NovelToon NovelToon

Di Antara Kita

Bab 1 : Mimpi Basah.

Dua Hati Satu Cinta •

...🍒🍒🍒...

"Yaa, seperti itu sayang ...” Geram seorang pria yang berada di bawah rengkuhan wanita seksi di atas tubuhnya.

“Did you like it?” desah wanita seksi itu terus menggoyangkan pinggulnya, hingga decitan kulit saling beradu bersamaan dengan suara suara ambigu menggema di dalam kamar.

Pria itu terus melajukan redtime nya, dan membuat wanita itu menggila karna nikmat dibawah rengkuhan nya. Entah yang ke berapa kali, pria itu membuat wanita di bawahnya mengeluarkan cairan yang membuat tubuh wanita itu bergetar ketika mendapatkan pelepasan nya ... yang jelas kenikmatan itu membuat wanita itu menggila dan memintanya lagi dan lagi.

Menit berlalu jam pun berputar, sudah lama pria itu menggempur tubuh wanita itu di bawah rengkuhan nya dengan hujaman-hujaman kenikmatan yang hakiki hingga ...

Braaakkk!

Pintu terbuka bersamaan seseorang berteriak, mengganggu seorang pria yang tengah mimpi basah.

“Guntuuuuurrrrr ...“ Teriak Mom Kaleea berkacak pinggang dari ambang pintu, “Astagfirullah! Ngapain Lu? dasar anak pungut!”

Mom Kaleea melangkah ke arah sang anak yang masih belum bangun dari tempat tidurnya, apa lagi melihat sang anak tengah kejang-kejang di atas ranjang.

“Mimpi ape Lu, sampe kejang-kejang begini ... hah, ntu si Kemed sampe berdiri.” Mom Kaleea mencoba untuk membangunkan anaknya.

“Ahhh, sakit Mom.” Rengek Guntur saat telinganya di jewer oleh sang Ibu.

Mimpi basah ala Guntur langsung ambyar ketika telinganya di tarik dengan kasar oleh sang Ibu, yang mana membuat Guntur langsung sadar dari alam mimpinya.

“Hah, rasakan ini! Bangun, kerja cari duit ... molor aja kerjaan nya. “ Teriak Nom Kaleea melepaskan jeweran di telinga Guntur.

“Ihh ... dasar emak tiri Cinderella,” Gerutu Guntur, masih tak terima di bangunan dari mimpi indahnya.

“Emak tiri Cinderella ada di Bandung! Mau apa kamu sama dia hah, mau kamu di sunat kedua kalinya sama si penyihir Meksiko? Eleeh telen juga nih anak.”

“Kalau di sunat lagi, habis donk si Kemed keturunan Arab ku.”

“Nggak peduli! Ayo cepat mandi dan pakai baju mu, semua orang sudah menunggu mu di bawah."

“Eish, belum juga selesai tuh mimpi.” Decak Guntur yang mana membuat Mom Kaleea langsung menoleh dan menatapnya dengan tajam.

“Mandi. S-E-K-A-R-A-N-G!”

“Okey ... okey I'm taking a shower now.”

Guntur turun dari ranjang, melangkah 'kan kaki ke arah kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dari keringat mimpi mimpi basah.

Tubuh kekar dan atletis serta berwajah tampan itu, berdiri di bawah air hangat dan menggosok seluruh badannya dengan sabun.

“Kasian kamu Med, belum juga sampe puncaknya.” Desah Guntur pada adik kecil di bawah sana, yang lemas karna belum di semangatin Ayank.

POV Guntur•

Hai ... nama ku Guntur Arrashid putra Adiwangsa, yang biasa di panggil Guntur.

Aku adalah wakil CEO dari perusahaan besar Armada Group, dan yang menjabat sebagai CEO sementara adalah Om ku.

Siapa lagi jika bukan Om Sultan alias Tantan, yang dulu katanya botak dan suka membuat ulah, namun kenapa sekarang dia bisa tumbuh menjadi pria dewasa dengan sejuta pesona bagi kaum hawa setelah diriku?

Tapi ... sifat dia itu dingin sekarang, bagaikan serigala dari kutub utara. Sifat dia yang dingin bukan tanpa alasan, calon istrinya kabur dua hari menjelang pernikahan mereka.

Sejak saat itu, Om Sultan jadi pria dingin pada wanita mana pun, tapi tidak pada Mom dan kedua adikku.

Tapi ... tidak mungkin Om Sultan, bisa mengalahkan pria sejuta pesona seperti diriku, dari kaum hawa level tertinggi hingga level terendah. Dari kaum kisminun sampai kaum elitun semua wanita pasti bertekuk lutut padaku.

Parasku yang tampan menjadi aset berharga bagiku, aku ini keturunan miliarder ternama di negara UAE atau yang sering di kenal dengan kota Dubai.

Aku adalah aku, yang gemar berfoya foya di dunia malam dan aku juga punya julukan sang casanova kelas tinggi, karna sering berganti wanita. Tapi, pada kenyataan nya aku tidak pernah tidur dengan wanita mana pun, karna tidak ada satu wanita atau gadis mana pun yang membuat hati ini bergetar.

Karna tipe idaman ku harus satu level denganku, yaa ... minimal gigi hadid lah, yaaa ... jika ingin tidur denganku.

Aku pun juga tidak mau tidur dengan sembarang wanita, karna kecebong kualitas premium milikku hanya untuk wanita yang aku cintai.

Di sisi lain•

Di daerah Bandung yang terkenal akan kota kembang yang masih asri, di sebuah rumah mewah di kawasan perumahan elit, terdapat sepasang anak dan Ayah yang tengah beradu mulut sejak tadi.

“Ziell! Papah tidak akan membiarkan mu pergi dari rumah ini!” Bentak Papah Agam, menggema di seluruh ruangan.

“Tapi kenapa Pah? Ziell sudah besar dan ingin mandiri ... Ziell ingin bekerja di perusahaan lain dan mencari pengalaman.” Keukeuh Ziell pada sang Papah.

“Papah bilang tidak. Ya tidak!” Bentak Papah Agam yang sudah tidak bisa mengontrol emosinya.

“Papah egois! Sejak dulu Ziell selalu menuruti kemauan Papah untuk sekolah di luar negri, sampai aku lulus kuliah pun aku hanya diam di rumah! Tidak di izinkan untuk ke luar kota atau pun bergaul bersama teman-teman ku." Ziell mengeluarkan unek-unek yang selama ini dia pendam.

"Papah itu mau nya apa sih? Mau aku jadi perawan tua yang tidak memiliki pengalaman hidup!” Teriak Ziell lalu pergi ke dalam kamarnya dengan rasa kesal yang ada di dalam hatinya.

Sementara Papah Agam menghela nafasnya, ia tidak ada niatan untuk mengurung sang anak di dalam rumah. Atau pun membiarkan sang anak untuk tidak bergaul dengan teman-temannya ... namun ia takut jika putri kesayangan nya pergi dan bertemu dengan pria yang tidak baik, yang akan mempermainkan hidupnya dan cintanya.

Apa lagi sampai bertemu dengan sosok pemuda yang sangat dia hindari sejak dulu, Papah Agam sangat takut jika sumpah yang di lontarkan oleh sodaranya menjadi kenyataan.

(Akan aku paksa dengan sumpahku, jika sudah besar nanti ... Rapunzell dan Guntur anakku akan menikah.)

Sumpah itu bagaikan mimpi buruk bagi Papah Agam, Ia tidak mau jika anaknya berjodoh dengan putra dari keluarga Arrashid yang aneh bin ajaib.

Papah Agam juga selalu mendengar, jika Guntur sering bermain wanita di luar sana ... yang mana, kabar itu membuat Papah Agam was-was dan tidak akan pernah mau mempertemukan putri cantiknya dengan pria yang bernama Guntur bin geledek.

Sedari Ziell kecil hingga dewasa, Papah Agam selalu menghindari acara keluarga, yang selalu di gelar jika sang Ibu atau para Tante nya datang ke Indonesia.

Setelah remaja pun, Ziell di kirim ke luar negri untuk menuntut ilmu hingga Ziell lulus es teler. Eh salah, maksudnya lulus s2 dan Papah Agam selalu menyuruh orang kepercayaan nya untuk mengawasi Ziell selama 24jam setiap harinya.

“Lihatlah, untuk pertama kalinya aku membentak putri kesayanganku.” Gumam Papah Agam penuh sesal.

Mama Ella menghampiri suaminya yang tengah di landa kebingungan. “Sudahlah sayang, kasian hidup Ziell jika kamu terus mengekangnya. Toh, yang kita dengar jika Guntur sudah memiliki tunangan bukan? Jadi ... apa yang kau takutkan lagi?” Mama Ella menasehati sang suami, agar tidak terlalu mengekang anaknya.

"Kata siapa si Guntur sudah memiliki tunangan?"

"Kata Kaleea."

"Ck, si Gokong kau percaya? si tukang tipu dan memiliki akal bulus itu pasti sedang merencanakan sesuatu, agar dia dapat menyatukan anaknya dan putri kita."

"Jangan berperasangka buruk dulu ..."

“Sudahlah, akan aku pikirkan nanti. Tapi untuk sekarang ayoo ... tenangkan amarahku dengan goyang mu.” Papah Agam mengedipkan sebelah matanya dengan nakal.

Mama Ella mencibikkan bibirnya. “Dasar mesum! Kenapa setiap kali kau marah meminta aku untuk meredakan amarah mu dengan goyanganku ... ” Gerutu mama Ella agak sedikit menjauh dari sang suami.

“Karna goyang mu mengalihkan duniaku.”

Cie ... Cie ...

Papah Agam menuntun sang istri menuju kamar mereka. Tidak perduli jika sang istri cemberut tidak suka, karna Papah Agam sangat tau sifat sang istri jika sudah di pancing pasti akan lebih ganas.

Mereka berdua pun melakukan kegiatan panas di atas peraduan penuh keringat, tidak perduli jika Ziell saat ini sedang kesal terhadap sang Papah.

Pov Rapunzell•

Haii namaku Rapunzell, yang biasa di panggil Ziell oleh orang-orang terdekatku. Umurku sudah 24thn dan aku masih jomblo.

Aku mempunyai kembaran namanya Adam. Dia masih ingin melanjutkan kuliahnya di luar negri, tapi aku tidak mau karna bosan.

Yaa ... seperti namaku, R-A-P-U-N-Z-E-L-L yang tidak jauh berbeda nasibnya dengan tokoh dongeng seorang putri yang di kurung di menara oleh penyihir jahat. Aku pun seperti dirinya yang di kurung di dalam rumah oleh Papahku.

Terkadang aku ingin sekali seperti teman-teman ku yang bebas melakukan apapun, berbeda halnya dengan diriku yang anak rumahhan dan tidak mempunyai akses untuk bebas.

Papahku itu sangat posesif, dia tidak mengizinkan seorang pria dekat denganku, hanya karna tidak mau aku merasakan sakit hati karna kecewa oleh seorang pria.

Terlebih yang aku bingung, papahku tidak mau jika aku bertemu dengan pria yang bernama Guntur. Yaa ... walau pun aku dan Guntur masih ada silsilah sodara jauh, tapi aku tidak pernah bertemu dengannya lagi semenjak umurku 5thn.

Keinginan ku hanya satu, bebas dan bisa menghirup udara luar ... terbang seperti burung yang bisa pergi ke mana pun dan kapan pun, tanpa ada satu orang pun yang melarang.

Pov and•

“Papah jahat! Nyebelin! Pokonya aku harus keluar dari rumah ini secepat mungkin. Aku juga ingin punya pasangan seperti teman-teman ku, dan merasakan ciuman pertama.” Teriak Ziell di dalam bantal dari kamarnya.

Lalu tak berapa lama, Ziell teringat akan sahabatnya yang bekerja di salah satu perusahaan besar di Jakarta.

Ziell pun langsung menyambar ponselnya untuk menghubungi sahabatnya.

“Lihat saja, jika Papah nggak izinin aku untuk pergi! Aku akan kabur.” Ucap Ziell penuh tekad.

Malam hari•

Di ruang makan ... ketiga orang yang berstatus anak, ibu dan ayah tidak ada yang bersuara. Terutama Ziell yang masih memberengut tak ingin bicara dengan sang Papah.

''Ziell ... sayang, bukan maksud Papah ingin mengekang mu.''

''Sudahlah Pah, aku tidak ingin membahasnya.''

Mama Ella menendang kaki Papah Agam di bawah meja makan, memberi kode agar suaminya memberi izin pada Ziell untuk belajar mandiri di luar sana.

Papah Agam menghela nafasnya, lalu melihat putri kesayangan nya, ''Dengan berat hati, Papah izinkan kamu untuk hidup di luar sana.''

Thak.

Sendok makan yang di pegang Ziell langsung jatuh, waktu seakan berhenti berputar. Ziell tak percaya jika Papah nya akan mengizinkan dia untuk hidup mandiri di luar sana.

''Really? Um ... maksud Ziell, apa Papah nggak becanda?'' tanya Ziell memastikan.

''Tapi ada syarat nya.''

''What's that?" tanya Ziell antusiasi, dan dia akan mengabulkan persyaratan yang di inginkan oleh Papah nya.

Papah Agam menaruh sendoknya, lalu menatap putrinya dengan intens. ''Ubah penampilan mu.''

''Hah?'' Ziell malah hah heh hoh, belum mengerti perkataan Papah nya.

Mama Ella mencibikkan bibirnya, saat ia melihat anaknya malah hah heh hoh. Dia pun melemparkan tempe tepat kedalam mulut anaknya.

Pluuup ...

Ziell terkejut karna ada tempe dalam mulutnya. "Mah ... iseng banget sih." namun tak ayal dia mengunyah tempe itu dengan perasaan senang karna dia akan bebas.

...🍒🍒🍒...

...LIKE.KOMEN.VOTE ...

Bab 2 : Pria Dingin.

Di Antara Kita•

...🍒🍒🍒...

Papah Agam memberikan paperbag pada sang anak dengan senyuman yang aneh menurut Ziell. "Pakailah ini."

"Apa ini, Pah." Ziell mengambil Paperbag itu.

"Buka dan pakailah, setelah selesai memakainya ... turun ke bawah karna Papah juga ingin melihatnya."

Ziell mengangguk lalu melangkah ke lantai atas untuk mihatnya dan memakainya. Setelah di lantai atas, Ziell pun membuka paperbag itu dan memakainya.

Kini ia tau apa yang di inginkan sang ayah, Ziell pun dengan segera memakainya dengan hati senang dan gembira yang tidak bisa dia tulis dengan kata-kata.

A few minutes later•

“Not bad, I like my new look. (Tidak buruk, aku suka penampilan baruku.)” Ucap Ziell saat dirinya tengah menatap penampilan barunya di depan cermin.

Ziell pun keluar dari kamar dan menemui Papah nya yang tengah menunggu dirinya bersama sang Ibu.

“Pah, bagaimana penampilan baru ku?” tanya Ziell saat dirinya sudah berada di ruang tamu.

“Extraordinary.” Puji Papah Agam mengacungkan dua jempolnya, sementara Mama Ella malah cemberut melihat penampilan sang anak.

“Aku pikir kamu akan berubah menjadi Powerrengger.” Celetuk Mama Ella, membuat Papah Agam dan Ziell menggelengkan kepalanya.

“Mah, kalau anak kita berubah jadi Powerrengger ... bisa bisa satu kota menertawakan nya.”

Mama Ella berdiri, “Terus apa bedanya dengan sekarang? Dia memakai kacamata bulat, baju longgar, dengan rambut di kucir seperti kuda. Oh ... bagaimana jika teman-teman ku mengetahui jika anak gadis ku menjadi kutu buku seperti ini ... hancurlah nama baikku.” Gerutu Mama Ella penuh drama.

“Ck, nama baik apanya.” Gumam Ziell dalam hati.

“Kapan kau akan berangkat ke Jakarta?” tanya Papah Agam, yang sudah ikhlas melepaskan sang anak pergi melihat dunia luar.

“Besok, berangkat bareng sama Nia. "Kan di Jakarta ada Minzzy juga.”

(Nia dan Minzzy teman baik Rapunzell)

“Dengan Nia? 'Kan Mama udah bilang, jangan gaul sama anak si Ulat keket berbulu domba itu! Mama tidak suka kamu bergaul dengannya, nanti bisa-bisa kamu ketularan jahat seperti ibu si Nia itu.” ketus Mama Ella.

“Sayang, jangan berbicara seperti itu! Bagaimana pun Nia adalah keponakan mu.” Tegur Papah Agam.

“Si Nia memang keponakan ku, ponakan tiri ya Pah! Jangan lupakan itu, dan Mama takut sifatnya sama kaya si Nungky.”

“Mamah, Nia itu baik kok ... dia itu bukan hanya sodara bagiku, tapi sudah menjadi sahabat baik ku.”

“Ya sudah, berbicara dengan kalian tidak ada ujungnya! Bela aja itu si Nia, nanti kalau dia punya sifat kaya emaknya si Nungky baru nyaho kalian.” Mama Ella pergi meninggalkan anak dan suaminya, dia kesal karna Ziell bergaul dengan anak sodara tirinya.

Tapi ... Mama Ella juga tidak bisa menampik, jika Nia sangatlah berbeda dengan Nungky, jika si Ulat keket berbulu domba itu secara terang terangan memperlihatkan ketidak sukanya. Namun Mama Ella tidak tau sifat asli keponakkan nya seperti apa, karna yang dia lihat Nia sangat sopan dan pendiam serta penurut.

“Ah, sudahlah ... ngapain aku mikirin si Nia, tidak mungkin dia mau menjerumuskan sodaranya sendiri. Kalau itu terjadi, aku pasti akan menggulung dan membakar dia hidup hidup.” Gumam Mama Ella.

Mom Ella pun menelpon Minzzy, anak sahabatnya yang dia sayang. Untuk mengabari jika Rapunzell akan berangkat ke Jakarta esok hari. Namun sambungan nya tidak di jawab, membuat Mama mengirimkan pesan padanya.

[Minzzy sayang, besok Ziell akan berangkat ke Jakarta. Tolong jaga dia yaa ...]

[Baik Tanteee.] jawaban dari pesan dari Minzzy, membuat Mama Ella mengerutkan keningnya.

"Eh, tadi di telpon nggak di angkat, giliran di kirimin pesan langsung di balas! Dasar aneh." Gerutu Mama Ella.

Perusahaan Armada Group•

Di sebuah ruangan kerja yang luas dan rapih, tampak seorang pria gagah dengan perawakan tinggi besar dan bertubuh atletis tengah berkutat dengan leptopnya.

“Apa saja angeda ku hari ini Anya?” tanya Sultan pada Sekretaris yang ada di depan nya.

“Tuan, hari ini jam 3 sore kita ada janji dengan Mr. Andrew dari perusahaan Megamacht.”

“Baiklah, oh ia ... apa Guntur ada di ruangan nya?” tanya Sultan, yang merasa jika hari ini dia belum melihat keponakan nya.

“Tuan. Guntur tidak ada di ruangnya, dia juga sebenarnya tidak datang ke kantor pagi ini.” Ucap Anya sang Sekretaris.

Sultan diam, lalu menghela nafasnya. “Anak itu, sampai kapan ingin bermain main.” Desah Sultan yang pusing memikirkan kelakukan absurd sang keponakan.

“Biarkan dia, akan aku urus dia nanti. Kau kembalilah ke ruang kerja mu.”

“Baik, Tuan.”

Hening ... setelah kepergian sang Sekretaris, Sultan menyenderkan kepalanya di kursi, memijat pelipis nya yang pening secara mendadak.

Namun tiba-tiba ponselnya berdering, membuat Sultan membuka matanya lalu menyambar ponsel yang ada di atas meja.

[Hallo ...]

[SULTA ... N, kamu dimana adikku tercinta?] tanya seseorang di sebrang telpon.

[Pertanyaan macam apa itu Kak? Tentu saja aku berada di kantor jam segini.]

[Hehe hehe ... tolong nanti malam temui anak teman Kakak di restoran xxx di kota Bandung yaa.]

[Kak, kau akan menjodohkan aku lagi?]

[Aku tidak berencana menjodohkan mu adikku tercinta! Aku hanya ingin memperkenalkan gadis itu padamu saja, kalau cocok syukur ... ya kalau kaga mah nggak usah.]

''Ck, banyak banget alasan.” Gumam Sultan dalam hati.

Sultan menghela nafas pada akhirnya, [Baiklah ... Kakak ku sayang, aku akan datang nanti malam.] Jawab Sultan yang memang tidak bisa menolak keinginan sang Kakak.

Malam hari di daerah Bandung•

Butuh waktu sekitar 3 jam. Sultan menyetir mobilnya sendiri dari Jakarta ke Bandung, untuk menemui gadis yang di pilih sang Kakak untuknya. Kini Sultan tengah berada di parkiran restoran, tempat dirinya akan bertemu gadis itu.

“Mudah mudahan, gadis ini berbeda dengan gadis yang pernah aku temui.” Gumam Sultan dalam hati, lalu keluar dari dalam mobil menuju kedalam restoran dengan wajah pasrah.

Sultan masuk kedalam restoran, mencari gadis yang ada di dalam layar ponselnya dan membaca pesan dari sang Kakak, jika wanita itu sudah menunggunya di meja nomer 9.

Sultan celingak celinguk lalu berjalan ke arah meja nomer sembilan, dimana Sultan bisa melihat ada seorang wanita duduk membelakangai nya dengan rambut warna hitam yang indah dan lurus.

“Permisi, apa kau Nona Lolita?” tanya Sultan yang sudah berada di depan nya.

“Iya, apa ka ... u Sultan Adiwangsa?”

“Ya, saya.” Jawab Sultan langsung duduk, saat Lolita mengulurkan tangan nya untuk bersalaman.

Lolita menjadi canggung dan langsung duduk di kursinya, untung saja restoran ini lagi sepi. Coba kalau banyak pengunjung, sudah di pastikan jika Lolita akan malu karna di abaikan oleh pria dingin yang ada di depan nya.

“Apa kau ingin memesan makanan?” tanya Lolita dengan lembut.

“Aku tidak lapar.” Jawab Sultan dengan dingin.

Lolita tersenyum canggung, “Oh iyaa ... Aunty Kalee—“ Lolita tidak melanjutkan perkataannya saat Sultan berbicara.

“Ngomong ngomong soal Kakak ku, sebenarnya aku malas bertemu dengan mu. Apa lagi sampai bisa berhubungan ke arah yang lebih serius. Tentu kau tau apa yang harus kau katakan bukan?” tanya Sultan dengan nada dingin dan berdiri dari tempatnya.

“Dan lagi, jika ingin bertemu dengan seseorang. Pastikan dulu penampilan mu dari atas sampai bawah! Sudah benar dan rapih belum? jangan sampai lehermu malam dan wajahmu siang karna bedak.” Ucap Sultan langsung melangkah pergi, meninggalkan Lolita yang terkejut mendengar perkataan nya barusan.

"Apa! Dasar pria dingin!" cetus Nona Lolita dengan marah, ia belum pernah di permalukan seperti ini ... lalu dia menelpon ibunya dan mengadu perihal kencan malam ini.

...🍒🍒🍒...

...LIKE.KOMEN.VOTE ...

Bab 3 : Pertemuan & Pengusiran.

Di Antara Kita•

...🍒🍒🍒...

Di waktu yang bersamaan, di tempat yang berbeda. Rapunzell dan Nia tengah menunggu makanan mereka datang. Mereka tengah makan di pinggir jalan di tempat makan bernamakan pecel lele.

Walau mereka terlahir kaya raya dan tidak kekurangan uang, tapi mereka berdua sangatlah sederhana dan baik hati ... terlebih mereka berdua masih polos polos gimana gitu.

Masaa ...?

“Ziell, apa kamu yakin ikut aku ke Jakarta?” tanya Nia memastikan sodaranya.

“Tentu saja, aku bosan berada di rumah dan di kurung dengan kekangan Papah ku yang posesif. Untung saja Papah ku nggak bikin menara buat ngurung aku.” Guyon Ziell.

Nia terkekeh, “Om Agam itu sangat menyayangi mu Ziell, makanya dia posesif banget sama kamu. Lagian tante Ella nggak salah ngasih nama kamu Rapunzell. Ha ha ha ..." Nia tertawa rendah.

"Jika di dunia dongeng Rapunzell di kurung di menara oleh si penyihir, lain hal nya dengan dirimu yang harus di kurung sama keposesifan Papah kamu.”

“Hah ... itulah aku.” Ziell pasrah dan lesu, ini saja dia keluar makan dengan Nia, kalau bukan dengan Nia ... mana mungkin sang Ayah mau mengizinkan dia untuk pergi keluar.

Tak berapa lama, pecel lele pesanan mereka datang di depan mata mereka. Membuat cacing di perut mereka berbunyi meminta di isi.

“Aku cuci tangan dulu deh.” Ziell berdiri dari duduknya, melangkah untuk mencuci tangan sebelum makan. Namun Ziell tak sengaja menubruk seseorang yang baru saja datang.

Dugh!!

"Ahk ..."

Seorang pria menubruk tubuh Ziell hingga terhiyung kebelakang, namun dengan cepat pria itu menangkap pinggang Ziell dan menariknya hingga menubruk dada bidangnya yang kekar dan enyoy alias empuk.

Indra penciuman Ziell menghirup bau maskulin pria dewasa yang membuat kaum hawa kelepek-kelepek saat mengedusnya. Ziell pun mendongkak ke atas untuk melihat rupa pemilik tubuh atletis yang sedang memeluknya saat ini.

Glek.

Ziell menelan ludahnya ketika mata mereka bertemu satu sama lain, “Oh my gotik, tampan nya ...” Teriak Ziell dalam hati, dengan mata berbinar melihat pria tampan yang sedang memeluknya.

“Lain kali hati-hati! Punya mata itu di pake.” Cetus pria itu dengan nada dingin, lalu melepasakan tangan nya dari pinggang Ziell.

“Ma-maaf kak.”

Pria itu diam tak menjawab, melangkah untuk memesan makanan pada penjual karna dirinya sangat lapar.

Sedangkan Ziell kembali ke tempat duduknya.

Nia yang sejak tadi melihat adegan itu, langsung menyikut Ziell. “Aahk ... aku juga mau dong di peyuk towo tateng.” Ledek Nia dengan kekehan, yang mana membuat Ziell ikut terkekeh.

“Nafasku langsung sesek Nia, ini cowo baru satu yang ganteng ... apa lagi di luar sana, pasti banyak cogan cogan untuk mencuci mataku yang butek selama bertahun-tahun.” Girang Ziell.

“Masih banyak cowo ganteng di Jakarta sana, siapkan mental mu Ziell.” Bisik Nia, yang langsung di angguki Rapunzell.

Di kediaman Adiwangsa•

“Dari mana kamu?” tanya Mom Kaleea berkacak pinggang, melihat anaknya yang baru saja pulang dengan pakaian ala ala kantor.

“Mom ...”

“Ma Mom, ma Mom! Dari mana Lu? Kerjaan nya keluyuran mulu, bukan nya pergi ke kantor bantuin om Sultan! Kamu malah asik berfoya-foya!” Omel Mom Kaleea.

Guntur tak menjawab pertanyaan dari sang Ibu, matanya lebih fokus dengan koper miliknya. “Mom, bukan nya itu koperku? Kenapa ada di situ?” tanya Guntur.

Mom Kaleea menoleh melihat koper yang sudah dia siapkan. “Ini koper memang punyamu, sengaja Mom bereskan semua barang-barang mu agar kamu pergi dari rumah dan belajar mandiri di luar sana.”

“Mommy mengusirku?” Guntur terkejut.

“Iyaa ... hus sana pergi, kembali kesini setelah kamu belajar hidup mandiri dan bisa menghasilkan uang sendiri.” Usir Mom Kaleea.

“Mom ... kau tega mengusir pewar—''

“APA! Nggak ada pewaris pewarisan, mulai saat ini kamu hidup di luar sana dan belajarlah mandiri Guntur! Jangan hanya ingin jadi beban keluarga kamu.”

“Dad ... Istrimu mengusirku.” Guntur mengadu, “Kenapa kamu sebagai ayahku hanya diam saja membaca koran? Terbalik pula.” Decak Guntur, membuat Dad Ryan berdehem dan membalikkan koran yang tengah dia baca.

“Daddy tidak bisa ikut campur, semua keputusan ada di tangan Mommy mu ... Aku sudah di ancam tidak diberikan jatah jika aku mendukung mu.” Gumam Dad Ryan dalam hati.

Guntur berdecak sebal melihat Ayah nya yang diam, ia yakin jika sang Ayah sudah mendapatkan ancaman dari sang Ibu. “Ck, baiklah aku akan pergi. Lagian aku masih punya apartemen.” Ucap Guntur, membuat Mom Kaleea menyunggingkan bibirnya lalu melipat kedua tangan nya di dada.

“Kau pikir keluar dari sini, aku akan memberikan mu fasilitas mewah? Tidak segampang yang ada di otak secuil cilok mu itu furgoso.” Cibir Mom Kaleea, “Mana dompet mu.” Pinta Mom Kaleea, menadah tangan nya.

“Mom ... jangan terlalu kejam padaku!”

“Aku akan berlaku kejam, jika kamu tidak segera memberikan dompet mu pada ku.” Ancam Mom Kaleea.

Guntur menggertakan kedua giginya, lalu membuang nafas dengan kasar. Dengan hati sedikit tidak ikhlas ... tapi Guntur memberikan dompetnya karna dia tidak bisa membantah.

"Kalau bukan ibu sendiri, udah Gue cekik ini orang." Gerutu Guntur dalam hati.

"Heh. Dasar anak tuyul! Nggak usah mengumpatku dalam hati, aku tau apa yang kamu Gumam 'kan."

Guntur mencibikan bibirnya.“Ini ...”

“Nah gitu donk, lelet banget kaya siput!” Mom Kaleea membuka dompet Guntur, lalu mengambil semua kartu yang di miliki oleh Guntur dan hanya menyisakan beberapa uang cash saja.

“Ini dompet mu dan sana pergi, kumpulkan uang sebesar 50jt dengan hasil keringat mu sendiri. Jika uang itu sudah terkumpul, kau baru bisa kembali lagi ke rumah ini, dan ingat! Jangan pernah memakai identitas keluarga Adiwangsa, atau Arrashid.”

“Mom menantang ku?”

“Ya ... Aku menantang mu, jika dalam waktu 3 bulan kamu bisa mengumpulkan uang sebesar 50jt dengan hasil keringat mu. Maka posisi CEO akan kau dapatkan, tapi kalau kamu tidak bisa mengumpulkan uang itu! Maka bersiap lah untuk menikahi Yolanda.”

“What! Are you seriusly? Mom, Yolanda itu otaknya sedikit miring, gendut pula. Terlebih dia itu banci!'' Sentak Guntur tak habis pikir dengan pikiran sang Ibu.

“Aku tidak perduli.”

“Baiklah jika itu mau mu, Mom. Aku terima tantangan darimu.”

Mom Kaleea menyunggingkan bibirnya.

Ting ... Ting ...

Ibu Vs Anak itu saling menatap dengan tajam, dari bola mata mereka mengeluarkan sinar laser anti badai seakan keduanya tidak ada yang mau mengalah.

Tantangan di mulai hari ini, dan yang menjadi saksi adalah Dad Ryan dan semua para Art yang melihat kelakuan mereka.

Hempt!

Anak dan Ibu itu membuang muka secara bersamaan, lalu Guntur mengambil kopernya dan pergi dari rumah yang sudah membesarkan nya penuh akan kasih sayang.

•In fact. (Sebenarnya)

Mom Kaleea melakukan ini bukan semata mata tidak sayang pada anaknya, tapi ini demi kebaikan sang Anak yang gemar berfoya foya, tidak bertanggung jawab pada pekerjaan nya, suka menyepelekan sesuatu. Mom Kaleea berharap jika Guntur akan sedikit belajar ketika susah nya mencari uang dan bisa menghargai orang lain.

Apakah Guntur bisa hidup susah?

...🍒🍒🍒...

...LIKE.KOMEN.VOTE ...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!