NovelToon NovelToon

Hati Yang Tersakiti

Burhan

[dooor...]sebuah peluru menembus dada seorang juru parkir yang berada disalah satu Bank swasta terbesar dinegeri ini.

timah panas itu menembus dada Burhan, seorang pria berusia 50 tahun. Burhan menjadi korban kebiadaban para perampok yang mencoba merampok seorang salah satu nasabah yang baru saja keluar dari teller.

Rudi Raharjo, seorang pengusaha kaya yang sedang mencairkan uang untuk urusan bisnisnya, telah dibuntuti oleh sang perampok sejak masuk kedalam Bank. perampok berpura-pura sebagai salah satu nasabah, dan duduk diantrian.

melihat Rudi mencairkan uang dalam jumlah yang sangat banyak, tanpa pengawalan khusus, maka perampok menemukan sasaran empuknya. ketika Rudi berada diluar bank dan ingin masuk kedalam mobil, dengan sigap perampok yang berjumlah 1 orang, segera menghampiri Rudi.

perampok itu menggunakan senjata Api. Rudi yang tak membawa senjata apapun untuk perkindungan diri, tak mampu melakukan perlawanan, dan ketika orang-orang hanya menyaksikan tanpa berani harus menolong, diam-diam Burhan, sang juru parkir menghubungi polisi terdekat.

setelah menghubungi polisi, Ia melihat perampok yang memegang senjata api menodongkan senjatanya kepada Rudi, dengan refleks Rudi berlari mencegah siperampok. namun naas, peluru senjata api jenis soft gun si perampok menembus dadanya. Burhan tewas ditempat sebelum sempat mendapatkan pertolongan.

polisi yang sempat dihubungin Burhan, sebelum kejadian naas uang menimpanya, tiba ditempat kejadian perkara. lalu mereka melumpuhkan si perampok dengan tembakan timah panas dibetisnya, karena perampok itu mengancam petugas.

peristiwa ini begitu menggegerkan publik. berita kematian Burhan yang meninggal dunia karena demi menyelamatkan seseorang pengusaha, tersebar diseluruh media. bahkan media televisi mengulang-ngulang beritanya.

untuk meredam berita tersebut dan menghilangkan stigma negatif pada keluarganya, maka Rudi memaksa anak laki-laki yang menjadi satu-satunya pewaris, untuk menikahi anak perempuan tunggal Burhan, orang yang sudah berjasa menyelamatkan nyawanya dari kebiadaban perampok.

Pernikahan ini bertujuan untuk balas budi dan agar dianggap sebagai orang yang bertanggungjawab. dimana Amyra, anak gadis Burhan sudah menjadi piatu sejak Ia lahir. lalu kini menjadi yatim piatu setelah ayahnya tertembak timah panah, karena menyelamatkan orang yang tidak dikenalnya.

Amyra yang kini hidup sebatang kara, terpaksa menerima pernikahan itu. karena Ia juga sudah tidak memeiliki siapa-siapa lagi dikota ini. Ia berharap dari pernikahannya ini akan membawa kebahagiaan pada hidupnya.

***

pernikahan yang dibayangkan begitu indah oleh Amyra, namun berbalik dari kenyataannya.

setelah menikah, Denny anak dari Rudi memutuskan untuk tinggal terpisah dari kekuarganya. Ia memilih tinggal disalah satu rumah kontrakan milik ayahnya, yang terbilang lumayan bagus.

semua itu dilakukan Denny, agar Ia dapat bebas melakukan apa saja yang Ia ingin perbuat, tanpa sepengetahuan ayahnya.

"mas..beras sudah tidak ada..apakah ada uang untuk membeli keperluan bahan pokok?" ucap Amyra pada suatu pagi.

Denny yang sudah bersiap-siap ingin berangkat bekerja pagi ini. Ia terlihat begitu terburu-buru.

"ini, seratus ribu buat seminggu. kamu cukup-cukupkan sajalah." ucap Denny dengan dingin.

Amyra meraih uang tersebut, ingin meminta tambahan uang Ia sangat takut jika suaminya marah. mau tidak mau Amyra harus berhemat dan memutar otak untuk mencari tambahan kekurangannya.

namun Amyra bersyukur, Rumah yang ditempati mereka milik ayah mertuanya, sehingga Ia tidak pusing memikirkan sewa rumah setiap bulannya.

Amyra yang sudah sebulan menikah dengan Denny, menjalani hidupnya seperti tanpa dianggap. dimana Denny tak pernah menyentuhnya sama sekali. bahkan Amyra tidak mengetahui pekerjaan suaminya apa.

suaminya setiap hari selalu berangkat untuk bekerja, namun setiap kali Amyra meminta uang untuk kebutuhan sehari-hari, Denny selalu mengatakan tidak memiliki uang, dan Amyra hanya dapat menarik nafasnya. Ia orang yang tidak suka berdebat.

amyra memandang tubuh suaminya yang sedang memilih pakaian untuk bekerja, Tubuh kekar dengan dada bidang dan perut sixpack.

dalam hati Amyra mengakui bahwa suaminya adlah orang yang sangat tampan. namun semua itu hanya sebatas melihatnya, tak mampu untuk Ia sentuh.

Amyra beranjak mendekati suaminya, mengambilkan setelan pakaian untuk dikenakan suaminya. meskipun Denny tidak menyentuhnya sama sekali, namun sampai saat ini Denny tidak pernah main tangan.

saat ini tubuh mereka begitu sangat dekat, sebagai wanita normal, tentulah Amyra merasakan desiran didadanya, saat melihat suaminya yang begitu memesona. namun Ia hanya bisa menahan semua itu.

setelah menyiapkan setelan untuk suaminya, Anyra segera beranjak keluar dari kamar, Ia gak ingin berlama-lama didalam kamar, karena akan semakin membuat gejolak hasratnya meningkat.

Ia menenanbkan dirinya dengan pergi ke dapur. Ia tetap menyiapkan sarapan seadanya, meskipun tak pernah disentuh oleh Denny.

"mas...ini sarapannya.. sudah siap" sapa Amyra saat melihat Denny sudah bersiap untuk berangkat bekerja. Ia menyiapkan menu nasi goreng setiap paginya. karena hanya itu yang bisa Ia sediakan. uang pemberian dari Denny tidak mencukupi untuk membeli lauk yang mewah.

Denny hanya menatap tanpa ekspresi. "makanlah, saya sedang tidak berselera." ucap Denny, lalu melangkah keluar.

setiap pagi, ada mobil yang selalu menjemput suaminya unruk bekerja, saat ditanyakan itu siapa, Denny hanya dkam saja seperti acuh tak acuh.

[tiiiiiin...tiiiiin..] suara klakson mobil seperti biasanya. setiap pagi mobil itu selalu menyinggahi suaminya. saat Denny keluar dari pintu, Amyra mengintai dari jendela depan. "siapa yang berada didalam mobil itu..? mungkin teman kerjanya mas Denny." ucap Amyra mencoba berfikir positif.

Amyra melanjutkan pekerjaannya. membersihkan rumah. dan akan pergi kewarung untuk berbelanja.

"bu...beli berasnya 4 kg ya.." ucap Amyra kepada penjaga warung. lalu Ia memilih tempe, ikan asin dan minyak goreng. "ini seaklian ya bu.." ucap Amyra menyerahkan bahan yang dipilihnya kepada penjag warung.

"suaminya kerja kantoran, kenapa dik Myra cuma beli berasnya 4 kg sih dik..trus lauknya cuma tempe dan ikan asin sehari-harinya."ucap mbak Jumi pemilik warung.

Amyra tersenyum tipis

"apa yang diberi suami itu saya syukuri mbak." masih bersyukur saya bisa makan, diluaran sana banyak orang yang tidak makan." ucap Myra.

"memang bener dik..tapi coba kamu fikirkankan deh..suamimu itu tampan dan bekerja kantoran, masa iya gak punya uang..? kalau ternyata uangnya dinikmati pelakor gimana..?" ucap mbak Jumi yang memanasi hatinya

Myra menghela nafasnya."tidak mungkin mas Denny berbuat seperti itu bu..saya percaya padanya" ucap Amyra denhan senyum terpaksa. ada sedikit rasa sakit dihatinya.

"jangan terlalu percaya sekali dengan laki-laki dik..nanti kamu yang akan kecewa." ucap Mbak Jumi menggoyahkan pertahanan myra.

"ya sudah mbak, berapa total belanja saya..? ucap Myra menyudahi belanjanya, karena omongan mbak Jumi barusan mengusik hatinya.

***

Myra mulai memasak didapur, Ia menggoreng tempe dan ikan asin untuk menu makannya hari ini. bukan hari ini saja, tetapi setiap harinya.

Ia mencoba berhemat sebisa mungkin, uang seratus ribu yang diberikan oleh suaminya harus cukup untuk Ia bertahan hidup selama satu minggu. apalagi suaminya jarang makan dirumah, bahkan hampir tidak pernah.

terkadang timbul rasa penasaran dihatinya, apakah ada orang lain yang menyediakan makan untuk suaminya..? namun Ia tepis suami dugaan itu, karena ternyata setelah sebulan menikah, Amyra diam-diam jatuh cinta pada suaminya, meski tak pernah berbalas.

Tempe dan ikan Asin

Amyra menyuapkan nasi dengan lauk tempe goreng yang telah dimarinasi dengan tambahan garam, kaldu bubuk, ketumbar dan kunyit halus. lalu digoreng dengan minyak panas.

bagi Amyra, hidup kekurangan sudah hal yang biasa. saat bersama ayahnya, Ia terkadang harus makan dengan menggunakan garam saja. jika dengan menggunakan tempe goreng kunyit sudah hal yang istimewah baginya.

****

"sayang....lama banget sih kamu,.? aku sampai bosan dirumah.." ucap Denny ketika memasuki mobil yang menjemputnya.

Rania, gadis sexy yang menjadi kekasih Denny, jauh sebelum Ia dipaksa menikahi Amyra, gadis yang dipacarinya sejak 3 tahun lalu.

mereka telah menjalin hubungan yang serius. bahkan Denny telah membelikannya sebuah cincin mirah Delima sebagai bukti keseriusan Denny pada Rania.

mereka berjanji akan menikah satu bulan lagi, membawa Rania untuk diperkenalkan kepada orangtuanya. tetapi Ibu Denny pernah bertemu dengan Rania. Ia memberi restu kepada hubungan keduanya. namu Ia yak bisa menolak keinginan Rudy yang memaksa Denny harus menikahi gadis yatim piatu yang dimana ayahnya Amyra telah menjadi korban tewas tertembak timah panas, karena menyelamatkan suaminya.

Rencana menikah dan honney moon yang indah sudah direncakan dari jauh hari. namun berakhir dengan tragis.

tak ingin di cap sebagai anak durhaka, Denny terpaksa menerima pernikahan yang begitu menyakitkan baginya.

Rania, yang kini masih terus menjalin cinta dengan Denny, meskipun Denny telah menikah, tetap memilih berhubungan dengan Denny. Ia tak perduli jika harus dicap sebagai pelakor. toh, Dia yang terlebih dahulu mengenal Denny, bukan Amyra.

Rania menganggap jika Amyra-lah yang merebut Denny dari hidupnya. maka Amyra harus merasakan bagaimana rasa sakitnya ketika sesuatu uang dimiliki, tiba-tiba direbut paksa begitu saja.

Rania yang kini menjadi kekasih gelap dalam hubungan pernikahan antara Amyra dan Denny, merangkap menjadi sekretaris Denny.

setiap hari, Rania akan menjemput dan mengantarkan Denny pulang kerumah sederhana yang kini ditempati oleh Denny dan Amyra.

berbeda dengan Amyra yang mendapat jatah nafkah hanya 100 ribu per minggunya, Denny justru memiliki banyak uang dimata bagi Rania. sebuah Apartemen mewah milik Denny dan mobilnya kini dipakai oleh Rania, kekasih gelapnya.

Rania mendapatkan segala fasilitas mewah dari Denny. mulai apartemen, mobil, gaji bulanan, perawatan salon yang mampu menghabiskan puluhan juta rupiah bahkan ratusan juta.

sebagian tubuh sexy milik Rania adalah hasil oplas. mulai dari hidung, bibir, wajah, bahkan dua bagian tubuh didadanya juga merupakan hasil oplas.

Denny telah mengeluarkan banyak uang, demi untuk dapat membuat Rania terlihat cantik. Denny adalah type orang yang sangat sekali suka mendapat pujian.

"kita sarapan dimana sayang..?" ucap Rania dengan tatapan genit nan manja.

"pengennya sih sarapan kamu sayang..sudah seminggu sejak kamu kedatangan tamu bulanan membuatku uring-uringan." ucap Denny yang menatap dengan penuh hasrat yang menggebu.

Rania terkekeh mendengar ucapan Denny. "trus istri kamu yang kampungan itu tidak melayanimu..?" ucap Rania dengan nada sinis.

"mana mungkin aku mengkhianatimu sayang.. dan aku bersumpah tidak akan tergoda olehnya, meski Ia menggodaku tanpa sehelai benangpun. jika sampai aku tergoda dengannya, maka ban mobil ini akan meledak sekarang, dan gak ada bengkel yang bisa kita temui.." ucap Denny sesumbar. sembari tersenyum menggoda Rania.

[duuuuaaaarrr......] suara seperti ledakan yang sangat menggelegar. seketika laju mobil kehilangan keseimbang, Rania mencoba menepikan mobil mereka ditepi jalan.

mereka turun dari mobil, memeriksa kondisi mobil, mereka menyadari bahwa ban mobil telah meledak dengan begitu saja.

yang lebih sialnya, tidak ada bengkel didekat mereka.

Rania menatap Denny dengan tatapan frustasi.

"gimana Ne..? mana gak ada bengkel lagi.." ucap Rania dengan panik.

"tenanglah sayang..aku akan menelfon bengkel langgananku, mereka akan menderek mobil." ucap Denny sembari menelfon nomor bengkel langgannya.

"ya sudah..aku biar pesan taxsi online saja." ucap Rania ketus.

Ia lalu memesan taxi online. tak berapa lama, taxi pun datang, lalu mereka berangkat menggunakan taxi, dan meninggalkan mobil yang pecah ban begitu saja. Denny sudah men-share location kepada bengkel langganannya dimana tempat mereka meninggalkan mobil.

"ke hotel ini ya pak..?" ucap Denny sembari memyebutkan nama sebuah hotel yangnakan mereka jadikan tempat memadu kasih.

***

hari mulai beranjak malam. lalu terdengar bunyi..[tuuuuut...tuuut...tuuut..] suara musik yang berasal dari meteren listrik.

saat ini Amyra sedang menyetrika pakaian kerja milik Denny suaminya. meskipun Denny tidak pernah menghiraukannya, namun Ia tetap melaksanakan tugasnya sebagai seorang suami.

karena Ia mengingat selalu pesan ibunya, jika seorang wanita telah menikah, maka tempatnya berbakti ialah suaminya. Ridha suami Ridha Allah juga. hal itu yang membuat Amyra tak pernah mengeluh sedikikitpun.

"mendengar suara nyanyian meteran listrik, Amyra merasa bingung karena uang yang diberikan oleh Denny pagi tadi sudah habis untuk membeli keperluan bahan pokok untuk bertahan selama seminggu.

ingin meminta uang lagi kepada suaminya Ia merasa takut. namun pekerjaannya belum selesai. dengan memberanikan diri, Ia mencoba menghubungi Denny.

telefon tersambung, namun tidak diangkat. lalu Amyra mencobanya lagi.."hallo...ada apa..? bisa gak kalau kamu itu gak ganggu aku..? aku masih kerja" ucap Denny dari seberang telefon dengan ketus.

"eemmm..anu..itu mas, meteran listrik sudah mau habis." ucap Amyra terbata.

"trus..kalau habis kenapa..? emang kamu gak bisa beli sendiri..? ucap Denny dengan nada kesal.

"a..aku gak punya uang mas.." ucap Amyra gugup.

"uang yang tadi aku kasih kemana..?" ucap Denny lagi.

"uangnya sudah habis aku belikan beras dan lainnya." ucap Amyra lirih.

"ya sudah, nanti saya beliin sembari pulang kerja." ucap Denny, lalu memutus sambungan telefonnya.

Rania yang sedari tadi bergelayut manja ditubuh Denny merasa kesal. " kenapa lagi sih wanita kampungan itu yank..?ucap Rania kesal.

"Listrik dirumah hampir mati.." ucap Denny datar.

"ihhhh..jangan trus diturutin semua apa keinginannya yank, ntar dia nya ngelunjak." ucap Rania dengan nada larangan.

Denny memungut pakaiannya yang berserakan karena habis bercinta tadi. "hanya minta voucher listrik doank koq. lalu Ia beranjak mengajak Rania untuk pulang.

"emang gak bisa ya dia beli sendiri..? manja banget jadi orang. ucap Rania semakin kesal.

"tak....apalah sayang, jika listrik dirumahku padam, aku juga yang repot."ucap Denny sembari tersenyum menggoda Rania.

Rania dengan wajah cemberut terpaksa mengikuti keinginan Denny. "sialan tu si Amyra, tak cukup apa Ia merebut Denny dariku, kini perhatian Denny kepadaku juga ingin direbutnya." Rania berguman dalam hatinya.

mereka lalu beranjak meninggalkan hotel, lalu Denny menepikan mobinya, Ia turun dari mobil untuk membeli token Listrik dirumahnya yang hampir padam.

Rasa itu

mobil yang dikendarai Rania telah sampai didepan rumah Denny. hari sudah gelap. Denny menoleh ke arah Rania. "aku balik dulu ya yank.." ucap Denny sembari mengecup kening Rania.

Rania memasang wajah cemberut "jangan sampai tergoda kamu dengan istri kampungan kamu itu ya yank.." ucap Rania mengingatkan.

"gak akan sayangku..aku gak akan tergoda dengannya." ucap Denny, sembari turun dari mobil.

Rania melajukan mobilnya bergerak meninggalkan rumah Denny, sebelum para tetangga mencurigai mereka.

Denny mendekati pintu, menarik handle pintu, dan membukanya. suasana gelap dan sepi. tidak menemukan siapapun.

Denny kembali keluar rumah, mencari meteran listrik yang tertempel didinding depan rumah.

seumur hidupnya Ia tidak pernah mengisi token listrik. karena selama.ini Ia hidup tinggal menikmati saja.

dengan membaca panduan dari aplikasi google Ia sukses memasukkan token listrik. lalu lampu menyala.

Denny kembali masuk kedalam rumah. Ia melihat rumah sudah tertata rapi, Tiba-tiba Ia merasa lapar. setelah bercinta dengan Rania dihotel, Ia lupa untuk makan terlebih dahulu. lalu Ia menyingkap tudung saji yang ada dimeja makan. Ia hanya melihat ada tempe goreng dan ikan asin yang terjadi.

karena sudah lapar dan sangat malas hendak keluar, akhirnya Denny makan hanya menggunakan tempe goreng kunyit dan ikan asin goreng.

saat memakan tempe goreng itu, ia merasa masakan istrinya lumayan juga. entah karena lapar atau karena rasa tempe goreng itu memang enak, Ia sampai menghabiskan nasi dipiringnya.

setelah kenyang, Ia baru sadar jika tak melihat keberadaan Amyra, istri yang terpaksa dinikahinya itu. Ia mencari Amyra kedalam kamar, ternyata Amyra sedang tertidur diatas pakaian yang baru saja distrikanya.

Ia tertidur sangat pulas. mungkin karena kelelahan membersihkan rumah. Denny memperhatikan wajah yang selama ini tak pernah Ia pandang. wajah yang selalu Ia abaikan itu terlelap dalam lelah. Tanpa sadar, Denny menyibakkan rambut yang menutupi wajah Amyra.

"cantik juga" Denny berkata dalam hatinya. Ia terfokus pada hidung mancung Amyra, Ia tergoda ingin menyentuhnya, namun tiba-tiba saja Ia teringat akan janjinya pada Rania. Ia menghentikan keinginannya

"tidak..tidak..aku tidak boleh tergoda olehnya. aku sudah bersumpah kepada Rania. lalu Ia mengguncang tubuh Amyra. "hei...bangun.. ngapain kamu tidur diatas pakaianku. kalau niat mau strika ya strika saja, jangan sampai kena ilermu." ucap Denny sembari mengomel.

Amyra mengerjapkan matanya, bulu matanya yang lentik seperti boneka begitu tampak indah.

"busyet..dia bangun tidur kenapa terlihat cantik ya..? koq aku gak pernah sadar selama ini..?" ucap Denny dalam hatinya. Amyra yang melihat Denny sudah dihadapannya menguap karena masih mengantuk.."mas Denny sudah balik..?" ucap Amyra dengan parau.

"mas sudah beli token listrik belum..?" ucap Amyra mengingatkan.

"belum.." ucap Denny jutek..

Amyra menguap kembali.."kalau tiba-tiba listrik padam gimana..?" ucap Amyra dengan wajah mengantuk..

"biarin saja listrik padam, biar gelap.." ucap Denny kesal.

"kog gitu mas..? aku takut gelap..?" ucap Amyra dengan wajah memelas.

"iiihhh..gemes banget sih wajah kamu" ucap Denny dalam hatinya.

"biarin gelap, biar aku gak bisa lihat wajah kamu sekalian." ucap Denny sembari melangkah kekamar mandi.

Amyra merasa hatinya begitu sakit..Ia merasa sehina itukah dirinya sehingga suaminya tak ingin melihatnya. "emang apa salah wajahku..?" ucap Amyra lirih

Denny yang sudah berada di ambang pintu kamar mandi menghentikan sejenak langkahnya. "wajahmu menyeramkan" ucap Denny sembari masuk kadalam kamar mandi.

Amyra memanyunkan mulutnya. Ia beranjak bangkit, lalu menata pakaian yang telah disetrika kedalam lemari dengan rapi.

Amyra beranjak ke ranjang tidur, Ia tidur ditepian ranjang. Denny yang baru saja selesai mandi, keluar dengan hanya memakai handuk dari pinggang saja.

Ia memperlihatkan tubuh kekarnya. Ia mencoba mencari pakaian untuk bersalin. namun lama Ia berdiri didepan lemari. Ia terlihat menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Amyra yang memperhatikannya bangkit dari tidurnya "cari apa mas..?" ucap Amyra lembut.

"Celana Dalamku tidak ada.."ucap Denny dengan nada bingung.. Ia mengedarkan pandangannya kedalam lemari.

Amyra beranjak dari ranjangnya, lalu menuju lemari. saat itu kulit tangannya tanpa sadar menyenggol perut Denny yang juga berada didepan lemari. (serrr....)..desiran hangat menjalar kepembuluh darah Denny.

Amyra mengambil sebuah gulungan kain berbentuk risol. "Ne..****** ***** kamu mas.." ucap Amyra sembari menyodorkannya kepada Denny.

Denny mengamatinya "mana ku tau kalau ini ****** *****." ucapnya sembari memakainya.

Amyra mendengus, lalu beranjak kekamar mandi. ternyata Ia lupa kalau Ia belum mandi karena ketiduran tadi.

Amyra merawat tubuhnya hanya menggunakan perawatan murah, seperti lulu dan handbody yang banyak dijual ditoko. berbeda dengan Rania yang semua perwatannya menggunakan merk mahal dan salon kecantikan.

setelah selesai lukuran dan mandi, Ia ingin keluar dari kamar mandi. namun Ia melupakan sesuatu. yaitu handuknya. Ia lupa membawa handuk.

"mas...mas Denny..tolong ambilin handuk Myra mas..tadi lupa bawa.." ucap Myra yang kebingungan.

Denny yang sedang ber-chatting ria dengan Rania mendengus kesal.

"berisik banget si kamu.." umpat Denny, sembari beranjak mengambil handuk yang tersangkut didinding kamar. Ia berjalan menuju kamar mandi. harum lulur tercium sampai keluar kamar mandi.

"ne orang sengaja menggoda aku kali ya..? ciiih...dia fikir aku akan tertarik padanya." umpat Denny dengan kesal. Ia mengetuk kamar mandi.

"Ne handuknya.. buruan..aku lagi sibuk" ucap Danny kesal.

Amyra membuka sedikit pintu kamar mandi, Ia hanya menjulurkan tangannya keluar. mengayun-ngayunkan tangannya mencari handuk yang dipegang oleh Denny. melihat itu Denny tersenyum geli sendiri. Ia mendapat ide konyol, Ia sengaja menjauhkan handuk itu agar Amyra kebingungan.

"mana handuknya mas.." ucap Amyra panik..tanpa sepengetahuan Denny, Amyra mendapatkan ujung handuk. tanpa sengaja Ia menarik handuk itu dengan hentakan yang sangat kuat. Denny yang tidak siap, lalu tertarik menabrak pintu yang terbuka sedkit. Ia limbung dan menabrak Amyra tanpa sehelai benangpun.

[brrruuuuk....] Deni menubruk tubuh Amyra. Amyra jatuh kelantai bersamaan dengan tubuh Denny diatasnya.

mata mereka beradu, bulu mata lentik serta dua bola mata indah milik Amyra menyihir Denny dalam sekejap. Ia tak pernah menyadari bahwa istrinya sangat menawan.

tubuh harum Amyra yang baru saja habis luluran, membangkitkan hasrat kelakiannya. gelenyar-gelenyar dipembuluh darahnya bergerak dengan cepat.

Denny mencoba meredamnya, karena Ia telah melakukan perjanjian dengan Rania, agar tidak tergoda oleh Amyra.

Ia menjaga image nya. Denny buru-buru bangkit, lalu meninggalkan Amyra begitu saja.

Amyra bangkit sembari meringis menahan sakit di area bokong dan di pingangganya. apalagi Ia baru saja tertimpa tubuh kekar suaminya.

Ia keluar kamar mandi, sembari memegangi pinggangnya yang sakit. Ia berjalan menuju lemari pakaian. lalu mencari piyamanya.

Denny yang sedang membalas pesan WA Rania menjadi tidak fokus.

kejadian dikamar mandi barusan, membuatnya seperti uring-uringan. ekor matanya melirik Amyra yang sedang berganti pakaian.

sesuatu diantara pahanya terasa mendesak. Ia merasa tersiksa. tubuhnya panas dingin menahan hasratnya.

setelah selesai berganti pakaian, Amyra merasa lapar. Ia pergi kedapur ingin makan. sesampai didapur, Ia menyendokkan nasi dari magic com. lalu membuka tudung saji..Ia bingung mengapa tempe goreng kunyitnya ludes. Ia ingat benar, jika tadi masih ada sisa 5 potong lagi.

"siapa yang memakannya..? tidak mungkin mas Denny? selama ini Denny tidak pernah makan dirumah." ucap Amyra lirih.

Ia mengambil sepotong ikan asin yang tersisa. lalu makan malam dengan lahabnya.

setelah selesai, Ia ingin mencuci piring. saat itu, Ia melihat sebuah piring kotor di washtafel. "mas Denny, Ia makan malam dirumah..?" ucap Amyra sangat senang.

Ia mencuci piring dengan semangat.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!