NovelToon NovelToon

TERPAKSA MENIKAHI PRIA DEPRESI

Bab 1

TERPAKSA MENIKAHI PRIA DEPRESI

BAB 1

Seorang gadis muda dan cantik kini tengah merasa bingung pasalnya ia diminta untuk menikahi seorang pria depresi. Ya depresi, seorang pria yang tidak waras akan di nikahkan dengannya.

Ia di paksa oleh paman dan bibinya untuk menikahi pria itu, gadis malang itu di jual oleh paman dan bibinya untuk melunasi hutang-hutang mereka yang sangat besar kepada para rentenir

Meskipun ia tidak mau melakukannya, akan tetapi ia tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya bisa pasrah menuruti semua permintaan paman dan bibinya.

Namanya Nara, gadis cantik berusia dua puluh tahun itu sudah menjadi yatim piatu sejak ia berusia sepuluh tahun. Orang tuanya meninggal karena kecelakaan. Untuk itu ia tinggal dengan paman dan bibinya sebagai satu-satunya keluarga yang ia miliki.

Rumah yang ia tinggali sekarang sebenarnya adalah rumah warisan dari orang tuanya. Namun, ia tidak bisa berbuat apa-apa karena rumah itu di hak oleh paman dan bibinya sejak ia kehilangan orang tuanya.

Akibat hobi pamannya yang senang berjudi kini mereka terlilit hutang yang sangat besar dan mereka tidak sanggup melunasinya, hingga paman dan bibinya sudah tidak sanggup untuk membayarnya. Dan pada akhirnya mereka memutuskan untuk menjual Nara kepada lelaki hidung belang dengan harga tinggi, sebab Nara adalah seorang gadis yang masih peraw4n dan mereka yakini tidak tersentuh oleh siapa pun.

Namun rekannya menawarkan keponakannya itu untuk di nikahkan dengan seorang pria depresi, anak majikannya. Pria itu kehilangan kekasihnya yang selingkuh dengan pria lain, dimana pria itu sangat mencintai kekasihnya. Hingga kejadian itu menjadi pukulan mental yang berat untuk pria itu yang menyebabkannya menjadi depresi

Pria itu menjadi tidak waras karena tidak bisa menerima takdirnya yang di tinggalkan kekasih tercintanya yang sedang bercinta dengan sahabatnya. Pria itu kerap di kurung oleh orang tuanya, identitasnya di sembunyikan kini, karena orang tuanya merasa malu mempunyai anak yang depresi.

*

*

*

Rayan Guntara seorang pria tampan dan mempesona, harus kehilangan kewarasannya saat melihat wanita yang sangat ia cintai sedang memadu kasih dan berbagi peluh dengan pria lain, yang masih berteman baik dengannya di depan matanya sendiri.

Sebuah tamparan keras untuk Rayan melihat kekasih pujaanya sedang di nikmati begitu rakusnya oleh sahabatnya sendiri.

Masih teringat dengan jelas, saat itu Rayan tengah mempersiapkan kejutan untuk kekasih tercintanya Keysa. Malam itu Rayan pulang bekerja lebih awal untuk memberi kejutan kepada Keysa kekasih yang sangat ia cintai segenap jiwa dan raganya.

Rayan bahkan sudah membeli sebuah cincin berlian yang akan ia gunakan untuk melamarnya malam ini. Karena ingin memberi kejutan kepada Keysa, sengaja Rayan tidak memberi tahukan kepulangannya lebih awal dan berpura-pura dia sedang pergi keluar kota. Agar nanti kekasihnya itu terkejut saat melihat ia tiba-tiba ada di apartementnya.

Bayangan indah sudah menanti Rayan saat itu, karena dalam bayangannya, Keysa kekasihnya yang sangat cantik itu, akan bermanja padanya. Bahkan masih terdengar jelas bagaimana Keysa merajuk padanya saat Rayan mengatakan akan pergi ke luar kota .Betapa sangat merdu suara manjanya itu, membuat Rayan sudah tidak sabar untuk memeluk Keysa.

Dengan langkah tergesa Rayan ingin segera sampai di apartement kekasihnya . Ia berjalan sangat cepat saat baru turun dari mobilnya, Rayan sudah tidak sabar ingin melihat ekspresi Keysa saat melihat kedatangannya sekarang. Saat sudah di depan pintu apartement Rayan langsung membuka pintu apartementnya karena Rayan sudah tahu sandi dari pintu kamar Keysa.

Samar-samar Rayan mendengar suara desahan dan lenguhan dari kamar Keysa. Mungkin saja Keysa sedang menonton film biru saat ini. Ternyata gadis cantik nan lembut itu menyukai film seperti itu. Rayan tersenyum ternyata di balik wajahnya yang cantik dan lembut tersimpan jiwa nakal. Rayan memahami itu, bukankah Keysa adalah perempuan dewasa, sangat normal jika. ia menyukai hal seperti itu. Rayan juga sangat menginginkan Keysa berada di dalam kungkungannya. Namun semua itu Rayan tahan, karena Rayan ingin menjaga kesucian Keysa hingga ia menjadi halal untuk di nikmati.

Rayan tersenyum bahagia dan ingin segera menghampiri kamar Keysa, ia berjalan perlahan karena takut ketahuan. Rayan masih dengan senyum mengembangnya terus berjalan mendekati kamar Keysa.

"Aaahhh..... sayang kau sangat nikmat sayang"terdengar suara lelaki yang sangat Rayan kenal, namun Rayan masih berpikir positif. Tidak mungkin Rio sahabatnya yang ada di dalam.

"Ouuhhh.... pelan-pelan Rio aku sudah tidak tahan.... "

Deg....

Itu terdengar seperti suara Keysa, tapi benarkah itu Keysa pikir Rayan. Perlahan Rayan melihat dari pintu kamar yang sedikit terbuka, Rayan terkejut dan membulatkan matanya melihat kekasih yang ia cintai kini sedang di gagahi oleh sahabatnya sendiri.

Niat hati ingin memberi kejutan malah ia sendiri yang merasa terkejut. Dengan liciknya Rio, pura-pura tidak melihat Rayan sedang melihatnya bercinta dengan Keysa.

Rio malah dengan sengaja meremas buah dada Keysa dan juga memberi tanda kepemilikannya di sana. Ia malah dengan sengaja memacu senjatanya dengan lebih cepat dan memainkan sesuatu yang ada di dada Keysa yang besar dan menantang. Hingga Keysa terus mendesah dibuatnya.

Jijik.....

Itulah yang ada dalam pikiran Rayan saat ini, kecewa jangan di tanya hatinya hancur berkeping-keping saat ini. Hatinya terluka melihat perempuan yang selalu ia jaga dan ia cinta. Kini tengah berbagi peluh dengan sahabatnya sendiri.

Assalamualaikum reader ini novel barunya mimin ya, jangan lupa kasih dukungan buat novel mimin ya 😚😚😚

Bab 2

TERPAKSA MENIKAHI PRIA DEPRESI

BAB 2

Keysa seorang gadis cantik dan lugu juga berhati lembut, tega mengkhianatinya dengan sekejam itu. Perasaan Rayan sudah tidak bisa ia gambarkan lagi. Ingin sekali Rayan menarik gadis itu dari pelukan sahabatnya. Namun suara desahan itu benar-benar membuatnya sangat jijik.

Tanpa menghampiri mereka Rayan pergi dengan membawa hati yang hancur. Namun sebelum pergi, Rayan membanting keras barang di sana. Agar mereka menyadari keberadaannya di apartement itu dan melihat kelakuan mereka yang menjijikkan.

Keysa dan Rio mendengar ada barang yang hancur, Keysa terkejut dan ingin melihatnya namun di cegah oleh Rio. Dengan sengaja Rio mengubah posisi bercintanya dengan Keysa hingga membuat Keysa semakin tidak berdaya.

"Ouuuhhh.... aaahhhh Rio..... " desah Keysa

"Tetaplah di sini sayang, aku ingin menikmatimu sampai puas.... "ucap Rio sambil megecup punggung mulus Keysa.

Keysa terbuai dengan hujaman Rio, hingga ia mencapai puncak beberapa kali. Mereka bahkan tidak peduli di saat desahan mereka ada hati yang menangis dan jiwa yang terluka. Namun kenikmatan dunia yang tidak sepantasnya mereka lakukan seolah menghilangkan rasa simpati pada pria yang kini terluka itu.

Rayan meninggalkan apartement itu dengan langkah gontai,hatinya sakit jiwanya remuk tak bersisa. Ia bahkan tidak sanggup mengucapkan satu patah kata pun.

Sejak saat itu Rayan menjadi pendiam dan tidak pernah bicara. Dia bahkan tidak mau melakukan apapun. Yang ia lakukan hanyalah mengamuk di rumahnya. Hingga banyak barang yang di hancurkannya setiap hari.

Orang tuanya merasa kaget dengan perubahan dari diri seorang Rayan. Rayan yang biasa ceria kini ia menjadi pria gila.

*

*

Di dalam kamarnya Nara merasa gelisah karena pembicaraannya tadi dengan paman dan bibinya yang akan menikahkannya dengan pria depresi. Benar-benar tega pikir Nara. Demi bisa melunasi hutang-hutangnya mereka tega menjual Nara keponakannya.

Namun apa peduli mereka, bukankah selama ini mereka juga tidak pernah peduli pada gadis cantik bermata indah ini. Yang ada dalam pikiran mereka adalah uang, uang dan uang. Bukankah selama ini Nara juga di jadikan sapi perah oleh mereka. Jadi jangan pernah berharap ia akan di sayangi oleh mereka berdua.

Nara duduk berdiam diri di atas kasurnya, membayangkan pria yang akan di nikahkan dengannya nanti. Paman dan bibinya bilang jika pria itu tidak benar-benar gila, hanya depresi saja. Hanya.... memang mereka tidak pernah memikirkan perasaan Nara

Ahh memang dasar paman dan bibinya memang tidak punya hati, mereka malah bersenang-senang dengan uang muka yang sudah mereka dapatkan. Bahkan Nara yang mereka jual saja tidak di beri sepeser pun oleh mereka. Dasar memang mereka tidak punya hati.

Nara beranjak dari tempat tidurnya dan ingin pergi ke dapur untuk mengambil minum. Saat melintas ruang tamu Nara melihat ibu dan anak itu sedang membuka barang belanjaan mereka dengan senang.

"Bu lihat lah aku terlihat cantik kan dengan baju baruku ini.... " ucap Mila dengan manja dan berbinar memperlihatkan baju baru yang kini ia pakai.

"Kamu itu pakai apa pun juga terlihat sangat cantik, toh kamu itu dasarnya sudah sangat cantik" puji bibinya itu pada Mila putri kesayangannya

"Iya dong gak kaya dia tuhh.... "tunjuk Mila pada Nara. Nara langsung berdecak sebal pada Mila yang sok cantik itu.

"Iya kamu tuh cantik banget, kalo gitu kenapa ga kamu aja yang nikah...." jawab Nara.

"Apa... enak saja kamu. Mila itu jodohnya orang kaya dan tampan bukan orang waras kaya calon suami kamu.

"Tapi dia juga orang kaya juga loh tante, tante ga tertarik gitu buat di jadiin dia menantu tante. Tante bisa dapetin uang lebih banyak lagi lohh... " ucap Nara.

"Benar juga ya..... " Tantenya terlihat berpikir Nara hanya menahan senyum saja. Melihat tantenya yang mata duitan itu.

"Ibu...Mila ga mau nikah gantiin dia, enak aja" Mila merajuk.

"Eh iya, kamu aja Nara yang nikah sama dia, tapi nanti tiap bulan kami harus kirimin uang buat kita ya. Hitung-hitung balas jasa kami udah ngerawat kamu selama ini... " ucap tantenya tidak tahu malu.

"Dasar benalu..." gumam Nara sambil pergi meninggalkan mereka.

*

*

*

Di sebuah Rumah megah bak istana sepasang suami istri itu tengah terlihat berunding di ruang tidurnya yang mewah.

"Apa keputusan kita sudah tepat untuk menikahkan Rayan...?" Delia ibu dari Rayan Guntara bertanya kepada suaminya.

"Aku sudah memikirkannya dengan matang, Rayan harus segera di nikahkan, apa kau mau kejadian beberapa hari yang lalu terulang lagi?" ucap suaminya tuan Sanjaya Guntara.

Ya beberapa hari lalu Rayan hampir saja melakukan perbuatan tidak sepatutnya kepada pelayan perempuan di rumah itu. Untung saja kejadian itu di lihat oleh para pelayan lain yang mendengar jeritannya. Dan dengan segera menolongnya dari perbuatan yang tidak seharusnya di lakukan oleh Rayan.

Tuan Sanjaya tentu tidak ingin kejadian itu terulang lagi, karena memang Rayan adalah pria dewasa kebutuhan biologisnya itu normal. Namun tentu saja itu tidak boleh di lakukan kepada sembarang orang. Dia harus melakukannya kepada istrinya sendiri. Namun, wanita mana yang mau menikah dengan dengan keadaan Rayan yang sekarang ini.

Hingga ia memutuskan untuk mencari seorang gadis yang mau menikah dengannya, tak peduli jika ia harus membayarnya dengan sangat mahal. Yang terpenting saat ini adalah kebahagiaan putranya. Semoga saja dengan menikah Rayan bisa sembuh dan kembali seperti sediakala.

Hati orang tua mana yang tak sakit melihat kondisi anaknya yang sudah dua tahun belakangan harus menjalani kehidupan seperti ini. Hanya gara -gara wanita munafik tidak bermoral hidup anaknya hancur hingga sampai ke titik ini.

*

*

*

Di dalam kamarnya, gadis yang bernama Nara itu juga kini sedang dilanda perasaan gelisah. Bagaimana ia tidak risau, jika sebentar lagi ia akan menikah dengan pria yang mengalami depresi. Hanya demi melunasi hutang-hutang pamannya, kini ia harus merelakan dirinya untuk menikah dengan pria yang tidak ia inginkan.

"Ya ampun, kenapa mereka tega sekali menikahkan aku dengan pria gila, bagaimana nanti jika ia mengamuk. Dan bagaimana kalau wajahnya menyeramkan. Isshhh....aku jadi merinding," gumam Nara yang sembari berguling-guling di kasurnya merasa gelisah. Seumur hidupnya ia tidak pernah membayangkan akan menikah dengan pria tidak waras. Bagaimana nasib ia ke depannya?

"Bagaimana nanti kalau dia minta kikuk-kikuk sama aku, aaaaaaa..... belum menikah saja sudah hampir membuatku gila bagaimana jika sampai kami menikah, aku bisa bisa gila betulan. Astaga.... aku jadi merinding membayangkan dua orang gila duduk di pelaminan," ucap Nara sambil cekikikan. Sepertinya ia pun ikut menjadi depresi seperti calon suaminya.

Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya 😚😚

Bab 3

TERPAKSA MENIKAHI PRIA DEPRESI

Sepertinya gadis itu sudah terkena syndrome gila dari calon suaminya. Untung saja Nara seorang gadis kuat dan ceria, ia sudah biasa di perlakukan seperti itu oleh keluarganya. Tidak ingin stres dan menjadi banyak pikiran membuatnya selalu menghadapi masalah dengan senyuman.

Bagi Nara, menikah atau pun tidak dengan pria itu hidupnya akan sama baginya. Sama-sama tidak bahagia. Berkali-kali Nara menghembuskan nafas kasar berusaha mentralisir perasaannya.

"Setidaknya dengan menikah dengannya, aku tidak perlu bekerja dan menjadi sapi perah mereka lagi. Awas saja kalau mereka meminta uang aku tidak akan memberikannya" gumam Nara

*

*

*

Sanjaya tidak ingin banyak membuang waktu, ia ingin segera menikahkan anaknya dengan gadis itu. Setelah melihat foto Nara entah kenapa Sanjaya dan Delia merasa setuju, wajah cantik nan teduh itu pasti akan membuat anaknya bahagia, semoga saja...

Seluruh keluarga Nara merangkup paman dan bibinya serta Mila kini mereka berkumpul di kediaman Sanjaya. Mereka semua berdecak kagum melihat rumah yang sangat mewah itu.

Kini mereka semua tengah berkumpul di ruang keluarga rumah megah itu, mereka sedang merecanakan acara pernikahan mereka yang akan di laksanakan dengan cara sederhana. Pernikahan tertutup akan di laksanakan, mereka tidak mau pernikahan putra tunggalnya di ketahui orang lain untuk sementara waktu. Karena mereka memberitahukan kepada seluruh koleganya jika Rayan kini tengah berada di luar negeri untuk mengurus bisnisnya di sana.

"Perkenalkan saya Sanjaya Guntara, dan ini istriku Delia Sanjaya Maaf kami sudah merepotkan kalian untuk datang kemari" ucap Sanjaya dengan tulus dan juga sangat berwibawa

" Oh itu sama sekali tidak masalah untuk kami tuan, kami bersedia datang kemari kapan saja anda mau" jawab pamannya Nara dengan nada slengehan sangat jauh dari kata berwibawa.

"Jadi benarkah nona Nara bersedia untuk menikah dengan putraku dan menerima segala kekurangannya... " ucap tuan Sanjaya, Nara tersenyum melihat ke arah tuan Sanjaya dan nyonya Delia .Melihat kasih sayang yang begitu tulus pada anaknya membuat hati Nara tersentuh.

"Saya bersedia tuan, saya bersedia menjadi pendamping hidup tuan muda Rayan" jawab Nara tersenyum. Terlihat banyak kelegaan di wajah sepasang suami istri itu.

*

*

*

Di ruangan itu seluruh keluarga masih berkumpul, mereka masih membahas tentang acara pernikahan mereka. Dari tadi Nara hanya jadi penyimak ucapan mereka saja, dia sama sekali tidak tertarik dengan apa yang sedang mereka perbincangkan. Justru saat ini Nara sangat penasaran dengan calon suaminya Rayan.

"Maaf tuan bolehkah saya melihat tuan muda Rayan... " ucap Nara di sela-sela perbincangan mereka.

"Oh tentu saja..." jawab tuan Sanjaya dan memanggil kepala pelayan rumah itu untuk mengantarkan Nara melihat Rayan.

"Pak Sam, tolong antarkan nona muda ini untuk melihat Rayan... " pinta tuan Sanjaya, dengan penuh rasa hormat pria paruh baya itu menunduk dan mengiyakan permintaan tuan Sanjaya.

"Baik tuan, silahkan nona...." ucap pria paruh baya yang di panggil pak Sam itu.

*

*

Rumah keluarga calon suami Nara ini sangat besar, hingga Nara berdecak kagum melihatnya. "Ini rumah atau istana" gumam Nara dalam hati,. hingga setelah beberapa waktu menelusuri rumah ini, sampailah Nara di ruangan yang di yakini itu adalah kamar Rayan. Sejenak Nara merasa ragu, bagaimana kalau tiba-tiba suaminya mengamuk dan berbuat kasar padanya.

Seolah mengerti apa yang di rasakan oleh Nara pak Sam pun tersenyum. "Nona... " panggilnya

"Eh i-iya pak, maaf saya melamun" ucap Nara merasa tidak enak.

"Tuan muda sedang dalam keadaan tenang sekarang, beliau sudah meminum obatnya jadi nona tenang saja. Ada banyak penjaga yang akan berjaga menunggui anda. Jadi anda tidak perlu takut" ucap pak Sam tersenyum.

"I-iya pak... " ucap Nara merasa tidak enak.

"Sebenarnya tuan muda terlihat normal dan seperti orang-orang pada umumnya. Hanya saja beliau lebih banyak diam, dan jika sedang kambuh maka dia akan mengamuk. Tapi nona tenang saja kami semua akan menjaga nona jika tuan muda sedang dalam kondisi tidak baik" terang pak Sam pada Nara.

"Saya mengerti pak... "jawab Nara, sebenarnya pak Sam merasa kasihan pada Nara. Kenapa gadis sebaik dan secantik itu harus menikah dengan pria yang kondisi mentalnya tidak baik-baik saja.

Semoga saja dengan kedatangan Nara dalam hidupnya, Rayan akan kembali normal seperti sedia kala.

Nara mulai melangkahkan kaki ke dalam ruangan itu, pandanganya menyelidik ke seluruh ruangan. Dan pandangannya terpaku pada sesosok pria tampan dan gagah yang sedang duduk termangu sendirian.

Pria itu terlihat sedang duduk sendiri dengan pandangan kosong ke depan. Sekilas dia terlihat normal, tidak seperti pria yang mengidap gangguan jiwa.

Wajah tampan kulit putih, hidung mancung rahang tegas dan bentuk tubuhnya yang sangat macho. Nara terpukau dengan penampilan dari seorang Rayan Guntara. Benar-benar mempesona.

Dengan langkah perlahan, Nara mendekati Rayan. Dia terus menatap Rayan yang tidak berpindah posisi, masih betah terduduk diam dengan pandangan kosongnya. Nara melihat ke arah pak Sam dan pak Sam pun menganggukan kepalanya.

Nara pun kemudian duduk di dekat Rayan, Nara berniat mendekatinya dan mengajaknya berkomunikasi.

"Ayo Nara semangat, setidaknya jika nanti dia sudah menjadi suamimu dia sudah jinak... "gumam Nara dalam hati.

"Hai.... " sapa Nara, namun Rayan masih diam saja dan tidak memperdulukan Nara, Nara tidak menyerah dan mencoba bertanya lagi.

"Siapa namamu... ?"tanya Nara

"Pura-pura gak tahu ga apa-apa kan, yang penting bisa kenalan" gumam Nara dalam hati sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Tapi Rayan tetap tidak merespon. Nara mencoba bertanya lagi.

"Emmm.... Rayan kamu mau nikah ga sama aku?" tanya Nara sambil tersenyum. Tanpa di duga Rayan langsung melihat ke arah Nara. Wajah tampannya semakin terlihat saja membuat jantung Nara berdegup kencang

"Menikah....?" tanya nya

"I-ya kita nikah... " jawab Nara

"Ya ampun, pria tampan seperti ini di bilang depresi apa mereka tidak salah periksa" pikir Nara. Sedetik kemudian Rayan tersenyum kepada Nara. Senyum yang sangat manis

"Ya ampun bisa khilaf kalau calon suaminya tampan seperti ini "gumam Nara dalam hati.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!