NovelToon NovelToon

POSESIF HUSBAND (CEO kejam jatuh cinta)

BAB 1

sebuah mobil melaju dengan sangat cepat, dan dari arah berlawanan juga ada sebuah mobil dengan kecepatan santai. Orang-orang yang melihat kecepatan mobil itu berteriak ketakutan namun dari arah berlawanan mobil yang berjalan santai tidak memperhatikan depan karena tengah fokus dengan handphone di tangannya.

Hingga kedua mobil itu saling berhadapan dan tabrakan tidak bisa di elak kan lagi, kedua mobil hancur lebur. supir dari mobil yang melaju cepat sempat melompat ke luar mobil sedangkan mobil satunya lagi tidak sempat.

Membuat mobil tersebut terguling dan terbalik, para warga mendekat ke tempat kejadian dan membantu mengevakuasi terlebih dahulu para korban dan yang menabrak langsung di amankan untuk di minta pertanggung jawaban.

Seorang wanita muda, tengah membantu laki-laki itu keluar dari mobil dan di bantu beberapa warga laki-laki untuk mengangkat mobil setelah itu salah satu dari mereka menelepon rumah sakit agar cepat mengirimkan ambulans.

"Bagaimana keadaannya nak? Apakah masih bisa bertahan hingga ambulan datang? " Tanya salah satu warga.

"Saya seorang dokter pak! Jadi saya tahu keadaan pasian sekarang, untuk sekarang dia masih bisa bertahan hingga ambulan datang saya juga sudah menghalangi jalan keluarnya darah semakin banyak dengan kain, " Jawab wanita muda itu dengan tegas.

"Syukurlah jika memang masih bisa bertahan! Ambulan sebentar lagi akan sampai, nanti kamu tolong temani dia ya? Dan kabari kedua orang tuanya! " Ujar warga tersebut

Wanita itu hanya mengangguk dan kembali mengecek keadaan korban, ia sudah menghindari pendarahan berlebihan dengan memberikan perban yang selalu ia bawa ke kepala korban.

Saat tengah membersihkan perlahan-lahan darah yang membanjiri wajah korban, tiba-tiba korban bergerak dan meminta wanita itu yang mengaku sebagai dokter menghubungi ibunya dan setelah mengatakan hal itu korban kembali pingsan.

"No-nona, am-ambil handphone sa-saya di saku celana! Tolong hubungi mommy sa-saya, " Ujar korban dan kembali tidak sadarkan diri.

Wanita itu yang mendengar semua ucapan korban langsung mengangguk dan mencari handphone korban dengan perlahan, setelah mendapatkan apa yang dicari ia langsung mencari kontak di handphone korban.

Setelah menemukan kontak dengan nama 'mommy ' wanita itu langsung menelepon, dering pertama belum di angkat hingga dering ke 3 panggilan baru di angkat.

"Halo, maaf saya hanya ingin memberi tahu jika anak anda mengalami kecelakaan dan sekarang tengah menuju rumah sakit, " Ujar wanita itu setelah telepon tersambung.

"Halo, say-apa? Anak ku kecelakaan? Sekarang ke rumah sakit mana? " Tanya wanita yang tengah panik saat tahu anaknya kecelakaan.

"Ke rumah sakit citra lestari, tolong datang ke sana ya, " Pinta wanita itu berharap.

"Baiklah, terimakasih sudah menghubungi ku! " Jawab Nesa dengan cekatan.

"Sama-sama nyonya, "

Setelah sambungan telepon terputus dan pasukan sekali, ambulan datang. Dengan cepat perawat yang ada di ambulan turun dan membawa korban ke dalam ambulan.

Wanita yang tadi menolong korban juga ikut, kebetulan perawat itu mengenalnya karena wanita itu salah satu dokter di rumah sakit citra lestari.

"Dokter Carla, apa yang terjadi? Siapa dia? " Tanya salah satu perawat setelah memasangkan alat pernapasan dan infus kepada korban.

"Dia korban kecelakaan, dan aku melihatnya sekalian aku bantu dia! Sudah sebaiknya cepat jalankan mobil menuju rumah sakit! Jika tidak dia akan mati kehabisan darah! " Ucap dokter yang di panggil Carla dengan tegas dan masih memeriksa keadaan laki-laki itu.

Laki-laki itu sempat sadar kembali saat mendengar percakapan antara perawat dan dokter yang telah menolongnya, dan sekarang ia tahu jika dokter itu bernama Carla.

"Baiklah, percepat sedikit laju ambulannya! " Teriak sang perawat.

Carla sempat terpesona dengan ketampanan laki-laki yang menjadi korban tabrak tadi, namun ia sadar jika laki-laki itu adalah pasiennya dan harus mengutamakan keselamatannya dari pada mengaguminya dalam kondisi kritis seperti ini.

BAB 2

Alexander Yudista Miller, putra pertama dari Xavier Anderson Miller dan Vanesa Angelista Paramita kaka dari Zergan Yudista Miller saudara kembarnya. Alexander terkenal dengan kekejamannya saat di kantor namun saat bersama keluarga nya ia lebih lebih lembut terlebih dengan ibu dan adik perempuannya.

Alexander juga memiliki 2 adik, satu adik kembarnya dan satu lagi adik perempuannya yang baru menginjak 18 tahun. Laki-laki berumur 27 tahun dan menjabat sebagai wakil CEO di perusahaan ayahnya, di usia mudanya dia sudah sesukses ini.

Namun sayang hari ini ia mengalami kecelakaan membuatnya tidak sadarkan diri dan harus ke rumah sakit. Alexander di antar ke rumah sakit oleh seorang gadis yang sempat mencuri perhatiannya.

Sesampainya ambulan di rumah sakit, para perawat dan dokter Carla berlari ke dalam dan segera membawa Alexander ke UGD. Sudah ada beberapa dokter dan perawat yang menunggu di sana dengan panik, namun kepanikan mereka mereda saat pasian sudah berada di tangan dokter Carla.

"Dokter Carla kami serahkan ini kepadamu, " Ucap dokter laki-laki kepada Carla.

Carla hanya mengangguk dan tersenyum, lalu segera masuk ke dalam ruang UGD dengan di ikuti oleh perawat laki-laki. Di dalam ia tidak sempat memakai jas putihnya, ia langsung melihat keadaan laki-laki itu menggunakan stetoskop.

Setelah merasa jantung dari laki-laki itu normal, ia segera mempercepat infus agar cairan di tubuh laki-laki itu tidak kurang namun mereka tidak menyangka jika laki-laki itu kehilangan cukup banyak darah meski sudah di tahan oleh kain di kepalanya.

"Cepat ambil 2 kantung darah sesuai golongan, dan juga bawa alat jahit, " Ujar dokter Carla langsung di laksanakan.

Para perawat ada yang mengambil kantung darah dan ada yang mengambil alat jahit, saat keduanya sudah sampai dokter Carla mulai mencopot infus dan di ganti dengan tranfusi darah.

Carla melakukan dengan telaten dan tulus makanya banyak yang menyukainya di rumah sakit, meski ia hanya dokter umum biasa tapi karena kepribadian dia yang baik banyak yang menyukainya.

"Baiklah, alat jahitnya mana? " Tanya Carla sambil membuka balutan kain di kepala Alex.

Lalu perawat memberikan alat jahit setelah itu, Carla mulai menjahit bagian kepala yang sobek. Ia melakukannya dengan hati-hati agar tidak terjadi kesalahan dan setelah selesai mereka semua merasa lega.

"Huh sudah selesai, untuk perawat laki-laki tolong ganti pakaiannya dan yang perempuan ikut aku keluar, terimakasih atas hari ini, " Ujar dokter Carla yang di angguki.

"Sama-sama dokter Carla, " Jawab mereka.

Lalu Carla dan yang lainnya keluar sisanya mengganti pakaian pasien menjadi pakaian rumah sakit. Saat keluar dari ruang UGD Carla di sambut dengan pertanyaan beruntun dari keluarga Alex yang sudah ia duga akan terjadi.

"Dokter, bagaimana keadaan putra saya? Tidak ada luka fatal kan? Dia tidak mengalami koma kan? Atau kaki dan tangannya ada yang patah kan? " Tanya Nesa ibu dari Alex.

Carla tersenyum mendengar pertanyaan beruntun dari Nesa, namun dengan sabar ia menjawab pertanyaan Nesa satu persatu agar wanita paru baya itu tidak khawatir kepada putranya lagi.

"Ibu yang tenang ya, pasien tidak mengalami luka fatal hanya sedikit sobekan di bagian kepala membuat pasien kehilangan cukup banyak darah, namun pasien sudah baik-baik saja hanya tinggal menunggu sadar dari pingsannya... Dan untuk keluarga tolong selesaikan biaya administrasi agar pasien dapat di pindahkan ke rawat inap, " Jelas dokter Carla dengan lembut.

Nesa yang mendengar itu merasa jauh lebih tenang, ia juga sudah mengurus administrasi Alex jadi hanya tinggal di pindahkan saja. Nesa juga datang hanya bersama adik Alex Scarlett, sedangkan Xavier belum pulang dan akan menyusul.

"Syukurlah, terimakasih dok, " Ucap Scarlett mewakili Nesa yang tengah menangis lega.

"Sama-sama, jika ada yang di butuhkan bisa panggil saya lewat tombol di samping ranjang pasien... Kalau gitu saya izin pamit, " Jawab dokter Carla dengan lembut.

Scarlett dan Nesa hanya mengangguk saja sambil tersenyum, lalu tidak lama kemudian beberapa perawat datang dan di susul keluarlah ranjang yang di tiduri Alex, Nesa dan Scarlett segera mengikuti perawat itu yang akan membawa Alex menuju ruang rawat inapnya.

Sedangkan Carla yang tengah menuju ke ruangannya, merasa lelah hari ini cukup banyak pasien yang harus di tanganinya. Bahkan jam 9 malam nanti ia harus mengecek pasien yang di bawahnya.

Carla memasuki ruangan nya dengan senyum lesu. Ia duduk di kursi kebesarannya dan meregangkan otot-otot tangannya yang terasa sangat pegal, hari ini ia akan kembali lembur.

"Huh, sungguh melelahkan menjadi seorang dokter! Namun tidak apa-apa aku merasa senang di sini, " Gumam Carla.

Lalu ia hendak istirahat sebentar namun tidak bisa karena ada dokter laki-laki yang masuk ke ruangannya membuat ia mengurungkan niatnya itu.

"Hey, bagaimana dengan pasien tadi Carl? " Tanya dokter laki-laki itu.

"Hey, Jordan apakah kamu tidak memiliki pekerjaan lain? Selain menanyakan pasien ku? " Bukan menjawab Carla justru balik bertanya.

"Aku ada operasi jam 9 nanti, karena sekarang baru pukul 8 mari perbanyak ke kantin aku lapar dan ku pastikan kamu juga belum makan bukan, " Ucap Jordan dan tepat sasaran.

"Baiklah, tapi kamu yang traktir, " Sahut Carla dengan cepat.

"Baik, aku traktir sudah ayo cepat, " Jawab Jordan dan langsung menarik tangan gadis itu keluar dari ruangannya.

*************

Sedangkan di lain tempat, Alex baru saja tersadar dari pingsannya dan langsung terkena omelan Nesa, ia hanya bisa diam mendengar omelan dari wanita itu tidak mungkin juga jika ia menjawab yang ada omelan nya akan semakin panjang.

"Kan sudah mommy bilang kalau bawa mobil hati-hati, kenapa sih tidak bisa dengerin? " Tanya Nesa lelah.

"Aku bawa mobil santai mom, cuma aku tidak lihat ke depan ada mobil yang melawan arah dan melaju kencang, " Jawab Alex membela diri.

Nesa hanya menghela napas menerima jawaban dari putra sulungnya, sedangkan Xavier yang sedari tadi hanya mendengarkan omelan Nesa menggeleng dengan jawaban yang di berikan Alex.

"Intinya, kamu harus lebih hati-hati lagi setelah ini agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi, " Nasihat Xavier.

"Ya dad, " Sahut Alex.

Mereka terdiam, Scarlett yang khawatir dengan Alex menghampiri laki-laki itu dan langsung memeluk laki-laki itu dan di balas pelukan tak kalah eratnya dari Alex.

"Kak, apa kaka benar-benar baik-baik saja? " Tanya Scarlett khawatir.

"Kaka tidak apa-apa, hanya terluka sedikit kamu tidak usah khawatir, " Jawab Alex dengan lembut sambil mengelus pucuk kepala gadis itu.

Scarlett tidak mau melepaskan pelukannya dan Alex pun tidak keberatan jika gadis itu memeluknya dengan waktu yang lama. Nesa dan Xavier yang melihat itu tersenyum, mereka bersyukur memiliki anak yang saling menyayangi.

Di mana saudara kembar Alex? Zergan? Laki-laki itu tengah melanjutkan studinya di luar negeri, Zergan putra kedua Xavier tidak mau melanjutkan perusahaannya, ia memilih untuk melanjutkan studinya di bidang masak.

Ia memilih untuk membuat restoran kecil-kecilan diluar negeri, sambil melanjutkan studinya. Laki-laki tampan nan tegas namun lebih ceria dari Alex sudah di beri tahu jika Alex mengalami kecelakaan.

"Dad, kamu tidak mengabari anak itu bukan? " Tanya Alex setelah pelukannya dengan Scarlett terlepas.

"Aku mengabarinya kenapa? " Jawab Xavier malas.

"Cih kenapa kamu harus mengabari ank itu! " Sahut Alex dengan kesal.

"Apa kaka tidak merindukan kaka Zergan? " Tanya Scarlett.

"Aku rindu, hanya saja dia menyebalkan, " Jawab Alex dengan lembut.

Nesa yang melihat itu menggeleng lalu menghampiri putra sulungnya dan membantu untuk merebahkan diri di kasur, sudah waktunya tidur Scarlett juga harus pulang karena besok gadis itu masih harus sekolah.

"Tidurlah, nanti daddy yang menemanimu, mommy harus mengajak adikmu pulang, " Ujar Nesa.

"Sebaiknya aku sendiri saja mom, toh besok daddy juga harus kerja, " Sahut Alex Tidak setuju.

"Biarkan saja anak itu sendiri, toh dia sudah besar... Ayok Scarlett, " Ujar Xavier sambil berdiri dan mengajak putrinya untuk pulang.

"Aku pulang dulu kak, sampai jumpa, " Ucap Scarlett dan di angguki oleh Alex.

"Mommy pulang ya sayang, jangan macam-macam besok pagi mommy ke sini lagi, " Ucap Nesa membenarkan selimut Alex, Alex hanya mengangguk saja laku memejamkan mata kala mendapatkan kecupan singkat di dahinya yang di perban.

Nesa keluar untuk menyusul suami dan putrinya, dan tinggallah Alex sendiri. Alex kembali membuka matanya ia menatap langit-langit dengan datar lalu ia kembali memejamkan mata untuk tidur, hanya saja ia masih memikirkan siapa gadis yang sudah menolongnya tadi.

BAB 3

pagi hari sudah kembali menyapa, Nesa sudah bersiap untuk menuju rumah sakit... selagi menunggu suami dan anak bungsunya selesai sarapan dan berangkat ia baru akan berangkat menuju rumah sakit untuk menjaga anak sulungnya.

"sayang, nanti kamu mau bareng aku aja atau mau di antar supir? " tanya Xavier di sela-sela sarapannya.

"aku bareng kamu aja, supir nanti nganter Scarlett jalurnya beda, " jawab Nesa sambil tersenyum.

"baiklah, " jawab Xavier.

lalu mereka segera bergegas untuk menghabiskan sarapan mereka, setelah selesai Scarlett lebih dulu berangkat untuk sekolah sedangkan Xavier dan Nesa berangkat bersama menuju rumah sakit terlebih dahulu baru Xavier berangkat ke perusahaan.

tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mereka berangkat, Xavier dan Nesa sudah berada di depan pintu rumah sakit Nesa segera masuk ke dalam rumah sakit sedangkan Xavier pergi meninggalkan Nesa sendiri, ia tidak bisa menjenguk putra sulungnya karena akan ada rapat mungkin saat pulang nanti baru ia akan mampir.

Nesa masuk ke dalam ruangan di mana Alex putra sulungnya di rawat. saat masuk yang ia lihat adalah Alex yang masih tertidur pulas di atas ranjang dan nakas juga belum terisi dengan makanan untuk sarapan.

Nesa menaruh buah di atas nakas yang sempat ia beli sebelum sampai di rumah sakit lalu membenarkan tata letak selimut Alex. tidak lama kemudian terdengar suara pintu terbuka dan terpampang lah dokter dan juga perawat yang membawa troli makanan untuk pasien.

"selamat pagi, maaf nyonya saya mau periksa pasian terlebih dahulu baru di beri sarapan, " izin Carla dokter yang bertanggung jawab atas keselamatan Alex.

Nesa tersenyum mendapati dokter muda nan cantik serta sopan di hadapannya, ia mempersilahkan wanita itu untuk memeriksa keadaan putranya. saat Carla hendak memeriksa Alex. Nesa meminta izin untuk keluar bersama perawat yang membawa sarapan dan meminta tolong untuk menjaga Alex sebentar.

"dokter, maaf saya izin pergi ke kantin yah tolong jaga anak saya sebentar apa bisa? " izin Nesa tidak enak.

"ah tidak apa-apa, " jawab Carla sopan.

lalu Nesa segera meninggalkan ruang rawat dan segera menuju kantin rumah sakit. sedangkan Carla mulai memeriksa keadaan Alex, sungguh sampai sekarang ia masih saja terpesona dengan ketampanan Alex meski wajahnya terdapat luka luka namun tidak mengurangi ketampanannya.

selesai memeriksa Alex, Carla bukannya pergi ia malah memilih untuk menatap wajah Alex yang terlelap cukup lama. Alex yang merasa ada orang yang terus menatapnya membuka matanya perlahan-lahan dan pertama kali yang ia lihat adalah seorang dokter cantik yang menatapnya tanpa kedip.

"apakah sudah puas menatap wajah saya nona? " tanya Alex datar khas orang bangun tidur.

"eh, " Carla gelagapan karena tertangkap basah sedang menatap wajah pasiennya sendiri tanpa berkedip.

"maaf, " hanya itu yang dapat Carla katakan ia berkata sambil menunduk.

Alex yang melihat itu tersenyum, hal yang sangat langka yang terjadi kepada Alex selama ini laki-laki itu jarang sekali tersenyum bahkan ketika berkumpul bersama kedua orang tuanya atau keluarganya kecuali adik bungsunya.

"kau wanita yang semalam menolong ku bukan? " tanya Alex mengalihkan pembicaraan.

"oh iya benar, " jawab Carla masih merasa malu.

"terimakasih, " ucap Alex sambil tersenyum.

Carla yang melihat Alex tersenyum manis kepada nya semakin salah tingkah, wajah Alex yang sudah tampan semakin tampan saat laki-laki itu tersenyum. namun dengan cepat Carla tersadar dan mengangguk terlebih ia sudah memiliki tunangan meski ia tidak mencintai tunangannya itu.

"iya sama-sama, " jawab Carla.

saat Alex tengah tersenyum tanpa mereka sadari Nesa sudah berdiri di ambang pintu sambil tersenyum melihat tingkah putra sulungnya yang bahkan belum pernah ia lihat. Nesa berjalan masuk dan di sadari oleh kedua orang tersebut membuat Carla segera mengundurkan diri dan tidak lupa mengingatkan Alex untuk meminum obat sehabis sarapan.

"kalau begitu saya undur diri, dan jangan lupa di minum obatnya setelah makan, " ucap Carla dan segera menghilang dari ruangan itu.

"ekehmm, anak mommy tumben banget senyum seperti itu? " goda Nesa setelah memastikan jika Carla sudah tidak ada di ruangan itu.

"apa sih mom? aku lapar bisakah kau suapi aku? " sahut Alex dan mengalihkan pembicaraan.

"baiklah-baiklah sini biar mommy menyuapi mu, " ucap Nesa dan mengambil semangkuk bubur serta sayur bening.

selama menyuapi entah membayangkan apa wajah Alex berubah menjadi merah hal itu di ketahui oleh Nesa namun Nesa hanya diam saja sambil terus menyuapi Alex yang seperti bayi sekarang.

sedangkan di lain tempat dan waktu bersamaan Carla memasuki ruangannya dengan wajah memerah, ia benar-benar malu saat tertangkap basah tengah menatap Alex dan juga di senyumi oleh laki-laki itu secara langsung.

"astaga apakah dia benar-benar manusia? mengapa ada manusia setampan dia, " ucapnya memekik kegirangan.

saat tengah malu seperti itu, salah satu dokter di rumah sakit itu yang tidak lain adalah teman dekat Carla menghampiri wanita itu yang tengah jingkrak-jingkrak tidak jelas membuat wanita itu kebingungan sendiri.

"heyy ada apa? kenapa kau seperti cacing kepanasan? " tanya wanita itu yang tidak lain adalah Imelda.

"hey Imelda, asal kau tahu pasien semalam yang aku bawa benar-benar tampan, " jawab Carla sambil membayangkan wajah tampan milik Alex.

Imelda memutar bola matanya malas, sungguh ia kira kenapa ternyata hanya karena laki-laki tampan saja. padahal wanita itu sudah memiliki tunangan dan tidak kalah tampan terlebih tunangan nya itu dulu pernah ia sukai hanya saja dulu sebelum cinta Carla di tolak oleh laki-laki itu dan di buat ilfil tapi tidak menyangka ia malah di jodohkan oleh laki-laki itu.

"hey ingat kau sudah memiliki tunangan, " celetuk Imelda membuat angan-angan Carla hilang dan kembali ke kenyataan.

"ya aku tahu, hanya saja aku tidak menyukainya kau tahu itu kan? " ucap Carla lesu.

"aku tahu, tapi apa kau yakin sudah tidak ada perasaan apapun kepadanya? dulu kau sungguh tergila-gila olehnya bukan? "

"ya tapi itu dulu, sekarang aku tidak menyukainya dan semakin ilfil terlebih sikap dia sekarang sungguh menjijikkan sering berganti-ganti pasangan, "

"sabar saja, mungkin saja nanti dia bukan jodoh mu hahah, "

"hahaha semoga saja, "

mereka bercanda tawa hanya karena hal sepele, karena terlalu asik bercanda mereka sampai melupakan tugas mereka masing-masing. saat di hampiri oleh perawat jika mereka masih ada jadwal mereka baru memisahkan diri dan kembali ke tugas mereka masing-masing.

Carla kembali fokus sambil melihat daftar nama-nama yang chek up dan harus ia periksa hari ini. saat sedang fokus handphonenya tiba-tiba saja berbunyi membuat fokus Carla teralihkan ke arah bunyinya handphone.

Carla melihat siapa yang menelepon dan ia tidak ada niatan untuk mengangkat telepon itu, ia memilih untuk kembali fokus menatap daftar nama dan mencoba untuk mengabaikan handphonenya yang terus berbunyi.

1 sampai 3 panggilan di abaikan oleh Carla hingga panggilan ke 5 baru ia angkat karena ia benar-benar risih dengan suara handphone yang terus berbunyi, dengan setengah hati ia mengangkat telepon itu.

"halo ada apa kak josua? " ucap Carla to the point.

..."nanti malam ada jadwal makan malam, jangan sampai lupa, " sahut orang yang bernama josua alias tunangan Carla. ...

"ya aku tahu, "

"oh dan ya aku akan mengajak kekasihku, "

"ya terserah kau saja aku tidak peduli, "

tut...

Carla langsung mematikan sambungan telepon, ia sungguh muak sekarang dengan josua entah apa yang membuatnya dulu jatuh hati kepada laki-laki bajingan seperti josua. tidak ada nilai lebih dari laki-laki itu selain wajah tampannya sisanya sungguh membuat Carla jijik melihatnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!