Disebuah sekolahan ternama terdapat tiga orang perempuan yang terkenal dengan kenakalannya. Mereka bertiga sudah lama bersahabat, dari mulai mereka menginjakan kaki di bangku SMP hingga kini menjelang kelulusan sekolah terakhirnya, SMA.
Upacara yang akan segera dilaksanakan pun mereka masih dikamar mandi sedang mengobrol yang ngga jelas supaya tidak mengikuti upacara yang melelahkan itu.
"Siapa didalam?"
Beberapa saat kemudia terdengar gedoran pintu dari luar dan suara pria yang tidak asing lagi ditelinga mereka.
Dengan segera, mereka merapihkan kembali pakaiannya yang terlihat kusut dicermin dan jalan keluar secara bersamaan dengan wajah terpaksa.
"Upacara akan segera dimulai. Cepatlah kelapangan" ucap pria itu lagi dengan tegas, ketiga perempuan wajah tanpa dosa itu pun berjalan menuju lapangan tanpa menjawab perintah pria itu.
Karena sudah terbiasa dengan sifat mereka yang seperti itu, pria itu pun mengikuti langkah ketiga perempuan menuju lapangan upacara untuk memimpin upacara yang akan segera dilakukan.
Sepanjang upacara itu dilalakukan, ketiga perempuan itu berdiri dengan tidak tegap dan berbisik-bisik mengobrol diakhir barisanya.
Saat salah satu guru melihat kearahnya, mereka berpura-pura memperhatikan upacara itu dan menegakan badanya, seperti itu terus diulang-ulang yang mereka lakukan karena malas untuk dijemur dibawah teriknya matahari.
Setelah upacara itu selesain, para murid bubar dari barisanya dan menuju kelasnya masing-masing untuk mengikuti pelajaran hari ini.
Celine, Lyana dan Evelyn pergi kekantin untuk pergi mengisi perut mereka yang terasa lapar.
"Heyy...tungguu"
Sebelum masuk kedalam kantin. Mereka mendengar seseorang yang memanggilnya dari belakang. Membalikan badan dan melihat seorang pria tampan yang berdiri tidak jauh darinya.
Seorang pria tampan dengan almamater OSIS yang sering ia pakai terlihat begitu gagah dan berwibawa.
"Kelas akan dimulai, kalian masuk dan ikuti pelajaran hari ini" ucap pria tampan itu.
"Kami mau mengisi perut kami yang kosong ini, bagaimana kalo kamj pingsan saat mengikuti pelajaran karena lapar?" Elak celine.
"Tidak ada alasan apapun. Sekarang kalian masuk kedalam kelas kalian, jangan pernah keluar sebelum waktu istirahat" ucap pria itu dengan tegas.
Dengan wajah yang kesal mereka bertiga berjalan menuju kelasnya.
"Abian...."
Mendengar ada yang memanggilnya, Abian melihat kearahnya dan tersenyum.
"Sedang apa kamu disini, bukanya kelas akan segera dimulai?" Tanya guru itu kepada Abian.
"Tadi ada siswi yang ingin masuk kedalam kantin, makanya saya kesini untuk melarangnya karena jamnya akan dimulai pak" jawab Abian dengan tersenyum.
"Yaudah pak, saya masuk dulu" lanjut Abian dan meminta ijin kepada guru yang ada bersamanya untuk pergi ke kelasnya.
Setelah beberapa jam yang telah dilalui para siswa dan siswi yang ada disekolahan itu, akhirnya bel tanda pulang pun telah berbunyi. Semua siswa berjalan keluar kelas menuju parkiran kendaraan mereka menuju pulang.
Sesampainya didepan pagar hitam yang tinggi, Celine membunyikan kelakson mobilnya supaya satpam membuka kan pagar untuk nya. Tidak lama dari itu pagar terbuka lebar dan Celine memasukan mobilnya kedalam.
Seorang perempuan yang sedang mengobrol dengan pasangannya didalam ruangan keluarga pun menoleh kearah pintu melihat kedatangan putri kesayanganya itu yang telah pulang dari sekolahnya.
"Kamu udah pulang sayang?" Tanya perempuan itu kepada Celine dengan kasih sayang dan senyuman yang manisnya.
"Iya mom" jawab Celine dengan menjatuhkan badanya diatas sofa sebelah ibunya.
"Tumben Daddy udah pulang" tanya Celine saat melihat ayahnya yang duduk dihadapan ibunya.
"Daddy mengambil cuti untuk beberapa hari ini, Daddy ingin pergi dengan kamu dan mommy kamu ke luar kota" jelas pria itu dengan lembut.
Ayahnya yang sibuk mengurus bisnisnya diluar kota hingga tidak mendapatkan waktu untuk keluarganya merencanakan berlibur beberapa hari diluar kota.
Celine hanya menganggukkan kepala nya mengerti, karena udah beberapa bulan ini dia dan kedua orang tuanya belum sempat pergi liburan bersama.
Usai mengobrol dengan kedua orang tuanya, Celine pergi ke kamarnya untuk membersihkan badanya dan beristirahat.
Setelah membersihkan badan dan naik keatas ranjang tempat tidurnya, Celine mendapat notifikasi dari kedua sahabatnya yang ingin mengajak dirinya pergi keluar malam ini.
"Sorry gw gak bisa keluar malam ini, ada bokap gw dirumah" balas Celine kepada kedua sahabatnya itu dengan emot sedih.
Celine yang takut terhadap ayahnya itu pun nggan untuk keluar malam bersama sahabatnya, sebaliknya dengan ibunya.
Setelah beberapa saat, Celine tertidur dengan pulas menyiapkan dirinya untuk besok berlibur dengan kedua orang tuanya.
Setelah sampai disebuah pantai yang indah dan sejuk itu, Celine menyimpan barang-barangnya terlebih dahulu kedalam villa yang akan ia tiduri selama dipantai itu.
Sampai dikamarnya, Celine menidurkan tubuhnya sebentar untuk menghilangkan rasa lelah akibat perjalanan yang cukup jauh dan membersihkan badanya terlebih dahulu.
Selesai menyimpan barang-barang dan membersihkan badanya, Celine keluar menikmati angin sejuk dipantai itu sembari melihat senja yang akan segera tenggelam bersama kedua orang tuanya.
"Berapa lama kita akan berlibur Disni?" Tanya Celine saat menikmati secangkir kopi yang dipegangnya.
"Kira-kira 2 atau 3 harian disini" ucap ayah Celine.
"Kenapa sangat sebentar?" Tanya kembali Celine sambil melihat kearah ayahnya.
"Daddy cuti cuma 5 hari, karena ada meeting dari luar kota juga, jadi Daddy harus mengikuti meeting itu." Jelas ayah Celine dengan tersenyum.
Celine menganggukkan kepalanya mengerti dan menikmati kembali kopi yang ada ditangannya.
"Nanti kita kesini lagi saat liburan panjang" lanjut zeyn ayah Celine.
Setelah selesai berbincang dan tertawa renyah, Celine, Zeyn, dan Glaretha pergi ke kamarnya untuk beristirahat karena sudah larut malam.
Celine yang tidak bisa tidur karena suasana barunya kembali keluar menikmati angin malam. Saat menikmati angin malam dengan bermain smarphone nya, Celine melihat seorang pria yang tidak asing lagi baginya.
"Abian" gumam Celine sambil melihat kearahnya yang sedang berkumpul bersama temanya tidak jauh dari dirinya.
"Ngapain mereka ada disini?" tanya celine terheran- heran pada dirinya.
Beberapa menit saat melihat kearah Abian, salah satu dari temen Abian melihat kearah Celine dan bertanya.
"Itu bukanya Celine bocah bandel disekolah kita itu kan?" tanya Andre salah satu teman Abian sambil menunjuk kearah Celine.
Dengan segera, Celine masuk kembali kedalam kamarnya saat semua teman Abian melihat kearahnya.
"Astaga.. kenapa ada mereka disini?" tanya Celine kesal saat tiba dikamarnya.
"Kenapa hidup gw selalu diikuti ketua OSIS itu" ucapnya kembali sambil menarik rambutnya kebelakang.
Abian yang melihat Celine pun tersenyum kecil. karena didalam lubuk hatinya, ia menyimpan perasaanya kepada Celine. Celine yang berbeda dengan wanita lain membuat Abian mempunyai rasa terhadapnya.
Berbeda dengan Celine, dia sangat kesal dengan Abian dan membenci dirinya.
.
.
.
.
.
Thank you for reading my stupid work🤭
Happy reading😚
Jika kalian suka dengan ceritanya, berikan kami like dan vote.
biar author nya tambah semangat yah😉
Saat matahari telah muncul, Glaretha masuk kedalam kamar putrinya, berniat membangunkan Celine, karena semalam dia bilang ingin menikmati angin pagi dipantai.
Glaretha membuka gordeng yang ada dikamar itu dari sela-sela jendela sinar matahari masuk dan menyinari Celine yang sedang tidur pulas diatas ranjangnya.
Glaretha menghampiri ranjang putrinya dan duduk disebelahnya.
"Sayang bangun, ini udah pagi nak" ucap Glaretha mengelus pipi Celine.
Celine yang tertidur pulas mengerjapkan matanya, melihat ibunya yang ada didepannya, Celine langsung bangun dan mengikat rambutnya dengan ikat rambut yang ada ditangannya.
"Mommy pagi banget disini" tanya Celine dengan mengucek-ngucek matanya.
"Kamu semalam suruh mommy buat bangunin kamu kan" jawab glaretha dengan tersenyum.
"Yaudah Celine tidur dulu sebentar lagi, nanti Celine keluar untuk sarapan". ucap Celine dengan membaringkan kembali badanya.
Glaretha yang melihat kelakuan anaknya pun tersenyum dan beranjak pergi menemui suaminya untuk meminum kopi
"Dimana Celine?" tanya Zeyn kepada istrinya saat melihat dirinya kembali menghampiri nya.
"Katanya dia masih ngantuk, makanya tidur lagi" jelas Glaretha dengan tersenyum.
Saat sedang menikmati secangkir kopi ditepi pantai. seorang pria muda menghampiri kedua orang tua Celine dan menyapanya.
"Selamat pagi Om Tante" sapa Abian saat melihat kedua orng tua Celine.
"Pagi nak" balas Zeyn dan Glaretha kompak.
"Kamu liburan juga disini?" tanya Glaretha dengan tersenyum.
"Iya Tante, kebetulan ada tugas disekolah juga" jelas Abian dengan ramah.
"Kamu sendiri disini? atau bersama keluarga kamu?" tanya Zeyn saat melihat Abian sendirian.
"Ngga om, Abian disini bareng temen-temen sekalian liburan" ucap Abian.
"Mereka masih dikamar" ucap Abian kembali.
"Mari ngopi bersama kami disini nak" glaretnha menawarkan Abian ngopi bersama.
Glaretha yang sudah menganggap Abian sebagai anaknya pun tidak singkat menawarkan ngopi bersama dengan dirinya dan suaminya.
"Sebelumnya terima kasih Om Tante, tapi Abian masih ada pekerjaan yang harus dilakukan" Abian menolak tawaran Glaretha karena ada tugas yang harus ia lakukan.
"Yaudah, semoga lancar menjalani tugasnya" ucap Glaretha dengan senyum.
Keluarga Abian dan Celine memang sudah akrab beberapa tahun yang lalu, disebabkan ayah mereka yang saling bekerja sama dalam menjalani bisnisnya.
Celine yang telah siap dengan pakaiannya hari itu pun keluar dari kamarnya menemui orang tuanya untuk sarapan bersama.
Ditengah saat-saat bersarapan, Glaretha mengingat Abian yang berlibur kesini menyelesaikan tugasnya dan bertanya kepada Celine.
"Sayang kamu tau Disini ada Abian dan teman-temanya?" tanya Glaretha setelah mengunyah makanan didalam mulutnya.
Celine yang bingung langsung melihat kearah ibunya dan ayahnya secara bergantian.
"Abian?" ucap Celine memastikan.
"Iya sayang" timbrung Zeyn yang penasaran reaksi Celine.
"Celine ngga tau mereka ada disini" ucap Celine melanjutkan kembali sarapanya.
Setelah menyelesaikan sarapannya bersama kedua orang tuanya, Celine berjalan dipesisiran pantai menikmati sejuknya angin dipagi hari.
Celine yang jenuh sendiri tidak ada temanya pun meminta ijin kepada orang tuanya agar kedua sahabatnya datang menyusul dirinya yang sedang berlibur.
"Mommy..." Celine memanggil ibunya yang ada disebelahnya.
"Iya sayang, kenapa?" tanya Glaretha melihat kearah Celine.
"Apa boleh Celine mengajak kedua teman Celine kesini?" Celine meminta ijin dengan ragu dan menundukkan kepalanya.
"Celine bosan sendiri disini" lanjut dirinya.
"Gak papa sayang, kamu ajak aja mereka kesini" Glaretha mengijinkan anak kesayangannya itu untuk mengajak sahabatnya berlibur bersama dirinya.
Dengan senyum manisnya, Celine memeluk ibunya dan mengambil ponselnya untuk menghubungi kedua sahabatnya.
☘️☘️☘️
Lyana yang akan menelpon Celine untuk mengajak dirinya pergi keluar pun tidak jadi dan segera bersiap untuk menghampiri Celine yang sedang berlibur dengan kedua orang tuanya.
Dia segera menghubungi Evellyn setelah menyiapkan pakaian yang aka dia bawa berlibur.
Setelah Lyana dan Evellyn siap untuk berangkat, mereka mengendarai mobilnya dengan happy karena sudah lama tidak berlibur.
Sesampainya dipantai itu, mereka melihat Abian bersama temanya yang sedang berbincang ditepi pantai.
Lyana dan Evellyn saling menatap heran melihat keberadaan Abian yang ada dipantai sama dengan Celine.
"Apa mereka berlibur bersama?" tanya Evellyn kepada Lyana.
Lyana mengangkat bahunya tidak tau.
Tidak ingin mengambil pusing. mereka berdua langsung menelpon Celine untuk mengetahui keberadaanya dimana.
"Lo ada dimana?" tanya Lyana saat Celine mengangkat telponnya. "Gw sama Evellyn udah sampe dipantainya" lanjutnya kembali.
"Sebentar, gw kesana sekarang" ucap Celine mematikan telponya dan langsung menghampiri kedua sahabatnya.
Celine, Lyana dan Evellyn telah bertemu, mereka langsung menuju villa yang ditempati Celine untuk menyimpan barang yang dibawanya.
"Celine Lo berlibur bareng Abian?" tanya Evellyn saat tiba dikamarnya.
Celine menggeleng kepalanya.
"Kenapa mereka bisa ada Disini juga?" tanya Lyana heran.
"Kata nyokap gw mereka sedang ada tugas dari sekolah makanya kesini buate menyelesaikanya" jelas Celine sesuai yang diberi tahu ibunya.
Lyana dan Evellyn menganggukkan kepalanya mengerti dan kembali merapihkan barangnya.
selesai merapihkan barangnya. Celine, Lyana, dan Evellyn keluar untuk menikmati suasana sejuk dipantai sambil melihat senja yang akan segera tenggelam.
Setelah beberapa hari berada dipantai berlibur, akhirnya Celine, Lyana, Evellyn dan kedua orang tua Celine kembali pulang untuk melanjutkan aktifitas sehari-harinya.
Berbarengan dengan rombongan Abian, mereka pun pulang menuju rumahnya bersam teman-temanya.
"Kalian pulang sekarang juga?" tanya Zeyn saat melihat Abian yang keluar dari villa menuju parkiran dengan membawa barangnya.
"Iya om, tugas kami udah selesai" jawab Abian dengan ramah sambil melirik kearah Celine yang sedang memainkan ponselnya.
Evellyn yang menyadari Abian melihat kearah Celine langsung menyenggol lengan Celine memberikan kode bahwa Abian melihat kearahnya.
Dengan cuek, Celine melanjutkan kembali memainkan ponselnya dan langsung berjalan menuju parkiran.
"Celine Lo Liat kan tadi Abian lihat kearah Lo?" tanya Evelyn saat mengingat kejadian tadi.
"Emng kenapa, dia juga punya mata, jadi gak papa mau liat gw atau ngga juga" jawab Celine dengan dingin.
Celine satu mobil bersama kedua sahabatnya, Zeyn dan Glaretha yang mengikuti mobil yang ditumpangi Celine untuk agar kedua sahabatnya tidak mengantarkan Celine kerumahnya.
"Gw liat-liat si Abian itu suka kaya nya Ama Lo dah line" Lyana menerka-nerka perasaan Abian terhadap Celine dengan senyuman jailnya.
"Apaan si Lo" ujar Celine kesal.
Lyana dan Evellyn tertawa saat melihat mimik Wajak Celine yang terlihat kesal.
"Celine Lo kenapa tidak membuka hati Lo lagi buat pria lain?" tanya Lyana sambil fokus menyetir.
.
.
.
.
.
Berika like, dan vote ya jika kalian suka dengan ceritanya
biar authornya semangat😊
Sudah beberapa tahun lalu, Celine tidak membuka hatinya lagi buat pria lain setelah merasakan kekecewaan terhadap pria yang ia sayangi mengkhianati dirinya, Sehingga dia tidak bisa membuka hatinya kembali.
Dan membuat sifatnya berubah menjadi anak yang nakal dan susah diatur.
"Udah lah jangan dibahas itu lagi" ucap Celine yang bosan dengan pertanyaan sahabatnya sering kali dibahas.
Melupakan semua obrolan yang membuat Celine kembali mengingat masa lalu nya, ketiga perempuan itu pun mengobrol dengan happy sembari menikmati perjalanan pulang kerumah mereka.
Setibanya dirumah Evellyn, Celine pun ikut turun untuk pulang bersama kedua orang tuanya, sedangkan Lyana melanjutkan mobilnya menuju kerumah nya.
"Bagaimana, kamu seneng ngga berlibur dengan mereka?" Tanya Glaretha setelah Celine menaiki mobil ayahnya.
"Celine seneng banget mom" ucap Celine dengan semangat.
"Syukurlah kalo seneng, nanti kita pergi berlibur kembali" Zeyn menimbrung obrolan istri dan anak tercintanya itu.
☘️☘️☘️
Setelah semuanya kembali beraktivitas seperti biasa, Celine bersiap untuk pergi kesekolahnya dan turun kebawah untuk sarapan bersama ibunya.
Zeyn yang telah berangkat lebih awal keluar kota pun tidak sempat ikut sarapan bersama Anak dan istri nya.
"Daddy udah pergi mom?" Tanya Celine saat melihat kursi yang biasa ayahnya duduki kosong.
"Daddy berangkat lebih pagi, jadi tidak sempat ikut sarapan" jelas Glaretha kepada anaknya.
Celine melanjutkan kembali sarapanya karena terburu-buru akan pergi sekolaha.
"Mom, Celine berangkat sekolah sekarang" Celine meminta ijin kepada ibunya setelah menyelesaikan sarapanya.
"Iya sayang, hati-hati yah" ucap Glaretha mencium dahi anaknya.
Setelah mengendarai mobil kurang lebih 1 Jam. Celine tiba disolahnya dan berpapasan bersama kedua sahabatnya setelah memarkirkan mobilnya.
"Tumben Lo udah disini" ucap Lyana kepada Celine dengan gaya bercandanya.
Celine yang terkenal telak kalo masuk sekolah jadinya kedua sahabat nya itu merasa aneh saat Celine datang lebih awal.
"Gw sekarang mau tobat. Ngga bakalan terlambat lagi" jawab Celine dengan gayanya.
Lyana dan Evellyn yang tidak percaya akan Celine bertobat pun tertawa kecil sambil meledeknya.
Mereka berjalan menuju kelasnya sambil beriringan seperti biasa. ditengah perjalanan, mereka melihat Abian dan geng nya yang sedang duduk ditempat biasa.
dengan gaya aroganya, Celine melewati sekumpulan cowo-cowo keren dan ganteng yang sedang mengobrol ringan.
"Gw heran, kenapa ya si Abian liatin Mulu Lo dah?" tanya Evellyn saat tiba dikelasnya dan menduduki kursinya.
Evellyn yang aneh dengan sikaf Abian yang selalu melihat Celine saat melewatinya pun terus menanyakan nya kepada Celine.
"Lah, emng gw peduli?" tanya Celine kembali dengan memalingkan wajahnya.
"Kaya nya beneran deh, si Abian itu suka Ama Lo line" Lyana yang juga penasaran terus menebak nebak perasaan Abian.
"Ya... gw ngga peduli si" jawab Celine dan langsung mengeluarkan ponselnya.
"Celine apa Lo suka sama si Abian?" tanya Evellyn dengan menyipitkan matanya.
Sebelum Celine menjawab pertanyaan Evellyn, Tidak lama guru yang akan mengajar dikelas Celine pun masuk untuk memulai pelajaranya.
"Selamat pagi anak anak" sapa guru. itu kepada muridnya.
"Pagi Bu.." ucap serentak murid itu.
"Sedikit informasi buat kalian, Minggu depan kita akan mengadakan acara disekolah" ucap ibu guru itu menginformasikan kepada muridnya.
"Acara apa Bu?" tanya salah satu murid.
"Memperkenalkan dan menyambut kepala sekolah yang baru, sekalian mendoakan kepala sekolah kita yang sudah tiada". jelas ibu guru itu.
Beberapa bulan yang lalu, kepala sekolah disekolahan itu meninggal akibat penyakit jantungnya yang selama ini iya derita, sehingga mengalami serangan jantung dan tidak bisa lagi diselamatkan.
"Sekarang kita mulai pelajaran hari ini" lanjut guru itu kembali.
Para murid disekolahan itu mengikuti pelajaran dengan tertib, berbeda dengan Celine, Lyana, dan Evellyn. mereka terus mengobrol dengan berbisik bisik sehingga terkena hukuman oleh guru itu.
"Celine, Lyana, Evellyn. kalian kedepan semua" ucap guru itu tegas.
"Kenapa Bu?" tanya Lyana bingun.
"Ibu mendengar kalian berbisik-bisik, sekarang kalian maju kedepan" mulai geram dengan kelakuan mereka.
Celine, Lyana dan Evellyn kedepan dan berjalan keluar bersama guru itu menuju lapangan.
"Kalian tunggu disini, sampai jam pelajaran sekolah selesai" ucap guru itu setelah menempatkan Celine dan teman-temanya ditengah lapangan panas.
"Tapi Bu....."
"Gak ada tapi tapi an" ucap guru itu memotong perkataan Celine dan meninggalkan mereka.
"Astaga... panas banget" ucap Celine yang mulai kepanasan.
"Kenapa guru itu tiba tiba seperti itu" Evelyn yang kesal karena tidak biasanya dia jemur seperti itu.
"Kita kekantin gimana?" Lyana menyarankan untuk pergi kekantin daripada harus dijemur.
"Tapi bagaimana kalo guru itu mengontrol kesini dan hukumannya tambah Beran?" tanya Celine yang nggan dihukum terlalu berat.
"Kita kekantin aja dulu sebentar, nanti kita kesini lagi" Evellyn yang tidak mau kepanasan pun menyetujui saran Lyana.
"Yaudah kita kekantin aja" ucap Celine melangkahkan kakinya menuju kantin.
Celine dan teman temanya yang menikmati makan siang dikantin pun dipergoki oleh Abian yang telah memberikan buku tugas dikelasnya kepada wali guru nya.
"Ngapain kalian disini? bukanya sekarang jam pelajaran dimulai?" tanya Abian yang heran.
"Ngapain si Lo ngurusin hidup kita terus? Lo masuk aja sendiri kesana" jawab Celine sambil meminum minumanya.
"Gw kasih tau sama guru yang ngajar dikelas Lo, bahwa muridnya sedang makan disini" ancam Abian membalikan badan dan melangkah kan kakinya keluar kantin.
"Ehh.... ehh tunggu" ucap Evellyn menghentikan langkah Abian.
"Kami akan ke kelas kami sekarang" lanjutnya lagi mengedipkan mata kepada kedua sahabatnya.
"Yaudah masuk sekarang!" perintah Abian.
"Lo duluan nanti kita menyusul" jawab Lyana.
"Buruan sekarang, gw liatin sampe kalian masuk kelas" ucap Abian dengan kesal.
"Astaga ribet banget jadi cowo" gumam Celine yang mulai emosi dan berdiri dari tempat duduknya melangkahkan kaki keluar kantin diiringi kedua sahabatnya.
Melihat Celine dan sahabatnya keluar dari kantin, Abian pun pergi ke kelasnya melanjutkan kembali pelajaranya.
Belum lama Celine dan sahabatnya kembali kelapangan tempat mereka dihukum, guru yang menghukum mereka pun datang untuk mengontrol mereka.
"Untung saja" Lyana mengelus dadanya selamat.
"Bagaimana Bu?, udah beres belum hukumannya?" tanya Celine yang pura-pura merasa kepegelan gara gara berdiri terlalu lama.
"Yaudah kalian masuk sekarang kedalam kelas" perintah guru itu.
Dengan semangat Celine dan sahabatnya berjalan menuju kelasnya.
"Perut udah keisi, jadi tidak terlalu lapar" ucap Evellyn dengan tertawa ringan.
☘️☘️☘️
Setelah beberapa hari berlalu, acara sekolah untuk penyambutan kepala sekolah baru pun telah tiba.
semua siswa siswi telah berkumpul diruangan aula, tempat sekolah itu mengadakan acara.
ratusan siswa siswi yang ada disekolah itu menghangatkan suasana dengan gerumuhan mereka Yang sedang mengobrol bersama teman temanya.
Abian yang menjadi ketua OSIS pun menjadi pembuka acara itu dan telah menaiki panggung dan mulai membuka acara tersebut dengan teratur.
"Selamat siang teman teman" sapa Abian sebelum membuka acara tersebut.
Setelah menyapa dan mempersilahkan kepala sekolah baru itu untuk memperkenalkan diri, Abian pun turun dari panggung.
Saat kepala sekolah itu naik keatas panggung, Celine tercengang melihat kepala sekolah baru itu siapa.
"Dia...." gumam Celine.
.
.
.
.
.
Berikan Like dan Vote ya kalo kalian suka😚
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!