"lihat apa yang kau lakukan! lihat lah, kalung ku jadi rusak,apa kau tidak tau ini mahal seumur hidup mu kau tidak akan bisa mengantikan ini!"Bentak Melody kepada seorang wanita yang terlihat jauh lebih tua sedikit di banding dirinya.
"Maaf kan aku,aku sama sekali tidak sengaja menyenggol mu,atau membuat kalung mu ini jadi putus."Ucap wanita itu meminta maaf.
"Apa kau pikir minta maaf saja cukup? Yasudah pergilah sana sebelum aku berubah pikiran dan menuntut mu.
"Ba-baik lah nona."Jawab wanita itu kemudian pergi dari hadapan Melody
"Jadi itu wanita yang di inginkan mama untuk menjadi istri ku?"Batin Arka sambil menatap Melody dari jauh.
Hari ini Arka di suruh oleh kedua orang tuanya untuk bertemu dengan anak dari sahabat papa dan mama nya ya itu Moli.
Mereka sengaja di jodohkan oleh kedua belah pihak keluarga karena perusahaan keluarga Arka membutuhkan bantuan dari papa nya Melody, jika tidak maka perusahaan mereka akan bangkrut.
Oleh sebab itu papa nya Arka meminta bantuan kepada papa Melody dan agar keluarga mereka tidak sungkan untuk membantu akhirnya mereka pun sepakat untuk menjodohkan Melody dan Arka yang sama-sama anak tunggal dari kedua keluarga itu.
Arka menerima perjodohan itu dengan berat hati karena permintaan dari mama dan papa nya, sementara itu berbeda dengan Melody dia sangat senang dengan perjodohan ini karena sudah sangat lama menyukai Arka.
Namun hari ini Arka melihat bagaimana sikap Melody kepada orang dan itu membuat Arka semakin ilfil dan tidak suka kepada Melody
Namun ia tetap menepati janji nya untuk bertemu dengan Melody di sebuah restoran.
"Hay kamu Arka ya?"Tanya Melody kepada orang yang duduk di salah satu kursi di pojok restoran.
"Hmm."Jawab Arka singkat.
"Kenal kan,aku Melody."Ucap Moli mengulurkan tangannya.
"Aku sudah tau."Ucap Arka Tampa menyambut uluran tangan Melody.
Tentu Arka sudah tau ia sudah lama kenal Melody karena kedua orang tuanya sering membicarakan Moli bahkan memberikan Arka melihat foto-foto Melody
"Ah,iya kah? Bagus sekali."Ucap Melody sambil tersenyum manis.
"Tidak usah sok manis di depan ku."Ucap Arka lagi.
Melody yang mendengar itu hanya tersenyum tak karuan karena dia juga mengerti bagaimana sifat dingin nya Arka.
"Oh iya, Arka ini ada hadiah untuk mu."Ucap Melody kepada Arka memberikan kotak kecil yang berisi jam tangan mahal.
"Aku tidak membutuhkan nya, apa karena kau anak orang kaya kau bisa bertindak semaunya?"Ucap Arka dengan nada yang sedikit tinggi.
"Maksudnya?"Tanya Melody tidak mengerti.
"lupakan."Jawab Arka cuek.
Melody adalah gadis yang cukup periang di keluarga nya, karena dia anak satu-satunya dan sekaligus pewaris kekayaan papa nya dia begitu di manja oleh sang papa apapun yang dia inginkan pasti di berikan.
"Melody Farez" Biasa di panggil Moli/Melody oleh papa nya Farez. Usia nya sudah menginjak angka dua puluh tahun tapi perilaku nya masih sama seperti anak usia tujuh belas tahun atau enam belas tahun,bukan hanya perilaku dia juga berpakaian sangat imut, namun terlihat sangat cantik.
Sedangkan "Arka Ferguson" Biasa di panggil Arka oleh papa nya ya itu Alex Ferguson, usia nya sudah mencapai dua puluh lima tahun tubuh nya tinggai wajah nya tampan bisa jadi idola semua kaum wanita karena penampilan nya yang cukup Coll dan sikap nya yang dingin.
"Emm baik lah, tentang perjodohan ini em bagaimana?"Tanya Melody kepada Arka.
"Tidak ada yang bagaimana."Jawab Arka.
"Aku sudah mengatakan kepada papa ku jika pernikahan ini harus di percepat,bukan kah itu bagus?"Tanya Melody dengan wajah imut nya.
"Apa? Apa kata mu? Di percepat?"Ucap Arka menatap Melody dengan tatapan tajam.
"Iya, dengan begini keluarga ku bisa cepat memberikan dana itu kepada perusahaan papa mu."Ucap Melody polos.
Mendengar ucapan Melody Arka berdiri dari duduknya dengan wajah merah menahan amarahnya ia pun melangkah kan kaki nya untuk pergi meninggalkan restoran tersebut.
"Arka!Arka!"Pangil Melody sambil mengejar Arka.
Namun Arka tidak mempedulikan Melody ia masuk ke dalam mobil nya dan kemudian pergi dari sana.
"Yahhh,aku di tingal, tetapi tidak apa, melihat nya yang begitu tampan huuu aku sangat menyukai nya."Ucap Melody girang.
Melody tidak merasa sakit di hatinya melihat perlakuan Arka malah ia tambah suka terhadap Arka.
"Dasar bodoh, aku tidak akan menikah dengan wanita menjijikkan itu, sok kaya, sombong pokoknya aku harus mencari cara agar dia menjauh dari ku dan membatalkan pernikahan ini."Ucap Arka sambil beberapa kali memukul stir mobil nya.
Arka pun mengarahkan mobil nya menuju barr untuk bersenang-senang karena ia benar-benar tidak bisa berfikir lagi sekarang pikirkan nya benar-benar kacau.
Tidak butuh waktu lama akhirnya Arka pun tiba di sebuah bar mewah, ia memarkir kan mobil nya lalu kemudian turun dan berjalan masuk ke dalam bar.
"Hey Arka!"Ucap teman-teman nya yang sudah stay di sana menunggu kedatangan Arka.
Bar itu memang lah tempat Arka dan kawan-kawan nya berkumpul untuk bersenang-senang.
"Hmm."Ucap Arka dengan wajah kusut nya berjalan menghampiri teman-teman nya dan duduk di sana.
"Apa yang terjadi? Wajah mu terlihat seperti orang yang sudah putus asa."Ucap Erik salah satu dari dua teman Arka.
"Pasti masih dalam urusan perjodohan itu kan?"Ucap Angga.
"Apa lagi."Jawab Raka sambil meneguk segelas bir yang di tuangkan oleh Erik.
"Sudah lah,tolak saja,aku lihat gadis itu sangat manja dan perilaku nya juga bagaimana ya seperti nya tidak cocok dengan mu."Ucap Erik kepada Arka.
"Aku tau apa yang kau tau."Ucap Arka lagi.
"Apa yang kalian tau? Dia adik kelas ku semasa SMA, menurut ku dia cukup baik,apa salah nya kau menikah dengan nya."Jawab Angga.
"Huh,kau ini benar-benar tidak cocok berteman dengan kami, kau bodoh kalau begitu mengapa tidak kau saja yang mengantikan Arka menikah dengan perempuan itu?"Ucap Erik sambil tertawa.
"Jika aku berada di posisi Arka aku bahkan dengan senang hati menikah dengan nya."Jawab Angga sambil tersenyum.
"Iya karena dia kaya kan?"Tanya Arka.
"Tidak,dia cantik dan baik."Jawab Rangga.
"Ah sudahlah, jangan bahas lagi membosankan."Ucap Arka tidak sependapat dengan Rangga.
"Ah iya,Arka,apa kau ingat dengan Gege?"Tanya Erik kepada Arka.
"Gege? Di mana dia?Apa dia sudah pulang?"Tanya Arka terlihat girang mendengar nama Gege dari Erik.
Bersambung ….
"Dia belum pulang,tapi aku dengar sekitar seminggu lagi dia akan pulang."Ucap Erik kepada Arka.
"Erik, sudah lah,kau tau jika Arka sudah hampir menikah mengapa kau membahas Gege mantan nya itu?"Tanya Rangga tidak suka dengan sikap Erik.
"Rangga, seharusnya kau memberikan support kepada Arka, kau terlihat berpihak kepada Melody."Jawab Erik.
"Hentikan,aku muak mendengar pertengkaran kalian, Erik kabari aku jika Gege sudah sampai di sini aku ingin bertemu dengan nya.
"Baik itu tugas ku,kau tenang saja."Ucap Erik mengacungkan kedua jempol nya.
Sementara Rangga hanya diam sambil menggelengkan kepalanya melihat tingkah kedua teman nya itu.
Setelah itu mereka pun lanjut minum bir kembali kecuali Rangga dia memang suka di tempat itu hanya saja dia tidak pernah minum bir atau bermain perempuan.
Malam harinya Arka pulang ke rumah dengan keadaan mabuk di antar oleh Rangga.
Setelah mengantar kan Arka, Rangga juga mengantarkan Erik, begitu lah setiap kali mereka mabuk, meskipun Rangga tidak suka dengan sikap teman-teman nya namun ia tetap bertanggung jawab akan hal itu.
Plak! Sebuah tamparan keras dari tuan Alex berhasil mengenai pipi Arka.
"Mabuk lagi! Mabuk terus! Kau meningal kan Melody di restoran kau ini benar-benar kurang hajar, karena kau melakukan hal ini pernikahan mu akan di langsung kan sebulan lagi!"Ucap papa Alex dengan marah nya.
"Mas sudah-sudah, hentikan jangan pukul lagi."Ucap mama dari Arka ya itu "Kinan"
"Nasehati anak nakal ini dia membuat aku kecewa."Ucap papa Alek kemudian pergi dari ruangan itu.
Mama Kinan menatap wajah Arka dengan tatapan kecewa nya,ia benar-benar tidak tau lagi harus bagaimana menasehati anak itu agar dia tidak mabuk-mabukan sementara dia adalah anak tunggal dan penerus dari keluarga itu.
"Ma, tolong ma aku tidak mau menikah dengan perempuan itu,aku tidak menyukai nya aku mohon bujuk papa."Ucap Arka masih setengah sadar memegang tangan mama nya.
"Arka sadar nak, perusahaan kita di ambang kebangkrutan seharusnya kau bisa membantu papa mu, mengapa kau tidak ingin menikah dengan Melody dia wanita yang cukup baik, dan sopan apa kau masih mengharapkan Gege? Dia itu wanita yang tidak bisa di bayangkan keegoisan nya mama tidak ingin kau jatuh ke dalam lubuk hitam."Ucap mama Kinan.
"Papa dan mama sama saja."Ucap Arka yang kemudian berjalan terombang ambing menaiki tangga menuju kamar nya.
"Oh ya Tuhan apa yang harus aku lakukan dengan anak itu."Batin mama Kinan tertekan akibat ulah Arka.
Keesokan paginya.
Rumah keluarga Farez.
"Melody bangun nak."Ucap papa Farez membangun kan Moli yang sedang tertidur pulas.
"Huaaam, sudah pagi ya pa?"Tanya Melody dengan suara khas bangun tidur.
"Iya dan apa kau lupa hari ini hari Minggu apa kau tidak berniat datang ke rumah Arka untuk mengajak nya jalan-jalan?"Tanya paoa Farez.
"Wahh,ide bagus pa, aku bahkan belum sempat memikirkan nya."Ucap Melody langsung bangun dari tidur nya dan menatap ceria sang papa.
"Kalau begitu ayo bangun dan cepat mandi, papa akan segera ke kantor karena hari ini ada jadual miting dengan papa nya Arka.
"Baik lah, papa hati-hati ya."Ucap Melody sambil tersenyum manis.
Papa Farez mengelus lembut rambut Moli sambil tersenyum kemudian meningal kan kamar Melody yang seperti kamar putri kerajaan itu.
"Nona muda, hari ini ingin memakai pakaian yang mana?"Tanya pelayan Melody yang masuk ke dalam kamar.
Begitu lah setiap harinya pelayanan peribadi Melody akan mengurus segala sesuatu keperluan nya Melody
"Yang simpel saja seperti biasa."Jawab Melody singkat kemudian berjalan menuju kamar mandi nya.
Pelayan tersebut mengangguk dan berjalan menuju lemari pakai Melody dan memilih pakaian terbagus dan simpel.
Tiga puluh menit kemudian Melody pun selesai mandi dan mengunakan pakaian yang di siap kan oleh pelayan peribadi nya.
"Wahh nona muda Melody sangat terlihat anggun dan cantik."Ucap pelayan peribadi nya itu.
"Terima kasih banyak bibi Wang, pilihan mu tidak ada yang tidak bagus di pakai oleh ku."Jawab Melody dengan senyum manisnya.
Bibi Wang ikut tersenyum melihat keceriaan Melody, bibi Wang bukan lah sekedar pelayan peribadi Melody saja bahkan ia adalah orang yang kepercayaan papa Farez untuk selalu merawat Melody.
"Baik lah kalau begitu aku pergi dulu."Ucap Melody kepada bibi Wang.
"Hati-hati nona, jika ada apa-apa segera kabari bibi ya."Ucap bibi Wang.
Melody mengangguk tersenyum kemudian memasuk ke dalam mobil sport mewah nya.
Ia menyalakan mesin mobil nya kemudian melaju keluar dari area Fila itu menuju rumah Arka.
Tidak butuh waktu lama ia pun akhirnya tiba di depan gerbang rumah Arka.
"Aneh, seharusnya dia yang ajak aku jalan-jalan dan menjemput ku, kenapa sekarang malah aku?"Tanya Melody kepada dirinya sendiri.
Sejenak ia terdiam namun ia menganggap hal ini cukup lucu, dan pada akhirnya ia memutuskan untuk turun dari mobil itu dan berjalan menuju gerbang rumah Arka.
Melihat kedatangan Melody, penjaga gerbang rumah Arka pun langsung membuka pintu gerbang dan mempersilahkan dia untuk masuk.
"Nona Melody ya?"Tanya penjaga gerbang tersebut.
"Iya."Jawab Melody singkat.
"Baik lah silahkan masuk nona."Ucap penjaga gerbang tersebut.
Melody mengangguk dan berjalan masuk ke dalam.
Sementara itu tanpa di sadari oleh Melody,Arka sedang mengamati nya dari balkon atas kamar nya.
"Mau apa dia ke sini, benar-benar tidak tau malu."Gumam Arka.
Namun tidak lama kemudian pintu kamar Arka di ketuk oleh mama Kinan.
Tok...tok...tok. Suara ketukan di luar pintu kamar Arka.
"Ada apa?"Tanya Arka berjalan mendekati pintu kamar nya.
"Arka turun lah, Melody menunggu mu di bawah."Ucap mama Kinan.
"Oke."Jawab Arka singkat tapi tidak membukakan pintu.
Mama Kinan pun memilih kembali turun ke bawah untuk menemui Melody.
"Melody tunggu sebentar ya sayang, sebentar lagi Arka akan turun biar Tante buat kan minuman untuk mu."Ucap mama Kinan yang kemudian berjalan menuju dapur rumah nya.
Melody menangapi ucapan mama Kinan dengan anggukan.
"Terlihat sok baik, lihat saja bagaimana aku membuat mu menderita."Batin Arka yang kemudian melanjutkan langkahnya menuruni tangga.
"Ada apa?"Tanya Arka kepada Melody.
"Tidak ada, hanya ingin mengajak mu jalan-jalan, agar bisa bicara banyak."Jawab Melody tersenyum manis.
"Oke baik."Ucap Arka singkat.
"Sebentar lagi Tante masih di dapur."Ucap Melody.
"Sekarang saja."Ucap Arka yang kemudian menarik kasar tangan Melody keluar dari rumah nya menuju mobil Melody.
Bersambung ….
"Tangan ku, tangan ku sakit."Keluh Melody karena Arka menarik paksa dirinya.
"Kau sendiri yang mau jalan-jalan dengan ku mengapa kau malah meringis seperti itu, cepat masuk mobil."Ketus Arka.
Mendengar hal itu Melody pun memilih masuk ke dalam mobil karena ini kesempatan baik baginya bisa jalan-jalan dengan orang yang dia suka.
Arka pun ikut masuk ke dalam mobil Melody dan mereka pun pergi bersama entah ke mana.
Sementara itu mama Kinan datang ke ruang tengah dengan membawa segelas jus jeruk untuk Melody.
"Melody ini jus … "Ucapan mama Kinan terhenti karena tidak melihat Melody di ruang tengah.
"Nyonya cari nona Melody?"Tanya maid di rumah itu.
"Iya di mana dia?"Tanya mama Kinan.
"Tadi sudah di ajak pergi oleh tuan muda Arka."Jawab maid tersebut.
"Astaga begitu, yasudah bawa lagi jus nya ke dapur aku ingin istirahat."Jawab mama Kinan.
"Baik nyonya."Jawab maid itu
Sementara itu di sisi lain.
"Kemana?"Tanya Arka kepada Melody.
"Kepantai saja."Ucap Melody sambil tersenyum.
"Oke."Ucap Arka.
Entah apa rencana yang akan di lakukan oleh Arka yang jelas ia ingin berusaha untuk membuat Melody menyerah dan membatalkan pernikahan mereka.
Tidak lama kemudian mereka pun tiba di sebuah pantai yang saat itu pengunjung nya lumayan banyak.
Mereka turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam area pantai.
"Wah ini indah sekali."Ucap Melody berlari menikmati udara segar dan pemandangan yang indah.
"Aku ingin lihat, bagaimana kau nanti akan tersenyum seperti itu, wanita kasar. Di depan pura-pura baik."Batin Arka.
"Arka, ayo foto-foto."Ucap Melody mendekati Arka.
"Apa? Foto-foto dengan mu? Yang benar saja."Ucap Arka malas dan jijik.
"Ayo lah sekali saja."Bujuk Melody.
Karena malas berdebat Arka pun menjetujui permintaan Melody.
"Yahh, ponsel ku mati."Ucap Melody memanyunkan bibir nya.
"Bagus tidak usah foto kalau begitu."Jawab Arka.
"Ponsel mu mana?"Tanya Melody.
"Apa? Mengapa? Tidak,aku tidak akan memberikan nya apa lagi kau ingin berfoto mengunakan ponsel ku."Ucap Arka.
"Sekali saja,aku janji jika ponsel ku sudah ada batry aku akan meminta mu mengirim kan nya dan kau tinggal hapus saja."Mohon Melody kepada Arka.
"Huh, wanita ribet."Ucap Arka yang kemudian mengeluarkan ponsel nya dari saku celana dan memberikan nya kepada Melody.
"Yey, terima kasih."Ucap Melody sambil mengambil ponsel Arka dengan girang.
Arka pun Tampa senyum menghadap kamera karena Melody memaksa nya untuk foto bersama.
Satu hari di habis kan bersama meskipun Melody tidak terlalu di anggap oleh Arka namun ia tetap merasakan kebahagiaan saat bersama dengan orang yang ia cintai.
Malam harinya.
Melody sedang asik memainkan ponselnya dan mengirim kan sebuah pesan kepada Arka.
Isi pesan:
"Arka ponsel ku sudah tercas penuh, kirim kan foto nya setelah itu kau bileh menghapus nya."Isi pesan Melody.
Namun satu jam berlalu tidak ada sama sekali balasan dari Arka.
"Ngantuk seklai, mengapa dia belum mengirimkan foto itu?"Batin Selina bertanya-tanya.
Namun tepat saat itu Melody mendapatkan sebuah pesan.
"Dia sudah membalas nya."Ucap Melody girang.
Isi pesan Arka:
"Maaf,aku tidak sengaja meng hapus nya."Tulis Arka.
Hal itu membuat hati Melody menjadi sedih namun ia berusaha berfikir positif saja mungkin memang benar Arka tidak sengaja menghapus foto itu.
Melody pun kembali membalas.
"Tidak apa,kita bisa berfoto lain kali."Tulis Melody.
Arka pun kembali membalas nya.
"Apa kau benar-benar menyukai ku?"Balas Arka.
"Benar, mengapa kau meragukan nya?"Tanya Melody terus membalas pesan tersebut.
"Oke, begini saja, tunggu jawaban dari ku selama satu bulan jika kau masih menyukai aku kita akan bersama."Tulis Arka.
"Benar kah? Apa kau serius setelah itu kita akan menikah?"Tanya Melody girang.
"Tentu."Jawab Arka singkat.
Sungguh suatu hal yang menyenangkan saat ia mendapat kesempatan itu, Melody terus berusaha dan berusaha agar Arka bisa mencintai dirinya.
Seminggu kemudian.
Hari ini Melody berniat pergi ke kantor Arka untuk mengantarkan kue kesukaan Arka yang dia beli sangat mahal.
"Arka lihat lah apa yang ku bawa."Ucap Melody masuk ke ruang kerja Arka dengan menenteng kota kue.
"Siapa yang menyuruh mu ke sini? Dan bagaimana kau bisa masuk?"Tanya Arka terlihat tidak suka.
"Mengapa aku tidak boleh ke sini? Aku hanya ingin mengantar kue kesukaan mu, lihat lah ini sangat manis dan mahal."Ucap Melody sambil tersenyum memberikan kue itu ke pada Arka.
"Jangan mentang-mentang kau punya banyak uang kau bisa melakukan apapun yang kau inginkan, kau pikir aku akan tertarik dengan itu? Makan saja kue mu aku ada rapat."Ucap Arka yang kemudian berdiri dari duduknya dan berjalan meningal kan ruangan tersebut.
"Huh, tidak apa Melody ini baru seminggu saja."Batin Melody sambil mengelus dada nya.
Karena Arka meningal kan nya Melody pun memilih untuk kembali pulang dan meningal kan kue tersebut di atas meja kerja milik Arka.
Satu jam kemudian Arka pun kembali ke ruangan nya dan berharap jika Melody sudah pergi dari sana.
"Nah bagus, sudah pergi."Ucap Arka lega melihat ruang kerja nya sudah kosong.
Baru saja ingin duduk Arka pun mendapat sebuah panggilan telpon dari Erik.
Dengan cepat Arka mengambil ponsel nya dan menekan tombol hijau untuk mengangkat panggilan tersebut.
Call on.
"Ada apa?"Tanya Arka.
"Apa kau lupa? Satu jam lagi Gege tiba di bandara apa kau tidak ingin menjemput nya?"Tanya Erik kepada Arka.
"Astaga aku lupa!"Ucap Arka yang kemudian mematikan telepon secara sepihak, mengambil kuci mobil nya dan bergegas keluar dari kantor menuju parkiran mobil dan bergegas menuju bandara.
Call off
"Kurang hajar,dia mematikan telepon ku secara sepihak."Batin Erik kesal dengan teman nya itu.
Sementara itu Arka mengendarai mobil nya dengan kecepatan tinggi menuju bandara untuk menjemput Gege.
Tidak butuh waktu lama ia pun akhirnya tiba di bandara di kota tersebut.
Selang tiga puluh menit kemudian pesawat yang di tumpangi oleh Gege pun berhasil mendarat dengan selamat di bandara.
Setelah beberapa menit menunggu akhirnya seluruh penumpang pun turun dari pesawat.
Terlihat Gege yang anggun berjalan sambil menarik koper nya sambil melihat kesannya ke mari seperti menanti orang yang menjemput nya.
"Gege!"Pangil Arka yang kemudian berjalan ke arah Gege.
Sontak Gege yang melihat Arka ada di sana menjadi kaget karena dia sama sekali tidak pernah meminta Arka untuk menjemput nya.
Bersambung ….
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!