Menantimu adalah keputusan terindah,ketika jarak memisahkan kita,namun sakit dikala rindu tak menyurutkan hati ku untuk berpaling darimu.Disini aku terdiam dalam sepi menunggu mu meski nyawa tak lagi dalam raga.
...***...
"APA......kau ingin menikahi nya ?" seru seorang wanita paruh baya terkejut setelah mendengar pernyataan anak sambung nya
"iya mah " sahut pria bertubuh tinggi dan tegak terdengar yakin
"kamu yakin,kamu kan masih belum mengingat masa lalu mu nak,apa jadinya nanti jika kamu telah menikah nanti kamu mengingat semua nya ,apa kamu tidak akan menyesal?" tanya mama nya meyakinkan
"sepertinya tidak " sahut nya lagi
"apa kamu mencintai Renita ?"
"cinta bisa datang seiring berjalan nya waktu mah,lagipula Renita itu gadis baik,aku yakin suatu saat pasti aku juga akan mencintai nya " jawab nya
Terdengar helaan nafas dari sang ibu,ia kemudian menatap wajah tampan anak sambung nya sendu lalu berkata.
"Nuari Alara ,kau selalu memanggil nya Ari,apa sampai saat ini kamu masih belum mengingat nya sedikit saja ?" tanya nya lirih seraya menunjukan sebuah foto gadis cantik yang tengah tersenyum menatap kamera
"mah,stop... jangan sebut nama dan foto itu terus kepalaku sakit mah" seru Yoga sambil mengambil paksa foto itu lalu melempar nya asal
"justru karena itu kamu tak juga mengingat nya,kamu terus menghindar karena rasa sakit itu,sekali saja nak ,kamu berusaha untuk kembali mengingat masa lalu mu ,setidak nya mengingat Ari,kasihan dia pasti saat ini dia masih menunggu mu " ucap ibu nya
"siapa yang bisa jamin kalau perempuan itu tetap menunggu ku mah,sudahlah pokok nya aku akan tetap menikahi Renita" ucap Yoga lalu pergi meninggalkan ibu nya yang sudah berkaca-kaca
"Tujuh tahun sudah berlalu begitu saja ,tapi kenapa ingatan mu tak juga kembali,apa mungkin karena dia jauh dari tempat kenangan nya dulu,apakah aku harus kembali membawa nya ke kota agar ingatan nya kembali" lirih nya ,ia mengusap air mata yang jatuh membasahi pipi mulus nya yang tak lagi kencang
Di kota
Seorang gadis cantik tengah menuruni tangga dengan berbagai peralatan medis yang ia tenteng dalam tas kerja nya.
Gadis itu tersenyum saat melihat kedua orang tua nya yang selalu terlihat harmonis diusia mereka yang tak lagi muda.
"pagi mah...pah....." sapa nya lalu menciumi pipi kedua orangtua nya bergantian
"pagi sayang ,sudah mau berangkat ?" tanya mama nya
"iya mah" sahut nya lalu duduk di kursi meja makan ,matanya menatap binar pada nasi goreng seafood kesukaan nya
"mama jadi pergi ke rumah kakak?" tanya nya sambil menyendokan nasi goreng itu
"seperti nya tidak ,karena ada perubahan jadwal ,kakak ipar mu mendadak ada pemeriksaan gigi di salah satu sekolah dasar" sahut mama nya
"oh " sahut nya ber- oh ria ,lalu mulai memasukan nasi goreng ke mulut nya
"sayang ,kamu yakin ingin menerima tawaran itu ,daerah itu jauh loh sayang ,terpencil dan harus melewati lautan dulu untuk sampai ke sana " tanya papa nya
"yakin pah, lagipula kan aku berangkat nya bareng yang lain ,biar pengalaman juga " sahut nya mantap
"ya sudah ,kalau itu keputusan mu,mama harap kamu bisa menjaga diri baik-baik di sana " ucap mama nya
"iya mah....doakan saja supaya Ari bisa sampai dan selamat sampai tujuan dan kembali juga dengan selamat " sahut nya
"amiiiin....kami selalu mendoakan mu sayang " ucap mama dan papa nya
"lalu kapan kamu berangkat nya ?" tanya papa nya
"belum tahu juga sih pah,soal nya tim ku masih kekurangan orang " sahut gadis itu
Selesai sarapan gadis itu segera menancap gas menuju tempat ia bekerja di salah satu rumah sakit hewan ,namun tak jarang juga ia pergi ke balai konservasi hewan dan berkeliling kebun binatang untuk mengontrol kesehatan binatang-binatang di sana.
Namanya cukup populer dikalangan masyarakat ,sebab ketelatenan dan keramahan nya yang membuat semua jatuh hati.
Apalagi julukan Tarzan cantik juga melekat pada nya.Julukan itu di awali dari saat ia magang beberapa tahun lalu di sebuah cagar alam.Saat itu sebuah gorila dengan ukuran besar tengah mengamuk entah apa penyebab nya yang pasti semua petugas merasa kewalahan menghadapi nya ,apalagi kerusakan terjadi dimana-mana,pohon tumbang ,sungai buatan porak-poranda ,juga basecamp para tim medis pun hancur.
Nuari dengan berani nya ia mendekati gorila tersebut seraya melambaikan tangan nya,sontak saja gorila yang tengah ngamuk itu menoleh dan berjalan menuju ke arah nya.
Semua teman dan tim medis lain berteriak padanya untuk segera pergi menghindar,sebab bisa saja nyawa nya dalam bahaya.
Namun Nuari malah meminta mereka untuk diam dan tidak berteriak ,yang akan menambah gorila itu panik dan semakin ngamuk.
"kalian diam lah ,jangan keluarkan kata apa pun ,apalagi berteriak,dia bisa stres " teriak Nuari
"tapi itu bahaya " seru teman nya
"tidak apa-apa,kalian percayalah pada ku" ucap Nuari meyakinkan mereka.
Mereka pun terdiam dengan perasaan was-was.Salah satu dokter senior sudah menyiapkan tembakan bius kalau-kalau gorila itu menyerang junior nya.
Perlahan gorila itu mendekat,membuat Nuari melebarkan senyum nya.
"ayo kemarilah ....anak pintar...." ucap Nuari setelah gorila besar itu sampai di depan nya
Gadis itu menatap mata si gorila dan dapat melihat ada rasa seperti kesakitan pada gorila tersebut ,ia pun perlahan mendekati dan memperhatikan lengan si gorila yang nampak bengkak meski tertutup bulu.
"ya ampun jadi kau kesakitan ,makanya ngamuk,ayo....jangan takut aku akan membantu mu " dengan hati-hati gadis itu memeriksa lengan si gorila yang nampak diam sambil memperhatikan apa yang gadis itu lakukan
"ada sebuah duri ,sangat kecil tapi cukup membuat mu kesakitan" gadis itu meraih pinset yang selalu ia bawa di saku jas nya
"tahan sedikit ok , pasti ini akan sangat sakit ,sebab sudah bengkak seperti ini" perlahan gadis itu mulai mencabut duri kecil itu
Apa yang dilakukan nya menjadi tontonan semua yang berada di sana.
"apa yang dia lakukan?" tanya teman nya
"entahlah ,kita lihat saja "
"berhasil ....setelah ini kau tak akan kesakitan lagi , jangan ngamuk lagi ok ,lihat lah semuanya rusak karena mu" ucap Nuari seraya mengoles kan obat pereda nyeri khusus hewan
Tanpa diduga-duga gorila itu meraih tubuh mungil Nuari lalu meletakan nya di antara kaki nya yang tengah terduduk,bak orang tua memangku anak nya.
Semua orang tercengang melihat nya.
"wah...kau ingin berterima kasih pada ku,anak pintar " puji Nuari seraya mengusap-ngusap lengan gorila itu.
Semenjak itu lah Nuari selalu di butuhkan jika ada binatang yang tak bisa di tangani,dan julukan Tarzan cantik pun melekat pada nya hingga saat ini.
...***...
Nuari melangkah masuk setelah memarkir kan mobil nya di parkiran khusus karyawan.
Sebelum nya ia sudah memakai jas putih di di dalam mobil nya.
Dengan langkah pelan namun tegas Nuari terus melempar senyum nya pada setiap yang ia temui,hingga sampai lah ia di ruangan nya.
Ia langsung memeriksa jadwal nya.
Tak lama pintu pun di ketuk,Nuari menoleh lalu berucap
"masuk"
ckleek'
Pintu terbuka menampilkan seorang pria berwajah tampan dengan pipi yang nampak berlubang saat ia tersenyum.
"pagi Nuari " sapa nya
"selamat pagi juga Evan " balas Nuari seraya berjalan menuju sofa,sebab pria bernama Evan itu langsung menuju sofa begitu ia masuk
"apa jadwal mu hari ini?" tanya Evan
"seperti biasa pemeriksaan ,ada apa ?" tanya Nuari
"aku hanya ingin memberi tahu mu,kemungkinan kita berangkat ke NTT minggu depan " ujar Evan
"Minggu depan " ucap Nuari mengulang
"iya"
"memang nya sudah ada yang mengisi kekurangan untuk tim kita?"tanya Nuari
"sudah ,pak Satria sudah menemukan orang yang bisa menangani kasus penyakit PMK pada sapi dan ternak lain nya,katanya orang itu merupakan pemilik peternakan sapi di daerah nya ,dia berhasil menyembuhkan sapi-sapi milik nya dan milik peternakan lain dari wabah itu " tutur Evan
"hm...bagus lah kalau begitu ,memang nya separah apa sih wabah itu menjangkiti sapi-sapi di sana?" tanya Nuari penasaran
"sangat parah ,bahkan bukan hanya sapi ,tapi domba juga kambing ,bahkan setiap satwa di sana juga hampir punah entah apa penyebabnya yang pasti dari setiap satu Minggu pasti ada saja sepuluh atau lebih satwa yang mati" tutur Evan lagi
"astaga .... kita harus cari tahu apa penyebab semua satwa itu mati " lirih Nuari
"baiklah , sepertinya nya sudah waktu nya aku harus memulai pekerjaan ku ,aku akan kembali ke ruangan ku ,nanti siang kita makan siang bareng ok " ucap Evan seraya beranjak
"isshh kau ini ,tak pernah apa sekali saja kau bertanya nanti siang ada waktu atau tidak ,main oke-oke saja " gerutu Nuari gemas
"memang nya nanti siang kamu ada acara ?" tanya Evan menghentikan langkah
"gak ada juga sih " gumam Nuari
"ya sudah jadi gak masalah kan "ucap Evan tertawa kecil lalu berlalu dari ruangan itu
"huuuuh...."
"dulu Yoga lah yang selalu bersikap seperti itu,dia selalu menyenangkan dan baik pada ku,Yoga....kapan kamu kembali" lirih Nuari
Tak ingin larut dalam kesedihan,dokter cantik itu pun segera meraih alat-alat medis nya lalu beranjak ke luar ruangan.
Jadwal nya hari ini adalah memeriksa beberapa binatang peliharaan seperti anjing dan kucing ,namun kebanyakan adalah anjing , hewan-hewan tersebut terkena penyakit hingga mengharuskan nya di operasi guna mengangkat penyakit nya,namun tak sedikit juga kucing atau anjing korban kecelakaan seperti tertabrak mobil atau motor.
Dengan telaten Nuari memeriksa satu persatu hewan di sana di temani rekan dokter lain nya.
Akan tetapi saat Nuari memeriksa anjing berjenis buldog ia mengerutkan kening nya saat tak melihat nafas nya naik turun.
"tidak , jangan pergi" seru nya lalu mencoba menekan bagian atas perut anjing itu dan memompa nya pelan
"maaf dokter Nuari.... sebenarnya...." ucap rekan nya menunduk
"sebenarnya apa ?" tanya Nuari
"sebenarnya sudah dari kemarin kondisi nya memburuk, sepertinya empedu yang dioperasi nya mengalami pembengkakan dan..."
"kenapa kamu tak bilang, bukan kah aku mempercayakan nya pada mu kemarin ?" tanya Nuari marah
"m...maaf dokter ,tapi saya sudah mencoba menghubungi dokter tapi ponsel anda tidak aktif " sahut nya masih menunduk
"astaga....iya ,aku ingat ,kemarin ponsel ku lowbat ,maaf seperti nya ini juga salah ku ,coba kalau aku tak lupa mencarger ponsel ku pasti aku sudah cepat datang ke sini ,dan anjing ini pasti masih bernafas" lirih nya menyalahkan diri
"ini bukan salah mu" sebuah suara terdengar dari arah pintu ,Nuari pun menoleh
"Evan..."
"mungkin sudah saat nya saja anjing itu mati, kita sebagai dokter pun sudah melakukan yang terbaik, sudahlah jangan terlalu dimasukkan ke hati , pemilik nya juga pasti mengerti,dia juga seperti nya sudah tahu apa yang akan terjadi pada anjing nya mengingat penyakit anjing nya itu sudah sangat parah ketika di bawa ke sini" tutur Evan
"kamu benar ,tapi tetap saja aku merasa gagal " lirih Nuari
"dokter Rika " ucap Evan pada rekan Nuari ,yang rupanya bernama Rika
"iya dokter Evan "
"cepat hubungi pemilik nya ,dan segera urus semuanya " ucap Evan
"baik dok" sahut Rika
Sementara Rika mengurusi bangkai anjing buldog itu ,Evan membawa Nuari ke halaman samping rumah sakit hewan itu.
"ini minumlah dulu" ucap Evan memberi sebotol air mineral
"makasih ?" ucap Ari seraya menerima nya
"aku suka heran sama kamu , kenapa setiap ada yang mati kamu pasti sedih " tanya Evan
"entahlah ,aku sendiri juga tak tahu ,tapi yang pasti selalu ada rasa kehilangan setelah melihat kematian binatang yang aku rawat "sahut Nuari
"apa kamu bisa mengerti bahasa hewan ?" tanya Evan , Nuari menggeleng
"tidak ,aku hanya bisa melihat dari mata nya,karena mata itu jendela hati ,jadi biarpun aku tak mengerti bahasa mereka,tapi lewat mata aku bisa memahami apa masalah yang ada pada setiap binatang yang aku temui " tutur Nuari apa adanya
"hm....kamu memang pantas dijuluki Tarzan cantik " ucap Evan memuji
"ck...siapa sih yang ngasih julukan itu pertama kali pada ku " Nuari berdecak seraya meminum air mineral yang diberikan Evan padanya
Di tempat lain
"Yoga kamu habis dari mana?" tanya ibu nya
"dari kandang mah,oh iya mah...barusan ada yang nelfon katanya minta aku gabung bersama beberapa dokter hewan dari kota untuk menangani wabah penyakit di suatu daerah ,menurut mama apa tidak apa-apa jika aku pergi ?" tanya nya
"terserah kamu saja ,yang menjalankan kan kamu,mama hanya bisa mendoakan dan mendukung mu saja " sahut ibu nya
"memangnya kamu sudah menyetujui nya ?" tanyanya lagi
"sudah sih aku bilang iya tadi ,sebab yang merekomendasikan ku pak camat ,tak enak kalau aku tolak " sahut Yoga
"kalau gitu kenapa nanya lagi pada mama,kalau kamu sudah bilang iya " ibu nya merasa gemas
"ya kan aku bisa batalin kalau mama bilang gak boleh " sahut Yoga enteng
"kamu itu "
"permisi.....selamat pagi menjelang siang" teriak seseorang dari luar
Yoga dan ibu nya pun segera ke luar untuk melihat siapa yang datang
"Renita" ucap ibu nya Yoga
"selamat pagi Tante Nur,aku bawakan kue ,ini buatan aku loh"ucap gadis itu seraya menunjukan sebuah rantang berisi kue
"silahkan masuk " ucap bu Nur Aini mempersilahkan masuk
Dengan senang hati Renita pun masuk bersama Yoga yang berjalan di samping nya
"makasih ya ,kamu audah repot-repot bawain kue segala " ucap Yoga
"iya tidak apa-apa,tidak repot kok " sahut Renita seraya memamerkan senyum nya semanis mungkin
"kalian kalau mau ngobrol,ngobrol saja,mama ke kamar ya ,mau istirahat mendadak kepala mama pusing" ucap Bu Nur Aini
"mama sakit ?" tanya Yoga cemas
"tidak ,mama hanya merasa lelah dan ngantuk saja " ucap nya
"oh, syukurlah aku fikir mama sakit" ucap Yoga merasa lega
"ya sudah mama ke kamar ya "
"iya mah"
"Yoga ,bagaimana sudah kau katakan kan pada mama mu kalau kita akan menikah Minggu depan " tanya Renita langsung to the poin
"ssttt....jangan kencang-kencang mama aku belum tahu ,nanti saja aku kasih tahu pelan-pelan ,oh iya , seperti nya pernikahan kita diundur dulu deh " ucap Yoga merasa tak enak hati
"loh...kenapa diundur ?" tanya Renita nampak keberatan
"soal nya aku ada kerjaan Minggu depan ,aku harus pergi ke kota untuk membantu masalah wabah penyakit pada hewan ternak " jawab nya jujur
"yaah...kok gitu ,kenapa kamu gak bilang kalau Minggu depan kamu ada kerjaan ,terus peternakan kamu gimana?" tanya nya
"kan masih ada pegawai yang lain yang bisa mengurusi nya,maaf ya ,itu mendadak banget soal nya " ucap Yoga merasa bersalah
"kira-kira diundur nya sampai kapan ?" tanya Renita
"entahlah ,bisa satu Minggu ke depan ,dua Minggu bahkan satu bulan,sebab nanti aku juga akan ikut ke sebuah daerah yang terpencil " tutur Yoga
"kalau gitu aku ikut "
...***...
Jika hati ini tak mampu lagi membendung segala kerinduan,apa daya tak ada yang bisa aku lakukan selain mendoakan mu.
...***...
Hari sudah menjelang petang ,tapi Nuari masih berada di ruang laboratorium bersama para dokter lain nya.
"baiklah kita sudahi saja sampai di sini ,besok kita lanjutkan lagi,biar ini nanti di simpan di dalam tabung penyimpanan " ujar salah satu dokter hewan paling senior yang merupakan pemilik rumah sakit hewan tersebut.Nama nya pak Satria ,usia nya sudah masuk 60 tahun ini.
Ia lalu memasukan benda bahan penelitian mereka yaitu sample liur seekor gajah yang ditemukan mati dengan mulut berbusa ke dalam tabung penyimpanan.
"sekarang kalian pulang lah ,oh iya dokter Nuari ,karena Minggu depan dokter Nuari dan yang lain akan diberangkatkan ke NTT jadi selama dua hari di bebas tugas kan alias libur dimulai dari besok,ingat hanya dua hari" ucap pak Satria
"iya dokter ,terima kasih " ucap Nuari seraya tersenyum
"kalau begitu saya pamit , assalamualaikum" Nuari pun segera berlalu meninggalkan ruang lab bersama beberapa rekan nya
Sebelum pulang ia terlebih dahulu memasuki ruangan nya untuk membawa tas jinjing nya.
Akan tetapi Nuari begitu terkejut saat membuka pintu ,Evan sudah berada di ruangan nya sambil tiduran di sofa.
"Evan....kamu ngapain di sini?" tanya Nuari
"aku menunggu mu ,lama sekali kamu di ruang lab?" tanya nya
"hm...aku malah gak ngerasa kalau ini sudah petang ,ternyata waktu berjalan begitu cepat ya " ucap Nuari
"bahkan sudah kurang lebih tujuh tahun lama nya kamu tak datang juga,sampai kapan aku harus menunggu mu" lanjut Nuari dalam hati
"hey....malah bengong ,hayo...ngelamunin apa ?" seru Evan seraya menepuk pundak Nuari
"euuh.....enggak kok aku gak melamun ,perasaan mu saja kali ,ya sudah aku mau pulang ,kamu mau nginep di sini?" tanya Nuari sedikit bergurau
"ya enggak lah ,aku juga mau pulang,sayang ya ,kamu bawa mobil coba kalau enggak aku antar kamu pulang " cetus Evan membuat Nuari mendelik
"kalaupun aku gak bawa mobil ,banyak kok taksi online , ojek online juga banyak ,tinggal geser-geser layar ponsel ,semua beres,aku tak mau merepotkan " ucap Nuari
Selalu begitu saja tanggapan nya jika ada yang berniat mengantarkan nya pulang ,atau hanya ingin sekedar pulang bareng, orang-orang sampai hafal dialog nya.
"ya...ya ...ya....bosan aku dengar kata-kata itu " ucap Evan mencebik
Nuari pun hanya tersenyum menanggapi.Keduanya lalu berjalan menyusuri lorong yang tak begitu panjang,lalu berbelok untuk menuju basemen dimana mobil mereka terparkir.
"aku duluan ya " teriak Nuari saat ia hendak menjalankan mobil nya ,Evan pun nampak mengacungkan jempol tangan kanan nya sebagai jawaban
Tak menunggu lama,Nuari pun segera meninggalkan area rumah sakit meninggalkan Evan yang masih berdiam di dalam mobil nya yang belum ia hidup kan mesin nya.
"susah sekali mendekati nu Nuari,ada saja alasan mu untuk menolak ajakan ku " lirih Evan
Ia memang sering mengajak nya jalan jika ada waktu senggang,namun Nuari tak pernah sekalipun merespon ajakan nya,pasti ada saja alasan nya untuk menolak.
Seperti halnya saat malam Minggu beberapa malam lalu,ia mengajak Nuari nonton akan tetapi Nuari beralasan jika ia sedang ada acara bersama keluarga nya.
Malam-malam yang lalu nya juga ia pernah mengajak nya namun lagi-lagi Nuari menolak nya secara halus.
Evan pun mendengus pelan lalu mulai menjalankan mobil nya.
Saat ini Nuari sudah sampai di rumah nya,ia langsung berlari ke dalam rumah sambil berteriak mengucap salam.
"yuhu..... assalamu'alaikum....aku pulang " teriak nya
"yuhu.... waalaikum salam ......cucu nenek yang paling cantik,gimana kerjaan kamu sayang ,lancar" tanya nenek nya yang bernama Dewi
"Alhamdulillah nek ,lancar seperti di jalan tol,hehehe....." sahut Nuari terkekeh
"kamu tuh ,sudah sana masuk kamar ,segera mandi lalu shalat,belum shalat Maghrib kan ?" tanya nenek nya
"iya nek belum , kalau gitu Ari ke kamar ya nek,ah iya mama sama papa mana nek?" tanya Nuari saat tidak melihat keberadaan kedua orang tua nya
"mereka belum pulang ,mungkin numpang shalat Maghrib dulu di jalan " sahut nya
"kok di jalan,bukan nya shalat itu di masjid ya?"Nuari nampak menggaruk kepala nya yang tak gatal
"iya maksud nenek numpang shalat di masjid yang mereka lewatin,gitu" jelas nenek nya
"ooohh....gitu ,kalau itu gitu aku ngerti ,ya udah aku masuk kamar ya nek ,muuacchh..." Nuari pun berlari setelah mengecup pipi nenek nya yang sudah mengendur karena faktor usia,lalu berlari menaiki tangga untuk selanjutnya masuk ke kamar nya ,namun saat ia melewati kamar kakak nya langkah nya tiba-tiba terhenti.
"kak, aku kangen,kenapa sih mereka pake beliin rumah segala ,kan jadinya kakak pindah rumah ,aku kesepian kak " lirih Nuari menatap pintu kamar kakak nya yang tertutup
Dengan menghela nafas nya ,Nuari pun kembali melangkah kan kaki nya menuju kamar nya yang terletak paling ujung.
"seandainya waktu bisa di ulang,aku kangen masa-masa lalu,ada kak Gibran ,kak Ris-ris,kak Ara,rumah ini terasa ramai ,tapi kini sepi yang ada hanya tinggal kenangan saja"
Nuari lalu berjalan ke kamar mandi dan segera membersihkan tubuh nya ,setelah itu berwudhu dan lanjut menunaikan kewajiban nya sebagai seorang muslim.
Setelah selesai shalat,Nuari pun segera keluar dari kamar nya ,sebab Nuri mama nya sudah memanggil untuk segera makan malam.
"mama dan papa baru pulang ?" tanya Nuari ketika sudah berada di meja makan,kedua orang tua nya masih mengenakan pakaian kerja
"iya sayang ,kami mampir dulu ke masjid buat shalat Maghrib,ayo sekarang kita makan " ucap mama nya seraya menyendokan nasi untuk suami nya
"oh iya mah, pah,Minggu depan Ari bersama yang lain jadi berangkat " ucap Nuari di sela-sela makan nya
"Minggu depan ?"tanya nenek nya
"iya nek ,dan besok selama dua hari aku di liburkan " sahut Nuari
"oh ya sudah kalau gitu kamu harus siapkan semua barang yang perlu kamu bawa ,ingat bawa yang penting-penting jangan bawa barang aneh-aneh" ucap Rifki ,papa nya
"tentu pah,kan di sana juga Ari tak tahu bakal tinggal di rumah seperti apa ,jadi sebisa mungkin Ari tak mau menyusahkan orang lain dengan barang-barang ku nanti nya " tutur Nuari
"iya kamu benar " timpal nenek nya
"karena besok aku libur dua hari ,bagaimana kalau aku pergi ke kantor,udah lama juga aku gak ke sana " ucap Nuari
"iya ,tentu saja boleh "
...***...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!