Caleb Ethan Alex Thomson
Anak tertua dari pasangan Ezekiel Thomson dan Faith Amelia Thomson Warow. Karakternya agak pendiam, tidak suka mencampuri urusan orang lain, sangat posesif terhadap apa yang dimilikinya. Sedikit pemaksa, memiliki pandangan mata yang tajam, dan sangat bertanggungjawab dengan pekerjaannya. Ia juga seorang pemuda yang pintar karena bisa menyelesaikan studi S2 nya di usia 22 tahun
Chloe Emily Alexa Thomson
Saudara kembar Caleb. Gadis cantik yang menjadi model sejak ia masih kecil. Selalu ceria, sangat suka masak, selalu peduli dengan kehidupan orang lain, dan ingin mencari pendamping seperti Ezekiel papanya.
Grace Paramita Aslon
Gadis cantik yang agak tomboy, agak ketus bicaranya kalau sedang kesal, menguasai bela diri dan sangat suka menari seperti mamanya. Ia agak tertutup bila berbicara tentang perasaannya, selalu mendahulukan orang lain karena punya sifat yang selalu mengalah.
Zelina Gita
Putri cantik asal Manado, anak dari sahabat Faith yaitu Dina dan Daniel. Cantik, lembut, sangat manja, selalu tampil ceriah namun dalam beberapa hal, ia juga agak cengeng.
Erland Thomson
Anak ke-3 dari pasangan Ezekiel dan Faith. Mudah bersahabat dengan siapa saja, selalu berkata manis, jarang sekali marah dan punya sifat playboy.
Joel Alonso
Anak tertua pasangan Joe Alonso dan Rachel Thomson Alonso. Agak pendiam, sangat pintar, dan gila kerja sehingga tak punya waktu untuk mengenal banyak gadis.
Meloddy Kim
Gadis cantik berdarah Korea. Sepupunya Grace. Sangat pintar main alat musik piano, biola dan harpa. Gadis ini agak cerewet namun disukai orang karena sifatnya yang penyayang.
Keegan Manola
Pria tampan yang berprofesi sebagai penyanyi seperti papanya. Sangat suka dengan melukis dan memiliki sifat yang tegas dan sangat memegang janji yang diucapkannya.
Inilah kisah manis dalam perjalanan hidup yang dimulai sejak mereka masih kanak-kanak. Mereka belajar apa itu cinta, bagaimana saling memberi dan saling menerima dalam cinta, juga apa arti kata berkorban untuk cinta.
Suatu kisah yang dimulai dari Caleb Thomson. Sejak kecil ia sudah menjadikan Grace sebagai perempuan yang sangat ia pedulikan selain bunda dan saudara kembarnya Chloe. Caleb selalu memberikan waktunya untuk bersama dengan Grace.
Caleb juga mengenal Zelina sejak mereka masih kecil. Ketika ia dan keluarganya sering berlibur ke Manado. Saat kecil Caleb tak begitu memperhatikan Zelina. Namun saat Zelina memutuskan untuk kuliah di London, Caleb menemukan sosok gadis yang periang, sangat berbeda dengan sifat Grace.
Akan kemana kisah ini akhirnya berlabuh? Kepada siapa akhirnya Caleb akan menentukan pilihannya?
Nah dalam kisah ini juga ada kisah manis Meloddy Kim yang membuat Erland Thomson yang playboy itu merasakan cinta yang sebenarnya namun sayangnya Meloddy lebih tertarik pria dewasa dari pada berondong manis kayak Erland. Meloddy lebih tertarik dengan cowok cool yang sudah ditebak seperti Joel Alonso. Apakah Joel yang sama sekali tak pernah mengenal cewek lain seumur hidupnya akan tertarik pada Meloddy? Atau Joel punya gadis lain yang disukainya?
Cerita ini bukan tentang pelakor atau pebinor namun kisah tentang mencari cinta sejati yang sebenarnya.
Nah, mari kita ikuti kisah perjalanan cinta mereka. Sambil kita ikut mendukung kisah cinta ini dengan cara memberi like, memberikan masukan komentar yang baik dan membuat aku jadi semangat untuk up juga dukung aku untuk semakin berkembang dengan memberikan vote sebanyak-banyaknya.
Hari ini adalah ulang tahun ke-17 dari Grace Paramita Aslon. Sebuah pesta perayaan yang besar telah disiapkan Ben untuk putri sulungnya itu.
Grace sebenarnya ingin merayakan secara sederhana bersama keluarga dan teman-teman dekatnya saja. Namun papanya dan Gionino adiknya begitu antusias merancang acara ulang tahun ini. Grace pun memilih untuk tidak mengecewakan mereka dengan catatan, siapapun yang akan diundang harus yang Grace kenal.
Sejak pagi, kediaman keluarga Aslon sudah sibuk mempersiapkan acara ulang tahun Grace yang akan dilaksanakan di aula hotel The Thomson.
Untuk fasilitas ini, merupakan hadiah dari Caleb untuknya.
Mengingat nama Caleb, membuat Grace yang pagi ini masih tidur-tiduran di kamarnya langsung tersenyum. Ia tak dapat mengartikan apa sebab wajahnya akan selalu tersenyum mengingat nama Caleb Thomson.
Sejak kemarin, Caleb sudah datang menemui Grace. Cowok tampan itu rela meninggalkan jadwal kuliahnya yang padat di Amerika hanya untuk menghadiri perayaan 17 tahunnya.
"Grace....!" pintu kamar dibuka perlahan dan tampaklah wajah cantik mamanya, Maura Belinda yang walaupun sudah berusia 40-an masih terlihat menarik dengan baju olahraga yang kini menempel ditubuhnya.
"Hai, mom!" Grace langsung duduk saat melihat mamanya masuk.
Semalam, tepat dijam 12, semua penghuni rumah ini sudah membangunkan Grace untuk meniup lilin ulang tahunnya dan memberikan ucapan selamat.
Maura mendekat dan duduk di samping putrinya " Ini ada kiriman hadiah untukmu!" katanya sambil mengulurkan sebuah paper bag kecil.
"Siapa yang mengirim hadiah sepagi ini?" tanya Grace heran sambil membuka paper bag itu. Ia membaca sebuah kartu yang tertulis di sana.
Selamat ulang tahun cantik
Semakin sukses dengan semua
harapan dan dambamu
Love------Howie
Fairy melepaskan kartu itu. Wajahnya terlihat biasa saja. Ia kemudian membuka kotak berwarna putih itu. Isinya adalah sebuah jam tangan yang mahal berwarna silver. Grace menaruh kembali jam tangan itu ke dalam kotaknya lalu meletakannya kembali ke atas nakas.
"Pengawalnya yang mengantar hadiah itu pagi ini. Apakah kau tidak ingin meneleponnya untuk mengucapkan terima kasih?" tanya Maura sambil memandang putrinya yang kembali membaringkan tubuhnya.
"Aku masih ngantuk, mom. Nanti saja!"
Maura hanya menggelengkan kepalanya. "Jangan lupa telepon ya, nak" ujarnya sebelum meninggalkan kamar anaknya.
"Iya, mommy!"Kata Grace lalu memejamkan matanya.
Howie adalah salah satu pangeran yang ada di London ini. Anaknya tampan dan selalu tampak sederhana. Usianya 19 tahun. Grace mengenalnya saat peluncuran perdana film Gionino setahun yang lalu. Sejak saat itu Howie selalu menunjukan rasa sukanya pada Grace walaupun Grace menanggapinya dengan biasa saja. Karena hati Grace, hanya tertuju pada satu orang saja.Dan itu rasanya sangat sulit digantikan oleh orang lain.
**********
Seorang gadis cantik, berkulit kuning langsat, dengan rambut panjang agak bergelombang, hidung mancung dan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya nampak menarik diantara semua orang yang keluar dari pintu kedatangan bandara.
2 tahun tak melihatnya membuat gadis itu seperti bertambah cantik dan dewasa.
"Zelina...!" panggil Caleb sambil melambaikan tangannya.
Zelina berlari mendekati Caleb. Tak lama kemudian, ia sudah ada dalam pelukan hangat Caleb. Tubuh Zelina yang mungil dan tingginya hanya sampai dibahu Caleb membuat gadis itu bagaikan terbungkus sempurna dibalik tubuh Caleb yang tinggi dan berpostur atletis.
"Kangen, 2 tahun tak bertemu!" kata Zelina saat pelukan mereka terlepas.
"Aku juga kangen. Hampir tak mengenalimu tadi" kata Caleb sambil mengacak rambut Zelina membuat gadis itu sedikit cemberut.
"Caleb, rambutku jadi berantakan"
Caleb hanya tersenyum lalu mengambil koper besar Zelina yang ada disamping gadis itu.
"Ayo pergi, bunda sudah menunggumu" kata Caleb.
Zelina mengangguk. Ia membawa paper bag yang berisi ole-ole untuk keluarga Thomson dari mamanya.
Sesampai di rumah keluarga Thomson, Faith langsung memeluk Zelina dengan hangat. Wajah Zelina sangat mirip dengan Daniel. Membuat Faith merasa memeluk pria yang menjadi cinta pertamanya itu.
Caleb pamit untuk ke kamarnya karena ada sesuatu yang harus ia kerjakan.
"Mau makan?" Tanya Faith.
"Aku masih kenyang, bibi. Tadi di pesawat aku makan lumayan banyak." Jawab Zelina sambil tertawa. Ia kemudian menyerahkan ole-ole dari mamanya. Faith sangat senang menerima ole-ole itu.
Faith menatap Zelina dengan perasaan bahagia. Sifat Dina yang periang menurun pada putrinya.
"Kalau begitu, bibi akan mengantarmu ke kamar. Ayo!" ajak Faith sambil menggandeng tangan gadis itu ke kamar tamu.
"Istirahatlah!" ujar Faith sebelum meninggalkan Zelina sendirian di kamar.
Zelina mengangguk. Ia bahagia bisa ada di London dan akan kuliah di sini. Sesuatu yang sudah lama diimpikannya. Walaupun ini bukan kali pertama ia datang ke tempat ini. London menjadi tempat yang selalu Zelina rindukan. Di sini ada Caleb. Pria yang selalu membuat hatinya bergetar. Pria yang membuat Zelina tak mau menerima pernyataan cinta dari cowok manapun juga.
Tok... tok... tok...
Zelina yang hampir tertidur bangun lagi dan membuka pintu kamarnya.
"Chloe?"
Chloe memeluk Zelina "Selamat datang!"
Zelina menatap Chloe yang bertubuh tinggi dan seksi.Maklumlah, gadis cantik ini adalah seorang fotomodel terkenal.
"Sebentar malam ikut dengan kita ke ulang tahunnya Grace ya? Kamu ingat Grace kan?"
"Iya. Aku ingat dia. Grace ulang tahun ya? Wah, aku nggak membawa hadiah"
"Jangan khawatir. Aku sudah siapkan hadiah untuknya. Dan ini...!" Chloe menyerahkan sebuah baju dan sepasang sepatu.
"Untukku?"
"Ya. Caleb yang memilihnya kemarin. Mudah-mudahan pas dengan ukuranmu. Sekarang istirahat saja. Jam 7 kita akan ke ulang tahunnya Grace" Chloe segera meninggalkan kamar agar Zelina dapat istirahat.
Gaun yang sangat cantik. Sepatunya juga pas dengan ukuran kakiku. Caleb sungguh baik menyiapkan ini semua padaku.
Zelina jadi senyum-senyum sendiri. Hatinya kembali bergetar.
************
Ben menatap putrinya yang menuruni tangga dengan gaun berwarna putih gading dan pita berwarna pink. Rambutnya yang berwarn coklat tua nampak manis dibiarkan tergerai indah. Ada sebuah kalung kecil berliontin huruf G yang menghiasi leher jenjangnya. Kalung itu adalah hadiah dari Ben saat Grace dan tim dancernya menang lomba dance antar sekolah setahun yang lalu. Namun, senyum dibibir Ben langsung hilang saat melihat anting di telinga Grace sama sekali tak digantinya. Ben akan bicara namun Maura yang sudah melihat suaminya sejak tadi langsung menahan tangan suaminya.
"Jangan buat Grace kesal dengan antingnya itu. Ini adalah hari specialnya." bisik Maura membuat langkah Ben terhenti.
"Bagaimana menurut daddy dan mommy? Dandanan aku tidak terlalu norak kan?" tanya Grace sambil memegang wajahnya.
"Tidak sayang. Kau kelihatan sempurna!" kata Maura sambil mendekat. Ia tahu kalau putrinya ini tidak suka berdandan.
"Ya. Kau sangat cantik. Apakah daddy boleh jadi orang pertama yang memelukmu dengan gaun cantik ini?" tanya Ben sambil merentangkan tangannya.
"Daddy akan jadi orang ketiga" kata Grace sambil memeluk papanya.
"Oh ya? Siapa yang sudah menjadi orang pertama dan kedua?" tanya Ben dengan wajah sedikit cemberut.
"Aku orang pertama,dad!" ujar Gionino sambil menuruni tangga.
" Dan aku orang kedua!" imbuh Gabrian yang berjalan dibelakang Gionino.
Maura memandang suaminya dengan senyum mengejek "Kali ini om Ben kalah!"
Grace memeluk papanya dengan erat "Kau tetap lelaki pertama dalam hatiku, dad!"
Maura menatap 4 orang terkasihnya itu dengan rasa bahagia. "Ayo kita pergi. Nanti kita akan terlambat!"
**********
Keluarga Thomson memasuki ballroom yang dijadikan perayaan acara hari ulang tahun Grace yang ke-17.
Yang paling menarik diantara mereka adalah Chloe Thomson yang sudah dikenal sebagai model termahal di Inggris saat ini. Ia tampil cantik walaupun dengan make up yang sederhana.
Ada juga yang menarik perhatian. Seorang gadis berwajah Asia dengan rambut lurus yang bergelut manja di lengan Caleb. Dia adalah Zelina.
Erland yang paling mudah bergaul langsung akrab dengan teman-temannya.
Acara pun dimulai. Di awali dengan pembacaan doa syukur kemudian pemasangan lilin ulang tahun. Semua yang hadir sepakat untuk mengatakan kalau keluarga Aslon malam ini tampil begitu sempurna.
"Ok. Lilin sudah menyala, silakan Grace membuat permohonan sebelum lilinnya ditiup!" ujar si pembawa acara yang tak lain adalah Linda Bruekman, host terkenal di salah satu stasiun TV milik the Aslon.
Grace pun tersenyum. Pandangannya lurus ke depan. mencari sosok tampan yang selalu dimimpikannya. Caleb, berdiri tepat di depan panggung sedang menatapnya juga dengan senyum manisnya.
Hati Grace bergetar. Ia hampir saja memejamkan matanya untuk berdoa menyampaikan permohonannya, saat matanya menatap seorang gadis cantik, bertubuh mungil yang sedang berdiri di samping Caleb.
Zelina? Dia ada di sini? Apa dia memang akan tinggal di sini?
"Sayang...lilinnya hampir meleleh semua!" bisik Ben.
Grace memejamkan matanya. Hatinya bergetar saat ia mengucapkan permohonannya ini.
Tuhan, apakah Caleb memang menyukaiku? Ataukah dia justru menyukai Zelina? Aku ingin semuanya jelas malam ini.
Grace membuka matanya. Lalu meniup lilin angka 17 itu dengan sebuah permohonan yang akan mengiringi separuh perjalanan hidupnya di masa mudanya.
MAKASI SUDAH BACA BAGIAN INI
BAGAIMANA TANGGAPANNYA?
JANGAN LUPA LIKE, KOMEN DAN VOTE YA?
Tepuk tangan mengiringi Grace yang meniup lilin ulang tahunnya.
"Selamat ulang tahun Grace! " teriak semua kompak.
Keegan Manola muncul dan menyanyikan lagu selamat ulang tahun.
Para gadis langsung berteriak dengan heboh saat melihat Keegan berdiri di atas panggung. wajahnya yang sangat rupawan, dan statusnya sebagai seorang pangeran membuat Keegan digilai banyak wanita.
"Like father, like son. Pesona Arnold kini menjadi milik Keegan." ujar Faith sambil bersandar pada bahu suaminya.
"Ya. Dia bukan hanya seorang selebritis. Tapi juga seorang pangeran. Siapa yang menduga setelah menderita sekian tahun, Arnold menemukan seorang putri dalam hidupnya" kata Ezekiel sambil mengingat bagaimana perjuangan Arnold dalam perjalanan hidupnya.
"Yang pasti sekarang kita sudah menjadi tua dan merekalah yang menjadi pria-pria tampan dan wanita-wanita hebat di London ini!" Imbuh Rachel yang tiba-tiba muncul bersama Joe.
Mereka tertawa bersama. Menatap generasi kedua yang semakin canggih dan kreatif.
Setelah menyanyikan lagu selamat ulang tahun, Keegan menyanyikan sebuah lagu romantis miliknya yang berjudul Only You.
Para Pemuda dan remaja yang hadir di sana langsung mencari pasangan masing-masing.
"Grace, ayo berdansa!" Gionino menarik tangan kakaknya.
"Ok!" Grace mengikuti langkah Gionino menuruni tangga dan segera bergabung dengan semua pasangan yang ada di sana.
"Boleh aku berdansa dengan pemilik pesta ini?" tanya Caleb saat mendekati Grace dan Gionino.
"Pada hal aku baru saja berdansa dengannya. Namun aku tahu, Caleb tidak akan pernah menyerah jadi berdansalah dengan kakakku ini!" Walaupun sedikit kesal, Gionino memberikan tangan kakaknya untuk dipegang oleh Caleb.
Grace tersenyum. Ia saat pertama ia berdansa dengan Caleb. Dan jantung gadis itu berdebar. Sangat berdebar. Dia merasa ada sejuta kupu-kupu yang menari diperutnya.
Zelina yang baru kembali dari toilet, mencari Caleb diantara orang-orang yang berdansa. Langkahnya langsung terhenti, melihat Caleb yang sedang berdansa dengan Grace. Mereka nampak begitu mesra. Mata yang saling memandang, bibir yang tersenyum dan tubuh yang sangat dekat.
Ada sesuatu yang menusuk hati Zelina. Sesuatu yang ia tak mengerti apa artinya. Namun matanya mulai terasa panas. Ia menggigit bibirnya, menahan rasa sakit yang semakin bertambah. Kepalanya mencoba menoleh ke arah lain. Namun entah kenapa ia pun akhirnya memandang ke arah Caleb dan Grace lagi.
"Cantik, mau berdansa denganku?"
Suara itu mengalihkan pandangan Zelina. Nampak Erland berdiri di hadapannya sambil mengulurkan tangannya.
"Aku tidak pandai berdansa" kata Zelina berusaha menahan tangisnya.
"Aku seorang pedansa yang sangat baik!" ujar Erland sambil menepuk dadanya dengan gaya sedikit sombong.
"Baiklah!" Zelina memutuskan menerima tawaran Erland. Tak apalah. Sekalipun usia Erland baru 16 tahun, namun postur tubuhnya lebih tinggi dari Zelina. Ia juga punya wajah yang tampan dan sangat lembut pada wanita. Pasti banyak gadis yang ingin berdansa dengannya malam ini.
Acara pesta ulang tahun Grace bertambah meriah saat Dj Ines mulai memainkan musik yang menghentak dan membuat semua langsung larut dalam lagu disko.
"Sekarang acaranya anak muda. Kita menyingkir saja ke ruangan sebelah sambil menikmati makan malam!" ajak Maura pada teman-temannya. Ia memang hanya mengundang teman-teman dekatnya saja. Ficlen dan Mira juga hadir. Putri pertama mereka Calista Jeirina kini sudah berusia 18 tahun dan anak kedua mereka adalah laki-laki bernama Matthew kini berusia 16 tahun.
***********
Anak-anak masih tenggelam dengan kegiatan mereka mengikuti alunan musik disko yang semakin panas saja didalam ruangan.
Zelina keluar sebentar untuk menenangkan hatinya yang terasa hampa saat melihat Grace dan Caleb yang tak pernah terpisah sedikitpun.
Ia duduk di salah satu sofa yang tersedia di depan ruangan itu sambil memijat kepalanya yang sedikit sakit. Perjalanan selama hampir 15 jam dari Jakarta ke London seharusnya tidak dapat ditebus hanya dengan tidur selama 2 jam saja.
Zelina sebenarnya sangat suka berdisko. Namun melihat suasana didalam, gadis itu memilih untuk beristirahat sebentar.
Kakinya juga terasa sakit karena terlalu lama berdiri hanya mengenakan hels yang tingginya 9cm. Zelina merasa perlu untuk mengistirahatkan kakinya.
"Zelina, apa yang kau lakukan di sini?"
Zelina yang sementara memijat kakinya, mengangkat kepalanya. Caleb kini berdiri di hadapannya sambil menatapnya lembut.
"Kepalaku agak sakit. Mungkin karena di pesawat aku sama sekali tidak tidur. Maklumlah ini perjalanan pertamaku tanpa ada papa dan mama. Kaki juga sakit karena terlalu lama berdiri dengan sepatu hak tinggi" Zelina menunjukan kakinya yang sudah tak mengenakan sepatu lagi.
Caleb berjongkok di depannya "Apakah sepatunya kurang nyaman di kakimu?"
"Tidak. Sepatunya pas sekali di kakiku. Tapi mungkin terlalu tinggi!" Zelina tersenyum manis. Ia tak ingin mengecewakan Caleb yang sudah membelikan sspatu ini untuknya.
"Biar aku pijat sebentar!" Caleb langsung mengambil kaki Zelina dan memijatnya.
"Caleb. Jangan! Aku jadi tak enak dilihat orang!" Zelina akan menarik kakinya namun tangan kekar Caleb begitu kuat menahannya.
"Diamlah! Jangan membantah!" suara tegas Caleb terdengar penuh penekanan membuat Zelina langsung diam. Ia tahu kalau Caleb tak bisa dibantah.
Ia pun menikmati pijatan Caleb sambil sesekali tersenyum agak malu pada orang-orang yang lewat di sana sambil menatap iri pada mereka.
"Perhatian sekali cowok itu!"
"Pasti ia sangat menyayangi ceweknya sampai mau memijatnya seperti itu"
"Pasangan yang serasi."
Wajah Zelina terasa panas mendengar komentar yang dari beberapa orang yang lewat. Namhn Caleb terlihat biasa saja. Ia terus memijat kaki Zelina tanpa terpengaruh dengan apa yang mereka ucapkan.
Tak jauh dari sana, Grace sedang berdiri sambil memandang ke arah Caleb dan Zelina. Gadis itu memalingkan wajahnya. Ia sebenarnya keluar ingin mencari adiknya, Gabrian supaya bisa mengambil gambar dirinya dan beberapa temannya.
Gabrian memang baru berusia 10 tahun. Namun ia sudah menjadi pemenang fotografer cilik tahun lalu. Beberapa hasil fotonya mendapat banyak pujian dari para pencinta dunia fotografi.
Sejak dari rumah, Gabrian memang sudah meminta pada kakaknya supaya ia bisa mengambil gambar Grace dan teman-temannya.
Saat Grace keluar ruangan, ia justru melihat Caleb yang sedang memijat kaki Zelina. Ingin rasanya ia kembali ke ruangan. Namun entah mengapa ia justru ingin melihat apa yang dilakukan mereka di sana.
Caleb sudah selesai memijat kaki Zelina. Cowok itu kemudian masuk ke ruangan tempat makanan yang memang terpisah dari ruangan pesta. Tak lama kemudian ia kembali, membawa sebuah piring yang berisi kue dan 2 botol air mineral.
"Minumlah!" ia membuka satu botol air dan memberikannya pada Zelina. Kemudian ia duduk di samping Zelina dan menyodorkan piring yang berisi kue "Makanlah! Supaya badanmu sehat kembali."
"Makasi !" Zelina memang merasa lapar. Ia langsung menyambar piring itu dan menikmati kuenya dengan lahap.
"Pelan-pelan, nanti kamu tersedak!" ujar Caleb lalu menepuk pundak Zelina yang memang hampir tersedak.
Zelina hanya terkekeh. Membuat Caleb gemas dan menarik hidung mancung gadis itu.
Grace membalikan badannya. Rasanya ia tak sanggup lagi melihat itu. Karena Caleb pun sering melakukan hal itu padanya. Menarik hidungnya ataupun mengacak rambutnya.
"Grace...!" panggil Ben membuat Grace menoleh dengan kaget.
"Daddy?"
Ben melihat ke arah pandang Grace yang pertama. Ia melihat Caleb sedang duduk bersama Zelina sambil tertawa. Entah apa yang mereka perbincangkan.
"Eh, Gabrian mana ya? Aku mau memintanya untuk mengambil gambarku dengan teman-teman sekolahku" Grace langsung mengalihkan pandangan papanya dengan menanyakan keberadaan Gabrian.
"Oh...Gab sedang makan di dalam bersama mommy" kata Ben. Ia melihat ada luka yang terpancar dari pandangan mata Grace.
"Aku panggil Gabrian dulu ya...!" Grace segera menuju ke restoran yang letaknya memang bersebelahan dengan ballroom hotel ini.
Ben menatap ke arah Caleb dan Zelina yang masih asyik bercerita.
Apakah anakku terluka melihat mereka? Ini kan hari bahagianya. Seharusnya ia tak boleh bersedih. Apakah Caleb tak menyadari perasaan Grace padanya?
Ben segera menyusul anaknya ke dalam restoran.
********
Pesta ulang tahun Grace sudah selesai. Para tamu pun hampir semuanya sudah pulang. Yang tertinggal hanyalah anak-anak keluarga Thomson, Aslon, dan Meloddy Kim. Para orang tua sudah sejak tadi meninggalkan acara pesta ini.
Mata Erland menatap Meloddy yang sedang berbincang dengan Joel. Bibir mungilnya nampak lucu mengucapkan banyak hal. Maklumlah gadis itu terkenal sangat cerewet. Namun Erland suka.
"Jangan menatapnya seperti itu, Erland. Ingatlah dia itu hampir 19 tahun. Mana mau sama bocah playboy kayak kamu!"
Erland menatap Chloe dengan tatapan protes "Kakak, aku ini bukan bocah. Beberapa bulan lagi aku akan berusia 17 tahun"
Chloe tersenyum manis lalu mengacak rambut adiknya "Kalau begitu carilah gadis yang seumuran denganmu!"
Erland mencibir. Ia sungguh tak suka dengan perkataan kakaknya.
Tak jauh dari mereka, Zelina melangkah mendekati Grace "Selamat ulang tahun, Grace. Maaf ya, aku datang tanpa diundang"
Grace memeluk Zelina "Tak masalah. Kalau aku tahu kamu memang sudah datang di sini, aku pasti mengundangmu!"
Kedua gadis itu saling memandang sambil tersenyum. Mereka menyimpan sesuatu di hati masing-masing. Sesuatu yang menjadi luka pertama saat melihat Caleb yang bersikap baik pada salah satunya. Namun keduanya tak ingin saling membenci. Karena Caleb sudah seperti ini semenjak mereka masih kecil.
Joel menatap sepupunya itu. Ia mendekati Celeb dan berbisik pelan " You're in trouble, dude!"
GIONINO ASLON
MAKASI SUDAH BACA PART INI
JANGAN LUPA LIKE KOMEN DAN VOTE
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!