NovelToon NovelToon

SISTEM ABYSS OF DARKNESS

pembantaian

" tiiii... daakkkkk rakaaaaaaa" teriak seorang anak berumur 16 tahun melihat kakaknya tertembak oleh sebuah peluru yang di tembakan oleh seorang dengan baju hitam yang kelihatan cuma matanya.

Sedangkan kondisi disekitar sangat membuat ketakutan karena ada dua mayat pembantu di sekitar anak itu, kondisi sekitar berantakan seperti kapal pecah.

" sean cepat kaburr, serta cari bantuan, dan kakak minta maaf pada papa dan mama karena ha... ha" karena tak kuat lagi menahan rasa sakit didada akibat tertembak, dan akhirnya meninggal.

Sean melihat kakaknya tak bernyawa menangis sekencang kencangnya, sedangkan sang pembunuh hanya melihat adegan kakak beradik hanya bermuka datar.

Sean yang sedang menangis sampai darah keluar dari kedua matanya dan aura hitam pekat keluar dari tubuh, pembunuh yang melihat itu lantas terkejut atas keanehan yang terjadi di depan matanya.

" kau... akan aku bunuh karena kau membunuh kakakku" penampilan sean sangat mengerikan, pupil mata berubah menjadi merah pekat sedangkan warna putih di mata menjadi hitam, kedua ujung mata terdapat warna merah darah, tangan diselimutin oleh aura hitam pekat.

Pembunuh langsung menodongkan pistol akan tetapi belum sempat menarik pelatuk, kepalanya sudah lepas dari tubuhnya karena sean mengunakan tangannya untuk memenggal kepala pembunuh.

tanpa tahu sebab dia mati kenapa, padahal di sering melakukan pembunuhan yang lebih berbahaya dari ini tapi kenapa saat melakukan misi yang sangat mudah menurutnya harus mati disini, memikirkan sebanyak apapun dia tidak tahu kenapa, sang pembunuh sangat menyesal karena menerima misi ini dari sang ketua, kini mati dengan rasa tak terima atas kematiannya seperti ini.

Setelah membunuh sean pergi ke tempat kakaknya sedangkan wujudnya mulai kembali keadaan semula, sean memengang kepala karena merasa kepalanya pusing .

[Ding.]

[Sistem KEKUASA telah terhubung dengan ...]

[Memulai memindai tubuh... ada keanehan... selesai.]

[ sistem akan tidur untuk sementara.]

Terdengar suara sebelum sean tak sadarkan diri.

Di sebuah rumah sakit

Di ruangan vvip terdapat seorang remaja dan orang tua dari remaja itu.

"Pa... kenapa musibah ini terjadi kepada keluarga kita?... hiks... hiks... hiks, anak kita raka meninggal dan sean sekarang di rawat karena koma."

"Tenang ma..., kita doa saja kesembuhan sean." sang istri cuma menangis saja karena musibah yang menimpah keluarganya, tak lama terbuka pintu ruangan yang memperlihatkan tiga orang, satu perempuan dan dua laki laki, lantas melihat ke arah pintu.

" ma..., maafkan kami karena tidak bisa menolong mas raka hiks.." ucap perempuan itu dengan muka yang sangat sedih.

"Sini sama mama." Ucap mamanya sean yang tak lain silvia, mereka pun berpelukan dalam waktu yang sangat lama.

"Jadi kedatangan kami menjelaskan kasus kapten raka." ujar riki.

" coba jelaskan semua tentang kasus ini?..." ujar andra yang merupakan orang tua sean, istrinya bernama silvia.

"Sebelum menjelaskan, riko minta untuk menonaktifkan telepon dulu karena ini rahasia" ujar riko, sedangkan riki dan rose memeriksa ruangan setelah di rasa gak ada hal hal yang mencurigakan.

"Jadi gini pembunuh merupakan seorang pembunuh yang merupakan anak buah MAFIA SKULL yang berada di urutan 3, idetitas pembunuh adalah "black" karena memakai baju warna hitam sebagai ciri khas, akan tetapi black terbunuh dan kita tak tahu siapa pelakunya dan kemukinan ada orang lain di sana, jika raka yang membunuh black maka itu sama sekali tak mukin karena posisi raka dan pembunuh sejauh 10 meter dan kalau membunuh mengunakan sejata tajam itu tidak mukin karena tak ditemukan sejata tajam di tkp, dua mayat pembantu di temukan sejauh 13 meter dan 8 meter dari raka, penjaga di bunuh di pos jaga, dan sean berada didekat tubuh raka." Ujar riko menjelaskan panjang lebar.

" jadi menurut kalian ada orang lain pada saat kejadian?"

"Betul, dan kami meriksa para saksi yang merupakan tetangga, mereka menjelaskan cuma mendengar suara tembakan saja dan mereka menelepon polisi, seakan akan kasus ini merupakan misteri." Semua orang yang ada di ruangan menjadi diam.

Di keesokan hari

Pintu ruangan terbuka dan memperlihatkan berapa remaja dengan baju putih abu abu.

"Tante, kami datang membawa buah buahan." Ucap salah satu dari mereka.

Tersenyum silvia melihat teman anaknya dan pacar anaknya.

" silahkan kalian duduk dulu."

" iya tan." Mereka pun duduk di sofa diruangan itu.

" tante, om andra kemana tan."

"Lagi mengurus pemakaman raka."

"Tante, kami turut berduka cita atas musibah yang menimpah keluarga tante."

"Iya makasih"

"Woi, lo makan aja gak tahu kalau suasana lagi sedih." Ucap alex melihat seno asik makan saja.

"Masalah perut itu nomor satu." Ucap seno dengan santai.

" gue heran kenapa dalam kelompok kita ada lo, kalau ditanya pasti Enya banyak, terus kalau ngomong suka gak nyambung." Ucap adit.

" sirik aja lo jadi orang."

" bun gimana kabar ayang sean" ucap raisa dengan lembut.

"Uuueekk, enek gue lihat kelakuan lo sama sean."

"Diam aja lo gak usah ikut campur ini masalah gue sama calon mertua, jadi gimana bun."

"Sean koma." Silvia dengan mimik sedih, teman sean yang mendengar itu langsung diam dan berdiri menuju bansal tempat sean berbaring.

"He.. bro ayo dong bangun." Ucap adit.

"Iya, biar kita bisa kumpul kumpul lagi" alex.

"Masa ayang tegak si sama raisa." Ujar raisa dengan sedih.

"Iya, kasian om andra dan tante silvia" jenny.

"Gak asik lo, kami tahu apa masalahnya yang menimpah keluarga mu tapi masa lo tidur si?" Rangga, mereka merasa sedih karena salah satu dari mereka mendapatkan musibah, silvia yang melihat itu tanpa disadarin menetes air mata.

" bro sean jangan bangunnya." Ujar seno sambil makan snak dan duduk di kursi di samping sean.

"???" Mereka semua setelah mendengar ucapan seno, langsung melihat seno.

"Lo gimana si sen?... teman lagi koma lo suruh jangan bangun, jahat lo sama kawan sendiri" ucap adit di iyakan oleh yang lain.

"Soalnya kalau sean bangun dan tahu bahwa figure goku yang langka yang gue pinjam dari sean itu hilang." Ujar seno dengan pelan.

"Figure yang mana?" Ucap rangga.

"Itu kalau di alirkan listrik rambutnya bisa nyala." Jawaban seno.

" senoooo, lo apain figure gue yang gue dapatkan dengan susah payah dan menunggu selama tiga tahun untuk mendapatkanya!" Terdengar suara dari tempat sean terbaring, setelah di lihat ternyata sean telah sadar.

Lantas mereka yang diruangan langsung terkejut bahagia, silvia langung menekan tombol di samping tempat sean terbaring.

Setelah di periksa sean dinyatakan sudah membaik tapi untuk periksa lebih lanjut maka sean di diminta untu di rawat sampai besok.

"Seno jelaskan tentang figure gue?"

"Tenang figure lo masih aman, tadi gue cuma tes aja soalnya lo sangat sensitif kalau masalah figure itu jadi gue tes apakah lo bangun apa gak." Jelas seno.

"Untung aja baik baik saja." Ucap sean, tak lama air mata keluar dari mata setelah mengingat tentang isiden yang menewaskan sang kakak."

" kamu kenapa sayang?" Ujar silvia melijat anaknya menangis.

"Ma kak raka... meninggal!." Jawab seang sambil menangis.

"Iya.., mama dan papa sudah tahu dan sekarang papa sedang mengurus pemakaman kak raka." Ucap silvia sambil memeluk sang anak, dan menangis.

Setelah menenangkan diri sean pun istirahat, sedangkan teman temannya pada pulang ke rumah masing masing karena hari menjelang malam.

Di malam hari di ruangan tempat sean di rawat.

Sean terbangun karena lelah tiduran, saat sedang diam muncul layar hologram.

[ halo host, selamat telah bangun.]

"Kamu siapa." Sean terkejut melihat layar di depan mata, untung keadaan ruangan cuma ada sean sedangkan silvia sedang pergi.

[Perkenalkan saya sistem abyss of darkness.]

"Jelaskan tentang dirimu" ujar sean, karena pernah membaca sebuah novel dia mengetahui sedikit tentang sistem.

[Saya abyss of darkness merupakan sistem yang tercipta dari rasa keinginan manusia, dan saya akan mengirimkan data ke pikiran host, karena saya malas menjelaskannya.]

Rasa sakit menyeramg kepala sean tapi cuma sebentar.

"Status." Ucap sean setelah semua data membanjirin otaknya.

[ nama pengguna: sean leonard.]

[Jenis kelamin: pria]

[Status: pemilik sistem abyss of darkness.]

[Power : 20(disegel)]

[Mental: 20.]

[Kepintaran: 15.]

[Keahlian: -]

[Poin sistem:-]

[Level sistem:1 ( 0/100)]

[Saldo sistem:-]

[Kekayaan: 0( miskin)]

[Toko]

[Penyimpanan]

Rencana memasuki dunia bawah

[ nama pengguna: sean leonard.]

[Jenis kelamin: pria]

[Status: pemilik sistem abyss of darkness.]

[Power : 20(disegel)]

[Mental: 20.]

[Kepintaran: 15.]

[Keahlian: -]

[Poin sistem:-]

[Level sistem:1 ( 0/100)]

[Saldo sistem:-]

[Kekayaan: 0,( miskin)]

[Toko]

[Penyimpanan:-]

Aturan sistem:

poin sistem bisa ditukarkan menjadi poin kemampuan 100:1, saldo sistem 10:1, kekayaan 1:$1.

Poin sistem bisa di dapatkan dengan menjalakan misi dari sistem, rasa benci:1,rasa amarah:2, dan takut:2 yang di tunjukan ke pada host.

Item terbagi menjadi tingkat dasar, tingkat menengah, tingkat atas.

Misi muncul secara acak dan tetap, tingkat misi menjadi tingkat dasar, tingkat menengah, tingkat atas.

Hukuman acak sesuai tingkat kesulitan misi.

Tiga hari setelah mendapatkan sistem.

Keluarga sean telah pindah dari rumah sebelumnya karena jika disitu akan membuat mama silvia murung dan sedih, dan juga keadaan rumah sedang berantakan.

Sean yang tidur terbangun oleh suara alarm yang dia setel.

Tringg tringgg tringgg

Setelah mematikan alarm, sean pergi menunju kamar mandi yang ada di dalam kamar, setelah mandi dan memakai baju sekolah karena hari ini dia masuk sekolah.

"Kai, tampilkan status serta misi untuk hari ini"

[ nama pengguna: sean leonard.]

[Jenis kelamin: pria]

[Status: pemilik sistem abyss of darkness.]

[Power : 20(disegel)]

[Mental: 20.]

[Kepintaran: 15.]

[Keahlian: -]

[Poin sistem:60]

[Level sistem:1 ( 0/100)]

[Saldo sistem:-]

[Kekayaan: 0,( miskin)]

[Toko]

[Penyimpanan.]

[Misi harian:]

[Push up: 100X

Lari: 1km

Imbalan: 30 poin

Hukuman: mules selama 1 jam]

"Yang benar saja hukumnya."

[Jika host tidak menyelesaikan misi, maka host akan dihukum seperti hari pertama.]

"Bisa di kurangin misinya kai?" Ujar sean dalam pikiran, karena dia tahu gimana rasanya hukuman dari sistem, yang tidak bisa dia bangun selama satu hari.

[Jika host ingin di kurangin maka, misi berikutnya akan di hilangkan selama tiga hari dan hukuman tetap berlaku.]

"Baik, akan aku lakukan dasar sistem laknat." Ucap sean dengan kesal

[Jika host menghina sistem, akan di kenakan hukuman.]

"Ok.. oke"

" kai aku ingin membalaskan dendam kepada organisasi yang membunuh kak raka." Sean dengan wajah dingin dengan hawa membunuh dan melihat dirinya di cermin.

[Jadilah kuat.]

"Benar dengan kuat aku bisa membalaskan dendam, karena dunia ini yang kuat yang berkuasa, hukum cuma dipandang enteng oleh orang yang berkuasa, nyawa tidak berharga di hadapan orang berkuasa, selama berkuasaan maka hukum cuma jadi manainan, angkara murka telah berakar di hidup manusia"

"kai langkah pertama apa yang harus aku ambil."

[Itu terserah host, sistem cuma membantu host menjadi kuat.]

"Musuh ku ada di dunia hitam/bawah, yaitu dunia mafia, organisasi hitam dan sisi lain dari dunia, kalau pada umumnya di dunia ini memiliki hukum yang mengantur tatanan dunia tapi bawah tanah merupakan sisi lain dari dunia dimana yang kuat berkuasaa."sean berfikir.

"Jadi kalau mau membalas dendam berarti harus berhubungan dengan dunia bawah, tapi mafia tanpa uang dan kekuatan itu hal mustahil!"

"Jadi tujuan utama adalah mencari uang, sedangkan 1poin sistem:$1, dan kalau minta ke papa bisa curiga papa, jadi yang paling aman cuma mengandalkan sistem."

"Kai apa ditoko sistem memiliki keahlian pialang saham?"

[Ada, tingkat dasar 100 saldo sistem, menengah 300 saldo sistem, atas 500 saldo sistem.]

"Apa ada cara biar cepat mendapatkan poin sistem?" Sean karena sadar akan susah mencari poin sistem.

[Ada, pertama level sistem dapat meningkatkan pendapatan dan unlock berapa fungsi, dan kedua perasaan orang.]

"Baik rencana sudah dibuat, dunia bawah aku datang." Sean tersenyum bagaikan iblis memikirkan tentang rencana yang ada dipikiranya.

Di suatu tempat tidak diketahui

Dimana ada seorang seperti pemuda dengan serba putih dalam kondisi di rantai, disekeliling pemuda ada tujuh pilar, di pilar pilar terdapat rantai yang menghubungkan satu pilar dengan pilar lainya membentu segi tujuh, dan masing masing pilar terdapat tujuh rantai yang terhubung ketubuh pemuda.

Datang seorang pemuda mirip dengan pemuda yang di rantai, pemuda dengan serba hitam dan tersenyum kepada pemuda yang memakai baju putih.

"Putih, dia telah memilih jalan yang aku inginkan" hitam dengan bangga

"Jangan bangga hitam, dia akan kembali kejalan yang lurus." Putih dengan sedikit marah.

"Haha... hahaha.. kau membuatku tertawa putih, kalu tidakkah melihat manusia hanya sedikit manusia yang bertahan dijalan yang kamu pilih, mereka memilih jalan yang aku pilih, padahal kita itu satu." Hitam tertawa melihat wajah putih.

"Kita berbeda ingat itu hitam! Kau mewakilin seluruh kejahatan dan aku mewakilin kebaikan." Putih menbatah atas perkataan hitam.

"Terima saja takdir kalau kita itu sama, jangan lupa kalau tidak ada aku maka tidak ada kamu, jalankan peran yang sudah di takdirkan, termasuk benda aneh itu yang tidak tahu datang dari mana. Sudah kita sampai sini perbicaraan kita putih." Hitam geleng geleng kepala melihat tingkah putih, si hitam menghilang menjadi asap.

Sean keluar dari kamar menuju lantai bawah, menemui kedua orang tuanya di ruang makan, seperti biasa mereka makan pagi tapi kini tanpa anak pertama yaitu raka,

Selesai makan

"Pa, nanti antarkan sean sampai simpang tiga, soalnya sean mau jalan kaki." Ucap sean.

"Baik, nanti pas kamu pulang sekolah kita pergi ke makam kak raka." Jawab andra.

"Ok papa, soalnya sean belum ke makan kak raka"

"Kalau sudah, kita berangkat"

"Hati hati kalau nyebrang lihat kanan kiri." Silvia

" siapp ibu negara, pesan akan diingat." Jawab sean berdiri sambil hormat kepada mama silvia.

"Ada ada saja kamu, sana pada berangkat nanti telat lagi." Tersenyum tipis melihat kelakuan anaknya, sean yang melihat itu bahagia karena semenjak kematian sang kakak, sang bunda jarang tersenyum.

"Baik, tugas siap dilaksanakan." sean pamit kepada bundanya, silvia mengantarkan suami dan anaknya sampai depan pintu, silvia cuma diam melihat kepergian suami serta anaknya, coba saja kejadian itu tidak terjadi pasti keluarga kami adalah keluarga bahagia pikir silvia, tapi kita tidak tahu jalan cerita yang tuhan buat kedepannya untuk kita.

Didalam mobil

"Pa, jangan pikirkan tentang kak raka terus, nanti papa sakit dan bunda akan sedih." Sean yamg melihat papa andra.

"Ok terima kasih sean, papa boleh dengar cerita lengkap tetang insiden yang mengakibatkan kematian kakak mu." Andra mengalihkan pembicaraan.

"Boleh pa." Dan sean mulai meceritakan kejadian.

flashback

Sean yang sedang menonton tv merasa lapar, pergi ke dapur untuk mengambil cemilan tapi saat akan membuka lemari penyimpanan di kejutkan oleh suara tembakan yang berasal dari ruang tamu dan pergi untuk melihat apa yang terjadi, dan melihat sang kakak beradu tembak dengan seorang yang memakai baju serba hitam dari balik dinding.

"Black kau akan mati!"

"Raka kau yang akan mati karena mengangu organisasi kami."

" itu karena kalian melangar hukum." Saat raka akan menembakkan peluru tapi peluru tidak keluar karena habis.

Melihat kesempatan black langsung akan menembak raka tapi langsung tidak jadi karena merasa ada sesuatu yang mengarah kepadanya dan langsung di tembak.

BERSAMBUNG...

*

*

*

Takdir merupakah hal yang kita tak tahu kecuali tuhan saja, jadilah pemeran dengan sebaik mukin, karena kita tak tahu jalan cerita yang di siapkan tuhan untuk kita.

misi acak pertama

Dan setelah di lihat ternyata adalah pan untuk masak yang mengarah kepadanya setelah di tembak dua kali dan hasilnya pan berlubang dua.

" keluar kamu!" Black dengan marah sambil menembak ke arah sean.

Dor.. dorr

"Di suruh keluar tapi di tembak ya mati lah gue dasar bodoh untung gue gak keluar, gue heran kenapa perumahan lumayan mahal tapi keamananya buruk. dan untungnya gue di dapur coba di ruang tamu bisa bisa kaya mbak ina, dan kenapa itu pan gak kuat kaya di game di tembak yang ada pelurunya yang mental." pikir sean sambil melihat mayat pembantu yang berkerja dirumahnya.

Saat sedang asik menembak tak sadar jika peluru habis.

"Sial, segala peluru pakai habis." Ujar black dengan kesal.

Dor.. dor.., raka yang telah selesai mengisi peluru.

"Sean cepat kesini." Teriak raka.

"Baik."sean lari dengan sekuat tenaga menuju tempat raka. Posisi raka di dekat tangga dimana ada satu sofa, posisi pembunuh ruang tv.

Black yang melihat itu tak tinggal diam mencari barang yang ada didekatnya dan melihat pan segera mengambil pan itu dan di lemparkan ke arah sean yang sedang lari menuju raka, pan mengenai kepala sean, sean yang merasa ada yang mengenai kepalanya langsung jatuh.

Tak lama sean terbangun dan melihat sang kakak tertembak di dada serta tubuh sang pembunuh tanpa kepala, dan membuat merinding, dan mencari benda yang mengenai kepalanya tapi tidak ada, sean yang melihat mayat pembantu dan mayat raka, serta pembunuh merasa mual, dan akhirnya menuju tubuh raka yang tergeletak dilantai tanpa nyawa.

"Kak raka hiks... hiks.., adu kenapa kepala pusing banget." Ujar sean sambilmenangis dan berjalan ke arah tubuh raka sambil memenggang kepalanya.

Sean menceritakan kejadian saat panyerangan yang terjadi berapa hati yang lalu walaupun ada sedikit kebohongan.

Tak terasa telah sampai di simpang empat yang di inginkan oleh sean.

"Pa.. stop, dan sampai, kalau begitu sean turun." sean pamit ke pada papa andra.

"Yakin turun disini, masih jauh loh dari sekolahan kamu." Andra kasihan melihat anaknya turun disini.

"Yakin pa..., kalau begitu sean pergi dulu." Sean keluar dari mobil dan lari kearah kanan menuju tempat dia sekolah.

Di dalam mobil setelah sean keluar dari mobil. Andra mengambil telepon di kantong celananya, menghunbungi rose.

"Rose, papa ingin bicara dengan kamu, riki dan riko di kantor papa soal kematian raka, tadi sean cerita tentang kejadian itu." Andra berbicara dengan rose melalui telepon.

"Ok papa, kalau begitu rose kabarin ke riki dan riko." Jawab rose di balik telepon.

"Bagaimana kabar satya?"

"Lagi main ini sama rose."

"Kalau begitu, papa matikan telepon."

"Baik, pa"

Setelah menyelesaikan telepon dengan rose, melajukan mobil menuju kantornya.

Raka yang sedang berlari di kejutkan dengan layar sistem dengan tampilan misi.

[Misi]

[Tingkat: dasar]

[Waktu:10menit]

[Selamatkan orang tertabrak.]

[Imbalan:

exp 25

Uang $100.]

[Hukuman menolak: tidak ada.]

[Hukuman tidak menyelasaikan: tidak ada]

[Menerima/menolak]

"Tumben hukuman gak ada, harian saja ada hukuman, baiklah lakukan misi lumayan hadiahnya." Sean yang melihat misi sambil menerima atau tidak, dan akhirnya menerima misi itu.

Sean melihat sekeliling tidak melihat korban tertabrak.

"Kai dimana korban tabrakan?"

[Sistem cuman mengasih misi, bukan mengasih pentunjuk untuk misi tingkat dasar. Dan waktu misi masih 10 menit]

"Bisa bisa telat masuk sekolah ini, baiklah tunggu 5 menit lagi kalau tidak ada berati tinggalkan saja, kan gak ada hukumannya."

Saat sedang mikir, sean melihat seorang wanita nyebrang dan dari arah jauh ada truk-kun yang sedang melaju sambil menbunyikan klason.

Wanita yang melihat itu hanya diam dan teriak histeris melihat truk yang melaju ke arahnya.

"Ini wanita, bukanya menghindar malah diam saja dan teriak gak jelas." Ucapan kesel dalam hati sean, mau tidak mau sean berlari menuju wanita yang diam saja sambil teriak gak jelas.

Sean yang telah dekat dengan wanita itu segera mendorong wanita itu menuju tempat panjalan kaki, setelah mendorong wanita itu belum sempat menyelamatkan diri sendiri malah jadi korbanya dan mental sejauh 3 meter sedangkan truk-kun membanting setir ke arah kanan dan menuju sebuah toko yang belum buka dan untungnya tak ada korban selain sean.

" baru dapat misi acak, he malah kena musibah, ini mah bukan misi tingkat dasar tapi tingkat tinggi soalnya nyawa taruhan, wanita itu lagi kenapa malah teriak dan diam saja gak menghindar saja, apa gue mati kaya novel dan anime dan sejenisnya yang gue sering lihat dimana pemeran utamanya mati gara gara truk-kun, tramigrasi ke dunia lain dimana ada monster dan harem, kalau iya gak papa sih, belum ada seminggu dapat sistem malah mati." Sean berbica dalam hati tentang kejadian yang baru ia alami, sean yang terbaring mulai hilang kesadaran, sebelum kehilangan kesadaran sepanuhnya, dia melihat wanita yang dia selamatkan memanggil orang, orang yang mendengar itu langsung berkumpul mengelilingin sean.

"Tolong... tolong.." teriakan wanita itu melihat sean yang tergeletak.

" minta tolong kenapa mbak?" Orang pertama.

"Iya mbak." Orang kedua teman orang pertama.

"Minta tolong panggilkan ambulace." Jawab wanita itu dengan cemas.

" untuk siapa mbak?" Orang pertama.

" untuk korban ini."wanita sambil menunjuk ke arah sean.

"Mbak siapanya?" Orang pertama.

"Mas dari pada tanya terus mendingan cepat telepon ambulace!" Ucap wanita itu dengan agak keras karena kesal mendengar pertanyaan terus.

"Ok sabar mbak saya teleponkan dulu, maaf teman saya ini " Orang 2.

" mbak kenapa ditolong?, menurut yang sering saya tonton anime, maka korban truk-kun akan pergi ke dunia lain dimana ada harem." Orang ketiga.

" kabur ada wibu elite." Orang keempat sambil menjauh.

"Mas ini dunia nyata bukan dunia anime!" Kata orang kelima.

"Hormat kepada senior." Orang keenam di ikutin orang tujuh sampai duabelas hormat ke orang ketiga.

"Halo guys, hari ini saya ada kabar baru dimana ada kecelakaan dekat saya, dan hal unik dari kecelakaan ini adalah wibu ada disini!" Orang 13 sambil memengang kamera kearah sean dan para wibu, tempat itu pun ramai.

Di tempat papa andra.

Setelah memakirkan mobil di pakiran perusahaan, menuju pintu masuk.

"Selamat pagi bos." Ucap panjaga pintu.

" selamat pagi juga." andra dengan senyum tipis, sambil berjalan menuju lift.

"Pagi bos." Ucap kariawan wanita.

"Selamat pagi bos." Ucap teman kariawan wanita pertama.

"Selamat datang bos."ucap kariawan pria dan seterusnya sampai andra memasukin lift.

"Selamat pagi semua"jawab andra kepada anak buahnya.

Setelah andra masuk lift, kariawan pada berbisik bisik.

"E.. kenapa bos baru datang hari ini setelah empat hari gak masuk ke kantor?"

" kamu, gak tahu bahwa anak bos yang pertama telah meninggal?"

"Darimana kamu tahu bahwa anak pertama bos meninggal dunia?"

"Dari berita, tapi di katanya bos pindah rumah dan rumah yang dulu itu masih di periksa oleh polisi habis itu di tinggalkan saja, dan korbanya ada 5 termasuk anak bos. "

"Kalau gak salah anak bos yang pertama itu namanya raka yang jadi polisi."

"Iya, udah ganteng, orang tua lumayan tajir, istri cantik tapi sayang mati muda."

" kayanya yang membunuh itu musuhnya tuan muda raka, soalnya kan tuan muda raka jadi polisi dan pembunuh orang yang dendam sama anak bos."

"Bubar bubar mau gaji kalian saya potong?"

"Ha bapak ini main potong potong gaji aja." Sambil kembali menuju ruangan kerja masing masing.

BERSAMBUNG...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!