Di pagi yang cerah, 3 bersaudara ini sudah sama sama menggenakan Toga, karena pagi ini mereka kompak melaksanakan wisuda setekah keberhasilan perjuangan dalam jangka waktu 3 tahun
Setelah badai Besar menerpa Keluarga Zain dan Jihan, di season 2, serta hilangnya Zula di Season 3, selanjutnya buah kesabaran dan ketawakalan mereka dapatkan yaitu bahagia bersama
Di Umur Zula yang 19 tahun saat ini dia sudah mendapat gelar S2 Di managemat Bisnis,
Begitu juga dengan El yang sama sama Mendapat gelar S2 nya di jurusan dokter specialis bedah, dan Al dia juga mendapat gelar S3 nya
Dan kenapa Al cukup lambat, karena di sela kebersamaan mereka bertiga beserta Abah dan uminya selama 3 tahun, Al tidak langsung ikut kuliah, tapi Al belajar bisnis Juga sembari membantu Abahnya yang tetap berbisnis walaupun di luar negri
Ya 3 tahun sudah keluarga Zain dan Jihan tinggal di Inggris, membuka lembaran baru kebahagiaan, dan Hingga akhirnya semua lulus di waktu yang sama
Dengan Zula yang dulu mendapat ACC dari sang pemilik Yayasan, dan dapat Ijazah gampang mudah dan cepat
Masalah Otak, Zula tidak bisa di ragukan lagi, walau dia bukan semestinya lulus di bangku menengah atas, tapi saat Kuliah sekalipun di Luar Negri dia tetap konsisten dengan juaranya
Mendapat penghargaan sebagai mahasiswi berprestasi tingkat Inter Nasional sudah dia dapatkan,
Mendapat penghargaan sebagai Mahasiswo termuda juga sudah dia dapatkan,
Maka dari itu, tak heran Jika dalan jangka 3 tahun sudah selesai S1 dan Juga S2, Semua itu berkat fadilah kecerdasan yang Allah berikan kepadanya
Tapi di balik kesuksesan itu, tentu ada seorang Abah Dan Umi yang selalu mendukung dan mendorongnya dari belakang untuk tetap berjuang menggapai cita cita
" Al El Il, Ayo cepet udah jam berapa ini?" panggil Jihan mulai kembali mengoceh di pagi hari
" Burung Beo terbang kemari" saut El menjawab dengan pantunan
" Cakepp.." teriak Zain yang sudah Rapi, sedangkan El masih sibuk dengan sisirnya
" Terbangnya naik Kapal Bu Amel " ngasal Al melanjutkan, dengan dia yang masih menggunakan Kaos Kaki
" Cakep" saut El dan Zain Kompak
" Mana Bisa Terbang sambil Naik kapal" seka Zula yang merasa Aneh,
"Diem.." hentak ke tiga cowok pada Zula yang masih menggenakan hijabnya
Jihan masih sibuk sendiri menyiapkan tas dan beberapa perlengkapannya, tapi pagi pagi gak ada kata redup tanpa Omelan
" Lanjutt..." ucap Zula santai
" Selamat pagi wahai sodara sodari" tambah El melanjutkan pantunnya
" Manteep...." Kini saut Zula Abah dan Al
" Tiada hari pagi tanpa Ngomel" tambah El langsung mendapat tepuk tangan Dari Al, Il dan Abah Zain
Seketika sebuah Lipstik langsung mengenai kepala El lemparan dari Umi Jihan yang makin di buat jengkel karena pantunnya
" Lagian Umi aja lho belum siap juga, udah teriak teriak ngomel aja, " jawab El faham
" Katamu gimana tadi El, tiada hari tanpa Ngomel" jawab Jihan ikut kesal sambil mercak pinggang seolah nantangin El
" Maaf Ndoro, qlo sampun siap, monggo kito mlampah sareng sareng ( Maaf Ibh, saya sudah siap, silahman kita jalan bareng bareng)" ucap Al sambil berdiri di dekat Uminya
Jihan tidak menjawab dan melirik pada Al yang sudah nyengir kuda
" Umi ini awet muda, cantik, dan penyayang" ucap Al sambil merangkul bahu Uminya yang jauh darinya untuk ukuran tinggi badan
" Oh makasih" jawab Jihan percaya diri
" Tapi.... El takut, kecantikan dan awet Muda Umi ini luntur karena sering ngomel" tambah El yang ikut merangkul Uminya
Seketika tangan kepiting Jihan langsung keliar dan..
Ccuuuiiiit..... Cubitan keras mendarat di pinggal El yang kini tubuhnya sudah kekar dan gemuk, tidak cungkring seperti dulu lagi
Secara Hidup bersama Abah Umi, yang pasti terawat apa lagi masalah pola makan yang sudah di pastikan kenyang setiap saat
" Aduh duh.. Umi ,sakit Mi, " Keluh El setelah Jihan melepaskan cubitannya
" Makanya jangan macem macem sama Umi" ketus Jihan melepas kedua tangan anaknya yang masih nempel di pundaknya
" Abah macem macem sama Umi aja gak di apa apain" jawab El masih mengelus pinggangnya akibat cubitan keras Uminya
" Abahmu udah habis sama Umi" jawab Jihan sambil meraih tasnya dan berjalan menuju Zula yang gak selesai selesai dari tadi
Jihan membantu Zula membenahkan pemakaian Hijabnya, agar terlihat makin rapi dan Modis
" Mobil siapkan dulu Al" pinta Zain sembari berdiri dan membenahkan celana serta kemeja batiknya
Pagi ini mereka kompak menggenakan sragam yang sama, dengan tema Batik dan juga kebaya, khas Indonesia
Dengan kebaya modern yang anggun dan Indah tentu menambah kecantikan Umi Jihan saat menghadiri wisuda ke 3 anaknya
Dan hingga akhirnya semua siap dan siap bernagkat ke area Wisuda yang beada di salah satu taman besar di area kampus
Karena wisuda saat ini bertema aut door, yang gamblang dengan pemandangan luar biasa, di sebelahnya
Acara Wisuda sudah berlalu, dengan ketiga Anak Umi Jihan yang luar biasa prestasinya yang sangat membanggakan kedua orang tuanya
Jihan walaupun suka ngomel sama anak anaknya, tapi dia sendiri saat melihat anak anaknya mendapat penghargaan pasti membuat air matanya meleleh, karena terharu
Dan Kini sesi foto foto, setelah foto foto denga keluarga, Kini mereka pencar masing masing, menemui teman masing masing begitu juga dengan Jihan dan Zain yang mana sudah janjian dengan teman teman atau tekan kerjanya selama mereka tinggal di Swiss
Al, El dan Il, dia bukan berarti jomblo lagi ya, sifat kedewasaan dan normal mereka juga punya pasangan masing masing
Seperti saat ini contohnya, mereka menyempatkan untuk berdua dengan pasangan mereka masing masing, setelah berjumpa dengan teman teman mereka yang lulus bareng tahun ini
Dan tak lupa pada temannya yang belum ikut Wisuda tahun ini
Merema bertiga tak jarang kencan bareng Juga atau trio date, Jihan juga tau itu, begitu juga dengan Zain,
Jihan yang awalnya punya trauma, semua di beri pengertian oleh Zain dan anak anaknya, serta dokter specialisnya juga, masalah mantan
Karena semua orang tidak sama seperti Rani, dan semua orang bisa mencegah orang seperti Rani dengan ketegasan dan cara mengatasi orang itu sensiri
Jadi Jihan akhirnya membeiasakan hidup tetap normal tanpa ketakutan, karema hidup adalah pilihan,
Mantan bukan berarti jahat, mantan ada juga yang saling menjaga persaudaraan juga
Mereka yang Move On, dengan semua mantannya, membuka lbaran baru semuanya, dan Kali ini adalah moment perpisahan mereka sebelum mereka bertugas kembali ke Indonesia, Dan berpisah dengan pasangan masing masing yang berasal dari Negara yang berbeda
Kini Mereka berpisah dengan saudara masing masing, Zula Kini dengan pangeran tampannya yang berasal dari Turki,
Yang mana hari ini Juga mereka harus berpisah, dan akan menjalin hubungan LDR,
Ya Gimana lagi, pangeran tampannya itu harus menyelesaikan tugas kuliahnya yang ada di semester awal untuk meraih gelar S3,
Ya, Dia sepantaran Al, dan justru lebih tuaan dia, awalnya kenal dengan Zula saat menjadi pembimbingnya di kampus tersebut, di awal ajaran,
Saat itu dia sudah menjadi senior sebelum lulus S1 dan berada di semester akhir menunggu sidang,, dan selama 3 tahun ini
Pangeran tampan ini, cukup liar biasa, berawal dari pertemuan saat bimbingan, dan dia sebagai asisten dosen cukup tertarik dengan Zula yang gayanya ceria banget, santai lucu menggemaskan, di tambah Umurnya yang masih kecil belia tapi otaknya cerdas,
Pendekatan terus di ajukan, serta memberi kenyamanan pada Zula, mengayomi, walau saat itu dia sudah lulus S1 Dan lanjut S2,
Sengaja enggan balik dulu ke Negara asalnya, hanya semata mata karena mengejar cinta Zula saja,
Mengenal lebih dekat lagi seorang Zula, membuatnya makin jatuh cinta, apa lagi mengenal sosok Zula, seorang Muslimah sejati, santri dan penghafal Al Qur'an, membuatnya makin tidak ragu lagi, dan segera menembaknya,
Sekali dua kali Zula tidak memberi jawaban, dan hanya di minta untuk menunggu, dia tetap bwrsabar dan menemani serta mendampingi Zula, hingga ketiga kalinya, di mana sudah lebih setahun Zula di sana, hingga akhirnya menerimanya sebagai pemilik Hatinya saat ini
Zula sengaja dulu enggan lulus di BNT , dan langsung pindah ke Swiss, hanya karena males melihat wajah munafik para santri BNT yang sudah menghina dan merendahkannya
Hatinya masih sakit di kala melihat wajah wajah itu yang mungkin pada saat ini mereka juga belum lulus dari BNT
Karena setelah Zula cerita semuanya pada Zain dan Zain bertanya siapa namanya, Zula masih tidak menjawab, hingga akhirnya Zain cari tau sendiri siapa anak tersebut, dan mulai bertindak memberi peringatan padanya karena sudah berani macem macem dengan anak kesayangannya
Kini Zula dan Maulana, Ya dia kekasih Zula saat ini, dia bernama Maulana, mereka sedang duduk di salah satu taman di pinggir sungai yang sangat bening,
Saat ini kondisi cuaca di swiss tidak bersalju, atau musim semi, dengan pemandangan yang begitu indah serta rumpun Hijau yang menghiasi pinggiran sungai
Sedari 30 menit yang lalu mereka saling diam, karena tau mereka berdua cukup berat untuk saling berpisah dengan hubungan LDR nanti
" are we dreaming? and this is a nightmare too right? ( ini kita sedang mimpi kan? dan ini mimpi buruk juga kan?) " ucap Maulana dengan pandangan lurus ke depan
Maulana masih belum siap harus berpisah dengan Zula, dia masih belum sanggup kehilangan kekasih mungilnya
" No, this is real dear, I have to go back to Indonesia this afternoon (tidak, ini nyata sayang, saya harus kembali ke Indonesia sore nanti ) " Jawab Zula menatap Maulana yang ada di sebelahnya
Zula tau gimana perasaan Maulana saat ini, di masa dia belum selesai kuliahnya dan Zula harus cek out dari Swiss
Awalnya Maulana saat mengetahui kalau Zula lulus S2 harus kembali ke Indonesia, maulana meminta kalau Zula kembali mengambil S3 sekalian di sini, tapi Zula menolak, karena Zula harus segera menggantikan posisi Abahnya di Perusahaan
" I'm not ready to part, I'm not ready for you to leave, and I'm not ready for LDR (aku belum siap berpisah, aku belum siap kamu tinggalkan, dan aku belum siap LDR) " jawab Maulana lagi dan Zula terdiam tak bisa memberi jawaban
"Let me tell you that you have to continue your doctorate here (Biar aku bilang sama abah kalau kamu harus lanjut S3 di sini) " tambah Maulana masih sangat berat
Tentu berani karena maulana juga mengenal Jihan dan Zain, mengenal sangat baik, apa lagi tekat Maulana yang ingin serius dengan Zula juga, berani mengungkapkan perasaan dan Niat baiknya kepada kedua orang tua Zula
"Over time, learning makes my head spin, honey, later if I stay here for a long time, the company will quickly go bankrupt (Kelamaan belajar bikin kepalaku pusing sayang, nanti kalau aku lama lama di sini, perusahaan abah keburu bangkrut) " jawab Zula bergurau agar Maulana tidak terlalu serius dan sedih karena di tinggalnya nanti
Maulana tersenyum dan ingin rasanya mencubit pipi merah Zula, tapi sayang dia tidak bisa melakukan itu, selama menjalin hibungan dengan Zula, Maulana sama sekali tidak pernah menyentuh Zula sekalipun, karena dia sangat menjaga begitupun dengan Zula
Hal yang paling Maulana suka dari Zula adalah sikap Zula yang sangat kocak, dan bisa menghiburnya di saat seperti ini
Di bilang perusahaan Abahnya bangkrut segala, mana kepala pusing kelamaan belajar, padahal nyatanya, dia gak akan pernah pusing saat belajar, karena sering kali lewat jam belajar dia masih asyik dengan pelajaran kampusnya, dan perusahaan abahnya gak akan pernah bangkrut juga, yang ada perusahaan lain yang akan bangkrut di kala abah Zain menarik sahamnya dari perusahaan tersebut
" Don't be sad, an LDR relationship doesn't mean we're breaking up, right? can still communicate (Udah dong jangan sedih, hubungan LDR bukan berarti kita putus Hubungan kan? masih bisa komunikasi juga) " ucap Zula menyemangati Maulana yang sama sekali tidak siap
" There's a cell phone, what's the point? If there is no communication between us, the one with the factory will go bankrupt because it is useless ( Kan ada ponsel, gunanya apa? kalau tidak ada komunikasi di antara kita, yang ada babriknya bangkrut karena gak guna) " tambah Zula masih bergurau lagi
" Let us always be together (Biar kita selalu bersama) " jawab Maulana singkat sambil memandang lekat wajah Zula
" May I look at your face more intensely and closely, before we part? ( Boleh aku menatap wajahmu lebih intens dan lekat lagi, sebelum kita ber pisah? )" Pinta Maulana yang sering kali di tutup buku oleh Zula saat mau menatap Zula lebih lama
Zula terasa salah tingkah sendiri saat Maulana terus menatapnya, dan terus memandanginya juga
Zula tidak langsung menjawab, dan dia hanya tersenyum, hingga akhirnya mengangguk mengiyakan
Cukup lama, sekitar lebih dari 20 menit Maulana menatap wajah Zula dengan perasaan sendu dan mata ingin rasanya melelehkan air mata, sambil terus berfikir akan kah dia kuat menjalani hidupnya tanpa Zula, jauh dengan Zula
Karena selama ini dia selalu mencari dan menemui Zula kalau seharian tidak berjumpa
" Let's just get married " ucap Maulana tiba tiba, karena dia berfikir dengan menikah dia gak akan jauh dari Zula lagi
Zula tercengang mendengar ajakan Maulana, cukup mengagetkan, karena baru pertama kalinya Maulana mengajaknya menikah selama pacaran
Ya secara bukannya Maulana, menunda dan tidak mau serius, karena maulana sadar diri saja Zula yang masih sangat muda, dan gak mungkin Maulana mengajaknya menikah, yang ada nanti bisa di minta untuk putus saja oleh abah Zain
Berbeda dengan sekarang nanti dia bisa kasih alesan pada Abah Zain karena tisak mau di pisahkan dengan Zula
Kali ini author pake Bahasa Indo aja ya, walau mereka pasangannya orang luar, dari pada harus translate kelamaan ya, karena author juga gak jaog bahasa asing 😆😆🙏 tapi biar keren aja sih 😁
Zula membalas tatapan Maulana lebih Instens lagi, yang mana biasanya dia bisa salah tingkah dan sekarang memberanikan diri untuk mencari celah keseriusan dalam tatapan Maulana
" Sayang....." ucap Maulana di sela tatapan serius Zula
" Kamu serius?" tanya Zula data
" Serius dong, Aku gak bisa jauh dari kamu, aku gak bisa sehati tanpa melihat wajahmu, dan aku gak bisa sehari tanpa di dekatmu" jawab Maulana meyakinkan
" Kamu kenapa keberatan? takut? mau Aku ngomong langsung sama Abah?" tambah Maulana kalau memang Zula keberatan
" Aku masih labil sayang... Aku belum siap untuk menikah, aku masih mau cari banyak pengalaman lagi, aku gak mau nikah muda" jawab Zula mengakui semuanya atas ketidak siapannya
" Banyak di luar sana yang nikah muda, bahkan Umi juga pernah cerita kan kalau dulu nikah muda, itu bisa jadi motifasi untuk kita" bantah Maulana
" Enggak... pernikahan Umi sama Abah, gak bisa jadi motifasi buat kita, okey setia, itu intisari yang jadi motifasi, dan juga kesabaran Umi" jawab Zula keceplosan tentang masalalu kedua orang tuanya
" Maksudnya?" kaget Maulana dengan mengernyitkan keningnya
" Udah gak usah di bahas" jawab Zula cuek
Dan di saat Zula sudah mode cuek, itu tandanya dia harus berhenti, dan gak boleh memaksa Zula lagi, kalau gak mau rasa cuek itu semakin memanas dan panjang sehingga membuatnya frustasi dan pusing sensiri
Pasalnya Dulu pernah Sekali Maulana memaksa Zula yang sudah di mode hilang mood, atau cuek karene jengkel
Dan setelah itu, Maulana sendiri yang pusing bahkan setres sendiri, karema sama sekali gak ada tanggapan dari Zula selama berhari hari, dan membuat dia menahan rindu dan rasa bersalah
10 menit saling diam, akhirnya Zula angkat bicara
" Aku tau apa yang kamu rasakan sayang, perasaanku dan perasaanmu juga sama, sama sama gak mau jauh, sama sama gak mau LDR, " ucap Zula terhenti dan Maulana mulai kembali menatapnya lekat
" Di Usiaku yang masih 19 tahun ini, aku hanya gak mau, kamu sebagai suamiku gak bisa dapat hakmu" tambah Zula masih menyadari kekurangannya
" Kalau kamu gak siap tentang hakku, gak apa apa aku siap menunggu sampai kamu siap, aku janji gak akan minta dulu sampai kamu siap" jawab Maulana meyakinkan
Bukannya Zula menanggapi dengan serius, justru sebaliknya dia tertawa ngakak dan malah menepuk Jidatnya berkali kali
" Hahahahhaa...... Sayang kamu apaan sih, ahahahaha" tawa Zula meledak karena pikiran Maulana langsung ke sana
Maulana mengernyitkan keningnya masih gak faham dengan tawa kekasihnya yang membuatnya makin gemas itu
" Maksud aku bukan gitu sayang, bukan hak pribadi dan prifasi Hahaha" tawa Zula masih berlanjut
" Hah... Lha jadi?" tanya Maulana dengan manahan malu di sebalik muka brewok sangarnya
" Hahahah... Haduh Haduh sakit sayang perutku" ucap Zula perlahan berhenti tertawa
" Ya Allah... mana mana, " Panik Maulana lebay
" Gak maksud aku sakit karena kebanyakan tawa" jawab Zula santai
" Ck.. Kirain" jawab Maulana berdecak santai
" Haduh... ya Allah, Gitu ya kalau cowok tuh mikirnya pasti kesana, mentang mentang cuman itu yang dia mau, maksud aku tuh bukan gitu sayang" jawab Zula lagi
" Terus gimana?" tanya Maulana sosok paling sabar sedunia menghadapi Zula
Terkadang Maulana suka di goblok goblokin sama Al dan El, karena masih mau bertahan saja dengan Zula yang sangat menyebalkan dan bawel lagi
Tapi namanya juga cinta apapun itu yok tetapk sayang dan gak mah lepas seperti saat ini contohnya, malah ngajak nikah 😆
" Aku cuman takut gak bisa memenihi kewajibanku, kamu tau sendiri kalau aku anaknya ambisius, dan tekatku semakin kuat bila sedang mengerjakan sesuatu, dan aku takut kamu sebagai suamiku justru gak keurus" ucap Zula menjelaskan maksudnya kenapa gak mau menikah karena alasan dan ketakutannya menghadapi kodrat sebagai wanita
Gender dalam hidup itu ada, dalam arti jender adalah perihal yang bisa di lakukan cowok maupun cewek sesuai sikon, tapi kodrat wanita masih sama, harus dan wajib menjalankan kewajibannya
" Aku gak perlu itu sayang, kita bisa sewa Asisten rumah tangga, kita menjalani hidup kita masing masing, ayo lah gak gak nuntut lebih kok dari kamu" jawab Maulana seolah tidak akan pernah membebani Zula
" Aku tau kamu sayang dan cinta sama Aku, terus apa gunanya istri kalau semua keperluan suami justru orang lain yang menyiapkan" bantah Zula membuat Maulana tidak bisa menjawab lagi
" Cukup aku gak mau debat lagi, cukup sampai sini, kita jalani dulu hubungan LDR saat ini, kita masih punya ponsel untuk saling berkomunikasi, pesawat masih terbang, kalau mau bertemu, stoknya masih banyak, sekolah penerbangan juga masih buka" jawab zula panjang dan ternyeleneh nyeleneh juga
" Huh....." nafas Berat Maulana hembuskan berlahan, dan memang dia harus siap, siap menjalani hubungan LDRan dengan Zula
Dan mau gimana lagi, kalau Zula sudah bilang cukup ya udah cukup dia gak mau di perpanjang lagi dari pada makin panjang kali lebar
" Okeh.. " jawab Maulana pasrah
" Saling percaya ya sayang" ucap Zula dan Maulana mengangguk pasrah
" Jaga diri jaga hati" ucap Maulana dan Zula tersenyum
" Siap...." jawab Zula sambil menampilkan senyum termanisnya hingga membuat Maulana makin gemes dan ingin rasanya membawanya kedalam pelukannya
" I Love You, ukhibbuka" ucap Maulana menahan tangisnya
" Too..... Senyum dong" jawab Zula dan Maulana langsung tersenyum lebar
" Nanti kabari aku ya kalau udah sampai di Indonesia, nanti kalau udah liburan, aku mau nyusul kesana, " ucap Maulana dan Zula mengangguk mengiyakan dan gak akan keberatan dengan kunjungan Maulana di Indonesia nanti
Di sisi lain, Al dan El melakukan hal yang sama dengan Zula, mereka sama sama di moment perpisahan, dan hal yang sama mereka tawarkan untuk menjalin hubungan lebih lanjut,
Dan El menjanjikan pada Amira, kekasihnya untuk segera datang ke germant di saat Amira liburan semester nanti, dan akan melamarnya untuk di jadikan pasangan hidupnya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!