NovelToon NovelToon

My Husband Lecturer

CAST

Rafardhan Dirgantara seorang dosen dari Universitas Dirgantara menggantikan sang paman yang berprofesi sebagai dosen pada semester ini, mengajar mahasiswa semester 7 Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik di kampus milik sang ayah sekaligus CEO dari perusahaan Dirgantara yang berumur 27 tahun, dengan kepribadian dingin kepada orang sekitar, tetapi hangat kepada keluarga. dijuluki sebagai dosen idola karena ketampanan dan kekayaannya, maka dari itu sebagian besar mata kuliah yang diembannya dipenuhi oleh para mahasiswi yang tertarik padanya, terkecuali mahasiswi bernama Nesya Xavier yang sangat - sangat memusuhinya setelah dijadikan assisten dosen olehnya. Putra Pertama dari pasangan Nathaniel Dirgantara dan Kesya Nugroho yang memiliki seorang adik bernama Rafisya Dirgantara dan memiliki dua sahabat sejak SMA bernama Kevin Dewantara dan Dimas Mahesa

Rafisya Dirgantara, anak kedua dari pasangan Nathaniel Dirgantara dan Kesya Nugroho, yang masih duduk di bangku kelas XII SMA Dirgantara dengan sifat yang sangat manja kepada keluarga, mempunyai seorang kakak bernama Rafardhan Dirgantara yang selalu memanjakannya kapanpun dan dimanapun

Kevin Dewantara, sahabat dari Rafardhan Dirgantara yang juga seorang dosen di Universitas Dirgantara yang juga merupakan dosen idola kampus, sekaligus CEO dari perusahaan Dewantara, yang berusia 27 tahun, yang merupakan playboy akut karena selalu memiliki pacar lebih dari 2, dan dalam 2 minggu sekali selalu berganti, dengan kepribadian ramah dan menghibur

Dimas Mahesa, Pria berumur 27 tahun, sahabat dari Rafardhan Dirgantara yang merupakan CEO dari perusahaan Mahesa, CEO yang menjadi idola para karyawan wanita di perusahaan Mahesa dengan kepribadian dingin dikarenakan berulang kali mengalami kisah percintaan tragis diselingkuhi oleh kekasihnya

Nesya Xavier, seorang gadis cantik dengan sejuta peona yang berusia 22 tahun dengan kepribadian ceria dan humble,dan selalu menjadi incaran para senior untuk dijadikan kekasih, mahasiswi semester 7 Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik di Universitas Dirgantara yang merupakan mahasiswi pintar kesayangan para dosen, seorang Wakil Ketua BEM, dan juga assisten dari dosen bernama Rafardhan Abidzar Dirgantara yang menurutnya dosen paling menyebalkan dan selalu menyusahkan nya, anak kedua dari pasangan Arga Xavier dan Davina argantara, memiliki seorang kakak bernama Rui attarazqa Xavier yang begitu menyayanginya dan selalu protektif kepadanya tapi terkadang juga menjadi musuhnya dan sekaligus menjadi atm berjalan seorang Nesya Xavier , Nesya memiliki dua sahabat yang sudah bersahabat sejak SMA bernama Devina Wijaya dan Azzura Yurinanda

Rui Attarasqa Xavier, Putra Pertama dari pasangan Arga Xavier dan Davina argantara, abang tersayang dari seorang gadis cantik bernama Nesya Xavier, Rui merupakan CEO dari perusahaan Xavier, seorang dengan sikap sedingin es batu tetapi sangat penyayang dan protektif kepada keluarga, terutama adik perempuan satu-satunya yaitu Nesya Xavier

Givienna Wijaya, sahabat Nesya Xavier sejak SMA yang juga mahasiswa Fakultas Ilmu sosial Dan Politik semester 7 di Universitas Dirgantara, seorang gadis polos dan ceria.

Azzura Yurinanda, sahabat sekaligus sepupu dari Nesya Xavier, terkenal dengan sifat yang dingin tetapi baik, yang juga merupakan mahasiswa semester 7 di Universitas Dirgantara, yang juga merupakan teman sekelas Nesya Xavier

" akhirnya aku menemukannya setelah sekian lama " Rafardhan Abidzar Dirgantara

" Dosen selalu benar, jika salah, kembali ke pasal satu" Nesya Xavier

Karya pertama dari seorang D.P

Jangan lupa vote and comment nya

Rengat Barat

Bab. 1. Semester Baru

...Jangan Lupa Follow dan Vote dulu ya...

...Happy Reading 💚...

..........❣..........

Seorang lelaki tampan melangkahkan kaki keluar dari dalam mobil memasuki gedung fakultas di kampus dirgantara sambil tangan yang ia simpan ke dalam saku celananya

Tampan, cool, berwibawa

Rafardhan Dirgantara

Nama lengkapnya, lelaki yang akan menjadi pemeran utama di sini, yang biasa dipanggil Rafa

Rambut yang di tata rapi dengan polesan Pomade, hidung mancung, rahang tegas, dan tatapan mata yang selalu menatap dingin, bibir merah alami yang kissable dan jangan lupakan wajahnya yang terpahat sempurna

Postur tubuh yang atletis lengkap dengan otot kotak- kotak dibalik jas hitamnya dan dengan tinggi tubuh yang ideal

Sungguh sangat memanjakan mata siapapun yang melihatnya

Sepertinya Tuhan sedang tersenyum bahagia saat membuat pahatan sempurna wajah seorang Rafardhan Dirgantara hingga hasilnya bisa dikatakan sangat sempurna

Rafa harusnya sangat bersyukur akan hal itu

Di halaman parkir Universitas Dirgantara,Seorang gadis dengan pakaian simple dan memakai sepatu dengan dihiasi senyum manis

Nesya Xavier

Cantik dan humble

yang sering di panggil Nesya atau sya oleh teman-temannya melangkahkan kakinya dari halaman parkir fakultas menuju kelas tepat pukul 07.00 pagi, ia kemudian duduk di dalam kelas menunggu dua sahabatnya yang bernama Gisella dan azsura sambil memainkan ponselnya

"Nesya" teriak dua orang gadis sambil berlari kearahnya dan memeluknya hingga kursi yang dia duduki hampir terjatuh kebelakang.

"******"umpat Nesya kesal terhadap dua sahabatnya itu

"Aaaa kangen bangettt gue sama lo!"

" Gue juga kangen banget banget banget sama lo"

" Sya, kok lo libur panjang makin makin glow up sih " ucap Giselle setelah melepas pelukannya

" Ya iyalah gue glow up, ngak kaya lo yang habis libur bukannya glow up tapi glow down" ucap Nesya sambil tertawa mengejek

" Nyesel gue muji lo nes" ucap Giselle

" Eh gue denger barusan waktu di koridor, katanya ada dosen baru pengganti Pak Bagas" ucap Azzura

" Gue juga denger, dan kata anak-anak dosen pengganti Pak Bagas itu Ganteng, sebelas dua belas la sama Pak  Kevin " ucap Giselle menambahi

" Duh jadi ngak sabar gue kan liat tu dosen baru yang katanya tipe-tipe dosen idola, bismillah calon suami gue" ucap Azzura mulai menghalu

Rafa menghantikan langkahnya tepat di depan sebuah pintu bertuliskan dekan fakultas, mengetuk pintu lalu berjalan masuk setelah dipersilahkan masuk oleh seorang dari dalam ruangan yang tak lain adalah sang paman

Setelah masuk kedalam ruangan, sang paman memberitahu Rafa dikelas mana dia akan mengajar, Rafa segera berpamitan keluar ruangan guna menuju kelas yang disebutkan.

"Duduk oi dosennya Dateng" teriak salah satu mahasiswa

"Assalamualaikum..."

"Waalaikumsalam!" Jawab semua mahasiswa dikelas itu secara kompak dan semangat

"Anjir ganteng banget sya" gumam Giselle kepada Nesya dengan pelan.

" Gila ganteng banget, ini manusia atau titisan dewa? Si jaehyun mah lewat ini" ucap Azzura.

"Fix dia calon suami gue" tamah mahasiswa lainnya

" 24 SKS pun gue jabanin dah kalau dosennya model begini"

" Jadi mahasiswa abadi nggak masalah kalau gitu"

" MasyaAllah calon imam"

"Mata gue fresh ini dicuci sama yang beginian terus"

"Yang hamba maksud jodoh yang kaya gini ya Allah!"

Kata kata itu keluar dari bibir para mahasiswa yang terpesona dengan wajah nan rupawan sang dosen baru.

"Perkenalkan nama saya Rafardhan Dirgantara, kalian bisa panggil saya Pak Rafa, Saya dosen baru di kelas kalian yang menggantikan mata kuliah Pak Bagas. Ada pertanyaan?"

" Bapak makan apa pak kok bisa ganteng gitu?"

"Nasi." Balas Rafa datar

"Umur bapak berapa?"

"27."

"Ada hati yang sedang bapak jaga pak?" Pertanyaan itu keluar dari para mahasiswi yang kepo akan status  dari sang dosen tampan di depan mereka.

"Ada."

"Udah nikah atau belum pak?"

" Itu privasi." Balas Rafa datar

"Yahh..." Gumam para mahasiswi di kelas itu

"Baiklah jika sudah tidak ada pertanyaan, saya mulai pembelajarannya ".

..........❣..........

Jangan lupa vote and commet yaa...

Jangan Lupa Follow Juga...

"Rengat Barat"

"17 Agustus 2022"

Bab 2. Asisten Dosen

"Sekian pembelajaran kita, ada yang ingin ditanyakan?" tanyanya kepada seluruh mahasiswa dikelas

"tidak ada pak" jawab semua kompak

"itu yang duduk di bangku ketiga sebelah kanan, tolong bangun, ini kelas bukan hotel!"

"Sya, bangun woy" panggil devina

" Apasih dev, lo ganggu aja gue lagi mimpiiin jaehyun" gumam nesya

"lo dipanggil anjir"

" hah, oh iya Pak"

"Nama?"

"Nesya"

"Nama Lengkap!"

"Nesya Xavier, Pak"

"Mulai hari ini kamu jadi asisten saya di mata kuliah ini, kalian setuju kan?" tanyanya kepada semua mahasiswa di dalam kelas tanpa bertanya terlebih dahulu padaku

"Setuju pak, setuju" begitu jawaban semua mahasiswa di dalam kelas

"Kenapa harus saya pak? kan ada ketua kelas pak yang bisa jadi asisten bapak" protesku padanya

"Ferdy, mau jadi asisten saya" ucapnya kepada ketua kelas

"Ini beneran dosen bukan sih, baru jumpa dosen model begini, baru masuk udah ngeselin" batinku berbicara

"Janganlah Pak, Bapak kan tahu saya ketua BEM fakultas Pak, banyak kegiatannya yang harus diurus Pak" elak Ferdy

"Yang lain bagaimana? ada yang mau menggantikan nesya jadi asisten saya?" ucapnya

"Ada dong, please" doaku dalam hati

"Nesya aja Pak, Nesya kan pinter, cocok jadi asisten Papak"

Yah, gagal sudah aku melarikan diri dari dosen satu ini. Tapi iya juga ya, mana ada mahasiswa yang dengan sukarela mau menjadi asisten dosen disaat semester akhir seperti kami.

"Okay, semua sudah setuju. Nesya Xavier menjadi asisten saya untuk mata kuliah ini." Ucapnya sambil membaca namaku di absensi.

"Okay, semua sudah setuju. Nesya Xavier menjadi asisten saya untuk mata kuliah ini." Ucapnya sambil membaca namaku di absensi.

"Oh ya, tolong tulis nomor telepon kamu, agar saya mudah menghubungi mengenai mata kuliah ini, dan sekalian kamu jalankan absensinya." Jelasnya kepadaku

"Guys, kalian udah absen semua kan?" Tanyaku kepada semua semua orang dikelas.

Udah

Yoi

Udah sayang

Sudah dong beb

Ya memang seperti itu keadaan kelasku yang aneh ini

Aku mulai mengoreksi tanda tangan yang ada di kertas absensi. Yang akan menjadi tugasku selama semester ini.

"Pas 50 orang, hadir semua"

"Eh ele, bentar deh. Yang ini harus di isi dan tanda tangan dosen kan?" Tanyaku pada Giselle yang sedang duduk di sebelahku sambil menonton mv bias kesayangannya.

"Eh iya Ra, kok tadi lo nggak minta tanda tangan sih?"

"Ya tadikan gue nggak liat ele, la gimana dong ini?"

" Ya lo harus minta tanda tangan ke Pak Rafa la, coba lo ke ruangannya sekarang, manatau dia masih diruangannya" kata Giselle.

"Temenin gue ya, please" pintaku pada Giselle

" No no no, gue mau pulang, gue capek, ngantuk lagi, harus bangun pagi karena matkul ini, bye Nesya" kata Giselle sebelum kabur meninggalkanku

" Yah, dasar Giselle" umpatku sebal

Akhirnya aku berdiri di depan pintu ruangan Pak Rafa, sebelum mengetuk aku berdoa dulu semoga Pak Rafa ada di dalam ruangan. Agar aku bisa cepat pulang.

Ku ketuk pintu ruangannya, ketika ada jawaban dipersilahkan untuk masuk, aku segera masuk ke ruangan itu.

"Ada apa Nesya?" Tanya Pak Rafa padaku

"Eh ini Pak, ada yang perlu Bapak tanda tangani di kertas absensi" ucapku

"Oh bawa kesini biar saya tanda tangani"

" Selesai" lalu iya menyerahkan kertas absensi padaku setelah menandatangani.

"Makasih, Pak."

" Tunggu, jangan pulang dulu. Bantu saya mencari buku sebentar."

Aku hanya bisa menghela nafas. Hari ini sunggu melelahkan. Tapi karena aku tidak tega melihat Pak Rafa mencari buku nya dengan susah payah, akhirnya karena aku baik hati, aku bersedia untuk membantunya

" Buku apa Pak yang mau dicari? Sampulnya warna apa? Judul covernya apa?"

" Buku diary warna biru"

La seriusan ini dosen nyari buku diary, aku kira dia mencari buku referensi mata kuliahnya.

Kulihat semua buku berantakan akibat dari Pak Rafa mencari diarynya

" Sepertinya buku diary nya penting banget ya Pak, sampai berantakan semua gini"

" Penting banget, soalnya ada masa depan saya disana."

" Wow..aku mencium aroma aroma bucin disini." Kataku dalam hati

Akupun mulai membantunya mencari diary biru diantara buku buku yang berada di rak besar di ruangannya, sebenarnya aku bingung gimana caranya mencari buku diary diantara puluhan bahkan ratusan buku disini, ya wajarlah Pak Rafa stress gitu nyarinya.

" Ahh, dimana sih?" Itu suara Pak Rafa yang bisa kurasakan tingkat stresnya. Seperti memang benar dibuku itu ada masa depannya.

Aku mulai mencari cari diary biru diantara buku buku yang ada di rak.

" Ini bukan sih?" Tanyaku pelan pada diriku sendiri

Kuambil diary itu dari rak

"Pak, ini diarynya bukan?" Tanyaku pada Pak Rafa

"Ha iya itu, akhirnya ketemu, yaudah kalau gitu kamu boleh keluar" ucapnya padaku

MasyaAllah banget ini dosen, udah dibantuin cari diarynya yang katanya ada masa depannya disitu, eh sekalinya udah ketemu, bilang terima kasih aja enggak.

" Iya Pak, permisi." ucapku berjalan kelaur sambil berusaha menahan kesal.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!