Malam ini laut begitu tenang.. Angin berhembus sepoi sepoi, bintang bintang bertaburan dan bulan nampak begitu benderang..
ah tidak tidak ini terlalu tenang, bertepatan dengan malam bulan purnama biasanya adalah saat yang tepat untuk menangkap banyak ikan.
Tapi ini keterlaluan tenang nya..
***
Seorang wanita nampak memperhatikan suasana dari atas dek , Dia adalah Nurul Fitriyani seorang wanita 28tahun yang menjadi juragan kapal ikan.
Kali ini dia ingin mengawasi secara langsung bagaimana para awak kapal bekerja.
Sekilas netranya menangkap sebuah kapal pesiar yang berlayar ditengah lautan yang berjarak mungkin 300 meter dari kapal miliknya.
Tumben ada kapal pesiar nyasar di pesisir pantai terpencil seperti ini..
Tak mau ambil pusing paling hanya sekumpulan orang kaya yang sedang asik menghamburkan hartanya diatas Kapal pesiar,
sebaiknya aku bikin kopi saja sembari menunggu Fajar menyongsong,
***
Menjelang dini hari para awak kapal siaga menarik jala keatas..
"Seperti nya kita dapat banyak bos !!" teriak salah satu awak kapal.
Menarik tambang yang semakin keatas semakin berat..
selama hampir lebih dari satu jam berkutat dengan arus bawah laut,
Akhirnya mereka berhasil mengangkat jala kepermukaan,
namun tiba tiba Nurul mendengar beberapa awak kapal berseru,
***
"BOS !! ada mayat tersangkut di jala !!" beberapa awak kapal panik ikut mengangkat dan meletakkan sesosok tubuh tersebut dilantai kayu ,
Bergegas Nurul turun dari dek atas dibagian depan kemudi kapal, menghampiri para awak kapal yang heboh mengerubungi seseorang.
"Biar aku pastikan dahulu dia beneran mayat atau masih bernyawa.."
para awak kapal mundur beberapa langkah kebelakang, memberikan Nurul ruang untuk memeriksa kondisi vital sesosok tersebut.
***
"Demi Poseidon!! Kita telah menyelamatkan tubuh yang masih bernyawa.." kata Nurul pelan tapi cukup mengejutkan mereka,
Seketika para awak kapal sigap membantu memindahkan sesosok tubuh yang adalah seorang pria dengan pakaian yang sobek disana sini, serta luka disekujur tubuhnya..
Nurul berpikir mungkin dia adalah seorang penjahat yang nekad terjun ke laut karena ketahuan mencuri dikapal pesiar yang aku lihat beberapa jam yang lalu..
Wajahnya bukan seperti warga lokal, Nurul yakin dia adalah imigran gelap mungkin,
yang mengendap endap masuk kedalam kapal pesiar kemudian ketahuan mencuri lalu dia dipukul i habis habisan setelah itu dibuang ke laut berharap akan dimakan hiu ,
Atau setidaknya dia akan menderita karena kehabisan nafas di lautan.
Kejam sekali kalau benar seperti pikiran ku..
***
Nurul menyuruh Jono , salah satu awak kapal yang sangat gesit dalam melaksanakan perintah bos nya untuk menyiapkan air hangat,
Nurul meminta Jono membersihkan tubuh pria itu lalu mengganti dengan pakaian kering,
"Ganti pakaian seadanya aja Jon..yang penting dia tidak kedinginan !!" perintah Nurul sembari ikut mengawasi
Nurul mengawasi kegiatan Jono , memastikan dia aman dan tidak diserang tiba tiba oleh si pria misterius tersebut,
Aku bahkan masih sempat berkhayal kalau pria itu hanya pura pura sekarat hehe...
***
Jono selesai melaksanakan tugas yang diberikan
Kemudian dengan sedikit pengetahuan medis yang Nurul miliki, dia memberi beberapa tekanan pada beberapa syaraf yang berhubungan langsung dengan kesadaran.
Pria itu nampak menggerakkan bola matanya meskipun masih belum sadar,
Syukurlah tubuhnya merespon dengan baik..
Selesai memberi pengobatan ala kadarnya Nurul menyelimuti tubuh pria itu,
Kemudian Nurul sengaja menggeledah pakaian yang sudah rusak , berharap menemukan sebuah kartu identitas mungkin ? atau apa sajalah sebagai bahan mencari informasi nantinya.
Beberapa menit menggeledah akhirnya menyerah,
Tidak ada satupun kartu identitas yang kutemukan.. ini semakin aneh mencurigakan..
***
Matahari menyongsong semakin tinggi, hawa panas mulai menyerang kulit,
Kulit Nurul dan para awak kapal pun tidak luput dari serangan Radiasi sinar matahari yang terlalu panas untuk ukuran waktu pagi hari
ini bahkan belum pukul 08.00..
Kapal yang mereka gunakan sudah berlabuh ditepi dermaga.
Dengan bantuan beberapa warga Nurul membawa pria itu ke klinik terdekat, mereka menaiki sebuah mobil pick up yang biasa digunakan untuk membawa ikan hasil tangkapan yang sudah ditimbang dan diwadahi kedalam drum ke pasar kota untuk dijual kepada para pedagang ikan.
***
"Tolong selamatkan dia.." kata Nurul kepada seorang dokter bernama Kamil.
"Kami akan tangani dari sini.. Tolong urus administrasi pasien ya !" ucap sang dokter diiringi beberapa perawat membawa pria itu kedalam ruang tindakan.
Mana aku tahu bagaimana mengisi formulir administrasi, sedangkan tidak ada satu informasi pun yang aku miliki tentang pria tersebut.
"Pokoknya aku yang bertanggung jawab atas pasien, berapa pun biayanya !! tolong selamatkan nyawanya !!" kata Nurul kepada perawat dibagian pendaftaran pasien.
"Kalau mbak Nurul yang bertanggung jawab , mbak Nurul harus ikut menemani pasien selama dia dirawat disini !" katanya
"Lhah ?? kenapa juga aku mesti terjebak disini ? aku juga punya banyak pekerjaan yang belum selesai !!" Nurul heran, bukankah sudah dia sudah sanggupi berapapun biaya perawatan akan di bayar
Tapi aku masih harus ikut menunggu i di sini ??
Haish,, menyelamatkan nyawa orang lain justru membuat diri sendiri repot,
***
Beruntung Nurul memiliki tim awak nelayan yang bisa diandalkan,
Nurul yakin saat ini Jono dan yang lainnya sedang melakukan transaksi seperti biasa.
Karena ikan ikan segar yang baru turun dari kapal adalah ibarat harta karun yang sangat bernilai tinggi yang selain masuk pundi-pundi kekayaan pribadi sang bos, juga merupakan rejeki para awak kapal yang bekerja padanya
Nurul selalu melakukan sistem bagi hasil sama rata, berapapun hasil tangkapan ikan yang mereka dapatkan pada malam hari, maka hasil penjualan akan dibagi rata sesuai jumlah awak nelayan yang ikut.
Nurul fitriyani bukanlah warga asli daerah ini, sebuah pulau terpencil disalah satu bagian negara Indonesia wilayah timur,
Nurul adalah warga pendatang yang memulai bisnis kecil kecilan lewat kapal yang dia miliki, awalnya Nurul mengajak beberapa warga untuk menemani menangkap ikan dimalam hari.
para warga setempat senang jika bekerja dengannya, karena Nurul memperlakukan mereka sama seperti dirinyaingin diperlakukan,
memanusiakan manusia..
***
Seminggu berlalu..
Pasien asing pun mulai nampak menggeliat menyadarkan diri, masih di ruang rawat klinik tempat pertama kali aku membawa nya.
Meskipun pulau terpencil namun fasilitas kesehatan disini terbilang lengkap dan memadai untuk pelayanan warga.
"Arrgghhh ... sakit sekali !!" pasien itu berteriak sambil memegang kepalanya.
Dokter dan beberapa perawat sigap memeriksa kondisi pasien,
"Tenangkan dirimu tuan, atur nafas... ikuti arahan ku !!" kata Dokter Kamil.
Tarik nafas dalam dalam,,
lalu hembuskan perlahan..
mengulangi beberapa kali..
Setelah pasien tenang, dokter lanjut melakukan observasi.
Seluruh organ vital tampak normal, bagus..
Tidak ada luka luar yang berarti, hanya beberapa bekas goresan lecet yang sudah kering.
Namun ada satu hal yang membuat semua tidak sebagus kelihatan nya..
Pasien itu tidak mengenal siapapun bahkan dirinya sendiri,
Mungkin inilah alasan kenapa tadi dia berteriak pilu menahan sakit pada bagian kepala.
...****************...
Bersambung..
Jangan lupa tinggalkan jejak lewat like dan komentar 🤗
klik Favorit untuk update selanjutnya..
Epanggawang 🙏🏻
Sementara itu situasi panik juga sedang melanda Adiguna corp..
perusahaan yang bergerak dalam bidang investasi objek wisata ini kehilangan sang CEO sekaligus pewaris tunggal perusahaan,
Perusahaan Adiguna berlokasi di pulau Bali..
sang CEO yang diketahui bernama tuan muda Wiliam Adiguna melakukan perjalanan kesebuah daerah di wilayah timur Indonesia,
Dia ingin turun langsung ke lapangan guna mengobservasi lahan yang akan menjadi projek pembangunan selanjutnya.
Sebuah daerah pelosok dipesisir pantai yang memiliki potensi wisata keindahan alam..
Tuan muda Wiliam ingin membangun resort bertema back to nature disana.
***
Ballroom pertemuan perusahaan Adiguna corps..
Nyonya Erlin masih nampak sesegukan kala mendengar kabar hilangnya sang putra,
"Apa kalian semua bodoh hah !!"
"Aku mau putraku kembali bagaimana pun caranya !!"
"Temukan Wiliam ku hidup hidup, huhuhuhu...."
"Setidaknya biarkan aku melihatnya lagi, sudah cukup kesedihan akan kehilangan suamiku,"
"Aku tidak mau kehilangan anakku juga huhuhu.."
Tangis nyonya Erlin sangat dramatis, membuat seluruh pengawai nya ikut merasakan kesedihan yang sama,
Pemegang jabatan tertinggi di perusahaan telah hilang, pewaris satu satunya keluarga Adiguna belum diketemukan,
Nyonya Erlin memerintahkan seluruh pengawal keluarga Adiguna untuk mencari Tuan muda Wiliam ,
"JANGAN KEMBALI TANPA MEMBAWA PUTRAKU !!"
bicara tegas dengan air mata membasahi wajahnya, nyonya Erlin kemudian pergi dari perusahaan tersebut.
Seluruh karyawan merasakan pilu yang sama kala melihat nyonya Erlin melewati mereka,
Suaminya baru meninggal 100 hari yang lalu, dan kini putra semata wayangnya juga ikut hilang..
***
Dalam perjalanan menuju kediaman Adiguna..
menaiki mobil hitam mewah Mercedes Benz keluaran terbaru,
Nyonya Erlin selalu didampingi seorang asisten kepercayaan nya,
Asisten yang akan melakukan apa saja yang Nyonya Erlin inginkan, apapun itu dan bagaimana pun caranya.
"Apa tugasmu sungguh bersih kali ini ?"
nyonya Erlin mengusap kasar sisa air mata di pipinya..
"Anak itu sungguh menyusahkan, setidaknya berikan aku kabar bahagia kalau dia benar benar sudah mati !!"
berbicara kepada sang asisten kepercayaan yang sedang mengemudi , dengan ekspresi dingin khas Nyonya Erlin.
***
"Orang bayaran kita melakukan semua dengan mulus nyonya, "
"Tuan muda William menghadiri undangan makan malam di kapal pesiar milik salah satu investor kita dari Australia.."
"Tuan William datang menggunakan helikopter pribadinya,"
Helikopter mini yang hanya cukup dinaiki 2 orang penumpang,
"Pilot helikopter yang mengantar tuan muda ke kapal pesiar adalah orang kita juga nyonya.."
Sang Asisten menjelaskan kejadian pada malam hilangnya William secara detail,
"Helikopter milik tuan Wiliam sudah berada dilandasan, seolah olah tidak pernah digunakan.."
"Lalu ... apa yang terjadi didalam kapal pesiar itu ?"
nyonya Erlin tampak serius bertanya,
bahkan aura nya sedingin kutub selatan..
***
sang asisten kembali menceritakan..
"makan malam yang disetting seperti makan malam bisnis itupun hanyalah bagian dari rencana kita nyonya.."
Melirik sang nyonya dari kaca spion,
Semoga perkataan ku tidak ada yang diragukan.. aku masih butuh pekerjaan ini, huft
"Setelah makan malam, tuan muda Wiliam menikmati malam diatas dek kapal.pesiar, "
"sebelumnya tuan muda telah diberi minuman yang sudah dicampur obat nyonya.."
"Saat tuan muda hendak berjalan menuju kamarnya, beberapa orang kita menghadang tuan muda, "
"Lalu orang orang kita menghajar tuan muda habis habisan, karena efek obat tidur yang dicampur kedalam gelas minuman membuat tuan muda tidak mampu melawan."
***
"Tuan muda pingsan dengan sekujur tubuh penuh luka pukulan nyonya, dan sebelum tubuh tuan muda Wiliam dibuang ke laut, orang orang kita terlebih dulu mengambil dompet dan identitas lainnya"
"Jadi... kemungkinan besar rencana anda sangat sukses nyonya..."
sang asisten berbicara panjang lebar mencoba menjelaskan seluruh kejadian sesuai urutan dan keinginan nyonya Erlin..
Tidak boleh ada kesalahan sekecil apapun..
sebuah kalimat perintah yang sudah mendarah daging dalam diri Sang asisten.
"Bagus.. semoga dia tidak pernah ditemukan.."
Nyonya Erlin menjawab singkat, sejurus kemudian tampak menghela nafas ..
seperti sedang memikul beban berat..
Kali ini tidak boleh gagal, cuma aku yang akan menguasai semua perubahan milik Keluarga Adiguna..
menatap kosong keluar jendela mobil, ambisi mendapatkan kekayaan melimpah membuat nyonya Erlin melakukan berbagai cara ,
***
Pulau terpencil Sumba..
"Makanlah.. jangan menyusahkan dirimu sendiri !!" kata Nurul yang kini berada di klinik.
"Aku siapa ? kenapa aku tidak bisa mengingat apapun.." pria itu masih duduk lesu diatas ranjang pasien,
"Sudah kubilang namamu Yanto, kamu adalah salah satu awak kapalku !! "
"Kamu tepeleset saat sedang menarik jala waktu kita menangkap ikan , itu yang membuat kamu amnesia !!"
"Sudah jangan banyak bertanya, habiskan makanan mu karena kamu gak bakal disini selamanya kan ??"
Mereka masih berada di klinik..
Rencananya hari ini pasien sudah bisa pulang dan Nurul sedang mengurus administrasi
Dokter Kamil menyampaikan bahwa kondisi Yanto hanya bisa dipulihkan dari kemauan dirinya sendiri, karena ini berhubungan dengan kinerja otaknya jadi tidak bisa dipaksa.
Dokter memberi beberapa jenis obat dan vitamin untuk membantu pemulihan sang pasien.
***
Memasuki hari kesepuluh...
Pria yang kini bernama Yanto ikut pulang ke rumah Nurul,
Sebenarnya Nurul hendak menitipkan saja pria itu pada polisi tapi karena kendala amnesia maka mau tidak mau Nurul yang harus mau direpotkan,
menjadi penolong kadang malah menyusahkan diri sendiri..
Yanto menganggap Nurul adalah kekasih nya.. karena cuma dia satu-satunya wanita yang menemani saat dirinya dirawat di klinik.
Kalau bukan kekasih lalu apa ?, cuma dia yang aku punya...
Gumam Yanto saat keluar dari klinik beberapa waktu lalu.
***
Kini Nurul dan Yanto sudah berada dirumah,
Bukan rumah mewah meskipun Nurul adalah Juragan kapal,
Sebuah rumah sederhana seperti rumah nelayan lainnya
Berdinding kayu berlantai kayu terapung ditepian dermaga ,
ya ini adalah Rumah apung milik Nurul, dia akan tinggal di rumah apung saat musim menangkap ikan,
Rumah yang akan ikut bergoyang seiring deburan ombak ,
***
"ini rumah apung ku, Aku bukan orang kaya jadi ini sudah lebih dari layak huni.."
Nurul menunjukkan seisi rumah apung milik nya..
Yanto tampak mengekor kemanapun Nurul melangkah,
"Apa kita sudah lama menjadi sepasang kekasih ?" tanya Yanto tiba tiba dengan wajah polosnya,
Nurul menghentikan langkah nya saat hendak kedapur membuat minuman,
berbalik badan lalu mendekati Yanto,
Mereka berdiri berhadap-hadapan hanya dengan jarak kurang dari satu meter.
Tinggi mereka hampir sejajar,
Yanto 175cm dan Nurul 172cm
"Apa kamu bilang barusan heh ?"
"Sudah berapa lama kita jadi kekasih ?" Yanto menjawab tetap dengan ekspresi polosnya...
"Sudah kubilang, kita bukan pasangan kekasih"
"Kamu cuma awak kapalku oke !! jangan berharap lebih !!" Nurul menunjuk dada Yanto
"Sebaiknya kamu bekerja dengan baik, karena tinggal disini tidak gratis !"
Nurul mendorong tubuh Yanto kemudian pergi keluar begitu saja dari rumah apung miliknya..
"Apa salah ku.. apa dosaku.. aku kan cuma ingin memastikan saja..."
Gumam Yanto yang masih berdiri di lorong ruang makan dekat dapur.
***
Bali...
Sebuah pemberitaan tersebar dengan headline utama,
Hilangnya sang pewaris Adiguna corp
CEO Adiguna lenyap dipulau terpencil,
Tuan muda Wiliam diculik mahkluk gaib penghuni pulau terpencil angker
posisi petinggi perusahaan Adiguna kosong, Nyonya Erlin adalah ibu tiri paling beruntung
Nyonya Erlin the next CEO
Perusahaan Adiguna akan dilimpahkan ketangan Nyonya Erlin
Masih banyak lagi headline berita yang beredar,
...****************...
Bersambung..
Epagangwang 🙏
Jangan lupa like & komen bab ini,
...Vote & favorit untuk update selanjutnya...
Apa salah ku.. apa dosaku.. aku kan cuma ingin memastikan saja..."
Gumam Yanto yang masih berdiri di lorong ruang makan dekat dapur
***
Hari demi hari Yanto jalani sebagai personil awak nelayan dibawah kepemimpinan Nurul,
Meskipun tinggal serumah namun keduanya jarang berinteraksi,
"Hari ini giliran kamu masak buat makan kita !"
kata Nurul ketus saat mereka berdua sedang sarapan
Nasi hangat dengan ikan asin dan sayur asem.
"masak ?? aku bahkan gak hafal nama nama bumbu dapur.."
kata Yanto yang masih menikmati segelas teh hangat sambil menemani Nurul sarapan.
Bar bar sekali tingkahnya, apa benar dia kekasihku ?
"Kalau bersih bersih rumah gimana ? selain memasak lah pokoknya.."
Akhirnya Nurul memberi opsi pilihan lain.
Mau tidak mau Yanto pun menyanggupi membersihkan rumah ,
kebetulan hari ini mereka tidak akan menjala d lautan,
ombak sedang sangat tidak bersahabat..
***
Nurul bersiap untuk pergi ke suatu tempat setelah menyelesaikan acara sarapan penuh debat dengan Pria amnesia yang masih tetep kekeuh mengaku sebagai kekasihnya..
Setelah Nurul berangkat menggunakan motor bebek kesayangan nya,
Yanto mulai melakukan tugas yang diberikan yaitu membersihkan rumah dan menjemur ikan .
Sembari menunggu ikan yang dijemur siap dibalik Yanto nampak menyapu lantai bagian depan rumah.
"Pagi mas..." ucap seseorang mendekati Yanto
"ya ada apa mas ? " jawab Yanto ramah
Nampak seorang pemuda dengan tampilan perlente mirip tuan tanah di film film,
Pria yang seperti tuan tanah tersebut nampak mendekati Yanto sambil memainkan ujung kumis tipisnya..
"Apa dek Nurul ada dirumah ?" tanya pria itu
"Oh.. Nurul sedang pergi keluar sebentar, ada yang bisa saya bantu mas ?" tanya Yanto lagi Ramah sambil menyelesaikan kegiatan menyapunya.
***
Seorang pria lokal berkulit sawo matang, rambut cepak badan cukup atletis, tinggi 170cm
Paijo namanya, dia adalah seorang tuan tanah pemilik wilayah pesisir tempat tinggal para nelayan.
Dia memberlakukan sistem sewa pada para nelayan yang ingin tinggal di rumah apung,
termasuk Nurul..
Paijo sudah jatuh cinta pada pandangan pertama saat Nurul pertama kali mencari dirinya hendak menyewa sebuah rumah apung.
kejadian ini sudah bertahun tahun yang lalu,
saat itu Nurul hanyalah seorang wanita blasteran asing yang sedang merantau dan membutuhkan tempat tinggal.
***
Nurul fitriyani..
Seorang wanita tangguh penakluk lautan, Awalnya Nurul hanya memiliki satu buah kapal untuk modal mata pencaharian nya di pulau Sumba,
...Menurut sumber yang beredar Nurul berasal dari luar negara Indonesia, seorang imigran tapi bukan imigran gelap, Nurul punya semua data kependudukan resmi yang harus diperbaharui setiap setahun sekali jika masih ingin tinggal di Sumba....
Nurul bekerja sendirian menjala ikan di lautan dengan peralatan yang masih seadanya
Namun karena kegigihan Nurul saat berjibaku melawan ombak demi mendapatkan ikan ikan segar konsumsi masyarakat sekitar pesisir,
lambat laun Nurul semakin sukses, saat kebanyakan nelayan tidak mau atau takut berlayar saat cuaca ekstrem tak menentu,
Nurul tetap menjala , sendirian menggunakan kapal satu satunya yang dia miliki..
Semua nelayan terkagum kagum bagaimana keesokan paginya Nurul kembali ketepian dengan jumlah tangkapan ikan yang sangat banyak sekali.
Dari berbagai kejadian itulah perlahan Nurul memiliki beberapa nelayan yang ingin jadi awak kapalnya dalam menjala ikan .
Nurul yang merasa rendah hati tidak memanfaatkan kesempatan, dia menawarkan kesepakatan pembagian hasil yang sama rata Kepada siapapun yang mau ikut menemani dirinya menjala malam hari.
Jadi awak kapal yang dimiliki Nurul bukan pegawai tetap , hanya para nelayan lokal yang silih berganti saja.
Tapi ada satu awak nelayan yang sangat setia dengan Nurul, dia Jono.. pemuda yang terbilang masih remaja saat ikut Nurul berlayar
Jono hanya memiliki seorang ibu, ayahnya yang merupakan nelayan sudah meninggal saat dirinya berumur 13 tahun, mau tidak mau Jono mengambil alih peran sang ayah demi kelangsungan hidupnya bersama ibu tercinta.
***
Setelah tidak mendapatkan informasi keberadaan Pujaan hatinya, Nurul
Paijo memutuskan untuk berkeliling kerumah apung para nelayan lain,
Sekarang adalah awal bulan, sesuai kesepakatan para nelayan akan membayar uang sewa senilai jumlah yang sudah disepakati dulu.
Mood Paijo tiba tiba berubah tidak bagus ,
"Udah dandan rapih ganteng klimis begini eh malah gak ketemu dek Nurul.. " bergumam pelan sembari menuju rumah yang terletak dipaling ujung.
Entah bagaimana sebenarnya perasaan yang dirasakan Paijo terhadap Nurul,
Rasa ingin memiliki yang berlebihan membuat Paijo seperti seorang psikopat saat sedang sendirian didalam kamarnya Paijo selalu memuja Nurul melalui foto foto yang dia ambil diam diam.
Menjadikan Nurul sebagai obyek fantasi liarnya..
Sebuah kamar yang menjadi saksi bagaimana obsesi yang dirasakan Paijo semakin tidak wajar cenderung aneh.
***
Menjelang sore..
Yanto sudah membereskan ikan ikan yang dijemur,
sudah kering tinggal nunggu diambil pengepul ikan asin..
Rumah bersih dan rapi..
Yanto menunggu kedatangan Nurul sembari Menikmati secangkir teh hangat didepan teras,
Saat sedang menikmati deburan ombak yang menyapa permukaan dek kayu rumah apung,
tiba tiba..
terdengar suara motor mendekati Rumah,
Yanto menoleh untuk memastikan jika itu adalah Nurul.
"Sudah pulang ya, aku buatkan teh hangat ya.." ucap Yanto ramah
"Aku mau kopi Yanto bukan teh, aku gak suka teh !!" berkata dengan nada ketus sembari melepaskan alas kakinya,
Hhmmm boleh juga dia beres beres rumah..
Nurul menunggu Yanto yang sedang menyiapkan secangkir kopi sambil duduk santai di ruang televisi
"Kopinya Nur..." kata Yanto meletakkan cangkir dimeja
"Makasih.. boleh juga kamu beres beres rumah, "
Nurul mengacungkan dua jempol sebagai tanda kepuasaan atas kerja Yanto hari ini..
"ikan sudah kering, sudah aku simpan di gudang dan Tadi ada tuan tanah mau nagih uang sewa bulan ini Nur.."
Yanto menjelaskan semua kejadian hari ini sambil ikut duduk santai didekat Nurul.
"Uang sewa biar besok aku yang kerumah Paijo buat bayar, ohiya.. kamu besok ke pasar dekat kota ya Yan.."
menyeruput sedikit kopi buatan Yanto..
"Yanto.. apa gula dirumah habis ??" tanya Nurul ramah sambil menatap intens Yanto
"masih kok masih ada banyak di toples dekat rak makan"
jawab Yanto tenang..
"Ini kamu coba icip kopinya.." menyodorkan cangkir kepada Yanto
dengan tatapan agak memaksa akhirnya Yanto menerima cangkir tersebut..
"ada apa dengan kopinya ?" bertanya polos kepada Nurul
"Habiskan !!"
Menatap serius seolah berkata, habiskan atau aku usir kamu dari rumah ini !!
"Hhmm... pahit Nur.." menyesap sedikit langsung menyerah
"Iya sih pakai gula, tapi takaran kopinya kebanyak Yanto !!!"
"Habiskan tuh gak boleh ada sisa.."
"iya iya aku minum deh.."
bukankah ini sama saja seperti kita berciuman secara tak langsung...
Yanto menghabiskan secangkir kopi dengan raut muka mesam mesem kesengsem membayangkan dirinya melakukan ciuman lembut dengan Nurul.
Nurul yang melihat keabsurban Yanto merasa geli ,
Dasar Pria aneh..
menggelengkan kepalanya lalu kembali menikmati siaran televisi.
...****************...
bersambung..
Vote & favorit untuk update selanjutnya
Jangan lupa like & komen bab ini,
Epagangwang 🙏
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!