Release [ Boy'S Love ]
01
Pernah melepaskan seseorang?
Aku yakin kalian semua pernah merasakannya bukan!?, jika itu pernah terjadi pada kalian, ceritakan padaku bagaimana kisah kalian, aku ingin mendengarnya!.
Melepaskan?, apa itu mudah?.
Itu adalah hal yang paling berat dan itu sangatlah sulit dimana dunia dan Tuhan seakan berhenti berpihak kepada kita.
Melepaskan setelah memberikan apa yang kita punya, kalian pernah?.
Semua, seluruh hidup, seluruh hati dan perasaan yang ada telah aku berikan, namun seperti kata orang jika tidak berjodoh bisa apa.
Kita dekat namun karena takdir kita dijauhkan, dijauhkan dari hati, pikiran, perasaan dan sikap.
Tuhan selalu menjauhkan semua yang dekat denganku, dan sekarang dia akan menjauhkan lagi orang yang aku cinta setelah apa yang aku perjuangkan dan aku berikan kepadanya.
Baiklah, kali ini aku akan bercerita sedikit tentang kehidupan cintaku
Hai..., namaku Daksa aku tidak memiliki kekasih, namun tiba-tiba seseorang datang memenuhi hatiku tanpa ku minta.
Aku hanya seorang pelayan cafe dan harus berkuliah sembari bekerja, sangat melelahkan bukan?.
Dan kini aku harus merelakan seseorang yang telah aku cintai selama bertahun-tahun ini.
Sungguh dunia kejam, tidak bisakah kamu melihatku berbahagia sedikit!?.
Dan kini hanya ada dua pilihan, benar-benar berada di dalam dirinya atau pergi tanpa membawa apapun bahkan satu tangkai kenanganpun dan penyesalan.
02
Catatan :
* : sesuatu yang dilakukan
( ) : sesuatu yang dibicarakan didalam
hati
[ ] : keterangan
Daksa Rastanantha
Ini pesanan anda tuan. *mengangkat cangkir
Hari yang bagus untuk pagi yang indah diawali dengan sebuah tamparan yang mendarat di pipi Daksa. Seluruh atensi pengunjung kini menatap bingung ke arahnya, bahkan cangkir kopi yang ia bawa kini telah berserakan dilantai.
Daksa Rastanantha
*berdiri sembari memegang pipinya
Rakha Manantha
Hentikan kegilaan mu!!. *menatap tajam
Yathana Yaksha
*ingin menampar kembali
Rakha Manantha
*menghentikan dan mencengkram tangan Yaksha
Rakha Manantha
Saya harap kamu bisa mengembalikan kewarasan mu itu.
Yathana Yaksha
*menahan tangis dan berlalu pergi meninggalkan caffe
Setelah kepergian Yaksha kini caffe menjadi sedikit ricuh dengan bisikan tak berarti pengunjung, Rakha mulai menenangkan suasana-
Rakha Manantha
Apakah anda bisa menatap saya? *memegang wajah Daksa dan mengarahkan untuk saling bertatap
Daksa Rastanantha
*hanya menatap Rakha
Rakha Manantha
Nama saya Rakha, senang bertemu anda walaupun dengan cara seperti ini
Rakha Manantha
Beritahu saya, siapa namamu?
Daksa Rastanantha
Daksa Rastanantha
Rakha Manantha
*tersenyum sembari mengusap pipi Daksa
Awal yang indah bagi keduanya untuk bertemu, kini kisah mereka pun dimulai entah dengan kisah akhir yang bagaimana, mereka hanya akan percaya dengan tangan Tuhan yang memberikan jalan atas seluruh kehidupan mereka.
Daksa Rastanantha
Aku percaya, Tuhan tak selamanya membuatku mengakhiri semua ini sendiri. *ucapnya pelan
Rakha Manantha
Dan saya percaya, Tuhan akan selalu memberikan hal terbaik bagi umatnya. *berbicara pelan
Rakha Manantha
Dirimu sangatlah menggemaskan.
Indahnya kepercayaan hidup dengan Tuhan yang mereka tegaskan pada hidup mereka, maka kita lihat seberapa jauh Tuhan mempertahankan mereka.
03
Rakha adalah CEO dari Perusahaan terbesar di negara itu yaitu RK Group. Dan Rakha adalah seorang anak tunggal ahli waris dari keluarganya.
Daksa Rastanantha
Katakan a-k-u!
Daksa Rastanantha
Cepat, A-K-U. *dengan penekanan
Daksa Rastanantha
Ngomong gitu aja susah.
Daksa Rastanantha
Cepat, katakan aku.
Kini Daksa berada di dalam kantor Rakha. Dan kini seorang pria manis tengah duduk di pangkuan sang CEO dengan manja dirinya memeluk sang kekasih seperti tidak mengenal hari esok.
Telah berjalan 7 tahun hubungan nya setelah kejadian itu. Dimana mereka semakin dekat tiap detiknya, memahami rasa tiap perasaan masing-masing, dan memutuskan untuk bersama.
Rakha Manantha
Okay, perlahan saja ya.
Rakha Manantha
*Ingin mengucap-
Rakha Manantha
Hump, saya tidak bisa. *menunduk
Daksa Rastanantha
Perlahan saja.
Daksa Rastanantha
Ya dikit lagi, cepet.
Rakha Manantha
A-k-u, saya.
Daksa Rastanantha
Sampai kapan lo mau manggil gue pakai embel-embel 'saya-anda'.
Daksa Rastanantha
Lo nyebelin banget, sialan.
Daksa Rastanantha
PERGI AJA SANA.
Rakha Manantha
Hey heyy, tenang sayang.
Rakha Manantha
Baiklah maafkan aku.
Daksa Rastanantha
Apa!?. *terkejut
Rakha Manantha
Wow, ternyata saya bisa mengatakannya.
Rakha Manantha
*memegang mulutnya sendiri
Daksa Rastanantha
Terserah lo aja, gue benci lo.
Daksa Rastanantha
Lo nyebelin.
Daksa Rastanantha
*melipat kedua tangannya dan berpaling dari Rakha
Rakha Manantha
Apakah kamu meminta untuk dicium?
Daksa Rastanantha
Ha!? *menoleh ke arah Rakha dengan cepat
Rakha Manantha
Cups
*mencium bibir Daksa
Daksa Rastanantha
*menyembunyikan wajahnya didada Rakha
Daksa Rastanantha
Aku malu, sialan.
Rakha Manantha
Kenapa harus malu, kita sudah terbiasa melakukan itu bukan?. Lagi pula ini dikantor.
Rakha Manantha
Dan biasanya kamu juga suka jika duduk dipangkuan ku lalu bercerita?.
Daksa Rastanantha
Lu bisa diem ga!?.
Daksa Rastanantha
*memeluk Rakha dengan erat
Rakha Manantha
Baiklah-baiklah, sudah.
Rakha Manantha
Jadi apa yang membawa mu kemari sayangku?, bukankah kamu masih ada jam matkul?.
Daksa Rastanantha
Aku izin.
Rakha Manantha
Hey, kenapa?. Apa kamu sakit? Coba lihat *memutar-mutar kepala Daksa
Daksa Rastanantha
Gue ga sakit sialan.
Rakha Manantha
Mulutmu sepertinya sakit, apakah butuh kecupan lagi?.
Daksa Rastanantha
Jangan coba-coba!.
Rakha Manantha
Jadi, ada apa dengan kesayangan ku ini, hemm?.
Daksa Rastanantha
Aku merindukanmu. *cicitnya
Rakha Manantha
Kamu niat ngomong tidak? aku tidak bisa mendengarnya sayang.
Daksa Rastanantha
Gue rindu sialan, gaush godain gue.
Rakha Manantha
Aku menyukai kekasaran mu.
Rakha Manantha
Kita pergi makan siang? matkul mu sudah habis jam 1 bukan, kita habiskan waktu bersama.
Daksa Rastanantha
*tersenyum
Daksa Rastanantha
SETUJU! *sedikit melonjak diatas pangkuan Rakha
Rakha Manantha
ashh~ pelan sayang.
*memegang pinggang Daksa
Rakha Manantha
Perlahan sayang atau kita tidak jadi makan siang.
Daksa Rastanantha
*memberikan senyuman manis
Daksa Rastanantha
Bagaimana jika makan siangnya kita tunda jadi makan malam?. *mengulum bibir
Daksa Rastanantha
*menggambar di dada Rakha secara abstrak
Rakha Manantha
Perasaan ku tidak pernah salah, jangan salahkan aku jika makan siang akan menjadi sarapan pagi sayang.
Daksa Rastanantha
Ay ay captain. *memberi hormat kepada Rakha
Rakha Manantha
Hahaa gemasnya, sebelum itu kita makan siang saja dulu.
Rakha Manantha
*menggendong Daksa seperti karung beras
Daksa Rastanantha
YAK LEPASKAN AKU RAKHA SIALAN.
Rakha Manantha
Plak
*menampar pantat Daksa
Daksa Rastanantha
YAKKK SIALAN PELECEHAN!.
Rakha Manantha
Diam atau aku akan benar-benar melakukannya didepan para karyawan.
Daksa Rastanantha
*diam dan pasrah digendongan Rakha
Rakha Manantha
Anak pintar *mengelus rambut Daksa
Rakha Manantha
Kalau kata Daksa "jangan lupa klik like, tombol lope lopenya sama komen ya."
Daksa Rastanantha
Gue ga pernah ngomong kek gitu ya alay.
Daksa Rastanantha
Kata gue "jangan lupa klik like, pencet subscribe and komen."
Rakha Manantha
Sama aja alay.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!