Sean Ackerley Ardolph seorang tuan muda dari sebuah keluarga yang sangat terpandang. Semua kekuasaan kelurga nya sudah jatuh ke tangan nya. Saat ini Sean hanay tinggal sendiri di rumah nya karena keluarga nya tinggal di luar negeri, termasuk ayah dan mamah nya. Hal itu membuat nya bebas melakukan hal apa saja yang dia inginkan. Sean memiliki hidup yang bisa di katakan sempurna, ia bisa memilih banyak wanita untuk menjadi istri nya tetapi Sean tidak akan melakukan hal itu.

Wajah nya cukup tampan, ia sangat kaya raya dan di takuti oleh semua orang, tidak ada yang berani menolak nya kecuali satu wanita. Wanita itu orang pertama yang membuat Sean jatuh cinta, jatuh cinta saat masa SMA dulu, masa yang sangat menyenangkan bagi beberapa orang tetapi tidak untuk Sean sendiri. Karena beberapa hal membuat Sean berubah dan memiliki dendam khusus yang sudah ia pendam sejak SMA.

Sean memiliki sebuah cara untuk membalaskan dendam nya dengan menculik dan memaksa adik dari wanita yang ia cintai untuk ia nikahi. Selama berumah tangga itu lah ia akan membalas kan dendam nya.

Wanita yang tidak beruntung itu bernama Lisa, wanita cantik yang sangat taat pada keluarga nya. Tetapi nasib nya begitu jelek yang membuat nya harus membayar semua hal yang kakak nya lakukan dulu pada nya.

Bagaimana kisah mereka jangan lupa untuk membacanya..

Tokoh...

Sean Ackerley Ardolph.

Tuan muda dan tokoh utama. Memiliki karakter yang sangat kuat dan mendominasi. Tegas dan juga sangat kasar, tidak semua orang suka dengan sifat nya.

Lisa Gea rizkita.

Wanita cantik yang sangat lembut, ia juga sangat taat pada keluarga nya, jarang marah walaupun hati nya tersakiti. Kelembutan nya dapat membuat semua orang suka dengan nya.

Bian Saputra.

Asisten pribadi Sean, memiliki sifat tidak tidak beda dengan Sean, bahkan dia bisa lebih kejam dari Sean

Nayla rizkita

Kakak dari Lisa, ia lebih nakal dari Lisa, tetapi masih dalam batas wajar. Cukup egois walaupun begitu tetap menyayangi kelurga nya.

William Akbar.

Pacar Lisa, memiliki watak yang cukup keras, pantang menyerah untuk menggapai apa yang ia inginkan. Dapat menghalalkan berbagai macam cara.

"Ampun tuan....!!"

"Bawa dia pergi dari sini, aku muak melihat wajahnya," ucap Sean.

"Baik tuan.." William membawa orang itu pergi dari ruangan itu.

Sean mengendur kan dasi di leher nya, ia sangat kesal dengan orang yang merusak hari nya. Sean mengambil segelas air minum dan menengguk nya sampai habis tak tersisa.

"Bagaimana," tanya Sean yang sadar William sudah kembali.

"Saya rasa sudah waktunya tuan," kata William.

Sean menaikan ujung bibir nya, senyuman nya begitu mengerikan. Terkadang William saja sangat takut jika Sean sudah tersenyum seperti itu.

"Tu.. uan.."

"Hmmm," gumam Sean.

"Saya bisa keluar," tanya William.

"Pergi lah, oh iya aku butuh kopi susu," ucap Sean.

"Siap tuan.."

William pergi meninggalkan ruangan itu, memang sangat seram berada di sana.

Visual Sean

Sementara itu seorang gadis cantik sedang berada dalam perjalanan ke toko kue milik nya, gadis cantik itu bernama Lisa, di usia nya yang baru menginjak 19 tahun Lisa sudah mempunyai dua toko kue yang cukup besar. Semua itu karena kerja keras nya sejak SMA, ia sudah mulai bekerja sejak masa SMA, jiwa pekerja keras nya sudah tertanam di dalam diri nya.

Lisa memiliki satu kakak bernama Nayla, ia sangat menyayangi kakak nya walaupun mereka berdua tidak terlalu dekat. Ke dua orang tua nya juga masih lengkap, tidak ada kurang satu apapun, tetapi walaupun begitu tidak ada alasan bagi Lisa untuk manja pada ke dua orang tua nya.

Sesampainya di toko itu ia langsung membuka nya, toko nya baru buka pukul 11 siang, ia buka pada siang hari agar tidak menyulitkan karyawan nya yang mayoritas ibu rumah tangga. Jika buka pada pagi hari, mereka akan mengabaikan tugas mereka sebagai seorang istri. Lisa tidak mau hal itu terjadi.

"Ayo silahkan masuk," ucap Lisa.

"Iya nona terimakasih." Mereka semua satu persatu masuk ke dalam toko. Lisa memang sangat baik dan rama pada karyawan nya, tak heran para Karyawan nya sangat betah bekerja bersama dengan Lisa.

"Sayang tunggu." Seorang pria berlari mendekati Lisa.

"Bian.. Kamu datang, aku pikir hari ini kamu tidak datang," ucap Lisa.

''Ya aku datang dong sayang, aku tidak bisa sarapan jika tidak memakan roti kamu," kata Bian.

"Ayo masuk..." Lisa mempersilahkan Bian masuk ke dalam.

Begitulah kehidupan lisa, terlihat sangat bahagia dan sempurna tetapi sayang nya semua itu hanya sementara karena setelah ini Lisa akan di hadapi dengan masalah besar, masalah yang membuat nya akan jauh lebih kuat dari sekarang ini.

Lisa sangat kuat membuat bebagai macam kue ataupun roti, semua kemampuan nya ia ajarkan ke pada para karyawan nya agar mereka semua bisa membantu nya mengolah toko jika diri nya sedang berhalangan.

"Kamu jadi ikut lomba itu," tanya Bian.

"Jadi dong sayang, kamu tau kan kalau aku menang aku akan mendapatkan iklan yang sangat besar, hal itu membuat toko ku akan jauh lebih berkembang."

"Aku yakin kamu pasti sangat sukses, semoga kamu menang," ucap Bian, ia sangat percaya dengan kemampuan yang Lisa miliki.

Malam hari nya, Lisa pulang pukul 11 malam karena ada hal yang harus ia kerjakan sampai malam, semua karyawan sudah pulang seja sore tadi, saat ini hanya tinggal diri nya yang baru keluar dari toko.

Malam ini ntah kenapa semua nya terasa sangat sepi dan mencekam, tidak biasa nya seperti ini, Lisa yang jarang berpikir buruk terus berpikir positif agar tidak membuat nya takut sendiri.

Saat sedang menunggu angkutan umum tiba-tiba ada satu mobil mewah berhenti di depan nya, Lisa memicingkan mata nya ia rasa ada hal yang tidak beres, karena takut Lisa langsung berlari dengan cepat, tetapi beberapa orang turun dari dalam mobil dan langsung menangkap nya walaupun ia sudah berlari dengan cepat.

"Ahhkkk," teriak Lisa.

Dengan cepat orang itu langung membawa Lisa masuk ke dalam mobil, mereka membawa Lisa ke sebuah tempat yang sama sekali tidak Lisa ketahui.

"Lepaskan aku, kalian siapa??"

"Diam!! atau kau akan mati." Orang itu mengarahkan pistol ke kepala Lisa yang membuat Lisa sangat ketakutan

"Jangan..." Suara Lisa gemetar karena ia benar-benar sangat ketakutan.

Mereka berhenti di sebuah rumah yang sangat besar sekali. Lisa rasa ini bukan rumah lagi tetapi sudah seperti istana. Lisa di paksa masuk ke dalam rumah itu, ia sudah sangat pasrah dengan nasib nya, kalau pun diri nya di jadikan tumbal seperti nya ia sudah pasrah.

"Jangan tuan..."

"Jangan banyak berbicara atau kau akan mati.."

"Sudah datang??"

"Sudah tuan...."

William mendekati Lisa, ia tersenyum manis pada Lisa yang membuat Lisa sangat heran, tetapi rasa takut tetap ada di dalam diri nya.

"Tuan.."

"Mari nona ikut saya," ucap William sambil pergi meninggalkan Lisa.

Dengan cepat Lisa mengikuti nya karena bersama dengan William Lisa seperti merasa lebih aman.

"Tuan saja mau di apain," tanya Lisa.

"Peraturan di sini hanya satu anda menurut anda akan selamat," Jawa William sambil membuka pintu ruangan yang sangat gelap.

"Tuan..."

"Masuk..." Suara seorang pria yang sangat berat dari dalam sana.

"Silahkan nona," ucap William.

"Sa.. saya.."

"Iya nona, silahkan masuk. Ingat peraturan yang saya katakan tadi."

Lisa melangkah masuk ke dalam ruangan itu, meskipun ia sangat takut ia berusaha untuk menahan rasa takut itu, ia yakin semua nya akan baik baik saja.

"Selamat malam," ucap Lisa.

Sean tersenyum mendengar hal itu, ia menghidupkan lampu ruangan itu untuk melihat lebih jelas wajah wanita di depan nya.

"Tuan.. Tuan Sean.."

"Wah kau mengenal ku," tanya Sean dengan senyuman yang sangat mengerikan.

"Pasti Tuan, siapa yang tidak tahu Anda, setiap orang di pelosok bumi ini mengenal anda tuan.."

"Hahahaha bagus aku suka mendengar nya... Jadi sudah siap menikah dengan ku.."

"Me.. menikah dengan tuan..."

"Ya menikah dengan ku.."

Tok... tok.. tok... Terdengar suara ketukan pintu.

"Masuk..."

Dua orang pria berjalan masuk ke dalam, seperti nya salah satu dari pria itu seseorang yang akan menikahkan Lisa dan Sean.

"Tuan saya tidak mau, anda belum meminta persetujuan saya ataupun keluarga saya.."

"Apakah hal itu perlu untuk ku?"

"Tuan..."

Tak... Ketukan kuat terdengar nyaring di telinga Lisa. Lisa langsung diam tidak bersuara.

"Pilih mana Nayla atau ke dua orang tua mu, setelah kau memilih kau bisa pulang tanpa menikah dengan ku.."

Lisa tau pilihan itu pilihan kematian, Lisa tidak mungkin memilih salah satu dari mereka berdua. Seperti nya ia yang harus berkorban.

"Saya mau menikah dengan anda tuan. Tetapi sebelum nya saya boleh memberikan kabar pada orang tua saya.."

"Untuk apa!! bukan nya kau tinggal sendiri, mereka tidak akan mencari mu. Jangan macam macam, atau.."

"Ba.. baik tuan.."

Tubuh Lisa sangat gemetaran merasakan takut yang luar biasa, ia tidak pernah se takut ini sebelum nya. Apalagi melihat wajah Sean yang begitu menyeramkan.

"Bersiap lah.."

Pada malam itu juga Sean dan Lisa menikah, mereka berdua menjadi pasangan suami istri dengan sangat cepat tanpa proses perkenalan. Malahan pernikahan mereka lebih cepat dari pada ta'aruf.

Lisa sangat berharap ini pernikahan pertama dan terakhir nya, walaupun seperti tidak mungkin Lisa berusaha sangat yakin jika diri nya bisa melewati ini semua. Sampai detik ini ia tidak tau kenapa diri nya menikah dengan Sean. Apa alasan diri nya di paksa menikah dengan seseorang yang sangat berpengaruh seperti Sean. Rasa nya memang sangat tidak masuk akal sekali