Perkenalkan nama ku Amel Violetha FariiQueen. Biasa dipanggil Amel atau Queen.Umur ku sekarang 12 tahun, hmm banyak yang menyebut aku nerd saat disekolah, namun aku juga tak bisa membantahnya atau bahkan melawannya.
Aku anak kedua dari Mommy Marisa dan Dady Ryan setelah Kakak ku Leonard Halindra Gemalafana atau kak Lindra.Aku hanya seorang kutu buku walaupun pintar tapi gue tetap dibully teman sekelas gue.
_________________________
"Mau sampai kapan kamu dibully Mel?" Ucap Mommy menatap Amel sedih.
"Amel ngga punya banyak keberanian Mom buat ngelawan mereka!" Ucap Amel tertunduk.
"Ikut Mommy sekarang!" Ucap Mommy tegas tapi lembut.
Amel mengikuti Mommy lalu masuk mobil, Mommy mengendarai mobilnya dengan santai menuju suatu tempat. Hingga 30 menit akhirnya sampai di depan mansion besar yang terlihat sunyi.
Tempat apaan ini? Batin Amel.
Tempat yang menyeramkan, dari luar saja sudah memperlihatkan bendera dengan simbol harimau putih disertai dua pedang panjang yang membentuk tanda silang. Mansion besar bak istana negeri dongeng yang terlihat mistis dan seram. Mansion yang didominasi warna putih pada depannya, dan terlihat sedikit kurang terawat dengan berbagai bekas darah yang ditumbuhi lumut. Marisa menggandeng tangan Amel agar ikut masuk kedalam.
"Dah ayo turun!" Ucap Mommy menggandeng tangan Amel.
"Kita dimana mom?" Tanya Amel namun tak dihiraukan oleh Mommy nya.
Sampailah mereka di dalam. Amel takjub dengan interior depan nya yang sangat memukau, mereka masuk kedalam ruangan seperti ruang pribadi, banyak loker juga lemari disana. Mommy Amel memasukan kata sandi ke kotak itu lalu terbuka disana ada Rompi, kalung dan pelindung tubuh dari peluru.
Walaupun Amel si kutu buku tapi sedikit juga mengerti dengan hal seperti itu.
Mommy Amel memakaikan kalung liontin biru tersebut ke leher Amel tak lupa rompinya dan menyerah kan pelindung tubuh dari peluru ke Amel.
"Sayang, Mommy mau kamu meneruskan gelar Mommy, kamu harus belajar sayang!!" Ucap Mommy tersenyum.
"Maksud mommy?" Tanya Amel bingung.
"Amel mau jadi kuat kan?" Tanya Mommy dan Amel hanya mengangguk.
"Nah hari ini kita latihan bela diri dan menggunakan senjata, kamu harus tau bahwa Mommy adalah Leader dari dunia ini!" Ucap Mommy tersenyum membuat Amel nampak terkejut.
"Serius mom?" Tanya Amel dan Mommy mengangguk.
_______________
Gue merasa agak sedikit takut karena saat latihan mommy terlihat dingin bersama teman temannya dan Om Zeka. Raut muka dingin dan datar nya sangat menusuk. Para mafioso yang ada disana menunduk hormat saat berpas pasan dengan Marisa dan Amel
"Amel kuda kuda kamu benerin!!" Ucap Mommy tegas dan segera Amel benahi.
Tiga jam lamanya, Amel berlatih dengan Marisa. Serangan pertama yang dilakukan Marisa, berhasil mengenai tangan Amel yang terlihat terkilir. Marisa tersenyum kemudian mengurut perlahan pergelangan tangan Amel. Amel meringis saat rasa sakit terasa dipergelangan tangannya. Namun sesaat kemudian rasa sakitnya hilang.
"Wah bagus kemajuan!" Ucap Om Zeka dihadiahi senyuman oleh Amel.
"Makasih Om, Oiya om Amel mau belajar pake double stick." Ucap Amel mantap, diangguki Zeka.
Marisa melihat kemajuan anaknya yang sangat pesat hanya dalam 6 Bulan saja telah bisa menguasai semua jenis bela diri dan senjata seperti pistol, lalu double stick, pedang, senapan jarak jauh dan banyak lagi, senyuman manis tersungging di bibirnya yang nampak terlihat begitu manis di wajah blasterannya.
"Mommy bangga sama kamu!" Ucap Mommy memeluk Amel, dan Amel pun membalasnya hangat.
"Terima kasih Mom, karena Mommy Amel bisa seperti ini, Amel janji ngga bakal buat Mommy kecewa!" Ucap Amel mantap membuat mommy tersenyum.
"Yaudah yuk pulang nanti dicariin Dady sama kakak kamu!" Ucap Mommy mengelus rambut Amel.
___________________________
Sesampainya dirumah, Ryan tak sengaja melihat kalung liontin biru yang dikenakan Amel. Selama ini, Amel menyembunyikannya sehingga Ryan dan Lindra tidak mengetahui kalau Marisa sudah menurunkan bakat terselubung ke anaknya.
"Hmm ini pasti ulah kamu kan Sa." Ucap Ryan datar dibalas tawa oleh Marisa.
"Hahaha iya, kasian juga kalau Amel dibully terus!" Ucap Mommy, sedangkan Amel hanya menyimak.
"Siapa yang berani membully anak Dady!" Ucap Daddy tersulut emosi.
"Udah Dad, ini semua udah diatasi Mommy, ya ngga Mom?" Tanya Amel tersenyum sambil mengedipkan sebelah mata
"Hmmm iya, tenang aja." Ucap Mommy menenangkan Ryan.
"Lain kali, bilang sama Daddy atau kakak. Kamu jangan gini terus Mel," Nasehat Lindra diangguki Amel.
×××××××××××××××××
Cerita baru dengan kepenulisan baru, lebih rapi dari yang ini ya. Semoga suka sama alur nya🦋
1. Amel Violetha FariiQueen.
Anak kedua dari Marisa dan Ryan. Dulu sewaktu SD anak yang sangat miris, si kitu buku, sering dibully, namun jangan tanya jika sekarang menginjak kan kakinya di SMP bahkan sekarang saat SMA hmm Most Wanted guys.
Amel bisa dibilang sangat menuruni sifat Mommy nya tau kan bagaimana sifatnya? Diumurnya yang ke 16 th ia sudah memiliki perusahaan terbesar ke2 setelah milik Mommy and Dady nya di kota ini. Marisa dan Ryan sangat bangga dengan anak anaknya yang bisa menghasilkan uang sendiri dengan keringat nya.
Kulit putih, berambut panjang berwarna cokelat, bulu mata lentik dan Alis yang tebal membuat penampilan nya begitu menarik. Sifat yang berubah ubah membuat seseorang tak bisa menebak pikirannya dengan mudah. Terkadang menjadi dingin, datar, alay, lebay, seperti anak kecil, manja dan sadis.
2. Aurellya Varasya Dhila.
Aurel adalah sahabat dari SD Amel yang sekarang sekolah di SSHS(Six Stars High School) Milik Marisa. Aurel berasal dari keluarga terkaya ke-6 di kota ini. Dia satu komplotan dengan Amel, Nayshilla, dan Aqilla.
Dia anak yang baik, mudah berteman terhadap sesama. Wajahnya hampir sama dengan Amel, jika mereka jalan berdua pasti banyak yang mengira kalau kembar. Perbedaan sifat yang membedakan kalau mereka bukan kembar, sifat Aurel yang bersahabat, membuatnya mudah mencari kawan bahkan lawan.
3. Nayshila Shonia Alvarrte.
Nayshila anak dari pengusaha kaya ke 7 setelah Aurel. Ia menggunakan marga keluarganya tidak seperti Amel dan Aurel yang menyembunyikan kondisi keluarganya bahkan ia menutup rapat identitas keluarganya.
4. Aqilla Andini Devqavally.
Gadis yang ditolong Amel sewaktu akan berangkat sekolah bersama. Wajah nya sangat berbeda dari keempat teman nya. Dia jago bela diri seperti Amel, sifat nya juga berubah ubah. Dia sangat terlihat cantik dan manis saat tersenyum.
5. Leonard Halindra Gemalafana.
Lindra anak pertama dari Marisa dan Ryan. Ia sama seperti adiknya namun perusahaannya masih dibawah adiknya yaitu diurutan ke 3. Most Wanted pastinya, ia menggunakan nama belakang sang Daddy, beda dengan adiknya.
Ia juga diajari bela diri oleh Ryan, sedangkan Amel adalah Marisa sebagai pelatihnya.
6. Alshad Argadinata.
Playboy cap badak kelas kakap yang punya sejuta fans dan haters, kulit putih, mata sedikit sipit dan alis yang tebal menambah nilai plus dimata para fans nya. Tak disangka, pria playboy cap badak kelas kakap ini jatuh hati dengan Amel yang bar bar dan sulit ditebak.
7. Ellshad Argadinata.
Ellshad adalah kembaran Alshad, sifatnya juga kadang absurd. Lebih suka bermain game daripada bermain dengan perasaan wanita. Pria ini terlanjur tertarik dengan sahabat Amel yang bernama Nayshilla Shonia Alvarette.
8. Aldo Venandio.
Pria pendiam yang berubah menjadi cerewet saat kenal dengan salah satu sahabat Amel, yaitu Aqilla. Sama sama memiliki sifat dingin tapi saat disarukan rasa dingin tersebut menjadi hangat. Sama seperti rumus matematika, dimana negatif dikurangi negatif akan menjadi positif. Dimana positif ditambag positif menjadi positif.
9. Geralldy Fanando Ventaya.
Pria tampan dengan julukan playboy kelas kakap seperti Alshad, yang tobat demi cintanya dengan Aurell si cewek cerewet yang dapat menggetarkan hati milik Gerald.
Sekian dari author, uwu hehehe.. maaf yah, Visualnya author ganti. Dimana Alshad Argadinata menjadi Visual Gerald. Muehehehew, jan kecewa yah😊. Author sayang kalian.. Revisi😘
4 tahun kemudian...
Gadis cantik yang dulunya menjadi nerd itu berlari masuk kedalam rumah sambil berteriak mencari sang Mama dan membawa amplop coklat yang berasal dari sekolah nya.
"Mommy mommy dimana??" Teriak Amel dari bawah.
"Apaan sih sayang teriak teriak mulu!" Tanya Marisa ikut teriak.
"Heheh ini mom!"
Amel menyodorkan sebuah amplop dari sekolahan sambil nyengir gak jelas, setelah mendekat kearah Mama nya. Marisa tanpa membuka Amplop coklat tersebut sudah tau apa isinya. Ya, jika itu dari sekolah Amel, sudah dipastikan kalau tidak panggilan orang tua ya dikeluarkan.
"Huft, kebiasaan kamu di D.O lagi kan? Awas ya ini sekolah terakhir." Ucap Marisa lalu menelpon Aldo anggota BS yang dijadikan kepala sekolah oleh Marisa.
"Hallo, ada apa Slly?"
"Hallo Al, tolong urus kepindahan anak gue ya, dia mau pindah sekolah."
"Hemm, akan gue urus dan besok udah bisa berangkat. Gue sibuk nih, dah see you Slly!"
"Idih, sok sibuk lo!" Kesal Marisa memutuskan sambungan sepihak.
Tut
Marisa menatap Anaknya sebentar sebelum tersenyum manis kearah anaknya, bagaimana pun juga, Amel menjadi badgirl juga karena ulahnya yang sedikit memaksa Amel menjadi gadis pemberani hingga kelewat batas wajar. Marisa mengusap rambut Anaknya sayang.
"Besok kamu masuk sekolah yang sama kayak kakak kamu, Ingat ini sekolah terakhir!" Ucap Marisa lalu mencium kening Amel.
"Makasih Mom, abang mana mom?" Tanya Amel celingukan mencari Kakak nya yang tampan itu.
"Hmm ada dikamar, yaudah Mommy pergi dulu ya sayang dadah." Ucap Marisa melenggang pergi.
"Dadah Mommy." Manja Amel sambil tersenyum.
Dih pasti ke perusahaan Daddy, hmm romantis juga hahaha.. Batin Amel tertawa lalu masuk kamar untuk ganti baju dan mandi.
Amel memakai baju santai dengan kaos oblong warna biru dongker, celana jeans pendek selutut, dan menggerai rambut panjang nya. Dia tersenyum dan langsung menghampiri kamar Kakak nya.
Tok tok tok..
"Bang, adek boleh masuk nggak??" Teriak Amel diluar namun tak ada jawaban.
"Dasar kebo, pasti tidur nih!!" Ucap Amel datar lalu masuk kamarnya dan benar aja Lindra tidur dengan nyenyak.
Jangan katakan Amel jika tak mengganggu abangnya, ia pun mengambil air lalu menyiram abangnya sambil teriak.
Byurr!!
"ABANG BANGUN, RUMAH KITA KEBANJIRAN!!" Teriak Amel membuat Lindra bangun.
"Hah, banjir ayoo dek kita lari sebelum ikut hanyut!!" Teriak nya juga sambil meloncat dari kasur namun tak ada air.
Jtakk Lindra menjitak pala adeknya.
"Awhh sakit bang. Hahahaha.. abang ada ada aja masa iya kamar kita ada dilantai 2 kok kebanjiran hahaha!!" Ucap Amel meringis lalu tertawa.
"Kamu ngga bisa apa ngga iseng, ganggu orang tidur aja!" Ucap Lindra kembali ke tempat tidur.
"Bang kok mau tidur lagi sih, temenin adek yuk belanja buat besok!" Ucap Amel menarik tangan abangnya.
"Buat apa?" Tanya Lindra penasaran
"Hemm, mulai besok aku sekolah disekolah yang sama kek abang, dahlah ayo berangkat!" Ucap Amel menarik tangan abangnya.
"Hmm yaudah, kamu keluar dulu abang mau ganti baju!" Ucap Lindra lalu berdiri Amel pun mengangguk lalu keluar.
_____________________________
Sebelum berangkat Amel masuk kamar untuk ganti baju dan memoles make up sedikit. Ia memakai kaos oblong putih dan celana jeans panjang, menggunakan jaket warna pink dan sneakers yang senada. Make up tipis menggunakan lip tint. Hasilnya jangan ditanya. Perfect!!
Ia keluar dan menutup pintu bersamaan dengan abang nya yang ternyata menggunakan baju yang sama tapi bedanya, Lindra menggunakann sepatu putih tanpa jaket.
Ya ampun abang gue ganteng nya!! Batin Amel.
"Hahaha kita samaan!" Ucap Lindra tertawa.
"Hahaha iya bang, tumben ganteng, untung aja abang gue kalo ngga gue gebet dah!!" Ucap Amel lalu menggandeng tangan abangnya.
"Dih, naksir ceritanya." Goda Lindra mencolek dagu adiknya.
"Enak aja, kita satu pabrik ya?" Kesal Amel membuag Lindra terkekeh pelan.
"Yaudah yok berangkat naik mobil sendiri ya abang yang nyetir!" Ucap Lindra diangguki oleh Amel.
_____________________
Lindra memarkirkan mobilnya di Mall terbesar di ibu kota tersebut, ia turun menggandeng tangan adeknya dengan tatapan yang ramah, membuat Amel kesal sendiri karena kakak nya tebar pesona dengan kumpulan cabe-cabean yang sedang ada di kompulan tempat diskon.
"Wahh ganteng banget, tapi sayang dah punya pacar.. huaa...!!"
"Yang cewek cantik banget dah tapi kok dingin!"
"Yang Cowok juga ganteng, idaman tuh!!"
"Serasi banget bat!!"
Begitu lah omongan yang hadir saat Lindra dan Amel turun dan masuk ke Mall tersebut, Lindra menanggapinya dengan senyuman sedangkan Amel nampak Acuh dan dingin.
"Mell mau beli apa dulu nih?" Tanya Lindra.
"Hmm abang aja yang beliin, kan yang tau seragamnya kan abang!!" Ucap Amel pasrah.
Lindra pun mengangguk, lalu ia memesannya kepada pelayan, sedangkan Amel memilih duduk disofa khusus sambil menonton sereal drama korea di ponselnya. Lindra berjalan jalan sebentar dan berhenti disaat berada di depan kumpulan gelang, kalung dan jepit. Ingin membelikan Gelang dan Kalung, Amel pasti tidak akan memakai nya.
"Hmm nih jepit cantik juga buat Amel. Mbak tambah ini ya 5 buah!" Ucap Lindra lalu melakukan pembayaran.
"Ini kak pesanannya terima kasih telah datang!" Ucap Pelayan tersenyum.
Lindra mengangguk kemudian membawa paper bag nya menuju adiknya yang menonton Drakor di handphonenya. Lindra tersenyum saat adiknya menjadi pusat perhatian di Mall tersebut.
"Nih pesanan tuan putri!" Ucap Lindra mengecup kening adiknya lalu menyodorkan paper bag.
"Makasih abang sayang, yaudah yuk pulang!" Ucap Amel membalas ciuman abangnya di pipi.
"Kyaaaa.. manisnya!"
"Jiwa jomblo gue meronta ronta."
"Apalah daya para jomblo abadi ini."
Lindra tersenyum mendapat perlakuan manis dari adiknya, dia menggandeng adiknya mesra seperti pasangan kekasih yang lagi mabuk asmara.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!