Taman kanak-kanak negara Inggris. Didepan TK terlihat seorang wanita cantik dengan balutan pakaian ala kantoran seperti sedang menunggu seseorang.
"Mamah" teriak 3 anak terhadap wanita tersebut, ia pun langsung menoleh dan bersimpuh memeluk 3 anak tersebut.
Yah, wanita tersebut adalah Elena El Bacas dan juga 3 anak kembarnya yang bernama Narendra, Nathan, dan Nayra. Kembar 3 dengan 2 kembar laki-laki dan 1 perempuan. Memang sulit dipercaya ada kembar 3 dengan 2 laki-laki dan 1 perempuan, tapi itulah kenyataannya.
"Ayo mamah antar kalian pulang, hari ini kalian bermain dulu ya bersama tante Jasmine. Mamah harus segera kembali ke kantor agar cepat melesaikan pekerjaan mamah dan pulang cepat" ucap Elena sembari melepas pelukannya.
"Baik mah" angguk 3 anak kembar tersebut bersamaan. Mereka pun masuk ke dalam mobil yang didalamnya sudah ada tante Jasmine yang akan menjaga 3 kembar hari ini. Selama di perjalanan pulang, Nayra terus menempel pada sang mama berbeda dengan 2 kembarannya yang duduk dengan tenang.
Narendra Reymond El Bacas, anak pertama yang memiliki kejeniusan melebihi anak seumurannya. Genius dalam bidang IT meskipun masih berusia 6 tahun. Sering memenangkan berbagai kompetisi di bidang IT dan masih banyak penghargaan yang ia dapatkan. Memiliki wajah yang sangat tampan dengan warna bola mata biru laut, mungkin wajahnya keturunan dari sang ayah. Memiliki sifat pendiam dan juga dingin tetapi sangat lembut jika berhadapan dengan adiknya dan sangat menyayangi kedua adiknya
Nathaniel Reynilson El Bacas, anak kedua sekaligus adik kembar dari Narendra walaupun hanya beda 10 menit. Memiliki bakat pandai berkelahi dan menguasai berbagai jenis seni beladiri sejak berumur 4 tahun. Bahkan sudah memiliki banyak piala dan penghargaan akan prestasi nya, meskipun ia baru berusia 6 tahun. Memiliki wajah yang sangat tampan sama dengan sang kakak dengan warna bola mata biru laut. Memiliki sifat ceria dan periang sama seperti sang mama.
Nayra Reylind El Bacas, anak ketiga sekaligus si bungsu, lahir beda 15 menit dari sang kakak Nathan. Memiliki bakat dalam melukis dan menggambar bahkan sudah memenangkan berbagai piala dan penghargaan. Dan juga sangat berbakat dalam mendesain sebuah bangunan, ia sering membantu sang mamah ketika kesulitan mendesain bangunan. Memiliki wajah yang sangat cantik dengan bola mata berwarna violet seperti milik sang mama. Memiliki sifat yang ceria dan periang sama seperti sang mama.
Akhirnya sampai di sebuah perumahan yang cukup luas.
Sesampainya didepan rumah yang cukup besar dengan 2 tingkat, Elena pun keluar dari mobil dengan menggendong Nayra yang ingin terus menempel pada sang mama
Elena menurunkan Nayra dari gendonganya dan berkata "Mamah balik ke kantor lagi ya Nay kamu jangan nakal, terus jangan ngerepotin kakak kakak kamu dan tante Jasmine" Jelas Elena.
"Dan untuk Narendra dan Nathan kalian jaga adik kalian jangan nyusahin tante Jasmine" pinta Elena kepada dua anak kembar laki-laki nya
"Baik mah" sahut Narendra dan Nathan secara bersamaan
"Mamah jangan pulang malam-malam ya" ujar Nayra dengan mata berkaca-kaca seperti ingin menangis karena tida mau ditinggal oleh sang mama
"Iya sayang, mamah usahain cepet pulang" sahut Elena sembari mencium kening putrinya
"Aku balik ke kantor dulu ya Jas" ucap Elena kepada sahabatnya Jasmine
"Iya El, tenang aja anak-anak akan kujaga dengan baik" sahut Jasmine untuk Elena agar tidak khawatir kepada ketiga anaknya
Elena pun memasuki mobil dan menjalankanya menuju kantor. Sesampainya di kantor ia pun langsung memakirkan mobinya dengan rapi dan keluar dari mobil. Ia pun melangkahkan kakinya memasuki kantor, setelah masuk kantor tiba-tiba ada seseorang yang memanggil dirinya
"El" panggil salah satu teman kantornya
"Iya" sahut Elena sembari menoleh ke sumber suara
"Aku dari tadi mencari mu tapi tidak menemukan mu dimana-mana" ujar teman Elena dengan nafas tersengal senggal
"Ada apa kok mencari ku?" Sahut Elena dengan wajah kebingungan
"Itu manager memanggil mu" Ujar lagi teman Elena
"Emang ada apa manager memanggil ku?" Sahut Elena dengan mengenyitkan dahinya karena tidak biasanya manager memanggil nya setelah jam makan siang
"Aku tidak tau, katanya ada hal penting yang ingin disampaikan kepada mu" ujar teman Elena sembari mengatur nafasnya.
"Baiklah aku akan langsung ke ruangan nya, terimakasih sudah memberi tahuku" Sahut Elena. Elena pun bergegas ke ruang manager nya meninggalkan temannya setelah mengucapkan terimakasih.
Tok tok tok
"Masuk" sahut orang yang sedang duduk di meja kerja dalam ruangan tersebut
Elena pun membuka pintu dan menutupnya kembali dan menghadap didepan sang manager. "Maaf pak ada hal penting apa yang ingin anda sampaikan kepada saya" tanya Elena kepada orang yang sedang duduk yaitu sang manager
"Duduklah dulu" sahut manager sembari menutup dokumen yang ia baca. Elena pun duduk di kursi yang ditunjuk oleh manager
"Begini Elena, ada sebuah proyek dari DV Corporation untuk membangun sebuah vila di dekat pantai dan perusahaan kita terpilih untuk berpartisipasi dalam proyek tersebut, aku ingin kau yang mewakili perusahaan kita dalam proyek tersebut karena aku percaya akan kemampuanmu dalam mendesain sebuah konstruksi bangunan" Jelas panjang lebar tanpa jeda oleh sang manager. Elena berfikir sejenak apakah dia menerima atau tidak proyek ini
"Kau akan pergi ke negara Rusia untuk proyek ini karena proyek ini terletak di negara tersebut, dan proyek ini membutuhkan waktu paling sedikit 3 bulan untuk selesai, jadi perusahaan akan menyiapkan tiket pesawat dan rumah untuk kau tinggali sementara di negara Rusia" sahut manager yang langsung membubarkan lamunan Elena.
Deg
Elena pun terkejut mendengar ucapan sang manager yang mengharuskan ia pindah ke negara Rusia walaupun hanya sementara, Ia pun kembali melamun
"Gimana El kau bersedia untuk menjadi perwakilan perusahaan?" Tanya sang manager
" Eh emmm i-iya pak saya bersedia" sahut Elena dengan terbata-bata
"Baiklah besuk lusa kau berangkat" ucap kembali sang manager
"Ba-baik pak" sahut Elena. Elena pun membungkuk kan tubuh nya dan keluar dari ruangan sang manager.
Jam sudah menunjukkan pukul 06.00pm sudah waktunya pulang dari kantor. Selama jam kerja Elena terus melamun dan tidak fokus dalam pekerjaanya
"El" panggil salah satu teman kantornya sembari menepuk bahu Elena. Elena pun langsung sadar dari lamunannya
"Eh i-iya" sahut Elena dengan wajah terkejut nya
"Kau tidak pulang? Ini sudah jam 6 sudah waktunya pulang" ucap kembali teman kantor elena
"Oh i-iya terima kasih sudah mengingatkan" sahut Elena
"Ok aku duluan ya, sampai jumpa besok" ujar teman kantor elena
"Iya, sampai jumpa besok" sahut Elena. Teman kantornya pun meninggalkan Elena sambil melambaikan tangannya. Elena segera membereskan meja kerjanya dan bersiap siap pulang, setelah semua beres Elena melangkah kan kakinya menuju lift untuk turun ke bawah dan menuju ke parkiran mobil. Setelah sampai di parkiran mobil Elena mencari mobilnya dan memasuki mobil tersebut. Ia pun menjalankan mobil nya keluar dari parkiran dan menuju ke rumahnya.
Bersambung.....
Yuhuuu, author kembalilah setelah menghilang tanpa jejak seperti ayang yang menghilang tanpa memberi kabar huhuhuಥ‿ಥ
Astaga author sampai lupa ingin memberi tau pada readers jika author kembali aktif menulis lagi yuhuuu. Meskipun author menghilang selama setengah tahun sih, tapi maaf yah. Author sedang sakit bestie, lebih tepatnya sakit hati eyaaa. Canda, beneran ini mah. Beberapa bulan ini author fokus sama kesehatan karena terkena anemia dan udah dua kali harus tambah darah. Padahal kan saiya masihlah bocah SMK ya. Tapi yang sudah lah, author menerimanya
Sekali lagi author kembali dan tidak akan menghilang lagi, karena author baru saja merevisi cerita ini
Tenang saja kok, nih cerita nggak berubah. Cuma berubah di bagian nama doang sih
Udahlah, pokoknya author seneng banget bisa lanjut bikin cerita. Jadi jangan bosen okey
Bye bye semua, jumpa lagi di chapter selanjutnya
See you 😘 (≧▽≦)
Nantikan kelanjutan cerita ini ya🙂 jangan lupa dimasukkan ke dalam novel favorit kalian 😉
Sepanjang perjalanan menuju rumah, Elena terus saja melamun sampai....
Brakk
Ia tidak sengaja menabrak mobil yang sedang menepi. Elena pun langsung keluar dari mobilnya dan menghampiri mobil yang ia tabrak guna untuk meminta maaf. "Maafkan aku tuan karena sudah menabrak mobilmu dan membuat mobilmu lecet" ujar Elena sembari menundukkan kepalanya saat sudah berada tepat di pintu mobil yang ia tabrak.
Kaca mobil tersebut turun dan terlihat seorang lelaki tampan yang mengenakan kacamata hitam dengan setelan pakaian ala kantoran. "E-elena?" Ujar lelaki tersebut yang kaget melihat Elena. Elena pun mengenyitkan dahinya dan mendongakkan kepalanya untuk melihat lelaki tersebut, ia membesarkan bola matanya. "Kak Ri-rio?" Ujar Elena.
Lelaki yang diketahui namanya Rio langsung membuka pintu mobilnya dan langsung berhadapan dengan Elena sedangkan Elena berdiri mematung.
"El!" Panggil Rio
"Eh i-iya" sahut Elena setelah selesai dengan lamunannya
"Kau baik baik saja?" Tanya Rio dengan nada cemas
"I-iya aku baik baik saja. Dan maaf aku menabrak mobil mu hingga lecet" jawab Elena dengan terbata-bata
"Sebaiknya kita jangan mengobrol disini, kita mengobrol di cafe saja" "ucap Rio
"Baiklah" sahut Elena menyetujui ajakan Rio
Mereka pun memasuki mobil masing-masing dan menjalankannya. Elena memimpin didepan untuk mengarahkan ke lokasi kafe. Akhirnya mereka sampai di cafe yang berjarak kurang lebih 1 km dari tempat mereka bertemu.
Mereka pun keluar dari mobil masing-masing dan berjalan bersama memasuki cafe. Mereka memilih tempat duduk di paling pojok agar lebih leluasa untuk berbincang. Tercipta keheningan beberapa saat sampai suara Rio memecah keheningan tersebut. "Bagaimana kabarmu?" Tanya Rio
"Aku baik-baik saja, lalu bagaimana dengan mu kak?" Jawab Elena beserta menanyai kabar Rio
"Seperti yang kau lihat aku baik baik saja" jawab Rio dengan senyum di bibirnya. "Kenapa kau ada di negara Inggris Elena?, Bukannya kau menikah waktu itu di negara Rusia? Dan dimana suami mu itu?" Tanya Rio secara beruntun seperti seorang wartawan
"Hmm i-itu lebih baik kita pesan minum saja dulu" jawab Elena.
Rio menghembuskan nafasnya pelan dan menganggukinya "Baiklah". " Pelayan!" panggil Rio sembari melambaikan tangannya. Seorang pelayan datang menghampiri mereka dan menyerahkan buku menu. "Kau ingin pesan apa El?" Tanya Rio sembari menyerahkan buku menu itu kepada Elena
"Samakan saja dengan pesanan mu". Jawab Elena dengan suara lembutnya
"Baiklah" sahut Rio dengan senyum tipis di bibirnya.
Rio pun menyebutkan pesanannya pada sang pelayan yang dengan sigap langsung mencatat semua pesanan Rio.
"Permisi, tuan. Makanannya ditunggu ya!". Pelayan tersebut melangkah pergi.
Keheningan terjadi lagi diantara mereka, hingga akhirnya Rio membuka suaranya. Rio mengambil nafas dan menghembuskan nya pelan dan mulai bicara "Jadi, apa jawaban mu akan pertanyaan ku tadi El?" tanya Rio.
Elena pun menarik nafas dan menghembuskan nafasnya kasar sembari menatap langit-langit cafe. "Sebenarnya setelah aku menikah waktu itu, terjadi suatu hal sehingga akhirnya aku memutuskan untuk ke negara Inggris meninggalkan semua kenangan pahit yang ada di negara Rusia" jawab Elena dengan panjang lebar .
"Lalu apa penyebab kau kau pergi ke negara Inggris?" Tanya Rio
"Maafkan aku, aku belum bisa cerita untuk sekarang" jawab Elena dengan menundukkan kepalanya dengan mata yang sudah berkaca-kaca
"Baiklah, aku tidak akan memaksa mu untuk cerita" jawab Rio dengan senyuman di bibirnya
"Terimakasih" jawab Elena dengan suara lembutnya tidak lupa dengan senyuman nya.
Keheningan terjadi lagi, hingga pesanan yang mereka akhirnya datang. Mereka mulai memakan makanan yang tadi dipesan tetapi keheningan tetap terjadi tanpa ada yang mulai pembicaraan, hingga akhirnya mereka selesai makan
Akhirnya Elena buka suara "Maafkan aku kak, ini sudah cukup malam aku harus cepat pulang takutnya orang rumah khawatir karena aku belum pulang ke rumah padahal sudah jam segini" ucap Elena hati-hati takut menyinggung Rio
"Baiklah" jawab Rio meskipun ia cukup berat karena hanya bertemu singkat dengan Elena. "Untuk pesanan ini aku saja yang membayar anggap saja aku mentraktir karena setelah sekian lama kita bertemu" ucap Rio lagi
"Baiklah, terimakasih atas traktirannya" ujar Elena dengan senyum di bibirnya
Akhirnya Elena berpamitan dengan Rio dan membalikkan badannya, saat ingin melangkah kan kakinya tiba-tiba tangan nya dipegang Rio. Elena pun membalikkan badannya menghadap tepat di depan Rio. "Ada apa kak?" Tanya Elena dengan suara lembutnya
"Tunggu bisakah kita saling tukar nomor handphone?" Tanya Rio
"Tetapi handphoneku tertinggal di mobil, bagaimana kalo saling tukar kartu nama?" Ucap Elena
"Baiklah kartu nama juga tidak apa-apa" jawab Rio dengan senyuman di bibirnya.
Akhirnya setelah saling tukar kartu nama, Elena pamit dan keluar dari area cafe menuju ke parkiran mobilnya. Saat Elena masuk ke dalam mobil ia pun meraih handphone nya, bola matanya langsung melebar ketika melihat banyak sekali panggilan telepon dari si kembar terutama anaknya Nayra.
"Pasti sekarang anak-anak sedang khawatir" batin Elena dengan wajah yang cemas. Elena pun langsung menaruh handphone nya kembali dan menyalakan mesin mobilnya, ia pun menyetir mobilnya keluar dari area cafe menuju rumahnya
Setelah perjalanan 30 menit akhirnya Elena sampai di rumahnya ia pun langsung memarkirkan mobilnya di bagasi dan keluar dari mobil dan menuju ke pintu rumah. Elena menghembuskan nafasnya kasar dan mulai mengetuk pintu
Akhirnya ada jawaban dari dalam rumah, pintu rumah terbuka dan terlihat Nayra lah yang membuka pintu tersebut. "Mamah pulang" ucap Elena dengan senyum lebarnya
"Mamah" teriak Nayra sambil meminta gendong pada sang mama. Elena pun langsung menggendong Nayra dan mengecup keningnya. "Maafkan mamah ya sayang karena pulang terlambat" ucap Elena sembari terus mengecup puncak kepala putrinya tersebut
"Iya mamah, Nayra maafin" ucap Nayra dengan senyum mengembang nya. Akhirnya Elena dan Nayra memasuki rumah tidak lupa sebelum itu ia menutup pintu terlebih dahulu
Saat Elena diruang tamu ia melihat sekeliling dan tidak menemukan kembar laki-laki nya, ia pun bertanya kepada sang putri. "Kakak Narendra dan Kakak Nathan dimana sayang?" tanya Elena dengan lembut kepada sang putri nya
"Kakak sedang ada di kamar masing-masing mah" jawab Nayra dengan mengerucutkan bibirnya
"Ada apa sayang kenapa kau terlihat kesal?" tanya Elena lagi dengan lembut
"Itu kakak tidak mau diajak main olehku" jawab Nayra dengan mata berkaca-kaca
"Baiklah nanti mamah akan menegur kakak mu" ucap Elena sembari membelai puncak kepala putrinya. "Lalu Tante Jasmine dimana?" tanya Elena lagi pada sang putri.
"Tante Jasmine sedang memasak di dapur mah" jawab Nayra dengan senyum di bibirnya.
Bersambung~
Gimana ya kisah nya Elena dulu waktu di negara Rusia 🤔
Lalu siapakah Rio itu?
Tunggu kelanjutannya di novel ini
Cerita hanya apdute di mangatoon saja
Jangan lupa tinggalin like dan komen kalian tentang novel ini😉
Happy Reading (≧▽≦)
"Kalau begitu mamah ke dapur dulu ya sayang, mamah ingin membantu tante Jasmine" ucap Elena dengan lembut
"Baik mah" jawab Nayra dan ia pun lekas turun dari gendongan sang mama
"Kau main dulu dengan kakak-kakak mu dulu nanti kalau makan malam sudah jadi, mamah akan panggil kalian" ucap Elena sembari mengecup puncak kepala putrinya.
"Baik mah" jawab Nayra dengan senyum di bibirnya. Nayra pun bergegas masuk kedalam kamar kakaknya.
Elena pun melangkahkan kakinya menuju ke dapur dan terlihat disana Jasmine yang sedang memasak, ia pun berjalan dan mendekati temannya itu. "Maafkan aku ya Jas karena pulang malam dan membuat mu kerepotan mengurus anak-anakku" ucap Elena dengan menundukkan kepalanya
Jasmine pun menoleh ke sumber suara, ia melihat Elena yang menundukkan kepalanya. "Tidak apa-apa El kau tidak usah minta maaf, aku senang kok jika bisa menjaga anak-anak" ucap Jasmine dengan senyum di bibirnya
"Terimakasih Jas kau selalu ada saat aku membutuhkan mu bahkan saat aku berada di titik paling sulit dalam hidupku" ucap Elena dengan mata yang sudah berkaca-kaca bahkan hampir jatuh air mata tersebut
Jasmine yang melihat itu langsung memeluk Elena dan berkata "Tidak apa-apa aku senang bisa membantu mu" ucap Jasmine sembari memeluk temannya itu.
Setelah beberapa saat akhirnya pelukan mereka lepas. "Sudah-sudah jangan merasa bersalah begitu aku sangat senang jika bisa membantu mu" Ucap Jasmine. "Ayo lebih baik ikut aku memasak untuk makan malam nanti anak-anak menunggu lama, mereka pasti sekarang sudah merasa lapar" lanjut Jasmine.
Akhirnya mereka memasak bersama, setelah 30 menit mereka menyelesaikan masakan nya dan mulai menata nya di meja makan yang berbentuk bundar. "Anak-anak sudah waktunya makan!" Teriak Elena memanggil anak-anaknya
Terdengar suara hentakan kaki yang cukup nyaring dari anak tangga. "Mamah hari ini masak apa?" Tanya Nayra dengan mata yang berbinar
"Tentu saja masakan yang kalian sukai, apalagi mamah masaknya bersama tante Jasmine" jawab Elena tidak lupa dengan senyumnya yang mengembang
Mereka pun duduk di kursi masing-masing dan mulai untuk makan malam. Suasana terasa hening hanya ada suara dentingan antara sendok dan piring hingga akhirnya Elena buka suara "Besok lusa kita akan pindah ke negara Rusia karena mamah ada proyek disana dan itu memerlukan waktu paling sedikit 3 bulan" ucap Elena mengambil jeda. "Jadi mulai besok kita akan mulai mempacking barang-barang kita dan mamah akan memindahkan sekolah kalian ke negara Rusia" ucap Elena kembali.
Si kembar pun bersorak gembira karena bisa jalan-jalan meskipun mereka ke sana karena ikut sang mamah yang ada proyek di negara tersebut. Berbanding terbalik dengan Jasmine yang sangat terkejut dengan penuturan Elena.
"Kau yakin dengan keputusan mu El?" tanya Jasmine dengan raut wajah yang cemas.
"Aku yakin Jas nanti aku akan menjelaskan kepadamu alasan nya" jawab Elena dengan senyum tipis di bibirnya.
Akhirnya acara makan malam pun selesai terlihat si kembar yang sedang menonton televisi dan Elena beserta Jasmine sedang membereskan piring bekas makan malam. Sesampainya di dapur Jasmine pun mulai menanyakan alasan Elena yang mau menerima proyek di negara Rusia
Elena pun menghembuskan nafasnya perlahan "Aku tak punya pilihan Jas selain menerima proyek ini, aku hanya ingin kau berdoa agar aku tidak bertemu dengan dia di sana" Ucap Elena dengan senyum tipis di bibirnya
Jasmine pun menghembuskan nafasnya perlahan dan mulai menerima apa keputusan Elena. "Baiklah aku mengerti, aku hanya bisa mendoakan mu agar kau betah disana" ujar Jasmine dengan senyum nya
"Terimakasih Jas kau selalu mengerti diriku" ucap Elena
"Sama-sama El kita akan terus menjadi sahabat dan selalu saling mensupport" ujar Jasmine dengan senyumnya.
Setelah berbincang-bincang mereka keluar dari dapur dan menghampiri si kembar. "Anak-anak sudah larut malam ayo segera tidur karena besok kita akan sibuk mempacking barang-barang" ucap Elena dengan lembut. "Tapi sebelum itu kalian harus gosok gigi dan cuci kaki tangan sebelum tidur" ucap lagi Elena mengingatkan anak-anaknya.
"Baiklah mah" ucap si kembar dengan serempak. Mereka pun mematikan televisi dan mulai menuju kamar mereka untuk tidur. Setelah si kembar tiga itu menyelesaikan apa yang diperintahkan mamah nya mereka mulai membaringkan tubuh mereka di ranjang masing-masing. Setelah beberapa saat Elena memasuki kamar si kembar dan mengecup puncak kepala mereka masing-masing dan mengucapkan selamat tidur, ia pun keluar dari kamar sembari mematikan lampu kamar tersebut.
Setelah Elena menutup pintu, ternyata Narendra masih belum tidur. Narendra pun membangunkan adik-adiknya untuk mendiskusikan sesuatu. "Nathan Nayra bangun!" Ujar Narendra sembari menggoyang goyangkan badan kedua adiknya itu
"Hmm ada apa kak?" Tanya Nathan sembari menggeliat kan tubuhnya, ia pun mulai membuka matanya perlahan.
Sedangkan Nayra susah sekali dibangun kan hingga Narendra membisikkan sesuatu yang membuatnya langsung bangun dari tidurnya. "Apa? Kakak akan melakukannya?" tanya Nayra langsung bangun dari alam mimpinya
"Iya kakak akan melakukannya tapi kita harus berdiskusi bersama untuk rencana selanjutnya" ujar Narendra panjang lebar.
"Kak Nathan ayo bangun!! Cepat kalau tidak nanti kita tidak bisa mencari keberadaan papah lo" ucap Nayra membangunkan sang kakak sembari menggoyang goyangkan badannya
Nathan pun langsung membuka matanya lebar-lebar ketika sang adik berbicara mengenai sang papa. "Benarkah itu?" tanya Nathan kepada Nayra dengan mata berbinar
"Tentu saja benar karena kak Narendra sendiri yang bilang" jawab Nayra
"Benarkah itu kak Narendra?" Tanya Nathan menatap sang kakak.
"Itu benar, jadi ayo kita berdiskusi tentang rencana kita mencari papah" Jawab Narendra.
Akhirnya mereka duduk melingkar di atas ranjang milik Nathan dan mulai mendiskusikan rencananya. Hingga Nathan mulai bertanya "Kak darimana kau tau kalau papah ada di negara Rusia?" tanya Nathan dengan mengangkat satu alisnya
"Kakak hanya menebaknya, ingat ketika mamah memutuskan untuk ke negara Rusia tadi? tante Jasmine seperti tidak setuju dengan keputusan mamah" jelas Narendra panjang lebar
"Ohh iya tadi sepertinya tante Jasmine juga mempertanyakan alasan mamah ke negara Rusia, sepertinya ada sesuatu di negara Rusia yang membuat mamah sedih" sahut Nathan dengan melipat kedua tangannya di dada
"Oleh karena itu kakak mengambil kesimpulan bahwa papah ada di negara Rusia" ujar Narendra
Nathan dan Nayra pun menganggukan kepala mereka sebagai tanda mengerti.
Mereka pun kembali mendiskusikan rencana mencari sang papa hingga akhirnya rencana mereka jadi dan sudah mencapai kesepakatan bersama. "Ok rencana harus dilaksanakan demi mencari papah" ucap Narendra dengan memajukan 1 tangan nya.
"Siap!" Jawab Nathan dan Nayra dengan mengulurkan satu tangan ke depan. "Kita harus mencari papah" Mereka berteriak dengan penuh semangat dan menjulurkan tangan mereka ke atas.
"Sudah ayo lekas tidur lagi nanti mamah bisa marah jika melihat kita belum tidur" ucap Narendra
"Baik kak" ujar Nathan dan Nayra bersamaan.
Mereka pun mulai kembali ke ranjang masing-masing dan mulai tidur menuju alam mimpi
Bersambung~
Siapakah yang dimaksud Jasmine dengan menyebutkan "dia"?
Hmmmmm🤔
Tunggu episode berikutnya di novel ini ya😉
Jangan lupa tinggalkan komen kalian tentang novel ini dan jangan lupa beri like dan vote untuk novel ini 😉
Happy Reading (≧▽≦)
See you😘
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!