NovelToon NovelToon

Senandung Cinta Melodi

Bab 1

Melody Sanjaya adalah seorang pengusaha muda yang sedang bersinar saat ini. Kegigihan dan kerja kerasnya selama tujuh tahun ini membuatnya sangat di perhitungkan dalam dunia bisnis.

Bukan tanpa sebab dia melakukannya tapi karena luka hati dan dendam yang sangat dalam atas kematian kedua orang tuanya yang membuatnya menjadi sosok pria yang sangat ditakuti.

"Kamu sudah temukan keluarga pembunuh itu?" tanya pria yang akrab di panggil Odi.

"Belum Pak" jawab suara pria di seberang.

"Kerja yang becus jangan main - main. Aku tau pembunuh itu mempunyai dua orang anak. Temukan mereka atau jangan salahkan aku kalau aku harus memecat kamu" perintah Odi.

"Baik Pak, akan segera saya laksanakan" jawab lawan bicaranya.

Bruk....

Odi menggebrak meja kerjanya karena kesal dengan orang suruhannya.

"Mencari dua orang wanita saja tidak becus. Mereka pasti masih ada di kota ini. Aku pasti akan menemukan kalian, lihatlah aku akan membalaskan dendamku" gumam Odi.

Tok.. tok..

"Masuk" perintah Odi dari dalam ruang kerjanya.

Tak lama pintu ruangan kerjanya terbuka dan masuk seorang pria gagah dan masih muda. Diperhitungkan usianya sama dengan Odi.

"Kamu kenapa? Wajah kamu tegang banget?" tanya pria yang baru masuk itu.

Pria itu mengambil tempat duduk yang nyaman di sofa ruang kerja Odi.

"Mereka tak becus bekerja. Cuma mencari dua wanita saja tidak bisa" jawab Odi.

"Kamu masih mencari mereka? Mereka tidak bersalah Di. Semua hanyalah kecelakaan bahkan kabarnya salah satu dari wanita itu turut serta dalam kejadian dan dia terluka parah. Bahkan mungkin ikut mati" ucap pria.

"Dia tidak mati. Anak itu tidak mati karena yang mati di mobil itu hanya dua orang. Sedangkan polisi mengatakan kalau penumpangnya ada tiga orang. Aku harus menemukan mereka Wildan" tegas Odi.

Pria yang bernama Wildan itu hanya bisa diam. Dia sudah berulang kali mencoba meredakan dendam sahabatnya Melodi tapi tetap tidak bisa.

Padahal kejadian itu sudah berlalu tujuh tahun yang lalu. Walau memang saat - saat itu adalah saat tersulit dalam hidup Odi. Karena Odi harus hidup sendiri mengurus semua peninggalan orang tuanya diumur dua puluh tahun. Sedangkan saat itu Odi baru kuliah semester empat. Saat - saat dimana masa remajanya harusnya berjalan dengan sangat indah dengan kehangatan kasih sayang kedua orang tuanya.

Tapi semua itu harus terenggut dan dia harus bekerja keras sambil belajar menyelesaikan kuliahnya tepat waktu. Setelah itu Odi harus berjuang untuk meneruskan perusahaan orang tuanya yang hampir saja bangkrut.

Untung saja Odi adalah anak yang pintar dan bertanggungjawab. Dalam genggaman kekuasaannya perusahaan orang tuanya bisa bangkit kembali bahkan berkembang menjadi lebih besar lagi.

"Apa kamu tidak bisa melupakan kecelakaan itu Di?" tanya Wildan.

"Tidak bisa Wil, itu saat - saat dimana aku harus kehilangan kedua orang tuaku. Aku tidak bisa dan tidak akan pernah bisa melupakannya. Saat itu juga aku menjadi anak yatim piatu Wil. Aku akan mengingat kejadian itu sepanjang hidupku" tegas Wildan dengan mata memerah antara marah dan sedih.

Wildan menatap wajah Odi. Selalu seperti ini setiap kali membicarakan tentang kecelakaan dan kematian orang tua Melodi. Dia akan berubah menjadi pria yang menakutkan dan tidak akan ada yang bisa mendinginkan pria yang ada di hadapan Wildan.

******

Sementara di kos - kosan sederhana tinggallah seorang gadis yang sedang duduk di bangku kuliah semester tujuh. Gadis itu baru saja selesai mandi dan hendak bersiap - siap akan pergi ke kampus.

Semester ini dia akan mengajukan judul skripsinya ke dosen pembimbingnya. Dia memakai jilbabnya dengan rapi kemudian meraih tasnya dan membawa map biru tua dimana di bagian depan map tersebut tertulis kan namanya, Cinta Aurora.

Ya gadis itu bernama Cinta. Dia gadis yang ceria dan pintar. Gadis itu juga sangat pekerja keras. Dia pergi dari kampung untuk menimba ilmu demi cita - citanya yang sangat mulia. Ingin merubah hidupnya dan membantu Kakak satu - satunya yang tinggal di desa bersama keluarga kecilnya.

Cinta ingin sukses bekerja di Jakarta, kota dimana dia dilahirkan dan dibesarkan hingga tujuh tahun yang lalu hidupnya yang penuh bahagia harus berubah karena kecelakaan yang menimpanya dan kedua orang tuanya.

Kedua orang tuanya meninggal di tempat sedangkan cinta luka parah. Dia dilarikan ke Rumah Sakit dan dirawat dengan intensif. Enam bulan Cinta berjuang hidup, selama enam bulan Cinta mengalami koma.

Kakaknya yang memperjuangkan hidup Cinta saat itu. Semua aset milik orang tuanya di jual untuk menyelamatkan nyawa Cinta. Setelah Cinta selamat dan sembuh mereka pindah ke desa.

Disanlah mereka hidup berdua. Dari kebaikan salah satu asisten rumah tangga mereka dulu yang bersedia menampung Cinta dan Kakaknya Amelia seperti anak sendiri.

Mereka hidup dengan sangat sederhana hingga akhirnya Cinta tamat SMU.

Karena kepintarannya Cinta mendapatkan beasiswa kuliah di kampus negeri di Jakarta. Dengan berbekal keberanian Cinta akhirnya berangkat menuju Jakarta. Tinggal di kos - kosan sangat sederhana berbekal dari uang yang dikirim Amelia.

Sambil kuliah Cinta mencoba mencari - cari pekerjaan. Apa saja akan dia lakukan asalkan pekerjaan itu halal. Terkadang dia menjadi pelayan toko, pelayan cafe dan kadang dia bekerja paruh waktu menjadi asisten rumah tangga dadakan saat dibutuhkan.

Disinilah Cinta saat ini, didalam bus yang sedang menuju kampusnya.

Sat... set....

Tiba - tiba Cinta memejamkan matanya saat kilatan - kilatan aneh yang menari - nari dalam kepalanya. Entah mengapa setiap kali melewati jalan ini dia sering merasa seperti itu.

Perasaan seperti sekelebat kejadian dimasa lalu tapi dengan sekuat tenaga Cinta mencoba mengingatnya dia selalu gagal. Cinta hanya bisa melihat cahaya terang dari arah depan yang membuat matanya silau.

Seketika Cinta memejamkan matanya dan mencoba menarik nafas panjang dan memenangkan dadanya yang tiba - tiba terasa sesak.

"Astaghfirullah Ya Allah.. Apa yang terjadi saat itu. Aku yakin aku pasti pernah mempunyai memori masa lalu di sini tapi apa? Aku tidak bisa mengingatnya" gumam Cinta sambil memukul kepalanya beberapa kali.

"Kenapa Cin?" tanya teman satu kos Cinta sekaligus sahabatnya selama tiga tahun tinggal di Jakarta ini.

"Ah gak apa - apa Rat" jawab Cinta.

"Kamu pusing lagi dan melihat cahaya terang itu lagi?" tanya Ratna khawatir.

"Iya" jawab Cinta.

"Mengapa setiap lewat jalan ini kamu selalu merasakan hal itu Cin?" tanya Ratna penasaran.

"Aku tidak tau Rat, aku tidak bisa mengingatnya. Aku hanya merasa sepertinya aku pernah berada di sini dulu tapi aku tidak bisa mengingatnya. Setiap aku paksakan kepalaku sangat sakit dan mau pecah rasanya" ungkap Cinta.

Ratna merangkul bahu sahabatnya itu.

"Sudahlah Cin jangan dipaksa. Aku yakin suatu saat kamu pasti akan menemukan jawaban dari semua pertanyaan kita selama ini. Yang penting kita harus semangat hari ini agar pengajuan judul skripsi kita di acc dosen" ucap Ratna memberi semangat.

Cinta menarik nafas panjang.

"Bismillah.. semoga tidak ada masalah hari ini dan semoga semuanya lancar" ucap Cinta.

"Aaamiin... " jawab Ratna.

.

.

BERSAMBUNG

Bab 2

Dikampus Cinta.

"Cinta.." panggil Ratna.

Cinta baru saja keluar dari ruangan dosen pembimbingnya. Dengan senyuman penuh arti.

"Yeeees.. disetujui" teriak Cinta.

"Alhamdulillah.... selamat ya" ucap Ratna.

Mereka berpelukan bahagia.

"Kalau kamu duluan tamat jangan tinggalin aku ya, bantuin donk biar aku juga bisa secepatnya menyusul kamu" pinta Ratna.

"Assshiaaaap" balas Cinta.

Mereka berpelukan lagi dan tertawa bersama. Setelah itu mereka berjalan melewati lorong kampus menuju kantin.

Sesampainya di kantin Cinta langsung mencari surat kabar hari ini. Cinta langsung membukanya dan mencari di kolom lowongan pekerjaan.

"Yeees... sepertinya keberuntunganku masih bersinar hari ini" ucap Cinta.

"Apaan Cin?" tanya Ratna penasaran.

"Ada lowongan pekerjaan sebagai asisten rumah tangga di salah satu apartemen elite. Mudah - mudahan gajinya besar" jawab Cinta.

Cinta langsung meraih ponselnya dan menekan nomor yang bisa dihubungi yang tertera di surat kabar itu.

Sementara di kantor Melodi.

Melodi sedang sibuk melanjutkan pekerjaannya. Tiba - tiba terdengar bunyi sering ponsel Wildan.

"Ya selamat siang" sapa Wildan.

"Benar, iya saya yang memasang iklan di surat kabar itu. Bukan... bukan untuk saya tapi untuk teman saya" jawab Wildan.

Melodi menghentikan aktivitasnya dan menatap Wildan.

"Baik, teman saya yang punya apartement itu. Dia hanya ingin apartementnya di bersihkan saat dia sedang bekerja. Dia tidak mau bertemu dengan anda. Terserah jam berapa Anda bisa datang setiap harinya yang penting jangan sampai bertemu dengan pemilik apartement yang tak lain adalah teman saya. Boleh - boleh besok tinggalkan saja data pribadi anda di kantor pengawas apartement nanti saya akan baca profil anda. Kalau teman saya setuju nanti kunci apartement akan kami titipkan di kantor pengawas apartement. Anda bisa mulai bekerja keesokan harinya" ucap Wildan.

Tak lama telepon terputus.

"Apa kamu sedang membicarakan aku?" tanya Melodi.

"Iya, kemarin kan kamu mencari orang untuk membersihkan apartement kamu. Jadi aku memasang iklan di surat kabar" jawab Wildan.

"Ribet amat tinggal cari jasa penyalur, ngapain harus buat iklan segala. Lagian kalau pembantu itu tidak jujur kita tinggal mudah menuntut jasa penyalur nya" ucap Melodi.

"Semua ada lebih kurangnya Di. Selama ini kan aku sudah sering melakukan hal seperti itu tapi kamu selalu tidak cocok dengan cara kerja mereka. Kali ini gak ada salahnya kalau aku melakukan trobosan baru. Kita lihat saja nanti data pribadi gadis itu" jawab Wildan.

"Yakin banget kamu si penelepon itu masih gadis?" tanya Melodi.

"Suaranya renyah banget bro, merdu. Mendengar suaranya aku yakin dia masih muda dan masih gadis. Aku jadi semakin penasaran dan tak sabar membaca biodata nya" ungkap Wildan.

"Dasar pemangsa wanita" umpat Melodi.

"Siapa tau masih original bro. Aku bosan dengan wanita - wanita yang setiap hari kita temui. Mereka terlalu berbisa, walau itu sudah tidak mempan lagi bagi kita tapi tidak ada salahnya mencari yang berbeda dari biasanya" ucap Wildan.

"Jangan kamu bilang kalau itu juga trobosan baru" ujar Melodi.

"Ya baru saja aku mau mengatakan begitu pada kamu" balas Wildan.

"Cepat selesaikan masalah kerjasama kita dengan Perusahaan XX. Aku tidak mau mendengar ada kendala lagi. Dari pada kamu hanya duduk santai di situ lebih baik bekerja" perintah Melodi.

"Siaaaap Bos" sambut Wildan langsung.

Wildan berdiri dan berjalan meninggalkan ruang kerja Melodi.

Kembali ke kampus Cinta.

"Aneh permintaannya" ucap Cinta penasaran setelah menutup teleponnya.

"Aneh apanya?" sambut Ratna penasaran.

"Kerjanya pakai syarat. Pemilik apartement mau apartementnya di bersihkan setelah si pemilik pergi atau tidak ada di tempat. Dia tidak mau bertemu atau kata lainnya kalau pemilik apartementnya ada di rumah aku harus libur. Lumayan juga jadi aku bisa kerja santai sambil menyelesaikan skripsiku" jawab Cinta.

"Kamu gak takut Cin?" tanya Ratna.

"Takut apanya?" tanya Cinta balik.

"Jangan - jangan pemilik apartementnya punya penyakit langka, atau mafia atau mungkin pria cacat yang jelek" jawab Ratna.

Cinta terdiam sesaat mencoba menelaah ucapan sahabatnya.

"Tapi sepertinya pria yang aku hubungi tadi tidak menakutkan dan suaranya sangat sehat. Aaah apa salahnya kalau aku coba. Toh aku tidak akan dirugikan. Aku bisa bekerja tanpa pengawasan dan bebas di apartemen itu" ungkap Cinta.

Ratna hanya menggelengkan kepalanya.

"Besok temani aku ya antar surat lamaran. Dia meminta biodataku" ajak Cinta.

"Kemana?" tanya Ratna.

"Ke Apartement XXX jalan XXX" jawab Cinta.

"Waaaaow... itu pemukiman elite Cin, apartement orang - orang kaya tuh. Gila, kamu bisa bekerja di situ. Enak banget" sambut Ratna terkejut.

"Makanya, siapa tau nasibku memang sedang beruntung kali ini dapat gaji besar tanpa harus capek - capek kerja keras. Aku butuh banyak waktu untuk menyelesaikan skripsiku. Agar aku bisa lulus dengan cepat" ucap Cinta.

"Oke deh besok kita ke sana ya" ujar Ratna.

"Sekarang kita masuk yuk ke kelas. Ada mata kuliah si dosen killer. Nanti bisa kena hukuman kalau kita telat" ajak Cinta.

Cinta dan Ratna berjalan menuju kelas mereka setelah memesan minuman sebelumnya.

Sepulang dari kampus Cinta langsung menyiapkan surat lamarannya untuk besok. Dia menyusun semua data - data pribadinya.

Nama : Cinta Aurora

TTL : Jakarta, 6 Juni 2001

Umur : 21 tahun

Status : Belum menikah, anak yatim piatu dan anak ke dua dari dua bersaudara.

Asal : Kota XXX

Pendidikan Akhir : SMUN di Kota XXX. Saat ini masih kuliah di Universitas XXX Jurusan Ekonomi.

Alamat : Kost Muslimah Jalan XXX

Pengalaman Kerja :

- Pernah bekerja di Cafe XXX sebagai pelayan.

- Pernah bekerja sebagai pelayan toko di Toko XXX.

Keahlian : Bisa memasak, bersih - bersih dan mencuci juga menyetrika.

Kelebihan : Rajin, jujur, kerja tepat waktu, disiplin dan amanah.

Hobby : Menyanyi.

Cinta selesai mengetik biodata pribadinya dan mencetaknya. Diujung bagian atas tak lupa Cinta menempelkan pas foto dirinya yang berwarna

"Alhamdulillah akhirnya selesai semua. Besok sebelum ke kampus aku akan pergi ke apartement itu untuk mengantarkan data pribadi dan surat lamaranku ini. Mudah - mudahan aku di terima" gumam Cinta.

Setelah semua selesai Cinta beranjak ke kamar mandi untuk bersih - bersih kemudian tidur.

Keesokan harinya seperti rencana Cinta dan Ratna. Sebelum berangkat ke kampu mereka terlebih dahulu mengantarkan surat lamaran Cinta ke apartement yang sesuai dengan alamat yang tertera di surat kabar.

Cinta memberikan surat lamarannya itu ke bagian pengawas apartement. Baru setelah itu Cinta dan Ratna melanjutkan perjalanan mereka menuju kampus.

Sore harinya di apartement Melodi, Wildan mengambil surat lamaran yang di titip Cinta di bagian pengawas apartement. Wildan membuka dan membaca isinya.

"Menarik.. seperti dugaanku dia masih gadis dan sangat muda. Cantik dan pintar lagi. Mudah - mudahan keahliannya memang sesuai seperti yang tertulis di kertas ini" ucap Wildan.

Melodi langsung menyerahkan syarat - syarat asisten rumah tangga yang harus ditepati saat bekerja di apartementnya.

"Nih jangan lupa suruh wanita itu membaca semua peraturanku dan jangan sekalipun melanggarnya atau dia akan aku pecat" pesan Melodi.

Seperti biasa, Wildan menarik nafas panjang. Disini lah letak permasalahannya. Melodi membuat peraturan yang terkadang sulit diterima orang. Untung saja Wildan sudah mengenalnya sejak kecil jadi Wildan merasa kalau tingkah laku Melodi itu tidaklah aneh.

"Semoga gadis itu betah bekerja di apartemen ini" sambut Wildan.

"Kita lihat saja" jawab Melodi.

.

.

BERSAMBUNG

Bab 3

Pagi hari sebelum Cinta berangkat ke kampus tiba - tiba ponselnya berdering.

"Cinta Aurora" panggil pria dari seberang.

"Ya saya sendiri" jawab Cinta.

"Anda diterima bekerja di apartement XX sebagai asisten rumah tangga. Silahkan Anda datang ke bagian pengawas apartement untuk mengambil kunci dan baca beberapa peraturan yang harus kamu kerjakan dan jangan pernah melanggarnya" perintah seorang pria yang tak lain adalah Wildan.

"Baik Pak" jawab Cinta semangat.

Telepon terputus.

"Yeeees... alhamdulillah ya Allah, KAU bukakan pintu rezeki untukku di saat - saat sulit dan aku memang sangat membutuhkan pekerjaan ini. Karena aku sangat membutuhkan uang untuk menyelesaikan kuliahku" ucap Cinta penuh rasa syukur.

Cinta segera keluar dari kamar kosnya dan bertemu Ratna. Mereka bersama - sama berangkat ke kampus.

"Kamu nanti pulang sendiri ya Rat" ucap Cinta.

"Kamu mau kemana?" tanya Ratna.

"Mulai hari ini aku akan bekerja di apartemen XXX" Jawab Cinta dengan penuh semangat.

"Waaaah selamat Cin, jangan lupa nanti traktiran gaji pertamanya ya" ucap Ratna.

"Bereeees" balas Cinta.

Mereka naik ke angkutan umum bersama menuju kampus. Setelah selesai kuliah baru Cinta melanjutkan perjalanan menuju apartement yang kemarin tempat dia mengantar lamaran.

Tak lama kemudian Cinta sudah sampai di gedung apartement dan langsung menuju kantor pengawas apartement.

"Siang Pak saya Cinta Aurora yang kemarin antar lamaran ke sini Pak" ungkap Cinta.

"Oh iya apartementnya Pak Melodi ya?" tanya seorang satpam.

"Eh iya" jawab Cinta.

Duh aku lupa tanya nama pria yang kemarin menghubungiku. Batin Cinta.

"Ini ada dititip kunci apartment sama surat, silahkan Mbak terima" Satpam menyerahkan amplop yang tadi pagi diberikan Melodi kepadanya.

"Terimakah Pak, maaf apartementnya lantai berapa ya?" tanya Cinta.

"Lantai empat puluh lima" jawab Satpam.

"Maaf Pak boleh saya tanya satu lagi gak?" tanya Cinta sungkan.

"Silahkan Mbak" jawab Satpam.

"Mmm.. Bapak Melodi ini pemilik langsung atau hanya ngontrak?" tanya Cinta.

Pak Satpam tersenyum ramah kepada Cinta.

"Dia pemilik apartement itu Mbak. Malah beliau memiliki beberapa apartement di gedung ini" jawab Pak Satpam.

"Terimakasih Pak" jawab Cinta.

Waaaaaow gila... pemilik apartement ini, pasti dia pria kaya. Bukannya kalau lantai paling tinggi itu paling mahal ya? Biasanya kan seperti itu. Di hotel juga ruangan istimewa selalu dilantai paling atas. Tebak Cinta dalam hati.

Cinta akhirnya berjalan menuju lift dan masuk ke dalamnya. Tanpa ragu - ragu dia menekan tombol angka empat puluh lima.

Sesampainya di lantai itu dia berjalan kedepan. Cinta membuka isi amplop dimana tertera nomor apartement tempat dia bekerja.

Cinta mencari nomor apartemen yang sesuai dengan isi surat kemudian membukanya.

Tit.. tit.. tit... Cekleeeek...

Cinta menekan kode sandi sebagai kunci masuk ke dalam apartemen. Tak lama kemudian pintu terbuka. Alangkah takjub nya Cinta melihat pemandangan di dalam apartement tersebut.

"Woaaaah mewah banget isinya. Sudah aku duga" gumam Cinta sendirian.

Cinta langsung berada di ruang tamu apartement dimana di dindingnya terpampang foto pemilik apartement.

"Masih muda ternyata dan tampan" ucap Cinta.

Cinta duduk di sofa dan membaca peraturan yang diberikan pemilik apartement kepadanya.

1. Jam kerja bebas diantara jam 8.00Wib - 17.00Wib.

2. Dilarang datang sebelum jam tersebut dan pulang tidak boleh lewat waktu.

3. Bersihkan seluruh ruangan apartement kecuali ruangan kerja.

***4. Kerja harus rapi dan bersih.

Pakaian antar dan jemput ke loundry XXX***.

***6. Buang sampah setiap hari.

Apartement harus wangi setiap saat.

Gaji sebesar 5.000.000 / bln***.

9. Kalau ada yang ingin ditanyakan silahkan hubungi nomor 081xxxxxxxxx.

Mata Cinta membesar bulat sempurna ketika melihat jumlah gajinya.

"Apa aku salah hitung?" tanya Cinta.

Cinta kembali menghitung jumlah angka nol. Ternyata dia tidak salah.

"Gajiku sebagai pembantu lima juta rupiah? Hanya untuk mengurus satu orang saja. Waaaah gila ini gilaaaa.. Aku benar - benar beruntung. Peraturannya mudah aku hanya tidak boleh masuk ke ruangan kerjanya" teriak Cinta senang.

Tiba - tiba Cinta tersentak, dia mengingat sesuatu dan segera mencari tau dimana saja letaknya.

"CCTV, sudah aku duga pasti ada. Kalau tidak bagaimana dia bisa tau aku masuk ke ruangan kerjanya atau tidak. Haaah tak apa aku tidak perduli. Lagian itu bukan urusanku. Mungkin dia takut aku mencuri barang berharganya" gumam Cinta.

Cinta berjalan mengelilingi apartement tersebut.

"Wait.. wait... dimana ruang kerjanya?" tanya Cinta.

Cinta takut dia melanggar peraturan di hari pertama kerjanya dan dia takut kalau hari ini juga akan menjadi hari terakhir dia bekerja. Cinta langsung mengirim pesan ke nomor yang tertera dalam surat yang masih dia pegang.

081xxxxxxxxx

Maaf Pak, saya Cinta Aurora asisten rumah tangga Bapak yang baru. Mau tanya ruangan kerja Bapak yang mana ya? Saya takut salah masuk ruangan?

Saat itu Melodi sedang rapat dan ponselnya bergetar. Tapi karena ini dapat yang sangat penting Melodi tidak menghiraukannya. Dia tetap melanjutkan pekerjaannya.

"Belum di baca, apa dia lagi sibuk ya? Aku simpan dulu namanya di ponselku. Mmmm... Melodi, Melow tapi dingin. Hihihi... nama itu cocok untuknya. Habis wajahnya serem sih walau ganteng" ucap Melodi sambil menatap ke arah foto Melodi.

Cinta melanjutkan langkahnya.

"Mending aku bersihkan seluruh ruangan di sini kecuali kamar dan ruangan kerja. Aku takut salah masuk kamar. Mmmm... aku mulai dari ruangan tamu ini aja ah" ucap Cinta.

Cinta berjalan ke arah dapur mencari sapu dan alat pembersih lainnya. Dia mulai melaksanakan tugasnya sebagai asisten rumah tangga.

Ruangan tamu selesai, Cinta pindah ke ruangan makan dan dapur. Cinta memeriksa isi kulkas.

"Kosong... pria ini bukan pria rumahan. Tapi kalau dia hidup seperti ini tubuhnya tidak akan sehat" gumam Cinta.

Cinta menulis di sebuah kertas dan dia tempelkan di pintu kulkas.

Pak kalau Bapak bersedia mengisi isi kulkas , saya akan memasakkan makanan untuk Bapak 😊

"Urusan dapur sudah beres" gumam Cinta.

Cinta berjalan menuju teras samping yang terhubung dengan kolam renang pribadi.

"Waaaaw kereeeen.. aku selalu tak tahan melihat air di kolam seperti ini. Rasanya pengen nyemplung di dalamnya. Kira - kira boleh tidak ya?" tanya Cinta.

Cinta mengutip sampai di lokasi itu. Banyak sampah - sampah bekas minuman kaleng dan beberapa botol minuman keras juga bungkus rokok dan sisa - sisa rokok yang sudah dihisap pemiliknya.

"Benar - benar gak sehat nih hidup pemilik apartement ini. Mana minum miras lagi, apa dia gak tau kalau itu dosa. Dia pasti seorang muslim karena tadi aku lihat ada ayat suci Al-Quran yang dipajang di ruang tamu" gumam Cinta.

Setelah semuanya bersih Cinta duduk di pinggiran kolam sambil menikmati pemandangan dari ketinggian gedung berlantai empat puluh lima.

"Waaaaah berasa jadi orang kaya... Mana nih balasan pesanku, kenapa gak dikirim juga sih? Apa aku tunggu aja kali ya" ucap Cinta.

Cinta akhirnya tertidur di kursi malas dekat kolam renang. Hingga dia tersentak karena perutnya terasa lapar. Cinta melirik jam tangannya.

"Astaghfirullah aku ketiduran. Udah jam setengah lima. Itu artinya waktu kerjaku hanya tinggal tiga puluh menit lagi" ucap Cinta.

Cinta langsung bergegas hendak pergi dan meninggalkan apartement ini. Tapi sebelum pergi dia tinggalkan memo di meja ruang tamu.

Pak..

Semua ruangan sudah saya bersihkan kecuali kamar dan ruangan kerja Bapak. Karena saya tidak tau yang mana kamar Bapak? saya takut salah masuk ruangan sementara pesan saya tidak juga Bapak balas.

Oleh sebab itu saya jadi tidak bisa membersihkan kamar Bapak dan tidak bisa mengantarkan pakaian kotor Bapak ke loundry. Mohon maaf sebelumnya Pak, tapi saya rasa keputusan saya ini tidak salah. Jangan pecat saya ya Pak.

Terimakasih.

Cinta ❤

.

.

BERSAMBUNG

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!