NovelToon NovelToon

Merubah takdir ' Mawar Putih '

PROLOG

Aku terbangun dari tidur ku, tiba-tiba menyadari aku jatuh ke dalam cerita novel yang kubaca semalam.

Hah.... ingin rasanya aku mengumpat, bagaimana mana tidak dari sekian banyaknya novel yang kubaca kenapa harus novel yang menyedihkan dan berakhir dengan tragis ini ????

Cleo, gadis berusia 23 tahun. Jika kalian menganggap dia gadis yang baik, maka kalian harus kecewa. Cleo gadis keras kepala, suka bermain - main, tak pernah mau rugi atau pun di intimidasi dan di manfaatkan. Yah.... bagaimana lagi aku lebih suka protogonis yang licik dari pada yang lemah dan tertindas

.......

Cuaca pagi mendung, semalaman hujan terus menerus mengguyur, udara menjadi dingin. Aku tersenyum melihat cuaca yang buruk, hehehe pas sekali kan untuk menikmati hari libur di rumah dengan tidur - tiduran.

Aku berbalik berguling-guling di atas tempat tidurku, jarang sekali aku bisa mendapatkan hari libur untuk perkerjaanku . Yah ... kalian jangan mengira aku adalah pekerja kantoran yang berkerja lembur sepanjang hari seperti sapi perah, meskipun pekerjaanku bukan tergolong yang paling sibuk tapi juga termasuk dalam kategori tak pernah tutup atau libur .

'kruyukk....' perutku keroncong meminta di isi.

Dengan malas aku menyeret tubuhku kedapur memasak mie instan favoritku yang selalu tersedia di dapur apartemen kecilku . Setelah makan makanan satu-satunya yang tersedia di tempat tinggalku itu, aku kembali berbaring nyaman ke tempat tidur lagi. Bersarang di bawah selimut yang hangat, menscroll layar HP dengan antusias mencari kegiatan untuk mengisi kebosanan . Aku tak punya teman yang bisa ku anggap sungguh-sungguh teman di hidupku ini, jadi aku tak pernah keluar dari rumah untuk bermain dengan teman saat hari liburku begini . Aku tak pernah berfikir untuk mencari teman, karena kupikir itu akan merepotkan apalagi ketika mereka mengetahui perkerjaanku yang sesungguhnya mungkin mereka akan menghindari dan juga mencaci maki di belakangku . Jadi kupikir itu tidak perlu, dan aku nyaman dengan hidupku yang seperti ini .

Setelah mengobrak - abrik banyak website novel online aku menemukan satu novel yang menarik minat ku karna judulnya. 'Beatiful Queen like White Roses' wow... judul yang langsung mencerminkan ceritanya . Terlihat seperti novel romansa yang manis dan menyenangkan, mungkin cocok untuk menghiburku yang sedang kebosanan ini hehehe ...

Sejujurnya aku bukan penggemar dari novel romantis dan sejenisnya, yah.... karna ' White Rose' aku jadi sedikit berminat membaca.

12.30

What the ****!! ku lempar HP ku sampai beguling ke ujung kasur. Kesal sekali, kukira novel romance yang menarik, tapi apa???? Protogonis yang bodoh!!! Terlahir sebagai putri tunggal di sebuah kerajaan yang makmur, tapi berakhir tragis di buang di pojok istana oleh suami yg dinikahi nya.

Hah.... membuang napas kesal, sialan.. aku membuang waktu ku dengan membaca cerita sampah . Kurebahkan tubuhku dan tertidur dengan perasaan marah seraya berpikir

' kenapa bukan aku saja yang terlahir dengan sendok emas ( kekayaan yang berlimpah ), jika aku yang menjadi putri di novel itu. Dengan status ku yang putri tunggal, aku akan menjadikan diriku seorang ratu yang berkuasa. Bukan malah menuruti kata orang tuaku yang menikah dan bergantung ke suamiku...

Cleo, kau pasti sudah ikut gila sehabis membaca novel itu sehingga kau bisa berfikir seperti ini '

Aku pun tertidur sambil tersenyum konyol.

BAB 1

" Eughhhh......"

Aku bangun seraya merenggangkan tubuhku dan menguap selebar- lebarnya. Kuangkat tanganku dan mulai mengucek - ucek mataku dan menepuk pipiku supaya sadar.

Degh

Tiba - tiba aku membeku, sadar merasa ada yang berbeda dengan tubuhku. Kuperhatikan tangan ku ' kenapa jadi pendek dan apa - apaan jari tangan kecil ini....' menunduk melihat kondisiku, aku gemetar takut dan bingung. Tubuh bocah siapa ini yang kupakai????

" Aaaaahhhhhh ......... "

Aku berteriak frustasi seraya mengacak-acak rambut ku gemas. Tiba-tiba ' brak ' pintu terbuka lebar dengan banyak orang tiba-tiba masuk dengan panik. Aku terlonjak kaget dari tempat dudukku tak terbiasa dengan tubuh anak kecil ini membuat ku terguling dari tempat tidur dan jatuh kebawah.

Brugh.. bunyi yang cukup keras, aku meringis kesakitan. Orang-orang yang memilihatnya memekik terkejut

" Putri ........." teriak mereka serempak.

Bergegas mengerubungi ku, dan membantuku berdiri. Aku bingung dan panik kutepis tangan seorang gadis di depanku.

" Siapa kau? siapa kalian?" bentakku.

Gadis itu terkejut dan bingung dengan perkataanku. Ia pun bertanya dengan lembut di sertai wajah khawatir yang tergambar jelas.

" Putri, apa maksud anda? ini saya Deenna pelayan pribadi anda " jelasnya perlahan.

" Putri?? siapa Putri?? aku bukan !!! dan aku tidak mengenalmu !! " ucapku seraya berdiri sendiri.

Sialan tubuh bocah ini, aku jadi terlihat kecil. Bahkan sudah berdiri pun masih setinggi mereka yang berlutut.

Mereka yang mendengarnya kebingungan dan tersesat sejenak, bingung harus menanggapi apa.

" Putri, ada apa dengan anda?? apa anda merasa tidak enak badan ?? " tanya seseorang lagi di sebelah gadis pelayan yang bernama Deenna.

" Bukankah sudah kubilang aku bukan putri!! pergi... pergi.. jangan bercanda di sini!!" kataku dongkol seraya mengusir mereka.

Wajahku memerah menahan marah, mungkin terlihat lucu jika tidak berada di situasi ini. Mereka saling memandang kebingungan, ingin bertanya lagi tapi melihat aku yang marah diurungkan nya niat itu.

Lalu mereka menunduk memberi salam dan berlalu keluar sambil menutup pintu.

Aku mondar-mandir di ruangan ini, terlihat seperti kamar tidur yang besar dan megah di sertai dengan barang - barang klasik yang bagus. Aku tidak terlalu mengerti dengan barang antik, tapi melihatnya saja aku langsung tahu mereka mahal.

Aku berjalan kesebuah cermin besar di pojok kiri ruangan tepat di sebelah jendela besar. Sesosok anak perempuan kecil bergaun tidur putih kira - kira usia 5 tahunan terpantul di cermin. Rambut hitam legam lurus sebatas punggung sedikit acak-acakan karna bangun tidur, proporsi wajah yang cantik, alis mata yang seolah di lukis dengan hati-hati dengan mata bulat lebar seperti boneka, hidung kecil dan runcing di ujung, bibir pink tipis agak pucat, kulit putih bersih yang halus dengan tubuh yang agak kurus kurasa mungkin bocah kecil ini memiki kesehatan yang buruk, Oh... jangan lupakan mata biru terang seperti laut itu, bersinar sangat cerah membuat siapapun akan suka. Hah... bocah kecil yang cantik...

Terlalu terpana dengan bayangan di cermin sampai tidak sadar akan situasi yang rumit ini. Dikagetkan dengan bunyi pintu yang di ketuk.

Menyesuaikan mental ku agar tidak histeris seperti tadi, aku menyilahkan seseorang yang mengetuk itu agar masuk. Kupikir bagaimana pun juga aku harus situasi nya dulu.

" Masuk ...." teriakku.

" Putri, Permaisuri datang melihat anda " kata seorang gadis pelayan

Aku hanya berdehem mengerti . Lalu muncullah seorang wanita paruh baya berusia sekitar 30-an muncul di balik pintu . Hanya dengan melihat sekilas kau akan tahu dia ada tipe wanita yang cantik dan lembut dengan mata hijau aprikot yang meneduhkan . Rambut hitam lurus yang sama seperti ku, hanya di tata dengan tinggi dan elegan , gaun merah dengan hiasan berlian yang di pakainya serta mahkota mewah di atas kepalanya mencerminkan statusnya . Wanita itu berjalan tergesa-gesa menghampiri ku .

" Putriku, apa kau tidak apa-apa?? pelayanmu Deenna mendatangi ku tadi memberitahu ku sikapmu sedikit aneh " katanya perlahan .

Aku terdiam, berpikir dan memutuskan untuk berpura-pura kehilangan ingatan saja. Sambil menganalisis apa yang sedang terjadi sebenarnya.

" Nyonya anda ini siapa ??" tanyaku polos.

Wanita anggun dan cantik itu terkejut bukan main, wajahnya memucat syok tergambar jelas kecemasan, ketakutan dan kebingungan yang memenuhi ekspresinya.

Ruangan hening seketika, para pelayan yang ku usir tadi tampak syok mematung di dekat pintu kamar tidur . Sedangkan Deenna yang katanya pelayan pribadi ku terlihat pucat sekali, sangat cemas lalu terisak di belakang permaisuri.

" Panggilkan dokter kerajaan " perintah permaisuri setelah sadar dari keterkejutannya .

Salah seorang pelayan yang menunggu di depan pintu segera pergi melaksanakan perintah nya .

" Kemarilah sayang... tidak perlu takut, aku tidak akan menyakiti mu " ucapnya selembut mungkin.

Mungkin dia pikir aku akan ketakutan, and well... ya tadi aku cukup bingung dan takut sehingga reaksiku sedikit berlebihan terhadap pelayan, sekarang pikiranku mulai jernih.

Permaisuri ini juga terlihat bukan orang yang jahat, mungkin bisa saja dia ibuku maksudku ibu dari tubuh bocah ini, ya.. karna para pelayan tadi memanggilku ' Putri ' .

Wanita itu meraih tanganku dan menggenggam nya sedikit erat tapi lembut seperti berhati-hati pada barang yang rapuh . Dia menuntun ku ke tempat tidur besar tadi, Deenna segera merapikan sedikit bantal dan selimut agar aku nyaman .

Aku menatapnya kebingungan, tergambar jelas dia sedih dan khawatir saat mata kami bertatapan . Air matanya menetes lagi, kuhapus dengan tangan ku yang tidak di genggam permaisuri . Entah kenapa aku melakukan itu, seperti reflek yang terbiasa .

" Putri......." rintihnya menahan isak tangis.

Gadis bernama Deenna ini juga terlihat tulus pada bocah ini.

Menunggu sekitar 15 menit, terdengar suara langkah kaki terlihat tergesa-gesa dari luar . Lalu muncullah seorang pria tua pendek dan gemuk berusia 50 tahun bersama pelayan yang pergi tadi, rambutnya sudah memutih semua dengan botak di bagian depan, ciri khas sekali seorang dokter - dokter tua hehehe . Dia tergopoh-gopoh datang kemari sehingga keringat terlihat di menetes di dahinya, kacamata bulat yang sedikit miring.

Kurasakan tanganku di genggam lebih erat oleh permaisuri, aku sadar dia semakin cemas.

" Dokter Galland, cepat datang dan periksa putriku, mengapa setelah ia sadar dari demam semalam menjadi tidak mengenali siapapun " ujar permaisuri .

Pria tua yang di panggil dokter Galland itu memberi hormat lalu mendekat ke arah ku yang bersandar di tepi ranjang dan memeriksa keadaan ku .

Permaisuri masih memegangi tangan kananku dengan erat, raut wajahnya sangat cemat takut terjadi apa-apa dengan bocah ini terlihat jelas dengan tangannya yang sedikit gemetaran .

Setelah selesai memeriksa dengan cermat dan hati-hati, dokter itu menjelaskan.

" Yang Mulia Putri Clea sudah sembuh dari demamnya, tubuhnya juga membaik . Mengenai keadaan putri yang hilang ingatan, pelayan ini tidak mengetahui penyebabnya dengan pasti, mungkin juga di akibatkan demam berlarut-larut yang di derita Yang Mulia Putri serta kondisi fisik yang lemah mengakibatkan syok pada otak sehingga menyebabkan hilang ingatan " jelas dokter tua itu .

Permaisuri kebingungan sesaat, lalu bergumam pelan,

" Apakah putriku bisa ingat kembali? " tanyanya linglung

" Pelayan ini tidak tahu, mohon ampunan dari permaisuri " jawab dokter Galland sambil menundukkan kepala menyesal.

Semuanya terdiam, Permaisuri menunduk sedih memandangi tangan kecil kurus pucat yang di genggamannya . Pelayan Deenna yang berdiri di sampingku mulai menangis terisak, sedih dengan hasil diagnosa dari dokter Galland .

Para pelayan yang menunggu di dekat pintu juga mata mereka memerah seketika, sesekali terlihat mereka mengusap sudut matanya . Dan aku di sini bingung harus berbuat apa .

Hah.... aku sungguh tidak nyaman dengan situasi ini .

Tiba - tiba terdengar langkah kaki tergesa-gesa dari arah luar ruangan . Salah seorang pelayan yang berdiri di dekat pintu memeriksa keadaan di luar, lalu kembali berjalan ke sisi Permaisuri dan melaporkan bahwa Yang Mulia Raja datang .

Baru saja pelayan itu selesai berucap yang di bicarakan sudah berdiri di depan pintu dengan seorang kesatria di sisinya .

Sosok seorang Raja dari suatu Kerajaan, bagaimana ya menggambarkan nya . Terlihat bijaksana sudah pasti, raut wajah yang tegas, jembatan hidung yang tinggi, alis yang terukir sama dengan yang dimiliki bocah ini, dan mata itu.... mata biru seperti samudera yang dalam tapi tersirat kekhawatiran yang coba di sembunyikan nya di wajah dingin itu . Usianya terlihat seusia Permaisuri, sangat tampan . Cocok dengan citra Raja dingin dan tegas berpasangan dengan Permaisuri yang lembut dan halus.

Raja itu masuk ke ruangan menuju ke arahku dan Permaisuri yang duduk di atas ranjang, jubahnya berkibar, pakaian rapi dan formal sepertinya dia terburu-buru datang kemari selesai menghadiri suatu acara formal .

Para pelayan dan dokter Galland memberi hormat lalu menepi di samping memberi ruang . Permaisuri yang melihat pasangan nya datang , tak bisa berpura-pura tegar lagi . Dia menoleh seraya berlinang air mata, tampak jelas kesedihannya meluap melihat sesosok yang bisa di jadikan sandarannya .

" Yang Mulia, lakukanlah sesuatu ... Putri kita kehilangannya ingatannya . Dia tak bisa mengingat apapun .... " rintihannya penuh kesedihan di sertai air mata dengan masih menggenggam erat tanganku .

Raja itu terlihat terkejut, lalu pulih . Mulai bertanya dengan dokter Galland, terlihat sangat tenang memang. Apa semua raja seperti itu ????

" Dokter Galland, jelaskan apa yang terjadi dengan Yang Mulia Putri Clea " ujar Raja .

Dokter Galland maju lalu menjelaskan keadaanku seperti hasil diagnosanya kepada Permaisuri tadi dengan menunduk agak ketakutan.

" Apa benar kau tidak punya solusi apapun ?? " tanya Raja lagi .

" Mohon ampunan bagi pelayan mu yang tidak berguna ini Yang Mulia Raja, pelayanmu ini sungguh tidak bisa mengatasinya " jawab dokter Galland dengan semakin menundukkan kepalanya takut - takut nyawanya akan melayang .

Hah ......

" Kalian semua keluarlah dulu " perintah Raja .

Para pelayan, dokter Galland dan seorang kesatria yang bersama Raja tadi memberi hormat lalu mundur meninggalkan ruangan . Pintu di tutup, menyisakan tiga orang yang merupakan anggota keluarga . Sang Raja berjalan ke sisi Permaisuri, guna menenangkannya .

" Tenangkan lah dirimu Permaisuri, kau harus kuat untuk Putri kita " katanya lembut, seraya mengusap punggung permaisuri .

Ternyata Raja ini menghilangkan topeng dingin dan bersikap lembut hanya pada keluarganya . Permaisuri pun mulai menenangkan dirinya dan menghapus air matanya .

" Putriku, apa kau sungguh tidak mengenali kami ?? " tanya Raja hati-hati padaku .

Aku pun hanya menggeleng kan kepalaku sebagai jawaban .

Raja itu terlihat sedih, tapi segera ia pulih dan memperbaiki ekspresinya .

" Tidak ingat juga tidak apa-apa, kami berdua yang akan menceritakan nya padamu semuanya " katanya . Aku pun tersenyum pada mereka .

' Hah.... sampai juga akhirnya pada saat penjelasan setelah semua drama panjang tadi ' keluh ku dalam hati.

Mereka yang melihat ku tersenyum, sedikit tenang ikut tersenyum bersamaku . Lalu Permaisuri mulai penjelasan nya, serta sang Raja yang sedikit menimpali.

" Putriku, kamu adalah anakku dan Yang Mulia Raja jadi kami adalah orang tua mu, aku ibumu Carissa Beatrice dan ayahmu Damien Cassiopeia . Kamu adalah putri tunggal kami, namamu adalah Clea Cassiopeia Beatrice" kata Permaisuri sambil tersenyum membelai rambutku.

" Clea Cassiopeia Beatrice ... " ujarku bergumam sambil berpikir ' mengapa familiar, seperti pernah dengar??? '

" Benar, karna kami seorang Raja dan Ratu maka kau seorang Putri, Putri dari Kerajaan Benedicte " ujar sang Raja menambahkan.

Degh,

Kerajaan Benedicte, Clea Cassiopeia Beatrice ......

" Novel mawar putih !!! " seruku keras tiba-tiba

BAB 2

Sudah sebulan aku disini, dan mulai terbiasa juga dengan kehidupan bocah ini. Ah.. namanya Clea, nama yang bagus.

Cuaca yang cerah aku berjalan-jalan di taman penuh bunga mawar yang sedang bermekaran, membuat pikiranku melayang kembali ke saat itu.

" Novel mawar putih !!! " seru ku tiba-tiba membuat raja dan permaisuri itu terkejut.

" Ada apa sayang ?? n..nn..nnovell apa maksudmu Clea ??? " tanya Raja bingung

Aku hanya cengengesan dan menjawab " bukan apa-apa " kataku sambil tertawa canggung, aku sungguh meruntuki mulut ku yang tak bisa di rem ini .

" Baiklah kalau begitu, istirahat lah lagi. Bagaimana pun kau baru saja sembuh, biarkan para pelayan melayani mu, dan jangan takut mereka sangat menyayangi Clea " ujar permaisuri seraya mengelus rambutku .

" Benar, kalau begitu kami pergi dulu. Masih ada urusan yang belum selesai, kita akan bicara lagi saat makan malam. Istirahatlah " kata Raja seraya menepuk tanganku pelan.

Kemudian mereka pergi, dan para pelayan yang sedari tadi menunggu di luar pun masuk. Pelayan Deenna berdiri paling depan, terlihat hati-hati dan sedikit cemas. Aku tersenyum menenangkan mereka .

" Kau tadi berkata bahwa kau pelayan pribadi ku bukan dan nama mu Deenna " kataku

" Benar putri, kami adalah pelayan pribadi anda sejak anda masih kecil " jawab Deenna

" Kalau gitu, mohon bantuannya lagi untuk kedepannya " kataku sambil tersenyum

Yah... untuk saat ini aku harus bersikap seperti gadis kecil baik . Seingat ku memang seperti itulah sifat Clea .

" Putri jangan berkata begitu, kami senang melayani Putri Clea " ucap seorang gadis pelayan di belakang Deenna .

" Maaf aku tidak bisa mengingat nama kalian, jadi bisakah kalian memperkenalkan diri " kataku pura-pura merasa bersalah

Mereka pun tersenyum lalu menjawab satu persatu . Aku mempunyai 4 orang gadis pelayan yaitu Deenna ( 15 ), Alice ( 13 ), Chacha ( 14 ) dan Blance ( 15 ) . Karna Deenna yang paling lama melayani putri, maka Deenna lah yang membagi tugas untuk melayaniku .

Banyak hal yang membuat ku agak canggung dan tidak nyaman sejak aku tiba ke sini, seperti saat mandi dan memakai gaun . Saat mandi mereka tidak akan membolehkan ku mandi sendiri, aku selalu mandi dengan 2 pelayan yang memandikan ku, sungguh memalukan .

' Sialan, aku sungguh sudah melewati usia untuk dimandikan oleh orang lain ' pikirku.

Dan ketika wajah ku memerah karna malu, mereka akan mulai menggoda ku .

" Putri Clea, kenapa wajah anda memerah ?? apa air nya terlalu panas ?? " tanya Alice saat itu.

" Bukan " jawab ku sambil memalingkan wajah ku lalu cemberut.

" Ah!! apa putri sedang malu " seru Blance di samping, membuat wajahku semakin memerah sampai ke telinga.

" Putri Clea baru 5 tahun masih kecil untuk apa merasa malu " goda Alice lalu terkikik bersama Blance karna menurut mereka aku terlihat lucu.

" Aku bukan anak kecil !!! " seruku sebal membuat wajahku yang sudah merona malu menjadi tambah merah.

Membuat orang gemas jika melihat nya, wajah gadis kecil yang mirip boneka dengan rona malu di pipi membuat orang tidak bisa tidak mencintainya.

Para pelayan pun tertawa lebih senang melihat nya. Hah.... pengalaman yang memalukan bagiku.

Hah......

Chacha dan Alice yang mengikuti ku berjalan-jalan di taman mendengarku menghela napas dan mulai bertanya dengan khawatir.

" Ada apa putri, apa anda kelelahan " tanya Alice cemas

" Tidak, hanya sedikit kepanasan saja " kataku sambil tersenyum

" Di depan ada gazebo kecil menghadap danau, apa Putri ingin istirahat di sana sebentar ?? " tanya Chacha

" Kalau begitu mari duduk disana sebentar " jawabku

Yah.... inilah alasan ketidak nyamanan ku yang lain. Semua orang memperlakukan ku seperti barang yang rapuh, yang bisa terluka karna hal-hal kecil. Oh ayolah aku tidak pernah ingin di perlakukan berlebihan seperti ini, aku bukanlah gadis lemah.

Mungkin karna dulu tubuh Clea yang lemah dengan kesehatan yang buruk yang sangat mudah sakit sehingga orang-orang di sekitarnya sangat berhati-hati tapi aku kan Cleo bukan Clea. Dokter kekaisaran pun rutin memeriksa dan sejak aku pindah di tubuh ini, kesehatan nya semakin membaik.

Kami sampai Gazebo yang di maksud, terlihat nyaman dan cantik berwarna putih menghadap danau kecil yang jernih dengan tanaman teratai putih di atasnya yang bermekaran banyak pohon besar dan rindang di sekeliling danau membuat teduh dan sejuk, banyak juga burung pipit berterbangan seraya berkicau ria bersahutan. Sangat damai....

" Putri, apa anda ingin minum teh bunga " tanya Alice

Aku mengangguk tersenyum, lalu terdiam melihat pemandangan di depan . Pikiranku melayang bertanya-tanya kembali ke asal mula kejadian ini .

kenapa aku bisa ada di tempat ini ?? bukankah aku hanya pergi tidur ?? diriku yang asli tidak mungkin mati kan ?? apa mungkin karena ucapan asal-asalanku saat itu ?? Ah sialan !!! jika benar karna ucapan ku waktu itu, aku sungguh ingin menampar mulut gagakku saat ini juga .

Apa gunanya sekarang menggerutu, menampar mulut ku juga sudah tidak bisa, menyesali pun tidak berguna. Hah... ya benar yang paling penting pikirkan dulu cara kembali ke rumah .

Aku berkata saat itu bahwa ' tidak akan memiliki nasib seperti di cerita jika aku menjadi putri Clea, jadi bukankah aku hanya tinggal merubah ceritanya ' coba ku ingat-ingat dulu bagaimana cerita di novelnya.

Putri Clea anak tunggal dari Yang Mulia Ratu dan Yang Mulia Raja . Karna dia yang terlahir perempuan dan tak bisa mewarisi tahta seperti ibunya, and well garis keturunan kerajaan yang sebenarnya adalah dari ibunya yaitu Ratu Carissa, dan karna permaisuri yang sekarang sama lemah lembutnya seperti putrinya ini maka ia harus menikahi seseorang yang dapat di andalkan untuk mengurusi istana .

Sangat beruntung Ratu Carissa Beatrice di nikahkan dengan Damien Cassiopeia, seorang bangsawan yang memang di persiapkan oleh mendiang Raja terdahulu ( kakek Putri Clea ) sebelum beliau meninggal untuk loyal mengurus istana dan penerus asli kerajaan .

Dan karena keloyalan Yang Mulia Raja itulah sehingga ketika sang permaisuri melahirkan seorang anak perempuan dan tak bisa memiliki keturunan lagi, para bangsawan tidak ada yang berani mendesak Raja Damien untuk memiliki seorang selir agar mempunyai seorang putra dikarenakan sifatnya yang dingin dan tegas hasil didikan mendiang Raja terdahulu.

Beda ceritanya dengan Putri Clea Cassiopeia Beatrice terlahir cantik dan cerdas dengan tubuh lemah dan kesehatan yang buruk. Seperti vas porselen cantik yang di rawat sangat hati-hati, tumbuh sangat cantik dan anggun seperti ibunya.

Menurut novelnya ketika Putri berusia 7 tahun dan mulai belajar tentang tata krama sosial dan urusan kerajaan maka akan ada seorang pendamping belajar nanti yang menemaninya .

Dan seingatku Putri Clea ini jatuh cinta pada teman belajarnya itu, jika tak salah namanya Albert Albelart putra tunggal bangsawan besar yang sangat terkenal dan berkuasa di Kerajaan Benedict . Dan karena posisi bangsawan Alberat yang kokoh itulah membuat keluarga itu mengincar posisi pasangan sang Putri .

Sedangkan untuk Tuan Muda Albert digambarkan sebagai seorang pria yang berparas tampan dan cerdas, awalnya ia cukup tertarik pada Putri Clea yang cantik bak boneka, lalu juga seiring waktu yang mereka habiskan bersama-sama sehingga mereka berdua saling menyukai hingga terjadilah pertunangan di usia 13 tahun .

Keluarga Albelart sangat menyambut baik pertunangan itu berbeda dengan Raja Damien sedari awal tidak menyukai Tuan Muda Albert dan curiga ada niat lain dari bangsawan Albelart tapi karena tidak ingin putrinya bersedih, apalagi melihat putrinya Clea sangat menyukai Tuan Muda Albert itu sehingga Raja Damien pun tidak berdaya dan menyetujui pertunangannya sambil terus mengawasi kalau-kalau bangsawan Albelart berani tidak loyal pada Putri Clea .

Acara pertunangan di adakan bersamaan dengan debut sang Putri ( ketika seorang anak sudah memasuki usia dewasa maka akan diadakan pesta untuk pertanda anak itu akan memasuki kalangan sosial bangsawan ). Acara terlihat sangat meriah dan megah banyak tamu Kerajaan tetangga pun turut di undang.

Setelah acara pertunangan, Tuan muda Albert menjadi lebih perhatian dan memperlakukan Putri Clea dengan lebih dan lebih baik lagi seolah ia sangat tulus mencintai Putri Clea .

Pada usia Putri yang ke 15 tahun terjadi perang di perbatasan bagian utara melawan Kerajaan Versailles, situasi yang tidak menguntungkan itu menyebabkan Raja Damien pun harus pergi secara pribadi, perang berlangsung lama dan setelah 1 tahun akhirnya perang selesai dengan hasil Kerajaan Benedicte kalah total, sang Raja pun tewas di medan perang.

Sebagai pihak yang kalah Kerajaan Benedicte pun harus menyetujui syarat perundingan damai . Tapi syarat yang di minta Kerajaan Versailles adalah Putri Clea agar di kirim untuk menjadi tawanan perang di Kerajaan Versailles.

Ratu Carissa Beatrice yang terkenal lemah lembut seketika menjadi marah menolak tegas syarat tersebut, belum juga hilang kesedihannya karna di tinggal pergi oleh pasangannya kini ia harus mengirim Putri semata wayangnya ke Kerajaan Versailles yang kejam sebagai tawanan perang, sungguh ia sangat tak bisa menerima ini.

Setelah perundingan yang alot dengan para bangsawan dan utusan Kerajaan Versailles, akhirnya terjadilah kesepakatan bahwa sang Ratu sendiri lah yang akan menggantikan putrinya untuk menjadi tawanan perang di Kerajaan Versailles beserta banyak upeti perdamaian yang di minta .

Tapi sebelum ia berangkat Ratu Carissa ingin menikahkan Yang Mulia Putri Clea dan Tuan muda Albert Albelart dengan harapan ketika ia pergi nanti akan ada yang menjaga dan melindungi putrinya .

Pernikahan pun di adakan sangat sederhana di gereja kekaisaran tepat pada usia putri ke 16 tahun dengan di hadiri para bangsawan besar di Kerajaan Benedicte, sang Ratu Carrissa pun tak lupa membuat keluarga bangsawan Albelart berjanji akan setia dan selalu menjaga Yang Mulia Putri Clea, baru setelahnya sang Ratu mewariskan tahta pada Albert Albelart untuk menjaga Kekaisaran Benedicte dan garis darah keturunan Kerajaan Yang Mulia Ratu Clea Cassiopeia Beatrice .

Setelah melakukan semua yang Ratu Carissa pikir bisa memastikan Putri tersayangnya tetap aman dan terlindungi, Ratu Carissa pun berangkat ke Kerajaan Versailles.

Tapi janji hanyalah janji di ucapkan di bibir saja. Pada tahun-tahun awal Raja Albert masih memperlakukan Ratu Clea dengan baik, tapi seiring dengan waktu dan serta hasutan dari bangsawan Albelart membuat kasih sayangnya pada Ratu Clea semakin terkikis, Raja Albert merasa Ratu Clea sangat membosankan dan tidak menarik lagi ditambah dengan seringnya Ratu jatuh sakit karna hal-hal sepele membuat sang Raja semakin kesal .

Hingga setelah 2 tahun pernikahan mereka dengan alasan pemulihan kesehatan, Ratu Clea dibuang ke bagian sudut istana . Di sana terdapat bangunan yang digunakan sebagai tempat pengasingan bagi Ratu atau selir yang membuat sebuah kesalahan berat dan di lengserkan dari statusnya . Lalu sang Raja Albert sendiri, ia bahkan langsung memilih selir untuk dirinya....

Selesai.

Jika kalian bertanya tentang pendapat ku lagi maka jawabanku masih akan tetap sama ' GADIS BODOH '. Baiklah, sudah cukup bernostalgia pada novel sialan itu yang membuatku terjebak di sini .

Karna aku sudah memutuskan akan merubah takdir dari Putri Clea, maka aku akan hidup sesuai pilihanku sendiri sekarang . Lalu hal pertama yang ingin ku ubah adalah ' Aku tidak ingin menjadi Ratu, Aku akan menjadi Raja ' yah... mengapa tidak bukankah aku garis keturunan darah Kerajaan Benedicte yang asli lalu kenapa aku tidak bisa menjadi Raja ?? Aku percaya dengan otak cerdas Putri Clea, pasti mampu mendukung keputusanku .....

" ayo kembali Alice, Chacha. Sudah hampir waktunya makan siang " kataku sambil meletakkan cangkir teh kosong.

" Baik Putri " sahut Alice, lalu kami berdiri dan meninggalkan gazebo serta taman bunga kembali ke istana .

" Wah.... Putri terlihat senang " seru Alice memerhatikan ku yang terus tersenyum saat di jalan .

Aku hanya terkikik senang mendengarnya, dan berpikir ' tunggu saja Albert Albelart aku akan membuatmu tak bisa berpaling dariku dan persiapkan dirimu untuk menjadi pijakan pertamaku ke tahta '

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!