Aleza fahama. adalah seorang gadis manja yg hidup di lingkungan pondok tetapi sikapnya tidak tertata sama sekali.
"assalamu'alaikum aby"ucap aleza sambil menncium tangan abynya.
"waalaikum salam bagaimana kuliahmu dek" sahut kiyai.
"ya kaya biasa aja membosankan" ketus aleza sambil merebahkan tubuhnya di sofa kiyai hanya menggeng gelengkan kepala melihat tingkah manja anaknya.
"aleza ada yg ingin aby bicarakan" mendengar ucapan aby nya aleza pun terduduk dan mendengarkan ucapan abynya "ada apa by" ucap aleza lagi "minggu depan kamu akan menikah dengan ustadz faryan anak dari seorang ulama besar pimpinan pondok pesantren darul huda di bogor" aleza terperanjat mendengar ucapan aby nya.
"maksud aby apa? bukan kah abi mengizinkan aleza kuliah sampai lulus nanti "ucap aleza kesal.
"kamu masih bisa melanjutkan kuliahmu mesti sudah menikah" sahut kiyai lagi membuat aleza tercengang tak bisa bicara lagi.
"besok ustadz faryan akan datang bersama orang tuanya aby harap kamu tetap jaga etika mu dan bisa menghormati calon suami mu nanti "
"tapi aby aku belum siap menikah aku masih pengen sendiri menikmati masa muda ku dan menjadi wanita karir yg sukses bukan malah jadi istri ustadz masa aby tega nikahin aku bikin malu aja" ucap aleza memelas.
"aleza menikah itu adalah ibadah terpanjang untuk melengkapi agama mu dan menjadi ladang pahala jika kamu ikhlas menjalani nya menikah juga bukan lah aib jadi kamu tidak perlu malu apalagi yg akan menjadi suamimu adalah ustadz faryan banyak di luar sana yang ingin di peristri oleh nya namun beliau memilih kamu yg jauh dari kata sempurna"ucap kiyai meyakinkan.
"terserah aby lah." ketus aleza.
ke esokan hari nya suara deru mobil memecah keheningan di rumah itu. laki-laki bertubuh atletis dengan wajah tampan masih berbalut jas turun dari mobil di susul dengan wanita dan pria paruh baya yang di duga adalah kedua orang tuanya.
kiyai dan istrinya pun menyambut calon besan dan menantunya nya dengan ramah.
lalu mempersilahkan tamu nya masuk dan duduk di ruang tamu kemudian.
"tok.tok.tok" suara ketukan pintu " asalamu'alaikum aleza" panggil umi dari luar pintu."wa'alaikum salam umi" sahut aleza sambil membuka pintu
untuk umi nya.
"tamunya sudah datang ayo temui mereka" ucap umi sambil menggengam tangan anaknya. namun aleza malah berjalan mundur karna tidak mau menemui tamu nya.
"aleza kamu adalah anak yg tahu etika dan tahu cara menghormati tamu umi harap kamu tidak mempermalukan umy dan abymu faham" ucap umy siti tegas aleza hanya menganggukan kepalanya tanda ia setuju.
"asalamu'alaikum" ucap aleza yg baru turun dari tangga dan menjadi pusat perhatian.
pandangan aleza menangkap sosok pria bertubuh atletis yang di duga adalah calon suaminya lalu aleza pun menghampiri tamunya dan memberi salam dengan cara menangkupkan sebelah tangan di dadanya. kecuali ketika bersalaman dengan wanita paruh baya ia mencium tangan nya dan sedikit tersenyum ramah.lalu aleza duduk di samping umy nya entah kenapa debaran jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya aleza terlihat gugup padahal jelas jelas ia yang menolak keras perjodohan itu.
sementara itu Ustadz faryan yang terlihat lebih santai seolah tak ada beban hanya senyum senyum melihat tingkah aleza yg menggemaskan.
"saya nikahkan dan kawinkan enkau akhtar faryan wijaya bin abdulah wijaya dengan putri saya aleza fahama binti faizan azril musyari dengan mas kawin logam mulia seberat seratus gram beserta alat shalat di bayar tu..nai "ucap faizan kemudian menghentak tangan faryan setelah mengucap kata tunai.
deg! faryan terkesiap saat tangan nya di hentak oleh faizan kemudian ia menarik nafas dan mengucapkan nya dengan lantang.
"saya terima nikahnya aleza fahama binti faizan azril musyari dengan maskawin tersebut tunai "
"sah" tanya penghulu mereka pun hening sesaat hal itu membuat faryan semakin tegang.
"sah" sahut mereka yg menghadiri acara sakral tersebut di lantai dua aleza memeluk umy nya dengan menangis ia tak menyangka di usianya yg masih terbilang muda kini sudah sah menjadi seorang istri."udah jangan nangis sayang nanti makeup nya luntur"ucap sang umy menghapus air mata aleza
faryan menjemput aleza yang berada di lantai dua untuk turun ke bawah karna semua orang sudah menunggunya."cium tangan suamimu nak "perintah umy aleza meraih tangan faryan dan mencium punggung tangan nya faryan lalu membaca doa di atas kepala aleza."allahumma inni as'aluka min khoirihaa wa khoirima jabal tahaa alaih waa udzubika min syarihaa wa syarima jabal taha alaih"
artinya: ya allah sesungguhnya uku mohon kepada-mu kebaikan dirinya dan kebaikan yang enkau tetapkan atas dirinya dan aku berlindung kepada-mu dari kejelekannya dan kejelekan yang enkau tetapkan atas dirinya.setelah selesai membaca do'a faryan menyematkan cincin kawin di jari manis aleza.
cup! faryan mengecup kening aleza merasa ada benda kenyal menyentuh keningnya aleza menutup matanya sreert bagai tersengat listrik melihat aleza masih memejamkan matanya refleks faryan pun mengecup bibir ranum aleza secara singkat deg! aleza pun merasa terkejut dengan kelakuan mesum suaminya keduanya saling mematung merasakan sensasi yang luar biasa.
"belum apa apa udah nyosor aja" bathin aleza kesal.
"sabar ustadz masih siang udah nyosor aja!" celetuk azka sambil terus menggodanya azka adalah sahabat faryan sekaligus orang kepercayaan nya. "sirik aja" ucap faryan datar azka terkekeh melihat sahabat nya yang sedang menahan rasa malu ia merasa puas bisa menjahili sahabat nya itu bukan azka namanya kalau dia tidak bisa menjahili faryan sehari saja
meski begitu azka adalah orang yang selalu sigap melindungi faryan terutama jika faryan sedang menghadapi beberapa masalah dengan rekan bisnis nya."aleza sudah waktunya makan siang kamu makan aja dulu ajak suamimu juga" titah umy. aleza pun pergi mencari keberadan faryan namun ketika ia mencari nya faryan sudah berada tepat di belakang aleza
"kemana ustad itu di cariin dari tadi kok ga ada bukan nya nemenin istri jangan jangan lagi godain cewek awas aja kalo dia berani macam macam gue aduin sama aby" gerutu aleza namun masih terdengar oleh faryan ketika aleza ingin berbalik arah deg! ia terkejut melihat suaminya dudah berada di hadapan nya "ustadz ngapain sih ngikutin saya bikin kaget aja kaya jin tau gk?" ledek aleza pada suaminya "oh ya bukan nya kamu yang mau di temenin sama suaminya" ledek faryan "sotoy" sahut aleza sambil berjalan meningalkan suaminya
namun tangan nya di tarik oleh faryan "mau kemana makan dulu sayang sudah waktunya makan siang habis itu kita shalat dzuhur" ucap faryan sambil menggandeng tangan aleza
"kalau begitu saya ambilkan makanan dulu ya."ucap faryan
"gak usah biar aku sendiri"ujar aleza. ia tidak enak hati jika di layani oleh faryan.
"ustad tunggu di lantai dua aja nanti saya bawain makanan nya ke sana" ucap aleza.
sementara itu saat aleza mengambil makanan ia di ledek oleh aby nya.
"baru juga sah udah betah aja di kamar" ledek aby nya
"namanya pengantin baru kaya belum pernah ngalamin aja "timpal yang lain.
"ich siapa yang lagi di kamar orang cuma mau ngambilin makanan doang ko" sahut aleza
"gitu dong perhatian sama suami biar dapat pahala" celetuk azka. aleza hanya senyum senyum sambil membawa makanan ke arah suaminya.
"lho ko cuma sepiring? kamu gk makan ?."tanya faryan pada istrinya."nggak aku belum lapar udtadz."
"makan berdua aja yah" jawab faryan sambil menyendokan makanan ke arah istrinya aleza pun tidak bisa menolak akhirnya mereka makan sepiring berdua.
"ciee romantis banget yang baru sah"ledek azka yg tiba tiba datang.
"asalamu'alaikum"ucap faryan menyindir.
"eh ia lupa wa'alaikum salam"jawab azka yang lupa mengucapkan salam.
"sori bro gue cuma mau pamit di kantor banyak kerjaan lu gak papa kan gue tinggal oh ia ini hadiah dari gue buat kalian di buka nya nanti aja harus sebelum tidur" celoteh azka.
"emang kemapa harus sebelum tidur" tanya aleza penasaran.?
"nanti juga tau gue cabut ya bro asalamu'alaikum "
tepat pukul 9 malam aleza dan faryan sudah berada di kamar tamu undangan pun sudah tidak ada lagi hanya ada beberapa orang yg sedang membereskan sisa sisa pesta pernikahan aleza dan faryan.
aleza sudah tidur lebih dulu mungkin karna kelelahan sedangkan faryan maih di kamar mandi melakukan ritual mandinya.
ceklek! kamar mandi terbuka faryan heran melihat istrinya masih diam mematung di sisi tempat tidur ia bahkan tidak melepas hijab nya.
"apa kamu tidak nyaman saya berada di sini" tanya faryan memecah keheningan aleza terkesiap "bukan begitu ustadz saya hanya belum terbiasa" jawab aleza dengan suara gemetar.
"saya tahu ini terlalu mendadak apa kita perlu bicara " tanya faryan aleza pun penasaran faryan ingin bicara apa.
"sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih karna kamu mau menikah dengan saya "ucap faryan tanpa menoleh.
"aku masih tidak percaya dengan kenyataan malam ini sudah berdua dengan orang asing di dalam kamar" ucap aleza " ustadz bolehkah saya mengajukan permohonan ?"
"apa? insya allah jika saya mampu saya akan mengabulkan nya " jawab faryan "izinkan saya mengenal ustadz terlebih dahulu untuk saat ini saya belum siap melakukan kewajiban saya sebagai seorang istri "
deg!
faryan terperanjat mendengar permohonan istrinya yang menurutnya ini adalah penolakan secara halus namun ia pun tidak ingin memaksa bagai mana pun mereka perlu beradaptasi untuk status barunya sebagai suami istri.
"baiklah jika itu maumu saya pun tidak mungkin melakukan hal itu tanpa keikhlasan akan tetapi saya juga punya permintaan untukmu ."
"apa" tanya aleza
"yg pertama panggil aku mas dan yang ke dua kamu harus nurut sama suamimu jika tidak saya akan melakukan hal itu secara paksa" ancam faryan
"baiklah" ucap aleza ragu
"sekarang boleh kah aku tidur di samping mu?"
ucap faryan lagi "boleh tapi ingat jangan macam macam" ucap aleza sambil menyimpan guling di tengah tengah mereka sebagai pembatas.
"sayang kenapa kamu tidur masih memakai hijab itu" tanya faryan "tidak apa aku malu jika ada orang lain yang melihatku tanpa mengunakan hijab"jawab aleza .
"tapi aku bukan orang lain aku ini suami kamu dan sekarang aku memintamu melepaskan hijab itu kamu akan merasa tidak nyaman jika tidur menggunakan hijab"
"tapi ustadz mhh maksud saya mas saya hanya merasa tidak nyaman"ucap aleza gugup.
"lepas sendiri atau saya yang akan melepasnya" ucap faryan lagi "baiklah biar aku saja"jawab aleza gugup
sreett!
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!