NovelToon NovelToon

Suami Idaman

01

Setelah empat tahun akhirnya aku kembali ke kampung halamanku, batinya.

Rima berjalan dengan menarik kopernya menuju rumah milik ibu dan bapak yang sudah tiada, ya kedua orang tua rima sudah tiada namun kenangan akan kedua orang tuanya akan selalu tersimpan dihati rima.

"Rima? " panggil salah satu tetangga saat melihat rima sedang membuka kunci pintu rumahnya.

mendengar namanya dipanggil rima pun menoleh kebelakang dan mendapati seorang wanita paruh baya.

"mbak wati.. "

wati pun berjalan mendekati rima.

"subahanallah rima kamu sudah pulang, gimana majikan mu disana baik ndak?, kamu sehat selalu kan disana? " tanya mbak wati.

"alhamdulillah mbak majikan rima baik, dan rima juga selalu sehat, ngomong-ngomong mbak abis dari mana? "

"mbak abis belanja sayur nih mau masak buat anak.. "ucapnya dengan menunjukan kresek belanjaan nya.

" masuk dulu yuk mbak, kita ngobrolnya di dalem aja, udah lama banget kita nggak ngobrol. "ajak rima pada mbak wati.

" pengennya sih gitu rim, tapi mbak harus pulang masak dulu dan beberes rumah, kamu juga kayaknya perlu istirahat dulu deh, nanti sore aja mbak kesini lagi ya.. "

"ya udah deh, aku juga mau bersihin rumah dulu mbak. "

"mari rim. " pamit nya mbak wati pada rima.

setelah kepergian mbak wati rima memasuki rumahnya meletakan kopernya diruang tengah sederhana yang tak terdapat kursi sama sekali, hanya sebuah karpet untuk duduknya.

ia mulai mencari alat kebersihan dan membersihkan rumahnya dari debu-debu dan juga sarang Laba-laba.

2 jam kemudian rima telah selesai membersihkan rumahnya, jika ada yang bertanya mengapa cepat?,rumah peninggalan kedua orang tua rima tak terlalu besar, dan tak banyak juga perabotan nya jadi rima tak susah untuk bersihkan semuanya dengan cepat.

huft.

selesai mandi dan berpakaian rima membongkar kopernya dan masukan baju-bajunya kedalam lemari plastik 3 pintu miliknya, setelah selesai rima pun berbaring untuk istirahat sejenak, namun matanya menangkap sebuah bingkai foto yang terdapat gambar tiga orang remaja berpakaian abu putih sedang tertawa bahagia.

rima tersenyum kecil melihat foto itu.

"Nina.. reno, gimana kabar kalian berdua, terutama kamu mas.. aku kangen banget sama kamu. " ucapnya dengan mata yang perlahan menutup karena kelelahan, rima tertidur dengan pulas hingga tak terasa hari sudah hampir magrib.

...**************...

Dilain tempat seorang lelaki yang dahulunya begajulan dan tak dapat diatur saat masih sekolah kini tengah sibuk membaca dokumen-dokumen perusahaan nya.

tok

tok

tok.

"Masuk." ucapnya dengan tidak mengalihkan perhatiannya dari pekerjaaan nya tersebut.

"Anak nakal..! " ucap nenek dengan suara cempreng nya ketika masuk ke ruang kerja cucu lelaki nya itu, ia marah sangat marah.

"ada apa lagi nek?. " tanya nya santai dengan tak mengalihkan matanya sedikitpun dari berkas-berkas ditangan nya.

"Nenek malu, malu banget punya cucu ganteng dan mapan layak kamu! " ucap nenek dongkol.

mendengar perkataan neneknya membuat malik menautkan alisnya bingung.

"Nenek malu memiliki cucu tampan sepertiku? " tanya nya yang makin membuat nenek berdecak sebal.

"Tentu saja! "

"Kenapa? "

"Karena kamu jomblo!, nenek malu setiap berkumpul bersama teman-teman nenek mereka semua membicarakan mu yang tampan, mapan, tapi nggak laku. "

Astaga malik hanya bisa memijat pelipisnya untuk mengurangi sakit kepala tiba-tiba yang menyerangnya saat mendengar alasan sang nenek.

"Tak usah nenek tanggapi. " ucapnya cuek dengan melanjutkan pekerjaannya.

"Cih...anak nakal, pokoknya nenek mau kamu punya isteri segera! , supaya bisa nenek pamerin ke Teman-teman nenek! " ucapnya dengan tegas lalu pergi begitu saja dari ruangan cucu nya.

Hah..

Malik menyandarkan kepalanya dikursi lalu menutup kedua matanya untuk beristirahat sejenak, memikirkan permintaan neneknya.

"Menikah..?,cih.. para wanita hanya menyusahkan saja. "

02

Nenek hani keluar dari ruangan cucu nya masih dengan ngomel dan mengumpati cucu nakal nya sehingga membuat beberapa karyawan yang berpapasan dengan nya menjadi kebingungan.

"Nenek bos kayaknya abis marahin pak bos ya.. " gosip karyawan A.

"ssstttt.. jangan gosip, ayo lanjut kerja lagi nanti kalo ketahuan bisa-bisa gaji kita dipotong sama si bos. " ucap karyawan B mengingatkan.

karyawan-karyawan itu pun masih sayang dengan gaji mereka dan memilih membubarkan diri lalu melanjutkan pekerjaan mereka.

sampai di lobi nenek masuk kedalam mobil yang sudah stand by menunggu dirinya, di mobil ia terus berfikir bagaimana caranya agar cucu nya itu mau menikah.

pak edi selaku supir nenek Hani penasaran karena melihat majikannya seperti memikirkan sesuatu.

"Nyonya besar.. maaf jika saya kurang sopan, sepertinya nyonya besar sedang ada masalah, mohon maaf sekali jika saya lancang bertanya. "

"tak apa ed, kau tahu edi saya sudah tua dan keluarga saya hanya anak nakal itu, saya sedang berfikir bagaimana cara nya agar anak itu bisa segera menikah dan hidup bahagia, saya tidak ingin dia kesepian jika saya sudah tiada,kau tahu kan saat kedua orang tua Malik meningggal ia menjadi penyendiri kan ed, sifat malik juga jadi suka mengkritik dan menyebalkan, aku selalu dibuat pusing akan tingkah anak itu. "

pak edi tersenyum mendengar keluh kesah nyonya besar nya,ia sendiri juga tahu bahwa tuan muda nya bertingkah seperti itu hanya untuk menutupi kesedihannya.

"Lalu apakah nyonya akan menjodohkan tuan muda?.''

" Tidak ed, saya punya cara lain. "

tutur nenek hani dengan tersenyum misterius, otaknya sudah berencana akan membuat cucu nakal ya itu langsung diam tak berkutik dan hanya bisa menurutinya.

...****************...

Disisi lain rima sedang keluar untuk membeli beberapa keperluan nya untuk rumah, dia pergi menggunakan ojek online saat di lampu merah tak sengaja matanya melihat ke arah sebuah mobil, saat mobil itu menurunkan kaca jendelanya ia dibuat terkejut saat melihat seorang pria yang ia cintai ada di dalam mobil tersebut, saat akan memanggilnya ia juga tak sengaja melihat sahabatnya juga ada didalam mobil itu, saat lampu sudah hijau rima meminta ke abang ojol untuk mengikuti mobil itu.

"tolong ikutin ya pak. "

"siap neng. "

Akhirnya Rima membuntuti mobil Reno dan Nina sampai mobil itu berhenti di sebuah pusat perbelanjaan terbesar.

(Mas reno dan nina aku kangen kalian) batin rima.

saat rima turun dari motornya dan berniat akan menghampiri reno dan nina ia tertegun saat melihat reno menggandeng tangan nina dengan hati-hati serta melihat perut nina yang membuncit.

Deg.

(nina hamil?, a-apa mereka berdua.. n-nggak aku nggak boleh menduga duga jika belum tahu dari mulut mereka sendiri.) batin rima.

tubuh rima gemetar dan langkahnya agak pelan saat akan dekat dengan reno dan nina, ia melihat kedua orang itu begitu serasi seperti suami isteri, namun Lagi-lagi rima menggelengkan kepalanya untuk tidak menebak terlebih dahulu.

Huuftt.

"Mas Reno, Nina... " panggil rima.

Deg.

(suara itu.. .) batin reno dan nina bersamaan.

Reno tercengang saat membalikan tubuhnya apa yang ia lihat membuat lidahnya kelu, tak hanya Reno nina pun juga sama seperti itu.

"R-rima... ?''

Rima tersenyum getir saat melihat dengan jelas perut buncit nina serta melihat cincin nikah yang tersemat dijari manis nina dan Reno.

" A-apa kabar..? ''sapa rima dengan senyum canggung,sedangkan Reno dan nina saling melihat dan merasa bersalah akan rima.

03

"B-baik Rim.. " jawab nina dengan gugup, sedangkan Reno hanya diam memandang sendu ke arah Rima.

"bisakah kita bicara sebentar, sepertinya ada hal yang harus ku ketahui disini. " ujar Rima dengan tersenyum getir.

Baik Reno maupun Nina hanya bisa mengikuti Rima karena mereka berdua merasa bersalah akan Rima, mereka sangat menyayangi Rima.

Rima berjalan menuju ke sebuah cafe tepat di seberang pusat perbelanjaan itu yang diikuti Reno dan juga Nina, sesampainya didalam mereka duduk lalu Rima memesan kan minuman untuk mereka bertiga.

"Sekarang mas Reno atau Nina yang bisa bicara... ? " tanya Rima.

"a-ak.. "suara Nina tercekat ditenggorokan namun ia terkesiap saat Reno angkat bicara.

"kami berdua sudah menikah Rima. " ucap Reno langsung karena tak tega melihat kegugupan isterinya Nina.

Saat mendengar nya hati Rima sangat sesak, orang yang ia cintai kini sudah menikah dengan sahabat baiknya sendiri, namun ia hanya bisa tersenyum getir.

"Seharusnya kalian memberitahu aku, walau hanya lewat telepon. " ucap Rima tersenyum kecil dan berusaha tegar walaupun sesak menghantam dadanya.

mendengar ucapan Rima membuat mata Nina berkaca-kaca, ia berfikir sahabatnya itu akan marah bahkan membenci dirinya dan sang suami.

"R-rim... hiks... hiks... hikss.. "

Tangis Nina pecah sedangkan Reno berusaha menenangkan isterinya karena takut berpengaruh pada kandungan nina, Rima yang terkejut melihat nina menangis menjadi lebih tak tega.

"Hei mengapa menangis nin..?, apa aku berbicara salah? " tanya rima.

Nina menggelengkan kepalanya dengan menangis sesegukan, ia berusaha bangun dari duduknya dan menghampiri rima yang lalu memeluk erat sahabat yang telah ia buat terluka hatinya, ia tahu hati Rima pasti sangat terluka namun Rima dapat menyembunyikan perasaan nya karena sangat menghargai persahabatan mereka.

Rima maafkan aku, maaf karena aku menikahi pria yang kau cintai rim, maafkan aku kau pasti sangat terluka. (batin Nina.)

Melihat isterinya menangis dengan memeluk Rima, perempuan yang pernah mengisi hatinya itu membuat Reno juga merasakan perasaan bersalah yang dirasakan sang isteri.

"Maafkan kami Rima, aku dan Nina kami dijodohkan oleh orang tua kami, awalnya sulit bagi kami berdua karena secara tak langsung kami menghianati kamu..kami..nggak aku sangat merasa bersalah dan minta maaf padamu, jika kamu ingin marah marah lah padaku jangan pada Nina. "ucap Reno menjelaskan dan memohon.

Mendengar penjelasan Reno membuat Rima mengerti lalu tersenyum kecil.

"Tadinya aku memang ingin marah namun,setelah ku fikirkan baik-baik percuma saja aku marah ,kalian berdua adalah orang yang kusayangi, dan saat mendengar alasan kalian menikah aku sadar pasti tak mudah juga untuk kalian berdua. "

"ma-maaf rim.. hiks.. "ucap Nina dengan posisi masih memeluk Rima.

" sini duduk.. "

Rima menuntun Nina supaya duduk di kursi sebelahnya.

"Dasar cengeng, sudah akan jadi ibu kamu masih aja suka nangis. " ledek rima kepada nina, yang membuat ibu hamil itu memanyunkan bibirnya sebal, dan hal itu membuat Reno lega karena bisa melihat isteri dan sahabatnya akur kembali.

kamu memang wanita baik rima, terimakasih karena tidak membenci aku dan nina. (batin Reno)

Saat suasana mualai mencair dan ketiganya mengobrol santai dan bercanda, tiba-tiba terdengan suara cempreng seorang anak kecil yang menyapa telinga mereka bertiga.

"Mamah.... Papah.... "

Sontak mereka bertiga menengok ke sumber suara dan mendapati seorang wanita paruh baya yang berpakaian babysitter dan seorang anak lelaki umur 3 tahun di gendongan nya meminta turun ketika melihat kedua orang tuanya.

Nina yang mendapati putranya berlari menghampiri mereka sontak berdiri namun suaminya Reno telah lebih dahulu membawa putra mereka ke dalam gendongannya.

"maaf tuan, nyonya, aden dari tadi ngerengek terus karena tuan dan nyonya tidak datang-datang. " ucap sopan wanita paruh baya itu.

"tak apa bu.. " sahut Nina

Rima tersenyum saat melihat anak lelaki itu yang sangat tampan dan mirip dengan Reno serta Nina.

"ini anak pertama kami Rim.. namanya Asya. " ucap Nina memberitahu.

"berarti ini adalah kehamilan kedua mu..? "

"iya doa kan semoga kehamilan kedua ku juga lancar sampai melahirkan ya. "

"Pasti, tapi ingat udah jadi ibu tuh nggak boleh cengeng lagi. "

"Ihh kamu masih aja ngeledekin aku. " ucap nina dengan pura-pura cemberut.

"mamah dak boyeh kecl anti dedk ayi itut kecel. " celoteh asya yang ada dalam gendongan papahnya ketika melihat raut muka kesal mamahnya.

"tuh dengerin anaknya. " ledek Rima dengan menahan tawa karena nina bertambah kesal dan memanyunkan bibirnya.

Rima tersenyum melihat kebahagiaan keluarga kecil didepannya,ia juga berdoa semoga ia dapat menemukan kebahagiaan nya nanti.

Sedangkan tak jauh dari meja mereka seorang nenek tua yang menyaksikan mereka bertiga dari awal hingga akhir tersenyum penuh arti kepada Rima.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!