Kringgggg kringgg kringgg....
Bunyi alarm menggema keseluruh penjuru ruangan, rengkuhan suara gadis kecil mengiringi setiap bunyi nyaring yang ia dengar, menggeliat meregangkan otot tubuh dengan malas. Raina duduk dengan posisi tegap dan matanya tertutup, tangannya dengan sigap meraih sang weker dan klik, bunyi itu seketika terhenti.
Sambil mengucek kedua matanya Raina pergi ke kamar mandi, meski nyawanya masih belum kembali sepenuhnya, dalam hati ia menggerutu.
Raina berniat untuk membersihkan diri sebelum berangkat ke sekolah hari ini..
•
•
•
SMA BINA BANGSA
Didepan pagar sekolah banyak siswa-siswi berhamburan memasuki area sekolah termasuk Raina.
Berdesakan adalah hal paling dibencinya tapi itu adalah konsekuensi karena bangun kesiangan, seharusnya ia mengatur waktu lebih pagi lagi agar bisa bangun lebih cepat.
"Huh...sial".
Seperti biasanya kegiatan rutin senin pagi (apel), Raina berada di barisan belakang dan di sebelahnya ada seorang anak laki-laki yang sama sekali tidak dikenal, dia agak sedikit berbeda.
"Artis korea kah ini? ganteng banget ya Allah, pleaseeee jangan pingsan di sini aku malu, kalo nge fly juga gak papa sih, hwaaaa" Batinnya menjerit.
Tak henti Raina mengagumi ketampanan sang siswa hingga tak sadar ia pun mendapat teguran.
"Na, turunin tangannya ngapain sih lo bengong mulu dari tadi?".
"Ha-hah, hehehe" Menurunkan tangan yang menandakan sedang hormat.
"Ha-he, ha-he, ngapain sih? oooo pasti lagi ngeliatin cowok yang di sebelah yaaa".
"Apaan sih, nggak tuh".
"Hayooo ngaku?, malu nih ketahuan diam-diam memperhatikan".
"Paan sih, hush gak boleh julid tau !!".
"Tapi bye the way tu orang siapa ya kok ganteng banget, kek pernah liat tapi dimana ya" Putri tampak berpikir sejenak.
"Kek artis Korea gak sih?, tapi ak juga lupa nama artisnya siapa".
"Ya ampun" Putri menepuk jidatnya. "Na, lo liat sekali lagi deh dia lebih mirip ke Jaemin, iya Jaemin nct".
"Ssstttt...pada bisa diam gak sih lo berdua, bentar lagi juga selesai upacaranya kan di kelas juga masih bisa ngomong" Tegur seseorang yang ada di depan mereka.
Raina mengangguk tak menanggapi sedangkan temannya Putri memutar bola mata malas.
•
•
•
KELAS JURUSAN IPS
"Assalamualaikum, selamat pagi anak-anak".
"Pagi pak".
"Hari ini kita kedatangan murid baru, silahkan masuk nak".
Dengan langkah pasti sang siswa memasuki ruang kelas, seketika para murid tercengang, auranya begitu kuat, dia tampan, manis, putih, dan tinggi.
Tak lupa dengan senyum mengembang menambahkan kesempurnaan ciptaan Tuhan, terlalu tampan memang julukan yang pantas untuknya tapi ketampanannya belum sanggup membuat orang lain mimisan bahkan sampai pingsan, oh ayolah itu hanya di buku novel.
"Silahkan perkenalkan diri kamu nak".
"Baik, pak".
"Halo perkenalkan nama saya Na Jaemin, saya pindahan dari Sekang Hight School, dan saya berasal dari Korea Selatan senang bertemu dengan kalian semua, mohon bimbingannya" Jaemin nembungkuk tanda hormat khas budaya Korea.
"Kamu Na Jaemin nct dream kan?" Tanya Putri selaku siswi yang dari pagi tadi juga ikut memperhatikan.
"Saya?" Jaemin menunjuk dirinya.
Putri mengangguk antusias, gadis itu tak sabar ingin mengetahui fakta sebenarnya.
"Bukan, Jaemin nct terlalu sempurna jika disamakan dengan saya" Ia tertawa.
"Tapi kok bisa mirip ya, nama kalian juga sama persis".
"Itu hanya kebetulan saya berdarah campuran Indonesia-Korea sedangkan Jaemin nct berdarah murni Korea, saya hanya rakyat biasa, sedangkan Jaemin nct adalah seorang idol terkenal jadi bagaimana mungkin saya adalah dia dan dia adalah saya!!".
"Tapi mirip kok" Ucap Putri sekali lagi mencoba meyakinkan bahwa pendapatnya itu benar.
"Sudah. Sudah jangan berdebat kalau terus terusan seperti ini kapan kita belajarnya" Lerai pak Ibnu.
Pak Ibnu menengahi selaku wali kelas". Nak silahkan duduk di kursi kosong paling belakang yang sudah kami sediakan".
"Baik, pak" Jaemin berjalan dengan santai menuju tempat belajarnya di sekolah baru.
"Silau men" Ucap Anton yang mejanya baru saja terlewati.
Setelah pelajaran pertama selesai semua murid pun pergi beristirahat sejenak ada yang memilih main basket, main bola, menggoda para gadis di kelas sebelas dan sebagian lagi ke kantin untuk mengisi perut mereka termasuk Raina dan Putri.
"Wahhh-Wahhhhh, lo liat deh tatapan mereka ke dia bikin geli hwekkkk" Ucap Putri sembari menyenggol lengan Raina.
"Tapi Jaemin emang ganteng sih, wajar kalau mereka terkagum-kagum" Raina justru menanggapi dengan mata yang berbinar.
"Ayo keburu habis nanti jajanannya" Putri menarik lengan Raina menuju salah satu gerai khas makanan Turkey milik pak Maman.
"Pak kebabnya satu ya kaya biasa aja".
"Siap neng Putri, kalau neng Raina maunya kaya biasa aja juga?".
"Sama pak, plus tambahan kejunya jangan lupa".
"Aduh, maaf atuh neng kemarin mah bapak kelupaan naruh kejunya maklum udah tua udah kepala 4".
"Gapapa atuh pak, santai aja lagi wolesss" Ucap Raina dengan tenang diiringi kekehan.
"Pak, saya pesan satu kebab juga ya, saosnya pedas manis plus keju".
Seketika kedua gadis yang lebih dulu memesan tadi menoleh kearah sumber suara.
"Oh my good, aku hampir jantungan ternyata Jaemin juga suka kebab kaya yang aku suka. Kecepetan gak sih kalau aku jatuh cinta sekarang? ya tuhan aku harus gimana ini, anaknya cakep banget lagi!!" Ucap Raina dalam hati sembari menepuk-nepuk dada merasakan detakan jantung yang tak karuan ia salting kan jadinya.
Beberapa menit kemudian...
"Ini untuk neng Raina, ini untuk neng Putri, special untuk neng Raina, bapak kasih kejunya double".
"Masyaallah pak...makasih banyak ya pak" Gadis itu tersenyum sumbringah.
Raina dan Putri bersiap untuk menyantap makanan kesukaan mereka sembari menikmati indahnya taman sekolah.
Taman area sekolah yang penuh dengan bunga dilengkapi dua bangku kosong warna putih menambah asri suasana, akan sangat cocok jika ditemani sajian lezat dan satu teh botol sosro, membayangkannya saja mampu membuat kedua gadis itu bahagia, ternyata bahagia sesederhana itu ya!!!.
Saat berbalik badan, Raina dan Putri tercengang tiba-tiba saja gerai kebab milik pak Maman dipenuhi para siswi yang mengantri bahkan antriannya sangat panjang. Kedua gadis itupun keheranan, ada apa ini? mungkinkah karena pengaruh siswa baru yang bernama Na Jaemin? tak disangka siswa asal Korea Selatan yang baru saja pindah beberapa jam yang lalu mampu menjadi pusat perhatian. Bukan hanya sekedar pusat perhatian, tapi mungkin juga seseorang yang akan menjadi bintang sekolah, ternyata pesona Na Jaemin luar biasa, dia benar-benar bersinar.
•
•
•
BANGKU TAMAN SEKOLAH.
Raina asyik menguyah makanan kesukaannya sambil melamun entah apa yang sedang gadis itu pikirkan hanya dia dan allah yang tau.
"Ngelamun mulu lo awas kesambet".
"Gak ngelamun aku mah Put...aku tuh lagi mikir kok bisa ya siswa baru yang ada di kelas kita itu mirip sama Jaemin nct? mana namanya juga mirip, kan aneh".
"Apa jangan-jangan dia emang Jaemin nct ya Na? kali aja Jaemin bosen jadi idol kpop terus iseng-iseng buat daftar jadi siswa baru di Indonesia cuma buat ketemu sama gue" Putri berkata dengan pedenya.
"Jangan ketinggian kalo mimpi Put, tapi keknya kalo bener dia Jaemin nct palingan juga pengen ketemu aku, hahaha".
"Hussshhh...jangan suka ngaur deh, rumah sakit jiwa masih jauhhh" Putri mendorong bahu Raina berniat bercanda.
*Dubrak*
"Mamaaaaa, tega kamu sama aku put" Raina terjatuh dari bangku padahal kebabnya hanya kurang setengah akan tetapi ikut terjatuh.
"Ya allah Na, maaf gue refleks".
"Jika maaf itu berguna lalu untuk apa ada hukum dan polisi" Itu adalah quotes dari drama Korea yang masih ia ingat sampai sekarang.
"Laporin aja gue ke polisi kalau kata maaf gue gak berlaku" Ucap Putri cemberut.
"Becanda Put, ayo ke kelas jam istirahat kita udah habis".
"Okey bestie, let's goooooo".
Tetttt....tett...tett...., bel sekolah berbunyi pertanda akan segera memulai perlajaran.
"Selamat siang anak-anak".
"Siang bu..." Jawab para murid serempak.
"Hari ini ibu ingin menguji ingatan
Kalian, masih ingatkah kalian tentang manusia purba?".
"Ingatlah..bu" Jawab Reza dengan percaya diri.
"Okey Reza tolong sebutkan salah satu jenis manusia purba, beserta ciri-ciri fisiknya".
"Contohnya Homo Sapiens bu, ciri ciri fisiknya gak usah dijelasin juga udah pada tau lihat aja si Udin mirip banget sama manusia purba" Ucap Reza diiringi gelak tawa. Sungguh kata-kata Reza mengandung bawang tega sekali anak seusia Reza menghina teman sekelasnya seharusnya diumur mereka yg menginjak usia 17 tahun sudah bisa membedakan mana yang baik dan mana yang benar, mana yang boleh diucapkan dan mana yang tidak, harus pandai menjaga lidah agar tak ada hati yang terluka seperti kata pepatah: lidah itu lebih tajam dari pedang, Udin pun hanya bisa pasrah mendapat bullyan.
"Bu, kenapa sih kita harus belajar sejarah? bukannya masa lalu harus dilupakan ya bu biar cepat bisa move on" Kali ini giliran Angga yang bertanya.
"Masa lalu itu harusnya dikenang bukan dilupakan agar bisa di"jadikan pembelajaran, saya benar kan bu? " Dengan pedenya Sila mengutarakan pendapatnya.
"Sila udah ahli sejarah banget keknya" Firman menimpali.
"Kita ini belajar apa sih? kok pada ngawur jawabnya, dari tadi jawabannya gak ada yang bener" Bu Tika memijit pelipisnya merasa pening melihat kelakuan para murid.
"Silahkan buka halaman 89, hari ini kita ulangan harian, pening kepala saya menghadapi tingkah kalian" bu Tika selaku guru sejarah pun merasa penat menghadapi Reza dan kawan-kawan. Tak lupa dengan Raina yang senyum tak jelas di kursinya.
"Woy, lu denger gak sih bu guru bilang apa?" Putri melempar secarik kertas yang ada tulisan di dalamnya.
"Jaemin ganteng banget Put...sumpah deh, aku meleyot tolongggg" Membalas dengan secarik kertas pula lalu melemparnya.
Putri memutar bola mata ke atas dasar Raina sipeminat oppa-oppa Korea, Putri sudah terbiasa dengan ulah sahabatnya yang satu ini, selalu mengoceh tak jelas setiap kali mereka bersama, entah itu jalan-jalan, main ke rumah, main ke taman belakang rumah Raina ataupun nongkrong di cafe favorit mereka.
"Sisa waktu 15 menit lagi" Dalam keheningan kelas bu Tika memperingatkan.
Suasana kembali hening, serempak para murid berpikir kritis, apakah soalnya terlalu sulit? tentu saja tidak jika mereka mempersiapkan diri dari awal, itulah gunanya belajar selepas pulang sekolah, setidaknya masih ada sisa sedikit ingatan menjawab pertanyaan dengan benar untuk jaga-jaga jika ada ulangan mendadak dari pada tidak belajar sama sekali.
Setalah 15 menit berlalu...
"Waktunya habis, silahkan kumpulkan ke depan".
Para murid mulai melangkah menuju meja sang guru. Mereka terlihat sangat gugup dan ada juga yang sampai berkeringat, terdengar sangat lebay tapi itu kenyataan, bu Tika terkenal sebagai guru yang sangat pelit dalam memberi nilai banyak murid yang nilainya jelek dan terancam tidak naik kelas karena mata pelajaran beliau, sungguh mengerikan.
"Baiklah anak-anak saya akhiri mata pelajaran hari ini salah dan khilaf mohon dimaafkan, sambil menunggu bel pulang sekolah berbunyi silahkan isi waktu kalian dengan hal-hal yang bermanfaat.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh".
"Waalaikumsalam warahtullahi wabarkatuh" Jawab para murid serempak.
Raina menghela nafas panjang" Keknya jawabanku banyak yang salah deh" Ia bergumam.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!