Divided The World [ Boy'S Love ]
01
Kehidupan itu seperti roda, selalu berputar entah itu naik ataupun turun benar bukan?.
Tapi jika rodanya kita beri penyangga dia akan diam dan tetap berada di atas bukan?, ah tidak-tidak kita kembali ke topik.
Selalu ada senang maupun duka dihati, tinggal kita saja bagaimana menjalaninya. Terkadang adil terkadang emm... ya seperti yang kalian pikirkan tidak akan pernah bisa terbaca oleh pikiran atau diungkapkan dengan kata-kata, karena bagaimanapun Tuhan dengan mudah tanpa memandang waktu dapat mengubahnya.
Terkadang ingin menyerah dan melepaskan semua yang ada, menyerah adalah hal yang wajar bukan?, aku lelah ini benar-benar berat bagiku!.
-𝗔𝗸𝘂 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗯𝗲𝗿𝗯𝗼𝗵𝗼𝗻𝗴, 𝗶𝗻𝗶 𝗯𝗲𝗿𝗮𝘁!.
Hey..., semua orang berhak untuk menyerah bukan?, 𝘁𝗮𝗸 𝘁𝗲𝗿𝗸𝗲𝗰𝘂𝗮𝗹𝗶 𝗮𝗸𝘂.
Baiklah, akan aku perkenalkan sedikit tentang diriku.
Hai... aku Ernest Vanten ah tidak namaku sekarang adalah Zhu Ten bagaimana namaku bagus bukan? dan pastinya aku sangat cantik, sedikit menyesal dulu berkata jika diriku tampan, padahal sudah jelas cantik, benar bukan?
Aku Ten, aku seorang istri dari Zhu Jianhui aku menikah dengannya baru beberapa bulan yang lalu, masih sangat kecil usia pernikahan kami seperti biji jagung xixixii...
Aku pernah menjadi gila didalam kehidupan ku dan dirinya lah yang memberikan ku banyak pengaruh dalam hidup, sebegitu pentingnya dirinya didalam hidupku.
Bagaimana menjadi seseorang yang benar benar gila, segila-gilanya dalam kehidupan.
Suatu kebahagiaan yang tiada habisnya melabuhkan hati ku kepada-nya dengan seorang lelaki bernama Zhu Jianhui ini, sungguh tak dapat ku ukur.
Bagaimana tidak Zhu Jianhui atau suamiku ini ups!, ya suamiku adalah seorang yang sangat tampan, baik hati, penuh perhatian, tegas, bertanggung jawab dan sangatlah menyayangi istrinya.
AKU ISTRINYA, AH AKU INGIN BERTERIAK SAMBIL LOMPAT PAGAR!!.
Ah tidak jadi, aku masih ingin hidup untuk menikmati masa pernikahanku, dan juga menjaga suamiku dari mata-mata seperti mereka, ups!!.
Jadi ini adalah pernikahan pertama kami, semoga cerita selanjutnya membuahkan kisah indah di lembaran baruku.
02
nb: bacalah cs satu persatu.
Mungkin aku perlu sedikit menanyakan sesuatu kepada kalian, menurut kalian bagaimana kehidupan kami?. Aku ingin tahu bagaimana kalian pertama kali mendeskripsikan kehidupan kami.
Apakah sebuah pernikahan yang indah, impian?.
Atau sebuah pernikahan dengan segala hiruk pikuknya?.
Aku mendapatkan keduanya. Pernikahan dengan cinta kasih, namun juga pernikahan dengan segala kehancuran yang siap datang kapan saja.
Lahir dari keluarga yang berada adalah sebuah impian semua orang, dimana mereka berbondong-bondong untuk mendapatkan apa yang menjadi impian mereka. Tak terkecuali aku.
Tuhan mentakdirkan diriku untuk melepas segala yang kini telah ku miliki hanya untuk cinta, cinta?. Ya, cinta meruntuhkan segalanya, tanpa bersisa.
Aku Ernest Vanten, kini telah menikah dengan Zhu Jianhui. Seorang lelaki yang sudah jelas berada jauh di bawahku.
Zhu Jianhui, lelaki tampan dengan segala kelebihan yang dirinya miliki. Hanya seorang karyawan yang ternyata adalah pegawai di perusahaan milik keluargaku.
Kami, pernikahan kami dan segala guncangan yang akan kami hadapi, sanggup kah kami bertahan?.
Aku harap kami sanggup bertahan.
Hanya sebuah apartemen kecil dengan satu kamar, dihiasi dengan beberapa bingkai foto pernikahan mereka yang sederhana namun penuh dengan cinta.
Dengan satu kamar tidur, dapur yang menyatu dengan ruang tamu, tirai yang sudah memudar dan sebuah jendela kecil yang menjadi satu-satunya akses sumber cahaya alami.
Namun, meskipun begitu, tempat itu terasa hangat dan penuh dengan jejak cinta mereka: bantal kecil bersulam nama mereka, vas bunga dengan bunga plastik, bahkan dua pasang sandal berwarna krem milik mereka.
Jianhui sang pemilik apartemen kembali. Dengan kerah baju yang sudah berantakan, lengan kemeja yang keduanya telah digulung dan jas nya yang telah dirinya sampirkan di bahunya.
Dirinya menatap heran, bagaimana tidak jika pulang sedari kantor dirinya malah melihat sang istri hemm--
Zhu Jianhui
Sayang, ga capek kakinya begitu?.
Zhu Jianhui
Gimana ceritanya kamu bisa duduk begitu?.
Zhu Jianhui
Heh kok nangis?.
Jian yang mulai panik segera berlari menghampiri Ten yang berada di sofa ruang tamu. Melempar segala benda yang bertengger pada dirinya.
Zhu Jianhui
*mengangkat Ten
Zhu Jianhui
Ada apa sayang? mau apa hmm?.
Zhu Jianhui
Ah mau itu permen?
Jianhui kembali bertanya dengan lembut kepada Ten sembari mengusap usap gemas kepalanya. Sesungguhnya dia tidak paham apa yang tengah terjadi kepada istri kecilnya ini.
Jianhui adalah contoh suami yang sangat mengerti istrinya, bahkan apapun mengenai istrinya dirinya selalu menjadi nomor satu untuk seseorang yang tahu.
Seperhatian itu memang, namun kali ini dia menyerah. Dirinya benar-benar tidak tahu apa yang istrinya inginkan.
Zhu Jianhui
Apakah istri kecilku ini ingin jalan-jalan hemm?
Zhu Jianhui
*tanyanya dengan lembut
Lagi dan lagi, Ten hanya menggeleng sebagai jawabannya. Dan ini sungguh membuat Jianhui merasa sedikit khawatir.
Zhu Jianhui
Apakah aku membuat kesalahan? Atau sepertinya kamu lelah, kemari aku aka--
Zhu Ten
Apa orang hamil emang begini?.
Zhu Ten
*tanyanya dengan sayu.
03
Zhu Jianhui
Aku akan menjadi ayah?.
Zhu Jianhui
I WILL BE FATHER!!?.
Zhu Ten
Gausah teriak ahh!
Zhu Ten
Lempar nih pake nampan
Zhu Ten
Sangat sangat mencintaimu
Zhu Jianhui
Aku lebih mencintaimu Ten
Zhu Ten
*melepaskan pelukan
Zhu Jianhui
Sepertinya aku harus mencari pekerjaan tambahan lagi
Zhu Jianhui
Aku akan mencari beberapa pekerjaan lagi
Zhu Ten
Bukannya nanti kamu malah ga ada waktu buat aku?
Zhu Jianhui
Aku akan selalu menyempatkan waktu untuk mu
Zhu Jianhui
Tidak perlu khawatir
Zhu Jianhui
Aku melakukan ini untuk menambah uang tabungan kita
Zhu Jianhui
Aku ingin saat persalinan nanti, kalian-
Zhu Jianhui
tercukupi saat persalinan dan membelikanmu berbagai keperluan
Zhu Jianhui
Kamu dan baby bear kita, aku berjanji akan bekerja lebih keras lagi untuk selalu membahagiakan kalian
Jian tau istrinya ini tampak ragu dan khawatir akan kehidupan rumah tangganya kedepan. Jian menarik napas panjang, duduk di lantai di depan Ten yang masih tampak sangat ragu, menggenggam tangannya dengan erat.
Zhu Jianhui
Ten, aku tahu kau khawatir. Aku bisa melihatnya di matamu. Dan, sejujurnya, aku juga takut. Takut kalau aku tidak cukup mampu.
Zhu Jianhui
Takut kalau aku tidak bisa memberikan kalian kehidupan yang layak. Tapi satu hal yang aku tahu dengan pasti...
Pertahanan Jian runtuh, matanya mulai berkaca-kaca, suaranya pecah oleh emosi.
Zhu Jianhui
...aku mencintaimu lebih dari apapun. Dan sekarang, aku mencintai bayi kita ini bahkan sebelum dia lahir.
Kini Ten mulai menatap Jian dengan mata penuh air mata, suaranya lembut bagaimana irama alunan.
Zhu Ten
Aku percaya padamu, Jian. Tapi bagaimana kalau semua ini terlalu berat untuk kita? Bagaimana kalau...
Rasanya bagai tercekat di tenggorokan, bagaimana dirinya bahkan tidak dapat melanjutkan ucapannya.
Bahkan air matanya telah kembali memenuhi kedua pipinya. Hatinya sangat amat berat.
Namun, sebelum berlanjut Jian kembali memotong dengan suara yang tegas namun penuh kasih.
Zhu Jianhui
Tidak, Ten. Dengarkan aku. Kita mungkin tidak punya apapun dan ini salahku.
Zhu Jianhui
Aku tidak peduli seberapa sulit jalannya, aku akan memastikan kamu dan bayi kita tidak pernah merasa kekurangan cinta atau perlindungan.
Jian kembali menggenggam tangan Ten lebih erat, menatap matanya dengan penuh tekad.
Zhu Jianhui
Ten, aku akan bekerja lebih keras. Aku akan mengambil pekerjaan tambahan, apa pun yang bisa aku lakukan.
Zhu Jianhui
Kamu hanya perlu percaya padaku, percayakan semua padaku.
Zhu Jianhui
Begitu banyak hal yang telah kita lalui, aku tidak akan menyerah.
Waktu yang tepat. Isaknya pecah, ia menunduk, lalu menyandarkan keningnya pada tangan Jian. Terisak ketika merasa ada sebuah perasaan teriris dihatinya.
Zhu Ten
Jian... aku tidak butuh apa-apa selain kamu. Aku hanya takut aku akan menjadi beban yang bertambah dalam hidupmu.
Zhu Jianhui
Kamu adalah tanggung jawab ku.
Zhu Jianhui
Dimana ketika dirimu dengan senang hati menyerahkan seluruh hidup mu kepadaku, disaat itulah kamu telah sepenuhnya menjadi tanggung jawab ku.
"Dukunganmu adalah semangat ku. Jadi jangan lupa berikan dukungan berupa like, komen, gift. Terimakasih semuanya."
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!