NovelToon NovelToon

Gressa'S Second Life

Prolog

Aku mengalami kematian sangat konyol…

Dan di saat itu aku mengira bahwa kehidupan yang telah aku jalani akan berakhir…

“Yah, sudahlah kalau ini sudah berakhir lagipula kalau aku mati tidak akan ada yang peduli,” itu kata-kata terakhir yang aku katakan

Tetapi saat aku membuka mata dan melihat keadaan sekitarku…

“Kenapa tempat ini sangat buruk? kenapa aku masih hidup? Kenapa luka-luka ini ada di tanganku?”

“Ugh… kepalaku kenapa sakit?”

“Ingatan ini… bukan ingatanku, tapi kenapa semua yang adegan yang berada di ingatanku sangat asli? Dan kenapa rasanya setiap orang di ingatan ini sangat familiar?

“Lebih baik aku cuci muka dulu,”

“Wajah ini sepertinya tidak asing,”

“WAJAH INI ADALAH TOKOH ANTAGONIS DI BUKU YANG AKU BACA DAN DIA BERADA DI COVER NOVEL, BARU SAJA BANGUN DAN HIDUP TERNYATA KEMATIANKU DI KEHIDUPAN BARUKU HANYA SEBENTAR?”

“Tidak… tidak aku harus berpikir bagaimana caranya aku harus memiliki bisnis, tidak bertemu dengan tokoh-tokoh utama dan hidup dengan kaya raya dengan damai tanpa bertunangan,”

“Ini sudah beberapa tahun semenjak aku di dunia ini dan semuanya berjalan lancar, sesuai dengan rencanaku… tetapi…”

“Gressa, dengan kemampuan yang kamu miliki, aku yakin rakyat pasti akan sejahtera jadi maukah kamu menjadi calon ratuku?”

“Gressa, aku adalah laki-laki paling tampan apa kamu yakin tidak ingin jalan-jalan denganku?”

“Gressa, kamu kemana saja ini sudah sangat larut? Kamu baik-baik saja kan? Tidak terluka kan? Kamu satu-satunya keluarga berharga yang kakak miliki,”

“Ini untukmu, bukan berarti aku peduli dengan dirimu hanya saja itu menggangguku,”

“Memangnya apa hebatnya dirimu? Kamu hanya anak haram keluarga baron,”

“APA? Posisi calon ratu untuk anak haram? Kamu lihat saja nanti Gressa, kamu akan mati dengan mengenaskan,”

“Gressa, selamat atas keberhasilanmu mendapatkan posisi ini, ini hadiah untukmu,”

“UHUK… Kenapa kepalaku terasa berat? Dan jantungku begitu sakit? Kenapa aku begitu sesak? Apa aku akan mati lagi di kehidupan keduaku?

Bab 1 Bagaimana bisa aku bereinkarnasi?

Di malam hari yang dingin ada sebuah kantor dimana semua orang telah pulang dari kantor itu, namun ternyata masih ada seorang gadis yang berada di kantor untuk mengerjakan pekerjaan akhir bulannya dan pada saat gadis itu telah sampai di luar pintu, dia tiba-tiba teringat dengan novel yang dia baca sebelumnya tertinggal di atas meja kerjanya dengan terburu-buru dia berlari masuk dan naik tangga dengan terburu-buru. Namun pada saat dia itu terjadi hal yang sangat sial dan konyol untuk dirinya.

“Gedebuk! Gedebum!” Suara terjatuh dari tangga

“Ah… sudah berakhir ya…”

“Yah, sudahlah kalau ini adalah akhir dari hidupku lagipula kalau aku mati tidak akan ada yang peduli,” ucap gadis itu dengan darah yang mengalir dari kepalanya membasahi seluruh lantai itu hingga membuat matanya tertutup secara perlahan

“Ini ada dimana?” ucap gadis itu dengan membuka matanya secara perlahan-lahan dan menatap keadaan yang ada di sekitarnya

“Kenapa tempat ini sangat buruk?”

“Kenapa aku masih hidup?”

“Kenapa tangan-tanganku begitu kecil?”

“ Kenapa luka-luka ini ada di tanganku?”

“Bukankah aku jatuh dari tangga?”

“Dan seharusnya sekarang aku sudah mati? Jadi apa ini surga atau malah neraka?”Gumam gadis itu sambil menatap tidak percaya seluruh keadaan ruangan sekitarnya yang begitu buruk dan mungkin penjara lebih baik dari tempat dia berada.

“Ugh… kepalaku kenapa sakit?”

“Ingatan ini…”

“Bukan ingatanku, tapi kenapa semua yang adegan yang berada di ingatanku sangat asli?”

“Dan kenapa rasanya setiap orang yang ada di ingatan ini sangat familiar?” Gumamnya lagi sambil berusaha bangun dari tempat tidur dan memegang kepalanya yang mendadak sakit

“Lebih baik sekarang aku cuci muka dulu,” kemudian berjalan ke dekat sebuah baskom yang berisikan air untuk mencuci mukanya

“Wajah ini sepertinya tidak asing, aku pernah melihat muka yang mirip ini dengan seseorang tapi siapa ya?” Gumam gadis kecil itu sambil memandangi dirinya melalui pantulan air sebelum mencuci mukanya sambil mengingat-ingat muka yang tidak asing menurutnya

“WAJAH INI ADALAH TOKOH ANTAGONIS DI BUKU YANG AKU BACA DAN DIA BERADA DI COVER NOVEL, BARU SAJA BANGUN DAN HIDUP TERNYATA KEMATIANKU DI KEHIDUPAN BARUKU HANYA SEBENTAR?” Teriaknya dengan tatapan terkejut dan panik kemudian menutup mulutnya karena takut ada yang mendengarkan teriakannya yang tidak jelas

“Bagaimana bisa aku bereinkarnasi ke buku ini? Kenapa harus menjadi tokoh antagonis yang memiliki nama yang sama denganku?”

“Kenapa aku begitu sial hanya karena aku memiliki nama yang sama dengan pemeran antagonis di dalam novel ini?”

“Novel ini memiliki cerita yang sama pada cerita pangeran dan tuan putri pada umumnya tapi di novel ini antagonis dan protagonis sama-sama memiliki masa lalu yang kelam tapi yang bahagia hanyalah diceritakan seorang protagonis perempuan yang selalu di tindas di tolong oleh para protagonis laki-laki yang kemudian membuat hubungan mereka menjadi dekat dan tokoh antagonisnya yang merupakan anak haram dari keluarga Baron, ayahnya sudah meninggal dunia dan ibu tirinya memperlakukannya seperti pelayan, mendapatkan kamar terburuk bahkan tidak seorang pun yang memperdulikannya hingga ibu tirinya meninggal dan Gressa yang memutuskan untuk tinggal di dengan kakaknya, dia jatuh cinta dengan seorang pangeran kemudian bertunangan hingga kemudian dia cemburu dengan protagonis yang sering menghabiskan waktu bersama tunangannya, karena sudah terlanjur dibutakan cinta maka dia melakukan hal yang bodoh dan di berikan hukuman mati sedangkan protagonis perempuan menikah dengan keadaan bahagia,”

“Sungguh kisah yang membahagiakan jika aku menjadi protagonis dan karena itu aku menyukai novel ini hingga aku paham dengan alurnya,”

“Aku menutup mata dengan tokoh antagonis yang memiliki nama yang sama denganku karena aku tidak ingin memiliki akhir yang sama dengannya, tetapi sekarang…”

“Hah… sudah mengalami kematian konyol, malah bisa mati dengan cara yang lebih konyol lagi nanti,” ucap Gressa sambil menghela nafas dengan panjang dan tatapan suram karena menurutnya ini sama saja hanya tinggal menunggu kematian menantinya

“Satu-satunya cara untuk menghindari kematian adalah dengan cara mengingat-ingat semua alur yang ada di novel ini dan dengan ini aku bisa memanfaatkan semua alurnya untuk hidup menjadi orang kaya dan tenang,” ucap Gressa dengan penuh percaya diri sambil menatap ke arah luar jendela

“Brak…” suara pintu yang di dobrak

“HEH… KAMU PEMALAS MAU SAMPAI KAPAN KAMU TIDUR?”

“ENAK SEKALI DIRIMU BERMALAS-MALASAN SEDANGKAN YANG LAIN BEKERJA,” ucap seorang pelayan yang menerobos masuk kamar tanpa mengetuk kemudian menarik rambutnya

‘Dia adalah tangan kanan ibu tiri, aku harus berhati-hati,’ ucap Gressa di dalam hatinya sambil menahan kesakitan karena rambut yang di tarik

“Maafkan aku, aku hanya merasa sedikit pusing jadi tadi aku mencoba berbaring sebentar,” ucap Gressa dengan suara yang begitu kecil dan mungkin hampir tidak terdengar

“BANYAK SEKALI ALASANMU,”

“PEMALAS…” ucap pelayan itu sambil menampar pipi Gressa dengan kencang

“Bruk…” suara Gressa terhempas membentur dinding karena di tampar dengan kencang

“HUMP!!”

“ORANG YANG KOTOR SEPERTI DIRIMU INGIN BERLEHA-LEHA SEPERTI NONA BANGSAWAN? JANGAN BANYAK BERMIMPI KARENA KAMU HANYA ORANG YANG LAHIR DARI DARAH SETENGAH BANGSAWAN SAJA BUKAN MURNI KETURUNAN PARA BANGSAWAN,”

“KAMU HANYA ANAK DARI SEORANG PEREMPUAN JA**NG, CAMKAN ITU BAIK-BAIK,” teriak pelayan itu sambil menjinjak-jinjak punggung Gressa dan menatapnya dengan tatapan yang begitu merendahkan

‘Sakit… ugh…’

‘Aku harus menahan sakitnya, kalau tidak dia akan terus memukulku,’ ucap Gressa di dalam hatinya sambil menahan rasa sakit yang dirasakannya dengan cara mengigitnya bibirnya

“SEKARANG CEPAT TURUN DAN BERESKAN PIRING YANG ADA DI DAPUR,”

“INGAT JANGAN SAMPAI ADA YANG PECAH ATAU TIDAK BERSIH KALAU TIDAK KAMU AKAN TAU HUKUMANMU KAN?” Teriak pelayan itu dengan tatapan angkuh dan sinis

“Baiklah, aku paham,”

“Aku akan mengerjakannya dengan hati-hati,” ucap Gressa dengan nada yang kecil dan kemudian berjalan dengan cepat keluar dari ruangan itu

‘Sedih sekali kehidupanmu Gressa,’

‘Ditindas, direndahkan, dan bahkan kamu di perlakukan lebih rendah daripada rakyat biasa Gressa,’

‘Aku pada saat membaca novel ini, aku sempat berpikir untuk menutup mata atas apa yang telah terjadi kepada tokoh antagonis dan berharap bisa menjadi seperti protagonis perempuan tetapi karena aku melihat penderitaan milik Gressa secara langsung aku tidak bisa disini

‘Mulai sekarang, aku akan menggantikan dirimu untuk menjalani kehidupanmu dan membuat akhir yang bahagia untukmu dan untuk diriku,’ ucap Gressa di dalam hatinya dengan perasaan optimis

“Sepertinya dia sudah mulai bisa beradaptasi dengan tubuhnya yang baru, aku sangat menantikan dirimu berkembang dan mengubah kisah yang tragis ini,”

“Dan aku sangat menantikan pertemuan kita secara langsung, Gressa,” ucap seseorang laki-laki dari balik cermin menatap semua yang di lakukan oleh Gressa

“Tuan, apa anda akan mengawasinya dari dekat?” ucap seorang pelayan dengan tatapan yang memperhatikan tuannya

“Tentu saja, akulah yang memintanya datang,” ucapnya lagi sambil tersenyum

menyangka malahan dirinya lah yang paling menyedihkan di kehidupan masa kecilnya dibandingkan dengan pemeran utama

Bagaimanakah kehidupan Gressa yang baru? Apakah dia bisa bertahan di dalam novel? Apakah yang akan terjadi selanjutnya?

GRESSA'S SECOND LIFE

Bab 2 Aku pasti akan merubah takdir yang aku miliki dari sini

‘Aku tidak menyangka kalau alun-alun kota adalah tempat yang sangat indah, bisa bereinkarnasi ke sini juga ternyata tidak terlalu buruk,’ ucap Gressa di dalam hatinya

‘Ini sudah beberapa minggu aku menjalani kehidupanku sebagai Gressa Elrick, dan aku tidak menyangka kalau aku bisa menarik perhatian nenek sihir itu atau malah dia curiga dengan sikapku yang begitu patuh tapi,’ ucap Gressa dengan begitu bersemangat

Dua hari sebelum berangkat ke kota…

“Gressa, karena kamu telah bekerja keras dan sangat patuh, aku akan menaikan pangkatmu sebagai seorang pelayan sebagai tangan kanan kepala pelayan, patuhi kepala pelayan,”

“Aku harap kamu masih bisa tetap mengingatnya kalau kamu hanyalah seorang anak haram keluarga baron jangan pernah berharap untuk mendapatkan sebuah kehidupan mewah seperti nona bangawan lainnya,” ucap seorang wanita separuh baya yang duduk di kursi itu dengan pakaian yang sangat mewah dan tatapan yang merendahkan

‘Dia berusaha untuk mengingatkan aku kalau aku tidak pantas untuk berada di dunia yang sama dengan orang-orang yang berdarah biru,’ ucap Gressa di dalam hatinya dengan perasaan kesal

“Terima kasih nyonya, saya mengerti,” ucap Gressa dengan kepala tertunduk tanpa menatap perempuan yang ada di depannya

“Dan dua hari lagi kamu dan pelayan lain ambil pakaianku ke butik,”

“Itu saja yang ingin aku sampaikan,” ucapnya lagi dengan tatapan sinis dan tajam

“Baik nyonya terima kasih dan saya akan pergi mengambilnya,” ucap Gressa kemudian berjalan keluar dari ruangan

‘Hah… akhirnya kerja kerasku untuk menjalankan rencana ini berhasil,’ ucap Gressa di dalam hati dengan perasaan senang

“Gressa, ini pertama kalinya kan kamu pergi ke ibukota,” ucap seorang pelayan dengan bersemangat

“Iya, ini adalah pertama kalinya untukku,” ucap Gressa sambil menatap alun-alun kota

“Ah… iya butiknya ada di dekat sini,” ucap pelayan itu sambil menunjuk sebuah toko yang terlihat sangat mewah berada di ujung jalan

‘Tidak heran ini adalah toko yang mewah, hanya untuk menarik perhatian para bangsawan, sekarang aku harus mencari guild informasi berada,’ ucap Gressa di dalam hatinya sambil melihat ke arah sekitarnya

‘Apa dengan pengetahuanku dari buku novel memangnya bisa mencari lokasinya ya? Menurut novel yang aku baca seharusnya berada di sekitar sini tapi aku tidak bisa menemukan bar yang menyamarkan gulid informasi itu,’

‘Apa lebih baik aku bertanya kepada pelayan di sebelahku saja, aku harap ini tidak menimbulkan kecurigaan,’ ucap Gressa di dalam hatinya dengan waspada

“Emm… Apa aku boleh tau dimana biasanya orang yang menginap di kota dan memiliki tempat untuk minum-minum?” tanya Gressa dengan tatapan yang begitu polos

“Eh? Kamu tidak mengetahuinya? Wajar saja kalau kamu tidak tau sih, karena bagaimana pun kamu tidak pernah sama sekali di izinkan untuk keluar dari mansion dan ini adalah pertama kalinya kamu keluar,”

“Jadi, karena kita sedang keluar untuk mengambil gaun nyonya baron aku rasa tidak masalahkan tuan pengawal untuk sedikit berkeliling,” ucap pelayan itu sambil menoleh ke arah para pengawal

‘Kesihan sekali dia, padahal dia adalah seorang anak dari keluarga baron walaupun anak haram tapi tidak sebebas anak yatim piatu,’ ucap pelayan itu lagi di dalam hatinya dengan tatapan iba

‘Dia sedang berpura-pura baik atau benar-benar tulus kepadaku, jika dia benar-benar serius dengan perasaannya yang baik itu,’

‘Aku harus menjadikan dia berada di sisiku,’ ucap Gressa di dalam hatinya sambil menatap pelayan itu

“Gressa, bangunan di sana adalah penginapan yang ingin kamu ketahui, banyak sekali orang-orang dari luar datang ke sana,”

“Dan bangunan di sana adalah restoran tempat orang makan dan minum, kapan-kapan jika kita di izinkan keluar aku akan mengajak kamu keluar,”

“Karena kita sudah berada di butik, jadi sekarang kita masuk dulu dan mengambil gaunnya nyonya baron,” ucap pelayan itu sambil membuka pintu

“Kring… kring…” bunyi suara pintu yang terbuka

“Selamat datang di butik maria, apa ada yang bisa kami bantu,” ucap pelayan toko itu dengan ramah

“Aku pikir bangsawan ternyata hanya para rakyat biasa,” Gumam pelayan toko itu sambil menatap mereka

“Aku memang rakyat biasa, tapi aku adalah seorang pelayan dari kediaman baron Elrick,”

“Kamu ingin mengusirku? Aku akan melaporkan kamu kepada nyonya baron,” ucap pelayan itu dengan tatapan kesal

“Maafkan aku, aku tidak bermaksud menyinggung nyonya baron, hanya saja banyak sekali rakyat biasa yang datang ke sini untuk membeli gaun jadi aku pikir mereka adalah orang rendahan itu,” ucap pelayan toko itu sambil membungkuk minta maaf

‘Cara mereka membuat pelayanan sangat buruk, mereka membandingkan orang dengan status yang di miliki, sungguh tidak pantas untuk menjadi toko butik yang terkenal,’

‘Aku rasa sekarang saatnya aku keluar dan pergi ke toko itu,’ ucap Gressa di dalam hatinya sambil menatap keributan itu

“Emm… apa boleh aku tau dimana toiletnya?” ucap Gressa sambil menarik pakaian pelayan toko itu

“Tentu saja, ada di belakang, nona pelayan kecil dan kalian yang lain juga bisakah menunggu 2 jam lagi karena ada beberapa hal dari gaun yang harus di perbaiki,” ucap pelayan toko itu dengan ramah

“Terima kasih,” ucap Gressa sambil tersenyum profesional kemudian pergi ke toilet

“Baiklah, kalau pakaiannya tidak selesai dalam dua jam maka aku akan melaporkannya kepada nyonya baron,” ucap pelayan itu dengan tatapan pasrah

“Sekarang saatnya aku pergi ke sana,” ucap Gressa sambil tersenyum kemudian berjalan ke seberang bangunan menggunakan jalan belakang

“Brak…” suara Gressa terjatuh

“Maafkan aku,” ucap Gressa sambil memberikan hormat kemudian pergi namun tanpa sengaja dia melihat mata yang biru perasaan merinding dan ketakutan

‘Itu sesuai dengan yang tertulis di dalam novel tapi apa benar kalau itu adalah pemeran utama novelnya?’ ucap Gressa di dalam hatinya dengan keringat dingin dan ketakutan itu sambil melanjutkan langkahnya

“Kring… kring…” suara pintu terbuka

“Gadis kecil, apa boleh aku tau apa yang ingin kamu pesan?” ucap seorang gadis pelayan sambil memberikan menu yang tersedia

‘Kalau menurut buku novelnya, kata sandinya adalah…’

“Aku ingin pesan jeruk dicampur dengan madu,” ucap Gressa membuat pelayan itu tercengang setelah mendengarkan ucapan Gressa

“Gadis kecil itu tidak ada di menu,” ucap pelayan itu sambil tersenyum kaku

“Aku tau, karena aku ingin bertemu pemimpin guild informasi apakah bisa?” bisik Gressa sambil tersenyum

Setelah mendengarkan bisikan Gressa pelayan itu langsung mengantarkan Gressa kepada seorang laki-laki yang bertopeng duduk di kursi

“Tok… tok… tok…” suara ketukan pintu

“Tuan ada seorang gadis kecil yang ingin bertukar informasi denganmu,” ucap pelayan itu sambil membuka pintu

“Eh? Gadis kecil biar aku melihatnya,” ucap laki-laki itu dengan tatapan terkejut mendengarkan yang di ucapkan gadis itu kemudian mengizinkannya masuk

‘Aku pasti akan mengubah takdir yang aku miliki dari sini,’ ucap Gressa di dalam hatinya sambil mengepalkan tangannya

Apakah Gressa akan berhasil merubah takdirnya? Apakah yang akan terjadi selanjutnya?

GRESSA'S SECOND LIFE

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!