dikamarnya Agung menekan nomor ayahnya,dia akan menanyakan tentang kebenaran identitas keluarga yang sebenarnya.Agung sudah siap dengan apapun kebenaran yang akan orang tuanya katakan.
tuut.... tuut....
sambungan telepon diseberang diangkat "halo siapa?"satu suara menjawab dan bertanya itu adalah suara ayahnya.
"halo ayah,ini aku Agung" Agung menjawab.
"oh apa kabar nak? " tanya sangat ayah terdengar bersemangat.
"aku baik-baik saja ayah! aya... "
"sebentar kalau ingin ngobrol lama baik VIDEO CALL saja, apa gawaimu bisa VCkan? " ayahnya memotong dan bertanya setengah bercanda.
"tentu saja bisa VC ayah " jawab Agung, Agung lega ayahnya masih seperti dulu tidak berubah setelah hampir 7 tahun tidak bertemu. terakhir mereka bertemu saat dia berumur 14 tahun.
Agung memutus sambungan telepon lalu beralih kemode VC, setelah agak lama panggilannya diangkat,ternyata ayahnya bersama sanga ibu.
melihat wajah ibunya Agung bertambah semanan, "halo ma, kau masih cantik seperti bisa ! " ucapnya memuji sang ibu.
"tentu saja, kau baik-baik saja? " sang Ibu menjawab dengan senyuman bahagia. bagaimanapun tujuh tahun dia tidak bertemu putra satu-satunya.
"aku baik-baik saja ma, dan sehat " Agung menjawab.
"tapi kok mama melihat ada parut dipipi dan pelipismu? " mata sang ibu cukup tajam melihat parut goresan itu.
Agung sedikit tercekat, dia terkejut sebab sang ibu bisa melihat walaupun dari panggilan telpon. dia tidak mungkin memberi tahu bahwa dia berkelahi dengan 15 orang.
"kenapa ada parut luka Agung, ayah hampir tidak tahu kalau bukan ibumu Melihatnya"sang ayah juga bertanya.
setelah terdiam beberapa detik Agung menjawab " oh goresan ini, aku ikut klub kendo jadi ya ada tergores "
"kau baik-baik saja di klub kendo itu ?" ibunya bertanya.
"tentu saha, aku baik-baik saja!lagi pula aku ini atlet kendo universitas lo" jawab Agung dengan bangga.
"dapat prestasi tidak? "ayahnya kembali mengajukan pertanyaan.
" tentu saja universitas kami menang, dan aku juga dapat juara 1 "Agung menjelaskan.
" syukurlah " sang ibu bangga "tapi tanah sampai berlebihan ya "
"tentu saja "
setelah beberapa lama mengobrol sang ayah bertanya "jadi apa yang ingin kau tanyakan..? "
saat mendengar pertanyaan yang diajukan sang ayah Agung terdiam sesaat, "oh benar tadi ayahmu bilang ada yang mau kau katakan Agung? " ibunya bertanya mebentulkan pertanyaan awal dari sang ayah.
setelah terdiam Agung mengehela napas lalu berkata " eto... ayah... e.... e... "
"iya, apa yang ingin kau tanya? kok ragu-ragu? " sang ayah bertanya sambil tersenyum.
"itu.. apa benar kita mempunyai banyak usaha mineral dan migas juga industri lainna.termasuk yang di RANTONVILE ini ? " Agung akhirnya berhasil bertanya.
mendengar itu sang ayah melebarkan mata, sedangkan ibunya terdiam juga. melihat reaksi itu Agung semakin yakin tentang apa yang dikatakan kakak perempuannya.
"ayah! " panggilannya saat melihat sang ayah terdiam cukup lama.
"dari siapa kau dengar itu ? " akhirnya ayahnya berbicara atau tepatnya bertanya.
"eh apa? " Agung tidak mendengar jelas.
"dari siapa kau dengar tentang itu ? " ayah mengulangi pertanyaan itu.
"oh itu. dari kakak "jawab Agung.
" apa? dari siapa? " sang ayah kembali bertanya.
"dari kakak, ayah " Agung menjawab lagi.
mendengar itu kedua orang tuanya terkejut,mereka cukup terkejut mendengar putri tertua mereka meberi tahu kebenaran keluarga mereka pada putra bungsu mereka.
"Miky..! " Ayah memanggil putrinya.
setelah beberapa saat Seorang wanita (gadis) cantik berusia 28 tahunan turun dari lantai dua. dia mengenakan baju tidur biru dan rambutnya diikat.
"ada apa ayah? " tanya miky setelah sampai dihadapan kedua orang tuanya.
"kau memberitahu pada adikmu soal kebenaran keluarga kita ? " ayahnya bertanya, mengabaikan Agung yang sedang menelpon.
"benar, ayah tau dari siapa? " Miky menjawab dan bertanya lagi.
"Agung sendiri yang memberi tahu ! dia bertanya apakah benar apa yang kau katakan" suara sang ayah agak tinggi.
"benar aku meberi tahunya, ada masalah ayah? " jawab Miky.
"kau, kanapa kau meberi tahunya secepat bitu?"
"cepat, dia sudah tidak tahu-menahu selama 1 tahun, apa ayah paham itu." balas Miky "Agung sudah cukup belajar cara hidup seperti yang ayah inginkan. jadi apa salahnya dua tahu?"
"kurasa sudah saatnya dia tahu dan mulai harus mulai membiasakan diri dengan kehidupan barunya... itulah sebabnya aku memberi tahunya, kalau tidak sekarang kapan lagi "
mendengar itu kedua orang tuanya terdiam paa yang dikatakan putri mereka benar, mereka cukup lama mengarang cerita tentang kebenaran keluarga mereka. sejak mereka pergi keluar negeri saat Agung masih berumur sepuluh tahun dan dititipkan pada pamannya (adik Ayah Agung).
benar mereka harus memberi tahu kebenaran itu, "jadi kau sudah melakukan semuanya? " sang ayah kembali bertanya dengan tenang pada Miki.
"sudah semuanya.." jawab Miky.
"kau juga mengirim kartu itu? " kali ini sang ibu yang bertanya.
"tentu saja. sudah semuanya kecuali alasannya , aku cuma beritahu sedikit " jawab Miky.
sang ayah menghela napas sedikit "sudah kau kembali kekamarmu, biar Ayah yang menjelaskan semuanya pada Agung "
"baiklah, permisi ayah ibu " Miky pamit dan kembali kekamarnya dilantai dua.
ayah dan ibunya mulai meberi tahu alasan kenapa selama ini mereka membohonginya tentang kebenaran keluarga mereka.
alasan kenapa mereka menutupi kebenaran adalah kakek mereka yang adalah pengusaha besar, tapi memiliki beberapa saingan.dia ingin putranya yang akan menggantikan posisinya sebagai pemimpin bisa lebih baik.
tapi putranya jatuh cinta dan menikah Diam-diam dengan salah satu keluarga saingannya,hal itu membuat kakek dari Agung marah dan mengusir ayah dan ibunya, mereka ditemani adik bungsu dari Reg yaitu Roil Verlion.
Roil sendiri memiliki usaha sendiri yang bukan bagian dari grup ayahnya jadi dia bisa leluasa membantu kakaknya. dua adik Reg yang lain juga berusaha membujuk sang ayah agar memaafkan Reg,tapi Sang ayah tetap kokoh.
itulah alasannya kenapa mereka sampai beberapa tahun tetap miskin.sampai pada saat Agung berusia 10 tahun, sang ayah berubah pikiran dan memaafkan Reg.
bagaimanapun Reg adalah anaknya yang paling handal dalam mengelola usaha dibandingkan empat adik-adiknya.setelah mencari beberapa lama dia berhasil menemukan Reg dan meminta maaf serta merestui pernikahan mereka.
Reg akhirnya berbohong pada putranya bahwa dia dan sang istri bekerja untuk membayar hutang mereka, sebenarnya mereka menjalankan usaha yang diserahkan kakek sebelum dia menghilang entah kemana.
"jadi kakek menghilang? " tanya Agung, terkejut mendengar penuturan sang ayah.
"menghilang itu benar atau tidak, yang pasti setelah memberikan tanggung jawab pada ayah seluruh usahanya kakekmu pamit mau pergi " sang ibu yang menjawab " katanya dia mau berkeliling dunia "
"jadi itu sebabnya ayah keluar negeri? " Agung bertanya lagi.
"benar, ayah harus menjalankan segala usaha milik kakekmu, itulah sebabnya ayah, ibu selama 10 tahun lebih ini tidak menjengukmu " sang ibu memberi jawaban "maaf ya, ibu menjadi ibu yang buruk "
"ayah juga minta maaf atas kebohongan ini " Reg juga meminta maaf pada putranya.
"tidak... tidak... aku baik-baik saja kok " jawab Agung setelah melihat kedua orang tuanya meminta maaf "lalu alasan lainnya ? "
"itu karena ayah dan ibumu ingin kau merasakan hidup susah, hingga nanti saat kau tau yang sebenarnya dan mulai hidup mewah, kau tidak berubah sombong dan minggikan dirimu diantara teman-temanmu "Reg menjawab.
" sebab ibu tahu, mungkin kau akan merasa lebih hebat dari teman-temanmu, itu sebabnya kami menutup-nutupi kebenarannya darimu. maaf ya untuk semua kebohongan ibu dan ayah " ibunya menambahkan sambil meminta maaf lagi.
"tidak apa-apa kok, aku paham jadi ayah dan ibu tidak perlu meminta maaf. ya walau aku masih sedikit tidak percaya dengan kebenaran ini "Agung berkata dengan tersenyum.
setelah mengobrol beberapa lama mereka akan mengakhiri pembicaraan, saat akan memutus sambungan video Agung teringat dengan sesuatu.
" ayah.. " Agung berkata
"ada apa nak ? " ayahnya bertanya.
"itu ayah tadi berkata kalau ibu itu anak salah satu saingan kakek kan? " Agung berkata.
"benar, memangnya ada apa? " Reg kembali bertanya.
"itu, nama asli ibu siapa? " Agung bertanya sambil tersenyum dan menggaruk belakang kepalanya.
"nama ibu Heraty,Heraty Rogels tapi saat ibu menikah dengan ayahmu nama ibu berubah jadi Heraty Verlion " sang ibu yang menjawab.
"oh itu nama ibu " Agung berkata.
"benar, memangnya ada apa? " Heraty bertanya.
"tidak apa-apa, cuma penasaran saja dengan nama asli ibu " jawab Agung.
mendengar itu Heraty tersenyum "ya sudah, jangan lupa pesan ayah dan ibu tadi ya " Heraty berkata.
"baik ibu, akan aku ingat baik-baik " jawab Agung. dengan itu mereka mengakhiri panggilan video mereka.
setelah lima belas menit menelpon orang tuanya Agung telah selesai mandi, dia tidak melihat teman-temannya, dia tahu mereka pasti tidak ingin Mebangukannya.
tepat saat dia hendak melihat jam dihandphonenya, ada ketukan dipintu kamarnya.
saat pintu dibuka seorang kurir pengantar paket berdiri didepan pintu, saat melihat Agung keluar kurir paket tersebut tersenyum "permisi, apakah benar anda pak Agung? " tanya sang kurir.
"benar ada apa ya? " jawab Agung lalu bertanya.
sambil mengeluarkan paket dari tasnya dia berkata "ini ada paket untuk anda".
" untukku? kau tidak salah kan " Agung memastikan.
"ini tertulis Jl.Rayfield no. 1022, Asrama putra RANTONVILE UNIVERSITY, Asrama B dikamar no 23" kurir menjelaskan.
memang itu adalah kamar miliknya sendiri,setelah menandatangani paket itu Agung membawanya ke dalam dan membuka isinya.
ternyata isi paket itu adalah sebuah kartu berwarna hitam dan berpadu warna emas, dan beberapa tulisan disana serta sebuah surat.
surat itu dari kakak perempuannya, yang isinya.
OI BAKA
DENGAN KARTU ITU KAU BISA MEMBELI APAPUN
JADI BIASAKAN DIRIMU MENGGUNAKANNYA, DAN JANGAN SAMPAI HILANG AWAS KALAU SAMPAI HILANG AKU PUKUL KEPALAMU.
PS : KARTU ITU MENGGUNAKAN NAMA LENGKAPMU DAN TANNGGAL LAHIRMU
INGAT ITU BA-KA "
itulah isi surat itu serta sebuah gambar RUBA berwarna KUNING tengah menjulurkan lidahnya.
setelah membaca itu Agung tersenyum ternyata kakaknya masih seprti dulu tidak berubah.
dulu dia adalah siswa miskin yang dipandang rendah oleh sebagian besar siswa kaya, tapi sekarang dia memiliki 160.000 dollar direkeningnya dan kartu yang diberikan oleh kakaknya.
dia tidak begitu mengerti dengan kartu itu tapi dia yakin itu kartu yang luar biasa.
"Xavia, kalau saja kau sama seperti dulu aku yakin kau akan bahagia " ucapannya agak lemah.
"Danny, kau selalu menghinaku dulu, sekarang keadaan berbalik, siapkan dirimu... " dari sedih saat memikirkan Xavia langsung berubah menyeramkan saat ingat Danny. sebuah seringai menyeramkan muncul disudut bibirnya.
dia sekarang memiliki senjata untuk memutar balik keadaan, dia sudah siap sekarang walaupun masih ada sedikit rasa tidak percaya pada kebenaran keluarganya.
dia bukan orang miskin tapi seorang pewaris kedua keluarga super kaya.
Setelah menerima kartu hitam bertuliskan hurup "HYPER UNIVERSAL SHOPP CARD ", Agung melihat jam diGawainya, sudah menunjukkan jam 09:27
" sudah lewat jam sembilan ya " ucapnya "cukup siang juga, untung tidak ada kuliah hari ini... huh"
Agung menghela napas beruntung hari ini tidak ada kuliah jadi dia tidak terkena masalah dengan keterlambatan mengikuti mapel kuliah.
" baiklah saatnya menguji kartu pemberian kakak dulu, dari namanya sudah menunjukkan ini kartu untuk membeli sesuatu " ucap Agung sambil menggoyang-goyangkan kartu itu "tapi apa maksud EMAS-HITAM ini? batu bara kah?atau sesuatu yang lain"
"pasti bukan batu-bara ".setelah berpikir lama untuk memahami maksud kata-kata EMAS-HITAM itu Agung menyerah "sudahlah, lebih baik tes saja biar tahu " ucapannya sambil meninggikan bahunya.
Agung berjalan keluar asrama untuk mencoba kartu emas Hitam pemberian kakaknya.
saat sedang asik melihat tempat perbelanjaan ponselmya berbunyi, saat melihat nama itu adalah Harp.
Harper Agrest kepala asrama dan salah satu teman dekatnya.
"halo, ada apa Harp? " tanya Agung saat menjawab panggilan telepon itu.
"hei, kau dimana kami khawatir kau ada apa-apa. kami sudah mencarimu disekitar asrama tapi tidak ada, kami pikir kau terlibat perkelahian lagi dengan mereka ! " Harp berkata dengan cepat.
"oi.. oi... tenanglah aku baik-baik saja, cuma JALAN-JALAN saja! " Agung berkata berusaha menenangkan Harp.setelah memastikan Harp tenang Agung kembali bertanya " jadi ada apa kau menelpon ku? kurasa bukan cuma karena aku pergi tidak memberi tahu kan? "
"benar.. kau ingat hari ulang tahun Naomi kan? "
mendengar itu Agung terkejut matanya melebar, Naomi pernah memberi tahu hari ulang tahunnya tapi tidak begitu ingat tanggal berapa.
"jangan bilang hari ini? "
"dakeh... kau ini, Naomi sudah menghubungimu dari tadi tapi kau tidak menjawab panggilannya. jadi dia cemas dan meminta aku untuk memeberi tahu padamu, tapi sialnya kau tidak ada... jadi aku menelponmu, untungnya kau menjawabnya "
"maaf ya, jadi kapan acaranya ?"
"malam ini dirumah Naomi pastikan kau datang "
"pasti aku datang, oh aku harus memberi hadiah untuk Naomi-chan "
terdekat helaan napas dari seberang panggilan,Harp meghela napas mendegar Agung memanggil Naomi dengan CHAN.
"hanya kau yang memanggilnya begitu, ya pastikan kau bawa hadiah dan datang. satu hal lagi mau kau bawa Hadiah atau tidak Naomi sangat mengharap kau datang "
"aku tau itu...! "
"oke kita ketemu di Hotel tempat pesta Naomi ya "
setelah panggilan telpon putus Agung bergegas ke toko pakaian besar di CENTRAL RANTOVILE STREET atau CRS STREET, namanya adalah HIGH GREAT FASHION atau orang RANTOVILE MENYEBUTNYA "HGR FASHION "
HGR disini adalah cabang, toko utamanya ada diluar daerah, tempat ini khusus menjual barang-barang Fashion kelas atas dan terkenal semacam baju, tas, dompet dll. salah satu yang paling populer adalah tas Hermes.
itulah sebabnya HGR hanya dikunjungi oleh orang-orang KAYA dan SUPER KAYA, sebab harga disana sangat luar biasa mahal.
Agung berhenti beberapa meter dari HGR dia bersandar didinding sebuah bangunan cafe.
Naomi adalah gadis yang cantik, rambut hitam kecoklatan melewati pinggulnya, ukuran dadanya tidak terlalu besar, hidup mancung mungil, bibir merah mungil dan pipi yang halus.
bisa dikatakan dia adalah gadis kedua yang paling dekat dengannya setelah Xavia(mantan pacarnya). kalau dibilang dia menyukainya lebih dari sekedar teman dia tidak menolaknya.
jadi dia ingin memberi hadiah yang terbaik, Agung biasanya tidak ingin membeli apa pun, tapi saat ini dia memiliki HYPER UNIVERSAL SHOPPING CARD jadi dia tidak perlu Khawatir.
setelah mengambil napas dalam Agung membuka pintu toko dan masuk kedalam.
"selamat datang, ada yang bisa saya bantu tuan? " ucap sang resepsionis. walapun dia aga pesimis dan memandang dingin penampilan Agung yang biasa saja tapi dia tetap menyabut.
Dia tidak boleh mecela penampilan, walapun itu tidak menutupi tatapan menghina dimata gadis pramuniaga itu.
"aku akan melihat-lihat dulu sebentar, sebelum membeli " jawab Agung sambil bergegas melihat barang mewah yang dipamerkan.
dalam pikirannya apa yang dipikirkan laki-laki biasa ini dengan masuk ke toko super mewah ini, dia pasti cuma melihat-lihat saja dasar miskin.
saat Agung tengah melihat-lihat barang-barang mewah disana, dia masuk kedalam butik itu.
"Yuri kau mau kan membelikan aku tas! " suara gadis terdengar berbicara.
Agung yang mendengar suara itu langsung melebarkan matanya "kenapa mereka disini? " batin Agung bertanya kesal. tangannya terkepal erat, dia mengenal suara itu. Xavia mantan pacarnya sendiri.
"oh apa ini pacar mr.ligar? dia sangat cantik " begitu melihat pasangan ini si pramuniaga ini berbalik 180° silatnya, dia kenal dengan Yuri Regar seorang pewaris kedua perusahaan Ligar Corp.ltd yang memiliki 5 cabang diseluruh negri.
"ya Rachel ini pacarku, Xavia Sirgar " Yuri memperkenalkan Xavia.
saat itu mata Xavia tertuju pada tas yang Dipamerkan secara luar biasa. tas itu memiliki fitur yang mewah, dan lekukannya sangat indah. disana tertulis HERMES SPESIAL EDISI.
"waw Yuri liat tas itu indah sekali " ucap Xavia sambil menunjukkan tas dietalase itu.
"Rachel bukannya itu tas Hermes edisi terbatas yang baru diluncurkan tahun kemarin? " Yuri berkata setengah bertanya.
"benar tuan Ligar ini tas Hermes edisi terbatas yang banyak dicari oleh orang-orang kaya dunia " balas Rachel.
"bukan cuma itu tas ini dibuat dengan tangan dan dengan bahan terbaik, juga teburan beberapa pertama, harga tas ini 50.000 dollar " Yuri berucap sambil memperhatikan tas itu.
"hebat tuan Ligar kau tau banyak soal tas ini " puji Rachel.
"tentu saja aku suka melihat-lihat dan mencari tahu soal barang-barang mewah " Yuri membanggakan diri.
"Yuri aku mau tas itu? kau bisa memebelikannya untukku " rengek Xavia.
"hahaha.... " yuri tertawa canggung "sayang kau memiliki mata yang bagus bisa memilih barang yang Berquaillitas,tapi saat inj membeli tas ini nanti saat aku menjadi salah satu direktur dikantor cabang milik ayahku,"
"tapi pacar lika baru membeli tas baru seharga 8000 dollar " Xavia berkata cemberut.
"kalau begitu kita beli tas seharga 10.000 saja ya saat ini " Yuri membujuk Xavia.
"baiklah " Xavia menurut.
bagi Yuri dia tidak akan membeli tas itu saat itu, kalau sampai dia membeliny adaji ayahnya tau bisa-bisa dia digantung oleh orang tuanya.
dia memang kaya tapi membeli tas super itu bisa membuat ayahnya menjadi iblis dihadapannya.
tepat saat Yuri selesai menjelaskan tentang tas itu orang-orang mulai mengerubungi etalase tas hermes edisi terbatas itu.
Agung yang sudah ditinggalkan oleh Rachel si Pramuniaga. saat Agung hendaklah pergi seorang gadis pramuniaga lain datang menghampirinya.
tampaknya dari caranya dia masih baru, walapun dia lebih cantik dari Rachel.
"tuan ada yang bisa saya bantu? " tanyanya sopan. dia tahu siapapun orangnya dia tidak boleh meremehkan mereka apapun penampilannya kecuali memang benar gelandangan. itupun tidak boleh diusir secara kasar, itulah perinsip darinya.
"aku ingin melihat-lihat tas disini " jawab Agung santai.
"ada banyak tas disini tuan, anda mau yang jenis apa? " gadis itu bertanya lagi.
"aku tidak begitu yakin " ucap Agung "tapi, kau tau kartu ini kan? dan aku yakin kau bisa merekomendasikan tas apa " Agung menunjukkan kartu pemeberian kakak perempuannya.
gadis itu tersurut satu langkah kebelakang saat melihat kartu itu, "tuan kau tidak bisa membeli barang mewah biasa dengan kartu itu " ucapannya dengan agak gemetar.
"kau tau kartu ini nona? "
"tentu saja tuan, itu adalah kartu Emas Hitam atau HYPER UNIVERSAL SHOPP CARD.hanya orang elit atas yang mempunyai kartu itu. dengan kartu itu anda bisa memebeli barang seharga lebih dari 300 ribu dollar dan paling kecil 50.000 dollar. "
"anda tunggu sebentar tuan, saya akan menawarkan tas termahal di sini " gadis itu membungkuk terlebih dahulu sebelum pergi menuju etalase tas hermes.
saat gadis itu pergi Agung melihat sekelilingnya, disana banyak terdapat barang-barang mewah lainnya.
gadis pramuniaga item membuka pintu etalase tas Hermes edisi khusus itu. Rachel yang melihat itu mengernyit dahi lalu bertanya " Wendy apa yang kau lakukan dengan mengeluarkan tas itu? "
"Rachel aku ingin menunjukkannya pada pelanggan VIP kita " jawaban gadis tadi yang dipanggil Wendy itu.
terkejut mendengar itu Rachel mendekat begitu juga Yuri dan Xavia.
"Siapa pelanggan itu?" tanya Rachel.
"dia disana " Wendy menunjukkan kearah Agung yang tengah melihat-lihat deretan tas yang dipajang.
Melihat itu Yuri tertawa terbahak-bahak sedangkan Rachel langsung berkata kesal "kau pikir orang seperti dia bisa membeli tas ini, cukup yang murah saja "
"dia bahkan tidak mampu membeli yang paling murah disini, aku heran kenapa dia kesini " sambung Yuri.
"kau kenal orang itu tuan Ligar? " Rachel bertanya.
"dia adalah siswa miskin di Universitas RANTOVILE satu kelas denganku " jawab Yuri percaya diri.
"tidak Rachel dia memiliki kartu belanja Emas Hitam " jawab Wendy berusaha ketempat Agung.
melihat itu Agung menghela napas, dari tempatnya Agung tau itu adalah tas Hermes tadi.
Xavia mendekati Agung dan berkata dengan acuh "mau apa kau kesini, jangan pura-pura kaya kau hanya mempermalukan diri sendiri dan kami! "
Agung memilih cuek dan menghampiri Wendy yang tengah berdebat dengan Rachel, perdebatan itu telah menarik perhatian pengunjung butik tersebut.
"hei kau mau kemana kalau ada masalah kami tidak akan menolongmu bodoh " Yuri berkata keras.
"benar kau tidak usah pura-pura dan keluar dari sini " sambung Xavia.
Agung berhenti dan hanya menoleh sedikit kerarah Yuri dan Xavia.
"apa yang aku lakukan bukan urusan kalian, aku mau beli apa disini juga tidak ada hubungannya dengan kalian,lebih baik kalian diam dari pada menggangu " jawaban pedas dari Agung membuat Xavia terdiam sedangkan Yuri hanya menggertak giginya kesal.
"nona cantik aku ambil tas itu " ucap Agung sambil menyerahkan kartu emas hitam miliknya.
melihat itu Rachel membeku dan matanya melebar tak percaya.
Wendy meletakkan tas Hermes itu dan memasukkan kartu tersebut kemesin pembayaran. Agung memasukkan tanggal kelahirannya sebagian password (dia sudah diberitahu oleh kakakanya kalau password kartu itu adalah tanggal lahirnya).
setelah beberapa detik mesin memabaca. lampu menyala hijau TRANSFER PEMBELIAN SEBESAR 50.000 DOLLAR BERHASIL.
sontak saja hal itu membuat orang disana terkejut dan heboh. begitu juga Yuri dan Xavia serta Rachel mematung tak percaya.
"apa pemuda itu baru saja membeli tas super itu dengan mudahnya "
"siapa pemuda super kaya itu "
"dia membelanjakan uang sebesar itu dengan mudah dan dia berpakaian kasual biasa-biasa saja luar bisa? "
beberapa orang berbisik-bisik, hal itu membuat Agung merasa malu dan risih ini kali pertama dia diperhatikan oleh orang-orang.
"tunggu sebentar tuan saya akan membungkusnya dulu " ucap Wendy
"tidak perlu terlalu rapi aku harus segera ke tempat ulang tahun temanku " balas Agung.
"akan saya lakukan tapi ini untuk hadiah ulang tahun teman wanita anda bukan, jadi harus rapi " ucap Wendy.
"tunggu dulu " potong Yuri menghentikan Wendy.
"Agung dari mana kau dapat kartu ini? " tanya Yuri dengan nada penuh selidik.
"itu milikku sendiri bukan kah kau melihatnya sendiri tadi passwordnya kan " jawab Agung.
"huh, mengubah password mudah sajakan, aku yakin kau mencurinya ! " Yuri langsung berkata menuduh.
Agung mengertakan giginya menahan emosinya "kau punya bukti kalau aku mencuri kartu ini? kau tau siapa yang memiliki karu ini di Rabntonville " tanya Agung suaranya serak menahan emosi.
"aku tidak tahu, tapi kita akan mencari tahu. Rachel kau panggil menejer kesini jangan biarkan pencuri ini pergi " Yuri menjawab lalu berkata kepada Rachel "aku yakin dia mencuri kartu itu, ini akan berakibat buruk pada toko ini "
"benar bagaimana orang miskin seperti dai bisa memiliki kartu itu " Xavia menyahut dengan kata-kata yang membuat darah Agung mendidih. selama mereka berpacaran Agung tahu Xavia gadis yang lemah lembut. tapi saat dia putus dan berpacaran dengan Yuri sifatnya berubah 360°.
Rachel yang tidak menyukai Agung tersenyum "kau tunggu disini " ucapnya sambil pergi ke ruang menejer.
melihat itu Yuri tersenyum puas serasa kemenangan besar baginya.
Agung melihat beberapa pengujung pria menghalangi pintu masuk, mereka pikir dia akan melarilan diri, melihat itu Agung hanya menghela napas.dan memilih duduk sambil melipat kaki kanan diatas kaki kirinya,dia dikursi sopa tempat pengujung biasa duduk menunggu.melihat Agung yang santai para pengunjung heran tapi mereka tidak melepaskan perhatian dari Agung, sedangkan Yuri kesal setengah mati.
tidak lama kemudian seorang wanita berusia 30 tahunan turun dari lantai 2,walaupun sudah berusia 30 tahunan, wanita itu tampak cantik dan elegan apalagi pakaiannya yang menyerupai jas, rambut pirang milik menjela sedikit melewati bahu.
"kami curiga dia mencuri kartu emas Hitam orang lain menejer! " ucap Rachel sambil menujuk ke arah Agung.
sambil tersenyum menejer itu menghampiri Agung, tahu orang menuju kearahnya Agung berdiri dari duduknya.
"maaf tuan, kalau kau tidak keberatan boleh saya memeriksa kartu anda? " ucapnya dengan ramah dan tersenyum manis. sebagain manajer dia tau tidak boleh memandang rendah seseorang.
"tidak apa-apa nona manajer " ucap Agung sambil memberikan kartu emas hitam miliknya.
manajer itu berjalan ke tempat pembayaran disana terdapat empat komputer dan berbagai macam mesin. manajer itu memasukkan kartu itu kedalam mesin pembaca.
"boleh aku tahu nama belakang anda tuan juga nomor registrasinya "
"nomor registrasinya 8091xxxxxxxxxxxx, nama belakangku Varlion,nama kakakku Miky Varlion "
"kita liat bagaimana dia menjelaskannya nanti " ucap Yuri dia sudah bersiap menghubungi kantor polisi.
setelah beberapa saat manajer itu terkejut matanya menantap horror kata yang tertulis disana.
dia cepat-cepat mengetik sesuatu di salah satu komputer, "tuan anda bisa kesini sebentar " panggilannya dengan nada sedikit gemetar.
apa yang dilakukan oleh manajer itu sangat jelas bagi orang-orang dia tampak mencari sesuatu.
Agung menghapiri manajer tersebut "apa anda tahu foto ini ? " sekali lagi manajer itu bertanya sambil menunjuk ke arah monitor komputer.
dimonitor itu Agung melihat nama VARLION INTERNATIONAL CORPORATION COMPANY. CO
dan foto empat orang dua orang dewasa pria dan wanita dan dua gadis dan anak laki-laki. Agung mengenal betul foto itu, itu adalah foto saat dia memancing bersama Ayah, Ibu, dan kakak perempuannya juga paman, bibi dan sepupunya.
yang memfoto adalah Pamannya, Agung tersenyum mengingat itu.
"tentu itu aku tahu, itu foto saat aku, dan kedua orang tuaku serta kakak memancing di danau Biru. aku punya fotonya " Agung berkata dan menunjukkan foto yang ada didompet miliknya.
dibelakang foto itu tertulis "Ayah, ibu, kakak dan Aku MEMANCING ".
" tuan Verlion maaf atas masalah yang anak buah saya lakukan, ini saya kembalikan kartu milik anda tuan! " sang manajer menyerahkan kartu emas Hitam miliknya, lalu membungkuk dan meminta maaf.
"manajer kau tidak salah kan? " Rachel bertanya tidak percaya.
PLAAK.....!
TAMPARAN TEPAT MENGENAI WAJAH RACHEL yang menamparnya adalah manajer itu sendiri.
"menyingkir sekarang " Manajer berkata.
manajer itu mendekati Yuri dan Xavia, sebab karena dua orang ini dia hampir kehilangan tempat usahanya.
"aku tidak tau siapa kalian tapi kalian hampir membuat kami dalam masalah... " tegusnya.
"a-aku hanya ingin mengingatan! " Yuri berkata putus-putus.
"aku hargai itu, tapi sebaiknya kau liat situasi dulu sebelum bertindak. selain itu, kalau kalain tidak membeli apapun disini sebaiknya keluar " bentak sanah manajer.
Yuri cepat-cepat menarik tangan Xavia dan hendak keluar, tapi tangannya dicekal oleh Agung.
Yuri merasakan satu tekanan kuat dipundaknya, Agung yang mencengkram pundaknya.
"lain kali kalau kau mencari masalah lagi, aku pastikan kau kerumah sakit " Agung berbisik di telinganya dan menekannya membuat Yuri terduduk.
Yuri melotot tak percaya dia seperti melihat iblis. dengan malu dia pergi keluar.
manajer tadi mendatangi Agung "tuan Verlion aku Reka Narcy manajee HGR meminta maaf yang sebesar-besarnya atas masalah ini! " ucapny sambil memperkenalkan dirinya.
"tidak apa nona reka! " ucap Agung yang merasa aneh saat manajer itu membungkuk meminta maaf. bukan apa-apa dia meminta maaf sebab dia berada dibawah pimpinan Zack orang kepercayaan kakak dari Agung.
Agung menoleh kearah wendy, gadis cantik yang seumur dengannya itu juga mundukkan kepalanya.
"namamu Wendy kan? " tanya Agung.
"iya tuan, saya Wendy Irstia tuan " Wendy memperkenalkan dirinya.
"lanjutkan caramu yang tadi ya "
"baik tuan ".
Rachel menghampiri " a-aku min-minta maaf atas perlakuan kasar saya tuan " ucapnya takut.
Agung melirik sebentar "tidak apa, tapi Lain kali jangan seperti itu saja oke " ucapan Agung lalu bergegas keluar setelah mengambil tas yang sudah dibungkus rapi itu.
dia mengabaikan orang-orang yang berbisik-bisik tentang dirinya. dia hanya ingin cepat ke tempat Naomi.
Agung yang sudah selesai membeli hadiah untuk Naomi dan juga sudah selesai mandi bersiap menuju tempat Naomi mengadakan pesta ulang tahun.
Dalam perjalanan menuju tempat pesta ulang tahun Naomi, ponselnya berbunyi seseorang sedang menelpon.
Agung cepat mengecek siapa penelpon itu, tidak lain adalah Naomi.
"Naomi ada apa? " Agung menjawab telpon dan bertanya.
"Agung kau dimana? aku tidak mau tau kau harus datang, tidak perduli apa kata orang lain pokoknya kau harus datang! jangan sampai kau tidak datang " Naomi langsung berkata cepat.
"oi,chotto Naomi-chan! bukannya kau terlalu cepat dan bersemangat berbicara? " ucap Agung, saat mendengar celotehan panjang Naomi.
"ups... gomen ne " Naomi langsung tersadar bahwa dia terus mengoceh tanpa jedah.
mendengar Naomi meminta maaf Agung tertawa sedikit, "hei, kenapa tertawa? " Naomi terdengar cemberut.
"owari Nao-chan " Agung memanggilnya dengan sebutan khas, tapi tidak ada respon, Agung hanya bisa tersenyum dia tahu pasti gadis itu tengah menggabungkan pipinya kesal.
"jadi ada apa? " Agung berkata.
"tidak, aku cuma ingin kau datang ke pesta ulang tahunku ' jawab Naomi.
"ya aku datang, saat ini aku sedang menuju ketempatmu " jawab Agung.
"syukurlah, oh ya ada seseorang yang ingin aku perkenalkan padamu "
"ya baiklah, aku segera kesana "
setelah Naomi menutup telpon, Agung bergegas menuju hotel tempat pesta ulang tahun Naomi.
tapi ada satu hal yang mengganjal dibenaknya, siapa orang yang ingin Naomi perkenalkan padanya.lalu apa tujuannya.
tidak ambil pusing Agung cepat memanggil taxi menuju ke hotel tempat pesta.
sementara itu dihotel, Naomi baru saja menutup telaponnya. disebelahnya duduk seorang gadis yang lumayan cantik, dia tampak asik mendengarkan music lewat headsetnya.
"oke dia datang? " ucap Naomi legah. Mendengar itu gadis yg tengah mendengarkan musik melepaskan.
"siapa yang akan datang Naomi? " tanya gadis itu.
"seseorang yang ingin aku kenalkan padamu Alice " jawab Naomi sambil tersenyum
sambil meminum minuman bersoda Alice berkata "oh, orang seperti apa dia ? "
"dia orang yang sederhana dan bukan orang yang buruk " jawab Naomi.
mendengar itu Alice menggangguk dan mengambil minuman, dia tidak terlalu perduli dengan kekayaan atau apapun. baginya semua sama saja.
Sedangkan Naomi berjalan menuju ke toilet hotel.dia memang ingin mengenalkan Agung dengan Alice, supaya Agung bisa melupakan Xavia.
tapi entah mengapa ada rasa sakit yang menyayat hatinya,hatinya serasa disayat semilu.
"aku memang yang merencanakan ini, tapi kenapa.... " ucapnya " Doshite... Doshite... "
"doshite, hatiku sakit seperti ini " ucapnya pada dirinya sendiri.
tes... tes....
Naomi merasakan dingin dan sesuatu yang mengalir dikedua pipinya, dengan kedua telapak tangannya kanannya dua mengusap pipinya.
"Eh.. Namida " Naomi berucap saat melihat air yang membasahi tangannya "aku menangis, tapi kenapa ?! "
Naomi menangis tanpa diketahui teman-temannya. dia sendiri belum mengerti perasaannya sendiri.
cukup lama menangis Naomi berusaha menutupi bekas tangisannya, agar tidak diketahui oleh teman-temannya terutama Alice.
saat memasuki ruangan pesta teman-temannya langsung mendekati.
"kau dari mana Naomi? inikan pesta ulang tahunmu? "
"aku dari toilet " jawab Naomi setengah berbohong, dia tidak ingin teman-temannya tahu dia menangis.
Saat Naomi dan teman-temannya asik mengobrol pintu tiba-tiba terbuka.Naomi berharap yang datang adalah Agung.
tapi wajahnya langsung berubah kelam saat melihat yang datang adalah Danny, orang yang pernah mempermainkan Agung, yang berakhir dengan perkelahian Agung melawan Danny dan teman-temannya.
dia tidak menyukai orang-orang itu, ditambah cara mereka menjelek Agung membuat dia semakin muak.
"oh rupanya kau datang," ucap Naomi dingin "huh.aku memang mengundangmu tapi sebaiknya kau cepat kembali jangan terlalu lama membuatku muak Dani. "
Kata-kata yang Naomi ucapkan sangat membuat terkejut teman-temannya yang hadir disana, sebab ini kali pertama mereka mendengar Naomi benar-benar berkata kasar.
Naomi selama ini dikenal sebagai salah satu dari top 10 wanita cantik di Universitas, dia adalah pribadi yang ramah, anggun dan tidak pernah marah.
tapi sekarang dia benar-benar marah, bahkan kedua matanya yang indah dan cerah tampak kelam dan dingin memandang Dani tak berkendip, seolah-olah melihat seekor kecoa tak berguna.
"oi.. oi Naomi kau benar-benar marah dengan kejadian beberapa hari kemarin? " tanya Dani tak percaya.
"ha...! aku serius jadi jangan mebuat aku mengulangi kata-kataku tadi " jawab Naomi dingin menusuk.
Dani yang terkejut lebih memilih diam dah duduk menjauh dari Naomi, dia tidak ingin cari masalah, dia sebisa mungkin ingin dapat memanfaatkan keluarga Naomi yang merupakan salah satu pengusaha besar dinegara ini.
Melihat itu teman-teman Naomi yang datang tidak mau mengganggu Naomi dengan membahas atau menjelek-jelekkan Agung. mereka sangat terkejut melihat Naomi yang benar-benar marah kepada Dani.
mereka tau antara Naomi memang tidak menyukai Danny, tapi selama ini Naomi lebih memilih diam tidak menanggapi. tapi hari ini mereka dibuat terkejut melihat Naomi melampiaskan amarahnya dengan kata-kata yang pedas.
itu cukup membuat teman-temannya tertegun tak bisa berkata-kata. sekarang mereka tahu, jangan pernah membuat seorang yang selalu diam dan tenaga untuk marah sebab marahnya orang diam dan santai sangat menakutkan. entah mengapa walapun mereka punya memliki tujuan berbeda tapi dalam hal menanggapi masalah ini mereka memiliki satu pemikiran.
saat Naomi sedang mengobrol dengan kedua orang tuanya, saat itulah Agung sampai disana.
SREEET...!!!
BUNYI PINTU KACA RUANG TERBUKA
beberapa menit sebelum Agung tiba disana!
kedua orang tua Naomi tengah mengobrol dengan Naomi.
"Agung masih belum sampai? " Shinobe bertanya pada putrinya.
"belum ayah? biasanya dia tidak pernah terlambat? " jawab Naomi.
"mungkin dia sedang mencari hadiah untukmu sayang " Ayumu berkata "sabar, bukannya teman-teman yang lain sudah datang "
"iya tapi, aku sebenarnya tidak terlalu mengharapkan dia membelikan aku hadiah. cukup dia datang sudah senang aku" Jawab Naomi cemberut.
Shinobe dan Ayumu tersenyum melihat putrinya.
Shinobe mengelus pucuk kepala putrinya,dan berkata"sabar sayang, kau memang tidak mengharapkan hadiah dari Agung. tapi "
"bagi Agung, dia tetap ingin tampil terbaik dihadapanmu juga tidak ingin terlihat buruk, bukannya seperti itu Sayang ? " Ayumu menyambung ucapan suaminya.
"aku tahu, cuma aku.... " Naomi menjawab suaranya perlahan mengecil tidak terdengar.
Shinobe dan Ayumu tersenyum melihat tingkah Putri mereka yang bisa disebut malu-malu atau tsundere.
ditempat lain Agung baru sampai ke hotel itu, Agung menghampiri wanita Petugas Hotel.
"nona permisi! " ucapnya
"iya ada yang bisa saya bantu tuan ? " jawab sangat Resepsionis yang bernama Diana.
"tempat pesta ulang tahun Seseorang bernama Naomi dimana ya ? " Agung bertanya.
"sebentar tuan " Resepsionis itu memeriksa buku catatan, dan mencari nama itu.
"Tuan, apakah nama sahabat anda itu Matsumoto Naomi? " Resepsionis itu bertanya.
"iya benar nona " Agung menjawab
" oh tempatnya ada dilantai 15 Tuan "
"oh Terima kasih "
setelah mengetahui letak ruangan tempat pesta ulang tahun Naomi Agung langsung menaiki lif menunjukkan lantai 15.
KEMBALI KE WAKTU AGUNG MEMASUKI RUANGAN.
Naomi yang mendengar itu menoleh kearah pintu," Agung, syukurlah kau datang " ucapnya ketika melihat Agung datang.
Agung tersenyum mendengar itu, saat ini dia mengenakan kemeja biru dan celana hitam. baju kemeja milikanya ditutupi stelan jas hitam.
"ah, kau memakai jas Agung ? " Naomi terkejut melihat penampilan Agung, dia tidak tahu kalau Agung akan mengenakan jas saat menghadiri pesta ulang tahunnya.
"tentu saja Naomi, kau pikir aku akan datang dengan bertelanjang dada! " Jawab Agung bercanda.
"kau ini " Naomi berkata " bukan begitu, aku sangat jarang melihat kau memakai jas. kecuali saat aku menyewakanya untukmu dulu "
"iya, iya aku ingat " jawab Agung "jadi apa aku terlambat ? "
"tidak pestanya baru akan dimulai, tapi kau hampir terlambat ".
" aku minta maaf oke, ada sedikit masalah tadi "
"apa itu serius? "
"eto.. eto neh... tidak tapi rumit untuk dijelaskan! aku akan menjelaskan nanti suatau saat "
"baiklah, aku harap kau akan menjelaskan tentang itu padaku suatu saat nanti. "
Shinobe dan Ayumu datang menghampiri mereka.
"Ohayou, Haru-kun " Ayumu menyapa Agung.
"ohayou paman, bibi " Agung balas menyapa " Bibi kenapa selalu menggilku Haru? "
Ayumu dan Shinobe tertawa kecil mendengar pertanyaan Agung "kau tau Ayah dan ibumu itu teman kami, jadi kami pernah buat janji akan memanggilmu dengan nama Haru, kebetulan kau lahir saat Musim semi jadi cocokkan " kali ini Shinobe yang menjawab.
"kau dulu bukannya sangat suka dipanggil seperti itu saat masih kecil,benarkan Sayang "Ayumu menambahkan.
" benar sekali " jawab Shinobe
mendengar itu Agung menghela napas pasrah, memang benar dulu Naomi sering memanggilnya seperti itu.
Alice yang melihat itu tidak bisa tidak merasa tertarik pada Agung, apa lagi penampilannya yang rapi. dia tidak masalah Agung itu orang yg seperti apa, yang penting dia orang yang tulus dan baik, telebih lagi penampilannya saat ini yang rapi.
saat Alice tenggelam dalam lamunannya, Shinobe dan Ayumu pamit permisi.
"nikmati pestanya Haru paman, bibi akan keruangan sebelah dulu " Shinobe berpamitan.
"baik paman " jawab Agung
Naomi memegang tangan Agung, "ayo ada seseorang yang ingin aku kenlakan padamu" ucapnya sembilan menarik Agung.
Naomi membawa Agung menuju ketempat Alice.
"Alice, ini Agung yang aku ceritakan padamu " Naomi mulai mengenalkan Agung.
Agung tersebut dan mengulurkan tangannya, jujur dia tertarik saat melihat wajah Alice yang cantik. "Naomi, apa maksudmu mengenalkan aku pada gadis ini? " Batin Agung bertanya.
"Agung, salam kenal Alice! " ucapan Agung.
Alice sedikit terkejut, sambil balas mengulurkan tangan Alice berkata " namanya A-..... "
"oh, rupanya si Agung " suara Dani memotong ucapan Alice dan gerakan tangannya terhenti.
"liat kau memakai jas yang lumayan bagus apakah kau mencurinya dari sebuah tokoh " ucapnya sambil mendekati dengan seringai mengejek
"ups maaf, kau tidak mungkin mencurinya kan " sambungnya lagi "aku yakin kau pasti menjilati kaki pemiliknya supaya kau dapat meminjamkannya betulkan "
"DANI DIAM !!! " bentak NAOMI " KAU KELUAR SEKARANG! KAU HANYA MEMBUAT KACAU DISINI "
"tenang NAOMI " Dani acuh menjawab " beberapa hari yang lewat saja, dia rela membawa barangnya YURI ke danau hanya untuk beberapa dollarkan"
"dan coba kalian tebak, satu hari kemudian pacarnya menampakkan dia, sebab dia rela jadi kacung dari pada menepati janji pada pacarnya. ahhaahahahahah. jadi tidak heran dia akan melakukan apa yang aku katakan demi jas kan"
beberapa orang tertawa bersama Dani dan mereka adalah teman-temannya Dani.
"Dani kalau kau tidak tau apa-apa sebaiknya kau diam, babi cacingan ! " Agung berkata dia berusaha menahan emosinya. dia tidak ingin mengacau dipesta Naomi.
"apa kau marah Agung, lucu sekali. tapi itu benarkan, satu kampus tau bukan " Dani kembali mengejek.
"diam kau.. "
"Agung apa itu benar ? " tanya Alice, raut wajahnya memandang ngerih pada Agung.
(sial Alice juga mulai percaya omong kosong, babi satu ini) batin Agung memaki.
"dia benar disatu sisi, tapi sebagian besar tidak.... " belum sempat Agung berkata Alice menjauh.
"Alice " Naomi berkata.
"aku tidak ingin mendengar alasan konyolmu " Alice berkata.
masih tertawa Dani tiba-tiba memperhatikan kantong plastik hitam ditangan Agung.sebuah ide muncul di benaknya.
"karena kau sudah datang ke sini, apa kau membawa hadiah ulang tahun untuk Naomi" ucapnya " liat aku memberi hadiah sebuah boneka seharga 5000 dollar. "Dani menujuk kearah hadiahnya.
"lalu kau akan memberi hadiah apa, kantong plastik sampah itu " Dani kembali sengit menghina " Naomi, orang ini memberi hadiah sampah padamu "
mendegar itu Alice semakin membenci Agung, dia tidak mengenal tapi mengebor ucapan Dani dia yakin kalau Agung adalah orang sialan menyedihkan.
"TCH.. ! " Agung berdecit kesal
Dengan cepat Agung kembali ketempat Naomi, saat di hadapan gadis itu Agung berkata " Naomi, ini hadiah dariku. terserah kau mau menerima atau tidak "
Naomi cepat-cepat mengambil kantong itu lalu membukanya, didalam kantong plastik itu terdapat kado yang dibungkus dengan indah.
bahkan Naomi sampai terkejut, disana terdapat tulisan yang menunjukkan toko tempat Agung membelinya juga nama Agung sebagai pemesannya.
didorong rasa ingin tau Naomi membuka bungkus kado itu, saat seluruh kado itu terbuka terlihat tas yang sangat indah dan terlihat sangat mahal.
Naomi mengenal nitu adalah tas Hermes edisi terbatas, dia pernah melihat itu saat mengunjungi HGR bersama ibunya.
"apa, kau memang tidak tahu malu Agung " ucap Dani " kau membeli tas hermes palsu untuk Naomi, ya ampun. kau memang orang kampung "
Mendengar itu banyak orang kasak-kusuk tak karuan, Agung menggertak giginya menahan marah, telapak tangannya mengepal erat kalau mengikuti amarah sudah dari tadi dia menghajar Dani. tapi, Agung masih sabar dan tidak ingin merusak pesta ulang tahun Naomi.
Agung kembali menatap Naomi, lalu berkata " Naomi itu sebenarnya tas hermes As..... "
belum sempat menyelesaikan ucapannya, Alice sudah merebut tas itu dari tangan Naomi, padahal Naomi sedang mengamatinya. dia memang tidak terlalu paham tapi dia cukup bisa membedakan barang asli atau palsu.
"barang sampah ini mau kau kasih pada Naomi, sungguh tidak punya malu " ucap Alice sambil berjalan kekotak sampah dipojok ruangan.
tepat saat Alice hendak membuang tas itu, sebuah tangan mencengkram tangannya.
rupanya Agung yang memegang tangannya,"maaf nona" ucapanya
"tapi itu bukan barang milikmu dan itu juga pemberian orang lain kepada orang lain, membuang sesuatu bukan milikmu atau ditujukan padamu itu sesuatu keterlaluan nona "
Alice langsung marah mendengar itu "sampah sepertimu bisa bicara juga " ucapnya "barang sampah seperti ini baiknya dibuang ketempat sampah "
"Alice kau juga sebaiknya tidak mengatakan sesuatu yang keterlaluan pada Agung" Naomi berkata keras pada Naomi.
Alice menoleh keNaomi lalu berkata "Naomi, kenapa kau membela sampah ini sih, kau tidak pantas berteman dengan sampah ini.. "
panas mendengar itu Agung dengan paksa menarik tas itu membuat Alice sedikit sakit, Agung melihat sekilas pada Alice dan berkata " kau berkata seperti itu, kau siapanya Alice sampai mendikte dia seperti itu? apa kau ayahnya atau kau ibunya? "
"kau cuma teman jadi jangan mendikte temanmu nona, sekalipun teman dekat kalau sudah kelewatan itu bisa berbahaya bagimu nona!"
kata-kata itu membuat Alice terdiam, bukan cuma Alice tapi juga semua orang.
tanpa perdulikan tatapan Alice atau yang lainnya, Agung berjalan mendekati Naomi.
"maaf Naomi, ini hadiah dariku, harap kau Terima dan ini tas asli "
setelah menyerahkan tas itu Agung segera pergi meninggalkan tempat itu. dia tidak ingin membuat pesta Naomi menjadi kacau, dia cuma ingin Naomi bahagia dihari ini.
tepat saat dia menunggu pintu lif terbuka, Naomi menghampirinya "Agung tunggu! "
Agung berbalik melihat kearah Naomi yang berdiri cuma dia meter didepannya.
"Ada apa Naomi? " Agung bertanya.
"ayo kembali, perayaan bilang tahunku baru saja mulai oke " jawab Naomi.
"kalian lakukan tanpa aku ya " ucap Agung "lagipula aku sudah datang dan memberikan hadiah betulkan "
"Maksudmu? "
"aku baru ingat ada sesuatu yang harus aku kerjakan jadi aku harus kembali,maaf Naomi"
"bohong... bohong.. "
"Naomi.. "
"kau bohong kan ! " teriak Naomi "kau mengatakan ada yang ingin kau kerjakan, tapi kau merasa terhina saat mereka mengataimukan"
mendengar itu Agung menghela napas pelan, lalu berkata "Naomi"
Naomi terdiam dan menengadah melihat Agung,sambil tersenyum Agung meletakkan tangan dipipi Naomi, "Kata-kata tidak salah aku memang tidak enak mendengar ocehan mereka, tapi itu juga tidak benar" ucapnya.
"apa maksudnya Agung ? " tanya Naomi.
"aku marah dengan kata-kata dari mereka, tapi bukan itu juga alasan aku pergi. aku ada urusan mendadak yang harus aku lakukan sekarang jadi maaf aku tidak bisa menghadiri pestamu, oke! "
"apa itu benar ? "
"benar"
"Hontou ni "
"HONTOU DA NAOMI "
"HMMM... " Naomi sedikit cemberut "aku izinkan kau pulang oke, tapi kau hutang satu padaku "
"ha, akan aku bayar tuntas nanti "
"Yaksoku(janji) "
"Janji "
mereka berdua saling menautkan jari tangan tanda janji ini telah dimulai.janji yang akan mempengaruhi masa depan keduanya.
saat Agung turun ke lantai bawah Naomi kembali ke aula tempat pesta ulang tahunnya, disana teman-temannya diam dan menunggu.
"heheheh, jadi gembel itu sudah pergi Naomi? " tanya Dani tanpa rasa bersalah.
"Dani bisakah kau jaga mulutmu! " bentak Harp marah "kata-katamu sudah keterlaluan dan kau masih jual tampang "
Danny melirik Harp lalu berkata acuh "huh, Harp jangan sok lah. kau cuma memanfaatkan dia sajakan padahal kau... "
"diam kau sialan, sekali lagi kau berkata macam-macam kupastikan menghajarmu!! " bentak Harp memotong ucapan Danny.
"kau berani denganku, kasta kedua tak tahu diri.. " balas Dani
Harp menggerakkan gigi menahan amarahnya, dia disebut kasta kedua karena memang orang tuanya bukan lah orang kaya super, cuma orang menegah saja.
"Kalau dengan aku kau berani Dani? "seorang gadis tinggi berkulit coklat dengan rambut pirang pendek berkata.
" Shea " ucap Harper
"minggir Harp " ucap Shea dan mendekati Dani "sebenarnya aku tidak ingin seperti ini tapi kau sudah kelewatan"
"benar kami juga tidak bisa menerima.. " gadis kedua dengan rambut putih menyahut.
" aku juga, maaf pada Naomi, aku tidak ingin melakukan ini tapi yang satu ini perlu diberi hadiah ekstra " Lya berkata sambil membunyikan jari-jari tangannya.
keduanya adalah Lya Ludmila dan Rika Niara atau "TRIO GADIS IBLIS" atau juga "SAKURA ONI"
"sudahlah Shea-Chan, Rika-chan, Lya-Chan " Naomi menghentikan ketiga gadis itu.
"Tapi Naomi, orang ini.. "
"aku tahu itu Lya-Chan " potong Naomi "itulah sebabnya Dani sebaiknya kau keluar, aku tidak butuh kau disini lebih lama"
DANI menatap Naomi tidak percaya laku berkata " ayolah Naomi kau sangat marah tentang itu ya"
"memangnya pantas kau marah untuk sampah itu" protes Dani " biarkan saja dia pergi dia tidak pantas berteman denganmu, dia itu lebih pantas menjadi pemba..... "
WHUUUUUT.....!
CRAK.....!!
sebuah sumpit menancap disebuah papan ukiran kayu, beberapa milimeter dari pipi kanan Dani.
sumpit itu dilempar oleh Naomi, melihat itu beberapa orang yang melihat mebelalak tak percaya. jarak antara Naomi dan Dani Lumayan jauh, tapi lemparan itu tepat menancap dipapan ukir kayu yang terletak ditembok hanya beberapa mili dari wajah Dani.
sedangkan Dani tampak pucat pasih, keringat keluar diwajahnya, tangannya gemetar takut. tidak dia sangka Naomi yang dia kenal baik, lembut, anggun bisa melemparkan sumpit begitu kuat hingga menancap dipapan kayu ukir.
"selanjutnya bukan papan itu yang Kutancapi, tapi wajahmu.." ucap Naomi sambil berjalan menuju kearah Dani,dia berhenti didepan Dani dan mencabut sumpit yang menncap lalu kembali berkata "ini memang pesta ulang tahunku, tapi aku tidak segan-segan membatalkanya! dan kau Dani sebaiknya kau ingat itu"
Naomi memegang kepala Dani dan mendekati Wajahnya "jangan pernah kau menghina Agung lagi oke,kalau sampai itu terjadi aku pastikan kau tidak akan ada lagi didunia ini " Naomi berbisik ditelinga Dani dengan suara yang halus dan indah. normalnya sura indah itu akan membuat pria manapun terangsang tapi bagi Dani itu seperti sebilah es dingin telah menusuk jantungnya, dia merasa akan mati saat itu juga.
Dani terduduk wajahnya pucat ketakutan, entah mengapa dia melihat Naomi seperti melihat monster menakutkan
"dan sebaiknya kau pergi sekarang Dani, sudah cukup busuk disini jadi jangan sampai kau membuat tempat ini berbau seperti toilet yang tidak pernah dibersihkan seumur hidup "
tanpa membuang waktu Dani langsung pergi dan meninggalkan semua yang hadir dalam suasana yang aneh. bagi mereka Naomi Saat ini bukan seperti Naomi yang bisanya ceriah ramah dan baik.
saat ini di terlihat seperti mengeluarkan aura membunuh yang kelam, membuat mereka bertanya-tanya apa seperti ini saat gadis ini benar-benar marah.
Naomi berbalik mengadap kearah teman-temannya yang hadir, lalu membungkuk sebentar lalu kembali berdiri dan berbicara "maaf ya aku sebenarnya tidak ingin seperti ini tapi aku tidak punya pilihan lain"
"aku ingin kalian tahu, aku tidak senang kalau ada yang menghina Agung apalagi tepat didepan mataku"
ucapannya cukup untuk memberikan mereka pasak mati dan membuat semuanya terdiam.
"jadi bisa kita kembali keacara dan melupakan hal kejadian tadi oke "
****
Alice mendekati Naomi yang tengah duduk dikursi, lalu memberanikan diri berkata "maaf untuk yang tadi Naomi aku.. "
"sejujurnya aku sangat kecewa padamu Alice, kau menghina Agung tanpa tau apaan dia sebenarnya" potong Naomi dingin.
"tapi dia.... "
"kau hanya menilai dia dari penampilannya" kembali Naomi memotong ucapan alice "kau yang aku kenal tidak memperdulikan penampilan tapi sekarang kenapa kau berubah ?"
Alice diam tidak menjawab ucapan Naomi yang serasa pedang menusuk jantungnya.
"Naomi masih marah?" Alice bertanya setelah beberapa saat diam tanpa ucapan.
"tentu aku marah, coba menurut apa yang kau rasakan saat teman masa kecilmu dihina dihadapanmu apakah kau marah atau diam saja? "
"tentu aku akan marah, tapi Agung kan dia orang yang ren.... "
"cukup Alice " potong Naomi lagi "kau tidak ingin mendengarnya lagi saat ini aku sedang tidak ingin berbicara dengan kau atau siapapun oke"
mendengar itu Alice terdiam setelah cukup lama tapi Naomi tetap tidak menghiraukannya dia kembali ketampat teman-teman yang lain.
tanpa diketahui siapapun Shinobu dan Ayumu melihat itu dengan wajah mendung.
"apa ini yang terbaik Regy-kun" ucap Ayumu entah pada siapa.
"aku rasa iya... " sambung Shinobu " tapi sampai kapan kau tidak Memberitahukan kebenarannya, kuso BAKAREGY "
KEDUANYA HANYA MENGHELA NAPAS TIDAK BISA MENEBAK JALAN PIKIRAN TEMAN YANG MEREKA SEBUTKAN NAMANYA TADI.
______________*****_________********_________
CATATAN :
ONI : SETAN/IBLIS
REGY : NAMA AYAH AGUNG "REG VARLION"
BAKAREGY "REGY BODOH"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!