NovelToon NovelToon

Asisten Tuan Daniel

Part 1

Tok

Tokk

Tokkkk

Ketukan pintu membuyarkan lamunan pria berjas lengkap dengan setelan yang begitu memukau.

" Masuk ." Serunya lalu meletakkan bolpen di atas kertas putih bergambar kecil.

" Siang pak ." Ucap gadis manis dengan senyum memamerkan deretan gigi putih bergingsul .

" Kenapa harus mengetuk pintu ? kenapa tidak langsung di buka saja ?" Tanya nya.

Ya Andini yang kini telah resmi bekerja sama dengan perusahan milik suami teman semasa sekolahnya kini berdiri tepat dengan balutan busana kasual , kemeja merah jambu dengan hiasan cantik di bagian kerah berpadu dengan rok setinggi lutut lebih ke bawah berwarna hitam , sepatu berhak sehingga lebih terlihat kaki jenjang mulus namun tidak mengurangi kesopanannya. Rambut halus segar terawat dengan warna brown cookies yang sengaja terurai dengan bibir lembab berwarna pink.

" Aku tidak enak dengan rekan yang lain kak , udah siang ni engga laper apa ?" Tanyanya sembari melangkah maju.

Dengan posisi berdiri di samping Alex Andini mengetuk-ngetuk meja dengan pelan.

" Apa ini sudah jam makan siang ?" Tanya iseng Alex pada kekasihnya.

" Cekk,, ya sudah kalau memang tidak mau ." Decak Andini berlagak merajuk .

Dengan senyum manis Alex bangkit dari kursi putar nya menggeser sedikit ke arah belakang lalu menggandeng mesra jemari lentik milik Andini.

Di kediaman keluarga baru nampak Lala sibuk berkutat di depan kompor yang menyala , sesekali berjalan ke arah meja kecil untuk menyusun semua hidangan yang sudah ia siapkan .

" Aromanya sudah tercium dari sini sayang ." Ucap Daniel lalu melipat majalahnya.

" Kau terlalu memuji tuan Daniel ." Balas Lala sembari cekikikan.

Di peluknya tubuh mungil sang istri, keringat di dahinya menambah kesan tersendiri di mata Daniel.

" Sayang , aku sedang berkeringat . Apa tidak bau ?" Ucap Lala malu-malu.

3 bulan berlalu setelah menikah , Daniel mulai meluangkan waktunya untuk bersantai bersama sang istri. Mengenai kantor sesekali asisten kepercayaan yang mengerjakan.

" Apa menurut mu kak Alex dengan kak Dini segera menikah ? " Tanya polos Lala begitu menyuapkan nasi kedalam mulut mungilnya.

" Mungkin secepatnya , sudah kita tidak perlu mencampuri urusan mereka ." Sambil menyuapkan sendok terakhir Daniel menatap lekat ke arah istri kecilnya.

" Ada apa ?" Tanya Lala

" Semakin hari kamu semakin cantik ".

Bblluusss

Rona merah menyeruak tepat di hadapan Daniel , kata-kata yang hampir setiap hari di lontarkan namun tidak menggagalkan jantungnya untuk berdegup seolah ini baru pertama kali ia mendengar.

*

*

*

Dengan segudang pekerjaan , tangan juga mata nampaknya fokus pada layar monitor yang terpampang di hadapannya , sesekali Andini menyeruput kopi dalam gelas bergagang di sisi kirinya.

" Hhuuff . Sedikit lagi ." Ucapnya lalu meregangkan otot tubuh nya.

bersandar pda sandaran kursi yang di alasi sofa empuk sedikit membuatnya nyaman .

" Kak ." Panggil Nanda tepat di sebelah meja.

" iya , kerjaan udah kelar ?" Tanyanya .

" Sedikit lagi , ntar kita jalan dulu yuk kak , bareng nyonya bos ." Ucap Nanda cekikikan.

Dini tersenyum nakal alisnya naik turun dengan ekspresi jahil.

Tanpa basa-basi Nanda berjingkrak girang.

" Sstttt ." Seru wanita dengan bibir merah tebal.

" Iya iya maaf ." Ucap Nanda hendak berlalu dari meja Andini.

Kkrriinggggggggg

Dering telfon dari mejanya membungkam Nanda .

" Baik pak ." Ucap Dini lalu menutup telfon.

" Ya udah , ntar gue tunggu di bawah ya kak ." Dengan berbisik yang di angguki semangat oleh Andini.

" Okk , gue mau naik dulu ya , embeb asisten nyuruh gue nganter berkas ." Ucap Andini malu-malu.

" Idihh , yang bentar lagi jadi nyonya asisten ." Serunya sembari menyenggol pelan bahu Andini.

" Udah ah sana , Lo sama Lala sama aja ."

" Aahahaaa !! "

Tertawa mereka dengan bersama .

___________

Hai semua selamat datang di karya ke tiga dari Mama kecil . Allhamdulillah dua karya sudar terselesaikan, mohon dukungannya buat para reader emak Mommy 🤗

Mohon dukungan juga komentar nya jika masih banyak alur juga tulisan yang kurang di mengerti.

Salam manis dari Mama kecil

Semoga harimu menyenangkan 🥰

Part 2

" perlu di antar nyonya ." Usil Daniel pada sang istri.

" Tidak perlu tuan, jangan kan naik mobil manjat pagar sekolahpun saya sudah pernah rasakan ."

" Maksud mu ?" Tanya Daniel bingung sembari memutarkan tubuh nya.

" Aku berani ."

" Ahahaaaa !"

Lala terbahak dengan ekspresi sang suami, beralih mengambil tangan Daniel mengecupnya lalu berpamit pergi sebelum Daniel menerkamnya .

" Bye sayang , aku pergi dulu ." Teriak Lala begitu masuk kedalam mobil .

" Dasar anak nakal ." Ucap Daniel menahan gemas .

" Jalan pak ." Ucap Lala lagi dengan menepuk pelan pundak sopir.

Sepeninggal sang istri Daniel kembali masuk keruang kerja , berhubung ia sibuk Daniel mengizinkan istri kecilnya untuk pergi tanpa dirinya meski dengan sejuta aturan.

Ddrrrttt .... ddrrrttt......

Getar handphone di atas meja membuat sang empu terpaksa menoleh .

" Halo . "

Ucap Alex begitu mengangkat telfonnya.

" Bawa pekerjaan lo kesini. Bilang juga sama gadis Lo istri gue ngajak keluar bareng Nanda juga ." Ucap Daniel di sebrang telfon.

" Ya , gue kesana ." Lalu sambungan telfon tertutup .

" Aneh ,, kenapa Dini belum bicara ." Ucap Alex tak biasa .

Ceklek .

Pintu terbuka dengan tiba-tiba tepat setelah sambungan telfon tertutup.

" Ehehee , maaf pak saya buru-buru ." Ucapnya dengan cengengesan.

Dengan sedikit lambaian tangan dini masuk dengan segera.

" Ada apa hemmm ?" Tanya Alex begitu dini sampai di sebelahnya.

" Jangan begini kak , ini di kantor ." Ingat Dini begitu Alex memeluknya erat.

" Ohh , jadi kalua di rumah boleh ?" Ucap Alex dengan jail.

" Jangan , kan ada Mommy Daddy ." ucap Dini lagi .

" Ohh menantang rupanya . lalu kalau di apartemen bagaimana ?" Ucap Alex dengan menaik turunkan alisnya.

" Ihh kak Alex mesum , kita belum menikah kak ." Ucapnya lagi kini dengan posisi seolah ingin kabur dalam pelukan.

" Ok , mari kita menikah sekarang." Ucap Alex dengan wajah sungguh lalu bangkit dari duduknya.

Andini sedikit tertunduk lalu menghela nafas pendek , mendongak kembali menatap pupil pria dengan sejuta kenyamanan yang ia berikan.

" Sudah jangan bersedih , nanti kita cari jala untuk ini. Ya apa perlu kita menyicilnya dulu agar ayah mu langsung menyetujui ." Ucap Alex memberi ide.

" Maksud kakak ?" Andini bertanya dengan sungguh lalu .

" Ihhh , kakak !! Aku tidak mauuu !!!" Ucapnya begitu ia faham kemana arah pembicaraan Alex.

Ahahahahaaaa !!!

" Sudah sudahhh , sana pergi dulu sebentar lagi jalanan macet , kalau berlama-lama seperti ini takut kamu saya makan ." Ucapnya dengan kedua tangan seolah siap menerjang mangsa.

" Apa kakak mengusir ku ?" Tanyanya di buat sedih.

Cup

Satu kecupan mendarat di atas kening nya.

" Mana mungkin aku mengusir bidadari ku . Jaga diri ya beri kabar jika terjadi sesuatu . Ingat pria itu masih mengintai mu ." Ucap Alex lembut dengan satu tangan mengusap pucuk kepala Andini dengan lembut.

" Iya kak , terima kasih sudah bersama ku ." Ucapnya lalu meluk erat tubuh tinggi besar Alex.

" Aku akan pergi dengan Nanda juga ."

" Iya , Tuan mu sudah memberi kabar tadi." Ucapnya dengan senyum manis.

" Ya sudah , aku pergi dulu ."

" Iya iya , aku janji tidak pulang larut ." Cepat Andini berucap sebelum Alex membuka mulut."

" Gadis pintar ."

Di salah satu gedung pusat perbelanjaan, nampak tiga wanita cantik asik berbincang , sesekali mengusap ujung matanya entah apa yang mereka tertawaan sehingga mampu membuat menangis.

" Kalian ih , mentang-mentang udah pada punya pasangan gue ga di ajak ." Suara tak asing tiba-tiba muncul dari belakang meja.

" Allena ." Seru mereka serempak.

" Uuhhh kompak sekali ." Ucap Allena lalu menarik kursi ikut bergabung . Menyeruput minuman yang entah siapa pemiliknya.

" Gila ni nyonya muda , gue telfon engga di angkat ." Cerocos Allena menyenggol bahu lal dengan pelan.

" Cciiee nyonya ." kini Nanda ikut menyimbrung.

" Apaan sih kalian ." Ucap Lala malu-malu.

Asik mereka dalam obrolan , bertambah satu anggota mampu membuat satu meja dalam kelompok ini sesekali menjadi pusat perhatian.

________

Jangan lupa like juga komentar ya 🤗🤗

Bang Alex nakal ya ? 🤭🤭

Trio kucing udah ngumpul , di tambah 1 pasukan lagi kira-kira namanya jadi apa ya ?? 😁😁

Part 3

Malam menyapa nampak Alex mondar mandir menunggu kepulangan sang kekasih , sesekali di singkatnya gorden apartemen untuk memantau dari arah ketinggian.

" Kenapa belum pulang juga." Ucapnya begitu ia menengok arah jam tangan.

Dengan tak sabar di sambatnya kunci yang tergeletak di atas meja kecil dekat pintu , menggulung kemeja batas siku yang belum sempat ia ganti .

Ceklek

Bersamaan ia membuka pintu Andini masuk dengan tiba-tiba.

" Aaaaaa !"

Teriaknya nyaring sembari menutup mata.

" Kak , kau mengejutkan ku ." Tuturnya cepat sembari mengelus dada.

Tak ada jawaban Alex lalu memeluk erat tubuh hangat Dini dengan sayang .

" Dari mana saja hmmm . Kenapa sampai selarut ini ? " Ucapnya dengan tangan menarik lembut kedua pipi Andini.

" Kak ini baru jam 8 malam ! Kenapa panik seperti ini ?" Rajuk Dini dengan sikap Alex.

" Ppletak ."

Dengan gemas Alex menyentil dahi Dini

" Ini sudah lewat sayang , coba lihat baik-baik jam tangan mu ."

Kedua tangannya kini bertenggeng di atas pinggang .

" Hhuuff , sakit tau . Iya iya maaf ini sudah jam 8 lewat lima puluh ." Ucapnya sembari mengusap dahi.

" Kak , itu apa ." ucap Dini menunjuk ke samping.

Di i dengan sigap melarikan diri begitu Alex menoleh kearah jemari Andini.

" Mandi dulu kak , nanti baru aku cerita ." Teriak Andini begitu di ambang pintu kamarnya.

" Andiniii ." Ucap Alex lalu menggelengkan kepalanya.

" Maaf kak , aku hanya takut kalau membantu kakak." Ucap Andini lirih di balik pintu kamar yang tertutup.

Flashback

" Kita anter ya kak ." Ucap Lala yang di angguki Allena juga Nanda.

" Ga usah , ini masih jam 7 ." Ucapnya sembari melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan.

" Yakin ?"

" Iya ! udah kalian pulang duluan aja , ini bentar lagi taxi nya dateng kok." Ucapnya lagi meyakinkan ketiga sahabatnya.

" Nih , 5 menit lagi ." Tunjuk Dini dari layar ponselnya.

" ya udah kak , kita duluan ya . Kasih kabar kalau sudah sampai ."

" iya , kalian hati-hati ya ."

" iya kak . Bye ." Ucap mereka berbarengan.

Pprrookk

Prrookkkk

Prookkkkkkk

Tepuk tangan dari balik tiang tembok di bawah cahaya lampu.

Deg

" Kau ." Andini berucap dengan nada tak percaya.

" Hebat ya , sekarang sudah menjadi simpanan pria kaya . Ayahnya sedang dalam kesulitan dan sekarang Putri kesayangannya malah asik menjadi simpanan pria dewasa ."

" Apa maksud mu ? Siapa yang menjadi wanita simpanan ? Hah . Dasar pria hidung belang beraninya menuduh tanpa bukti ." Ucap Andini tak terima.

Greepp..

Di cengkraman nya kedua pipi Andini dengan pelan sembari membisikkan tepat di hadapannya.

" Kembalilah dan menikahlah dengan ku , maka perusahaan ayah mu akan kembali . Kau tau kan bagaimana sekarang keadaan dari keluarga mu ." Ucap pria dengan topi yang hampir menutup wajahnya masih dengan mencengangkan wajah Andini.

" Sialan kau ! sampai kapan pun aku tidak akan Sudi menikah dengan mu . Untuk masalah perusahaan, hah . Aku bisa menyelamatkan nya sendiri ." Ucap Andini menunjuk menggunakan jari telunjuknya tepat di depan wajahnya dengan lantang lalu menepis lengan kanannya dengan kuat.

Selesai

Begitu selesai dengan kegiatan bersih-bersih Andini duduk di atas sofa empuk dengan tangan memegang toples kaca berisi biskuit.

" Nona , kau masih punya hutang cerita pada ku ." Ucap Alex begitu ia mendudukkan pantatnya di sofa tepat di sebelah Andini.

" Iya iya kak , Dini akan cerita." Ucapnya mulai menceritakan nya.

" Tadi kita keluar berempat , aku Lala , Nanda juga Allena ."

" Apa Allena menyusul kalian ?"

" Hmmm ." Ucap Andini sembari mengangguk.

" Ok , lanjut ."

" Kisaran jam 7 kita pulang , mereka berinisiatif buat anterin tapi aku menolak dan memesan taxi . Tapi sayang di pertengahan jalan kita harus ke bengkel terdekat karena ban kita bocor , dan jadilah aku samapi selarut ini. Emm , maaf ya kak ." Ucapnya sungguh dengan pupil yang di buat menggenang.

" Maaf kak aku berbohong ." Ucapnya dalam hati.

" Sudah sudah , tidak apa . Lain kali kamu kabarin ya biar di jemput." Ucap Alex dengan lembut .

Dini mengangguk cepat lalu memeluk riang tubuh Alex.

" kak !"

panggil Andini sedikit melonggarkan tangannya.

" Iya ."

" Sampai kapan kita seperti ini. aku sekarang sudah seperti simpanan pria dewasa saja ." tutur Andini dengan hati-hati.

" Siapa yang bilang begitu ?" Tanya Alex dengan sedikit tinggi.

" Bukan kak bukan, maksud Dini. bagaimana kelanjutan kita , itu saja kak." Ucap Andini cepat takut Alex salah faham.

" Tidak perlu menghawatirkan apa pun , aku akan segera menikahi mu .hanya saja aku sedang sedikit membuat rencana." Ucap Alex dengan lembut.

" Atau kamu sudah tidak sabar ya . Hmmmm." Godanya lagi dengan memegang dagu Andini lembut.

Blluusss

" Kak , aku serius ." Ucap Andini sembari tertunduk malu.

" Apa aku terlihat tidak serius ?" Ucap Alex membalik tanya.

Ahahahaa.

Tawa Alex pecah menatap Toba merah di wajah Andini , lalu memeluk hangat sembari meyakinkan jika semua baik-baik saja.

____________

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!