NovelToon NovelToon

Ku Lepas Kau Dengan Bismillah

1. Melanggar Janji

Melanggar Janji

Rayan dengan langkah hati-hati, masuk kedalam rumah nya. Ia takut jika nanti istri, atau penghuni rumah lainnya mengetahui dirinya pulang pagi.

Dengan perasaan was-was. Rayan menoleh ke kanan dan kekiri. merasa lega karena, belum ada tanda-tanda penghuni rumah yang sudah mulai beraktifitas seperti biasa.

Rayan menghela napas panjang. "Selamat, akhirnya belum ada yang bangun... " lirih Rayan.

Rayan tidak menyadari jika, ada sepasang mata yang sudah melihat kehadiran nya sejak tadi.

"Sudah pulang?" Suara seseorang mengejutkannya yang sedang berdiri di depan meja pentry.

Deg

Rayan menoleh dan memperlihatkan gigi putihnya. melihat istri nya sedang sibuk menyiapkan sarapan pagi.

"Hai ... sayang kamu sudah bangun?" tanya Rayan. Ia tidak menjawab pertanyaan Violetta dan malah menghampiri Violetta.

Bugk

Bugk

Bugk

Violetta melempar sendok dan memukul bahu Rayan. "Kamu dari mana, kenapa baru pulang? Hah," selidik Violetta.

"Aku ketiduran di apartemen Barack sayang," elak Rayan. Namun, Violetta masih memberikan pukulan kepada suaminya.

Violetta menunjuk jari tangan nya melihat noda lipstik di kerah kemeja suaminya.dan, aroma parfum wanita yang sangat menyekat di hidung. Membuat emosi Violetta yang sedang ber kejolak semakin berapi-api.

"Terus apa ini, kamu tidur dengan bos, atau rekan kerja kamu yang mana lagi, siapa? bella, shofie, atau alena,kan?" tanya Violetta bertubi-tubi.

"Aduh sayang, yang kamu sebutin tidak ada di kota ini. semuanya di luar negeri, dan aku hanya pergi minum saja. coba kau tanya barack." elak Rayan lagi. Ia mencoba agar istrinya tidak bertanya terlalu banyak. Karena masih terasa pusing akibat alkohol yang di konsumsi semalam.

Violetta berkata, "Ahh ... Kamu jahat."

Violetta ambruk di hadapan Rayan.

Dengan sigap Rayan memegang bahu Violetta."Vio sayang, coba kamu ikutan semalam, lain waktu kita party bareng iya ." ucap Rayan.

"Awas iya kalau kamu bohong lagi, aku tidak akan pernah memaafkan mu." Ancam Violetta.

Sudah beberapa kali Rayan selalu mengingkari janji kepada istrinya, untuk tidak melakukan kebiasaan buruk dengan tidur sembarangan wanita dari sebelum mereka memutuskan untuk menikah.

Violetta menangis karena, suaminya tidak pernah mendengar nasehatnya. dan selalu melanggar janjinya.

"Iya, sayang. Aku janji ini yang terakhir kalinya!" Rayan menganggat dua jarinya dengan membentuk huruf v.

Rayan mengingat kembali saat party semalam. Rayan, dan Barack adalah sahabat, kakak ipar, dan sekaligus partner bisnis nya. Ia baru saja memenangkan tender ratusan milyar.

Mendengar akan keberhasilan teman nya. Rayan membujuk Barack untuk pergi ke klub malam. berada di salah satu di kotanya untuk merayakan keberhasilannya. Meski menolak dan mengingatkan akan Violetta. Namun, Rayan tidak mempedulikan nya. Ia hanya bilang jika sudah meminta ijin kepada Violetta untuk pergi minum bersama Barack malam ini. Dan, Barack mempercayai nya tanpa rasa curiga sama sekali.

"Hai, Dude selamat akan keberhasilan mu, ayo kita pesta. dengar-dengar dia mempertaruhkan semua harta bendanya dari mulai apartemen hingga_" ucap Rayan kepada Barack.

Barack menutup mulut Rayan agar teman satu kantor tidak mendengar percakapan nya.

"Hush,jangan keras-keras!" bisik Barack. Ia menoleh ke kiri dan ke kanan. Karena takut ada orang yang mendengarkan pembicaraan mereka berdua.

Membuat Rayan tertawa. " Ok, Ok, nanti malam kita pergi pesta. udah sana pergi gue mau ketemu bos dulu," kata Barack.

Binar lampu temaram dan cahaya disko menghiasi ruangan tersebut. Dan banyak yang berjoget sesuai alunan lagu yang di putar begitu kencang. Bau asap rokok dan minuman yang begitu menusuk hidung.

"Bro gue kesana dulu." ijin Rayan dengan isyarat.

"Tunggu Ray!" Barack mencegah teman nya untuk mendekati wanita cantik yang sedang duduk sendirian. "Kapan kau akan berhenti kebiasaan buruk mu ini, Ray? Apa kamu tidak kasian dengan Vallery dia masih kecil." imbuh Barack.

Namun, Rayan tidak mempedulikan omongan Barack.

Barack menghela napas dalam-dalam. "Ini yang ku selalu takutkan Vio.jika, Rayan bukan pria yang baik, bahkan selalu menyakiti mu," gumam Barack.

🍃🍃🍃

Pukul delapan pagi.

Violetta sudah bersiap untuk pergi ke kantor seperti biasanya.namun bukan untuk bekerja, tapi hari ini dia akan menyerahkan surat pengunduran dirinya.

Dia sudah bertekad untuk mengurus putri kecilnya, dan juga keluarga kecilnya selama ini, dari jauh-jauh hari.

Setiba di kantor Vio langsung menuju lantai paling atas. Dimana ruangan yang sangat berpengaruh di gedung bertingkat ini.

Tuk,Tuk,tuk, terdengar suara high heels beradu dengan keramik. Hingga akhirnya berhenti di depan ruangan.

Violetta menghela napas dalam-dalam sebelum masuk ke dalam ruangan

Tok,tok,tok, Vio mengetuk pintu dan tidak lama terdengar suara dari dalam ruangan.

Ceklek, pintu di buka Vio dan ia mulai melangkah masuk kedalam. Seseorang yang berada ruang kerjanya terkejut melihat Violetta yang masuk kedalam ruangannya.

"Hai ... tumben kemari sebelum aku paksa kamu datang kemari," kata Kendra. Ia menghentikan pekerjaan dan mempersilahkan Violetta untuk duduk di sudut sofa ruangan nya.

"Iya,Bos," Jawab Violetta.

Kendara adalah Bos Violetta di kantor nya Perusahaan Ken bergerak di bidang manufaktur dan transportasi. bukan hanya sebagai bos dan karyawan, mereka sudah bersahabat sejak masih duduk di bangku sekolah. Jika tidak ada rekan kerja lain, bahasa santai selalu menjadi pilihannya.

Kini Vio dan Ken, sudah duduk berhadapan. Ken menatap Vio seperti ada sesuatu yang akan di sampaikan kepadanya.

"Ada apa?" tanya Ken.

Violetta membuka tasnya dan mengambil sesuatu dari balik tas. Dan, Vio menyerahkan amplop persegi panjang berwarna coklat kepada Bos sekaligus sahabatnya.

Ken terkejut melihat amplop itu, bukan dia tidak tau apa isi amplop tersebut,Karena sudah beberapa kali Violetta sudah mengajukan diri untuk riset dari pekerjaan yang membesarkan namanya.

"Aku tidak butuh ini!" kata Ken sembari akan menyobek amplop tersebut.

Vio bersuara, "Tapi, Ken. Aku hanya ingin fokus mengurus keluarga ku saja." Vio memohon agar tidak dirobek surat pengunduran dirinya. "Kali ini aku mohon, kabulkan permintaan ku!" imbuhnya.

Ken menghela napas kasar. "Tidak Vio, perusahaan pasti akan kehilangan kamu, aku tidak menyetujui nya." ujar Ken,

Violetta sudah berkaca-kaca, Karena surat pengunduran dirinya. ditolak oleh Kendra yang sekian kalinya. Ken tidak bisa melihat Violetta sedih. Ken memilih menghindari Vio, ia bangkit dari tempat duduknya dan kembali ke kursi kebesaran nya. Ken merasa kecewa karena Violetta masih bersikukuh ingin mengundurkan diri dari perusahaan.

"Ken!" Violetta mencegah tangan Ken.

"Baiklah, aku hanya memberikan mu cuti saja, dan itu terserah kamu kapan kau akan masuk kerja lagi!" Ken membalikkan badannya.

"Pulang lah, aku masih banyak pekerjaan," sambung Ken.

Ken tidak bohong, ia memang banyak pekerjaan yang harus di selesaikan hari ini juga, dan ia juga tidak mau jika, Violetta melihat nya sedih.

Violetta tidak bisa memaksa Bos nya. Ia tahu seperti apa Bos sekaligus sahabatnya itu. Violetta memilih untuk pergi dari ruangan Ken.

Setelah Violetta pergi dan menghilang di balik pintu. Ken membuka salah satu laci meja dan mengambil sesuatu dari dalam.

Aku mengagumimu dalam diam, aku memujamu dalam hati, Dan aku mencintaimu seorang diri. Oh, Tuhan... Lihatlah aku! Lihatlah ketulusanku hanya bisa dari kejauhan.

Batin Kendra. Yang sedang menata foto Violetta.

2. Hasil Yang Tidak Baik

2. Hasil Yang Tidak Baik.

"Hallo sayang," ucap Rayan dari sebarang telepon.

"Iya, hallo aku baru saja keluarga dari kantor," jawab Violetta.

"Bagaimana, apa Ken memberikan mu ijin untuk risen kali ini?" tanya Rayan dengan tidak sabar mendengar kabar dari sang istri.

Namun, hanya terdengar suara Violetta menghela napas kasar. Rayan sudah bisa menebak jika, istrinya tidak di ijinkan untuk mengundurkan diri yang beberapa kalinya.

"Ya, sudah biar nanti aku bantu bilang pada Ken," kata Rayan.

"Iya sayang. tapi, itu sangat susah. karena, Ken hanya, memberiku cuti saja," ucap Violetta.

Tidak ingin menambah kesedihan Vio, Rayan menyampaikan tujuan nya. "Oh ... iya sayang. Aku cuma mau kasih tau hari ini aku tidak bisa temani kamu cek up hari ini. aku harus ke luar kota. Lusa mungkin pulang," ujar Rayan.

Violetta merasa kecewa suaminya tidak pernah bisa mengantar dia kerumah sakit.

Violetta adalah orang yang peduli akan kesehatan nya. maka, Violetta selalu melakukan pemeriksaan kesehatan rutin atau, biasa kita kenal dengan medical check up.

Rayan tahu istrinya pasti kecewa kepada nya. Tidak ingin membuat nya kecewa Rayan memilih untuk mengakhiri sambungan telepon nya.

"Baiklah, aku tutup dulu telpon nya. salam buat Val," kata Rayan.

Setelah sambung telepon terputus Violetta langsung pergi dari lobby perusahaan menuju rumah sakit. Dan Rayan bersiap untuk pergi ke luar kota bersama Barack.

Rayan dan Barack adalah karyawan yang sangat kompeten. Jika, masalah bisnis, mereka ahlinya. maka, dari itu mereka sangat di sayangi oleh bos mereka.

"Siapa?" tanya Barack. Karena menunggu Rayan yang sedang telepon.

"Hari ini violetta pergi ke kantor untuk menyerahkan surat pengunduran diri. Tapi, si ken malah tidak mengijinkan. vio hanya di beri cuti saja," kata Rayan.

Barack hanya mengangguk kepalanya saja. "Jelas dong jika ken tidak memberikan ijin, adik gue kan sangat berpengaruh di perusahaannya. Pasti lah akan kehilangan vio. Jika, harus keluar dari perusahaan," ujar Barack.

Barack sudah tahu akan pertemanan Ken dengan Violetta. Karena, Barack dan Violetta adalah saudara. Dari sini Rayan mulai menyukai Violetta. Karena, kedekatan Rayan dengan Barack mempertemukan Violetta.

"Apa sudah disiapkan semua apa saja yang kita butuhkan?"

"Kau tenang, sudah aku bawa. tapi, tunggu dulu," ucap Barack. Ia merogoh kantong saku celananya dan melihat seseorang menghubungi nya. Ia meminta ijin kepada Rayan untuk mengangkat teleponnya.

Rayan merasa ada kesempatan, ia lebih memilih untuk tebar pesona kepada rekan kerja wanita nya.

Kebiasaan buruk Rayan adalah mendekati wanita cantik. Ini yang membuat Violetta tidak pernah percaya lagi kepada suaminya. Kebiasaan buruk yang sudah mendarah daging.

🍃🍃🍃

Keesokan harinya.

Rayan baru saja pulang dari luar kota. Ia menarik kopernya kedalam rumah. Namun, keadaan rumah dengan keadaan sepi. Rayan pikir istri nya sudah pergi tidur. Tapi salah Rayan melihat istrinya masih berdiri di halaman taman. Ia menaruh kopernya begitu saja.

"Malam cantik, I miss you," ucap Rayan dari kejauhan.

Violetta hanya diam saja saat suaminya baru saja datang. Hingga Rayan memeluknya dari belakang membuat Violetta tersadar dari lamunannya. Violetta membalikkan badannya dan memeluk tubuh suaminya.

Tidak lama terdengar isak tangis Violetta, membuat Rayan merasa heran.

"Sayang, ada apa?" tanya Rayan. Ia mengurai pelukannya.

"Kata Dokter aleta hasil medical check up kemarin," ungkap Violetta. Ia menatap wajah Rayan dengan berlinang air mata. Dan sesekali mengusap air matanya

"Hasilnya bagaimana?" tanya Rayan yang masih belum paham.

"Ini yang aku alami beberapa hari kebelakang. seperti anemia, muncul memar, perdarahan juga. ini baru dugaan.Jika, aku mengalami leukimia dan juga katanya ada benjolan. Ini hasil yang tidak baik," ujar Violetta. Ia meninggalkan Rayan di taman sendirian begitu saja.

Rayan menatap Violetta masuk kedalam dengan membawa koper milik dirinya yang masih di dekat pintu. Rayan tidak mau istrinya kenapa- kenapa hingga, ia menyusul hingga ke kamar mereka.

Dan benar saja, Violetta tengah menangis di sudut tempat tidur. Dengan segera Rayan mendekati dan menenangkan Violetta.

"Tenang sayang, ini pasti salah diagnosa, besok kita bertemu Dokter Aleta lagi iya. Untuk tanya lebih jelas lagi," seru Rayan menenangkan istrinya.

Pukul Sembilan pagi.

Rumah Sakit Medical Center Hospital. Rayan dan Violetta kini sudah berada di ruangan Dokter Aleta. Mereka sedang mendengarkan penjelasan tentang diagnosa kesehatan Violetta.

"Jadi itu benar Bapak Rayan. jika Istri anda mengidap Kanker darah dan satu lagi Kanker Payudara. Ini baru praduga saja, semoga jinak dan tidak berbahaya," Jelas Dokter Aleta.

"Tapi dok, bukannya Istri saya rutin untuk medical cek up, dan apa bisa sembuh?"

Violetta hanya diam saja di samping Rayan yang sedang bertanya kepada Dokter Aleta.

"Penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di dalam tubuh. Pertumbuhan sel abnormal ini dapat merusak sel normal di sekitarnya dan di bagian tubuh yang lain. Penyakit ini merupakan penyebab kematian kedua terbanyak di seluruh dunia. Kanker sering menyebabkan kematian, karena penyakit ini umumnya tidak menimbulkan gejala pada awal perkembangannya. Akibatnya, kondisi ini baru terdeteksi dan ditangani setelah mencapai stadium lanjut." tukas Dokter Aleta.

Rayan menoleh ke samping melihat istrinya hanya diam saja. Saat Dokter jelaskan akan penyakitnya.

"Oleh karena itu, saya lakukan skrining atau cek kesehatan secara berkala agar kanker dapat terdeteksi secara dini. Sementara untuk mencegahnya, jalani pola hidup sehat, yaitu dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rajin berolahraga, tidak merokok, dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol," sambung Dokter Aleta.

Rayan berkata, "Tapi Dok, istri saya selama ini menerapkan pola hidup sehat."

Dokter Aleta menghela napas panjang. "Penyebab utama kanker adalah perubahan (mutasi) genetik pada sel sehingga sel tersebut tumbuh tidak normal. Sebenarnya, tubuh memiliki mekanisme sendiri untuk menghancurkan sel abnormal ini. Namun, bila mekanisme tersebut gagal, maka sel abnormal akan tumbuh secara tidak terkendali. Faktor yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker berbeda-beda, tergantung pada jenis kankernya. Meski demikian, tidak ada jenis kanker yang spesifik hanya dipicu oleh satu faktor,"

Rayan hanya mengangguk saja dengan menggenggam tangan Violetta sebagai dukungan.

"Apa ada riwayat kanker dalam keluarga?" tanya Dokter Aleta.

Rayan melirik ke Violetta sedangkan Violetta hanya menggelengkan kepalanya saja.

"Baiklah kita akan menghubungi dokter onkologi, pengobatan apa yang akan di lakukan untuk ibu Violetta nantinya."

"Aku serahkan kepada anda Dokter, berikan yang terbaik untuk Istri saya." seru Rayan.

"Baik, kalau begitu apa ada yang perlu di tanya kan ksmbali?"

Rayan dan Violetta menggelengkan kepalanya bersama. "Tidak Dok, terimakasih," kata Rayan.

Setelah dari Rumah, Rayan dan Violetta memutuskan untuk menjemput Vallery di sekolahnya. Melihat Kedua orang tua nya datang menjemput nya. Membuat Valerry merasa senang.

"Dady, Mommy," teriak Vallery dengan sedikit berlari menghampiri kedua orang tuanya.

"Sayang, jangan perlihatkan kesedihan di depan putri kita!" bisik Rayan.

Rayan tahu jika istrinya masih sedih dengan apa yang di alaminya.

"Hay ... sayang. Jangan lari." ucap Rayan dengan melambaikan tangannya.

"Tumben Dady, sama Mommy yang jemput. Biasanya hanya Mommy kalau gak bi lastri." ujar Valerry dengan sedikit cadel.

Rayan tersenyum dan mengendong Putrinya.

"Iya dong, sesekali Dady sama Mommy jemput kamu. bagaimana kamu senang gak?" tanya Rayan.

"Val, senang sekali."

"Baiklah, Val ingin kemana?" tanya Rayan.

"Ingin ke taman apa boleh dad?"

"Untuk putri Dady dan Mommy yang cantik. ayo kita ke taman," ujar Rayan.

"Hore... telima kasih Dady."

Cup

Vallery mengecup pipi Rayan sebagai tanda terimakasih karena, sudah mengabulkan permintaan nya.

3. Kemoterapi Yang Pertama

3. Kemoterapi Yang Pertama.

"Sayang dua hari lagi jadwalnya kamu untuk lakukan skrining kembali. baru nanti dokter onkologi akan menjadwalkan kamu untuk lakukan kemoterapi," ucap Rayan yang baru saja menerima pesan dari Dokter Aleta.

Rayan menaruh handphone nya di atas nakas yang ada di samping nya. Karena Rayan dan Violetta berada di tempat tidur mereka berdua yang hendak tidur.

Rayan mendekati istrinya yang sedang berbaring membelakangi nya.

Violetta membalikkan badannya dan ikut terlentang di samping Rayan. "Aku tuh ngerasa sehat- sehat saja, tidak ada keluhan apapun. hanya, saja suka memar dan saat MCU kenapa baru ketahuan di dalam tubuhku terjadi sesuatu yang sangat buruk." Violetta mendesah kasar.

Rayan tahu istrinya masih shock akan penyakit yang di deritanya. Ia memilih untuk mendengarkan keluhan istri nya.

"Nanti rambut aku bakalan rontok semuanya," sambung Violetta memainkan rambut panjang yang di gerai indah.

Rayan memeluk tubuh Violetta. Dan mengecup kening untuk memberikan kekuatan. "Kamu pasti sembuhan sayang dan rambut kamu akan tumbuh lagi," kata Rayan meyakinkan Istrinya.

Ceklek

Pintu kamar terbuka, nampak terlihat sosok anak kecil yang sedang memeluk boneka.

"Mommy kenapa Dad," tanya Vallery.

Karena tidak ingin putri kecilnya ikut sedih.

"Tidak sayang, Mommy hanya ingin di peluk sama Dady," elak Rayan. "Ada apa sayang, kamu tidak bisa tidur?" tanya Rayan.

Valerry hanya mengangguk kepalanya saja.

Dengan segera Violetta menghapus air matanya dan tersenyum kepada Vallery. "Sini sayang, malam ini kita tidur bertiga." Vio mengulurkan tangannya untuk Putrinya mendekat.

🍃🍃🍃

"Jadi dia terkena kanker?" tanya seseorang yang sedang membaca berkas laporan kesehatan Violetta.

"Benar Bos, itu semua hasil kami ikuti nona vio selama ini," jawab orang suruhannya.

"Pergilah! jangan sampai ketahuan jika kamu mengikutinya. Jaga dia dengan baik!" pintanya.

Iya pria ini adalah Kendra Walker, dia tidak ingin terjadi sesuatu kepada Violetta, maka ia memberikan seseorang untuk menjaga Violetta dari kejauhan. Meski Violetta sudah bersama dengan Rayan tapi, Ken masih tetap peduli meski dari jauh.

Ken tahu dia salah, tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkan perasaan nya kepada Violetta secara langsung.

“Maafkan aku Vio, hanya mencintaimu dalam Doa.

Bukan Aku tak mencintaimu. Tapi, ku teramat mencinta mu, aku hanya bisa menjaga Mu dalam diam. cukup aku meredam rasa dengan Do'a, Aku ingin rasa ini tak perlu muncul kepermukaan, sebelum saatnya tiba nanti ..." lirih Ken.

Ken mengambil handphone nya dan menghubungi seseorang. "Hallo, carikan dokter terbaik untuk violetta!"

"Baik, tuan Ken," jawab seseorang di sebrang telepon.

Dengan segera Ken memutuskan sambungan telepon dengan sepihak.

"Aku akan lakukan apapun untuk kesembuhan mu," gumam Ken.

Dua hari telah berlalu. Hari ini adalah dimana Violetta bertemu dengan Dokter Onkologi dengan di dampingi Dokter Aleta. Sedang Rayan datang terlambat, Karena ia harus meeting terlebih dahulu.

Rayan memutuskan untuk menemani istri nya ia meminta ijin untuk pulang terlebih dahulu.

"Saya Dokter Ben." Dokter Onkologi memperkenalkan diri kepada Rayan dan Violetta.

"Iya, saya tahu, anda Dokter terbaik di kota ini."

Dokter Ben berkata, "Hasilnya tidak bagus. Kanker Darah, dan radang kanker payudara tapi kita bisa _"

Rayan memotong pembicaraan Dokter Ben. "Tapi, masih bisa selamtkan, Dok."

"Siapa bilang?" kata Dokter Ben.

"Ada di internet, dan buku kesehatan," jawab Rayan cepat.

"Hidup kelangsungan kanker seperti ini sangatlah rendah, apa lagi ini ada dua kanker yang bersarang di tubuh Ibu Vio."

Mendengar penjelasan Dokter Ben membuat Violetta menangis akan penyakitnya yang kemungkinan besar untuk bisa sembuh. Vio masih memikirkan bagaimana nasib Vallery nanti jika ia tidak bisa di selamatkan.

Rayan merasa ikut sedih, ia memohon kepada Dokter Ben bagaimana caranya agar istrinya sembuh.

"Dok, apa bisa di angkat tumornya?" tanya Rayan.

"Tumornya sangat besar dan sel-sel kanker yang menyebar.maka dari itu kita harus segera melakukan kemo secepatnya."

Violetta menangis sejadi-jadinya di bahu Rayan. Jika, ia harus di kemo.

Hari itu juga Violetta harus di kemo. Selama di kemo Rayan tidak pernah meninggalkan istrinya.

Dokter memasang infus untuk kemoterapi dengan dosis besar. Dokter akan melakukan 4 -8 siklus. Dan setiap siklus bisa berlangsung selama 2-3 minggu sesuai jadwal pemberian obat dan dosis yang di berikan nya.

Sore hari Rayan memilih untuk menemani Vallery bermain air. Mereka memilih untuk berenang bersama kecuali Violetta memilih untuk beristirahat di dalam kamar karena habis di Kemoterapi tadi pagi.

"Ayo sayang lempar bola nya," ucap Rayan Kepada Violetta.

Vallery berenang sambil bermain bola dengan Rayan. Ayah dan anak ini merasa senang karena mereka jarang sekali memiliki waktu berdua karena kesibukan Rayan.

Hoek, Hoek, Hoek,

Terdengar dari dalam suara Violetta yang sedang memuntah- muntah akibat kemoterapi.

Dengan segera Rayan mengajak Vallery untuk naik ke atas.

"Bi, bi, bi lastri," teriak Rayan Kepada asisten rumah tangganya.

Dengan sedikit berlari Bi Lastri menghampiri Rayan dan Vallery.

"Bi, tolong bantu Valerry membersihkan badan!"

Tanpa menunggu Jawaban Bi Lastri Rayan masuk kedalam dan menghampiri Violetta yang sedang memuntah di depan wastafel kamar mandi yang berada di dalam kamar mereka.

"Sayang, apa sangat sakit sekali?" tanya Rayan

Hoek, Hoek, Hoek..

"Sayang rasanya mual sekali dan nafasku juga sesak sekali," ucap Violetta.

Dengan segera Rayan mengambilkan air putih. Dan menyodorkan segelas air putih kepada Violetta.

"Sayang minum dulu ini wajar mungkin obatnya sedang bekerja, kamu yang sabar sayang, kamu pasti kuat," kata Rayan. Setelah menghabiskan setengah gelas air putih. Rayan membantu Violetta untuk kembali berbaring di atas tempat tidur.

Setelah melihat istrinya sudah berbaring, ia memberikan oksigen untuk nya. Agar tidak sesak nafas.

"Bi, momy kenapa?" tanya Vallery kepada Bi Lastri.

"E, E, anu Non."

Bi lastri merasa binggung ia harus menjelaskan apa kepada Vallery, karena Bi lastri sudah di beri ultimate dari Rayan agar tidak menceritakan penyakit ibunya kepada Vallery.

"Bi,Val dengar mommy muntah-muntah, kata teman Val ibu nya muntah-muntah karena ada dede bayi," ucap Val dengan polosnya.

Aduh Non, ibu bukan sedang hamil.

Batin Bi Lastri.

"Apa, Val akan punya adik bayi Bi,"

Bi lastri dengan reflek menganggukan kepalanya.

"Yeah, Val bakal punya teman Bi," kata Vallery dengan girangnya.

"Aduh, Non. maafkan, Bibi." gumam Bi Lastri. Ia merasa kasian kepada Valerry yang mengira ibunya sedang hamil. Seperti ibu teman nya.

"Ayo Bi, bantu Val bersih-bersih. Val mau ketemu mommy," kata Valerry.

"Tapi Non, lebih baik nanti saja, mommy pasti sedang istirahat, kan tadi non dengar mommy Non muntah-muntah," seru bi Lastri.

Vallery menepuk keningnya dan tertawa.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!