dan aku tidak menerima alasan apa pun " Ujar Raymond tegas .

" Baik tuan " Jawab Reza yang sudah paham dari maksud sang bos .

" Kamu sudah siapkan semuanya "

" Sudah tuan,saya sudah mengirimkan lewat email anda bisa memeriksa nya dulu " Ucap Reza .

Raymond langsung membuka Email nya dan melihat ada beberapa yang masuk .

Tidak berselang lama terdengar ketukan pintu dari arah luar .

" Masuk " Ucap Reza .

Ceklek

Seorang wanita masuk sambil membawa minuman pesanan bosnya dan asisten nya .

Raymond menatap wanita itu dengan datar dan sedangkan wanita itu tersenyum tulus dan semanis mungkin .

" Di mana wanita yang selalu mengantarkan nya " Tanya Raymond menaikan tangannya di atas meja kerjanya .

" Sedang sakit tuan " Jawabnya sambil menunduk dan memperlihatkan aset berharganya yang sudah mengambul ingin ke luar .

"Apa Gajimu di sini kurang " Tanya Raymond

Hah ?

" Jika kurang pergilah ke ruangan HDR dan minta Gajimu bulan sekalian dengan pesangon mu ,di sini bukan berkerja bukan menjadi wanita malam " Ucapnya dengan ketus dan dingin .

" Katakan pada mereka jangan menerima wanita malam yang berkerja di sini , perusahaan ku bukan club' " Ujar Raymond sambil menatap wanita yang kini sudah berkeringat dingin .

" Tu-an maaf saya ...." Reza langsung menarik wanita itu ke luar dari ruangan itu .

" Pergilah ke ruangan HDR " Ucap Reza saat sudah berada di luar .

Lalu kembali masuk dalam ruangan !!

" Kumpulkan semua karyawan 10 menit dari sekarang jika mereka terlambat silahkan angkat kaki di perusahaan ku " Ucap Raymond tegas .

Menyusahkan saja ,apa gaji mereka kecil sehingga tidak mampu membeli pakaian Reza menghela napas kasar lalu ke luar kembali dari ruangan itu .

Raymond mengambil HP nya saat mendengar nada pesan .

📥

Semangat kerja nya Daddy , istri mu yang cantik ini siap menghabiskan nya jadi bersiaplah menerima pesan yang mungkin bisa membuat Hp Daddy panas ,I Love you my husband 😘😘

Raymond hanya bisa tersenyum saja lalu dia membalas pesan sang istri .

📤

Jangan lupakan pakaian dinasmu beli yang banyak lemari mu sudah terlihat kosong .

Lalu dia kembali meletakan HP nya tapi beberapa detik kemudian HP nya kembali berdering .

📥

*Semua karena ulah Daddy yang selalu merobeknya tanpa persetujuan 😒😒

Raymond tertawa kecil dia tidak membalas pesan sang istri apa lagi dia sudah melihat Reza kembali ke ruangan nya .

" Kita ke ruangan " Raymond langsung berdiri menuju pintu di mana Reza sudah berdiri siap di sana .

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Merindukan nya

Edwar pulang saat sudah sore hari begitu juga El karena ini tahun terkahir sebelum melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi lagi .

" Sudah pulang " Sapa Elvi pada kedua cucunya .

" Iya Oma " Jawab El lemah .

" Bersihkan tubuh kalian, Opa menunggu di belakang " Henry menatap Edward " Tunggu Daddy mu di Ruangan nya " Lanjutnya lagi .

" Iya Opa " Jawab Edward lalu bergegas ke arah kamarnya di lantai 1 sedangkan El ke lantai dua .

Ceklek .

Hus

Edward membuang napas panjang saat sudah berada di dalam kamarnya .

" Aku merindukan mu " Lirihnya dengan pelan .

" Apa kau baik-baik saja ,kenapa tidak pernah menghubungi ku ? Begitu sibuk kah " Lanjutnya lagi dan buang Kasar tubuhnya di sofa kamar nya dan menatap langit-langit nya .

" Tunggulah , sedikit lagi " Gumamnya sambil memejamkan matanya .

5 menit sudah cukup untuk Edward bermain dengan pikirannya lalu dia bergegas ke arah kamar mandi sebelum Raymond kembali ke perusahaan .

Sedangkan di luar sana Raymond baru saja pulang bersama Reza dan Adara .

Karena dia menahan wanita itu setelah makan siang dan berolahraga di siang hari di tengah jadwal padatnya .

Ketiga orang itu langsung masuk dalam rumah dan menuju kamar mereka masing-masing .

Sesampainya di kamar Adara langsung menyiapkan air mandi untuk mereka berdua karena itulah kebiasaan yang tidak pernah bisa hilang .

" Baby " Raymond masuk dalam kamar mandi hanya menyisakan boxer saja .

" Tunggu airnya belum siap " Raymond memeluk tubuh istrinya dan menyandarkan dagunya di pundak sang istri .

" Aku bantu buka " Adara hanya diam saja tanpa melakukan perlawanan .

Dengan perlahan Raymond sudah meloloskan pakaian luar Adara hanya menyisakan sepasang dalaman berwarna merah muda .

" Sudah siap " Raymond mengaguk lalu membuka penghalang bagian depan sang istri begitu juga bagian bawahnya .

Adara hanya bisa pasrah jika sudah seperti ini ,dan mungkin mereka akan memakan waktu yang cukup lama nantinya di sana.

Kita meninggalkan kedua pasangan itu dan kembali ke seorang pria yang sudah bersiap menemui Daddy nya .

Setelah berpakaian santai dia ke luar dari kamarnya sambil memegang iPad nya .

Tapi bukannya ke ruangan kerja Raymond dia memilih ke belakang di mana tempat bisa menenangkan pikirannya .

Edward meletakan iPad nya dan mengeluarkan benda tipis lainnya dari saku celananya .

Bibir Raymond terangkat sedikit saat melihat foto seseorang .

lalu dia meletakan benda tipis itu di atas meja .

" Teruslah sehat " Gumamnya sambil menengadah ke atas menatap langit sore .

Untuk beberapa saat dia tenggelam dalam lamunan nya hingga dering dari hp nya mengalihkan pandangannya .

Tanpa berniat mengangkat nya dia memilih pergi dari ruangan itu menuju ruangan yang seharusnya dia berada .

Ceklek .

" Maaf Dad,Pa " Ucap Edward saat memasuki ruangan itu .

" dari samping " Edward hanya mengaguk saja .

" Apa rencana Abang " Tanya Raymond menaikan tangan nya di atas meja kerjanya .

" Apa Daddy tidak bisa menutup bekas di lehernya " Raymond menaikan alisnya sebelah " Mommy yang membuatnya " Jawabnya tenang.

" Abang tahu " Dengus Edward kesal , Raymond mengaguk saja .

" Apa bisa Ed ke Paris dulu " Tanya Edward hati² .

" Berapa lama " Tanya Reza .

" 3 hari " Jawab Edward .

" Kau tidak lupa bukan, jika kakakmu akan ulang tahun di

Landon " Edward mengaguk .

" Uncle Arif akan bersama mu " Ucap Reza .

" Sudah selesai kan kerjaanmu " Edward langsung membuka laptop kerja nya yang memang selalu berada di ruangan itu .

Begitu juga Raymond dan Reza !! Kenapa Rangga tidak ikut karena Reza masih mengambil ahli tapi sesekali mereka duduk berdua membahas pekerjaan .

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Saat mereka tengah fokus pada pekerjaan yang melupakan waktu Henry masuk dalam ruangan itu tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu .

" Simpan semuanya sudah di meja makan " Ketiga pria itu langsung menyimpan nya tanpa berkomentar banyak .

Lalu ke luar mengikuti belakang Henry hingga sampai di meja makan .

Cup

Raymond langsung mencium kening sang istri yang sudah duduk di kursi nya .

" Sorry " Adara hanya menggaguk lalu menyiapkan makan malam suaminya .

Sedangkan Edward langsung mengambil sendiri makannya begitu juga yang lainnya.

" Dad apa boleh Eric ikut taekwondo di sekolah " Raymond menatap anaknya bingung .

" Bukannya kamu sudah bisa ?? Untuk apa lagi kamu ikut " Tanya Henry pada sang Cucu.

" Kau ingin ikut atau melihat orang yang ikut " Raymond memicing kan matanya .

" Dad please " Eric menatap memohon pada Raymond .

" Berikan alasan yang jelas dan Daddy akan mengizinkan jika itu masuk akal semua yang kalian mau sudah ada kenapa harus mencari di luar , apa itu masuk akal " Tanya Raymond menaikan alisnya .

" Dia menyukai seseorang Dad ,tapi wanita itu sangat susah di dekati dan selalu cuek pada kakak " Eric menatap sang adik kembarnya dengan tajam .

" Apa mulutmu tidak bisa diam,Jika iya makan gunakan itu dengan makanan yang di depan mu " Ucap Eric kesal .

"Namanya " Tanya Henry menatap Erland .

" Aira rafiqah Herlambang " Ucap Erland tegas .

PLak

" Eric " Pekik Adara .

" Dia yang memulai Mom " Ucap Eric menatap adiknya .

" Mom " Erland memanyunkan bibirnya dengan mata sendu .

" Kakak minta maaf " Eric melotot kan matanya

" Tapi mom ..."

" Kakak " Eric menarik napas panjang lalu menatap sang adik " Maaf,jika tidak ingin terulang tutup rapat mulutmu " Ujar Eric kesal .

" Iya kak " Jawab Erland .

" Makan " Semuanya makan dengan hening ,tapi tidak dengan Raine .

" Kenapa yank " Tanya Reza menatap sang istri .

" Kayanya punya Daddy lebih enak " Reza menatap Piring Henry lalu menatap piring sang istri .

" Bukannya sama " Raine menggeleng cepat .

" Kenapa " Tanya Henry menatap kedua orang yang sedang berbicara .

" Raine ingin makanan Daddy " Henry menatap Raine yang tersenyum manis .

" Makanlah " Henry memberikan piring nya sedangkan makanan Raine dia yang memakannya .

" Maaf Dad " Ucap Reza tak enak .

" Tidak papa ,makanlah " Reza pun menggaguk .

lalu mereka kembali melanjutkan makan malam itu dengan tenang .

Setelah selesai mereka berkumpul bersama karena itu sudah tradisi dan untuk meluangkan waktu bersama anak dan cucu nya .

"Apa kalian sudah memikirkan ingin lanjut di mana " Tanya Henry menatap Edward dan El .

" Belum ke pikiran Opa " Jawab Edward tenang.

Padahal dalam pikiran nya sudah mengatur semuanya dengan begitu rapi .

" El ingin ketempat Kaka Zaza tapi El belum bicara dengan nya " Ucap El .

" Bicaralah pada kakakmu " El mengagukan kepalanya .

" Opa sudah bilang sama Eyang jika kita akan ke sana dan Kaka kalian akan ke sana juga " Ucap Henry .

" Nanti di sana juga dia akan merayakan ulang tahunnya yang ke 18 " Lanjut Henry .

" Apa kami harus membeli kado Opa " Tanya Randy.

" Terserah kalian ,tapi ini hanya ulang tahun biasa beda dari sebelumnya tidak ada pesta hanya makan malam keluarga " Ucap Henry .

" Berarti Bunda Queen juga ke sana " Henry mengaguk " Semuanya Opa dan Oma nya juga serta kakek dan nenekmu Papa nya juga ikut " Jawab nya .

" Apa kita akan rapat pembagian harta " Tanya Erland tertawa kecil .

"Apa kau ingin Daddy mati secepatnya " Erland tertawa "sorry Dad ,aku menyayangi mu " Jawab Erland .

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Dukung Edward dan yang lainnya ....

...sebagai novel favorit kalian ...

...Like ,koment dan vote jangan lupa hadiah nya 😘😘😘😘...

...Biar author semangat 😁🥰🥰...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!