NovelToon NovelToon

Pertemuan Kehidupan Selanjutnya

Prolog

kerjaan besar yang saling bertentangan dan tidak pernah akur tapi sayang nya sang putri dari salah satu kerajaan tersebut jatuh cinta oleh sang Pengeran yang sudah memiliki pujaan hati

Putri adalah gadis manja yang ingin mendapatkan apapun yang ia inginkan, sampai akhirnya sang putri mengirim seseorang untuk membunuh kekasih sang pengeran

Dengan kematian sang kekasih pangeran sangat marah dan terjadilah perang yang sekian kali nya

"BIAENA HIEN!!!! Tak kan ku maafkan, kan ku bunuh kau dengan tangan ku sendiri" Dengan amarah nya pangeran Ziano bersumpah

"Aku memang mencintai mu tapi.... kau telah membunuh ayah ku yang bahkan aku tak sempat mengucapkan selamat tinggal"   Putri Biena menarik pedang yang berada di tangan ayah nya lalu mengarahkan pedang itu ke arah pangeran

Usai peperangan Mayat Raja Hien dan Biena Hien di makam kan bersebelahan, kesedihan menerpa kerajaan akan kepergian Sang Raja dan Putri

Para prajurit yang gugur pun juga di makam kan secara hormat

Dua bulan kemudian kabar Sang Ratu meninggal pun menyebar ke seluruh penjuru kerajaan, Sang Ratu tak kuat menahan pilu memilih menyusul Suami dan Putri tercinta nya

...#Masa depan#...

Aku Biena, kisah cinta ku di mulai di saat aku tak sengaja menemukan seorang pria yang terluka di jalan bersama sahabat ku Sairen

"Bie dia terluka, apa yang harus kita lakukan aku tak berani melihat nya lebih lama" Sairen melihat orang itu sambil bergidik ngeri kerna ketakutan nya dengan darah

"Sepertinya dia masih setengah sadar, Halo kak kau masih hidup?" Biena mengayun ayun kan tangan nya di depan wajah pria itu

Saat pertama kali bertemu aku langsung jatuh hati pada nya, hanya sehari saja dia ku bawa ke rumah dan setelah itu dia pergi

"eh tunggu!! kau mau kemana?" Tanya Biena menghentikan pria itu

Ziano tidak memperdulikan Biena dan terus saja melangkah keluar meski Biena terus bertanya, Ziano benar benar tidak tertarik dengan Biena

Ku harap bisa bertemu dengan nya lagi kerna aku menyukai nya apa pun status nya

tak di sangka beberapa minggu setelah nya aku bertemu dengan nya yang dalam keadaan mabuk, membuat ku tidur dengan pria yang ku dambakan tersebut, sehingga ayah ku  Hien memergoki kami yang tengah tidur di bawah selimut yang sama

Hien menendang pintu kamar tersebut kerna ingin memergoki putri nya langsung, bunyi kencang itu membuat Biena dan Ziano terbangun.

"BERENGSEK!!!" Ayah Biena memukul Ziano membabi buta tak memberikan jeda sedikit pun

kejadian itu membuat Ziano terpaksa menikahi ku, walaupun demikian aku merasa senang

"Hah!!! Kenapa harus pisah ranjang? kita kan suami istri!!" Marah Biena tidak Terima dengan keputusan Ziano

"Aku sudah bilang kan kalau aku tidak mencintai mu, lagian aku tak menganggap mu istri" Ziano meninggal kan Biena yang tengah emosi

ini lah kisa ku Jea Biena yang akan memperjuangkan cinta ku agar dia jatuh cinta pada ku juga

...Gais ini hanyalah Sinopsis dari Episode episode yang ada, Jika kalian tertarik kalian bisa lanjutkan ke BAB selanjutnya...

...Jangan lupa selalu dukung penulis dengan memberi Like Vote dan Coment...

...Alur dalam cerita ini hanyalah fiksi sesuai dengan pikiran penulis saja tak ada kaitan dengan kehidupan real tokoh yang bersangkutan...

...HEPPY READING...

Bab 01. Cinta Biena yang tragis

Dia abad ke 18 lalu....

Biena, itu adalah nama putri cantik di kerajaan tenggara. Dia memiliki tunangan namun keukeuh ingin menikah dengan pangeran dari kerajaan barat bernama Ziano.

Sayangnya itu adalah kerajaan musuh, Raja sulit untuk memenuhi permintaan Biena, tapi demi putri kesayangan Raja mengirim surat perdamaian dan bermaksud menikahkan anak sebagai tali penghubung mereka.

Surat itu ditolak, hal itu membuat Biena nekat mengirim orang untuk meracuni tunangan Ziano.

Sekarang Biena menerima imbasnya, saat ini terjadi perang sebab dendam Ziano atas kematian wanita yang ia cinta yang diracun oleh Biena.

“Ayah!” teriak Biena yang datang menggunakan kuda. Semakin dekat ia semakin terlihat tubuh ayahnya yang tertancap panas dan juga pedang.

Biena turun dari kuda langsung memangku ayah yang sudah tidak bernyawa. Air mata begitu deras turun dari mata Biena. “Ayah, maafkan Biena Ayah,” ucap Biena pelan, dia tahu ayahnya sudah tidak bernyawa lagi.

Panglima berlari untuk melindungi Biena dari Ziano yang siap menebas Biena dari samping.

Tang!

Pedang panglima dan Ziano beradu, hampir saja itu tadi mengenai Biena. “Putri apa yang Anda lakukan di sini? Kembalilah!” teriak panglima.

“Diam kau! Beraninya kau membentakku!” marah Biena, dia masih belum rela meninggalkan ayahnya.

“Di sini berbahaya Putri.” Dia kesulitan menahan Ziano, hingga akhirnya kaki panglima ditebas oleh Ziano.

Ziano mendekati Biena dengan senyum yang tidak terlihat ramah. “Terima kasih telah datang, aku jadi tidak perlu datang ke istana untuk mencarimu,” ujarnya.

Biena mengambil pedang yang sebelumnya ada di tangan sang ayah, dia berdiri mengangkat pedang itu menantang Ziano.

“Putri apa yang kau lakukan? Pergilah!” teriak panglima yang merangkak berusaha mendekati Biena untuk melindungi gadis itu.

Sebelum mengayun pedang, Biena melirik mayat sang ayah, dia tersenyum kemudian bergumam kecil, “Ayah lihatlah aku membelamu, Ayah. jika aku msti di sini aku harap akan menjadi anak Ayah lagi.” Air matanya menetes ia yang tidak punya pengalaman berpedang berlari mendekati Ziano diiringi oleh suara teriakkan panglima.

“Putri!”

Sras!

Tubuh Biena terbelah menjadi dua bagian terpisah antara kaki dan perut. Sebelum mati gadis itu sempat mengucapkan sesuatu yang masih terdengar di telinga Ziano. “Kehidupan selanjutnya aku harap kau mencintaiku.”

Setelah Biena memejamkan matanya Ziano baru menjawab. “Tidak ada kehidupan selanjutnya, Putri,” tuturnya berangsur pergi.

***

“Biena bangun! Bangun!” teriak seorang wanita yang sejak tadi teriak-teriak membangunkan putrinya.

Biena pun bangun. “A-aku mati?”

“Apanya yang mati?” heran wanita itu.

Biena membuang selimut ke lantai guna melihat kakinya. “Ah kakiku masih nyambung,” leganya dengan napas yang tidak beraturan.

”Kau ini kenapa?”

“Aku mimpi aneh, Bu.”

“Mimpi memang aneh, sana cepat makan. Nasi goreng kalau sudah dingin tidak enak.”

“Iya,” jawab Biena, setelah ibunya keluar Biena kembali memikirkan mimpi itu. “Rasanya sangat nyata hanya untuk dikatakan mimpi.”

Jea Biena, itu adalah nama gadis berumur 21 tahun. Dia tamatan SMA dan tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya, soal biaya orang tua Biena masih mampu hanya saja Biena yang tidak mau sekolah lagi, alasannya simpel, dia bodoh, jahat, dan sering mendapat panggilan orang tua hingga gadis itu sendiri yang merasa capek atas tuntutan sekolah.

Ayah dan ibunya memiliki toko kue yang cukup digemari oleh banyak orang. Ya, Biena bisa dibilang orang berduit, gaya Biena tak kalah glamor dari gadis lainya, dia tak mau kalah hingga sering menuntut orang tua untuk memenuhi keinginannya.

Bersambung....

Bab 02. Orang! Bukan hantu

Sehabis makan, seorang gadis lain masuk ke rumah mengganggu aktivitas Biena yang tengah menonton TV. Gadis itu adalah orang yang Biena kenal, Sairen, sahabat baik Biena. seorang gadis rajin setta ramah hingga semua orang menyukainya.

“Bi, nanti bisa temani aku ke rumah sakit, ya?” pintanya, menyatukan telapak tangan, memandang Biena dengan tatapan memohon.

Biena menghela napas. “Ok, nanti, kan?”

Persetujuan Biena berhasil membuat Sairen melompat. “Terima kasih, Bie. Tapi kita perginya nanti, ya. Aku mau pergi kerja dulu. Em... sekitar jam tiga.” Sairen langsung lari keluar, sedangkan Biena terduduk tegap.

“Woi aku malas ke tempat kerjamu!” teriak Biena yang diabaikan Sairen.

***

Pada pukul tiga sore, Biena jalan seorang diri menuju tempat kerja Sairen. Walaupun tadi dia bilang malas namun tetap saja dia datang. Setelah sampai, Biena melihat Sairen masih bekerja di meja kasir, langsung saja ia samperin.

“Ayo pergi,” ajak Biena setelah sampai di hadapan Sairen.

“Nanti bentar lagi, aku sedang menunggu Sofia. Siapa yang jaga kasir kalau aku pergi?”

Panjang umur, saat nama disebut, Sofia berteriak dari kejauhan sana. “Sairen maaf aku terlambat.”

Biena menusuk Sofia dengan tatapan tajamnya. “Cih,” desis Biena tidak senang, kaki Biena mulai menapak keluar, menyenggol bahu Sofia dengan sengaja.

Fiane tahu Biena memang jutek, beruntunglah ada Sairen yang selalu meminta maaf atas kelakuan Biena. “Abaikan saja dia. Ya sudah aku pergi dulu ya, Sof.” Sairen berlari kecil menyusul Biena.

“Kok bisa ya gadis sebaik Sairen berteman dengan nenek sihir itu?” gumam Sofia sendiri.

***

Sepulang dari rumah sakit, ternyata sudah pukul sepuluh malam. Jalanan rumah mereka terbilang sepi hingga saat ini mereka sama-sama merinding.

“Ahk.” Suara erangan dari semak-semak membuat dua gadis mati kutu terdiam di tempat.

“Suara apa itu, Ren?”

“Engga tahu ... Biena kamu jangan kabur meninggalkan aku.”

Srak.

Srak.

Semak tak jauh dari mereka bergoyang, hingga Biena langsung lari.

Brugh.

Kaki Biena dipegang oleh sesuatu, hingga gadis itu terjatuh. “Tolong! Tolong! Kakiku dipegang setan.” Biena memberontak dari genggaman tangan entah punya siapa.

“Bie diam dulu, i-itu orang,” kata Sairen yang menangkap sosok manusia di indra penglihatannya. Sairen mendekat dan sekarang malah dia yang berteriak. “Aaaa!”

“Ada apa, Sef?”

“Darah, dia berdarah.” Sairen menutup mata menggunakan kedua tangannya, dia memang takut darah.

Saat kakinya dilepas oleh tangan itu, Biena mendekati sosok pria yang sekarang pingsan dilumuri darah. “Astaga ganteng banget,” pekik Biena kegirangan. “Ren bantu aku membopong dia.”

“Engga ah takut,” jawab Sairen yang masih belum berani membuka mata.

“Tidak apa-apa, kamu enggak usah lihat, taruh saja tangannya di pundakmu, mudahkan?”

“Aku takut, Bi!”

“Ya sudah kau tutup mata saja, biar aku yang menuntut jalan.”

“Memang dia mau dibawa ke mana?”

“Ke rumahmu, masa ke rumahku.”

“Ih kok di rumahku?”

Biena menghela napas kasar. “Di rumahmu kan enggak ada orang, ibumu di rumah sakit bapakmu di rumah janda, apa lagi?”

“Kenapa dia engga dibawa ke rumah sakit, dia kan terluka.”

Biena dibuat geram dengan Sairen yang terlalu bertele-tele. “Kalau dia ini penjahat bagaimana? Polisi akan menemukannya di rumah sakit, luka-luka dia membuktikan kalau dia ini tengah lari dari seseorang!” bentak Biena.

“Kalau dia penjahat malah kita yang berada dalam bahaya.”

“Berisik, cepat bantu aku.”

Bersambung...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!