Suatu pagi Putri sedang bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. kedua orang tua nya sudah menunggu di meja makan untuk sarapan bersama.
orang tua Putri merupakan pengusaha sukses. Putri seorang anak tunggal yang memiliki kehidupan mewah. ia menjadi anak yang manja karena terbiasa hidup serba ada dan mendapatkan semua yang ia inginkan.
Putri seorang siswi SMA semester akhir. di sekolah nya putri menyukai salah satu teman sekelasnya bernama Johan. tapi sayang nya Johan tidak memiliki perasaan yang sama sepertinya. Johan hanya menganggap Putri sebagai teman biasa.
Johan merupakan anak dari keluarga yang sederhana. dimana orang tua nya hanya seorang pedagang kecil dan ayah nya seorang nelayan.
Putri yang memiliki perasaan pada Johan saat di kelas ia sering kali mencari perhatian Johan.
Putri duduk bersebelahan dengan Johan, ia memang sengaja memilih kursi yang tidak jauh dari tempat duduk Johan.
Di kelas Johan terlihat sedang menulis entah apa yang dia kerjakan. Putri yang saat itu baru tiba di kelas langsung menyapa Johan dengan mengatakan selamat pagi pada Johan.
Johan yang masih fokus menulis membalas dengan mengatakan hal yang sama.
merasa penasaran dengan apa yang di tulis Johan ia lalu bertanya apa yang dikerjakan Johan, seingatnya mereka tidak ada tugas hari itu.
Johan menjawab kalau ia bukan mengerjakan tugas melainkan menulis nama teman-teman nya yang ikut pertandingan sepakbola.
"wah bakalan seru dong" kata Putri sambil tersenyum ke arah Johan.
"memangnya kapan pertandingannya akan di mulai" Tanya Putri lagi
"sepulang sekolah" jawab Johan
Salah satu teman Johan bernama Kevin datang menghampirinya ia bertanya apa tim mereka suda cukup?
tapi Johan mengatakan kalau tim mereka masih kurang satu orang karena teman mereka yang biasa ikut hari itu sedang ada urusan jadi tidak bisa ikut.
Kevin menyarankan untuk mengikut sertakan teman nya di kelas lain. hal itu tentu langsung mendapat persetujuan dari Johan
saat pertandingan di mulai, Putri dan yang lainnya terlihat sudah siap untuk menyaksikan pertandingan itu. mereka terlihat bersemangat dengan meneriakkan suara yang keras sebagai dukungan kepada rekannya.
pertandingan di mulai semua pemain mulai mengoper bola ke tim mereka. tiba di menit-menit terakhir Johan mencetak gol kemenangan dengan skor 3-2. yang membuat semua pendukung nya bersorak gembira atas kemenangan tim Johan.
tidak terkecuali dengan Putri yang bersorak sangat girang atas kemenangan Johan. ia berlari mendekat ke arah Johan sambil memberikan sebotol air minum kepada Johan dan memberikan ucapan selamat karena tim mereka jadi pemenangnya.
Johan mengambil minum dari tangan Putri sambil tersenyum dan mengucapkan terima kasih lalu Johan kembali mendekat ke arah teman-temannya.
Putri yang melihat Johan masih sibuk bicara dengan teman-teman nya mengatakan dalam hati kalau ia selalu berharap Johan bisa melihat ke arah nya dan membalas rasa suka nya dengan perasaan yang sama. ia merasa sedikit sedih atas sikap Johan yang kadang mengabaikan dirinya.
Di sekolah Putri dikenal sebagai gadis cantik dan juga kaya raya sehingga tidak heran banyak lawan jenis yang meliriknya. namun bagi Putri, Johan tetap pilihan hatinya yang tidak muda tergantikan.
setiap ada perempuan yang mencoba mendekati Johan pasti akan berhadapan dengan Putri ia tidak segan untuk memperingati perempuan itu kalau mencoba untuk mencari perhatian Johan.
Saat ingin pulang Edwin menyapa Putri, ia bertanya apa Putri punya rencana saat hari libur nanti?
Putri berpikir sejenak sebelum menjawab pertanyaan Edwin
"memangnya ada apa?" tanya Putri balik
Edwin mengatakan kalau ia ingin mengajaknya nonton. ada film terbaru yang lagi seru kata Edwin mencoba membujuk Putri.
namun pada saat itu Putri memang sudah punya rencana pergi nonton bareng teman-teman nya.
"kebetulan sekali kami juga mau pergi nonton saat libur nanti. bagaimana kalau kita pergi bersama saja" jawab Putri
meski terlihat kurang senang Edwin akhirnya menyetujui ajakan putri untuk pergi bersama. Edwin salah satu laki-laki yang menyukai Putri.
Putri memanggil Johan yang hendak pulang ia bermaksud mengajak Johan untuk pergi nonton dengannya dengan alasan itu sebagai traktiran darinya atas kemenangan tim Johan . tapi saat itu Johan menolaknya dengan mengatakan kalau ia tidak punya waktu untuk pergi karena ia harus bekerja
Putri merasa kesal dengan penolakan Johan namun ia juga tidak bisa berbuat banyak.
Ternyata saat pulang sekolah Johan memang sibuk membatu orang tuanya bekerja. ia terlihat sedang membantu ayah nya menjual ikan di pasar.
ayah Johan tersenyum melihat kedatangan anaknya yang suda berganti pakaian siap untuk membantunya.
"bagaimana sekolahmu?" tanya ayah
"seperti biasa, aku tetap yang terbaik di kelas" jawab Johan sengaja menggoda ayahnya yang terlihat lelah bekerja, hingga membuat ayahnya tertawa mendengar jawabannya
di rumah Putri ingin menelpon Johan tapi ia bingung harus berkata apa kalau Johan tanya kenapa ia menelpon. saat itu Putri tinggal sendiri bersama pembantunya karena ke dua orang tua nya berada di luar kota untuk perjalanan bisnis.
Putri lalu menelpon kedua temanya untuk ke rumahnya karena ia merasa bosan di rumah sendirian. tentu saja ajakan Putri langsung di setujui teman-teman nya.
saat mereka sudah berkumpul di rumah Putri.
salah satu teman Putri bernama Vera mengatakan kalau ia melihat Johan pulang sekolah boncengan dengan seorang perempuan.
hal itu tentu membuat Putri kaget dan penasaran lalu bertanya siapa perempuan itu? kenapa Johan mengajaknya pulang bersama?
"Mana aku tau" jawab Vera, yang merasa Putri benar-benar di butahkan oleh cinta padahal di luar sana masih banyak laki-laki yang jauh lebih baik dari Johan.
Berani sekali perempuan itu pulang dengan Johan? gumam Putri masih merasa kesal dan jadi kepikiran dengan perkataan temannya. ia kembali bertanya apa mungkin Johan sudah memiliki kekasih yang tidak dia ketahui?
"mungkin saja" jawab Sindi
jawaban itu tentu membuatnya semakin kesal ia mengatakan kalau Johan pasti memberi tahu dirinya kalau punya pacar.
karena merasa temannya itu terlalu berlebihan, Vera mengatakan untuk apa Johan memberi tahukan tentang urusan pribadinya pada Putri yang bahkan bukan siapa-siapa bagi Johan.
Putri terdiam sejenak dan mengatakan kalau tidak ada yang boleh merebut Johan dari nya siapa pun itu.
Vera dan Sindi hanya bisa menggelengkan kepala melihat sikap temannya itu.
Putri yang semalaman merasa tidak tenang karena kepikiran dengan ucapan Vera, ia bersiap ke sekolah lebih awal agar ia bisa melihat apa mungkin Johan akan datang ke sekolah bersama seorang perempuan.
terlihat Putri dan kedua temannya sedang duduk di taman. mereka sengaja menunggu Johan disana ia ingin melihat siapa tau Johan datang dengan seorang perempuan.
Sindi salah satu teman Putri merasa bosan karena sedari pagi duduk di sana untuk menunggu Johan datang, ia menyarankan agar mereka kembali ke kelas saja lagi pula itu urusan Johan dengan siapa ia akan ke sekolah.
Putri melirik kesal dengan ucapan Sindi, yang membuat Sindi kembali duduk dan mencoba untuk memahami permintaan temannya itu.
"sudahla, percuma saja mengingatkannya dia tidak akan perduli dengan ucapan kita" ujar Vera
tidak lama kemudian Johan terlihat tiba di sekolah dengan sepeda motornya, tapi ternyata Johan datang sendirian, Putri tersenyum lega melihat Johan datang sendiri.
"apa sekarang kamu begitu senang" goda Sindi dan Vera melihat raut wajah Putri yang tadi cemberut kini suda mengukir senyum manisnya
"ayo kita masuk ke kelas"ajak Vera mereka suda menghabiskan waktu untuk menunggu kedatang Johan.
namun Putri meminta kedua temanya itu untuk duluan saja masuk ke kelas
tanpa menghiraukan jawaban dari kedua temannya ia langsung menghampiri Johan yang berjalan menuju ke kelas
melihat Putri yang mendekat ke arahnya Johan menyapa Putri dengan mengatakan "tumben pergi lebih awal" tanpa disadari hal itu membuat Putri merasa sangat senang karena berpikir Johan memperhatikan dirinya hingga dia tahu kalau ia tidak pernah datang pagi ke sekolah
bukan menjawab ucapan Johan, Putri malah mematung masih berdiri di tempatnya, setelah mendengar ucapan Johan.
"apa ada sesuatu? kenapa diam saja disana, kamu tidak mau masuk ke kelas?" tanya Johan, sebelum Putri akhirnya sadar dari lamunannya dan kembali berjalan mengikuti Johan ke kelas
di kelas guru memberikan tugas kelompok, dimana masing-masing kelompok hanya boleh berjumlah 2 orang. Putri langsung menawarkan diri untuk satu kelompok dengan Johan.
Johan menerimanya karena tidak ada pilihan kalau hanya dua orang saja suda pasti hanya Putri yang bisa satu kelompok dengan nya sebab yang lain mana berani mendahului Putri untuk satu kelompok dengan Johan. kali ini Putri merasa sangat senang karena akhirnya ia bisa berdua saja dengan Johan.
next episode....
mereka mengerjakan tugas kelompok di atap sekolah, Johan terlihat sedang sibuk mencari bahan untuk tugas kelompok tapi Putri malah asik memandang Johan tanpa membantu Johan untuk mengerjakan tugas kelompok mereka.
"apa kamu akan diam saja seperti itu tanpa membantuku mengerjakan tugas?" kata Johan yang merasa sedikit tergganggu karena Putri terus menatapnya.
Putri beralasan kalau ia sedang berfikir. merasa kesal kenapa Johan selalu ketus pada dirinya apa begitu sulit memperlakukannya sedikit lebih baik walaupun ia tidak punya perasaan apapun terhadap dirinya. kali ini Putri mencoba fokus dan mulai membantu Johan mengerjakan tugas mereka.
setelah beberapa menit berlalu Putri mulai merasa bosan karena merasa begitu fokus dengan tugas itu padahal ia tidak begitu peduli, ia lalu bertanya pada Johan tentang impian nya di masa depan?
sambil tetap mengerjakan tugas mereka, Johan mengatakan kalau ia ingin menjadi seorang tentara.
"kenapa kamu ingin menjadi tentara? tanya putri sangat ingin tahu alasan Johan
"Aku pikir menjadi tentara hal yang menyenangkan bisa ikut membela negara dan melindungi banyak orang atas nama negara dan kemanusiaan". jelas Johan yang membuat Putri makin terkesan.
tanpa di tanya Putri menjelaskan tentang keinginannya pada Johan.
"kau tahu, aku sangat ingin menjadi seorang dokter, maka dari itu aku akan melanjutkan pendidikan ku di bidang kedokteran. bagaimana menurutmu apa aku pantas menjadi seorang dokter? tanya Putri
"tentu saja, itu sangat cocok untukmu"
Putri kembali tersenyum manis mendengar jawaban Johan
Putri mengatakan kalau ia sangat ingin menjadi dokter yang bisa membantu orang-orang yang butuh pengobatan tapi mereka tidak punya banyak uang untuk berobat.
sejenak Johan menatap Putri dengan tatapan terkesan karena tidak menyangka ternyata gadis manja dan keras kepala seperti Putri bisa memiliki keinginan yang mulia.
Putri meminta Johan agar nanti saat mereka lulus dan mulai menjalani kehidupan masing2 ia berharap Johan tidak akan melupakannya.
"saat nanti kita punya kesibukan masing-masing mari tetap meluangkan waktu untuk sesekali bertemu" pinta Putri dengan menatap Johan.
"aku rasa kita tidak akan punya waktu untuk bertemu setelah lulus sekolah, karena perbedaan jalan yang kita pilih"
"meskipun begitu mari tetap saling mengingat kalau kita akan meluangkan waktu untuk bertemu lagi walau sekedar saling menyapa" pinta Putri dengan penuh harap
Johan menatap Putri dengan tatapan yang berbeda, yang membuat Putri sedikit canggung karena tidak biasanya Johan menatap tajam ke arahnya
"aku hanya tidak ingin kita saling melupakan setelah lulus sekolah" kata Putri
"bagaimana bisa aku lupa bahwa aku perna mengenalmu...kaulah yang harus berjanji untuk tidak melupakan orang sepertiku" ujar Johan yang terdengar begitu serius dengan ucapannya
"tentu saja aku tidak akan melupakan mu karena bagiku kamu spesial" jawab Putri sambil tersenyum bahagia dihadapan Johan yang juga tersenyum padanya.............
...****************...
Tapi rupanya itu hanya sepenggal kisah masa lalunya Putri yang masih sering mengingat kisah itu hingga saat ini meski suda Lima tahun berlalu.
kembali ke masa sekarang ia tersadar dalam lamunannya karena harus kembali bekerja.
Putri ternyata memiliki kehidupan yang jauh dari kemewahan yang dulu ia dapatkan, entah apa yang terjadi pada dirinya dimasa lalu, tapi saat ini Putri terlihat sedang sibuk bekerja sebagai pelayan di sebuah kantin sekolah.
dia terlihat begitu kerepotan membantu mengurus makanan
disisi lain ada Johan yang justru telah menjadi orang sukses, dengan setelan jas hitam yang terlihat begitu rapi ia memimpin meeting di ruangan yang sangat mewah.
rupanya sekarang ia menjadi seorang direktur salah satu perusahan besar.
sedangkan Putri kini bekerja di kantin sekolah sebagai pelayan kantin. ia sudah tidak punya siapa2 hingga ia harus berusaha sendiri untuk biaya hidupnya. dia bukan lagi Putri yang manja kini ia dipaksa hidup yang keras demi masa depannya.
Suatu hari ia mendapat kabar diterima bekerja sebagai OB di salah satu perusahaan besar, ia merasa sangat senang dengan kabar itu meski hanya jadi seorang OB tapi setidaknya ia memiliki gaji yang lumayan tinggi.
rupanya Putri di terima kerja sebagai OB di perusahaan tempat Johan bekerja. Putri sama sekali tidak tahu kalau Johan sebagai wakil pimpinan perusahaan itu.
Hari pertama Putri bekerja ia dikenalkan rekan kerjanya, mereka di jelaskan atasan mereka tentang pekerjaan mereka. setiap hari mereka harus membersihkan setiap ruangan dan juga toilet secara bergiliran.
Putri terlihat sedang mulai mengerjakan tugasnya dengan mengepel lantai, salah satu rekan kerjanya bertanya apa sebelumnya Putri perna bekerja?
Putri mengatakan kalau sebelumya ia bekerja di kantin sekolah.
saat mereka sedang makan di tempat karyawan tanpa sengaja ia seperti melihat Johan. karena merasa tidak mungkin Johan berada di sana Putri tidak begitu memperdulikan apa yang dia lihat. dia berfikir mungkin hanya halusinasinya hingga banyak orang terlihat mirip Johan. meski bekerja di kantor yang sama tapi selama beberapa hari bekerja Putri belum perna bertemu dengan Johan.
rupanya tadi itu memang Johan dia datang untuk mengecek apa pekerjaan disana berjalan dengan baik, salah satu pimpinan melaporkan pada Johan kalau tidak ada kendala pada pekerjaan mereka.
setelah pulang bekerja Putri pergi ke rumah sakit, entah siapa yang sakit? saat dia masuk ke ruangan ada laki-laki paruh baya yang tengah di rawat, saat Putri mendekat ia menyapa laki-laki itu dengan memanggilnya ayah, rupanya itu adalah ayah Putri yang masih hidup namun ia saat ini masih dalam perawatan karena mengalai koma.
dengan raut wajah sedihnya ia memberi kabar ayahnya kalau sekarang ia suda mendapat pekerjaan baru. ia sangat berharap ayahnya cepat sadar.
Putri merasa sangat terpukul dengan keadaannya saat ini, bagi nya semua terasa berat, meski dihadapan orang lain dia berusaha terlihat baik2 saja, tapi ketika di dekat ayah nya ia tak kuasa menahan tangisnya, Putri merasa tidak sanggup menjalani semua ini sendiri. semua terlalu cepat terjadi hingga membuat dirinya merasa tidak siap dengan keadaan yang menimpanya.
"ayah aku mohon cepatlah sadar, temani aku untuk melewati semua ini, aku takut jalani semua ini sendiri ayah" keluh Putri sambil tertunduk pilu
setelah dari rumah sakit Putri kembali ke kosnya. kini Putri tinggal di kontrakan berukuran kecil. di dalam nya hanya terdapat satu kamar tidur.
di dalam kamar terlihat beberapa foto terpajang salah satunya ada foto Johan ketika mereka masih mengenakan seragam sekolah.
Putri mengambil salah satu foto yang tidak lain adalah foto Johan
"di mana kamu sekarang? apa kamu sudah menjadi seorang tentara seperti keinginanmu? andai kita bisa bertemu lagi aku sangat merindukanmu".sambil melihat foto Johan Putri mengungkapkan perasaannya.
di tempat kediaman Johan sedang makan malam bersama ibunya. ia kini tinggal di rumah yang terlihat sangat megah, namun saat itu mereka hanya tinggal berdua, karena ayah nya suda meninggal empat tahun yang lalu
Ibu Johan bertanya apa perempuan yang dicari Johan sudah ketemu?
Johan mengatakan kalau sampai saat ini dia masih belum tau keberadaan gadis yang di maksud ibunya. lalu ibu mengatakan kalau masih tidak ada titik terang tentang gadis tersebut sebaiknya Johan mulai membuka hatinya untuk perempuan lain.
Ibu Johan sangat berharap anak nya agar segera menikah.
Johan hanya tersenyum menanggapi ucapan ibunya.
Di luar saat sedang mencari udara segar Johan terlihat sedang menerima telpon dari seseorang, ia membicarakan tentang perempuan yang dicarinya, orang di telpon tersebut mengatakan kalau mereka masih belum menemukan keberadaan gadis tersebut.
meski terkadang ia sangat putus asa harus mencari gadis itu di mana lagi, namun Johan tidak perna menyerah untuk tetap mencari keberadaan gadis itu sampai ia menemukannya.
entah siapa yang ia cari apa mungkin perempuan itu adalah Putri, kalau memang benar artinya selama ini Johan juga menyukai Putri. hingga dia berusaha menemukan Putri kembali ketika ia merasa dirinya suda pantas untuk Putri.
di kamarnya Johan ternyata juga memiliki foto Putri, bisa kita tebak kalau perempuan itu memang Putri yang sedang dicari oleh Johan.
Johan memandang foto Putri tanpa mengatakan apapun, lalu ponselnya berdering. telpon dari atasannya yang mengatakan pada Johan untuk menemuinya besok di kediamannya. Johan mengerti dan langsung mengiyakan.
setelah menutup telpon ia kembali melihat foto Putri dan mengingat salah satu kenangan kebersamaan mereka semasa sekolah, disaat Putri yang sering mencari perhatiannya ternyata saat itu Johan terlihat senang dengan sikap Putri padanya, rupanya ia juga memiliki perasaan yang sama, namun karena perbedaan kasta ia tidak punya keberanian untuk mengungkapkan perasaannya.
keesokan harinya Putri kembali bekerja sebagai OB, setiap hari ia harus membersihkan setiap sudut ruangan termasuk ruangan Johan. selama satu Minggu bekerja disana Putri belum perna bertemu dengan Johan.
sampai di hari itu saat ia sedang menyapu lantai ia tidak sengaja melihat wajah Johan lagi kali ini dia melihat nya cukup jelas Johan sedang berada di ruang terbuka ia memberikan sedikit arahan pada karyawannya tentang proyek baru mereka.
Putri masih tidak percaya dengan apa yang dia lihat
"apa benar itu Johan?" batin Putri. ia mendekat lagi untuk memastikan apa yang di lihat nya benar Johan, namun saat ingin memastikan lebih dekat salah satu teman Putri bernama Ratna memanggilnya meminta Putri segera membantu dirinya karena toilet yang tersumbat. Ratna menarik tangan Putri untuk segera mengikutinya.
di dalam toilet Putri bertanya pada Ratna apa disana ada karyawan bernama Johan yang juga bekerja disini? tanya Putri penasaran
Ratna membenarkan kalau memang ada yang bernama Johan tapi dia bukan karyawan biasa seperti mereka melainkan seorang wakil perusahaan disana.
"kenapa kamu bertanya begitu, apa kebetulan kamu mengenal seseorang di sini, atau apa kamu mengenal pak Johan?" tanya Ratna
putri sempat kaget kemudian menjawab mana mungkin ia kenal dengan wakil pimpinan. ia bertanya kalau saja ada karyawan biasa seperti mereka yang bernama Johan.
dalam hati Putri masih merasa penasaran apa benar Johan yang di ceritakan Ratna adalah orang yang sama? Putri ingin memastikan sekali lagi. ia bermaksud untuk melihat langsung ke ruangan Johan untuk memastikan kalau ia telah salah orang.
sambil pura-pura membersihkan lantai dan ruangan di sekitar ruangan Johan perlahan-lahan putri mendekati rungan itu.
terlihat ada seseorang yang keluar dari ruangan itu dan betapa kagetnya Putri ia benar benar melihat Johan yang baru saja keluar dari ruangannya. sambil menelpon seseorang. Putri buru-buru memalingkan wajah saat Johan mengarahkan pandangan ke arah dirinya. ia lalu bergegas pergi sebelum Johan melihatnya
Johan sempat melihat Putri pergi tapi sayang nya ia tidak melihat wajah Putri karena putri lebih dulu memalingkan tubuhnya. hingga yang terlihat hanya bagian belakang.
Putri berlari ia masuk ke dalam toilet, disana ia masih tidak menyangka akan bertemu Johan lagi dalam keadaan yang sangat menyedihkan baginya karena ia harus bekerja sebagai OB di mana Johan justru wakil pimpinan disana
harusnya Putri merasa senang karena akhirnya ia bisa bertemu lagi dengan orang yang selama ini sangat ia rindukan.
tapi ia justru merasa sedih karena merasa malu bertemu Johan dalam kondisi yang sekarang ia rasakan
"bagaimana aku harus bersikap, aku tidak bisa menyapanya" tanya putri pada dirinya
Putri akhirnya memilih untuk menghindar ketika ia melihat Johan karena ia tidak punya keberanian untuk menyapa Johan
meski harus menghindar tiap ia melihat Johan namun ia merasa senang setidaknya ia bisa melihat wajah orang yang selama ini sangat ia rindukan.
"andai aku masih yang dulu, aku akan berteriak memanggilmu saat aku melihatmu" keluh Putri sedih
kadang ia begitu ingin menyapa Johan tapi ia sadar siapa dia dan apa posisinya ia hanya seorang OB sungguh tidak sebanding dengan Johan.
Sampai suatu hari pelayan dapur meminta Putri mengantar kopi ke ruang Johan. tentu Putri sangat kaget kenapa dia harus mengantarkannya tapi ia juga tidak bisa untuk menolak atasannya itu.
dengan terpaksa Putri mengambil kopi tersebut dan akan mengantarkannya sambil berpikir cara memberikan kopi tanpa ketahuan oleh Johan.
saat melihat Johan dari cela kaca, ia mengendap-endap mencoba untuk mengambil kesempatan saat Johan keluar dari ruangannya. tapi Johan tidak kunjung keluar, Putri Masih berdiri di luar ia sangat bingung harus bagaimana. Ratna yang melihat temannya itu merasa aneh kenapa dengan Putri. Ratna lalu memanggilnya seraya mendekat ke arah Putri
"Putri....kenapa kamu berdiri saja disana, itu kopi untuk pak Johan bukan? kenapa tidak langsung di berikan? tanya Ratna
Putri sangat kaget Ratna memanggilnya, tapi ia memanfaatkan kesempatan itu untuk menyuruh Ratna mengantarkan kopi pada pak Johan dengan beralasan kalau ia kebelet pipis.
Ratna mengambil kopi yang diberikan Putri dengan rasa heran ia merasa ada yang aneh dengan tingkah temannya itu
Putri berjalan ke arah luar, ia duduk sejenak merasa lega karena tugas nya suda selesai. Aril yang melihat putri duduk di luar lalu menyapanya
"kenapa kau disini? apa pekerjaan mu suda selesai?" tanya Aril ikut duduk di samping Putri
"tentu saja belum, masih banyak yang harus dikerjakan, aku hanya istirahat sebentar" jawab Putri.
tiba-tiba banyak staf dan karyawan berdiri memberikan sambutan kepada seseorang yang akan datang disusul oleh Johan yang berjalan ke luar
"apa ada sesuatu yang terjadi? tanya Putri merasa heran
Aril mengatakan kalau sepertinya pimpinan perusahaan yang akan datang jadi mereka semua harus menyambutnya. Putri mengerti dan ikut berdiri
disusul Johan yang ikut berjalan keluar untuk menyambut kedatangan pak Abraham.
terlihat pimpinan perusahaan suda tiba dengan mobil mewah yang di ikuti beberapa pengawal. ia berjalan keluar sambil di temani bodyguard dan istri nya.
Putri memalingkan wajahnya takut kalau Johan melihatnya.
Putri bertanya pada Aril, apakah Aril sudah lama bekerja disana?
Aril menjawab kalau dia suda bekerja selama 3 tahun disana.... memang nya kenapa? tanya Aril balik
"kalau begitu kamu tahu banyak tentang wakil pimpinan mereka"?
"maksud kamu pak Johan?" tanya Aril memastikan
"hemmm" jawab Putri mengangguk
sejenak Aril terdiam sebelum menjawab pertanyaan Putri, ia merasa heran kenapa Putri tiba-tiba bertanya tentang pak Johan?
Putri langsung mengatakan kalau dia hanya ingin tahu banyak tentang atasan mereka agar nanti nya lebih muda dalam bekerja.
Aril mencoba memahami alasan Putri lalu menjelaskan kalau pak Johan suda lebih dulu bekerja di sana saat dia baru masuk. tapi yang saya ketahui pak Johan di angkat menjadi wakil pimpinan Karena ia bekerja sangat baik dan di beri kepercayaan lebih oleh pak Abraham pemimpin utama perusahaan tersebut hingga di tempatkan di posisi sebagai CEO menggantikan pak Abraham yang sering sakit-sakitan hingga tidak dapat fokus menjalankan perusahaan
"kalau begitu apa dulunya pak Johan juga sebagai karyawan biasa? tanya Putri lagi
"mungkin saja" jawab Aril yang masih tidak tahu banyak tentang Johan.
di ruangan Abraham meminta Johan untuk mengawasi langsung proyek baru mereka ke lokasi, agar lebih muda di pantau karena dari laporan yang di dapat proyek baru mereka memiliki kendala
seperti biasa Abraham mempercayakan pada Johan untuk mengurusnya, Johan mengerti dan dia akan melakukan yang terbaik untuk proyek baru mereka.
ponsel Abraham berdering rupanya putrinya yang menelpon ia mengabarkan pada ayah nya kalau besok pagi ia akan tiba di bandara. ia meminta ayah nya untuk menjemput nya di bandara atau kalau ayah tidak bisa maka suruh saja Johan yang menjemputnya di bandara.
Johan melihat wajah gembira dari Abraham yang mengetahui putri nya akan segera kembali setelah menyelesaikan pendidikan di luar negeri selama 3 tahun.
setelah mematikan ponselnya Abraham meminta Johan besok pagi menjemput Nadin putrinya di bandara.
tentu Johan ikut merasa senang melihat pak Abraham yang terlihat begitu bersemangat setelah mendapat kabar anak nya akan kembali.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!