Resyah nalista, gadis dingin berusia 23 tahun ini menjadi yatim piatu semenjak berusia 2 tahun. Karena kurangnya kasih sayang dari orangtua itulah yang menyebabkannya tumbuh menjadi sosok dingin tanpa ekspresi.
Sejak kecil resyah di rawat oleh sang kakek. Namun, ketika dia baru lulus sekaloh menengah atas kakeknya terkena serangan jantung stadium akhir. sehingga dia harus mengantikan kakeknya mengurus perusahaan.
Menjadi CEO sejak berumur 18 tahun membuatnya ketat pada diri sendiri dan hanya berfokus pada perusahaan.terlebih lagi awal dia menjabat sebagai CEO dahulu perusahaan hampir bangkrut.dia tidak ingin mengecewakan kakeknya sehingga dia bekerja sangat keras demi melakukan yang terbaik untuk perusahaan.
Devano Nalendra adalah satu-satunya teman yang dimiliki resyah sejak kecil sampai sekolah menengah atas.karena sifatnya yang dingin membuat orang² disekolah segan untuk mendekatinya. Hingga akhirnya devano memperkenalkan Reyhan kepada resyah. Reyhan adalah teman satu fakultasnya Devan.Perbedaan antara usia devano dan resyah hanya terpaut 2 tahun.
Reyhan sangat menyukai resyah, dengan kepribadian dinginnya yang membuatnya penasaran dengan resyah,karena dia sendiri memiliki kepribadian yang ceria.dia meminta bantuan kepada devano agar dapat mendekatinya. Namun resyah bersikap acuh kepadanya. Reyhan salah satu mahasiswa berprestasi di universitas mereka,dia bisa masuk ke universitas itu karena beasiswa.reyhan mahasiswa yang jenius di segala pelajaran.
---------
Sementara di fakultasnya resyah, dia selalu diganggu oleh Lea argantara. Lea mempunyai kepribadian yang berbalik dengan resyah.dia selalu menggangu resyah hanya karena ingin resyah mendekatkan dia dengan devano.
"Syah plissss bantu gue dekat sama kak devano"
Memasang wajah memelas dengan kedua tangan disatukan.Resyah hanya melihat kearah Lea sekilas kemudian kembali membaca buku.
Lea yang tidak mendapatkan respond dari resyah pun menjadi kesal, karena apapun yang dia katakan tidak pernah di respond oleh resyah.
Dia sudah mendekati resyah dari SMA namun resyah tak pernah menganggapnya sebagai teman.
"Cukup ya Syah. Dari awal masuk SMA sampai sekarang kamu ngak pernah anggap aku sebagai teman. 5 tahun aku nemenin kamu berada di samping kamu meskipun nggak ada satu katapun yang terucap di mulutmu itu."ucap Lea kesal
Dengan santainya resyah berkata "aku ngak pernah minta kamu jadi teman aku. Malah kamu yang selalu ganggu aku tiap harinya." Dengan tatapan tetap fokus ke buku.
"Oh,oke. memang aku yang selalu dekatin kamu selama ini."
"Itu kenyataannya"
Dengan sangat kesal Lea pun berdiri menghadap kesyah dan mengeluarkan semua keluhannya selama ini kepada resyah.
"Selama ini aku ngedekatin kamu karena dari awal kita masuk SMA kamu ngak punya teman lain selain kak devano. Aku rela Ngan temanan lagi sama teman-teman aku yang dulu demi bisa temanan sama kamu.karena aku tahu kamu ngak pasti ngak akan suka sama mereka. Aku ambil inisiatif buat dekatin kamu,karena aku kasihan sama kamu kalau kak devano lulus kamu ngak ada teman walaupun hanya teman duduk dikelas. Dan hanya aku yang mau jadi teman meja kamu selama 5 tahun belakangan.karena siswa yang lainnya ngak ada yang mau duduk satu meja sama irnag yang tanpa ekspresi kayak kamu ini"
"Bukannya selama ini kamu ngedekatin aku supaya aku mau bantu kamu dekat sama devano"
"Aku suka sama kak devano itu setelah masuk universitas ini.karena kagum akan permainan basketnya.sedangkan aku ngedekatin kamu sejak awal masuk SMA,jika benar aku ngedekatin kamu cuma karena kak devano mungkin itu akan bertahan paling lama satu tahun,tapi kenyataannya sekarang aku ada disini sama kamu. Aku rela masuk fakultas ini supaya bisa nemanin kamu terus. Aku tahu keadaan kamu bagaimana makanya aku mau jadi teman kamu.aku simpati sama kamu aku peduli tentang kamu"
Resyah merenungi semua kata-kata lea.sedangkan Lea kembali duduk di samping resyah dengan tangan menyilang di dada karena kesal.
Karena tidak mendapatkan respon apapun dari resyah Lea pun mengambil tasnya ingin pergi dari sana. Baru berjalan selangkah resyah pin mencegahnya.
"Tunggu...tetaplah disini dan tetaplah jadi temanku"
Lea yang mendengar respond dari resyah pun tersenyum membelakangi resyah,dan karena kesal dia pun seolah-olah Cuek.
"Aku ingin ke kantin.jika kamu mengagap aku teman sekarang.mari makan bersama" resyah hanya mengangguk sebagai jawaban
Semenjak saat itulah mereka menjadi teman baik.
---------
Hari kelulusan wisuda resyah dan Lea pun tiba. Devano dan Reyhan menunggu mereka di parkiran universitas untuk merayakan kelulusan mereka.
Setelah selesai foto-foto sebagai kenangan resyah dan Lea pun menuju parkiran dan mereka heran dengan keberadaan devano dan reyhan di dekat mobilnya resyah.
"Ngapain kalian berdua disini bukannya kerja,ini tuh masih jam kerja udah keluyuran" ucap resyah
"Ya ampun Syah,peka dikit dong kita disini tuh buat ngerayain kelulusan kalian,masa iya mau reunian cuma berdua ya ngak Rey" ucap devano sambil menepuk bahu Reyhan.
"Oh ya Syah,ini bunga buat kamu congratulation ya atas kelulusannya" resyah pun mengambil buket bunga pemberian Reyhan tersebut.
"Emm ya, terimakasih. Kamu kesini pekerjaan kamu udah selesaikan"
"Ya ampun Syah,kak Rey itu udah bersikap manis sama kamu bawain kamu bunga lah kamu malah bahas pekerjaan Mulu,heran deh"
"Udah udah udah, ayo kita rayakan kelulusan kalian makan-makan di restoran berbintang aku yang bayar"
"Yey," ucap Lea antusias sambil bertepuk tangan
"Dan Lea bunga kamu ada di dalam mobil"
"Yang benar kak"
"Tentu.dan kalo kamu mau bunganya kamu harus kerestoran bareng kakak"
"Yaudah kak aku mau,nanti mobil aku biar sopir aja yang ambil" ucap Lea antusias kemudian langsung masuk ke mobil devano.
"Kalo gitu Rey ,kamu ke restaurantnya sama resyah ya" Reyhan hanya mengangguk
"Kalo gitu sampai jumpa di tempat tujuan" ucap devano mengedipkan sebelah matanya memberi isyarat kepada reyhan lalu masuk ke mobil dan melajukan mobil ke tempat tujuan.begitupun dengan Reyhan dan resyah.
Di mobilnya devano,Lea mencari-cari bunga yang devano ucapkan tapj dia tidak menemukannya.akhirnya dia pun bertanya kepada devano "kak mana bunganya"
"Oh,itu maaf.sebenarnya bunganya ngak ada" ucap devano sambil menggaruk-garuk lehernya yang tidak gatal.
"Maksud kakak" ucap Lea kecewa
"Jadi gini aku ngomong kayak gitu supaya Reyhan dan resyah itu bisa satu mobil biar lebih dekat"
"Tapi mereka kan satu perusahaan, otomatis mereka akan bertemu setiap harinya.ngak mungkin dong mereka Ngak dekat. Apalagi resyah sebagai CEO dan kak Rey sebagai manager di perusahaan itu."
"Kamu itu ngak ngerti resyah itu bagaimana"
"Iya aku tau,tapi Kakak ngak usah bohong kayak tadi juga orang aku udah berharap dapat bunga dari kakak" ucap Lea sambil memanyunkan bibirnya.
"Memangnya kamu ngak dapat bunga apa di acara kelulusan tadi."
"Udah aku buang"
"Lah kenapa"
"Soalnya bunga itu bukan dari kakak"
"Lah apa bedanya kan sama-sama bunga,oh atau jangan-jangan kamu naksir ya sama kakak"
"Itu kakak tahu"
"Jadi kamu benar-benar suka sama aku"
"Iya aku tuh udah lama suka sama kakak, terakhir bertemu 2 tahun yang lalu di acara kelulusannya kakak rencananya waktu itu aku mau ngatain prasaan aku sama kakak,tapi kakak udah keburu pergi. Dan kita ngak pernah bertemu lagi. Aku udah tanya sama resyah alamat perusahaan kakak tapi aku ngak punya keberanian buat kesana. Dan rencananya aku mau ngelamar pekerjaan di perusahaan kakak supaya bisa dekat sama kakak" ucap Lea jujur
Devano terkekeh "Ya ampun jujur banget sih kamu,mana imut lagi kalo cemberut" lalu menyubit pipi Lea.
"Auu,,, kak devan sakit pipi aku." Sambil mengelus-elus pipinya yang merah karena ulah Devan.
"Ya udah,kalo gitu sekarang kita beli bunganya asal jangan marah lagi"
"Ngak mau"
"Kali ngak mau bunga terus maunya apa dong"
"Aku mau kak devan jadi pacar aku" ucap Lea menatap penuh harap pada devano
"Kita itu belum kenal lebih dekat,masa langsung pacaran"
"Aku udah cukup kenal kakak, 4 tahun aku naksir sama kakak hingga akhirnya kakak lulus dan ngak ketemu selama 2 tahun.aku tetap suka sama kakak"
"Kalo kita ngak cocok gimana"
"Kita ngak tahu kalo kita belum coba"
"Oke,kalau gitu aku mau jadi pacar kamu"
"Beneran kak" ucap resyah yang tidak menyangka atas jawaban devano
"Ya kenapa tidak" Lea pun langsung memeluk devano
"Aku janji nggak bakal ngecewain kak devan"
"Aku janji ngak bakalan ngecewain kak devan"
Sedangkan di mobil resyah hanya ada keheningan. Membuat Reyhan mencoba untuk membuka pembicaraan
"Mm Syah, kamu ngerasa ngak nyaman ya sama aku"
"Kenapa"
"Ya ngak apa², soalnya setiap kita hanya berdua kayak gini kamu selalu diam aja kecuali kalau ada urusan kantor"
"Kamu sudah 3 tahun bekerja di kantor,aku rasa kamu semestinya tahu bagaimana aku" Reyhan hanya menganggukan kepala. Dan dia tidak melanjutkan pembicaraan lagi.
Sesampainya di restaurant mereka berempat duduk di satu meja. Resyah & Reyhan yang datang belakangan heran melihat begitu banyak makanan di hadapan mereka.
"Makanannya kok banyak banget,siapa yang bakal ngabisin" tanya Reyhan
"Ya kita berempat lah,apalagi ini bukan hanya acara perayaan kelulusan aja" ucap Lea senyum-senyum malu menatap devano
"Memangnya ada perayaan apa lagi" ucap resyah
Dengan malu-malu kucing Lea menjawab sambil menutup mukanya "Perayaan resminya aku sama kak devano pacaran hari ini" sedangkan devano hanya terkekeh melihat tinggah Lea
"Ngak sia2 dong ya aku ngedekatin kalian selama ini"
"Ya ngak gitu juga kali Syah, yang benar itu usaha aku yang ngak sia² setelah yang sangattt penantian panjang" ucap Lea merentangkan kedua tangannya.
"Selamat ya untuk kalian berdua semoga langgeng sampai pernikahan" ucap Reyhan
"Makasih"
"Terus kalian berdua kapan nih nyusul kita punya hubungan" tanya devano sambil menatap reyha. Dan resyah.
"Apa-apaan sih,kalo pacaran ya pacaran aja ngak usah ngejodoh-jodohin orang" ketus resyah
"Iya deh iya.kayaknya Rey perjuangan kamu bakalan panjang" ucap devano sambil terkekeh
Agak kesal Reyhan pun berucap "udah-udah makan, lapar gue lama-lama ngedengarin ocehan kalian berdua".
Merekapun makan sambil berbincang-bincang.
"Kalo makanan ini ngak habis kalian berdua yang ngabisin"ucap resyah
"Gini ya Syah makanan ini aku yang bayar jadi kalian lah yang ngabisin" ucap devano
"Udah gila kamu ya, kita ngak mungkin makan sebanyak itu.makanya lain kali kalo pesan makanan tuh sesuai porsi aja biar ngak mubazir dan ngak buang-buang duit"ucap reyhan
"Benar tu, kebiasaan banget si Devan ngambur-ngamburin duit" ucap resyah
"Iya deh iya lain kali ngak lagi,soalnya mau nabung buat pernikahan kita nanti ya kan sayang" ucap devano lalu memeluk Lea yang sedang makan
"Kalo kamu mau beneran nikah sekarang juga bisa kali devano, loh itu CEO mau pernikahan yang sebesar dan semegah apapun kamu pasti bisa adakan. Ngak kayak aku" ucap Reyhan
"Kamu juga sekarang udah kaya reyhan.3 tahun jadi manager bukanlah penghasilan yang sedikit"
"Udah-udah debatnya. Rey ayo balik ke kantor masih banyak pekerjaan yang menumpuk"ucap resyah lalu beranjak pergi diikuti Reyhan.
"Semangat kerjanya" teriak devano karena Reyhan dan resyah berjalan menjauh.
1 tahun kemudian,,,
Delia adiknya devano baru pulang dari luar negeri karena libur di universitas. Dia yang baru turun dari pesawat meregangkan kedua tangannya
"Akhirnya pulang ke negeri tercinta" lalu menghirup dalam-dalam udara disana.
"Kalo pulang sekarang pasti ngak ada orang dirumah palingan cuma ada mama. Sebaiknya aku pulangnya ntar malam aja. Tapi kalo ngak pulang aku kemana dong" ucap delia bingung
"Oh ya,ke perusahaannya kak resyah aja,sekalian nanti pulang bawa kak resyah supaya dia bisa berduaan sama kak devano, ide yang bagus"
Delia pun menaiki taksi menuju perusahaan resyah,sekitar 15 menit dia pun sampai di perusahaan resyah dan langsung masuk keruangan resyah.karena semua orang di kantor sudah mengenalnya jadi dengan muda dia bisa masuk ke ruangan resyah.
Sesampainya di ruangan resyah delia bingung karena tidak ada orang disana.
"Kok ngak ada orangnya,kak resyah kemana.sekretarisnya juga ngak ada. Padahal ini belum jam nya makan siang. Apa dia lagi rapat ya,yaudah deh aku tunggu saja disini sampai kak resyah kembali"
Delia pun duduk di sofa ruangan resyah lalu melihat-lihat ruangan itu.
"Selera dekorasinya kak resyah bagus juga. Semuanya bersih dan tersusun rapi.kalo misalkan kak resyah dan kak devano nikah beruntung banget dong aku punya kakak ipar multitalent kayak kak resyah" ucap delia sambil senyum-senyum sendiri. Dari dulu delia memang suka menjodoh-jodohkan resyah dan devano.
30 menit kemudian resyah pun memasuki ruangannya. Delia yang melihat resyah pun langsung memeluknya "kak resyah aku kangen banget sama kakak"
Resyah yang terkejut akan kedatangan delia pun beucap "Delia,ngapain disini bawah-bawah koper segala.kamu pasti kaburkan dari asrama"
Sambil melotot melihat delia
Mendengar ucapan Resyah, delia lalu melepaskan pelukannya "ngak kok ngak siapa sih yang kabur.aku datang kesini tuh karena libur"
"Terus kenapa ngak pulang kerumah"
"Ihh Kakak ngak ngerti banget deh.aku tuh mau ngasih kejutan sama orang rumah.tapi Kakak tau sendirilah pasti di rumah itu belum ada orangnya.jadi aku kesini sampai waktu jam nya pulang kerja biar bisa suprisesin mereka." Resyah hanya mengangguk pertanda dia paham
"Nanti kakak antarin aku pulang ngak ada penolakan pokoknya"
"Iya iya,kamu udah makan belum" Delia menggeleng
"Mau ikut kakak ke restaurant soalnya kakak ada janji sama kakak kamu"
"Kalian cuma janjian berdua"
"Ngak kita berempat"
"Oh kirain tadi cuma berdua, yaudah deh aku ikut"
"Terus ngak apa-apa kalo ketemu sama devano sekarang"
"Ngak apa-apa sambil serprisesin dia"
"Yaudah ayo berangkat. Teman kakak udah nunggu di luar" Delia menganggukan kepala dan mereka pun masuk ke mobil.
Di perjalanan menuju restaurant Reyhan yang melihat delia yang duduk di kursi belakang pun beucap "Delia kan,adiknya Devan"
"Eh iya kak,maaf kakak kenal sama aku" ucap delia Karena dia lupa dengan Reyhan
"Kamu udah lupa ya sama aku,aku Reyhan temannya devano"
"Ihh kak Rey, ya ampun sekarang tambah ganteng sampai-sampai aku ngak ngenalin kakak lagi"
Reyhan yang malu di puji Delia pun berucap "ah bisa aja kamu muji orang"
"Benaran loh kak,aku ngak bohong,suwerr"
Reyhan terkekeh lalu berucap"Iya deh iya,makasih"
Sedangkan resyah hanya diam tidak menanggapi pembicaraan mereka. Sesekali reyhan melihat kearahnya,namun tidak berani untuk memulai pembicaraan.
Sesampainya di restoran mereka bertiga langsung duduk di meja yang sama dengan Devan dan Lea.
Delia yang melihat devan laku berteriak senang
"My brother,I really missing you" lalu memeluk Devan.
Devan melepaskan pelukan Delia lalu berucap "kamu kok ada disini.kamu kabur ya dari London"
"ihh apaan sih ngak kak devan ngak kak resyah selalu aja ngiranya aku kabur" ucap delia kesal lalu duduk disamping Devan dengan mendekapkan kedua tangannya di dada
"Terus kalo ngak kabur kenapa pulang ngak ngabarin,ini malah keluyuran bukannya pulang kerumah" Devan menatap tajam kearah delia
"Aku tuh mau ngasih serprises nunggu kalian pulang dari kerja dulu baru pulang. Aku juga ngak keluyuran aku kesini ikut kak resyah,koper aku juga masih ada di mobilnya kak resyah,di universitas itu udah libur soalnya udah mau ganti semester" cerocos Delia sangat kesal.
"OHH gitu" ucap depan lalu meneruskan makannya.
"ihh kak devan,udah nuduh orang yang nggak-nggak bukannya minta maaf malah makan"
"Ini tuh udah jam nya makan siang Delia.kalo kakak ngak buru² makan ntar waktunya habis"
"Tau akh bete" ucap Delia lalu membelakangi devan
Devan yang melihat tingkah adeknya pun terkekeh "ya ampun anak manja. Kamu itu udah dewasa kenapa masih kayak anak kecil sih heumm"
Delia membuang mukanya tidak mau di lihat oleh devano. Devano lalu mencubit pipi adiknya itu karena gemes "ya udah deh.kakak minta maaf karena udah nuduh kamu tadi"
"Ngak ada maaf-maafan" ketus Delia
"Kamu ngak malu apa diliatin tuh sama sama mereka" delia melihat kearah devano sekilas kemudian beranjak duduk di samping resyah.
Devano hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah adiknya.
Delia yang melihat Lea pun heran lalu berucap "kamu siapa?"
"Mm aku sekretarisnya devano" ucap Lea tersenyum ramah
"Sekretaris kok makan bareng sama boss,ngak sopan banget" ucap Delia ngak suka
"Dia bukan hanya sekretarisku Ra, tapi dia juga pacarku" lalu tersenyum ke arah Lea dan memeluknya
"What,,,pacar" ucap Delia dengan nada agak tinggi .karena yang dia harapkan Devano bisa bersama dengan resyah.
"What pacar?" Ucap Delia dengan nada agak tinggi,karena yang dia harapkan Devano bisa bersama dengan resyah.
"Ya kenalin nama aku Lea argantara" ucap Lea mengulurkan tangannya tak lupa mengeluarkan senyuman termanis
"Ngak nanya"ucap Lea ketus
Devano yang melihat Delia tidak sopan pun berucap "Delia,ngak boleh gitu ngak sopan. apa ini yang kamu pelajari selama di luar negeri"
"Emangnya udah berapa lama kalian pacaran,mama sama papa tahu ngak tentang hubungan kalian ini"
"Ini bukan urusan kamu,Delia.kamu masih kecil ngak usah ngurusin masalah orang dewasa" ucap Devan dengan penuh tekanan.
Sedangkan Delia melihat kearah Lea dengan tatapan yang tidak bersahabat.
"Sudah-sudah ngak usah ribut,baru juga ketemu" ucap resyah.tak lama Kemudian handphonenya berdering. Resyah yang melihat panggilan itu pun berkata "Tante sarah,tumben dia nelpon"
"Mama,ada urusan apa dia nelpon kakak" ucap Delia,resyah hanya menggeleng lalu mengangkat telpon "hallo,Tante"
"Loud speaker kak" ucap Delia yang penasaran kenapa mamanya menelpon resyah.resyah hanya mengangguk lalu me-loud speaker agar mereka semua bisa dengar.
"Syah,cepat kesini, kakekmu keadaannya memburuk sekarang". Tanpa sepatah kata apapun resyah berlari keluar restoran.
"Syah tunggu" ucap devano lalu mengejar resyah.
"Mm,,,kak Rey kamu Antar dia pulang.aku harus kerumah sakit sekarang"
"Gimana kalo kita kesana barengan aja" ucap Lea
"Ngak usah kalian pulang saja. Ini urusan pribadi kalian ngak usah ikut campur.lagi pula kak resyah ngak akan suka kalo kalian berada disana". Lalu pergi meninggalkan Lea dan Reyhan.
Sementara resyah melajukan mobil dengan kecepatan penuh. Devano yang mengikuti arah mobil resyah pun merasa sangat cemas karena resyah sangat ngebut "Syah, jangan ngebut-ngebut.kamu turun dulu aku antarin kerumah sakit" ucap devano ketika mobil mereka bersebelahan.namun ucapannya tak di dengar oleh resyah.
Disisi lain Lea dan reyahan mengikuti taksi yang dinaiki Delia. Meskipun Delia melarang mereka ke rumah sakit, tapi mereka tetap ingin mihat keadaan resyah
Resyah pun sampai di parkiran rumah sakit. Dia berlari menuju ruangan kakeknya.begitupun dengan Devan.
"Kakek"teriak resyah saat memasuki ruangan kakeknya. Disana terlihat ada dokter anan dan beberapa suster serta Sarah yang menangis di pelukan sang suami.
Sarah melihat Delia pun menghampirinya
"Bicaralah dengan kakekmu sayang,dia dari tadi menunggumu"
Sedangkan devano dipeluk oleh ayahnya.
"Ada apa ini pa, kenapa dengan kakek". Defran hanya menggeleng lalu menghapus air matanya.
Resyah pun menghampiri kakeknya dengan menahan air mata agar tidak jatuh.
"Kakek mencariku, sekarang aku disini kek.kakek bertahan ya resyah mohon" lalu menciumi tangan kakeknya.
"Me...nikah...lah den..gan de...vano di depan kakek hi...dup atau pun mati" setelah mengatakan kalimat yang terbata-bata itu kakek resyah pun menghembuskan nafas terakhirnya.
Dan pegangan tangannya kepada resyah terlepas.
Semua orang menangis termasuk Lea dan Reyhan yang mendengar percakapan mereka dari luar. Tapi tidak dengan resyah dia tidak mengeluarkan setitik air mata pun keluar dari matanya karena dia tidak ingin terlihat lemah terutama janjinya kepada kakeknya untuk tidak akan mengeluarkan air mata kesedihan.
Resyah hanya menatap sayu kearah kakeknya,dan diam membisu.
"Sesuai permintaan terakhirnya kakek,kamu harus nikahi resyah sekarang Van,sebelum kita memakamkannya"
"Tapi pa". Defra pun menarik devano keluar dari ruangan itu untuk berbicara.
Sedangkan Reyhan dan Lea buru-buru bersembunyi agar keberadaan mereka tidak di ketahui.
"Pa,aku ngak mungkin nikahin resyah, kita ngak saling cinta kita cuma temanan.devano juga udah punya pacar pa"
"Jangan egois kamu Devan. Kalo bukan karena kakeknya resyah kita mungkin berada dihalaman sekarang dan kamu mungkin ngak ada di sini sama kita.apa kamu lupa itu"
"Tapi selama ini aku juga udah jagain resyah pa,aku rasa itu udah cukup"
"Kamu dengar ya Van,dulu waktu kamu di dalam kandungan mama sama papa ngak punya apapun.bahkan kita sering tidak makan dan kamu hampir keguguran waktu itu. Hingga akhirnya kami bertemu kakeknya resyah dia yang memberi rumah,,,memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membangun perusahaan yang kamu kelolah itu untuk papa. Apakah dengan menjaga resyah sebanding dengan apa yang dilakukan kakeknya pada keluarga kita Van"
"Tapi pa"
"Nikahi resyah sekarang atau jangan muncul lagi di hadapan papa".
"Oke.aku akan nikahin resyah.sesuai keinginan papa"
Lea yang mendengar semua ucapan Devan dan defra pun mencoba menghampiri mereka karena tidak terima sang kekasih harus menikahi sahabatnya. Namun baru selangkah dia berjalan dia di tarik oleh Reyhan kekuar dari rumah sakit itu.
"Rey lepasin aku.aku ngak terima kalo devano harus nikahin resyah.ini semua ngak boleh terjadi"
"Stop Lea stop.jangan lakuin apapun"
"Kenapa? Bukannya kamu menyukai resyah.terus kamu mau merelain dia dinikahi orang lain" ucap Lea dengan berurai air mata
"Kalo kamu kesana dan ngebatalin pernikahan mereka.bearti kamu orang yang egois lea.kamu hanya memikirkan kebahagiaan kamu. Dan aku yakin kalo sampai kamu ngelakuin itu kamu bakal di benci oleh keluarga devano selamanya. Kamu pikirkan baik-baik apa yang aku ucapkan"
"Tapi Rey,aku yg menderita kalo mereka menikah"
"Jangan lupakan satu hal bahwa mereka tidak saling mencintai.setelah mereka menikah kita cari cara agar mereka bisa bercerai aku yakin devano juga akan memikirkan hal ini"
Lea hanya terdiam.
"Sudahlah ayo pulang.kita tidak di butuhkan disini"
Pernikahan resyah dan devano pun di langsungkan di hadapan jenazah sang kakek.
"Saya terima nikahnya nesyah nalista bin Alexander Chandra dengan mas kawin cincin berlian dibayar tunai" ucap Devan dengan satu napas dan lantang
"Bagaimana para saksi"
"SAH" ucap defra,Sarah,Delia,dokter anan dan beberapa suster yang menjadi saksi pernikahan mereka.
Resyah tidak berkomentar sedikitpun dia hanya menatap sang kakek dengan ekspresi yang sulit di jelaskan.
"Baiklah, karena pernikahan sudah dilangsungkan sekarang saatnya kita memakamkan kakek"
"Makamkan kakek di sebelah kedua orangtuaku" ucap resyah yang hampir tidak terdengar.
Pemakaman pun selesai dilaksanakan.disana tinggal resyah,devano,Delia,Sarah dan defra.
"Resyah,sayang ayo kita pulang.biarkan kakekmu tenang di alam sana" ucap sarah
"Kalian pulanglah.aku masih mau disini"
"Bqilah kalau begitu.devano kamu jagain istri kamu disini" devano hanya mengangguk.
"Kak yang sabar ya,ingat aku salalu dan selamanya akan sayang sama kakak" ucap Delia lalu memeluk resyah.
"Kalo gitu kita pulang dulu ya kak" tak ada respond apapun dari resyah dia hanya.menatap lekat batu nisan kakeknya. Delia defra dan Sarah pun pergi meninggalkan mereka.
Devano duduk disamping resyah menatap lekat istrinya itu karena dia juga tidak tahu harus berbuat apa.
Malam pun tiba devano dan resyah pulang kerumah defra. Sedangkan di ruang tamu Delia defra dan Sarah sudah menunggu mereka semenjak pulang dari pemakaman
"Kalian sudah pulang.sekarang lebih baik kalian mandi makan dan beristirahat" ucap Sarah
"Aku akan pulang kerumahku" ucap resyah
"Tapikan sayang disana ngak ada siapa-siapa.lebih baik hari ini kamu disini dulu ya"
"Aku akan beristirahat dirumah"
"Baiklah kalau gitu,Devan sekarang pulanglah bersama istrimu dia butuh istirahat dan jangan lupa memberinya makan" ucap defra.devan hanya mengangguk
"Barang-barangmu nanti mama kirim ke rumah resyah. Sekarang kamu bawalah dia pulang dulu"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!