NovelToon NovelToon

Assassin Terhebat Terjebak Di dunia Novel Sebagai Antagonis

1.Zero The Jagger Vs Jack The Supreme Divine Assassin

Zero Dengan mata Berbinar membalik Setiap halaman Buku yang ia Baca, tidak henti-hentinya ia berkomentar tentang buku yang ia baca.

Buku yang ia baca adalah sebuah novel yang berkisah tentang Seorang Hero yang melindungi umat manusia dari Demon God. Sebenernya ia tidak sengaja menemukan Novel ini sewaktu sedang menjalankan misi.

Ia hanya membaca beberapa halaman dan langsung membuatnya jatuh Cinta, Namun yang aneh dari novel ini adalah Novel ini selalu muncul disaat dirinya sedang Menjalankan misi berbahaya.

Novel ini juga tidak memiliki Nama Penulis yang membuat sangat sulit dicari. Meski begitu ia mengesampingkan hal itu dan Fokus untuk membaca Novel ini tanpa masalah.

Buku Novel dengan Total Volume 15 dan memiliki 700 halaman masing-masing Buku. Zero Berhasil mengumpulkan semua Volume dan yang ia baca sekarang adalah volume terakhir.

Zero menghela nafas pelan lalu menutupi buku yang ia Pegang, Ia memijat Dahinya lalu tersenyum Lebar.

"Buku ini amat seru dan menarik. Dibandingkan Novel-novel yang pernah Ku baca Hanya Novel inilah yang membuat jatuh Cinta."Ucap Zero Sambil meminum Teh.

Ia sekarang sedang duduk disebuah Villa ditengah Hutan. Villa Ini ia sewa dari rekan kerjanya yang sedang pergi keluar Negeri.

Zero memiliki penampilan pria tua dengan dengan yang berambut putih dan memiliki Tubuh yang kekar. Ia sekarang sedang menggunakan pakaian Tempur dan sekitarnya terdapat banyak senjata Api.

Mulai dari Senjata Laras panjang hingga Laras Pendek berada didepannya, Ia memasukkan buku itu kedalam jubahnya lalu mempersiapkan Senjatanya.

Ia mengambil Dua Buah Pistol Revolver yang ia Simpan dikedua Pinggulnya. Lalu mengambil Senapan Laras panjang yang ia taruh di Punggungnya. tidak lupa ia membawa banyak amunisi karena malam ini akan jadi pertempuran Panjang.

"Baiklah semuanya sudah Siap, Jadi kapan anda ingin Menyerang?"Ia menatap Tajam Pepohonan dari balok.

Tidak lama terdapat seorang Pria keluar dari balik pepohonan. Pria Itu Memiliki Rambut hitam panjang yang diikat dan berpakaian Lengkap sepertinya.

Ia menatap Zero yang sedang berdiri di balkon. Ia Menarik Pedang dari balik punggungnya lalu mengarahkan Pedangnya Kearahnya.

"Aku Jack The Supreme Divine Assassin mengajak Berdual Zero The Jagger."Jack Menatap mata Hitam Zero.

Zero mengangkat Kedua Bahunya lalu loncat dari atas balkon. Ia berjalan lalu berdiri Didepan Jack. Mata Jack dipenuhi Oleh nafsu membunuh sedangkan Mata Zero dipenuhi ketenangan.

"Kau tahu bukan aku sudah lama pensiun dari Dunia Assassin?."tanya Zero.

Jack Menggangguk"tentu saya tahu, namun saya hanya ingin mendapatkan Gelar pembunuh Bayaran Terhebat setelah mengalahkan Pembunuh bayaran Terhebat Sebelum Saya. Yaitu Anda Zero."Jawab Jack.

Didalam Underworld Terdapat Peringkat Yang menjadi rebutan semua pembunuh bayaran, Zero adalah Pembunuh bayaran Yang mendapatkan Posisi pertama Selama 40 tahun dan tidak pernah turun dari Posisi Pertama.

Hingga akhirnya ia pensiun dan digantikan oleh Peringkat Kedua Jack The Supreme Divine Assassin, Alasan Jack mengajak Zero Berduel adalah untuk membuktikan Dirinya layak mendapatkan Posisi Pertama dalam Underworld.

Selama ini ia selalu dikatakan beruntung atau tidak layak karena ia mendapat Peringkat Pertama karena Zero yang pensiun dari Underworld, Oleh karena Itu ia akan Membuktikan Ia layak Mendapatkan Posisi pertama.

Zero Menghela Nafas Pelan lalu melipat Tangannya"Baiklah aku terima tantanganmu, Namun jangan marah Jika aku Curang."Ucap Zero Sambil tersenyum.

Jack tentu mengerti kenapa Zero berkata Seperti itu, Zero tidak lagi muda yang berarti ia tidak bisa menggunakan Kekuatannya penuh seperti ia muda Dulu dan Yang berarti Zero hanya akan menggunakan Senjata Api dan Taktik Bertempur.

"Baiklah Aku setuj-!"

Ratusan Tikaman berhasil ia tangkis menggunakan Pedangnya, Jack terpukul Mundur cukup jauh dan menatap Zero Dengan Tajam.

Zero baru saja Menusuknya Menggunakan Sebuah Pisau Kecil dan yang membuatnya takjub adalah Ia bisa meluncurkan Ratusan tikaman dalam waktu Beberapa Detik saja.

"Kenapa Kau diam? takut?"Ucap Zero, ia lalu menarik Kedua Revolver lalu membidik Jack.

Zero melepaskan Beberapa Tembakan namun Tembakan itu berhasil Ditangkis dengan Pedang Jack.

Jack melesat kearah Zero, Dengan Cepat ia Sampai Didepannya. Jack mengeluarkan Tebasan Horizontal yang mengarah ke kepala.

Zero Tersenyum"Anak-anak jaman sekarang Cepat juga ya."

Zero menekuk Tubuhnya Kebelakang yang membuat Tebasan Horizontal itu gagal mengenainya, Jack Dengan Cepat Meluncurkan Ratusan Tebasan Pedang namun semua itu Berhasil Dihindari dengan Mudah.

Tiga puluh Menit berlalu dan sekarang Zero dan Jack Mendapatkan Luka parah.

Villa Yang dulu berdiri kokoh sekarang hancur berantakan karena terkena Tebasan Pedang Jack dan pepohonan yang berada cukup dekat dengannya mereka ikut terkena Imbasnya.

Sekarang terdapat Banyak sekali Bekas tebasan Pedang Ditanah, Ratus Bekas Tebasan Pedang Seukuran Pria dewasa dan 4 bekas Tebasan Pedang Seukuran Bus.

Tiga Tebasan itu yang membuat Tanda Seperti tanda Silang Ganda yang merusak hampir seluruh area Disekitar mereka.

Zero Mendapatkan Banyak Luka tebasan sampai-sampai Tangan Kanannya putus karena tebasan Pedang Jack, Jack tidak dikatakan Lebih baik karena ia juga Mendapatkan Banyak Tembak dan Tikaman Pisau.

Meski begitu tidak ada tanda-tanda Menyerah dari mereka Berdua, Mereka berdua saling memandang dari kejauhan.

"Jika saja aku dua puluh tahun lebih muda pasti aku bisa dengan mudah mengalahkannya."Ucap Zero Sambil tersenyum pasrah.

Dikondisinya Sekarang ia kemungkinan Kecil ia akan keluar sebagai pemenang namun itu tidak menjamin keselamatannya jika ia keluar sebagai pemenang.

Ditambah lagi Pendarahan yang ada ditangan kanannya tidak memungkinkan ia keluar sebagai pemenang.

"Zero, kau masih amat kuat diusia yang tidak lagi muda, aku memujimu dari lubuk hatiku yang paling dalam."Jack menundukan kepalanya.

Lalu ia memasang posisi menyerang" jadi Mari kita kerahkan seluruh kekuatan yang tersisa!."Jack melesat Kearahnya dengan Cepat.

Zero tersenyum tipis lalu bersiap untuk menembak Jack. Jack tiba didepannya lalu menebas dengan Cepat disaat itu juga Zero Berhasil membidik Jack tepat Dikepalanya.

Dipersekian Detik Zero menarik pelatuh Revolver dan Tebasan Pedang Jack Berada sangat dekat Dikepalanya.

*DOOOR!

*SHIIIING!

Peluru Revolver berhasil Mengenai Kepala Jack namun Tebasan Pedang Jack berhasil memotong Kepalanya.

Jack terjatuh seperti Boneka yang kehilangan Benangnya dan Zero berdiri dengan kondisi Kepala yang menggelinding dibawah.

'Aku menang? apa ini bisa disebut kemenangan? Ah, Setidaknya aku bisa membaca volume terakhir Novel favoritku, Sekarang aku bisa mati dengan tenang.'

Zero Mati.

...----------------...

Zero merasa dirinya seperti tenggelam diair namun ia sama sekali tidak merasa dingin ataupun sesak, Ia malah merasa suatu kehangatan menjalar Diseluruh tubuhnya.

"ah, apakah ini Kematian? Ini jauh lebih baik dari yang kuperkirakan."

Zero membuka matanya dan didepannya terdapat sebuah Layar biru muda tranparans. Dilayar Biru muda itu terdapat sebuah tulisan.

[ **APAKAH ANDA INGIN KEHIDUPAN KEDUA? ]

[ YES OR NO** ]

"Kehidupan kedua? Maksudnya reinkarnasi?"

Zero mengelus dagunya lalu mengangkat Kedua Bahunya"Lebih baik aku mencobanya terlebih dahulu."Zero menekan Tombol Yes.

seketika Layar biru muda itu mengeluarkan tulisan Baru lalu Didepannya Terdapat Banyak sekali Ilustrasi Gambar Dengan nama-nama Job Class.

[ SILAHKAN PILIH ZERO JOB CLASS ANDA! ]

"Zero Job Class? Maksudnya aku harus memilih Job Classku seperti Game RPG yang pernahku mainkan? ini menarik!."Zero Melihat layar Biru muda didepannya yang berisi Tentang Deskripsi setiap Job Class.

Hunter. Engineer. Alchemy. Saint. Warrior. Swordman. Archer. Mage. Priest dan masih banyak lagi. Setiap Job Class memiliki Skill aktif dan skill pasif yang berbeda-beda tergantung Job Class yang dipilih. dan Stat akan naik tergantung Job Class yang dipilih.

"Yang mana harus kupilih?."Ucap Zero Sambil memperhatikan Ribuan Job Class didepannya.

Setelah lama memilih Akhirnya Ia melihat 6 Job Class yang membuat tertarik.

[ **Job Class : Tamer.

Dengan Job Class ini anda dapat membuat Beast menjadi Rekan anda. Exp akan dibagi tergantung jumlah Beast yang anda Jinakkan. Job Class dapat berevolusi

nama : Revenge.

Tipe Skill : Aktif.

Efek : Stat Beast akan naik 30%.

cooldown : 3 Menit.

Nama : Liked by beasts.

Tipe Skill Pasif.

Efek : Kesan Anda terhadap Beast yang anda temui akan naik dan anda tidak akan diserang Monster tipe Beast. ]

[ Job Class : Lancer.

dengan skill ini anda dapat menggunakan senjata Tipe tombak lebih baik dari Job Class Warrior. Job Class dapat berevolusi.

Nama : Piercing Triple Penetration.

Tipe Skill : Aktif.

Efek : Meluncurkan Tiga Tusukan dengan cepat dan akurat. Dan Mengabaikan Defense musuh. Menimbulkan Damage 170%

Cooldown : 1 menit.

Nama : A Lancer's Rage.

Tipe Skill : Pasif.

Efek : Stat akan naik 1% Setiap anda Berhasil Melakukan gerakan menusuk sebanyak Seribu Kali. ]

[ Job Class : Swordman.

Anda dapat menggunakan Senjata Tipe pedang dan dapat menambahkan Damage Sebesar 10%. Job Class dapat berevolusi.

Nama : Double Slash.

Tipe Skill : Pasif.

Efek : mengeluarkan Dua tebasan Ganda yang menimbulkan Damage 150%

Cooldown : 20 detik.

Nama : Spirit Soul.

Tipe Skill : Pasif.

Efek : menambahkan Ketajaman senjata dan menambahkannya Damage sebesar 30% ]

[ Job Class : Warrior.

Job Class Yang hanya dimiliki para Pejuang yang memiliki semangat Juang yang tinggi. Job Class dapat berevolusi

Nama : Berserker.

Tipe Skill : Aktif.

Efek : Stat akan Naik 50% dan menambahkan Damage Sebesar 150%.

Cooldown : 5 menit.

Nama : fighting spirit.

Tipe Skill : Pasif.

Efek : ketika dimedan Perang Damage akan bertambah sebesar 25%. ]

[ Job Class : Monk.

Job Class yang menggunakan Tangan atau Iron Gloves sebagai senjata. Job Class Dapat berevolusi.

Nama : Palm Strike .

Tipe Skill : Aktif.

Efek : meluncurkan sebuah Pukulan yang menimbulkan Damage Sebesar 120%.

Cooldown : 10 detik.

Nama : peace of soul .

Tipe Skill : Aktif

Efek : membuat host tetap tenang. ]

[ Job Class : Professional Engineer

Dengan skill ini anda dapat membuat Senjata dari bahan apapun dan pemahaman anda dalam permesinan meningkat tajam. Anda bisa membuat apapun!. Job Class dapat berevolusi.

Nama : The Machinist's Steel Hand.

Tipe Skill : Aktif.

Efek : Menambah damage sebesar 60% disetiap senjata yang anda buat dan menambah Damage Senjata sebesar 45%.

Nama : The Steel Hand of the machinist.

Tipe Skill : Pasif.

Efek : Anda dapat membuat senjata dan barang apapun yang anda lihat dan menyimpan didalam System. Tangan anda akan sekeras Baja**! ]

2.Reinkarnasi

Dari Lima Job Class terdapat Satu yang membuat tertarik. Itu adalah Job Class Professional Engineer. Satu hal yang membuatnya tertarik dengan hal ini karena dideskripsi terdapat kalimat Membuat Senjata Apapun.

"Tangan sekeras Baja dan dapat membuat Senjata apapun? Heheheh.... aku penasaran apakah job ini bisa membuat sebuah Senjata api."Ucap Zero Sambil terkekeh kecil.

Zero berpikir cukup lama hingga akhirnya ia memilih Job Class Professional engineer. Ketika Ia menekan Kartu Job Class Professional engineer terdapat Cahaya Putih yang mengelilinginya lalu menghilang beberapa detik kemudian.

"Aku tidak merasakan perubahan apapun? Eh?!."Kalimat Zero Terpotong karena Layar Biru muda didepannya berubah.

[ Anda memilih Job Class Professional engineer ]

[ Stat Dexterity dan intelligence Anda bertambah 7 .stat stamina dan Strength bertambah 5 ]

[ Anda mendapatkan Skill The Machinist's Steel Hand dan The Steel Hand of the machinist ]

Zero merasakan sesuatu mengalir Dikepalanya, Ia tidak tahu pasti apa yang mengalir Dikepalanya yang pasti itu bukan pendarahan Otak.

"Hmm... Apa sudah selesai?."Zero melihat sekeliling dan tidak menemukan apapun.

Hingga tiba-tiba ia melihat Layar biru muda didepannya berubah lagi.

[ Anda selesai memilih Zero Job Class sekarang anda akan dipindahkan Secara otomatis ]

[ Semoga anda Menikmati kehidupan Kedua Anda ]

Zero melihat Kakinya mulai hilang seperti butiran debu dan diikuti oleh beberapa bagian tubuh lain hingga akhirnya ia seluruh tubuhnya hilang seperti debu yang tertiup angin.

...----------------...

Seorang pria tua berpakaian Seperti Seorang Butler dengan panik menghalangi Pria didepannya.

"Tuan! saya mohon Tenang lah sedikit."Pria berpakaian Butler itu mencoba menenangkan Pria yang mencoba masuk kedalam Ruangan.

"William! Apa kau menentang perintahku?!"Ucap seorang Pria Paruh baya bermata merah dan memiliki rambut panjang, Terdapat sebuah Jenggot hitam tipis diwajahnya.

Pria itu menatap Tajam Butler yang bernama William. William tidak menelan ludah melihat tatapan tajam Tuannya.

"Mana berani Saya melakukan hal itu, Saya tidak menentang anda saya hanya meminta anda untuk tenang! Saya mohon pikirkan Kondisi orang dibalik pintu ini!"Ucap William sambil melebarkan Kedua tangannya.

Pria itu duduk dilantai sambil menatap tajam Wiliam"Baiklah, aku akan bersabar, Jika sampai terjadi hal yang tidak diingin pada putraku! Tidak akan ada High Priest diutara!."Pria itu melipat tangannya dan memasang wajah Cemberut.

'Putraku kuharap kau baik-baik saja.'

William dengan hati-hati ikut duduk dilantai, Didalam hatinya ia merasa bersyukur karena tidak tebas menjadi Dua oleh Tuannya.

'Tuan Muda Bertahanlah!.'Batin Wiliam.

sementara didalam Ruangan terdapat seorang Pria muda yang berbaring dan dikelilingi oleh 4 orang berpakaian seperti Pendeta.

Mereka terlihat sedang merapalkan beberapa mantra magic untuk mengobati pria muda itu.

" { Purification } "

" { burst Healing } "

" { Divine Purification } "

" { Evil energy protector } "

"Tuan! Demonic Energy masih memakan jiwanya! Bagaimana ini?!."Ucap salah satu High Priest.

Kalimat itu dilontarkan sambil menatap Orang disampingnya, Orang itu adalah ArchBishop atau Uskup Agung Roy Hodgson dari Gereja Gaia.

Pria muda yang sedang mereka obati sekarang adalah Anak tunggal dari Archduke Gerald Von Dunkenheit yang merupakan Bangsawan Besar dikerajaan Gottlich.

Ia sebelumnya secara Tiba-tiba mendapatkan Surat Permintaan bantuan dari Archduke Gerald Von Dunkenheit, biasanya ia akan menolak permintaan bangsawan manapun namun yang meminta bantuan Sekarang adalah seorang Archduke yang merupakan Bangsawan Besar.

Ia membawa 5 high Priest keutara untuk membantunya. Ia Menduga Alasan Archduke Gerald Meminta bantuan dirinya karena Anak tunggalnya yang koma karena Diserang Devil 5 tahun silam.

Ia sama sekali tidak menduga Kondisi Anak Gerald sampai separah ini, jiwa anaknya hampir seluruhnya hancur karena demonic Energy dan sekarang Dia sedang berusaha untuk mempertahankan Jiwanya untuk tetap selamat meskipun tidak utuh.

"Kita tidak punya pilihan lain! Kita harus menggunakan Super Tier Magic Spell!."

Roy menyuruh 4 High Priest Untuk mengalirinya Mana mereka padanya, keempat High Priest itu mengalirkan seluruh Mana mereka pada Roy dan seketika mereka berempat Jatuh Pingsan Karena kehabisan Mana.

Lingkaran sihir berwarna putih muncul dibawah kakinya" { Wahai cahaya yang menyinari Dunia! Tolonglah Kami mengusir makluk Jahat ini! Supreme soul purification! } "lingkaran sihir itu bersinar amat Terang dan redup 7 detik kemudian.

"Apa Berhasil?."Roy berjalan mendekat Kearah anak Gerald. ia lalu menggunakan Mantra Magic { Soul Check }

Roy menghela nafas Pelan lalu menggelengkan kepalanya dan ia memasang tampang sedih.

"Sayang sekali nasibmu nak. Kuharap ayahmu menerima kondisinu sekarang."Roy berjalan kearah pintu kamar dan memperlihatkan Archduke Gerald dan Kepala pelayan William yang sedang duduk dilantai.

Gerald melesat kearah Roy dan menanyakan Kondisi Anaknya sekarang, Roy hanya menggelengkan kepalanya dan Gerald Terjatuh mendengar kondisi anaknya sekarang.

Gerald tidak henti-hentinya menjambak rambutnya dan menyalahkan dirinya, William menenangkan Gerald dan meminta Gerald Untu masuk kedalam.

Gerald Melihat anaknya dan berjalan lalu memeluk Putra Satu-satunya itu.

"Aku harusnya menolongmu waktu, Aku harusnya menolongmu waktu itu nak, Maaf, Maafkan ayah karena tidak bisa melindungi mu dengan baik! MAAF!."Gerald menumpahkan seluruh kesedihannya.

William ikut menangis sedangkan Roy memasang tampang masam.

"Apa kita tidak bisa melakukan apapun?."Tanya William sambil mengelap Air matanya.

Roy menghela napas pelan dan menggelengkan kepalanya"tidak mungkin. Aku mungkin bisa menyembuhkan kerusakan pada jiwa namun mengembalikan Jiwa yang sudah Hilang itu mustahil untuk dilakukan."Jawab Roy.

Kondisi anak Gerald sekarang biasa disebut Lost Soul. Lost Soul adalah sebuah Kondisi dimana jiwa Korban Hancur dan kondisi Raga masih dalam kondisi baik. Ini biasanya terjadi ketika Demonic Energy memakan habis jiwa Korban tanpa sisa dan menyisihkan Raga tanpa jiwa.

Biasanya orang Yang terkena kondisi ini akan dinyatakan Mati secara Harfiah dan biasanya Raga Akan diracun dan dibiarkan mati agar sang korban bisa mati.

Jika tidak dibunuh maka orang yang terkena lost Soul akan menjadi Wadah para Devil atau demon.

Roy mereka ia hanya mengganggu dan memutuskan untuk keluar dari kamar. namun ia merasakan Divine Power dalam Jumlah besar yang berasal dari Tubuh anak Gerald.

"Ini! Jangan-jangan!."Roy Membelalak mata melihat kejadian didepannya.

Divine Power mengelilingi tubuh anak Gerald. Gerald mengerutkan keningnya melihat kejadian didepannya.

"Apa ini? Roy apa yang terjadi pada anakku?!."Ucap Gerald sambil melirik kearah Roy.

Roy tidak menjawab dan malah terlihat Tersenyum Lebar" Sungguh indah!."

"Cih dasar tidak berguna!."Gerald Menarik Pedangnya dan bersiap untuk menyerang.

Divine Power mulai menghilang dari Tubuh anak Gerald, Tubuh anak Gerald Perlahan bangun sambil memegangi Kepalanya.

"Dimana aku?"

Gerald, Roy dan Wiliam melebarkan matanya melihat Anak Gerald Bangun dan berbicara.

Gerald Menjatuhkan Pedangnya lalu berjalan Perlahan Kearah anaknya"Ares? apa itu kau?."Ucap Gerald.

Anak Gerald Yang bernama Ares hanya terdiam sambil Memijit keningnya, ia lalu menoleh dan tersenyum"Lama tidak bertemu ayah."Ucap Ares sambil tersenyum.

Gerald memeluk Ares dengan erat. William yang ada disitu jug turut ikut memeluk Ares. sedangkan Roy tidak bisa mempercayai keajaiban yang ada didepannya.

3.Identitas

Zero membuka matanya lalu melihat kearah Jendela yang Berada tepat disampingnya. Sudah seminggu ia Berada didunia ini dan Ia sudah mengetahui Namanya sekarang.

namanya sekarang adalah Ares Von Dunkenheit yang merupakan Putra tunggal dari Archduke Gerald Von Dunkenheit. Dari yang ia tahu Ares adalah Antagonis Utama yang akan Membunuh rekan-rekan Hero.

Namun itu bukan kemauan Ares tapi karena Lost Soul membuat Jiwa Ares musnah tak tersisa dan digantikan oleh jiwa Seorang Greater Demon.

Dan dunia yang ia tinggali sekarang adalah Dunia yang bernama Yggdrasil dan kerajaan yang ia tempati sekarang adalah kerajaan Gottlich yang merupakan Kerajaan Dengan kekuatan Militer terkuat kelima diyggdrassil.

sewaktu pertama kali ia Berada didunia ini Ia sempat berpikir, Apa-apaan ini?. Ia bereinkarnasi menjadi seorang Antagonis dari cerita novel yang ia baca dan lagi ia Berada dimasa sebelum kedatangan Hero.

Lebih tepatnya Dua tahun sebelum kedatangan Hero. Berdasarkan yang ia tahu Terdapat 4 Hero yang dipanggil dari Dunia lain dan mereka datang secara berurutan.

Namun yang menjadi masalah sekarang adalah bagaimana caranya bertahan didunia Ini?. Ia tidak mengetahui dengan Jelas ending novel ini karena 10 halaman Terakhir Disobek yang membuat ia tidak mengetahui Dengan jelas ending novel ini.

Namun Jika ia Ingat-ingat Setelah Demon God dikalahkan Oleh 4 Hero terdapat 2 entitas yang masih mengawasi Yggdrasil. Mereka adalah demiGod Dan Monarch.

Hanya sedikit yang ia ketahui tentang Dua entitas ini namun yang ia ketahui Mereka bersikap Netral dan tidak akan ikut campur dalam urusan apapun.

Semakin dipikirkan maka semakin pusing dirinya, Zero berjalan kearah jendela lalu melihat pemandangan diluar.

Pegunungan Bersalju, Dataran yang dipenuhi Salju dan sebuah Istana yang berada dipuncak Gunung Es.

Ini adalah wilayah Utara, Wilayah paling berbahaya sekaligus paling dingin dan Makmur. Wilayah ini dikuasai oleh ayahnya yang merupakan Seorang Archduke.

Wilayah ini dikatakan paling berbahaya karena banyak Monster berlevel Tinggi berkeliaran diwilayah Utara dan wilayah ini adalah Wilayah paling dingin dikerajaan Gottlich. Kerajaan ini dibilang makmur karena hampir tidak ada Warga yang kelaparan dan kedinginan.

Ini karena ayahnya yang Menjanjikan keamanan dan ketentraman wilayah Utara, Sandang Pangan didaerah ini terbilang cukup Murah dibandingkan kota-kota lain karena makanan Pokok Orang-orang wilayah Utara Adalah Daging monster dan Daging Beast.

Karena banyak Monster dan Beast diwilayah Utara membuat Perburuan Menjadi hal yang sering dilakukan Oleh Orang-orang wilayah Utara.

Daging monster dan Beast menjadi makanan pokok masyarakat disini karena Hanya Daging monster dan Daging Beastlah yang bisa dimakan disini.

Sayur-sayuran hanya bisa dipesan dari Luar kota dan itu membutuhkan waktu lama karena Medan yang mereka lalui cukup Extrim. butuh waktu berminggu-minggu Untuk sampai diwilayah Utara dan sekalipun mereka sampai barang yang mereka bawa akan Membusuk karena terlalu lama disimpan.

Zero Tertawa Kecil"Apa ini bisa dibilang sebuah Anugerah atau Sebuah Kutukan? Entahlah."Ucap Zero Sambil memandangi Pemandangan dari balik Jendela.

*Tok Tok Tok.

Zero mendengar suara pintu diketuk.

"Masuk."

Pintu kamar terbuka dan menunjukkan seorang pria tua berpakaian Butler, Ia adalah Kepala Pelayan William.

William menundukkan kepalanya lalu baru berbicara.

"Tuan Muda, Tuan Gerald sudah menunggu anda diruang makan."Ucap William.

Zero mengangguk Pelan"Baiklah aku akan turun, Tapi aku akan ganti baju terlebih dahulu."Ucap Zero.

William Menggangguk pelan"Baiklah saya akan menunggu anda diluar, Jika anda membutuhkan bantuan panggil Saya."William menundukan kepalanya lalu Berjalan keluar kamar.

Zero berjalan kearah lemari baju lalu membukanya, Zero memasang tampang datar ketika melihat Baju-bajunya Sekarang.

"Ini benar-benar mengingatkan ku pada abad pertengahan."Ucap Zero.

Zero memilih salah satu baju lalu memakainya lalu keluar dari kamar, diluar kamar terdapat William yang sedang berdiri menunggu Dirinya.

"Ayo."

"Baik Tuan Muda."Ucap William lalu berjalan didepannya.

Memerlukan Waktu kalian turun Keruang makan karena Kamarnya sendiri Berada dipaling atas Istana Ini.

William membuka pintu dan memperlihatkan Sebuah Meja Panjang dengan Dua kursi. satu kursi itu Berada ditengah dan satu lagi berada disisi kiri.

Gerald duduk ditengah lalu menoleh kearahnya, Gerald tersenyum melihat Zero. Zero lalu berjalan dan duduk di kursi yang sudah disediakan.

"Apa kabar mu nak? Apa kau Baik-baik saja?"Tanya Gerald.

Zero tersenyum lalu mengangguk pelan"Kabar saya baik ayah dan Saya sudah jauh lebih baik sekarang."Jawab Zero.

Mereka berdua berbincang-bincang Seperti Seorang ayah dan anak, mereka berbincang-bincang cukup lama sampai tidak menyadari niat mereka sebenarnya.

"Ah, sepertinya aku lupa, William Siapkan makanan sekarang."

William mengangguk Pelan lalu Menuju dapur untuk mengambil makanan, Suasana hening Menghiasi ruang makan hingga Gerald memecah keheningan.

"Ares. Apa tubuhnya Sudah benar-benar Bisa digerakkan?"Tanya Gerald khawatir.

Zero menghela nafas pelan menganggapi pertanyaan Gerald lalu Menggelengkan kepalanya"Ayah, Aku sudah bisa menggerakkan Tubuhku dan aku baik-baik saja, Aku tidak merasakan sakit apapun ditubuhku."Jawab Zero Tegas.

Sebenarnya ini bukan kali pertama Gerald Bertanya hal ini, Ia sudah bosan mendengar Pertanyaan Gerald sampai Ia sudah tahu apa yang akan ia katakan jika Gerald Bertanya lagi.

meskipun Zero merasa terganggu Ia tahu Gerald mempertahankan Hal itu karena khawatir dengan dirinya. bagaimanapun Gerald ayahnya sekarang dan Lagi Ingatan Ares Benar-benar tercampur kedalam Ingatannya Sekarang.

Itu membuat perasaan Ares menjadi Lebih menghormati Gerald dan mulai Menganggap sebagai ayahnya sendiri, meskipun jika dihitung umur Ia 4 Tahun lebih muda dari Gerald.

Mereka berdua berbincang-bincang cukup lama hingga akhirnya Makanannya Siap. Terdapat Beberapa Maid yang membawa Makanan dan William yang membawa Sebotol Wine dengan satu buah Gelas.

Para maid itu meletakkan makanan dan minuman tepat didepannya, Bau harum dari makanan membuat perutnya berbunyi.

"....???"William melihat Zero sambil menahan Tawa dan ayahnya Pun ikut Melakukan hal itu.

"Hahaha.... sepertinya ada yang sudah kelaparan Disini, nah mari kita makan."Ucap Gerald lalu mulai memakan makanannya diikuti Oleh Ares.

Selama Mereka makan Gerald Tidak henti-hentinya Berbicara tentang Kesehatannya dan Zero tetap melakukan seperti biasanya.

jamuan makan telah selesai yang menyisakan para Maid yang sedang Membereskan peralatan Makanan.

"Kalau begitu aku akan kembali kekamar."Zero hendeka bangun namun Ia terhenti.

"Tunggu, Nak ada yang ingin aku bicarakan Denganmu."Ucap Gerald sambil menatap Mata Zero.

"Baiklah."

Zero Dan Gerald pergi Keluar dari Istana.

...----------------...

Mereka Berdua Berjalan Dipekarangan Istana, Ini kali pertama ia melihat Taman Bunga didalam istana dan lagi Udara disini lebih hangat dibandingkan bagian istana lain.

Taman ini cukup luas dan memiliki beragam macam Jenis Bunga, Mereka berdua Berjalan sambil menghirup Udara Hangat dari ruangan itu.

"Kau tahu Tempat ini Adalah Tempat kesukaan Almarhum Ibumu Dulu. Tempat ini dulunya hanya sebuah Lahan kosong hingga Ibumu merenovasi lahan kosong ini besar-besaran hingga jadi seperti sekarang."tutur Gerald.

Gerald menjelaskan Tahap-tahap pembuatan Taman Bunga ini, Tanah ini diimpor dari Sebuah wilayah yang memiliki tanah yang subur dan Benih-benih Bunganya dibeli dari seorang Saudagar.

Gerald Juga menjelaskan Kenapa Tempat ini lebih hangat dan Lebih bercahaya Dibandingkan Tempat lainnya, Hawa hangat dari tempat ini berasal dari magic stone Monster yang memiliki elemen Api.

magic Stone ini dipasang dibeberapa tempat hingga menghasilkan Suhu Hangat yang pas untuk bunga bisa tumbuh, untuk pencahayaan Ibunya Menggunakan Sebuah Magic Spell yang bisa menghasilkan Cahaya sama persis seperti Cahaya Matahari dan terbuatlah Tempat ini.

Zero menyipitkan matanya mendengar Penjelasan Gerald"Apa alasan ayah menceritakan Hal ini?."Tanya Zero. Sejak Masuk Taman ini ia memperhatikan gerak-gerik Gerald dan menyimpulkan Gerald ingin melakukan sesuatu.

Gerald tidak menjawab dan melanjutkan perjalanan lalu berhenti Disebuah Pohon. Pohon itu cukup besar dan hingga ranting-rantingnya menggapai Langit-langit ruangan.

Gerald Memasang wajah Sedih lalu menyentuh Pohon itu, Jantung Zero berdetak cukup kencang dan ia merasakan perasaan asing dalam dirinya.

'Apa ini? Apa aku sakit?'Batin Zero.

"Ibumu adalah satu-satunya wanita yang menganggapku sebagai manusia dan Satu-satunya Cahaya yang menyinari Hidup ku yang dingin ini."Ucap Gerald lirih.

disetiap ucapannya Terkandung kesedihan yang luar biasa, bahkan Zero bisa langsung tahu ketika Gerald berbicara.

"Namun setelah kecelakaan Itu. Cahaya yang menyinari Redup dan mati."Gerald memejamkan matanya.

Zero jelas tahu apa kecelakaan itu, Kecelakaan itu adalah Sebuah tragedi.

Jika dijelaskan secara singkat, Itu adalah Tragedi Yang menimpa Wilayah Utara 5 Tahun yang lalu.

5 Tahun yang lalu terdapat Sebuah Kejadian dimana Serangan Demon, Devil dan Monster melonjak diwilayah Utara, Wilayah Utara digempur habis-habisan oleh Monster Hingga 2 demon Dan devil Berhasil Masuk kedalam istana.

Gerald Menyuruh Para Prajuritnya untuk membunuh para monster yang menyerang Kota-kota sedangkan Dirinya menghadapi Dua dalang Kejadian ini.

Mereka Adalah Demon Dan Devil yang berhasil masuk kedalam istana, Pertempuran Habis-habisan tidak terelakkan, Kedua Demon dan Devil menyerangNya Secara bersamaan namun gabungan Kekuatan mereka berdua tidak sebanding dengannya.

Kedua Demon dan Devil itu berhasil dipojokkan oleh-nya namun kejadian Yang tidak terduga terjadi.

Demon Yang ia hadapi Menyerang dengan membabi-buta yang membuatnya menjadi lebih berhati-hati, Disaat yang bersamaan Sang Devil Menggunakan Kesempatan Itu Untuk menyerang Ares dan istrinya.

Gerald bergerak cepat dengan membunuh Demon itu dengan satu tebasan namun ketika ia ingin Menyerang Devil itu, Devil itu berhasil Melukai Istri dan anaknya dengan parah.

Melihat Demon sudah mati Sang Devil menjadi panik dan berniat untuk kabur namun Pedang Gerald dengan cepat memotong Anggota tubuh Devil itu.

Gerald melihat istrinya sudah mati namun melihat Anaknya masih hidup namun dengan keadaan Kritis. Dengan Cepat menolong Anaknya namun Sayangnya anak terkena Lost Soul yang membuat jiwa anaknya Rusak dan akhirnya koma selama 5 tahun.

Ditinggal Mati istri dan anaknya Dalam keadaan koma + Terkena Lost Soul membuat Gerald Menjadi Gila.

selama Lima tahun terakhir Gerald Membasmi Para Demon, Devil dan Monster diwilayah Utara sebagai pelampiasan Rasa Murkanya.

Namun semua itu hilang ketika Melihat Ares bangun dari tempat tidur, Rasa murka tergantikan Oleh rasa bahagia melihat anaknya yang terbaring Selama 5 tahun ditempat tidur sekarang Bisa berbicara, Berjalan, Makan dan lain-lain.

Ia selalu menceritakan Hal-hal yang terjadi selama seminggu terakhir Dipohon ini karena Pohon ini adalah Makam Ibunya. Countess Elizabeth Olsen.

'Jujur aku tidak pernah merasakan Kasih sayang Sebuah keluarga namun karena Ingatan dari Ares membuatku mengetahui Apa itu kasih sayang Sebuah Keluarga.."Batin Zero Sambil tersenyum.

Ayahnya duduk Dipohon Itu sambil memandangi ranting-ranting Pohonnya. Zero juga ikut duduk dan memandangi Ranting-ranting pohon.

Ia duduk bersebelahan dengan ayah lalu menyenderkan kepalanya"Ayah tidak perlu khawatir dengan diriku, Aku baik-baik Saja dan yang lebih penting jangan salahkan Dirimu sendiri Karena ini bukan salah ayah."Ucap Zero lirih.

Gerald Tertegun dan menghela Nafas Pelan"Ya, kau benar nak, ini bukan salahku, Ini adalah sesuatu yang sudah ditakdirkan untuk Terjadi Dan tidak bisa Dihentikan oleh siapapun."Sebuah air mata Keluar.

dalam hati Gerald Ia merasakan sebuah Belenggu Lepas dari dirinya dan membuatnya menjadi Lebih Lega.

Gerald mengusap air matanya lalu bangun, Ia mendekatkan diri lalu Menempelkan Dahinya Kepohon itu.

"Aku akan kembali Sayang."Ucap Gerald lalu berjalan keluar.

Gerald berhenti lalu menoleh Kebelakang"Apa yang Tunggu nak?."Gerald melihat Zero yang sedang Menyentuh Pohon itu menggunakan telapak tangannya.

"Tidak ayah, Tidak apa-apa, Ayo."Zero Berjalan Disebelah Gerald.

didalam hatinya ia berjanji'Demon God, Hero, Dragon, DemiGod. Monarch. Aku tidak peduli siapa Kalian! Aku akan melakukan apapun untuk membuat diriku menjadi lebih kuat dari siapapun! Dan aku akan melakukan apapun untuk mendapatkan apa yangku mau dan kulindungi!.'Batin Zero.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!