NovelToon NovelToon

Orang Ketiga

Bab 1

Keputusan Kania untuk mengizinkan Indira adik tirinya tinggal dirumah bersama dengan nya dan suaminya adalah kesalahan besar.

Indira tenyata memiliki maksud terselubung dengan Kania.Indira memanfaatkan ketulusan dan kepolosan Kania untuk bisa dekat dengan Alan.Indira beralasan jika ia ingin bekerja di kota yang sama dengan Kania.Sejak awal bertemu Alan Suami dari Kania di hati Indira menyimpan rasa suka pada pria tampan itu.

Kania tak pernah berburuk sangka pada Indira,walau status gadis itu adalah adik tirinya Kania tulus menyayangi Indira.Ayah Kania dan ibu Indira menikah dengan membawa satu anak.

Ibu Indira adalah cinta pertama Ayah Kania. mereka di pertemukan kembali lagi setelah pasangan mereka masing-masing sudah meninggal dunia.Kania dan Indira pun tak keberatan jika orang tua mereka menikah.

Ibu Indira meminta bantuan Kania agar mau memberi Indira tempat tinggal,Karena sang ibu Khawatir jika Indira harus tinggal sendirian di kota yang belum ia pernah kunjungi sama sekali.Dan Kania pun setuju saja karena ia juga sudah mendapatkan izin dari suaminya mas Alan.

Kania dan Ayahnya memang tinggal di kota yang berbeda,setelah menikah Kania memilih untuk ikut dengan Suaminya pindah kekota J.

Kania adalah seorang wanita karir,Walau sudah menikah Alan tetap memperbolehkan Kania tetap bekerja.Selama Kania masih bisa mengatur waktu untuk keluarga di samping kesibukannya bekerja.

Kesibukan Kania memberi peluang Indira lebih sering bersama Alan.

Apalagi hubungan Kania dan Alan beberapa bulan ini sedikit mengalami konflik.Apalagi kalau bukan masalah anak.

Sampai saat ini belum ada tanda-tanda kalau Kania hamil.Apalagi Mas Alan mendapat tekanan dari keluarganya,Sang Ibu sudah sangat menginginkan cucu dari Alan dan Kania.

Bukan nya ingin menunda,Kania juga berharap ia segera hamil namun sampai saat ini tesnya masih negatif.

Di meja makan Kania menyiapkan sarapan seperti biasa untuk suaminya,walau wajah kesal nya masih terlihat.Semalam Kania dan Alan sempat bertengkar.Namun Kania yang tak ingin pertengkarannya di ketahui orang lain walau Indira sekalipun membuat Kania tetap melayani suaminya seperti tak terjadi apapun.Tapi berbeda dengan Alan ia malah sering menceritakan masalah rumah tangga dan urusan ranjang nya pada Indira.

Indira tak akan melewatkan kesempatan ini untuk mendekati Alan,apalagi Alan selalu terlihat seperti memberinya lampu hijau.Kadang Alan sengaja membuka pintu saat sedang memakai baju dan Indira selalu melihat nya.

"Mas hari ini aku izin akan keluar kota lagi,Kamu nggak apa-apa aku tinggal kan dan tolong jaga Indira juga".Ucap Kania pelan ia sebenarnya ingin mengatakan nya sejak tadi malam,tapi karena mereka bertengkar membuat Kania baru mengatakannya sekarang.

"Hmmmm"Hanya itu jawaban dari Alan.

"Yessss"Indira bersorak dalam hati inilah waktu yang ia tunggu-tunggu.Ia akan memulai aksinya untuk membuat Alan tertarik dengannya.Ia akan lebih leluasa untuk memakai baju seksinya jika Kania tak berada di rumah.

"Ya sudah aku berangkat dulu Mas,karena ada pekerjaan penting di kota B,mungkin aku akan pergi satu Minggu".Ucap Kania lagi membuat Alan menatap tajam Kania.

"Lama sekali,seringnya kamu hanya pergi tiga hari".Akhirnya Alan membuka suara.

"Ada masalah di perusahaan cabang,dan aku yang bertanggung jawab Mas".

"Pergilah!!!!!"Alan terlihat marah dan pergi meninggalkan meja makan.

"Mas,,,,"Lirih Kania

"Mba Kania pergi saja,Nanti biar Indira yang menjelaskan sama Mas Alan kalau pekerjaan kakak itu emang penting".

"Ya sudah,kamu juga jaga diri ya kalau mau keluar minta tolong sama Mas Alan untuk mengantarmu".Kania sedikit mengerti Alan masih marah padanya.

Indira menganggukan kepalanya tanpa Kania sadari Indira sedang tersenyum licik.

Bab 2

"Apa pekerjaan nya begitu penting,Aku menyesal sudah mengijinkannya untuk bekerja".Gumam Alan sepanjang perjalanannya menuju apartemen pribadi yang secara diam-diam ia beli tanpa sepengetahuan Kania.

Saat pikiran Alan sedang kacau ia akan menghabiskan waktu sendiri di Apartemen nya.Mungkin ia akan menghabiskan waktu seminggu di sini sampai Kania pulang.

Pekerjaan Alan juga tak terlalu memakan waktu,Ia adalah pemilik salah satu hotel di kota J dan semua nya di jalankan oleh orang-orang kepercayaannya.Kalau soal materi dan uang Kania tak kekurangan apapun.Tapi entah kenapa Kania sangat suka dengan uang hasil jerih payahnya sendiri.Lagi pula pekerjaan nya sekarang ini adalah impian Kania sejak dulu.

Kania pernah berjanji pada Alan jika ia hamil,dengan tanpa paksaan Kania akan berhenti bekerja dan Fokus merawat anak dan suaminya.Namun sudah dua tahun pernikahan belum juga Kania hamil.

Alan menuduh Kania sengaja menunda kehamilannya karena masih ingin mengejar karirnya.Tentu Kania tak terima itu membuat mereka bertengkar hebat semalam.

Alan membaringkan tubuhnya di tepi ranjang,Andai Kania ada ia sudah akan menyelesaikan kekesalan hatinya dengan mengungkung istrinya itu.Tadi malam karena mereka berdua bertengkar Kania menolak untuk berhubungan intim dengan Alan.Kania pun memilih untuk tidur lebih awal membuat Alan semakin kesal.

"Apa yang ibu ku katakan tentang kemandulan Kania itu benar,Selama ini Kania selalu menolak jika aku ajak ke dokter untuk memeriksa kandungannya".Alan memikirkan perkataan ibu nya seminggu lalu saat Ibu nya itu berkunjung kerumahnya.

sebuah pesan masuk dari Kania.

"Mas aku sudah di bandara,maaf karena aku pergi dadakan dan baru memberitahumu.

Nanti saat sudah sampai aku akan kasih kabar ya Mas".

Alan hanya membaca pesan itu tanpa niat ingin membalasnya.

Tak lama kemudian sebuah panggilan masuk terlihat di ponsel Alan atas nama Indira.

Alan pun tertarik untuk mengangkatnya,Selama ini Alan merasa Indira sangat nyaman di ajak curhat olehnya.mungkin dengan ngobrol sedikit dengan Indira,ia akan menghilangkan kekesalannya sementara.

"Halo In,,,ada apa menelponku".Tanya Alan berbasa-basi

"Ini Mas,,Indira mau tanya,Mas nggak pulang lagi ya kerumah".Indira tau jika Alan akan memilih untuk tidak tidur di rumah jika Kania tak berada dirumah.

Tujuan Alan sebenarnya adalah ingin menghindari Indira saja,karena Alan sedikit tertarik dengan Indira.Alan takut tak bisa mengontrol dirinya.

"Ya,,Mas mungkin tidak pulang,ada apa???apa kamu memerlukan sesuatu,jika ingin ke suatu tempat Mas bisa mengantarmu".

"Emmmm,sebenarnya Indira takut tinggal sendirian Mas".

"*Jadi selama ini kamu itu takut,kenapa tidak bilang".Alan merasa bersalah.

"Nggak enak mau bilang Mas,takutnya mas Alan lagi sibuk dan tidak mau di ganggu".

"Astaga Indira,kamu itu tanggung jawab Mas dan Kania,Mas usahakan nanti malam Mas pulang".

"Ya sudah Indira tunggu ya Mas" dengan suara menggoda

membuat Alan sedikit merinding*.

Jujur Alan semakin tertarik dengan Indira.Memang Indira tak secantik Kania,tapi bodi dan bentuk tubuh Indira begitu menggoda.Kadang Alan diam-diam memperhatikannya.

Bahkan Alan sekarang sedang membayangkan tubuh Indira.

"Ah apakan aku berpikir seperti ini karena merasa kesepian saja".Alam mencoba membuang pikiran kotornya tentang tubuh Indira.

Bab 3

Alan pulang dalam keadaan mabuk,Ia mampir di sebuah Club karena undangan temannya.Ia tak akan berani mabuk jika ada Kania karena Kania akan marah besar jika Alan kembali ke dunia minum-minumnya.

Indira membuka pintu dan melihat Alan dalam keadaan kacau.

"Mas kok Mabuk????"Indira bingung karena baru kali ini melihat Alan pulang dalam keadaan mabuk.

"Kania kamu cantik sekali sayang,Aku hanya minum sedikit kamu jangan marah ya".

Indira merasa kesal karena Alan menganggapnya Kania.

"Ayo mas Masuk dulu,aku akan siapkan minuman pengurang mabuk".Indira memapah tubuh atletis Alan.

Indira sedikit khawatir karena tadi Alan mengendarai mobil dalam keadaan mabuk.Untung saja Alan sampai rumah dengan selamat.

"Malam ini jangan menolak ku lagi seperti tadi malam,aku merindukan tubuh dan ******* mu sayang".Alan mulai bicara ngelantur.

Indira tersenyum penuh kemenangan,inilah waktu yang tepat agar Alan bisa jatuh ke dalam dekapannya.Indira tak perduli harus kehilangan harga dirinya ia mencinta Alan dan ingin Alan menjadi miliknya seutuhnya.

"Mas merindukan tubuh ku,,,"Bisik Indira ditelinga Alan membuat gairah Alan semakin naik.Bahkan Indira membuka sedikit kancing baju piyama yang ia pakai untuk memancing Alan.

"Kamu mulai nakal ya sayang".Alan mencium rakus bibir Indira yang ia kira adalah Kania.Walau Alan tertarik dengan Indira tapi di hatinya tetaplah Kania.

"Kita lanjutkan di kamar yuk".Indira yang memang pernah melakukan **** bebas tidak sulit baginya agar Alan menjadi tambah bergairah.

"Kamu yang memancingnya duluan ya sayang,jadi jangan salahkan aku kalau besok kamu tidak bisa berjalan".Dengan sempoyongan Alan menarik Indira untuk masuk kedalam kamarnya.

Dan hal yang tak seharusnya mereka lakukan terjadi.Alan secara tidak langsung sudah mengkhianati Kania.Walau ia tak sadar melakukannya.

Indira tertawa puas saat ia sudah berhasil tidur dengan Alan.Indira pastikan Alan akan ketagihan melakukan ini dengannya.

"Selamat malam sayangku,permainan mu malam ini sungguh membuatku candu".Alan mencium sekilas bibir Indira.

"Permainanmu juga sangat hebat sayang,aku hampir tak bisa menandinginya".Ucap Indira lembut.

Alan tersenyum "Bagaimana kalau satu ronde lagi".Alan langsung menindih tubuh Indira dan mulai menyusuri setiap inci tubuh Indira.

"Kania lihat saja,aku akan merebut Alan dari mu.itu lah kalau jadi wanita pintar sekaligus bodoh.Lelaki seperti Alan ini masih membutuhkan belaian sedangkan kau sibuk dengan karir dan pekerjaanmu,jadi jangan menyesal jika Alan akan jatuh di tanganku".Bathin Indira dan ia pun mulai menikmati lagi setiap sentuhan yang Alan berikan padanya.

"Akhhhhhhh" ******* kembali bersahutan di dalam kamar Kania yang menjadi saksi bisu pergulatan seru suami dan adik tirinya.

*******

Kania yang tak mendapatkan balasan dari Alan hingga ia sudah tiba di Kota B pun mengabaikan nya saja.Kania berpikir jika suaminya itu masih marah padahal kalau di pikir ia lah yang seharusnya marah.Itulah Kania ia tak bisa berlama-lama marah pada suaminya itu rasa cinta di hatinya mengalahkan semuanya.Walau Alan kadang menyakiti perasaan Kania dengan perkataannya.

"Mungkin setelah pulang dari sini aku harus memeriksakan kandungan ku,Aku akan mencoba cara apapun untuk bisa hamil.Mas Alan menginginkan anak dan aku merasa bersalah sudah menolak permintaan nya untuk bercinta semalam".Kania mengintropeksi dirinya sendiri.

Kania pun segera memberi kabar untuk suami nya.Yang sekarang sedang terkulai lemas dengan wanita lain.

"Mas aku sudah sampai di kota B,Maaf ya Mas atas pertengkaran kita aku janji setelah pulang nanti aku akan mulai berubah dan mengikuti semua keinginan Mas,Walau pun nanti mas memintaku untuk keluar dan berhenti dari pekerjaan ku,akan aku lakukan kan mas". Kania menekan tombol kirim.

Air mata Kania menetes ada perasaan sakit di hatinya.entah apa yang sedang ia rasakan sekarang ini perasaannya merasa tak nyaman.

"Mas aku merindukan Mas Alan".Lirih Kania

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!