Nama ku Deena Aulia, saat ini umurku sudah 27 tahun dan yah aku masih belum menikah namun telah punya tunangan.
aku kerja di perusahaan milik orang tua dari tunangan ku, berkat mereka aku punya pekerjaan tetap dengan gaji di atas UMR. aku lah wanita karir yang sukses namun selalu gagal dalam percintaan.
Adam Perwira Mandalla, itu adalah nama tunanganku sekaligus laki laki yang membuat ku tidak ingin menikah.
Ini kisah tentang perjalanan cintaku, dimulai dari aku umur 18 tahun tepatnya di hari kelulusan ku di sekolah menengah atas.
*9 Tahun yang lalu*
"hai Deena, selamat ya atas kelulusan mu"..
" terima kasih"
"kamu ada rencana mau kuliah dimana?"
" aku akan kuliah di universitas negri M, kebetulan aku mendapatkan beasiswa disana"
Ditengah keramaian dan ucapan selamat dari teman teman sekolah Deena, tiba-tiba ada sosok laki-laki tampan yang datang membawa bunga dari belakang.
..."Deena!!".. panggil sang lelaki tersebut....
kemudian Deena pun menoleh kebelakang.
" Hah!!, kak daniel!" . kata Deena dengan wajah yg sangat kaget. lalu dia melanjutkan ucapannya.
"Kakak dateng juga kesini? bukan nya
kakak lagi sibuk ya sama tugas kuliah kakak?"
laki-laki tersebut kemudian tersenyum dan mendekat ke arah Deena dan memberikan bunga yg ia bawa..
"Ini buat kamu, selamat ya atas
kelulusanmu :)"...
Deena kemudian mengambil bunga itu sambil tersenyum dan mengucapkan terima kasih dengan wajah yang berbunga bunga.
" Deena aku kesini bukan cuma mau ngucapin selamat aja ke kamu. aku dateng kesini sekalian juga mau ngungkapin perasaan aku ke kamu".
Deena pun diam mematung sambil melihat wajah Daniel.. Dengan tangan yang gemetar Daniel pun memegang tangan Deena dan mengungkapkan semua perasaan nya terhadap Deena.
" Deena, aku udah lama suka sama kamu, sejak hari pertama kamu masuk Sekolah disini sebagai adik kelasku. Namun karna aku sibuk dengan kegiatan sekolah ditambah lagi aku sudah kelas 12 jadi aku menahan diri untuk tidak mengatakan ini. kemudian aku bertekad untuk menunggumu sampai lulus dan disaat hari sepesial itu aku akan mengatakan semuanya."
Tubuh Deena terasa mati rasa, ini seperti mimpi baginya melihat laki laki yang sudah dia taksir sejak lama mengungkapkan perasaan nya setelah sekian lama.
"Deena, kenapa kamu diem? kamu mau ga jadi pacar aku?"
Tanpa ba bi bu be bo Deena langsung menjawab 'Iya'..
Orang orang yang menonton sejak tadi pun berteriak dan bertepuk tangan melihat dua orang ini jadian.
Beberapa bulan telah berlalu, Deena dan Daniel menjalani hari hari yang begitu membahagiakan. di hari biasa mereka akan bertemu di kampus, sesekali Daniel mengantar jemput Deena ke kampus, kebetulan mereka kuliah di kampus yang sama jadi Daniel dengan senang hati bisa mengantar dan menjemput kekasihnya itu.
"Deen, kamu ga bosen apa ketemu hampir tiap hari dengan pacar kamu".. ucap temen sekelas Deena.
" Ga ada ya kata bosen selama itu kak Daniel orang nya." jawabnya dengan nada senang.
"Ya ampun, ni anak bener bener udah jatuh cinta terlalu dalam".. timpal temen nya yang lain
" guys, kalo aku biarin kak Daniel nganggur sendirian, aduh! udah pasti tuh senior yang ganjen ganjen bakalan rayu kak Daniel. kak Daniel itu kan cowo paling populer di jurusan nya. udah tinggi, putih mancung, ganteng, gayanya modis, duh pokoknya dia ga layak untuk di abaikan".. Kata Deena dengan bangga nya.
"Iya deh iya, cowo kamu emang ganteng. tapi yakin cowo ganteng kayak dia itu setia?".. ketus temen nya lagi
" kurang ajar!!, tentu aja dia setia. orang dia terus nempel ke aku kok".. jawab Deena dengan nada kesal.
Daniel kemudian datang dan menjemput Deena untuk pergi dari kelasnya.
Sambil berjalan, Daniel melihat wajah Deena cemberut dan tak banyak omong seperti biasanya.
"kamu kenapa sayang?".. tanya Daniel
Deena kemudian menghentikan langkahnya, dan menoleh ke samping.
" kak, kakak setia kan sama aku? kakak ga main main kan sama cewe lain? ".. tanya Deena dengan wajah serius.
" Hahahaa. pertanyaan macam apa itu?. sayang kita tu hampir tiap hari bersama, kita cuma pisah pas kamu udah dirumah dan masuk kelas aja. gimana bisa coba aku selingkuh? kamu ini ada ada aja! .. jawab Daniel
Deena kemudian merasa lega, dan lanjut berjalan sambil memegang tangan daniel. mereka pun pergi ke sebuah restoran mahal untuk dinner.
Setelah mereka selesai makan, dan daniel izin ke toilet.
tidak lama kemudian terdengar sebuah keributan, dimana Daniel di seret oleh dua pria berjas hitam dengan badan kekar mirip seperti seorang pengawal.
Deena yang melihat itu panik dan menarik tangan kedua pria tersebut.
"Hei!! apa yang kalian lakukan, lepaskan pacar saya!!".. Deena sekuat tenaga melepaskan pacarnya dari genggaman kedua pria tersebut, lalu tiba tiba ada suara laki laki yang menyuruh kedua pria tesebut melepaskan daniel.
" Lepaskan dia, biarkan dia pergi!!" kata pria misterius tersebut.
Deena pun menoleh kebelakang, kemudian mengambil gelas yang berisi air jus sisa dia minum saat makan tadi dan menyeburkan jus tersebut ke wajah si pria misterius.
"Dasar bren-sek!! berani melukai dan menyeret pacarku! memang dia salah apa hah?? "... teriak Deena didepan si pria itu.
" Ha! jadi dia pacar kamu? jangan jangan kamu jala-ngnya? yah kalian cocok bersama. yang satu ***-***, dan yang satu baji*ngan".. ucap ketus di pria tersebut.
mendengar itu Deena sangat marah dan mencoba men-ampar pria itu lagi namun gagal karna tangannya di tangkis oleh si pria itu.
" Jangan coba coba lagi, tadi aku membiarkanmu karna kamu adalah wanita. tapi sekali lagi kamu seperti ini, aku akan membuat mu membayar mahal semua ini!" ucap si pria dengan tatapan kejam.
"Hei!! lepaskan tangan pacarku.. ayo kita pergi yang. kita kalah jumlah disini, aku ga mau kamu terluka. cukup ini terjadi padaku.".. ucap Daniel yang kemudian membawa Deena keluar dari restoran itu.
Deena pun pergi dengan perasaan kesal, dia berjanji akan terus mengingat wajah pria yang mengatakan dirinya itu jala-ng.
Disisi lain, masih di dalam restoran.
pria misterius tadi didatangi oleh seorang perempuan dan membisikan sesuatu ditelinganya.
" Tuan, bukankah dia... "
"Kirim seseorang untuk mengewasinya, tetap kabari saya setiap gerak geriknya."
"baik tuan!! "..
* Adam Perwira Mandalla adalah laki laki yang berusia 26 tahun, dia lulus di Universitas M sebagai lulusan terbaik S1 di bidang kedokteran. saat ini dia sedang mengenyam pendidikan di negara J dan mengambil jurusan di bidang bisnis. Adam juga anak dari pengusaha sukses bernama Jerome Perwira Mandalla dan istrinya yang seorang designer baju pengantin terkenal bernama Sintia ayu perwira mandalla. *
...****************...
"Adam Perwira mandalla, calon pewaris dari perusahaan besar dibidang parwisata di daerah L. senang bertemu dengan anda".. kata seorang pria yang sedang berjabat tangan dengan Adam.
" Selamat Siang pak Yanto, senang bertemu dengan anda. silahkan duduk pak!". ucap Adam
" Bagaimana kabar ayahmu sekarang? sudah lama tidak bertemu. saya dengar kantor pusatnya sudah pindah ke kota ini dari beberapa tahun yang lalu"... kata yanto
"Tentu saja baik, ayah saya juga baru bisa pindah ke sini beberapa bulan ini. jadi beliau bum sempat untuk berkunjung menemui bapak. tapi segera beliau akan menghubungi anda karna katanya beliau sudah lama ingin bertemu dengan anda dan membicarakan hal penting"... kata Adam dengan sopan
Ternyata laki laki yang sedang mengobrol dengan Adam ini adalah Yanto Saputra, seorang pengusaha perhiasan yang tidak terlalu besar atau tidak terlalu kecil di kota L. beliau juga teman masa kecil dari ayahnya Adam.
"Ah, saya juga sudah lama ingin bertemu dengan dia. saya memaklumi betapa sibuknya dia, dia adalah CEO dari sebuah perusahaan besar. tapi tak bisa dipungkiri saya menunggu telpon dari dia"... sambung yanto
" Nanti saya akan sampaikan ke beliau ucapan anda. ".... ucap Adam
" hmmm, Kalo begitu ini sudah saatnya kita membicarakan bisnis, bukan?. lanjut Adam
...----------------...
Sementara itu seminggu setelah kejadian di restoran waktu itu, Deena masih saja belum berbaikan dengan Daniel. Deena merasa kesal karna Daniel tak mau menceritakan kejadian yang sebenarnya kenapa laki laki itu membuat masalah dengan Daniel.
disisi lain, Daniel terus berusaha untuk berbaikan dengan Deena tapi tak pernah dihiraukan.
"Deen, sayang!. sampai kapan kamu bakalan terus diemin aku kayak gini sih?"... ucap Daniel dengan nada putus asa
Deena terus saja pura pura tak dengar apa yang Daniel katakan dan terus jalan menuju ke kelasnya.
"Deena please!!, aku capek kalo kamu kayak gini terus. ga semua hal itu harus aku jelasin. dan kenapa sih kamu harus terpaku pada hal yang menurut aku itu cuma salah paham kayak kemarin.." ucap Daniel lagi
Deena yang tadi melangkah kini telah menghentikan langkah dan menoleh ke arah daniel dengan wajah jengkel.
"ahhh, jadi yang waktu itu cuma salah paham ya?!, kalo emang salah paham, orang itu salah paham kenapa? apa yang kamu lakuin hingga orang orang itu salah paham sampe nyeret kamu kayak gitu?". kata Deena
" iy,, iya waktu itu, cuma salah paham aja. aku juga ga inget pasti tapi intinya orang itu terlalu berlebihan.".. Daniel terus menerus mengelak dan semakin membuat Deena makin geram kepadanya.
"Arghhh.. udah lah, males aku sama kamu".. Deena kemudian pergi meninggalkan Daniel dan masuk kelas. Daniel pun malas untuk mengejar Deena yang dia anggap sedang jual mahal itu.
...****************...
" Aku pulang... " ucap Deena dengan wajah lesu.
"Biq, ayah dan ibu pergi kemana".. lanjutnya
" ohh, beliau sedang pergi ke supermarket non".. ucap bibiq Yom yang tidak lain adalah art dirumah Deena.
Hanya menjawab oh, Deena kemudian naik kekamar.
didalam kamar Deena mengambil album poto yang berisi poto potonya semasa kecil.
setiap kali Deena merasa sedih, marah atau kebingungan dengan banyak hal, dia akan membuka album tersebut dan melihat isinya satu persatu. setiap poto yang ada di album itu sangat penting bagi Deena. dia merasa nyaman dan tenang setiap kali melihat dirinya saat masih kecil dulu.
"padahal dulu aku tu bahagia banget ya pas masih kecil. senangnya :) ".. ucapanya dalam hati.
*dring dring*
Tiba tiba ponsel Deena berdering, nomor tak dikenal menghubunginya. orang dari seberang telpon itu mengatakan Daniel sekarang ada dirumah sakit dan menyuruh Deena segera kesana.
dengan perasaan kaget Deena langsung pergi naik taksi kerumah sakit. Di jalan Deena menangis tersedu sedu, dia sangat takut jika terjadi sesuatu dengan Daniel. dia pasti akan menyesal karna sebelum ini telah menyakiti perasaan Daniel.
"ya tuhan, aku mohon semoga dia baik baik saja".. ucap Deena dalam hati tanpa henti.
Setelah hampir setengah jam perjalanan, Deena akhirnya sampai rumah sakit dekat kampus nya itu.
Deena kemudian berlari tanpa memerdulikan apapun, dia menuju UGD mencari kekasih tercintanya.. setelah melihat Daniel dalam keadaan masih tidak sadarkan diri, Deena pun nangis sejadi jadinya sambil memeluk tubuh Daniel yang sedang terlentang tersebut.
"Sayang, ma maafin aku, seharusnya aa aku ga memperpanjang masalah itu. please bangun, aku sayang banget sama kamu, aku ga mau kehilangan kamu. aku janji bakalan ngelupain kejadian itu dan kita baikan kembali kayak dulu lagi.".. ucapnya dengan nada tersedu sedu.
Daniel yang sejak tadi pura pura tertidur itu pun senyum mendengar ucapan Deena yang kini sudah memaafkan dia lagi.
Daniel kemudian berpura pura seolah olah dia baru saja bangun dan mengelus rambut deena dengan tangan kanan nya.
"Yang, kamu udah dateng". ucap Daniel dengan nada menahan sakit.
huuuuuuu ㅠㅠ " kamu akhirnya bangun. aku takut banget kehilangan kamu".. tangis Deena yang semakin menjadi jadi.
"aku ngga apa apa kok, tangan aku cuma sakit dikit tapi nanti juga sembuh kok karna udah di gips sama dokter"... ucap Daniel sembari mencoba memeluk Deena.
Setelah kejadian itu Deena terus merawat Daniel saat di kampus, bahkan ia rela bolak balik antar jemput Daniel ke kosnya menggunakan taksi.
kebetulan Deena belum berumur 21 tahun jadi orang tuanya belum mengizinkan Deena untuk membawa mobil sendiri meskipun Deena sudah punya sim dan bisa menyetir.
hal tersebut sangat membuat Deena kewalahan tapi demi kekasih tercinta nya dia menyembunyikan keluhan hati dan pisiknya tersebut.
...****************...
2 Tahun telah berlalu, kini umur Deena sudah mencapai 21 tahun. ayah nya menghadiakan dia sebuah mobil untuk Deena. Deena yang saat itu merasa senang akhirnya pergi ke pesta mentraktir teman temannya dan pacarnya untuk merayakan perayaan mobil baru miliknya sendiri.
karna itu hari sepesial Deena membiarkan teman temannya memilih tempat yang bagus untuk mereka kunjungi.
dan disinilah Deena sekarang, di sebuah Bar klub terkenal di kota L bersama teman teman dan pacarnya. awalnya Deena ragu untuk menyetujui permintaan teman teman nya itu, namun karna sudah terlanjur berjanji akan mengikuti kemauan mereka, Deena pun akhirnya ikut mereka kesana.
ini pertama kalinya Deena ke sana, dan di setengah jam pertama , Deena sudah merasa pusing mendengar suara bising dan lampu disko disana.
Daniel yang melihat kekasihnya seperti tidak nyaman dengan tempat itu, dia pun langsung memeluk kekasihnya dan kemudian membawa kekasihnya kesebuah ruangan yang brukuran 3x4 meter.
"kenapa kamu bawa aku kesini?!".. ucap Deena dengan heran
" kamu kelihatan ga nyaman tadi, makanya aku bawa kamu kesini sayang.".. jawab Daniel dengan lembut sembari mencium kening Deena.
"ini pertama kalinya aku kesini, jadi wajar aja. aku butuh waktu buat berbaur ditempat kayak gitu".. ucap Deena lagi dengan nada manja.
" iya sayang, aku paham kok. makanya aku bawa kamu ke tempat ini. karna disini itu tempat yang nyaman dan kedap suara. jadi kamu bisa istirahat sejenak".. sambung Daniel lagi.
Deena yang dari tadi sedang dipeluk olek Daniel kemudian mendorong Daniel perlahan untuk menjauh. dia mencoba memejamkan matanya sebentar karna merasa kelelahan.
namun karna merasa dirinya sedang diawasi oleh Daniel, Deena pun membuka mata dan melihat ke arah Daniel.
"kamu kenapa sih liatin aku terus. aku bisa rasain tatapan kamu menusuk banget tau! ." ucap Deena dengan nada cemberut
"emang kenapa sih sayang? kan aku cuma liatin pacar aku yang cantik ini".. kata Daniel dengan senyuman licik
" awas aja kalo kamu berani mikir yang aneh aneh pas liat aku tadi". kata Deena lagi yang kemudian dia bangun dan ingin pergi keluar dari ruangan tersebut.
Daniel meraih tangan Deena dan menariknya duduk lagi disopa itu, kemudian Daniel mendorong dan mengunci tubuh Deena.
"kamu sampai kapan kayak gini terus? aku udah cukup sabar nunggu kamu selama ini yg".. ucapan daniel ini memicu pada hubungan pisik antara dia dan Deena.
" kamu apaan sih? kan aku udah bilang, aku ga mau ngelakuin hal itu sebelum aku nikah".. Deena berusaha meronta dan mendorong tubuh Daniel dari atas tubuhnya namun gagal.
keinginan Daniel semakin menggebu gebu, dia kemudian berusaha untuk mencium bibir Deena namun selalu dihindari dan ditahan menggunakan tangan oleh Deena. tak Terima dengan sikap pacarnya yang mulai makin kurang ajar, Deena pun naik pitam dan menampar Daniel, sekuat tenaga dia mendorong Daniel lalu dia berlari kabur dan menjauh dari Daniel.
"dia pasti udah mabuk, makanya dia sampe berani ngelakuin ini ke aku."...
sambil berlari dan memperbaiki kancing bajunya yang tadi dilepas oleh Daniel, Deena tak sengaja menabrak seorang pria dan membuat dia terjatuh mundur ke belakang.
saat melihat pria tersebut, ternyata dia adalah orang yang dia tampar di restoran dulu sekitar dua tahun yang lalu.
dia sangat terkejut melihat pria itu menatapnya dengan tatapan dingin dan rahang yang semakin tajam. pria itu kemudian duduk dan mendekat kan dirinya ke arah telingan Deena sambil berbisik.
"apa yang di lakukan jal-angkecil ini disini dengan kancing baju yang terbuka seperti ini?".. bisik si pria tersebut sambil memperbaiki kancing baju Deena.
Mata Deena membelalak, perasaanya sangat marah dan merasa tertam*par dengan kata kata itu. dia sampai tidak sadar si pria itu memegang kancing bajunya. Deena menggeretakan gigi nya kemudian tanganya ingin menampar si pria , tapi si pria dengan sigap menangkis tangan Deena.
"Nona, jika tangan ini sekali lagi menyentuh wajahku dengan kasar. maka besok pagi kamu akan bangun di atas ranj'ang yang sama denganku".. bisik si pria itu lagi
Mendengar hal itu, tubuh Deena mematung. kata katanya tak bisa keluar dari mulutnya. matanya hanya melihat pria itu yang perlahan pergi meninggalkan nya.
tubuhnya mulai gemetar ketakutan dan marah di waktu yang bersamaan.
hari yang ia anggap sepesial ini berakhir dengan sangat menyedihkan.
"Pria bren**ek!!! jika bertemu denganmu lagi, aku akan membuat mu bertekuk lutut dihadapanku. aku akan tunjukan wanita yang kamu anggap jala*ng kecil ini bisa membuat mu tunduk dan membuatmu bisa membuang harga dirimu itu"... ucap Deena!
Hari demi hari berlalu, bulan dan tahun berganti. sejak kejadian di restoran Daniel menghilang bagai ditelan bumi. Deena yang tadinya hanya marah ke Daniel kini menjadi sangat sangat benci terhadap dia.
dia tak kunjung datang untuk meminta maaf dan malah menghilang begitu saja dari hidup Deena..
Perlahan lahan perhatian Deena terhadap Daniel pun mulai memudar, dia tak lagi memikirkan perasaan cinta, marah dan benci nya ke Daniel. kini dia hanya pokus untuk mempersiapkan kelulusan nya menuju S1.
...-----------------...
Disaat yang bersamaan tidak terasa usia Deena kini telah menginjak usia 22 tahun, besok adalah hari perayaan ulang tahun nya. orang tua Deena berencana merayakan hari ulang tahun Deena di sebuah hotel bintang 5, dan kali ini akan di hadiri oleh tamu spesial yang khusus di undang oleh ayah Deena.
Sebenarnya ini tidak bisa di bilang pesta juga , karna mereka hanya akan merayakan nya dengan makan makan di restoran hotel tersebut.
semua ini sesuai permintaan Deena yang tidak ingin merayakan ulang tahun nya dengan meriah kali ini.
Keesokan harinya Deena memakai baju dres panjang warna biru kalem dengan lengan panjang yang menampilkan kesan elegan dan sedikit klasik pada Deena. dres yang cukup ketat untuk di pakai di acara makan makan ulang tahun nya.
meskipun Deena tidak terlalu suka dengan dres yang ketat tersebut, Deena berusaha terlihat tersenyum agar orang tuanya tidak kecewa karna sudah susah payah mempersiapkan hari yang spesial ini untuknya..
"Deena sudah siap nak?" ucap Moana, ibunya Deena sekaligis istri dari Yanto Saputra.
"Iya bu".. kata Deena kemudian dia bergegas keluar dari kamarnya.
" ibu, kita mau ketemu siapa sih sampai harus berpakaian seformal ini?".. sambung Deena setelah menghampiri ibunya diluar.
"kamu inget ga? om Jerome temen masa kecil ayah kamu itu?".. lanjut Moana
" ahh! inget".. jawab Deena
"Jadi ayah kamu ngundang keluarga om Jerome ke acara ultah kamu buat makan makan sekalian silaturahmi. kan kamu tau sendiri ayah kamu dan om jerome udah bertahun tahun ga ketemu semejak mereka pindah ke Luar negeri." ucap sang ibunya.
mendengar hal itu tidak ada respon yang berlebihan dari Deena, dia hanya mengangguk dan mendengarkan omongan ibunya yang panjang lebar tersebut.
Hampir 45 menit perjalanan, akhirnya Deena dan orang tuanya sampai di hotel tersebut, mereka langsung bergegas ke dalam dan meninggalkan ayah Deena yang pergi parkir mobilnya.
setelah menunggu hampir 10 menit di dalam, akhirnya orang yang di undang juga datang bersama istri dan kedua anaknya.
"Yanto!! apa kabar bro?!".. ucap Jerome dengan sangat riang, disusul sebuah pelukan layaknya teman lama yang sudah begitu lama tak jumpa.
" baik- baik".. jawab Yanto sembari memeluk jerome
sisi lain istri dari Jerome yaitu sintia juga sedang cupika cupiki bersama Deena dan Moana.
"oh ya, kenalin ini anak kedua aku namanya Riri. dia baru berusia 10 tahun"... ucap Jerome sambil mendorong gadis kecilnya bersalaman dengan keluarga Deena.
" wah cantik sekali ya anakmu"... ucap Moana yang gemas dengan riri, namun riri hanya diam dan berwajah datar.
"btw anak cowo kamu kemana, ga ikut?".. lanjutannya lagi
" bentar lagi dia dateng kok, tadi dia perkir mobil dulu dan telponan dengan klien sebentar ".. jawab sinta.
Tak lama kemudian, ada seorang laki laki yang masuk menggunakan stelan jas biru dan menyapa keluarga Deena.
disaat yg sama Deena sangat terkejut melihat pria yang baru saja masuk keruangan ini.
tapi entah kenapa pria itu terlihat tak menghiraukan deena dan melewatinya begitu saja hanya untuk menyapa ayah dan ibunya Deena.
"Halo tante, apa tante ingat saya?? saya Adam :)".. Adam dengan wajah ramah bersalaman dengan ibu dan ayahnya Deena. wajah yang sangat berbeda seperti yang ia tunjukan ketika bertatap muka setiap kali bertemu dengan Deena.
" ngga, ga mungkin.. ga mungkin dia pria brengsek yang berwajah dingin dengan mulutnya setajam pedang itu. ini pasti eeee.. hah"... gumam Deena dalem hatinya.
seraya terus bergumam sendiri, tiba tiba kaki Deena melangkah sendiri menuju kehadapan Adam, dan mereka pun berhadapan.
"siapa kamu?!".. tanya Deena dengan tatapan yang kosong namun menghadap wajah Adam.
tatapan Adam yang ramah tadi seketika, menjadi intens ketika melihat Deena di hadapan nya.
" Gaun yang bagus"... hanya kata ini yang terucap dari mulut Adam ke Deena. kemudian Adam dengan formal mempersilahkan semua duduk meskipun dia bukanlah tuan rumah dari acara tersebut.
Merasa sangat di abaikan Deena kemudian pergi duduk dari arah bersebrangan dengan Adam, sebelum itu dia sempat sengaja menginjak kaki Adam menggunakan heelsnya dan Adam hanya berusaha menahan rasa sakitnya dengan sedikit meringis agar tak dilihat oleh yang lain.
Deena merasa sangat puas melihat Adam yang menahan rasa sakit akibat heelsnya.
sepanjang acara makan makan tersebut, Deena terus menatap tajam ke arah Adam, seolah olah ingin segera menikam Adam ditempat itu.
tak lama setelah itu Riri minta izin ingin ke toilet namun karna dia masih kecil jadi dia meminta Deena menemaninya.
tanpa pikir panjang Deena langsung mengiyakan Riri, dia juga sudah dari tadi ingin keluar dari ruangan itu karna merasa mual melihat wajah Adam.
"Riri, aku tunggu kamu diluar ya, kamu berani kan masuk ke dalem sendirian?" ucap Deena yang saat itu di depan toilet bersama Riri.
"sebenernya aku ga perlu sih di anterin ke toilet! , aku juga udah besar kok!".. sahut Riri dengan sinis.
" wah ni anak songong juga kayak kakaknya.".. gumam Deena dalam hatinya.
"Terus ngapain Riri suruh kakak nganterin tadi? ".. kata Deena lagi dengan wajah pura pura tersenyum
" gausah sok akrab nyebut kamu itu kakak. untuk seseorang yang nginjak kaki kakak aku, kamu itu ga pantes aku sebut kakak".. jawab Riri
mendengar hal itu Deena sangat jengkel dan mulai meladeni keributan yang dibuat oleh Riri.
"Dih, bocil songong. sama kayak kakaknya". lanjut Deena
" ihhhhh... aku tu benci banget sama kamu. awas aja kalo kamu suka sama kakak aku. ga bakalan aku biarin kamu hidup tenang, tau ga! ".... ucap Riri yang saat itu sudah sangat kesal dengan Deena....
Deena kemudian tertawa karna mendengar ucapan Riri. dia pikir anak kecil itu tidak tau betapa bencinya dia ke kakak nya itu. Deena kemudian menjawab ucapan Riri tadi dengan nada mengejek.
" baguslah, aku juga benci banget sama kakak kamu itu. sakin benci aku sampe pengen pindah planet aja sekarang. ngeliat wajah nya yang kelihatan udah tua itu buat aku pengen muntah. uwekk".... Deena yang terus terusan mengejek Adam tanpa dia sadari Adam sudah berdiri di belakangnya dan mendengar semua yang di ucapakan oleh Deena tadi. Riri yang melihat itu terdiam dan terlihat puas karna kakaknya mendengar ucapan Deena dan yakin setelah ini kakaknya akan membalas Deena atas perkataan nya itu.
tapi entah kenapa Adam hanya tersenyum mendengar ucapan Deena, dia kemudian inseng berbicara di belakang telinga Deena.
"hati hati dengan ucapan mu. mungkin saja itu adalah mantra yang akan membuat kamu terus memikirkan ku kemudian merindukan ku lalu jatuh cinta denganku"..
Deena yang kaget, sontak langsung maju dan menoleh ke belakang.
" dasar cowo rese!!. kamu kayaknya punya kebiasaan bikin orang kaget ya!!? hah?".. teriak Deena sembari mengelus kuping kanan nya.
"Riri, kalo kamu udah selesai ke toilet, sebaiknya kamu masuk duluan. mamah papah nanti mencarimu".. suruh Adam agar adiknya pergi dari sana dan membiarkan dia berduaan dengan Deena.
Riri yang mendengar itu langsung berlari pergi meninggalkan mereka berdua.
" Wah kamu licik banget ya, nyuruh adik kamu pergi biar kamu bisa berduaan dengan aku. dasar pria mes'm!!". ucap Deena dengan jengkel.
perlahan Adam maju mendekati Deena, membuat Deena mundur mengikuti iringan langkah Adam yang maju mendekatinya.
"kamu tau aja kalo aku pria mes*m, kebetulan sepertinya kamu sudah siap untuk Dicicipi".. kata Adam dengan wajah tersenyum licik.
melihat itu Deena sangat ketakutan, terlintas sedikit memori kejadian waktu itu dengan Daniel.
" cowo gila, cowo brengs**!! kamu mau aku triak disini dan mempermalukan kamu ah!?.. ancam Deena
"lantai ini khusus VVIP. jarang ada orang yang akan lewat disini kecuali staf kebersihan. jadi kamu teriak pun kemungkinan didengarnya sangat sedikit oleh yang lain." jawab Adam.
"tapi kamu ga bisa lepas dari CCTV yang ada di setiap sudut gedung ini".. ucap Deena dengan nada puas.
" hahahaha.. sayang sekali, hotel ini adalah milik keluargaku. jadi aku bebas keluar masuk hanya untuk mengontrol CCTV hotel ini".. kata Adam lagi.
Deena yang kehabisan kata kata itu, kemudian memilih pergi meninggalkan Adam dan kembali ke ayah ibunya.
Sepertinya Deena merasa hari ini adalah ulang tahun terburuknya karna bertemu dengan orang seperti Adam ditambah adiknya si Riri.
disaat itu Deena kemudian ingat dimalam kejadian di klub, Deena pernah bekata akan membuat Adam bertekuk lutut didepan nya. namun kini dia sedikit ragu melihat dirinya yang semakin ingin untuk tak bertemu lagi dengan Adam.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!