NovelToon NovelToon

SISTEM PATRIOT

Chapter 1 : Awal Mula Mendapatkan Sistem

"Ghali..... bekalnya jangan lupa dibawa" ujar Ibu Ratna dengan suara keras. "Iya...bu tunggu sebentar Ghali lagi beresin baju-baju" saut Ghali dari dalam kamar.

"Hadeuh..... Mana bangun kesiangan lagi !, mudah-mudahan gak ada yang ketinggalan" gumam Ghali dengan suara pelan sembari mengemasi barang bawaannya.

Setelah membereskan persiapannya yang kebetulan hari ini Ghali akan mengikuti tour wisata sekolahnya menjelang ujian akhir sekolahnya. iya itulah dia pria remaja berumur 18 tahun bernama lengkap Ghali Martin, anak yatim piatu yang ditinggalkan oleh orang tuanya akibat kecelakaan mobil 17 tahun silam yang saat itu Ghali baru berumur genap 1 Tahun.

Flashback On

Ghali satu satunya orang yang selamat di hari naas itu dibesarkan di panti asuhan Peduli Kasih yang pada saat itu dititipkan oleh pamannya Richard.

Hari demi hari Ghali menjalani kegidupannya di panti asuhan bersama dengan Ibu Ratna salah satu pengasuh disana sekaligus ibu susuan Ghali.

Ibu Ratna merawat Ghali dengan penuh kasih sayang yang sudah ia anggap seperti anaknya sendiri.

Seluruh peninggalan harta kekayaan orang tua Ghali pun diberikan kepada panti asuhan untuk membiayai Ghali sampai dia beranjak dewasa dan Ghali secara ekonomi nantinya, kebetulan ayah Ghali adalah seorang pengusaha dan ibunya seorang dokter gigi... Dibesarkan tanpa kedua orang tua kandungnya menjadikan Ghali menjadi anak yang pendiam dan tidak bisa terbuka kepada setiap orang dan hanya orang-orang tertentu saja.

Sempat, beberapa kali Ibu Ratna mendapati Dirinya yang sedang melamun... Ibu Ratna yang sering melihat kejadian tersebut selalu menemani dan menyemangati Ghali didalam kesendiriannya.

Interaksi tersebutlah yang membuat antara Ghali dan Ibu Ratna menjadi dekat yang Ghali sendiri menganggap Ibu Ratna selayaknya seperti ibu kandung...

Flashback Off

Ghali yang tergesa-gesa setengah berlari menuju dapur tempat Ibu Ratna berada sambil memanggul tas besarnya "ibu aku datang.... ha...ha...ha...huft " sambil memegang dadanya yang nampak kelelahan. "baru begitu aja udah engap.... gimana, katanya mau jadi tentara" ujar Ibu Ratna sambil tersenyum "Ayo buruan sini nak... sarapan dulu, isi dulu perut mu sebelum pergi" lanjut Ibu Ratna. "Okey....siap bos" jawab Ghali.

Seketika Ghali sudah duduk dimeja makan dan mulai menghabiskan makanannya dan tidak lupa juga dia memasukan bekalnya kedalam tas, kemudian Ghali pamit kepada Ibu Ratna "Ibu...aku pergi dulu" sambil menyodorkan tangannya. "Iya nak hati-hati dijalan" jawab Ibu Ratna.

*

Sesampainya disekolah Ghali menuju rombongan yang akan berangkat dan berkumpul dengan teman sekelasnya.... "Hai...Ghali oke semuanya merapat... berhubung semuanya sudah lengkap silahkan masuk bis dengan tertib ya" Hendri memberikan arahan kepada teman-temannya.

Pada saat didalam bis Ghali yang duduk dengan Hendri sahabatnya sekaligus ketua kelasnya "Li...ngomong-ngomong lu udah pernah main kepantai gak?" tanya Hendri, Ghali hanya menjawab dengan gelengan kepalanya. "Ya elu... orang tanya malah gak jawab" saut Hendri sembari menyenggol bahu Ghali "Ya.... gua kan jawab tadi emangnya harus kek gimana !!!" saut Ghali dengan nada jengkel "Yaelah...gitu aja marah entar cepet keriput loe..." jawab Hendri mengejek tanpa terasa perjalanan mereka sudah berlalu 1 jam dan hampir sampai tujuan.

"Perhatian..... gais semuanya.... yuhuuuuuu" sambil menepuk tangan Hendri yang akan memberi pengarahan kepada teman-teman sekelasnya didalam bis "Ehem.... berhubung sebentar lagi sampai tujuan usahakan jangan berpisah terlalu jauh dan saling menjaga" lanjut instruksi dari Hendri.

Serentak semua yang ada didalam bis menjawab "Siap laksanakan !" Hendri hanya menanggapinya dengan tersenyum kemudian ia kembali duduk.

"Gak salah gua berteman sama elu yang mempunyai wibawa yang tinggi" mendengar kata-kata pujian dari Ghali sontak membuat Hendri kaget dan merespon "Aneh...lu gak biasanya muji orang, sempet kesamber ape lu..", "Ya elah biasa aja kali" Ghali berkata sambil tersenyum.

Hendri tetap merasa keheranan dengan temannya yang satu ini, karena seingatnya dari semenjak awal berteman ia mengenal Ghali belum pernah melihat sahabatnya memuji orang lain termasuk dirinya... Respon yang demikian sontak menimbulkan tanda tanya besar di kepala Hendri (nampak kening yang berkedut).

Akhirnya sampailah rombongan, di tempat tujuan nya, satu persatu orang keluar dengan tertib sebelum melanjutkan kegiatannya mereka dikumpulkan ditengah tanah lapang tidak jauh dari pantai kemudian kepala sekolah memberikan arahan kepada para murid untuk menjalani acara ini dengan tertib.

Setelah selesai memberi pengarahan kemudian kepala sekolah memberikan pengawasan kepada tiap-tiap guru yang sebelumnya sudah dibagi untuk mengawasi setiap siswa pada masing-masing kelas karena kegiatan ini melibatkan seluruh angkatan mulai dari kelas 10 sampai kelas 12. Masing-masing dari mereka mengikuti kegiatan yang sudah diagendakan.

1 Jam berlalu Ghali terlihat yang tengah duduk dipinggir pantai dihampiri oleh gadis seumurannya kemudian gadis itu berbicara "Ghali....kok sendirian aja" mendengar suara yang dikenalinya Ghali menolehkan pandangannya kearah datangnya suara "Anisa... iya nih nggak kok itu tadinya sendirian, sekarang kan nggak lagi karena udah ada kamu disini" ujar Ghali sedikit menggoda gadis tersebut.

Mendengar kata-kata Ghali sontak membuat pipi Anisa memerah mendengar kata yang keluar dari mulut Ghali, ya dialah Anisa Syifa Wiharja, gadis berparas cantik yang wajahnya sekelas artis ibu kota.

Gadis yang sudah sejak lama ditaksir Ghali namun Ghali selalu minder, sehingga mengurungkan niatnya untuk mengungkapkan perasaan yang sebenarnya, padahal tanpa Ghali sadari Anisa pun memiliki perasaan yang sama hanya saja sebagai wanita Anisa nggan untuk menjadi yang lebih dulu mengatakannya (biasa ego cewek mah begitu 😆)

"Woy.... Begitu ya kalau ada cewek temennya ditinggalin" teriak Hendri mengagetkan keduanya, seketika mengacaukan suasana romantis diantara kedua insan yang tengah kasmaran.

"Ya elah elu biasa aja kali, jangan pake teriak segala" saut Ghali dengan nada jengkel. "Hehe....daripada cuman duduk doang dipantai gimana kalau kita main yang lebih seru noh" ujar Hendri sambil menunjuk ke arah wahana banana boat.

"Anisa juga kalau mau ikut hayu bareng sama Ghali" tanpa menunggu respon dari Ghali, kemudian Anisa menjawab "Yuk" Ghali yang awalnya tidak mau ikut, mendengar jawaban dari anisa dirinya pun ikut juga mengiyakan ajakan dari temannya itu. Entah ada siluman apa yang merasukinya, seketika mendatangkan keberanian kepada Dirinya tersebut.

Sesampainya didepan wahana mereka Ghali,Hendri,Anisa, beserta 3 orang temannya tengah bersiap memakai life jacket (baju pelampung) kemudian naik diatas wahana tersebut melihat semunya sudah bersiap kemudian petugas wahana melajukan wahana perlahan yang semakin lama semakin menambah kecepatannya.

Namun hal yang tidak terduga terjadi seketika wahana tersebut yang menabrak gelombang yang lumayan tinggi dengan kecepatan laju yang tinggi wahana tersebut sontak membuat wahananya terangkat keatas setinggi hampir 3 meter, Ghali yang belum siap tadi seketika terpental dari wahana tersebut sejauh belasan meter.

Hal tersebut tentu mengundang kepanikan dari orang-orang yang tengah menaiki wahana tersebut "Ghali" teriak semua orang yang masih diatas wahana, hal tersebut mendorong petugas wahana untuk memutar balik boat yang dikemudikannya mendekati Ghali.

Namun disisi Ghali dengan setengah kesadarannya tiba-tiba suara asing muncul

[DING]

[SISTEM PATRIOT ACTIVATED]

[Sinkronisasi]

10%…20%…50%…70%…100%

[Sinkronisasi : Berhasil]

[Status : Aktif]

Ghali yang mendengar suara tersebut kaget namun tiba-tiba ia merasakan badannya ditarik oleh seseorang hanya bisa pasrah, sebab dirinya kini sudah tidak lagi bertenaga akibat dilanda kepanikan, setelah Ghali berhasil diangkat keatas boat setelahnya Ghali kehilangan kesadarannya seluruhnya...

Kemudian Ghali yang tengah pingsan langsung dievakuasi dari ketempat kejadian ke pos penjaga pantai untuk diberikan pertolongan hampir 10 menit setelah dilakukan pertolongan pertama dengan nafas buatan Ghali tak kunjung sadar yang membuat orang-orang disana yang menyaksikan dilanda kepanikan, namun diakhir kesempatan.

ughuk...ughuk…ughuk

Suara dari Ghali tersedak, yang sudah kembali tersadar dari pingsannya sembari memuntahkan air yang sebelumnya berada dimulutnya tersebut.

"Dimana Aku" pertanyaan Dirinya pertama kali. Seorang pria paruh baya yang berdiri didekat Ghali menjawab "Kamu sedang dipos penjaga pantai... Untuk sementara Kamu istirahatlah disini sampai benar-benar stamina mu pulih". Ghali hanya menjawab dengan anggukan kemudian semua orang keluar dari ruangan tersebut yang hanya menyisahkan Ghali,Anisa, dan Hendri.

"Ghali kamu tidak apa-apakan ?" tanya Anisa dengan suara lirih "Iya aku tidak apa-apa kok tadi itu kaki ku keram sehingga tidak dapat digerakkan sekarang udah tidak apa-apa kok" jawab Ghali dengan senyuman menenangkan Anisa yang tengah khawatir.

"Ya sudah kalau begitu Aku dan Hendri akan mengambil tasmu supaya kamu bisa membersihkan diri terlebih dahulu" perkataan Anisa dijawab Ghali dengan anggukan, kemudian mereka berdua pergi meninggalkan Ghali sendirian disana.

Dalam kesendiriannya Ghali mengingat kejadian yang baru dialaminya barusan 'Patriot ' gumam Ghali yang secara tiba-tiba, tak disangkanya memicu suara dari dalam kepalanya.

[DING] 'Ada apa tuan'

sontak saja suara tersebut membuat Ghali kaget setengah mati "Siapa Kamu ?" pekik Ghali dengan nada panik.

[DING] 'Saya adalah sistem tuan tepatnya saya sistem patriot'

"Tolong jelaskan dirimu" tiba-tiba panel hologram transparan muncul didepannya

[DING] 'Saya adalah sistem patriot yang selanjutnya Tuan telah terpilih untuk memiliki sistem ini, nantinya sistem akan membantu tuan untuk mencapai kekuatan dan kekayaan lewat misi dari sistem, maupun misi tersembunyi yang ada, sistem juga akan membantu tuan dengan fitur-fitur yang ada disistem saat ini mulai dari fitur : status,scanner,inventory,shop untuk fitur scanner akan terbuka di level sistem V.2, untuk shop sistem akan terbuka ketika level sistem sudah mencapai V.3, untuk sistem sendiri hanya bisa diupgrade dengan menggunakan kartu upgrade sistem atau menggunakan poin sistem, Poin sistem dan kartu upgrade bisa Tuan dapatkan melalui hadiah dari misi-misi yang sistem berikan. Perlu diketahui bahwa maksimal level sistem sampai dengan V.50, semakin tinggi versi sistem semakin tinggi pula kemampuan yang akan sistem berikan kepada Tuan, penambahan setiap poin kemampuan akan bertambah mengikuti versi sistem dan skill-skill yang Tuan miliki kedepannya.... sampai disini apa ada yang kurang jelas Tuan?'

Ghali yang mendengar perkataan sistem kemudian bertanya "Apa tujuanmu memilihku menjadi tuanmu"

'Mohon maaf Tuan untuk sementara sistem tidak bisa menjawab karena versi sistem kurang dari level V.50'

Mendengar jawaban sistem membuat Ghali kaget yang artinya dirinya harus mengupgrade sistem kelevel maksimal, namun hal tersebut membuat Ghali semakin penasaran dengan misteri yang sebenarnya mengapa sistem ini memilih dirinya sebagai pemiliknya.

Kini satu-satunya jalan untuk mengetahui jawaban tersebut adalah mengupgrade versi sistem ke versi tertingginya "Oke sistem mulai saat ini untuk mempersingkatnya kau akan ku panggil Patriot sekarang tampilkan statusku"

[DING]

-Status-

- IDENTITAS

Nama : Ghali Martin

Umur : 18 Tahun

Pekerjaan : Pelajar/-

Kekuatan : 10 (lemah)

Kecerdasan : 70 (sedang)

Kecepatan : 10 (lemah)

Intuisi : 0 (sangat lemah)

Ketampanan : 90 (kuat)

- ASET

Uang : Rp 540.000

+Bangunan : -

+Kendaraan : -

+Saham : -

- FITUR SISTEM

Poin : 0

+ Skill : -

+ Inventory : -

Misi Harian : -

+ Misi : -

[SHOP(lock)] [SCANNER (lock)]

________

Setelah melihat status yang ditampilkan sistem Ghali hanya bisa mengehela nafas 'Ternyata selain ketampanan dan kecerdasan semuanya hanya sampah'

[DING] 'Jangan khawatir Tuan sistem akan membantu meningkatkan statistik Tuan dengan skill yang akan Tuan peroleh nantinya'

'Ternyata Dia juga bisa merespon yang begituan' seringai Ghali. Baru saja mau beranjak dari atas tempat tidur tiba-tiba pintu dibuka menunjukan Anisa dan Hendri yang berjalan hampir bersamaan sambil meletakkan tas milik Ghali "kamu sudah mendingan".

"Sudah" jawab Ghali singkat "yasudah kamu bersihkan dulu dirimu dikamar mandi" ujar Hendri, tanpa menunggu lama Ghali pun membawa tasnya menuju kamar mGhali untuk berbilas, 15 menit berlalu kemudian Ghali keluar dari kamar mandi dengan penampilan yang sudah rapi, yang tentu saja kejadian tersebut tidak luput dari perhatian Anisa.

Pertama kalinya melihat sosok Ghali yang seperti ini, "Kenapa ada yang aneh" suara Ghali memecahkan tatapan kagum Anisa yang membuat dirinya salah tingkah dengan suara gagap "A..aa...anu ehh tidak apa-apa ayo Kita kembali ke bis sebentar lagi Kita akan pulang" ajak Anisa memecah kegugupannya.

Ghali dan Hendri pun beranjak pergi dari tempat itu sambil mengekori Anisa, tak lupa pula mereka berpamitan dengan penjaga pantai dan mengucapkan terima kasih atas pekerjaan mereka menyelamatkan Ghali.

Kemudian mereka pun sampai di Bis, Anisa yang berpisah dengan Hendri dan Ghali pun masuk kedalam Bis yang membawanya dikarenakan antara Ghali dan Anisa berbeda kelas meskipun satu angkatan.

Ditengah perjalanan Hendri yang terlebih dahulu buka suara berbicara kepada Ghali "Tadi lu seharusnya ngomong dulu kalau lu gak bisa renang, hampir aja Gua ketiban serangan jantung akibat ulah elu" perkataan Hendri dijawab Ghali dengan seringaian khas nya "Hehe... habis Gua malu nolak ajakan Anisa lagian lu sendiri yang punya ide ngapaiin ngajak gue yang gak bisa renang ya.... Meskipun udah pake baju pelampung tapi tetap aja kan, yang namanya orang gak bisa renang".

Hendri pasrah sambil menepak jidatnya mendengar respon yang dikeluarkan oleh sahabatnya sendiri "Gak nyangka Gua si...Ghali manusia jenius dikelas ternyata dalam sekejap bisa begok dihadapan cinta" kembali Ghali menampilkan wajah murungnya "apaan sih udah aahh gua mau istirahat dulu".

Hendri pun tertawa renyah melihat sahabatnya yang tengah kasmaran, Ghali yang menoleh ke arah jendela membelakangi Hendri bergumam 'Dasar temen gak punya akhlak tunggu aja lu nanti' seringai jahat ditampilkan oleh Ghali yang sudah terlanjur malu didepan sahabatnya sendiri.

Tidak terasa 1 jam lebih telah berlalu dan sampailah rombongan disekolah kemudian rombongan membubarkan diri kerumahnya masing-masing Ghali dan Hendri pun berpisah.

Ghali yang memang tidak punya kendaraan memilih berjalan kaki untuk sampai ke pantinya namun ditengah perjalanan suara sistem kembali muncul.

[DING] '[Hadiah pemasangan sistem mendapatkan kotak misteri [hadiah telah tersimpan didalam inventory]'

'Sudah lebih dari satu jam mendapatkan sistem kok baru sekarang dapet hadiahnya' gumam Ghali.

[DING] 'Itu dikarenakan tadi Tuan sedang tidak dalam kondisi tenang dan sistem juga tadi melakukan tindakan penyesuaian untuk tuan'

'Baiklah kalau begitu bagaimana cara membuka kotak misterinya?' tanya Ghali kepada sistem.

.

.

Bersambung..

Chapter 2 : Membuka Kotak Misteri dan munculnya si pengganggu

[DING] 'Tuan tinggal sebutkan perintah buka kotak misteri'

'Baiklah sistem buka kotak misteri'

Noted : disini kotak hadiah dibagi menjadi 4 tingkatan yang paling rendah tingkat BESI kemudian PERAK,EMAS sampai yang tertinggi tingkat MISTERI

[DING] [Kotak misteri terbuka]

- Selamat Mendapatkan Apartemen Sky Walk Bandung tipe president suit seharga 20 Miliyar [surat beserta kunci apartemen telah dikirim kedalam inventory sistem]

- Selamat Mendapatkan 1 Mobil Pajero Sport tipe ultimate 4x4 AT seharga 712,5 Juta mobil sudah berada Di parkiran apartemen [surat,kunci mobil, serta sim A telah dikirim kedalam inventory sistem]

- Selamat mendapatkan uang Rp 100.000.000 [uang sudah ditransfer ke rekening]

- Selamat mendapatkan skill bela diri kuno [non aktif]

- Selamat mendapatkan skill Atletik [non aktif]

- Selamat mendapatkan skill pialang [non aktif]

- Selamat mendapatkan 2 Asisten Robot [non aktif]

Melihat hadiah pemberian dari sistem membuat Ghali syok, 'A... Apakah ini nyata atau hanya sekedar mimpi' gumam gali sambil terduduk di trotoar

[DING] 'Betul Tuan ini adalah kenyataan sama halnya dengan keberadaan sistem ini sendiri adalah nyata'

Jawaban sistem seketika membuat Ghali menampar pipinya sendiri, tentu saja hal tersebut membuat sakit dipipinya.

Awwwww

Ringis Ghali sambil memegang pipi kanannya. perlakuan Ghali yang tengah duduk diatas trotoar tidak luput dari pandangan seseorang dari dalam mobilnya yang tengah melaju pelan kemudian menepikan mobilnya kedekat Ghali.

Langsung saja Anisa keluar dari mobil sambil memegang pundak Ghali "Li.... Kamu kenapa ?" tanya Anisa dengan cemas.

Ghali disadarkan oleh suara gadis yang dikenalinya itu "Ahh.... Aku tidak apa-apa kok" menjawab sambil menampilkan senyum yang dipaksakan, "Ya sudah Ghali Aku antar Kamu kerumah ya" ujar Anisa berkata sambil mengajak Ghali bangkit dari tempatnya dan mengajaknya masuk mobilnya.

Pada saat didalam mobil Ghali membuka suara "Apakah tidak apa-apa merepotkan mu Nisa"

Sambil melajukan mobilnya pun Anisa menjawab "Sudahlah tidak apa-apa kok bahkan kedepannya kalau kau perlu banTuanku, Aku dengan senang hati kok akan membantumu.. Oh ya ngomong-ngomong rumahmu dimana Ghali bisa Kau tunjukan jalannya ?".

"Ahh.... Itu nanti Aku tunjukan kita berjalan lurus aja dulu" jawab Ghali sambil menggarukan kepalanya yang tidak gatal, baru saja dirinya teringat bahwa Dirinya tinggal di panti, meskipun sudah lama kenal dengan Anisa akan tetapi Ghali belum pernah sekalipun jalan bersama dengan dirinya itu.

Jangankan untuk jalan-jalan bersama selayaknya yang dilakukakan sepasang anak muda masa kini. Bahkan untuk makanpun terkadang Ghali harus berhemat, sebab uang jajan yang dikasihkan Ibu Ratna selalu saja pas-pasan bahkan, tidak setiap harinya pun Ghali selalu mendapat uang jajan, terlepas dari apapun kondisi yang dialaminya itu.

Tidak menyurutkan semangat Ghali untuk bersekolah demi mencapai cita-citanya menjadi tentara yang dari dulu sampai sekarang masih saja itu menjadi tujuannya, bahkan saat ini pun Ghali tengah mempersiapkan dirinya untuk masuk tentara demi merubah nasib hidupnya dan membanggakan orang-orang disekelilingnya.

Tidak terasa perjalanan mereka berdua disore hari ini sembari menikmati suasana perkotaan di sore hari sambil mengobrol hal-hal ringan diantar keduanya telah sampai ke tempat tujuan mereka didepan gedung yang kalau dilihat sekilas seperti asrama atau kos-kosan bertingkat.

Namun hal tersebut mengundang perhatian dari seorang gadis yang duduk dibalik kemudi mobil "Apakah selama ini Kamu tinggal dipanti asuhan ini ?".

"Hemm" jawab Ghali dengan anggukan "Bolehkah Aku mampir sebentar disini sekalian menyapa orang-orang yang ada didalamnya" lanjut perkataan Anisa "Apakah akan merepotkanmu ?" ujar Ghali, lalu kemudian Anisa menggelengkan kepalanya "Tentu saja itu tidak masalah untukku namun setelah ini kau harus melakukan sesuatu untukku" Anisa berkata sambil tersenyum manis ke arah Ghali, Ghali yang mendengar hal tersebut hanya bisa mengiyakan kemauan Anisa itu sendiri.

Mereka berdua pun keluar dari mobil dengan suasana langit yang kian menggelap, mereka melangkah memasuki dalam panti yang langsung saja disambut orang-orang yang ada disekitarnya termasuk anak-anak panti yang lainnya "Kakak" saut mereka bersamaan langsung menghamburkan pelukan ke tubuh Ghali.

Mereka itu bisa dikatakan adik-adik Ghali juga meskipun tidak sedara namun kondisi mereka yang hidup ditempat yang sama menimbulkan ikatan yang sangat erat diantara mereka. "Kalian yah baru Aku tinggal sebentar udah kayak begini" sapa Ghali sembari memeluk anak-anak yang ada dihadapannya.

"Kakak itu siapa pacar kakak kah ?" tanya anak kecil kembar bernama Mita dan Mira sambil menunjuk kearah nisa hal tersebut langsung saja mengundang reaksi dari Ghali dengan mencubit kedua hidung anak kembar tersebut sontak saja mita dan mira berteriak.

"Aaawww.... Kakak sakit bunda tolong kami, kak Ghali jahat" setelah melepaskan cubitan Ghali mereka lari ke belakang Ibu Ratna yang baru saja sampai keruangan tengah panti tersebut.

"Nak Kamu udah pulang?" saut Ibu Ratna kemudian menunjuk kearah Anisa "Itu siapa nak..... Pacarmu kah" sambil tersenyum Ibu Ratna menggoda Ghali "Apakah anak Ibu sudah sebesar ini" lanjut Ibu Ratna.

Sontak saja perkataan Ibu Ratna membuat pipi Ghali memerah menahan malu akibat digoda Ibu Ratna "Ah...anu Ibu kenalin ini Anisa teman Ghali" saut Ghali sambil menggaruk-garuk belakang kepalanya yang tidak gatal.

Ibu Ratna pun menghampiri mereka berdua sembari menyuruh mereka duduk di ruang tamu "Silahkan nak duduk dulu" kemudian Ibu Ratna mendekatkan mulutnya ke telinga Ghali berbisik "Temen apa pacar jangan boong" goda kembali Ibu Ratna, yang seketika berhasil membuat pipi Ghali memerah kembali "Ahh... Ibu jangan seperti itu dong" jawab Ghali dengan sebal.

Kemudian Ghali berkata "Ibu bisa temani Anisa terlebih dahulu ? Ghali mau keatas sebentar mau bersih-bersih" langsung saja dijawab Ibu Ratna "Ya sudah Anisa biar Ibu temani disini Kamu silahkan bersihkan dulu badanmu" tidak sampai disitu saja Ibu Ratna lanjut berbisik kepada Ghali "Ehm... Ghali mandi yang bersih ya kan Kamu mau mengajak Anisa jalan-jalankan...." goda kembali Ibu Ratna kepada Ghali.

Dirinya yang digoda Ibunya itu tidak bisa berkata-kata lagi akibat diledek terus-terusan dari Ibu Ratna, Ghali hanya bisa menjawab dengan senyuman yang terkesan dipaksakan kepada Ibu Ratna kemudian dengan langkah setengah berlari menuju kamarnya.

Pada saat sampai dikamarnya Ghali langsung membersihkan tubuhnya dan merapikan peralatannya, usai membereskannya kemudian, 'Patriot' gumam Ghali.

[DING] 'Ada apa Tuan'

'Tampilkan status'

[DING]

-Status-

-IDENTITAS

Nama : Ghali Martin

Umur : 18 Tahun

Pekerjaan : Pelajar/-

Kekuatan : 10 (lemah)

Kecerdasan : 70 (sedang)

Kecepatan : 10 (lemah)

Intuisi : 0 (sangat lemah)

Ketampanan : 90 (kuat)

-ASET

Uang : Rp 100.540.000

-Bangunan : [Apartemen Sky Walk Bandung tipe president suit]

-Kendaraan : [Mobil Pajero Sport tipe ultimate 4x4 AT]

+Saham : -

-FITUR SISTEM

Poin : 0

- Skill : -

- Inventory : [Skill Book : Bela diri kuno, Atletik, Pialang] [surat kendaraaan mobil, kunci mobil] [surat kepemilikan apartemen, kunci apartemen] [asistant robot (non aktif) x2]

Misi Harian : -

+ Misi : -

[SHOP(lock)] [SCANNER (lock)]

___

'Patriot bagaimana cara mengambil barang dari dalam inventory ?'

[DING] 'Tuan tinggal menyebutkan saja barang yang akan diambil dari inventory sistem akan mengaturnya'

Kemudian Ghali bertanya kembali kepada sistem 'Patriot mengapa skill yang ku dapatkan tidak secara otomatis terpasang'

[DING] 'Tuan tinggal memerintahkan sistem untuk memasangnya. namun perlu Tuan ingat pemasangan skill-skill tertentu akan menimbulkan rasa sakit'

'Hemm... Begitu ya..' masih dalam lamunannya tiba-tiba suara sistem kembali muncul

[DING] '[Misi Harian Terpicu : lakukan Push up 100x Lari sejauh 2,5 Km, Pull up 30x| Hadiah : 1.000 Poin Sistem, Uang Rp. 10.000.000]'

[DING] '[Misi Bulanan Terpicu : Habiskan Uang Sebesar Rp 100.000.000 waktu -10 Hari |Hadiah: 2x Kartu Upgrade Sistem, Kotak Tingkat Besi | Hukuman: Sistem Akan Non aktif selama 1 Tahun]'

'Tidak kusangka ada misi seperti ini, hadiahnya pun sebesar ini luar biasa sistem ini... Baiklah mulai besok, fokusku akan menyelesaikan misi-misi yang diberikan' gumam Ghali kemudian memerintahkan sistem untuk memasang semua skill

'Patriot pasangkan seluruh skill book yang Aku miliki'

[DING] 'Memasangkan skill.............. silahkan tunggu beberapa saat harap untuk tetap menjaga kesadaran Anda Tuan !!'

[DING] 'Pemasangan skill bela diri kuno, skill atletik, skill pialang '

Process.......10%…20%…30%…50%…70%…

"Arghhhhh...... sakit" teriak Ghali yang tengah berguling-guling dilantai sembari memegang kepalanya bukan hanya kepalanya saja yang merasakan sakit, sekujur tubuhnya juga terasa sakit, namun Ghali tetap menahannya untuk tetap menjaga kesadarannya, Dirinya berusaha menahannya dengan sekuat tenaga.

Arghhhh.....ha...ha...ha

Dengan nafas yang terengah-engah

100% [DING] 'Pemasangan seluruh skill berhasil '

Usai mendapatkan notifikasi sistem seketika kepalanya dipenuhi dengan pengalaman-pengalaman efek dari skill yang telah Ia miliki.

'Hu...hu... Ini diluar perkiraanku, kenapa rasanya bisa sesakit ini'

[DING] 'Sebelumnya sistem sudah memberitahu Tuan'

'Ya Aku tidak mengajakmu bicara' sungut Ghali kepada sistem

'Baiklah Patriot tampilkan status' ujar Ghali

-Status-

- IDENTITAS

Nama : Ghali Martin

Umur : 18 Tahun

Pekerjaan : Pelajar/-

Kekuatan : 30 / 200

Kecerdasan : 72 / 300

Kecepatan : 40 / 200

Intuisi : 45 / 300

Kharisma : 95 / 100

- ASET

Uang : Rp 100.540.000

-Bangunan : [Apartemen Skywalk Bandung tipe president suit]

-Kendaraan : [Mobil Pajero Sport tipe ultimate 4x4 AT]

+Saham : -

-FITUR SISTEM

Poin : 0

- Skill : Bela Diri Kuno, Atletik, Pialang

- Inventory : [Surat kendaraaan mobil, kunci mobil] [Surat kepemilikan apartemen, kunci apartemen] [Asistant robot (non aktif) x2]

-MISI

◎ Misi Harian : [Lakukan Push up 100x Lari sejauh 2,5 Km, Pull up 30x| Hadiah : 1.000 Poin Sistem, Uang Rp. 10.000.000]

◎ Misi Bulanan: [Habiskan Uang Sebesar Rp 100.000.000 |Hadiah: 2x Kartu Upgrade Sistem, Kotak tingkat besi | Hukuman: Sistem Akan Non aktif selama 1 Tahun]

Progress : 0 / 100.000.000 — Waktu 9 H, 23 J, 55 M, 20 Detik

[SHOP(lock)] [SCANNER (lock)]

※selamat mengerjakan misi Tuan※

____

Ghali yang tengah menatap panel status dengan wajah yang berbinar bahagia melihat statistik meningkat daripada sebelumnya, dan kemudian melihat uang yang dia miliki yang semakin banyak panel status pun sedikit mengalami perubahan setelah pemasangan skill untuk pertama kalinya, sambil berjalan kearah depan kaca dikamarnya Ghali menatap tubuhnya sendiri yang mengalami perubahan otot-otot ditubuhnya yang kian membesar dan padat.

'Wah tidak kusangka adanya sistem membawa perubahan dalam diriku' seketika semangat hidupnya menggebu.

Ghali menolehkan pandangannya kearah jam dinding ternyata waktu yang dihabiskan dirinya didalam kamar selama 30 menit, setelah melihat jam dinding kamarnya langsung saja Ghali melangkah keluar kamar menuju lantai bawah untuk bertemu Anisa

Anisa tengah asik ngobrol dengan Ibu Ratna. Ibu Ratna yang melihat anaknya itu kemudian meninggalkan mereka diruang tamu "Ibu tinggal dulu ya nak Anisa" ujar Ibu Ratna sambil melangkahkan kaki menuju dapur. hal itu dijawab oleh Ghali dan Anisa dengan anggukan.

Ghali yang tengah menatap Anisa menyeru "Apakah Kamu sedang sibuk hari ini Nis ?".

"Ehm..." sambil mengingat-ingat Anisa kemudian menjawab "Tidak kok memangnya ada apa li ?".

"Aku bisa minta tolong gak ? temani Aku berbelanja barang untuk kebutuhan panti ke mall."

Anisa merespon dengan cepat "Bisa kok emangnya kau mau beli apa saja", "Paling beli beberapa pakaian buat adik-adik, kebutuhan sekolah mereka sama beli handphone" ujar Ghali maklum saja handphonenya sudah tidak bisa digunakan lagi karena ikut tenggelam pada saat tour wisata tadi.

Anisa langsung berdiri dari tempat duduk sambil berkata "Yasudah yuk, Kita berangkat kalau begitu" sembari mengajak Ghali keluar Ghali yang mau pergi bersama Anisa kemudian berpamitan dengan Ibu Ratna.

Ditengah perjalanan mereka menikmati pemandangan kota di malam hari tidak ada interaksi yang signifikan terjadi diantara mereka setelah 30 menit akhirnya mereka sampai di basement mall.

Mereka berdua pun berjalan menuju tempat yang menjual handphone dengan logo buah apel tersebut pada saat tengah memilih handphone yang akan dibelinya tiba tiba dari kejauhan muncul sosok pengganggu sekolah menuju kearah Ghali dan Anisa.

Dia adalah Gavin remaja yang sering melakukan perundungan kepada Ghali entah kesialan apa yang melekat pada dirinya begitulah pikiran yang terlintas dalam pikiran Ghali hingga pada akhirnya Gavin sampai dihadapan mereka

"Oho... Tidak kusangka bakal bertemu pemuda miskin disini sedang apa Kau kemari!!!... jangan-jangan Kau disini hanya sekedar untuk meminta sumbangan untuk panti mu ya...." sulut Gavin dengan kedua tangan dilipat didepan dada bidangnya.

"Hei...Gavin jaga bicaramu ini tempat umum tidak sepantasnya Kau menghina manusia seperti ini" ujar Anisa dengan nada marah, kemudian seringai Gavin nampak diwajahnya "Hei... manis tidak sepantasnya kau berjalan dengan pria miskin ini" jawab Gavin sembari menunjuk kearah Ghali "Jaga omonganmu Gavin!!!" pekik Anisa.

Ghali yang tengah jadi pembicaraan pun kemudian bersuara "Gavin tolong jangan ganggu ku kali ini.... Aku hanya ingin berbelanja, bukan mencari masalah denganmu" jawab Ghali dengan nada datar.

Sontak saja hal tersebut membuat Gavin tertawa dengan nada meremehkan

Puhft..... Wahahhahahahhaha

"Apakah Aku tidak salah dengar bocah tengik, apa Kau bilang mau berbelanja disini... Kau hanya melawak saja.... Hahaha... Baiklah kalaupun bisa membeli barang disini Aku akan bersujud didepanmu begitu juga sebaliknya" kata-kata Gavin memang sangat menyakitkan hati, sontak saja membuat Ghali menatap dingin Gavin.

"Baiklah kalaupun itu maumu Aku akan buktikan" kemudian Ghali berjalan menuju bagian kasir untuk membayar handphone yang telah dipilih sebelumnya, Gavin yang melihat hal tersebut nampak tenang sebaliknya Anisa yang menyaksikan kejadian tersebut nampak khawatir, ia takut Ghali akan dipermalukan nantinya.

Ghali yang sudah berdiri didepan kasir berbicara "Berapa total suluruhnya ?" kasir tengah menghitung kemudian memberitahu "Total belanja Anda untuk 1 buah handphone beserta aksesoris earphone wireless 1 set total nya Rp 37.200.000".

Tanpa berlama-lama Ghali langsung mengeluarkan kartu atm nya dari dalam dompetnya kemudian memberikan kepada kasir, kasir yang menerimanya langsung melakukan transaksi dan seketika mesin tersebut berbunyi

[ting] 'Transaksi berhasil '

Gavin yang tengah berdiri disana menyaksikan hal tersebut sontak kaget tidak percaya seketika keringat dingin memngucur dari kepalanya, Anisa yang juga melihat kejadian itu tersenyum bahagia.

Setelah beranjak dari kasir Ghali langsung menghampiri Gavin "Bagaimana Gavin apakah Kamu siap untuk melakukannya?."

Seringai Ghali nampak jelas terpancar "Jangan berpikir untuk menghindari kesepakatan yang telah kau buat Gavin karena hal tersebut akan menunjukanmu bahwa kau seorang pecundang" lanjut Ghali berkata.

Gavin yang tidak terima dirinya kalahpun langsung memberikan tatapan membunuh kearah Ghali "Tunggu saja pembalasanku Ghali Aku pastikan kedepannya, Dirimu tidak akan bisa melihat matahari lagi. Harga sangat mahal yang harus kau bayar karena telah mempermalukan Diriku !!."

Ghali yang mendengar hal tersebut nampak tenang saja melihat respon yang diberikan oleh Gavin "Ayolah Gavin laksanakan janjimu Aku tau bahwa kau masih seorang pria jantan bukan !" sulut Ghali.

Lalu dengan terpaksa Gavin bersujud sambil mencium kaki Ghali nampak rona kekesalan diwajahnya dengan rasa malu yang membuncah langsung saja pergi meninggalkan tempat tersebut.

Anisa yang melihat kejadiaan tersebut pun semakin mengagumi Ghali tanpa disadari.

Gavin yang telah sampai didalam mobilnya dengan tergesa merogoh kantong celananya untuk menelpon seseorang "Halo.... persiapkan anak buahmu malam ini karena Aku ingin memberi pelajaran kepada seseorang" pekik Gavin tanpa menunggu respon orang yang ada diseberang telepon langsung saja menutup teleponnya, sembari meremas dan mengacak-acak rambutnya karena rasa kesalnya.

HAAAAAAAAAAAAAAA !!!

Kembali lagi disisi Ghali dan Anisa yang terlihat sudah selesai berbelanja dengan penuh barang bawaan yang terlihat keduanya sedang menikmati hidangan.

Sambil menatap heran Ghali saat ini, Anisa pun bertanya kepada Ghali untuk menjawab rasa penasarannya "Ghali setauku Kau adalah orang yang paling hemat... Lalu untuk sekarang darimana kau mendapatkan uang ini, dan setauku barang-barang yang Kamu beli adalah barang bermerek" mendengar Anisa seketika membuat Ghali jadi gugup, namun sedapat mungkin dia beralasan agar keberadaan sistem tetap menjadi rahasianya.

"Ah... A... Aku sudah sejak lama menabung untuk semua ini dan selama 1 tahun terakhir Aku melakukan trading saham yang kebetulan aku mendapatkan untung yang lumayan disana".

Anisa yang mendengar perkataan Ghali mencoba percaya "Oke... Apapun itu asalkan Kamu mendapatkannya dengan cara yang benar tanpa melawan hukum Aku tidak akan khawatir kok" ujar Anisa.

Ghali yang mendengar hal tersebut tersenyum "Berhubung Kamu telah menemaniku berbelanja hari ini maka untuk makanannya Aku yang traktir ya..." Anisa yang ingin menolak hal tersebut pun langsung disanggah oleh Ghali.

"Sudahlah jangan menolak pemberianku ini anggap aja ini rasa terima kasihku karena Kamu telah menemaniku malam ini" seketika Anisa yang mendengar kata dari Ghali berhasil membuat wajah gadis tersebut memerah padam.

Ghali yang sedang beranjak dari tempat duduk kemudian mendatangi kasir

[ting] 'Transaksi berhasil saldo anda dikurangi 1.500.000 '

Tidak terasa dalam sehari ini Ghali melakukan pengeluaran terbanyak sepanjang hidupnya dari mulai membeli handphone, pakaian hingga makan direstoran yang keseluruhannya menghabiskan Rp 79.000.000.

Ghali yang sudah selesai membayar, langsung saja mengajak Anisa pulang karena jam juga sudah menunjukan pukul 21.00 WIB hingga sampailah mereka di panti kediaman Ghali.

Ghali dan Anisa pun turun dari mobil kemudian membawa barang belanjanya kedalam, Ibu Ratna yang nampak bingung dengan perubahan Ghali dengan wajah serIbu penasaran Ibu Ratna menatap kearah Ghali.

Namun ditengah-tengah tersebut Anisa yang seketika berbicara "Ghali, tante Aku izin pamit pulang dulu ya" mendengar hal itu Ibu Ratna menjawab "Iya nak Anisa terima kasih sudah menemani Ghali ya hati-hati dijalan."

"Iya tante, Aku pamit dah semuanya", "Dadah kakak" jawab para bocil serentak.

Belum lama Anisa pergi dari panti Ghali yang langsung ditarik Ibu Ratna kedalam kamarnya kemudian Ibu Ratna melipat kedua tangannya "Ghali... Bisakah kau jelaskan ini semua kepada Ibu" mendengar perkataan Ibu Ratna sudah diperkirakan dari Ghali sebelumnya "Ibu ini semua adalah hasil kerja kerasku trading saham selama ini tanpa Ibu ketahui, ini lah sebagian dari uang yang ku punya, yang sudah lama Aku berkeinginan membahagiakan orang-orang panti termasuk Ibu".

Ibu Ratna yang mendengar penuturan Ghali langsung saja memeluknya sembari mengusap punggung anaknya tersebut "Terima kasih nak... Ibu tidak menyangka Kau berjuang untuk membahagiakan kami semua."

Sembari melepas pelukannya Ibu Ratna kemudian menatap Ghali "Ibu bangga kepadamu nak... Ibu akan doa kan Kamu agar sukses kedepannya" mendengar hal tersebut Ghali hanya tersenyum dan membalasnya dengan anggukan

Tinggalah sekarang Ghali sendirian didalam kamar 'Setelah ini Aku akan menyelesaikan misi yang diberikan oleh sistem, Aku sangat penasaran dengan tujuan sistem memilihku' gumam Ghali seketika Dirinya terlelap.

.

.

Bersambung..

Chapter 3 : Mengaktifkan Robot Pemberian Sistem

Pukul 2.00 dini hari

[DING] 'PERINGATAN !!!....Bahaya mendekati tuan'

[DING]

'Misi terpicu : Kalahkan seluruh pereman yang akan menyerang panti' waktu [1 Jam: 59 Menit:40 Detik]

'Hukuman : seluruh penghuni panti mati dan tuan akan kehilangan sistem selama-lamanya'

'Hadiah : 100.000 Poin sistem, Uang sebesar Rp 1.000.000.000'

'selamat menjalankan misi tuan'

Sontak suara sistem membangunkan ghali yang tengah tertidur jam pun menunjukan jam 2 malam pastinya para penghuni panti tengah beristirahat.

'Patriot bisakah Kau tunjukan dimana para pereman itu berada'

[DING]

Seketika tampil layar dengan penunjuk arah didepan Ghali, tanpa berlama-lama ghali langsung mengikuti arah panah tersebut sesampainya di depan gerbang panti dia melihat 12 Orang yang tengah bersiap, kalau dilihat menyiapkan bahan bakar yang sangat banyak untuk memberangus panti.

"Hei... Siapa kalian ?" pekik Ghali. Sontak kerumunan orang disana melihat ke arah ghali, lalu terlihat satu orang maju jika dilihat dia adalah ketua peremannya "Kau mau tau siapa Kami ?..., Kami adalah malaikat kematian mu, cepat habisi Dia" sembari menunjuk salah seorang disana

Ghali yang kini sudah memiliki keterampilan bela diri, dengan tenang menghadapi orang tersebut "Rasakan ini bocah tengik" pekik pereman tersebut.

Dengan gerakan menghindar yang dilakukan Ghali nampak tidak satupun pukulan yang mengenai nya "Hei.... Kesini lah jangan menghindar terus hadapilah Aku secara jantan" pekik pereman itu kembali.

Ghali tersenyum mendengar hal tersebut "Baiklah Kau sendiri yang memintanya."

"Hiach........" pereman itu melayangkan pukulan dari arah depan yang diarahkan kemuka Ghali namun dengan mudahnya Ghali menangkap pukulan preman tersebut.

Chap

Kemudian dengan cepat ghali memilintir tangan preman tersebut

Kretak..... Arghhhhh !!..... Suara tulang yang patah

Melihat temannya yang sudah terkulai ditanah sambil memegang tangannya yang tampak patah, sang ketua preman pun langsung berteriak "Cepat.... Semuanya bunuh dia"

Hiach...... Teriak 10 Preman sambil berlari menyerang Ghali.

Bugh... bugh... bugh... bang..

Bugh... bugh... bugh... bang..

Bugh... bugh... bugh... bang..

Krack..krack..krack..krack..

Seketika para penyerang K.O bahkan sebagian dari mereka sudah tidak sadarkan diri, kini tinggal menyisahkan ketua preman itu sendiri.

Melihat kejadian tersebut, sontak saja ketua preman mengeluarkan sesuatu dibalik pinggangnya nampak terlihat seperti pisau lipat "Hehe.... Kali ini Aku pastikan Kau akan mati" sembari berseringai.

Melihat hal tersebut tidak membuat Dirinya bergeming bahkan Dirinya masih sempat tersenyum remeh menatap preman tersebut.

Ketua preman pun kemudian menerjang kearah Ghali sambil mengayunkan pisaunya.

Wosh..wosh..wosh

Wosh..wosh..wosh

Namun Ghali hanya menghindar tanpa niat membalas serangan, ketua preman yang melihat hal tersebut semakin jengkel "Hei.... Bocah lawanlah aku jangan hanya menghindar terus",

"Cihhh..... Aku tidaklah bodoh sepertimu... namun tampaknya kau sendiri sudah kelelahan" ujar Ghali sembari berdecih.

Ketua preman yang mendengar kata-kata Ghali pun semakin berang "Rasakan ini bocah" sambil menghunus pisau kearah jantung Ghali, namun dengan cepat Ghali mengalihkan serangan si ketua preman tersebut dengan gerak cepat lalu membantingnya kearah depan.

Bugh...

Ketua preman terkapar dan pisaunya pun terlempar entah kemana

Kretak..

Terdengar suara patahan tulang yang ternyata tangan preman tersebut dipatahkan oleh Ghali, sembari mendekatkan pandangannya kearah ketua preman itu kemudian Dirinya berkata "Aku yakin kalian pasti orang suruhan.

Lalu cepat katakan siapa yang menyuruh kalian" perkataan Ghali dibalas dengan perlakuan tengil sang ketua preman tersebut, kemudian ia meludah tepat mengenai muka ghali

Cuih...

"Aha..Hahaha.... Sampai kapanpun Aku tidak akan memberitahumu" ujar sang ketua preman.

Hal tersebut membuat Ghali semakin naik pitam "Dasar bajingan !!!"

Bugh... bugh... bugh... bugh...

Seketika ketua preman tersebut tidak sadarkan diri usai mendapatkan pukulan bertubi-tubi dari Ghali, memukul telak wajahnya itu.

Kondisi ketua pereman tersebut makin mengenaskan dengan muka yang sudah tidak jelas lagi bentuknya, Ghali kemudian berdiri.

[DING] 'Misi : Kalahkan seluruh pereman yang akan menyerang panti '

[Selesai]

'Selamat Tuan mendapatkan 100.000 Poin sistem, Uang sebesar Rp 1.000.000.000 '

Namun dari kejauhan terlihat Ibu Ratna langsung menghampirinya "Ghali apa sebenarnya yang terjadi nak ?" ujar Ibu ratna.

"Bu... Nanti Ghali jelaskan sekarang cepat telepon polisi untuk menangkap mereka." mendengar perkataan Ghali.

Ibu Ratna langsung mengambil telepon nya dan kemudian menelpon polisi.

15 Menit berselang, pada akhirnya polisi datang kemudian salah satu petugas menghampiri Ghali dan Ibu Ratna untuk dimintai keterangan.

Ghali dan Ibu Ratna pun memberikan keterangan tanpa ada yang dikurang-kurangi. setelah selesai dimintai keterangan mereka akhirnya pun pamit pergi.

Ibu ratna yang mendengar penjelasan Ghali tadi akhirnya mengerti dengan permasalahan yang telah terjadi, kemudian merekapun kembali kedalam panti.

*

Ditempat lain, Gavin yang mengetahui bahwa rencananya telah gagal nampak mengobrak abrik barang yang ada diruangan tersebut sembari berteriak "Haaaaaaaaaaaa...... awas saja kau Ghali setelah ini aku akan serius memberi perhitungan kepadamu".

*

Kembali lagi kesisi Ghali yang nampak sudah berada didalam kamar tengah duduk di tepi ranjangnya 'Ternyata hari sudah hampir jam 5 pagi, Sebaiknya aku menjalankan misi harianku ini' gumam Ghali kemudian berjalan ke arah lemari untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian olahraga.

Dirinya segera bergegas melakukan aktivitasnya... Hingga 40 Menit berlalu, Ghali telah selesai menjalankan aktivitasnya, notifikasi dari sistem muncul.

[DING]

'Misi harian telah dilaksanakan, hadiah berhasil didapatkan'

Noted : misi harian sistem akan berubah hanya pada saat sistem tersebut diupgrade

Mendengar perkataan sistem ghali langsung tersenyum bahagia 'Hem, nampaknya Aku harus menuntaskan misiku meskipun terlihat tinggal 8 Hari lagi, namun apa salahnya menyelesaikan dengan cepat'

Ghali kemudian bergegas kekamarnya untuk membersihkan diri karena rencananya hari ini ia akan mengecek apartemennya yang baru didapatkan dari sistem, kebetulan hari ini hari minggu yang artinya Ghali memiliki waktu luang hari ini tanpa mengganggu aktifitas belajarnya.

Ghali yang tengah dikamar bersiap untuk pergi mengecek apartemennya, pada saat turun ke lantai bawah "Ibu... Aku pamit keluar sebentar ya... kalau ada apa-apa segera telepon ghali" ujar ghali kepada Ibu Ratna.

"Iya nak hati-hati dijalan" ujar Ibu Ratna, Ghali yang belum punya kendaraan pun kemudian memesan taxi online.

Pada saat sedang didalam mobil ghali bergumam 'Sistem keluarkan sertifikat kepemilikan beserta kuncinya.'

[DING] 'Sertifikat dan kunci rumah sudah berada didalam tas tuan'

Ghali mengecek tasnya dan menemukan sertifikat beserta kunci yang berbentuk kartu. Setelah 30 menit dalam perjalanan akhirnya Ghali akhirnya sampai, kemudian memberikan uang Rp 40.000 kepada Pak Supir.

Sesampainya di gerbang komplek apartemen, Ghali dihadang oleh satpam guna menanyakan kepentingannya.

Kemudian Ghali menunjukkan sertifikat rumahnya kepada para satpam.

Satpam yang melihat hal tersebut langsung dibuat kaget lantaran mereka tidak menyangka bahwa pemuda yang terlihat biasa-biasa saja didepan mereka adalah pemilik apartemen termahal disini "Baiklah Tuan, mari Saya antar kedalam" ujar satpam bernama Kori.

Sesampainya Dirinya di lobi tower A kemudian Ghali ditemani oleh Kori, mereka berdua memasuki lift khusus memang hanya mengarah ke apartemen ghali sendiri yang berada dilantai paling atas.

[ting]

Pintu lift terbuka mata Ghali nampak berbinar kini perasaannya sangat senang sekali namun dia berusaha menahan kegirangan karena masih ada Kori disampingnya.

"Pak ini buat bapak sama temen-temen ngopi" ujar ghali sembari memberi uang pecahan Rp 100.000 Sebanyak 5 Lembar yang dia ambil dalam dompetnya, Kori menerima dengan penuh rasa syukur.

"Tuan terima kasih banyak, Saya hanya bisa mengantar sanpai disini, jika Tuan muda ingin sesuatu jangan sungkan-sungkan memanggil Saya." ujar Kori sembari memberikan nomor kontaknya "Kalau begitu tuan saya permisi" lanjutnya kemudian Kori berjalan kembali ke pos jaganya.

'Kalau membawa Ibu Ratna kesini tentunya mereka akan sangat senang sekali' gumam Ghali sembari tersenyum.

Ghali yang sudah berada didalam apartemennya duduk disofa yang terletak diruang tengah apartemen tersebut setelah mengecek-ngecek apartemennya yang ternyata memiliki 5 kamar yang cukup luas dan tiap kamar terdapat kamar mandi, lantai apartemennya terbuat dari marmer yang menambah kesan eksklusif, kemudian apartemen ini dilengkapi dengan CCTV dan fitur smart home yang terhubung keruang kontrol yang berada dilantai atas didalamnya.

'Aku tidak menyangka Patriot menghadiahkan tempat senyaman ini kepada ku' gumam Ghali yang tengah bersantai.

'Sepertinya Aku memerlukan laptop dan beberapa perlengkapan elektronik lainnya untuk menunjang keseharian ku' lansung saja Ghali membuka aplikasi tokoh online yang menjual barang-barang elektronik setelah berkutat hampir 1 jam Ghali langsung mentransfer sejumlah uang.

'Kini tinggal menunggu barangnya datang' gumam ghali kembali

[ting] 'Transfer sebesar Rp 150.000.000 ke akun bank BCA dengan nomor rekening 876xxxxx dari akun anda BERHASIL'

[DING] 'Saldo terpotong Rp 150.000.000 Sisa saldo Rp 881.000.000 '

Notifikasi yang muncul dari aplikasi m-bangkingnya dari dalam handphone miliknya.

Kemudian disusul suara notif dari sistem

[DING] 'Misi bulanan selesai '

'Selamat Tuan Mendapatkan 2x kartu Upgrade sistem '

'Selamat Tuan Mendapatkan 1x kotak tingkat Besi '

'Patriot cek status'

[DING]

-Status-

PATRIOT : V.1

- IDENTITAS

Nama : Ghali Martin

Umur : 18 Tahun

Pekerjaan : Pelajar/-

Kekuatan : 30 / 200

Kecerdasan : 72 / 300

Kecepatan : 40 / 200

Intuisi : 45 / 300

Kharisma : 95 / 100

- ASET

Uang : Rp 881.000.000

-Bangunan : [Apartemen Sky Walk Bandung tipe president suit]

-Kendaraan : [Mobil Pajero Sport tipe ultimate 4x4 AT]

+Saham : -

- FITUR SISTEM

Poin : 101.000

- Skill : Bela Diri Kuno, Atletik, Pialang,

- Inventory :

-Barang :

[Surat kendaraaan mobil, kunci mobil] [Surat kepemilikan apartemen, kunci apartemen] [Asistant robot (non aktif) x2], 2x kartu upgrade sistem, 1x kotak tingkat besi

-Senjata : -

- Misi :

◎Misi Harian : [Lakukan Push up 100x Lari sejauh 2,5 Km, Pull up 30x| Hadiah : 1.000 Poin Sistem, Uang Rp. 10.000.000] -setiap hari-

◎[Misi Bulanan: Habiskan Uang Sebesar Rp 100.000.000 ] -Selesai-

[SHOP(lock)] [SCANNER (lock)]

※selamat mengerjakan misi tuan※

______

'Baiklah Patriot pakai semua kartu upgrade' perintah Ghali

[DING] 'Mengupgrade sistem '

'Process....... Sistem akan non aktif selama 30 menit menghitung mundur mulai dari sekarang'

[29 Menit : 59 detik]

Seketika layar hologram hilang dari depan ghali. sambil menunggu sistem yang sedang upgrade kemudian ghali berselancar di media sosial dengan handphonenya.

[DING] 'Selamat sistem berhasil diupgrade ke V.2 '

'Fitur scanner telah terbuka'

'Selamat sistem berhasil diupgrade ke V.3'

'Fitur shop telah terbuka'

'Patriot bisa jelaskan tentang fitur yang baru saja aku dapatkan'

[DING]

'Fitur scanner adalah fitur yang memungkinkan Tuan untuk melihat benda dengan tembus pandang, membuat tuan mampu melihat secara jelas dalam gelap, mampu mendeteksi musuh disekitar tuan dengan radius 100 meter serta dapat menampilkan status orang asing yang ingin tuan lihat singkatnya fitur ini bisa dikatakan sebagai fitur mata serba guna.

Tuan bisa mengaktifkan maupun menon aktifkan fitur ini dengan mengatakan aktifkan / non-aktifkan scanner '

'Sedangkan fitur shop adalah fitur yang memungkinkan tuan membeli barang dari sistem langsung transaksi pada shop hanya bisa dilakukan melalui poin sistem'

Mendengar penjelasan sistem Ghali hanya manggut-manggut 'Seingatku Aku masih memiliki kartu asistant robot' gumam Ghali

[DING] 'Itu benar Tuan... Apakah Tuan ingin mengaktifkannya saat ini'

'Ya aktifkan sekarang Patriot'

[DING] 'Silahkan Tuan mengkonfigurasi dengan layar yang ada dihadapan Tuan.'

Layar hologram tampil dihadapan Ghali, Dirinya melihat hal tersebut langsung saja mensetting mulai dari penampilan robot, bentuk tubuh, suaranya, kemudian baju yang akan dikenakan robot tersebut nantinya.

Sembari Ghali sedang mengotak-atik hal tersebut. Dirinya tidak menyangka bahwa robot yang didapatkannya tidak seperti robot pada umumnya saat ini, tentunya teknologi robot yang didapatkan Ghali dari sistem jauh lebih canggih daripada teknologi robot yang ada saat ini.

Hampir 1 Jam Ghali berkutat-kutat didepan layar sistemnya, setelah berkutat lumayan kini Dirinya sudah menyelesaikan kegiatannya.

tekan tombol [KONFIRMASI]

klik

Kemudian muncul lubang dimensi didepan Ghali dengan menampilkan 2 Sosok pria, mereka menunduk dihadapan Ghali "terima kasih telah mengaktifkan kami Tuan".

Ghali yang melihat tersebut dibuat kagum sebab saat ini, Dirinya hampir tidak bisa membedakan antara robot atau manusia sebab yang ada dihadapannya saat ini, sangat mirip dengan manusia.

"Bangunlah kalian berdua jangan bersikap seperti itu" Ghali berkata sambil memapah mereka untuk berdiri kemudian ghali kembali melanjutkan "Apakah kalian punya nama ?" tanya ghali.

"Tidak Tuan... Jika Tuan bersedia silahkan beri kami nama" jawab mereka dengan serentak, bahkan hal tersebut pun terdengar seperti suara manusia dengan tingkat kemiripan maksimal.

"Oke.... Baiklah mulai sekarang namamu Tigh dan namamu Tristan" ujar Ghali sambil menunjuk.

"Terima kasih Tuan"

Jawab mereka serentak. Baiklah mulai sekarang kalian akan tinggal disini silahkan pilih 2 kamar dibawah untuk kalian tempati.

Kemudian dijawab mereka dengan anggukan, namun Tristan yang nampak akan berbicara "Tuan apakah ada tugas untuk Kami" Ghali yang mendengar hal tersebut diam sebentar sembari mengelus-elus dagunya.

"Baiklah begini saja Aku akan memberikan tugas untuk kalian", "Untuk kau Tigh mulai sekarang kau akan menjadi pengawal ku bersikaplah seperti biasa ketika Aku sedang dipanti atau disekolah awasilah Diriku dari kejauhan saja" ujar Ghali kepada Tigh.

"Dan untuk Kamu Tristan, mulai sekarang Kau akan menjadi asistant pribadi ku segala urusan ku, Aku harap Kamu bisa mengurusnya" jelas Ghali kepada Tristan.

"Apakah ada yang kurang jelas ?" tanya Ghali kepada keduanya, "Tidak Tuan terima kasih" jawab mereka berdua.

Ghali kembali bergumam 'Patriot'

[DING] 'Ada apa Tuan'

'Bisa Kau jelaskan tentang keunggulan dan kekurang asistant robot yang barusan Aku aktifkan ini ?.'

[DING] 'Tentu Tuan untuk asistant robot sendiri dari segi kemampuan dan keahlian sangat mirip dengan Tuan, artinya segala tingkat kemampuan maupun skill yang Tuan miliki dari sistem dengan otomatis mereka juga akan menduplikasinya, mereka juga berperilaku seperti manusia seperti makan,tidur,mandi maupun aktifitas lainnya. Singkatnya mereka berdua adalah duplikasi Tuan sendiri dari segi kemampuan dan skill. Untuk kekurangannya sendiri.... Bisa dikatakan nyaris tidak ada.'

Mendengar penjelasan dari sistem seketika ajah Ghali berbinar bahagia 'Ehh... Tapi tunggu sebentar Patriot, kalau seperti itu seberapa besar loyalitasnya terhadapku' tanya Ghali kemudian.

[DING] 'Untuk masalah loyalitas Tuan sendiri jangan khawatir karena asistant robot memiliki loyalitas 100% kepada Tuan, mereka tidak akan bisa membantah perintah tuan sekalipun Tuan menyuruh mereka meledakkan diri'

'Syukurlah kalau demikian' gumam Ghali

'Kalau tidak salah aku dapat kotak tingkat besi tadi'

[DING] 'Itu betul Tuan'

'Apakah Tuan ingin membukanya?'

'Ya buka sekarang Patriot' ujar ghali kepada sistem

[DING] 'Membuka kotak tingkat besi '

[DING] 'Selamat Tuan mendapatkan 51% kepemilikan saham PT.JET EXPRESS' hadiah sudah tersimpan kedalam inventory sistem '

Seketika Ghali membulatkan mulutnya "Oh...My goodness, Aku tidak menyangka mendapatkan kepemilikan perusahaan besar" ujar Ghali dengan nada penuh kebahagian.

Sebab siapa yang tidak tau dengan PT.JET EXPRESS perusahaan yang bergerak dibidang distribusi barang nomor satu di Indonesia bahkan jaringan bisnisnya sampai ke negara Asia Tenggara.

Tiba-tiba ponsel ghali berdering terlihat disana nampak nomor yang tidak dikenalinya menelpon Ghali mengangkat teleponnya "Halo"

"Iya halo, apakah betul ini dengan Tuan Ghali Martin" ujar pria diseberang sana

"Iya betul... anda siapa ?" ujar Ghali yang kebingungan

"Perkenalkan Tuan nama saya Marco saya adalah CEO PT.JET EXPRESS, pertama saya ucapkan selamat kepada Tuan, atas kepemilikan saham diperusahaan kami, kemudian yang kedua apakah Tuan ada instruksi selanjutnya" ujar pria diseberang telpon

"Baiklah Tuan Marco, Aku ingin Kamu melanjutkan menjalankan perusahaan sebaik-baiknya Aku hanya terima beres, untuk menerima deviden tiap tahunnya.

"Mungkin dalam waktu dekat Aku akan meninjau perusahaan langsung" ujar Ghali

"Baiklah Tuan terima kasih atas kepercayaan yang sudah anda berikan untuk devidennya akan kami kirimkan setelah laporan dari tim audit selesai" ujar Marco.

Ghali yang mendengar hal tersebut kemudian menutup teleponnya.

*

Nampak pria di suatu tempat sedang menatap kertas yang menjelaskan profil yang menunjukan biodata Ghali, yang baru saja diserahkan oleh sekretarisnya bergumam 'Ternyata dia masih sangat muda aku tidak akan mengecewakannya' gumam Marco.

"Beritahukan kepada jajaran pimpinan untuk melakukan rapat tertutup sekarang" ujar Marco kepada sekretarisnya.

Ghali yang belum beranjak di ruang tengah apartemennya memanggil Tigh dan Tristan. sembari menunggu mereka datang Ghali membeli salah satu skill yang ada di shop sistem yang memang saat ini dibutuhkannya.

[DING] 'Pembelian skill berkendara 10.000 poin berhasil'

[DING] 'Memasangkan skill.....Process.......10%…20%…30%…50%…70%…100%'

[DING] 'Berhasil '

Seketika pengalaman berkendara segala jenis kendaraan termasuk, kendaraan tempur hadir dalam kepala Ghali.

'Patriot cek status'

[DING]

-Status-

PATRIOT : V.3

- IDENTITAS

Nama : Ghali Martin

Umur : 18 Tahun

Pekerjaan : Pelajar/-

Kekuatan : 34 / 500

Kecerdasan : 90 / 500

Kecepatan : 47 / 500

Intuisi : 65 / 500

Kharisma : 100 / 500

Stamina : 98 / 500

- ASET

Uang : Rp 881.000.000

- Bangunan : [Apartemen Sky Walk Bandung tipe presiden suit

- Kendaraan : [Mobil Pajero Sport tipe ultimate 4x4 AT]

- Saham : [51% PT. JET EXPRESS], []

- FITUR SISTEM

Poin : 91.000

- Skill : Bela Diri Kuno, Pialang, Atletik, Berkendara

- Inventory :

___________

- Barang :

[Surat kendaraaan mobil, kunci mobil] [surat kepemilikan apartemen, kunci apartemen]

- Senjata : 2x asistant robot,

- Misi :

◎Misi Harian : [Lakukan Push up 100x Lari sejauh 2,5 Km, Pull up 30x| Hadiah : 1.000 Poin Sistem, Uang Rp. 10.000.000] -setiap hari- [reset misi dalam 13 Jam : 9 Menit : 25 Detik]

◎[Misi Bulanan: Habiskan Uang Sebesar Rp 100.000.000 ] -Selesai- [reset misi dalam 13 Jam : 9 Menit : 25 Detik]

[next V.10 : Kotak Misteri, +50 poin kekuatan, konverter uang ke poin (lock)]

[upgrade versi sistem selanjutnya V.4 : 100.000.000 Poin / 1x kartu Upgrade sistem]

※selamat mengerjakan misi tuan※

_____

Ghali yang tengah menatap layar status 'Hem ternyata tampilan status ku ikut berubah setelah aku melakukan upgrade' gumam Ghali terlihat kemudian, Tigh dan Tristan menghampiri Ghali "Baiklah saatnya Kita berangkat".

Bersambung..

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!