NovelToon NovelToon

Kutukan Pengantin Hamil

mimpi yang melukai

Arrrrggghhh....

"Beraninya kau tidur di atas Ranjangku".. Geram seorang pria bermata tajam yg tatapannya menjelaskan kemurkaan yang nyata.

Seorang Gadis yang ada di samping pria itu tersentak kaget dan ketakutan dengan Graman dan tatapan yg di berikan pria itu., Bahkan Gigi si Pria menimbulkan bunyi germelatup, dengan Rahang yang mengeras.

"Ka..kak..kak Arman ini semua tidak seperti yang kakak pikirkan., A.. aku.. aku hanya membantu Kakak saja. ucapnya bergetar menahan tangis.. Sungguh situasi seperti ini tidak ada dalam bayangannya., Bertahun lamanya Edelweis mengejar Cinta pria Idamannya dengan sejuta cara untuk meluluhkan laki laki kaku dan tidak tersentuh itu.. Namun sepertinya sekarang juga kepahitan harus di telannya.. Laki laki itu nampak murka dengan kilatan amarah yang tercipta di raut Tampannya. Laki laki itu Bernama Arman Light, berusia 30 tahun, Dia adalah putra sulung bahkan pewaris utama di Negaranya kini. Pria dengan seribu pesona dan misterinya selalu menyihir Gadis di sampingnya membuat Gadis itu memuja bertekuk lutut bahkan menyelipkan nama Arman di setiap tembus nafasnya.

"Edelweis apa yang kau lakukan di ranjangku dengan bertel*anjang seperti ini?.. teriaknya dengan kencang, Dia bertanya sekali lagi

"Ma.. maafkan aku.. ucap Edel terbata.. semalam aku yang menolong mu di pesta dan membawamu ketempat ini.. Sungguh aku tidak bermaksud.. ta..tapi ini semua di luar kuasaku kak.. tolong maafkan aku.... Edel memohon seraya merapatkan telapak tangannya., Air matanya meluncur begitu saja Dia terisak, Gadis 24 tahun itu nampak menyesali kejadian ini... manik mata bak kenarinya benar benar memancarkan luka.. Memang sejak dulu Edel bercita cita menjadi istri Arman. menyerahkan kesuciannya kepada Pria yang sangat dia cintai, tapi tidak seperti ini caranya. Tidak disangka mimpi sebagian nyata tapi melukai harga dirinya".

'Apa dengan kau meminta maaf kau bisa mengembalikan semuanya, mengutuhkan keperjakaanku yang bahkan ku jaga dengan sangat baik selama 30 tahun lamanya.. Harus ku lepas tanpa sengaja dengan Anak teman kedua orangtua, yang bahkan aku tahu saat kau masih bayi,, Astaga dosa apa yang telah aku perbuat di masa lalu sehingga mendapatkan kesialan seperti ini.. Ucapnya seraya memakai pakaiannya dengan tergesa.. Seperkian waktu setelahnya Arman menatap Edel dengan tatapan Entah.. "Anggap ini tidak pernah terjadi dan lupakan. Dasar murahan, Sarkasnya seraya melenggang pergi meninggalkan kamar tersebut.

Edel yang mendengar kata demi kata yg keluar dari mulut Arman meluncur dengan sangat mulus tanpa beban hanya bisa terpaku dengan pikiran yang sudah berkelana.."sebegitu hinanya aku di matamu sampai kau tak mau melirik sedikit saja ke arahku, ini juga bukan salahku, kau yg memulainya bahkan sedikit memaksa, Aku tidak murahan kak kau tahu jelas kau yang pertama untukku." Apa harus yang kulakukan setelah ini, Bahkan kau merasa sangat di rugikan dengan kejadian ini lalu bagai mana dengan Aku.

💋💋💋

"Hiks.. Hiks.. Edelweis menangis pilu di kamarnya di rumah kediaman orang tuanya. Ia bingung harus melakukan apa untuk selanjutnya.

Edelweis adalah putri pertama dari pengusaha makanan Ringan yang bernama Chandra wisata, Dia memiliki adik perempuan yang selisih umurnya hanya beberapa bulan saja,. mengapa begitu?!.. kenapa bisa seperti itu??? pertanyaan sering sekali muncul di benak orang orang sekitarnya.. 'Tentu saja bisa karna Edel dan adiknya mempunyai ayah yang sama namun ibu yang berbeda, ibu Edel yang bernama Emily adalah istri sah dari tuan Chandra Wirata. Dimasa lalu tuan Chandra menikah siri dengan ibu sambungnya dengan alasan ingin mempunyai keturunan yang di mana pada saat itu rumah tangga Chandra dan istrinya yang berjalan 7 tahun belum memiliki anak, sebab itu menjadikan alasan terbesar Chandra untuk menikah wanita lain bahkan sampai memiliki anak dan sampai sekarang masih berlanjut menceraikan istri pertamanya dan hidup bahagia dengan Anak anak dan istri barunya. tanpa tau sebesar apa luka yang diberikannya kepada Emil istri pertamanya.

Azelia adalah adik dari Edelweis usianya tidak jauh berbeda dari Edel. sikaf mandiri dan dewasanya Azelia, mampu menggetarkan hati Arman Light Dia terpukau dengan kemandirian Azelia di pertemuan pertamanya. bertolak gelang dengan sifat Edel yang manja bahkan terkesan kekanakan jangan lupakan kecerobohan Edel yang melekat kuat pada dirinya, Namun Edel adalah pribadi yang pemaaf serta baik hati yang menjadikannya mempunyai daya tarik tersendiri bagi yang mengenalnya berbeda dengan Azelia dia sangat tegas dan kerap kali merutuki sikat lemah kakaknya.

Tok... Tok... Tok... pintu pun di buka Edel .."Non Edel saatnya makan malam nanti akan ada tamu yang akan berkunjung Tuan Chandra bilang pasti Nona akan senang dengan tamu nanti. mohon bersiap siap dan bercanda yang cantik".. monolog bibi pelayan di kediaman keluarga Chandra. "Baik Bi terima kasih". ungkap Edel seraya tersenyum.

________

Di kediaman Arya Light.

"Nak umurmu sudah lebih dari kata cukup untuk membina rumah tangga, jika tidak keberatan mama dan Papa ingin mengjakmu makan malam di Rumah om Chandra!. Kamu tentu tahu tentang ke dua putri Om Chandra yang terkenal mempesona itu bahkan putri pertama Om Chandra dengan terang terangan mengejarmu, mengungkapkan cintanya untukmu. Dan berhubung Mama dan Papa mengenal dekat keluarga mereka Mama ingin meminang salah satu putrinya untuk menjadi menantu di keluarga kita. Bagai mana menurutmu.?. Kamu pahamkan maksud Mama?!!... tutur lembut Mamanya menjelaskan.

Ya tentu.. jawab Arman tanpa basa basi pikirannya sudah menerawang kejadian malam tadi, Dimana dia menghabiskan malam indah bersama putri sulung Chandra. Dengan sangat jelas ia mengingat bagaimana kebuasannya di atas ranjang menggagahi seorang perawan, hanya dengan mengingatnya saja lembut dirinya meremang.. tidak di sangkanya pengalaman pertama bercintamya dia habiskan bersama seorang gadis manja yang selalu menggodanya dan mengejar dirinya. bahkan dia sangat risih dengan kelakuan Edelweis yang selalu menunjukan ketertarikannya kepadanya. dia selalu mencari cara untuk menjauhi gadis itu yang tanpa lelah mengejar dirinya.. "Aku tidak menyukai gadis yang tidak punya harga diri mengejar seorang Pria, ck.. Apa apaan., aku lebih menyukai Azelia dia mandiri bahkan sikapnya sangat kalem berbanding terbalik dengan Edel. kalau saja semalam yang bercinta denganku adalah Azelia sudah aku pastikan hari ini aku menikahinya". batinya.

tapi tunggu apa Mama bilang akan menjadikan salah satu Anak Om Chandra menantu berarti aku akan di jodohkan dengan salah satunya Edel atau Azel. sepertinya Tuhan memang menginginkan aku untuk menjadi seorang suami secepatnya setelah aku merasakan nikmatnya dalam meneguk surga dunia, tapi aku sama sekali tidak menyukai gadis ceroboh itu.. tapi untuk Adek dia sangat menawan sifat dan kepribadiannya membuatku bergetar. Arman benar benar larut dalam pemikirannya sendiri tanpa memperdulikan kedua orang tuanya yang menatapnya dengan tanya.,

"Bagai mana ?".. Papa Arya sekarang yang bertanya.

Ya aku mau menikahi salah satu putri Om Chandra. Dan aku mau 2 minggu lagi acaranya di gelar, Lebih cepat lebih baik ucapnya tegas.

perjodohan di setujui

Makan malam pun tiba

Dua keluarga berkumpul di meja makan yang menghidangkan berbagai macam jenis makanan yang menggoda untuk untuk di cicipi tapi tidak lebih menarik dari perbincangan yang di bahas orang orang tersebut,

"mengenai perencanaan kita untuk menikahkah putra putri kita saya selaku Ayah dari Arman, melamar salah satu putrimu untuk ku jadikan istri dari putra pertama ku Arman Light, jika seandainya lamaran kami di terima, Arman ingin menyelenggarakan pernikahan 2 minggu setelah ini bagai mana menurutmu Chandra.?".. Papa Arya berkata dengan sangat jelas dan lugas. untuk sesaat keheningan tercipta. Papa Chandra dapat nampak mengangguk nganggukan kepalanya tanda mengerti sebelum berucap.. "Dua putriku keduanya tidak terikat hubungan dengan siapapun dan keduanya nampak tertarik dengan Arman, Saya yakin Baik Edel ataupun Azel akan menerima pinangan keluargamu".

"Saya akan menikahi putri Om Chandra yang kemarin malam saya temui di lorong dekat toilet saat acara pesta penjamuan semalam". potong Arman cepat.

Baik Edelweis maupun Azelia tersipu secara bersamaan, semburat merah muda di pipi keduanya menyembul secara bersamaan mereka sedikit terkejut dengan ucapan Arman barusan.

Edelweis secara sadar merebat dan meremas semua jarinya pertanda dia sangat gugup pikirannya menangkap bahwa, Arman sengaja mengajukan cepat menikah karna kejadian malam itu, Ia meyakini Arman bertanggung jawab karna telah mengambil harga dirinya meskipun tanpa sengaja. Hati Edel menghangat kekhawatirannya dari tadi pagi kini berangsur tenang karna rencana pernikahan nya di adakan 2 minggu lagi setidaknya kalo terjadi sesuatu yang tidak di inginkan akibat perbuatan panasnya semalam tidak akan terlalu mencolok.

Haah..

Edel menghembuskan nafas lega senyumannya terpancar sangat indah seakan peri kebahagiaannya sedang menghampiri dirinya. Arman memang sering menolaknya secara nyata dan membuatnya sedih, namun semuanya seakan terbayar dengan lunas saat perjodohan dua keluarga di setujui oleh Arman.

Edelweis sangat yakin bahwa dirinya yang Arman temui malam kemarin di lorong dekat toilet. karna memang semalam dia bertemu dengan Arman dan Edel tidak lupa mengucapkan cintanya itu meskipun tidak pernah di jawab oleh lelaki pujaannya.

Di sisi lain Azelia yang baru beberapa minggu putus dari kekasihnya nampak berpikir mungkinkah dirinya yang Arman maksud. Entahlah... Memang ia akui tidak mampu menolak pesona Arman Light tapi dia masih sangat mencintai mantan kekasihnya. Tapi jika memang yang ingin Arman jadikan istri adalah dirinya dengan senang hati akan menerimanya., karna Azel tahu Edel sangat tergila gila dengan Arman pasti akan sangat mengasyikan melihat kakak manjanya patah hati.. "meskipun aku tidak mencintai Arman. yang terpenting kebahagian akan menghampirinya karna harta dan tahta keluarga Light itu. Lagi pula gadis mana yang mampu menolak kemewahan yang di tawarkan.

"Sudah sudah mari sekarang kita maka malam dulu keburu dingin makannya nanti ga enak".. Sela Ave istri dari Chandra Wirata.

Makan malam berjalan dengan hidmat di selingi perbincangan ringan antara keluarga tersebut hanya Arman saja yang tidak bersuara memikirkan keputusan dan perjodohan yang telah Ia setujui, bayang bayang pergumulannya di atas ranjang bersama Edelweis terlintas begitu saja, Ada setitik rasa bersalah yang menggelitik hatinya tapi segera ia tangkis berang tegas, "Dia sendiri yang menyerahkan dirinya dengan suka rela di atas ranjangku, jadi segala akibatnya tanggung sendiri Edel.. Cih dasar murahan". gerutunya dalam hati..

Mama Ave lagi dan lagi membanggakan Azelia di hadapan semua orang tentang Azelia yang pandai memasak dan membuat berbagai macam kue seakan keahlian itu tidak di miliki orang lain. Sungguh memuakan untuk Edel karna dia merasa kecil di hadapan pria pujaannya.

Dalam batin Arman membandingkan Edel dan Azel benar benar berbeda. Azel dan kepribadiannya adalah tipe Arman, sedangkan Efek hanya membuatnya pusing dan tertekan dengan semua tindakannya.

"Papa Edel ingin makan ikan"..ucapnya manja sambil meletakan sepotong ikan goreng di piring kosong lalu menyerahkan potongan ikan itu kepada Papanya..

Papa Chandra tersenyum, lalu mengambil piring yang berisikan ikan goreng memisahkan duri dan dagingnya dengan hati hati.

Papa Arya matanya sampai berkaca kaca menyaksikan adegan di depannya dia teringan dengan mendiang putrinya yang manja nampak seperti Edelweis pemandangan di depannya seakan menjadi obat untuk kerinduan terhadap putrinya yang telah tiada, sedangkan Mama Arun sampai menangis karenanya kemudian bangkit dari duduknya segera menghampiri Edel dan memeluknya dengan erat sambil terisak..."Nak kau nampak seperti mendiang putri kami yang tidak pernah bisa memakan ikan". Mama Arin menangis tergugu.

Ck ck ck.. haahh.. Azel menarik napas malas karna drama meja makan itu

sedangkan Arman membuang muka karna jengah tindakan Edel selalu salah di matanya.. "Cih.. impiannya ingin menjadi istriku bahkan untuk memakan ikan untuk dirinya sendiri tidak becus". Gumamnya.

●●●

Astaga sebentar lagi aku akan menjadi nyonya Arman teriaknya setelah sampai di kamar kesayangannya.. Edel benar benar bahagia bahkan besok keluarga kami akan mencari gaun dan cincin untuk pernikah.

Aku sudah tidak sabar menunggu hari esok.

kenyataan pahit

Keesokan harinya

Sesuai janji semalam calon kedua mempelai telah tiba di tempat pemilihan gaun pengantin. Tidak lupa beserta ibu mereka masing masing.

Namun sesuatu nampak janggal di mata Arman yang dimana dia melihat Ave sang calon mama mertua hadir dengan Edelweis, Arman bertanya tanya seraya berpikir mengapa bisa yang hadir bersama mama Ave adalah Edel bukan Azel.. "Dimana calon pengantinku?..".. tanya Arman di iringi dengan kerutan di dahinya.,

"Pe-pengantinmu?.. Ma-maksud kak Arman apa?.." Edelweis nampak linglung dengan pertanyaan yang di lontarkan Arman. Batinnya bertanya bagai mana bisa seorang calon pengantin pria bertanya tentang keberadaan calon pengantin wanitanya sedangkan pengantin wanita berada di hadapannya.

Arman tampak berpikir sejenak, memijat sedikit sudut pelipisnya, lalu setelahnya Arman menghembuskan nafas jengah..

Kemudian Arman menjawab dengan nada sinisnya tidak lupa tatapan tajam di jatuhkannya untuk Edelweis "Ya calon pengantin yang aku inginkan bersanding di pelaminan bersamaku adalah adikmu Azelia, Apakah kau berpikir dirimu yang ku pinang?.. Heh.. percaya diri sekali dirimu Edel.

DUARR...

Seketika Edel merasa lemas, lantai yang kini sedang ia pijak serasa bergelombang, mata yang semula memancarkan binar kebahagiaan di detik ini juga telah lenyap, Bahkan dapat di pastikan jika Edel berkedip sekali saja bulir bening itu akan tumpah ruah.

Cinta yang selama ini Edel pelihara dengan baik seakan menguar begitu saja tanpa dapat Edel cegah, perasaan yang membuncah selama ini perlahan gugur tanpa dapat sampai terhadap Tuan pemiliknya, Bukan bukan tidak sampai hanya saja setiap ungkapan cinta itu terlontar hanya kesakitan dan cacian yang Edel peroleh.

"Kakak ulang tahunku sudah terlewat jangan mencoba mengerjaiku., Apa yang barusan Kak Arman katakan itu semua hanya omong kosong kan?.. Kakak hanya bercanda kan, ahh iya kakak pasti sedang ngeprank aku ya?.." Edelweis menghibur dirinya sendiri, tergambar jelas ketakutan dan kepanikan di raut cantiknya.

Cihhh.. Arman berdecih kesal.

"Hidupku tidak seperti hidupmu yang tidak penting, setiap kata yang terlontar dari diriku hanya keseriusan, Aku tidak sedang bermain main apalagi bercanda, yang ingin ku nikahi hanya Azelia jika bukan dia lebih baik aku melajang seterusnya". setiap kata yang terlontar dari mulut Arman bagai peluru yang menembus di dada Edelweis.

Lagi lagi dan lagi

Rasa sakit yang Edel terima, perih atas kenyataan pahit yang di terimanya, Edel hanya menunduk dengan derai air mata yang mengalir dengan sendirinya. Habis sudah harga dirinya untuk kesekian kalinya luka itu timbul semakin dalam. Sedangkan Mama Arin dan Mama Ave hanya menyimak tanpa dapat berkata,.

Edelweis pergi begitu saja dari tempat itu dengan membawa cinta yang mungkin telah menjadi mayat..

🔪🔪🔪🔪

Beberapa hari kemudian

Hanya kebencian yang kini telah menusuk di hati dan pikirannya. kebingungan dengan bagai mana masa depannya yang bahkan telah lenyap di ranjang pria yang menjadi cinta pertamanya.

penyesalan penyesalan malam itu kini berputar di kepalanya, tentang harga diri, kehormatan telah dia berikan kepada Arman, lalu apa lagi yang Edel miliki bahkan hatinya telah mati di bunuh laki laki pujaannya.

Berbagai cara telah Edel lakukan untuk membuat Arman menikahinya dari meminta dan memohon kepada Papa Chandra untuk menikahkan dirinya dan Arman. Semua telah Ia lakukan bahkan berlutut dan mengemis cinta pun telah Ia lalui di depan Pria dengan sejuta pesona itu, yang Edelweis pikirkan saat ini hanya satu, bagai mana imbas dari malam panjangnya dan Arman membuahkan seorang janin, Akan seperti apa malu Papa Chandra.

Jika Arman terus saja menolak untuk menikahinya mungkin dengan Edel memohon kepada Azelia, dapat mengeluarkannya masalah. "Aku sangat menyayangi Azelia aku selalu memberikan smua yang ia inginkan, mengabulkan semua permintaannya meskipun dengan harus mengorbankan perasaanku,. Tidak tidak bukan aku tidak rela melakukan semua itu, aku tulus menyayanginya hanya saja semua ini terlalu membuatku tertekan".

"Hallo.. Azel aku ingin berbicara denganmu apa kau ada waktu?". Edel menyampaikan keinginannya melalui sambungan ponselnya

"Ya Edel katakan saja, sekarang aku lagi sibuk mengatur pernikahanku yang sebentar lagi akan di gelar". jawab Azel d seberang sana.

Edel hanya mematung di tempatnya kini, perasaannya kembali berdenyut nyeri sudut hatinya yang lain kembali terluka entah bagian mana lagi yg belum mendapatkan luka dari cintanya itu.."Ya sudah nanti kita bicarakan di rumah, berhati hatilah Azel semoga hari mu menyenangka"..

__________

Malam harinya di kamar Azel terdengar perdebatan bahkan suara isakan penuh permohonan dari bibir Edel.. ."Azel, kau tahu betapa aku sangat mencintai dan menginginkan Arman menjadi suamikukan?.. aku mohon Azel pertimbangkan lah permintaanku ini apapun yang kau mau akan aku patuhi semua, semuanya akan aku berikan Azel, Aku mohon berbelas kasih lah terhadapku Azel". Edelweis memohon serta berlutut dengan penuh isakan.

"Maaf..

.

.

.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!