NovelToon NovelToon

Dark Soul

A Long Time Ago

A Long Time Ago…

Terdapat empat ras yang hidup di benua Rhodes, awalnya mereka hidup berdampingan dan saling membantu satu sama lain. Kedamaian berlangsung selama ratusan tahun, kehidupan mereka tentram tanpa gangguan. Namun, semua itu harus berakhir setelah kemunculan makhluk raksasa yang menyerang wilayah mereka.

Empat ras tersebut menyebut mahkluk tersebut dengan nama Titan. Selain para Titan, ternyata muncul ras-ras yang tanpa mereka ketahui yaitu ras yang terdiri dari para monster. Selama ini ras-ras tersebut tinggal di benua yang jauh dari mereka, dinamakan benua Pharos. Mereka mendatangi benua Rhodes dan menghancurkan mereka, itu adalah awal mula terjadinya peperangan pertama di Naturra.

Sebagian dari para ras yang hidup mencoba bertahan dan melarikan diri kedalam hutan Korintus, mereka tahu apa tujuan dari para ras yang menyerang mereka yaitu ingin menghancurkan pohon Naturra sebuah pohon kehidupan cahaya bagi mereka.

Para ras yang masih hidup yaitu Human, Drawf, Night Elf, Gnome mencoba membangun kembali peradaban mereka. Human pergi ke selatan Naturra, Night Elf  pergi ke sebuah benua yang jauh yang dinamakan benua Eleusina, dan ras Drawf juga Gnome mereka memutuskan untuk tinggal di hutan Korintus dan melindungi Pohon cahaya dunia.

Selama puluhan tahun ke-empat ras tersebut berhasil bangkit dan membangun kembali kejayaan mereka. Dan akhirnya mereka membuat sebuah faksi yang dinamakan Alliance sebuah pasukan penjaga pohon cahaya.

Di sisi lain, kehidupan para titan tiba-tiba menghilang dari Naturra. Tidak ada yang tahu dimana para Titan itu sekarang. Namun, para monster-monster yang ikut andil dalam menyerang wilayah Rhodes membuat sebuah faksi yang dinamakan Dunkelheit yang berisikan mahkluk-mahkluk dengan kekuatan kegelapan. Diantaranya ialah ras Blood Elf, Troll, Undead, dan Ghoul. Mereka hidup di sebuah benua bernama Pharos, tanpa faksi Alliance ketahui mereka juga melindungi sesuatu yang harus mereka jaga yaitu Kristal merah yang tersembunyi di kedalaman reruntuhan Rhodes.

Beberapa tahun kemudian terjadi perang kedua dimana faksi Alliance menyerang ke benua Rhodes. Namun, mereka mengalami kekalahan untuk kedua kalinya dan mundur kembali. Ras Dwarf membantu manusia yang masih bertahan hidup dan membawa nya ke benteng mereka, sedangkan ras Gnome tidak dapat membantu mereka karena mereka juga diserang oleh para undead. Perang tersebut merupakan perang yang merenggut banyak nyawa dari faksi manapun, perang itu dinamakan perang Storm Legion.

Setelah kekalahan kedua mereka ras human memutuskan untuk bersembunyi secara rahasia dan membangun kembali kerajaan mereka. Dengan cepat ras human bangkit kembali, sifat pantang menyerah mereka menjadi kekaguman bagi ras-ras yang lain.

Kini kerajaan Human sudah berkembang dengan sangat baik, namun disisi lain Sang Raja Arthur tidak memiliki keturunan ataupun seorang istri karena jenis kelamin wanita sangat sulit ada di dalam ras human. Akhirnya Raja Arthur memutuskan untuk berkunjung ke Ancient para pahlawan. Dia berdoa kepada para dewa agar ras human diberikan kelahiran wanita dengan sangat banyak sehingga mereka dapat bertahan dengan lebih baik.

Doa sang Raja Arthur pun terkabulkan, ketika Raja Arthur melakukan perjalanan pulang dari hutan Korintus ia menemukan seorang bayi dengan kulit putih bersih dan matanya yang bewarna biru safir, bayi tersebut tertimbun diantara daun-daun yang telah tertutup salju. Raja Arthur tak tega melihatnya dan membawa bayi tersebut pulang ke kerajaanya.

Para healer memeriksa bayi tersebut, dan menemukan bahwa itu adalah seorang gadis. Raja Arthur sangat senang dan mengangkat bayi tersebut sebagai putri kerajaannya.

Selama bertahun-tahu bayi tersebut tumbuh menjadi seorang wanita tercantik di faksi Alliance, dengan warna kulit seputih salju, warna mata yang biru muda seperti warna langit yang cerah, bibir nya yang merah muda serta rambutnya yang bewarna putih menambah kecantikan dan rupawan dari wanita tersebut. Kini ia ditakdirkan hidup sebagai putri dari ras human bernama Cenora Deidamia.

Namun tanpa mereka sadari ras Undead mendengar berita tersebut bahwa ras manusia memiliki seorang wanita yang cantik dan rupawan, kecantikannya bahkan mengalahkan kecantikan dari ras wanita di Night Elf. Ras Undead pun mengirimkan mata-mata untuk kebenaran tersebut, mereka terkejut dengan kecantikan sang putri tapi mereka lebih terkejut lagi dengan tanda yang berada di dahi putri tersebut.

Para undead yang memantau sang putri pun kembali ke benua mereka secara diam-diam, dan memberitahukan apa yang mereka lihat kepada Raja mereka. Sang raja yang mendengar hal tersebut ketakutan dan marah, ia pun

memanggil sekutu-sekutunya.

Di dahi putri Cenora terdapat sebuah lambang, bangsa Undead mengenal lambang tersebut yang merupakan lambang dari para dewa. Akhirnya faksi Dunkelheit memutuskan untuk menyerang ras manusia, dan menghabisi sang putri. Bagaimanapun putri tersebut merupakan ancaman bagi Kristal merah dan hidup mereka.

Peperangan terjadi kembali, Faksi Dunkelheit berhasil meruntuhkan kembali ras manusia. Namun, semua hal tersebut sia-sia karena sang putri telah menghilang. Mereka pun mencoba mencari sang putri di seluruh benua Rhodes. Namun, putri tersebut tak ditemukan sama sekali.

Ternyata Putri Cenora diculik oleh seorang pria yang memakai tudung hitam dengan topeng yang menghiasi wajahnya dan seorang wanita yang juga memakai tudung hitam dengan tudung kain menutupi seluruh wajah wanita tersebut. Cenora tidak tahu apa tujuan mereka menculik dirinya.

Cenora akhirnya mengetahui siapa nama pria dan wanita yang menculiknya tersebut. Pria misterius itu bernama Dark Soul dan wanita tersebut bernama Aafreda. Cenora pernah mendengar nama Dark Soul, dia merupakan bagian dari The Dunkelheilt yang terkenal kejam. Cenora tidak tahu kemana arah mereka berdua membawa dirinya. Namun, yang harus ia tahu adalah ia harus kabur dari mereka.

Perjalanan yang ditempuh bersama kedua orang tersebut terasa berbeda bagi Cenora, dia tak pernah terlalu jauh pergi dari ras nya. Kini, dirinya bersama dengan dua orang asing yang aneh dan misterius. Namun kedua orang tersebut tak pernah menyakiti dirinya selama ini, mereka selalu memberikan makan dan berkata seperlunya kepadanya.

Cenora masih belum mengetahui apa sebenarnya tujuan mereka menculiknya, tapi Cenora dapat melihat bahwa kedua orang misterius ini merupakan orang baik mereka selalu membantu orang-orang yang kesulitan. Tapi mereka juga tidak akan segan-segan membunuh seseorang yang menghalangi mereka.

Secara perlahan, Cenora menjadi lebih dekat dengan Dark Soul. Pria dingin dan sangat jarang berbicara tersebut telah menyelamatkan hidupnya ketika mereka diserang oleh para Ghoul. Sejak saat itu Cenora menyukai pria tersebut.

Akhirnya selama beberapa bulan perjalanan panjang, mereka sampai di sebuah tempat yang Cenora tidak ketahui sama sekali, Pilar-pilar menjulang tinggi ke angkasa. Cenora yang berjalan dibelakang mereka begitu terkejut ketika melihat raksasa yang menyeramkan di depannya.

Keterkejutan Cenora tak sampai disitu ternyata pria yang disukainya mengantarkan dirinya kepada Titan untuk dibunuh dan mereka berdua meminta imbalan sebuah tanaman, yang Cenora tak ketahui apa manfaat dari tanaman tersebut.

Mereka berdua pun pergi meninggalkan Cenora. Tapi, Cenora berteriak membuat Aafreda begitu kaget dengan pernyataan Cenora.

“Bukankah kamu mengatakan kepadaku bahwa kamu mencintaiku? Kenapa kamu menyerahkan ku kepada ras yang berusaha menghancurkan alam semesta. Jadi, kamu tahu siapa aku dan menculikku untuk dibunuh oleh mereka”

Aafreda menolehkan kepalanya ke arah Dark Soul, walaupun matanya ditutupi oleh kain dan tudung dia masih dapat membaca ekspresi Dark Soul yang membuat Aafreda sedikit khawatir.

“Ingat kita harus menyelamatkan ibu terlebih dahulu, kamu dapat menyelamatkan wanita itu setelah tanaman ini kita berikan kepada ibu Achiel”

“Aku tahu, tapi… Kau bawalah ini ke ibu dan selamatkan dirinya. Aku mempercayakan semuanya kepadamu”

“Kamu tidak bisa begini, kamu tahu kalau hanya aku saja. Nanti…”

“Pergilah aku segera menyusul”

Aafreda menggegam erat tanaman yang berada ditangannya, ia merasa sakit hati dengan perbuatan Achiel. Selama ini orang-orang memanggilnya Dark Soul berbeda dengan dirinya ia selalu memanggil nama aslinya. Mereka sudah hidup bersama sejak kecil walaupun mereka bukan saudara kandung. Mereka diadopsi oleh seorang Blood Elf, namun ibu yang merawat mereka sedang sekarat dan dikunci oleh ras Blood Elf. Selama mereka menyerahkan gadis putih tersebut kepada para titan, ibu mereka akan selamat.

Tapi semuanya sia-sia, kini Dark Soul lebih memilih untuk menyelamatkan gadis aneh tersebut, Aafreda awalnya mencurigai hubungan mereka berdua. Selama ini Aafreda sangat mencintai Dark Soul namun ia menyembunyikannya. Dia tahu Dark Soul hanya menganggap dirinya sebatas adik saja. Aafreda marah sekaligus kesal, ia tidak dapat berbuat apapun dan akhirnya memutuskan menuju ke tempat ibu nya.

Aafreda tidak mengetahui keadaan yang dihadapi oleh Dark Soul. Dirinya percaya bahwa Dark Soul akan berhasil mengalahkan para titan karena kekuatannya yang luar biasa, dan dia juga mempercayainya bahwa Dark Soul

akan segera menyusul dirinya menuju kerajaan BloodElf.

Aafreda pun menghadapi sang ratu Blood elf dan menyerahkan tanaman yang ia miliki, ia juga mengatakan kepada mereka bahwa putri es tersebut telah diserahkan kepada para titan. Aafreda menunggu jawaban dari sang ratu, apakah ibunya akan dilepaskan atau tidak. Ia masih bersimpuh dihadapan sang ratu sambil menundukkan kepalanya. Di dalam hatinya ia berharap Dark Soul segera datang menyusul dirinya.

Tiba-tiba sebuah jaring sihir menangkap dirinya, ia terjerat. Aafreda merasa kesakitan karena jaring tersebut. Ia melihat sang ratu dari balik kain dimatanya. Kemarahan menyeruak di dalam hatinya

“Kau berani menipuku, kau hanyalah elf buta yang rendahan dan kotor. Kau bilang putri es tersebut sudah berada ditangan para titan!! Apakah kau berani menipuku, para titan sedang marah kepada ras kita, putri itu telah dibawa lari oleh kakakmu. Aku tidak akan membiarkan mu hidup. Bawa dia ke penjara bawah tanah”

“Tidak!! Ibuku, bagaimana dengan ibuku? Berikan tanaman itu kepada ibuku, tolong aku mohon kepadamu yang mulia. Aku akan melakukan apapun untukmu”

“Apapun?”

Ratu tersebut memegang dagu Aafreda dan menariknya ke atas. Aafreda merasakan kesakitan ketika dagunya dipegang terlalu kuat.

“Dengar gadis buta, kalau kau ingin menyelamatkan ibu mu. Bunuh putri es itu. Dan aku akan menyelamatkan nya. Mengerti?”

Aafreda tertunduk lesu, dia merasa dikhianati oleh Dark Soul. Apakah wanita itu lebih penting daripada dirinya dan ibu nya? Aafreda pun berkeinginan membunuh sang putri.

Aafreda dengan cepat berlari menuju ras human, ia yakin mereka berdua telah berada disana. Selama berminggu-minggu ia menuju ras human. Ia menemukan fakta yang mengejutkan, Dark soul telah menikahi sang putri dan

hidup bersama ras human, serta mengembangkan kerajaan mereka.

Aafreda terkejut dan menangis di dalam hati. Seharusnya kini dia pasti bisa melihat senyum ibu nya lagi dan dia akan selalu bersama dengan Dark Soul selamanya, namun semua hal tersebut hancur oleh seorang gadis aneh.

Aafreda pun marah dan benar-benar akan membunuh Cenora malam itu.

Malam tersebut merupakan malam yang mengenaskan bagi Cenora, ia hampir terbunuh ditangan Aafreda. Dark Soul yang melihat kejadian tersebut segera mendatangi Cerona dan memeluknya, Dark Soul dengan dingin menatap tajam Aafreda, walaupun Aafreda tidak dapat melihat tatapan dari Dark Soul ia dapat merasakan kedinginan menyelimuti tubuhnya. Aafreda pun memutuskan untuk kabur tetapi ia terlambat Dark Soul telah memotong bagian kakinya dengan cepat, kini Aafreda harus kehilangan kedua kakinya. Aafreda menangis histeris, ia tidak pernah merasakan ketakutan seperti ini sepanjang hidupnya.

Keesokan paginya, Aafreda akan dihukum mati. Secara biadab ras manusia menyeretnya ke atas altar kematian, kakinya yang masih berdarah dan sudah tidak ada lagi melumuri tanah manusia. Kepalanya dimasukkan ke dalam

sebuah lubang di dalam kayu, tempat dimana kepalanya akan dipancung sebentar lagi. Dia tidak dapat melihat apapun, dia tidak dapat merasakan apapun, kesakitan pun merenggut hatinya. Dia mencoba mencari keberadaan Dark Soul, ternyata Dark Soul sedang duduk di tahta nya sambil memandang dirinya, Aafredatidak dapat melihat ekspresi yang ditampilkan oleh Dark Soul. Ia juga merasakan Cenora yang kini berada disamping Dark Soul. Aafreda menangis di dalam hati, entah kenapa hatinya tak mau membalas dendamkan semua yang ia rasakan sekarang. Sedari kecil ia tak dapat melihat apapun, hanya satu keinginan dihatinya melihat wajah orang yang ia cintai selama ini. Kini selain tak dapat melihat dia harus kehilangan kedua kakinya dan semua itu disebabkan oleh orang yang dicintainya.

Aafreda menarik napasnya, dan mengucapkan sesuatu yang merupakan keinginannya selama ini.

“Aku harap aku dapat melihat dan menyentuh wajahmu Achiel, sepertinya aku akan menyusul ibu. Aku mungkin dapat melihat wajahnya di akhirat namun aku tak akan dapat melihat wajahmu selamanya.”

Banyak manusia yang marah dengan perbuatan Aafreda dan melemparinya dengan apapun baik batu maupun tomat. Aafreda melihat ke atas langit, semua orang mengatakan bahwa langit itu biru. Bisakah suatu hari ia

dapat melihat nya?

“Selamat tinggal Achiel, aku harap kamu bahagia”

Dan ajal pun menjemput Aafreda. Dark Soul dan Putri Cenora berhasil mempersatukan kedua faksi tersebut, mereka pun hidup bahagia selamanya.

Fin

“Apa Fin!!! Kamu berkata cerita novel ini sudah selesai! Apakah penulisnya gila, bagaimana mereka membuat cerita seperti ini. Wanita bernama Aafreda tersebut walaupun ia merupakan peran figuran tapi dia memiliki hati yang lembut”

“Ahh astaga aku membenci novel ini, Aafreda kau adalah gadis yang bodoh dan naif. Dan kau Dark Soul lelaki kurang ajar. Hah aku harus tidur sekarang, atau aku akan mati dalam kemarahan ini”

Gadis yang memiliki warna rambut hitam sebahu, wajah bulat dan mata bewarna coklat merasa marah setelah membaca sebuah novel dengan judul “Dark Soul”, Gadis tersebut memiliki nama yang sama dengan tokoh figuran wanita dalam novel tersebut, Aafreda segera menuju tempat tidurnya ia mencoba menutup matanya dan tidur.

Kematian

Keesokan paginya Aafreda terbangun dari tidurnya, ia segera bersiap-siap untuk pergi bekerja di toko roti dekat kampusnya. Aafreda merupakan mahasiswa akhir yang menempuh pendidikan di kampus yang cukup terkenal di kotanya, ia tidak memiliki orang tua sama sekali. Sedari kecil ia dibesarkan di lingkungan anak-anak yatim paitu, walaupun begitu dia masih memiliki semangat juang untuk menempuh kehidupannya menjadi lebih baik lagi.

“Selamat datang di toko roti Nyonya O’, anda ingin memesan apa?”

Aafreda tersenyum manis menyapa pelanggan yang datang.

“Aku ingin beberapa roti berisi selai cokelat”

“Baiklah, akan saya persiapkan”

Tiba-tiba Aafreda dipanggil oleh rekan kerjanya untuk menyiapkan beberapa kue yang telah dimasak di dapur.

“Aafreda, bisakah kamu ke dapaur mengambil kue yang telah siap? Aku harus membuang sampah ini terlebih dahulu”

“Ahh…itu” Aafreda menoleh kebelakang pelanggan tadi masih setia menunggunya.

“Cepatlah Aafreda”

“Baiklah, baiklah”

Aafreda pun terpaksa meninggalkan pelanggan yang menunggu nya, ia harap pelanggannya tidak akan memarahinya.

Aafreda pun kembali ke tempat pelanggan itu menunggu, namun batang hidung pelanggan tersebut sudah tidak ada lagi. Mungkin pelanggan itu terlalu kesal dan pergi karena menunggu.

Hari mulai menjelang malam, Aafreda membersihkan beberapa roti dan kue, dia juga mengambil beberapa roti dan kue yang sudah kadaluarsa untuk dibawa pulang. Aafreda berpikir sangat disayangkan jika dibuang begitu saja, ia masih bisa memakannya dan menghemat pengeluarannya.

Teriakan terdengar dari dalam kantor manajer, Aafreda pun merasa terkejut dengan teriakan tersebut. Sang manajer membuka pintu dengan raut wajah penuh kemarahan. Di belakang manajer terlihat temannya yang sedang

menundukkan kepala dengan lesu.

“Aafreda kemari kau!!” Teriak manajer

“Iya, ada apa pak?”

“Kau membuat toko ini menjadi rugi, bagaiamana bisa kau membiarkan pelanggan mencuri roti sebanyak itu”

“Mencuri? Apa yang anda…”

“Clarissa mengatakan padaku beberapa roti telah hilang, dan kemudian aku memeriksa cctv dan benar saja pelanggan yang kau layani itu telah mencuri beberapa roti di toko ini. Bagaiamana kau tidak dapat mengetahui hal

itu?”

“Itu…Clarissa menyuruhku untuk mengambil kue yang telah dibuat didapur”

“Aku tidak bisa membiarkan hal ini, kau sudah tidak terlalu becus dengan pekerjaanmu selama ini. Sekarang pergi dari sini, dan aku tidak akan membayar gaji untuk bulan ini!!”

“Tapi…Itu bukan sepenuhnya kesalahanku pak” Lawan Aafreda

“Kau aku pecat, sudah pergi sana. Aku tidak ingin melihat wajahmu lagi!”

Sang manajer pun kembali memasuki ruangannya dan menutup pintu dengan keras.

“Aafreda maafkan aku, aku tidak bermaksud”

Aafreda memandangi Clarissa dengan datar, iya tahu Clarissa sudah tidak menyukai sejak dirinya pertama kali bekerja disini. Hal itu dikarenakan ia memiliki paras yang rupawan sehingga membuta para lelaki sering berkunjung ke toko roti untuk melihatnya.

Aafreda pun mengabaikan Clarissa, dan mengambil tas miliknya. Ia pun dengan kesal keluar dari toko roti tersebut.

Kalau bukan karena aku, toko roti ini juga tidak akan laku. Aku yang selalu harus bertahan menghadapi pelanggan laki-laki sebanyak itu. Sialan.

Aafreda pun memandang langit malam yang dipenuhi dengan bintang. Ia menghela napas panjang, tidak ada yang berjalan lancar selama ia hidup. Haruskah ia pergi ke akhirat sekarang?

Aafreda pun berjalan dengan lesu di trotoar menuju rumahnya. Selama perjalanan ia berpikir bagaimana ia harus menghidupi dirinya sendiri sekarang, menafkahi kebutuhan pokok saja dirinya masih sulit. Aafreda tiba-tiba berhenti, ia mengadahkan kepalanya ke atas dan melihat butiran-butiran salju telah turun menghiasi kotanya.

“Salju pertama”

Aafreda melihat salju-salju tersebut dengan perasaan yang rumit. Kemudian ia dikejutkan dengan seseorang yang tiba-tiba dengan kuat menabrak dirinya, orang tersebut berpakain hitam dengan topi menutupi wajahnya. Ia memegang tas kulit dengan warna begitu mencolok, sebuah teriakan pun menyusul dari arah belakang Aafreda.

“Perampok, tangkap dia”

Aafreda pun segera mengejar perampok tersebut, disaat berlari ia melepas tasnya dan melemparkannya kea rah perampok tersebut. Tas miliknya melilit kaki perampok itu, yang menyebabkan perampok itu terjatuh ke tanah dengan keras.

Aafreda pun menarik kerah belakang perampok tersebut, perampok itu memberontak dan hampir memukul Aafreda, untung saja Aafreda mempelajari cara bertarung, dia meninju bagian wajah perampok itu dan mengangkatnya kemudian melemparkan badan perampok tersebut begitu saja ke bawah. Semua orang yang berada di lokasi kejadian terkejut melihat kekuatan gadis kecil sepertinya.

“Jangan merampok apapun, kamu masih sehat masih bisa bekerja”

Perampok itu masih mengatasi kesakitan atas kekuatan Aafreda.

“astaga tas ku syukurlah, terima kasih nona”

“Sama-sama nyonya”

Akhirnya beberapa polisi pun datang dan meringkus perampok tersebut, Aafreda pun pergi meninggalkan lokasi kejadian.

Sesampainya di tempat tinggalnya Aafreda langsung menjatuhkan dirinya ke kasur miliknya, ia membalikkan tubuhnya dan memandangi atap kamar. Aafreda kemudian mengalihkan pandangannya melihat ke arah meja belajar miliknya, ia memandangi novel yang dia baca kemarin. Aafreda pun mengambil novel tersebut.

“Sepertinya kita memiliki nasib yang sama Aafreda, kita berusaha menolong seseorang tapi tidak ada seorang pun yang akan menolong kita. Menyedihkan bukan? Apakah aku harus mengikuti jalanmu yaitu mati Aafreda?”

“Apakah ketika aku mati, semua beban di pundakku ini akan menghilang?”

Aafreda pun membalik-balikkan halaman novel tersebut dengan cepat, tiba-tiba jari nya terluka oleh ujung kertas novel yang masih sedikit tajam. Tetesan darah pun jatuh menodai kata-kata yang ada didalam novel tersebut. Aafreda pun dengan kesal menutup novel tersebut dan melemparkannya ke sembarang tempat.

Aafreda mulai bangkit untuk mandi, seketika ia merasa pandangannya mulai menggelap. Napasnya mulai sesak, dan tubuhnya terasa terbakar. Aafreda berteriak kesakitan dan terjatuh ke lantai kamarnya. Ia bingung dengan apa yang terjadi, apakah kini tuhan mendengarkan doa nya untuk mati. Kini, dirinya merasakan kesakitan yang begitu dalam ketika mati.

Sial,ada apa dengan tubuhku? Kalau begini aku tarik kembali ucapan ku. Lebih baik aku hidup daripada harus merasakan kematian yang menyakitkan.

Aafreda pun akhirnya menutup matanya secara perlahan.

“Ughh…Panas. Sangat panas, rasanya tubuhku seperti terbakar”

“Cepat padamkan api itu”

“Warriors lindungi para rakyat”

“Nona, musuh sedang menyerang bagian selatan Pharos”

“Kerahkan para Death Lion untuk membantu para Troll di selatan”

“Baik nona”

Aafreda pun membuka matanya secara perlahan, namun dirinya tak dapat melihat apapun. Dengan lemah ia menyentuh matanya, dia dapat merasakan sebuah kain menutupi kedua matanya.

Aafreda merasa terkejut ketika seseorang mengangkat tubuhnya, ia mencoba melihat orang tersebut tapi tetap saja dirinya tidak dapat melihat apapun.

“tenanglah gadis kecil, aku akan menyelamatkanmu dari sini”

Aafreda merasa bingung dengan keadaan yang dialaminya sekarang, dia merasakan kesakitan di seluruh badannya. Aafreda dapat merasakan bahwa dirinya berada di sebuah pelukan yang erat. Aafreda tidak mengerti apa yang terjadi. Mungkinkah ini semua hanya mimpi?

“Sirellia, cepat pergi dari sini. Kita tidak punya waktu lagi. Para ras human sudah memasuki wilayah ini dengan cepat. Kita harus pergi ke wilayah para undead sekarang”

“Baiklah, ayo pergi”

Aafreda mendengar suara teriakan dan kebisingan di sekitarnya. Aafreda yang masih merasa lelah pun memejamkan matanya secara perlahan.

Suara seseorang memasuki pendengaran Aafreda.

“Kita menang, para Alliance telah dipukul mundur oleh Atlas. Kini kita bisa tenang Sirel”

“Syukurlah, tapi mereka pasti tidak akan menyerah setelah kalah dua kali pun”

“Yah para Aalliance benar-benar memiliki rasa tidak pantang menyerah yang luar biasa”

“Jangan memuji musuhmu Lena”

“Ahh…Aku tidak memuji mereka, oh iya siapa yang kamu bawa di pelukanmu itu”

Aafreda merasakan pelukannya telah dilepas, ia tidak dapat melihat namun dirinya dapat merasakan bentuk dua orang yang sedang memandangi dirinya.

“Ini seorang gadis dari ras kita, sangat menyedihkan kini tubuhnya penuh luka bakar dan dia juga buta. Sebaiknya kamu membuangnya, dia tidak dapat bertahan hidup di ras kita”

“Tidak!!Aku akan merawatnya”

“Sirel apa kamu yakin? Dia cacat. Elf yang cacat pasti tidak akan diterima di ras”

“Tidak masalah, dia hanya seorang gadis kecil dan masih termasuk kedalam ras kita. Aku akan melindunginya”

“Seepertinya kamu benar-benar ingin memiliki anak bukan?”

“Kamu tahu aku tidak dapat mempunyai anak, itu yang dikatakan para Mage”

“Hah…Sudahlah jangan terlalu dipikirkan sekarang kamu mempunyai seorang gadis kecil ini bukan?”

“terima kasih Lena kamu telah menyemangati ku”

Aafreda masih tidak mengerti arah dari pembicaraan mereka. Gadis kecil? Elf? Ras? Alliance? Apa maksud semua ini. Dirinya merasa familiar dengan perkataan mereka.

Peran Utama Pria

Aafreda masih tidak mengerti dengan apa yang terjadi, dia mencoba menggerakkan badannya. Tapi begitu sulit. Aneh pikirnya, Aafreda mencoba menggapai tangan kanannya dengan tangan kirinya. Betapa terkejut nya dirinya bahwa tangannya begitu mungil dan gemuk. Ia mencoba mengolah apa yang terjadi sekarang,

Mungkinkah aku sekarang sedang bermimpi? Tapi, kenapa terasa begitu nyata

Aafreda mencoba menyentuh tubuh dan wajahnya, ia juga menyentuh bagian matanya yang masih tertutup kain. Begitu kecil dan gemuk, ini seperti sosok bayi. Tidak mungkin dirinya menjadi seorang bayi bukan?

“Sirel, apakah kamu yakin akan membawa anak itu? Kamu sudah memiliki satu anak aneh untuk dijaga, sekarang kamu membawa anak lain yang cacat”

“Tidak masalah, aku bisa membesarkan kedua anak ini sendirian Lena”

“Baiklah, kalau kamu membutuhkan bantuanku katakana saja. Ayo kita kembali ke ras sekarang”

“Ayo”

Aafreda mendengar semua perkataan kedua orang yang bersama dengannya, dia masih tidak percaya dengan yang kini dirasakannya. Aafreda mencoba mengolah informasi yang didapatkannya. Seperti ras human, lalu ada kata Alliance dan Undead, jangan bilang dirinya berada di…

Novel Dark Soul!!!

Aafreda sangat tidak beruntung dirinya memasuki tubuh seorang bayi yang tak dapat melihat sama sekali, kalau begini lebih baik dia hidup sebagai pengangguran di kehidupannya yang lalu. Kenapa dirinya bisa memasuki novel ini? Apakah Tuhan memang mendengarkan apa yang diinginkannya. Tapi yang dia inginkan adalah kematian bukan kehidupan kembali menjadi sosok yang menyedihkan seperti ini.

Aafreda merasa tidak nyaman dengan tubuhnya, ia kini harus terjebak ditubuh seorang bayi yang tidak sempurna ini. Aafreda tak pernah menemukan sosok tentang bayi ini di dalam novel yang ia baca, siapa bayi ini sebenarnya? Kenapa dia harus buta sejak lahir. Aafreda merasa sedikit iba.

Aafreda merasakan orang yang membawanya sedang berlari, yah dia dapat merasakan angin yang menyentuh sebagian luka bakar ditubuh kecilnya itu. Walaupun sedikit perih ia masih mampu menahannya dan tidak menangis. Aafreda mencoba menebak umur bayi ini, mungkin berkisar satu tahun atau lebih karena dia mampu menggerakkan beberapa otot tangan miliknya.

Kini Sirel dan Lena telah sampai di ras Blood Elf, Sirel pun berpamitan terlebih dahulu dengan Lena karena ia harus merawat gadis kecil yang berada ditangan miliknya.

“Kamu akan menyusul kan? Bagaimanapun kita harus datang merayakan kemenangan”

“Tenang saja, aku akan menyusul setelah membawanya kerumah”

Seril pun kembali berlari dengan lincah, dia memanjat dari satu pohon ke pohon yang lainnya dengan gerakan gesit. Seperti elf biasanya, kecepatan merupakan kekuatan utama mereka.

Seril pun sampai didepan sebuah gubuk jerami yang dihiasi dengan berbagai lampu bewarna hijau terang, ia memasuki gubuk tersebut. Dari luar gubuk ini terlihat biasa saja, namun didalamnya benar-benar sangat indah. Berbagai kerajinan terbuat dari kayu yang diukir oleh pengukir seni. Lampu-lampu hijau menghiasi ruangan tersebut dengan hangat. Tak lupa bunga-bunga juga dirangkai di dinding ruangan tersebut.

Seril memasuki kamar miliknya, dia pun membuka kain yang menyelimuti bayi tersebut. Seril melihat beberapa luka bakar telah menjadi nanah dengan sangat cepat. Seril dengan cepat pergi keruangan miliknya meninggalkan bayi itu terbaring sendirian di dalam kamar.

Aafreda sekarang terbaring di sebuah tempat yang cukup empuk dan nyaman, dia juga merasakan terpaan angin menyentuh kulit putih miliknya. Aafreda masih belum mengetahui siapa bayi ini sebenarnya, jika hanya sebuah peran figuran itu merupakan hal yang baik untuknya, dia dapat menjalani kehidupannya ini dengan seorang wanita baik yang mau merawat dirinya yang tidak sempurna.

KREK

Aafreda menangkap suara yang menyeramkan memasuki indra pendengaran miliknya, entah kenapa suara ini sangat terdengar jelas olehnya. Aafreda juga mendengar suara langkah kaki yang berat mendekatinya, Aafreda pun terdiam kaku. Dia tidak mampu menggerakkan salah satu bagian tubuhnya. Dia sangat takut dengan apa yang akan terjadi pada dirinya, bagaimanapun dia hanyalah seorang bayi kecil.

Aafreda mendengarkan suara napas yang berat berada didepannya, tentu saja Aafreda tau ini bukan wanita yang menyelamatkannya tadi. Wanita tadi terdengar memiliki suara napas yang lebih ringan, dan harum bunga mawar yang sedikit pekat. Sepertinya indra nya yang lain lebih peka walaupun ia tak dapat melihat.

Aafreda merasakan orang itu menyentuh jari-jari miliknya, kini Aafreda benar-benar ketakutan. Apakah dia akan dibunuh sekarang?

“Achiel? Kamu sudah kembali dari bermain?”

“Yah” Ucap Achiel kecil dengan muka tak bereskpresi

“Bagaimana menyenangkan bersama teman-teman bukan?”

“Yah”

Apakah kau hanya tau kata Yah saja bocah, beraninya kamu menjawab seperti itu kepada penyelamatku.

“Apa ini?” Tanya Achiel

“Ini adalah bayi kecil yang manis, lihat dia seorang gadis yang sangat cantik bukan?”

“Dia buta”

Hei, haruskah kamu mengatakan hal menyakitkan seperti itu kepada seorang bayi, sialan.

“Jangan seperti itu, lihat dia benar-benar tidak menangis sama sekali sejak ibu membawanya dari tempat perang. Kamu tahu Achiel dia bertahan hidup dari perang itu. Akhirnya aku membawanya”

“Apakah memungut sesuatu adalah hobimu?”

Seril terdiam mendengar ucapan yang selalu menyakitkan dari mulut anak yang telah diselamatkannya, Aafreda yang mendengar ucapan bocah itu merasa marah. Aafreda pun mulai bergumam tak jelas.

“Waaa…wa…waaaa…waaaa”

“Anak manis jangan menangis, aku ada disini. Ini ibu sayang”

Aku tidak menangis wahai wanita penyelamatku, aku sedang memarahi bocah yang bernama Achiel itu. Tunggu sebentar….

Bocah itu bernama Achiel?

Achiel?

Achiel!!!

Berarti bocah ini adalah sang Dark Soul, The Hero of Dunkelheit. Dark Soul salah satu dari empat The Hero terkuat di faksi Dunkelheit dan terkuat pertama setara dengan Lion dari faksi Alliance.

Wah, berarti aku adalah…

Aafreda sang gadis yang selalu berada di sisi Dark Soul, aku melupakan hal sepenting ini. Aku melupakan kalau Aafreda adalah gadis dengan sebuah kain dimatanya. Dia sudah buta sejak lahir, dan dia selalu memakai tudung karena bekas luka bakar yang terdapat dipipinya.

Tuhan benar-benar sangat baik padaku yah. Ingin sekali rasanya aku mengumpat.

Tapi, kalau dipikir-pikir kenapa aku bisa masuk kedalam novel ini karena aku juga merasa kasian dengan kehidupan yang dialami gadis malang ini. Setidaknya dikehidupanku yang lalu aku masih sempurna dan tak kekurangan apapun, aku bahkan memamerkan kecantikan ku. Sedangkan gadis ini harus hidup dalam ketidakmampuannya dan ketidakpercayaan dirinya akan tubuh miliknya, dia tahu dia tidak sempurna maka dari itu dia mencintai dan menjaga Dark Soul dari jauh. Dan dia tahu dia tidak akan dapat memiliki sang peran utama pria.

Menyedihkan sekali kamu Aafreda…

“Lihat Achiel dia langsung diam ketika ibu memanjakannya”

“Kamu bukan ibu ku”

Achiel pun pergi keluar tanpa sopan santun.

Wah, bocah ini tidak tahu diri. Tapi, dia adalah pembunuhku dimasa depan huhu. Sekarang aku harus bertahan hidup sampai berumur 18 tahun disini. Aku harus memikirkan sesuatu, pertama aku harus membuat Dark Soul menyukai ku. Yah, aku harus memeluk paha emas ini terlebih dahulu. Tidak masalah jika dia hanya memandangku sebagai seorang adik saja. Itu bagus, jika dia nanti menikah dengan Sang Putri aku akan mendukungnya, lalu meminta emas sebanyak-banyaknya dan pergi ketempat yang nyaman dan damai. Yah itu benar, aku akan mengajak wanita penyelamatku untuk hidup sambil menanam bunga nanti. Hahaha itu bagus, sangat bagus Aafreda. Kamu sangat brilian.

Setelah kepergian Achiel, Sirel memberikan obatan herbal kepada Aafreda dan mengoleskannya ke beberapa luka bakar ditubuhnya. Aafreda awalnya merasa sedikit kesakitan namun dia menahannya bagaimanapun dia adalah seorang wanita berumur 24 tahun di masa lalu. Luka seperti ini bukan masalah untuknya.

“Kamu benar-benar gadis yang baik, tidak menangis sama sekali. Padahal obat ini cukup perih jika dioleskan. Aku benar-benar menyukaimu gadis kecil”

Aafreda merasa tersentuh dengan ucapan wanita penyelamatnya, dia juga ingin memeluk wanita itu. Selama ini dirinya hidup sendirian dan tak pernah diperhatikan seperti ini. Aafreda merasa senang ada seseorang yang menyukainya dan merawatnya kini.

“Bu…waa…Bu”

“ah.. iya ini ibu nak. Kamu anak yang lucu sekali”

Aafreda merasakan efek obat yang memasuki tubuhnya, dia cukup takjub dengan obat tersebut karena dirinya kini tidak merasakan perih sama sekali.

Seril pun membawa Aafreda ke buaian dan menidurkannya di buaian yang terbuat dari bunga dan beberapa kayu yang sangat cantik dan nyaman. Aafreda pun merasa hangat didalam buaian ini, dengan cepat dia tertidur.

Seril keluar dari kamar miliknya, dia melihat Achiel yag sedang mengasah panah miliknya.

“Achiel ibu akan pergi ke suatu tempat, bisakah kamu menjaga adikmu?”

“Dia bukan adikku”

“Tolong kali ini saja, lagipula dia tidak menyusahkan kok. Ibu akan kembali secepatnya”

“Yah”

Seril dengan pasrah meninggalkan tempat tinggalnya, bagaimanapun pesta kemenangan harus dihadiri. Kalau tidak dia dan seluruh keluarganya akan mendapatkan hukuman.

Aafreda yang tertidur dengan nyenyak didalam buaian harus terbangun, dengan kesal Aafreda menggelengkan wajahnya ke kanan dan kekiri. Kini dirinya telah diganggu oleh seorang bocah yang akan membunuhnya dimasa depan.

Hei, aku sedang tidur disini. Apakah kamu buta bocah, biarkan aku tidur sialan.

Achiel sedang menusuk-nusuk wajah Aafreda, Achiel sangat penasaran dengan bayi yang dibawa oleh wanita itu.

TOEL TOEL

Berhenti menusuk pipiku bocah kurang ajar.

“Jelek”

Hah!!! Kau mengatakan aku jelek! Aku adalah yang tercantik tahu

“Tidak menyenangkan”

Hei, apakah kamu hanya mengucapkan kalimat singkat saja. Apakah kamu tidak pernah belajar tentang alphabet bocah ingusan.

Aafreda akhirnya merasa lega setelah diperlakukan seperti itu, namun penderitaannya belum berakhir. Achiel mencoba membuka kain yang berada dimata Alissa.

“waa…Wa..wa…”

“Berisik”

Aafreda merasa kesal, dia takut jika kainnya dibuka maka matanya yang jelek dan buta akan terlihat dan membuat takut seseorang. Dia merasa yakin mata miliknya sangat jelek hingga ditutup oleh kain. Jika bocah ini melihatnya, dia takut bocah itu akan merasa jijik dan tidak menyukainya. Kemudian kehidupan yang dia impikan tidak akan terjadi.

Berhenti, jangan menyentuh kain mata ku bocah!

“waa…wa..wa…”

“BERISIK!”

Tiba-tiba kain mata Aafreda terbuka begitu saja, Aafreda mencoba mengalihkan wajahnya kekiri agar mata nya tidak dapat dilihat oleh bocah itu. Namun, tidak ada suara terdengar dari bocah tadi. Apakah matanya sejelek dan semengerikan itu hingga membuatnya tak dapat berbicara. Aafreda pun mencoba mengarahkan pandangannya ke bocah itu. Aafreda sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya.

Dia dapat melihat!!!

Aafreda merasa bingung dia dapat melihat bocah didepannya dengan jelas, bocah itu memiliki rahang yang kokoh, wajahnya yang rupawan serta mata nya yang bewarna violet gelap sangat menawan dimalam itu. Rambut hitamnya

yang tak terurus menambah ketampanan bocah kecil itu. Aafreda merasa takjub, bahkan bocah ini mengalahkan pria-pria yang sering mengajaknya kencan di masa lalunya. Benar-benar sangat tampan.

Pantas saja anak ini merupakan peran utama pria dalam novel, jika peran utama pria seperti ini bagaimana dengan peran utama wanita. Pasti lebih cantik.

Aafreda melihat bocah itu memandangnya dengan pandangan datar. Seperti yang dikatakan dalam novel pria ini terkenal dingin dan bengis.

Kain tersebut kembali menutupi mata Aafreda, Aafreda merasa kesal kenapa harus ditutupi kain lagi jika dia dapat melihat dengan jelas. Aafreda mencoba meraih kain tersebut dengan tangannya dan membuka nya. Anehnya, kain tersebut tidak dapat dibuka sama sekali bahkan Aafreda telah mengeluarkan seluruh kekuatan otot bayi kecil miliknya.

Bagaimana anak ini membuka kain mata ku? Apakah ketika aku

sudah besar baru bisa membukanya, baiklah ketika aku besar seperti bocah itu,

aku akan membukanya dan melihat dunia hahaha.

Aafreda walaupun kamu telah mati, seharusnya kamu tahu bahwa kamu dapat melihat. Kenapa kamu tak pernah membuka kain penutup matamu. Mungkin mata mu memang jelek, tapi setidaknya kamu membukanya agar dapat melihat pria yang kamu cintai, ibu yang kamu sayangi dan langit yang kamu mimpikan.

Semoga kamu tenang disana, aku akan menggantikanmu disini dan membuat kamu dan ibumu bahagia Aafreda. Aku berjanji.

Walaupun semua ini diluar nalar nya, Aafreda merasa yakin ia memasuki dunia novel karena keinginan Aafreda yang asli agar bisa hidup bahagia bersama ibunya.

Tapi cerita ketika Aafreda masih kecil serta Dark Soul masih anak-anak tak pernah terdapat di dalam novel tersebut.

Cerita dalam novel dimulai sejak Dark Soul berusia 15 tahun, itu adalah pertama kalinya Dark Soul mengeluarkan kekuatan The Hero nya dan sejak berumur 16 tahun dia diangkat sebagai The Hero of Dunkelheit.

Sepertinya Aafreda harus memulai semuanya dari awal dengan benar.

Kini saatnya berjuang kembali Aafreda.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!