NovelToon NovelToon

CEO Dan Gadis Terbuang

MIMPI

Seorang gadis tidur dengan posisi menelungkup diatas lantai dingin sebuah balkon kamar yang terletak di ujung lorong bangunan tua, sepi, serta dinding usang tertutup lumut yang mengering.

Udara serta angin malam seolah tak mampu mengusik tidurnya yang tak beralaskan apapun.Matanya terpejam, enggan untuk terbuka. Tubuhnya menggigil, diselingi suara gemerutuk gigi kering yang saling bertubrukan.

Suhu tubuhnya diatas normal, wajahnya memerah, dengan bibir pucat. Mulutnya mengguman tidak jelas, antara merintih, kesakitan atau sedang menahan hawa dingin yang menusuk ke kulit hingga sampai ke dalam tulangnya yang terlihat begitu menonjol. Tubuhnya kurus, menandakan betapa kurang asupan makan.

"Kriieeet,"

suara pintu terbuka disusul bariton kaki melangkah dengan cepat.

"BLAAAM,"

sesaat kemudian terdengar pintu dibanting dengan sangat keras.

Gadis itu masih saja tertidur, suara bariton kaki dan kerasnya pintu kamar yang di banting, pun tak mampu membangunkannya.

Sepasang mata mengawasi gadis itu dalam diam, duduk di kursi kayu berwana coklat yang terletak disamping kiri sang gadis kecil berambut sebahu itu tidur. Selang beberapa waktu matanya beralih melirik jam yang terpasang pada pergelangan tangannya. Sudah 15 menit berlalu, gadis itu masih saja asyik di alam mimpinya, hingga orang yang mengawasi mulai jenuh.

"Bangunkan, Dia!" Perintah seorang pria yang duduk dikursi, dengan baju hitam polos dilipat setengah lengan.

"Bangun, bangun, cepat bangun!" Teriak salah seorang pengawal yang berdiri tepat di depan sang gadis, namun gadis itu hanya menggeliatkan badan sebentar kemudian kembali tertidur.

Sang pengawal lain kemudian bergeser mengarahkan tangan ke pipi gadis dengan rambut merah sebahu itu, memberi tepukan tepukan ringan.

"Bos pipinya sangat panas, sepertinya Dia demam." ucap pengawal berbadan kekar dengan rambut botak.

"Beri Dia makan dan obat penurun demam, jangan biarkan dia sakit!" Titah sang bos.

"Aku akan melihatnya lagi nanti 4 jam dari sekarang!" Lanjut bos yang memakai kaca mata hitam, kemudian berlalu meninggalkan kamar, menyisakan dua pengawal dan gadis berkulit putih di dalamnya.

Empat jam kemudian.

Gadis bertubuh mungil itu sudah bangun. Dia duduk di lantai dengan badan bersandar tembok di belakangnya. Suhu tubuhnya sudah berangsur angsur turun, menuju suhu normal. Namun masih menyisakan pucat di kulit wajah putih susunya serta warna kebiruan di sudut bibir yang seharusnya berwarna pink cerah alami tanpa lipstik. Tangannya meraih sebuah tali rambut berwarna kuning keemasan dengan hiasan bunga sakura yang tergeletak di lantai tepat didepan ia duduk, kemudian dia menyisir rambutnya dengan tangan dikumpulkan menjadi satu lalu diikat membentuk kuncir kuda.

"Ayah, kenapa begitu lama? Aku sudah menunggu disini dua hari, tapi kenapa Ayah belum juga datang?" Lirih gadis kecil berusia empat belas tahun.

Dua hari yang lalu dia menghubungi ayah melalui telepon genggam usang miliknya. Ayahnya menjanjikan sebuah uang untuk biaya pendidikan yang belum dia bayarkan selama setahun ini, kepala sekolah sudah berkali kali memanggilnya dan bahkan terancam DO dari sekolah.

Gadis itu menaruh harapan besar kepada sang ayah. Dia tidak ingin sekolahnya terhenti, mimpinya menjadi seorang crew cabin pesawat begitu indah untuk terus dia kejar.

"Tak tak tak tak"

Riuh langkah kaki beberapa orang terdengar semakin mendekati kamar gadis itu. Dan pintu pun terbuka.

Seorang lelaki berumur sekitar empat puluh lima tahun masuk, lalu memerintahkan beberapa pengawalnya untuk pergi meninggalkan kamar gadis mungil berambut merah maroon, kemudian menutup pintu.

"Anda siapa, di mana Ayahku?" Remaja berparas cantik memicingkan mata, melihat siapa yang datang, mencari tahu keberadaan sang ayah yang dia nantikan.

Pria itu hanya terdiam, mengamati sesaat tersenyum sinis seolah enggan menjawab pertanyaan remeh untuknya.

"Kenapa anda diam, tolong katakan dimana Ayahku, Aku ingin menemuinya!" Gadis itu sedikit terhuyung mencoba untuk berdiri dengan berpegangan sisi tembok. Kepalanya masih terasa pusing dengan pandangan kabur sedikit berputar.

"Ayahmu tidak akan datang!" Terang lelaki setengah baya berpenampilan sangar, dengan santai sembari menghisap cerutu rokok beraroma tembakau kuat.

"Tidak mungkin, ayah pasti datang, dia berjanji akan menemuiku disini." Sahut gadis itu yakin namun matanya mulai berkaca kaca.

"Kenapa kau begitu yakin?" seringai pria bertubuh gemuk.

"Karena dia sudah berjanji kepadaku." jawabnya polos.

"Aku beri kamu kesempatan sepuluh menit untuk berpikir, kamu mau menunggu ayahmu disini atau pergi dari sini!" Jelas laki laki tua.

Gadis kecil terdiam pandangan matanya tak terarah, antara bingung mencerna kalimat yang diucapkan oleh pria berpenampilan bandit didepannya, harus dipercaya atau dianggap sebagai angin lalu.

Hatinya mulai ragu, namun dia tidak bisa pergi begitu saja. Ia butuh uang yang dijanjikan oleh ayahnya untuk melanjutkan pendidikan yang begitu diimpikan.

Dia tidak punya harapan selain sang ayah, satu satunya orang yang bisa membantu masalahnya hanyalah ayahnya seorang, dia tidak punya orang lain selain ayahnya yang jarang dia temui.

"Lima menit lagi, apa Kamu sudah mempunyai jawaban?" Tanya pria sangar berkumis tebal.

"Aku tetap akan menunggu Ayahku!" Jawab si gadis.

"Empat menit lagi! Aku masih memberimu kesempatan!" Timpal pria sambil berjalan, lalu duduk dengan kaki kiri terangkat menyilang bertumpu pada kaki kanan.

Bimbang, antara ingin pergi atau bertahan, pikirannya berkelana dengan masih ingin percaya pada ayah yang sangat jarang ia temui.

"Tiga menit lagi! Kamu masih bisa memilih." Pria itu terus memberi titah sambil terus melihat jam.

"Dua menit lagi, Kamu masih bisa berlari kencang, sejauh yang Kamu mau dari tempat ini, pintu masih terbuka lebar!!" Matanya masih fokus melihat jarum jam ditangan tanpa berkedip sedikit pun.

"Kenapa anda begitu yakin Ayahku tidak akan datang?" Tanya gadis dengan mata sayu menahan pusing, namun pria itu tidak memberi jawaban sepatah katapun.

"Satu menit lagi, Kamu masih bebas menentukan pilihanmu!" Pria gemuk terus menerus memberi intruksi untuk keluar pada sang gadis belia.

"Setengah menit lagi, pintu itu akan tertutup dan Kamu tidak akan pernah bisa keluar dari tempat ini! Lanjutnya setengah menit kemudian.

"Aku menunggu Ayah." Kekeh sang gadis meski hatinya diselimuti ketakutan. Kepercayaan dirinya mulai hilang namun dia tetap bertahan pada pendirian awalnya tidak berubah sedikitpun.

"Waktumu habis, Ayahmu tidak akan pernah datang." Terang pria itu sembari berjalan ke arah pintu lalu,

"Cekleek," pintu kamar itu pun terkunci rapat, sang pria tua mengambil kunci dari daun pintu lalu dimasukkan ke dalam saku celananya. Lalu kembali ke arah balkon.

"Ayah pasti datang, mungkin Dia terlambat karena jalanan macet atau ada urusan mendadak." Dengan cepat gadis itu membuat alasan.

"Plok, plok, plok" Suara tepukan tangan, di sambung tawa sinis sang pria penampilan bandit.

"Sungguh luar biasa, Kau adalah anak polos begitu mempercayai Ayah yang telah tega menjualnya, kepada Pria sepertiku!"

"Tidak mungkin, tidak mungkin Ayah menjualku kepada Pria tua sepertimu, Aku putri kandungnya!" Teriaknya dengan air mata yang mulai menetes dipipi putihnya. Ia terlalu shock untuk mencerna dan menerima kata kata lelaki yang ada didepannya.

"Plak,"

"Bacalah, Ayahmu benar benar menjual ginjal kirimu, seharga tujuh puluh lima juta padaku." Pria itu melempar sebuah amplop coklat besar berisi perjanjian jual beli ginjal sisi kiri gadis itu.

Bulir bening mengalir deras dari sudut matanya, tubuhnya bergetar hebat. Hatinya terluka, tersayat begitu dalam menyisakan remuk redam di seluruh jiwanya yang sepi, kosong tak terarah.

Nestapa tak berujung, dia begitu pilu meratapi nasib tragis yang menimpanya. Ayah kandung yang begitu dia sayangi dengan tulus, begitu ia cintai sepenuh hati, ternyata begitu kejam terhadapnya.

Tak ada lagi tempat untuk mengadu, tiada lagi keluarga yang bisa ia jadikan tempat bernaung, semua begitu sadis memperlakukannya.

Tubuhnya lemas, ambruk tak berdaya menghantam tembok keras disampingnya. Gadis itu meraung dengan keras tak memperdulikan tubuhnya yang basah terkena percikan hujan yang turun dari langit mengenai pinggiran balkon. Petir pun seolah tau betapa nestapa hati sang gadis dengan mengeluarkan kilatan kilatan cahaya disertai gelegar keras suara dahsyatnya.

Sedahsyat hatinya yang terluka, sedahsyat ketakutan yang ia rasakan.

1.

Mohon maaf, author tidak bisa melanjutkan karya di platform ini lagi. 🙏🙏

Sehingga terpaksa saya menghapus karya saya di sini. Untuk kalian yang ingin tahu kelanjutan karya saya, silahkan follow akun Instagram saya @ wike_maliya. Terimakasih buat kalian yang sudah setia mendukung karya saya selama ini.

Mohon maaf, author tidak bisa melanjutkan karya di platform ini lagi. 🙏🙏

Sehingga terpaksa saya menghapus karya saya di sini. Untuk kalian yang ingin tahu kelanjutan karya saya, silahkan follow akun Instagram saya @ wike_maliya. Terimakasih buat kalian yang sudah setia mendukung karya saya selama ini.

Mohon maaf, author tidak bisa melanjutkan karya di platform ini lagi. 🙏🙏

Sehingga terpaksa saya menghapus karya saya di sini. Untuk kalian yang ingin tahu kelanjutan karya saya, silahkan follow akun Instagram saya @ wike_maliya. Terimakasih buat kalian yang sudah setia mendukung karya saya selama ini.

Mohon maaf, author tidak bisa melanjutkan karya di platform ini lagi. 🙏🙏

Sehingga terpaksa saya menghapus karya saya di sini. Untuk kalian yang ingin tahu kelanjutan karya saya, silahkan follow akun Instagram saya @ wike_maliya. Terimakasih buat kalian yang sudah setia mendukung karya saya selama ini.

Mohon maaf, author tidak bisa melanjutkan karya di platform ini lagi. 🙏🙏

Sehingga terpaksa saya menghapus karya saya di sini. Untuk kalian yang ingin tahu kelanjutan karya saya, silahkan follow akun Instagram saya @ wike_maliya. Terimakasih buat kalian yang sudah setia mendukung karya saya selama ini.

Mohon maaf, author tidak bisa melanjutkan karya di platform ini lagi. 🙏🙏

Sehingga terpaksa saya menghapus karya saya di sini. Untuk kalian yang ingin tahu kelanjutan karya saya, silahkan follow akun Instagram saya @ wike_maliya. Terimakasih buat kalian yang sudah setia mendukung karya saya selama ini.

Mohon maaf, author tidak bisa melanjutkan karya di platform ini lagi. 🙏🙏

Sehingga terpaksa saya menghapus karya saya di sini. Untuk kalian yang ingin tahu kelanjutan karya saya, silahkan follow akun Instagram saya @ wike_maliya. Terimakasih buat kalian yang sudah setia mendukung karya saya selama ini.

Mohon maaf, author tidak bisa melanjutkan karya di platform ini lagi. 🙏🙏

Sehingga terpaksa saya menghapus karya saya di sini. Untuk kalian yang ingin tahu kelanjutan karya saya, silahkan follow akun Instagram saya @ wike_maliya. Terimakasih buat kalian yang sudah setia mendukung karya saya selama ini.

Mohon maaf, author tidak bisa melanjutkan karya di platform ini lagi. 🙏🙏

Sehingga terpaksa saya menghapus karya saya di sini. Untuk kalian yang ingin tahu kelanjutan karya saya, silahkan follow akun Instagram saya @ wike_maliya. Terimakasih buat kalian yang sudah setia mendukung karya saya selama ini.

Mohon maaf, author tidak bisa melanjutkan karya di platform ini lagi. 🙏🙏

Sehingga terpaksa saya menghapus karya saya di sini. Untuk kalian yang ingin tahu kelanjutan karya saya, silahkan follow akun Instagram saya @ wike_maliya. Terimakasih buat kalian yang sudah setia mendukung karya saya selama ini.

Mohon maaf, author tidak bisa melanjutkan karya di platform ini lagi. 🙏🙏

Sehingga terpaksa saya menghapus karya saya di sini. Untuk kalian yang ingin tahu kelanjutan karya saya, silahkan follow akun Instagram saya @ wike_maliya. Terimakasih buat kalian yang sudah setia mendukung karya saya selama ini.

Mohon maaf, author tidak bisa melanjutkan karya di platform ini lagi. 🙏🙏

Sehingga terpaksa saya menghapus karya saya di sini. Untuk kalian yang ingin tahu kelanjutan karya saya, silahkan follow akun Instagram saya @ wike_maliya. Terimakasih buat kalian yang sudah setia mendukung karya saya selama ini.

Mohon maaf, author tidak bisa melanjutkan karya di platform ini lagi. 🙏🙏

Sehingga terpaksa saya menghapus karya saya di sini. Untuk kalian yang ingin tahu kelanjutan karya saya, silahkan follow akun Instagram saya @ wike_maliya. Terimakasih buat kalian yang sudah setia mendukung karya saya selama ini.

Mohon maaf, author tidak bisa melanjutkan karya di platform ini lagi. 🙏🙏

Sehingga terpaksa saya menghapus karya saya di sini. Untuk kalian yang ingin tahu kelanjutan karya saya, silahkan follow akun Instagram saya @ wike_maliya. Terimakasih buat kalian yang sudah setia mendukung karya saya selama ini.

2

Mohon maaf, author tidak bisa melanjutkan karya di platform ini lagi. 🙏🙏

Sehingga terpaksa saya menghapus karya saya di sini. Untuk kalian yang ingin tahu kelanjutan karya saya, silahkan follow akun Instagram saya @ wike_maliya. Terimakasih buat kalian yang sudah setia mendukung karya saya selama ini.

Mohon maaf, author tidak bisa melanjutkan karya di platform ini lagi. 🙏🙏

Sehingga terpaksa saya menghapus karya saya di sini. Untuk kalian yang ingin tahu kelanjutan karya saya, silahkan follow akun Instagram saya @ wike_maliya. Terimakasih buat kalian yang sudah setia mendukung karya saya selama ini.

Mohon maaf, author tidak bisa melanjutkan karya di platform ini lagi. 🙏🙏

Sehingga terpaksa saya menghapus karya saya di sini. Untuk kalian yang ingin tahu kelanjutan karya saya, silahkan follow akun Instagram saya @ wike_maliya. Terimakasih buat kalian yang sudah setia mendukung karya saya selama ini.

Mohon maaf, author tidak bisa melanjutkan karya di platform ini lagi. 🙏🙏

Sehingga terpaksa saya menghapus karya saya di sini. Untuk kalian yang ingin tahu kelanjutan karya saya, silahkan follow akun Instagram saya @ wike_maliya. Terimakasih buat kalian yang sudah setia mendukung karya saya selama ini.

Mohon maaf, author tidak bisa melanjutkan karya di platform ini lagi. 🙏🙏

Sehingga terpaksa saya menghapus karya saya di sini. Untuk kalian yang ingin tahu kelanjutan karya saya, silahkan follow akun Instagram saya @ wike_maliya. Terimakasih buat kalian yang sudah setia mendukung karya saya selama ini.

Mohon maaf, author tidak bisa melanjutkan karya di platform ini lagi. 🙏🙏

Sehingga terpaksa saya menghapus karya saya di sini. Untuk kalian yang ingin tahu kelanjutan karya saya, silahkan follow akun Instagram saya @ wike_maliya. Terimakasih buat kalian yang sudah setia mendukung karya saya selama ini.

Mohon maaf, author tidak bisa melanjutkan karya di platform ini lagi. 🙏🙏

Sehingga terpaksa saya menghapus karya saya di sini. Untuk kalian yang ingin tahu kelanjutan karya saya, silahkan follow akun Instagram saya @ wike_maliya. Terimakasih buat kalian yang sudah setia mendukung karya saya selama ini.

Mohon maaf, author tidak bisa melanjutkan karya di platform ini lagi. 🙏🙏

Sehingga terpaksa saya menghapus karya saya di sini. Untuk kalian yang ingin tahu kelanjutan karya saya, silahkan follow akun Instagram saya @ wike_maliya. Terimakasih buat kalian yang sudah setia mendukung karya saya selama ini.

Mohon maaf, author tidak bisa melanjutkan karya di platform ini lagi. 🙏🙏

Sehingga terpaksa saya menghapus karya saya di sini. Untuk kalian yang ingin tahu kelanjutan karya saya, silahkan follow akun Instagram saya @ wike_maliya. Terimakasih buat kalian yang sudah setia mendukung karya saya selama ini.

Mohon maaf, author tidak bisa melanjutkan karya di platform ini lagi. 🙏🙏

Sehingga terpaksa saya menghapus karya saya di sini. Untuk kalian yang ingin tahu kelanjutan karya saya, silahkan follow akun Instagram saya @ wike_maliya. Terimakasih buat kalian yang sudah setia mendukung karya saya selama ini.

Mohon maaf, author tidak bisa melanjutkan karya di platform ini lagi. 🙏🙏

Sehingga terpaksa saya menghapus karya saya di sini. Untuk kalian yang ingin tahu kelanjutan karya saya, silahkan follow akun Instagram saya @ wike_maliya. Terimakasih buat kalian yang sudah setia mendukung karya saya selama ini.

Mohon maaf, author tidak bisa melanjutkan karya di platform ini lagi. 🙏🙏

Sehingga terpaksa saya menghapus karya saya di sini. Untuk kalian yang ingin tahu kelanjutan karya saya, silahkan follow akun Instagram saya @ wike_maliya. Terimakasih buat kalian yang sudah setia mendukung karya saya selama ini.

Mohon maaf, author tidak bisa melanjutkan karya di platform ini lagi. 🙏🙏

Sehingga terpaksa saya menghapus karya saya di sini. Untuk kalian yang ingin tahu kelanjutan karya saya, silahkan follow akun Instagram saya @ wike_maliya. Terimakasih buat kalian yang sudah setia mendukung karya saya selama ini.

Mohon maaf, author tidak bisa melanjutkan karya di platform ini lagi. 🙏🙏

Sehingga terpaksa saya menghapus karya saya di sini. Untuk kalian yang ingin tahu kelanjutan karya saya, silahkan follow akun Instagram saya @ wike_maliya. Terimakasih buat kalian yang sudah setia mendukung karya saya selama ini.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!