NovelToon NovelToon

KekasihMu MilikKu

Episode 01

Pengenalan Tokoh

Seorang Pria tampan yang bernama Exsel Wiratama, kini tampak sedang disibukkan dengan pekerjaannya, yaitu dengan memimpin salah satu perusahaan Property terbesar di Singapore tepatnya di kota Holand Village. Selain memimpin sebuah Perusahaan ternama di Singapore, Exsel Wiratama juga merupakan seorang Mafia berdarah dingin yang sangat terkenal di seluruh Dunia.

Meskipun Exsel adalah seorang Mafia, namun banyak orang bilang bahwa Exsel ini adalah sosok yang sangat dikagumi banyak orang, termasuk para Wanita, bahkan saking banyaknya Wanita yang kepincut dengannya, Exsel merasa jijik ketika melihat para wanita yang mengejar-ngejar Dirinya. Namun siapa sangka, sikapnya yang dingin, dan wajahnya yang tampan, justru membuat para wanita makin tertarik kepadanya, termasuk Vanya Pricilia Ferrari seorang Dokter Cantik yang merupakan Kekasih dari Exsel.

Exsel Wiratama merupakan Putra tunggal dari Erick Wiratama, seorang pengusaha kaya yang berada di Negara Singapore yang bergerak dalam bidang property, sama halnya dengan Putranya, hanya saja Exsel tidak mempunyai Ibu, karena Ayah dari Exsel sudah bercerai dengan sang Istri semenjak Exsel masih di bangku kuliah.

Karena itulah Ia mempunyai sikap yang sangat dingin pada Wanita, namun meskipun Exsel sikapnya sangat dingin, Ia juga mempunyai seorang Kekasih yang sangat Ia cintai, bahkan Kekasihnya pun juga sangat mencintainya dan sangat perhatian padanya.

Di Sebuah Perusahaan Ternama di kota S (Indonesia).

Tut ...

Tampak Exsel sedang mondar-mandir menghubungi seseorang, sayangnya telepon darinya tidak ada jawaban dari seseorang yang Ia hubungi itu. Akhirnya Exsel pun mencoba menghubunginya lagi, dan akhirnya sambungan telepon pun terhubung.

“Sayang, Kamu kemana saja ..., di telepon kok nggak diangkat??” tanya Exsel membuka obrolannya, melalui ponsel. ‘Ya, kini Exsel sedang menghubungi seseorang yang tidak lain dan tidak bukan adalah Kekasihnya sendiri.’

“Maafkan Aku Exs ..., Aku sedang berada di jalan,” balas Kekasih Exsel yang bernama Vanya.

“Hmmm, baiklah tidak apa-apa, Sayang sudah sarapan belum .. ??” balas Exsel membalasnya dengan sebuah pertanyaan, sambil berjalan mendekat ke arah jendela yang berada di ruangannya.

“Sudah Yang ..., kalau Kamu sudah belum, Yang .. ??” jawab Vanya berbalik tanya pada Exsel. Dengan cepat Exsel pun menjawabnya dengan berkata, “Belum Yang ..., soalnya ada meeting dadakan, dan pagi-pagi banget Aku baru sampai di Indonesia jadi nggak sempet sarapan deh ...” ucap Exsel.

Sang Kekasih yang sedang berada di seberang sana pun kesal dengan sikap Exsel, karena sang Kekasih selalu terlambat makan, Ia pun lalu menyahutnya dengan berkata, “Loh Yang, jadi kamu di Indonesia .. ??, kok nggak bilang sih, Yang ...” kesal Vanya Kekasih dari Exsel yang sedang berada di seberang sana.

“Kejutan Sayangku ... !!” seru Exsel menjawab pertanyaan dari sang Kekasih..

“Ya tapi kan bisa ngomong sama Aku, Yang ..., biar Aku yang jemput Kamu di bandara .. !!” protes sang Kekasih padanya.

“Terus itu tadi apa, kok belum Sarapan .. ??, bukankah Kamu sudah berjanji nggak bakal makan telat lagi ?, nanti kalau sakit siapa yang repot ... ??” cerocos sang Kekasih dengan berbagai pertanyaan. Mendengarkan omelan dari sang Kekasih pujaan hatinya, Exsel pun lalu membuka suaranya dengan berkata, “Sudah ngomelnya .. ??” tanya Exsel pada sang Kekasih, sayangnya pertanyaan dari Exsel tak mendapatkan jawaban dari sang Kekasih.

“Aku kan memang sengaja bikin Surprise buat Kamu, dan mengenai Aku belum makan, Sayang tenang saja ya, jangan mengkhawatirkan ku. Aku itu bukan anak kecil lagi Sayangku .., lagi pula Aku bisa cari makan juga di dekat kantor sini.” sambung Exsel sambil tersenyum mendengarkan sang Kekasih yang berada di seberang sana sangat mengkhawatirkannya.

Sambil memarkirkan mobilnya di ruang Parkir, sang Kekasih yang bernama Vanya itu pun lalu membalasnya dengan berkata, “Hmmm, iya sih ..., tapi kan tetap saja beda, Yang ...” ucapnya memutar bola matanya malas ketika mendengar alasan dari sang Kekasih.

Yang pada akhirnya Exsel memutuskan untuk beralih panggilan melalui video call, dan dengan senang hati Kekasihnya pun menerimanya. Tanpa menunggu lama Exsel pun menyambung obrolannya dengan berkata, “Iya .., Sayang .., Iya .., kalau begitu nanti biar ku suruh Sekretaris Wu buat ambil bekalku di mansion Kakek.” ucapnya berusaha menenangkan Kekasihnya yang tampak mengerucutkan bibirnya yang terlihat di layar ponselnya. 'Ya, Exsel sendiri berada di Indonesia memilih menginap di mansion sang Kakek daripada pulang ke mansionnya sendiri yang ada di Indonesia, mengingat jaraknya yang cukup jauh dari kota S'.

“Selalu saja merepotkan orang ...” gumam Vanya pelan masih terdengar di telinga Exsel. Sementara Exsel yang mendengarkan sang Kekasih yang mendengus kesal pun lalu menyahutnya dengan berkata, “Sudah marahnya .. ??, pacarku yang satu ini kalau marah jelek tau nggak ..” ucap Exsel gemas melihat sang Istri tampak memanyunkan bibirnya.

“Biarin, habisnya Kamu juga ..., sudah berapa kali Ku bilang, jangan suka telat makan, kalau sakit bagaimana .. ??, apa Kamu nggak berpikir sampai ke situ ... ?!” balas sang Kekasih membalas perkataan dari Exsel dengan nada meninggi.

“Heheheh .., iya .., jangan marah lagi dong, Yang ...” ucap Exsel dengan tertawa renyah.

“Hmm ...” balas Vanya dengan berdehem saja, terlihat sambil berjalan menyusuri lorong RS tempat Ia bekerja. “Kalau begitu nanti Aku suruh tukang ojeg online saja buat mengantar makanan ke kantormu. Kebetulan Aku bawa bekal dari rumah, daripada mubadzir, lebih baik Aku kasihkan saja ke Kamu, daripada Kamu repot-repot menyuruh Sekretaris Wu ..” sambung Vanya sang Kekasih memberi saran pada Exsel.

“Sayang, tapi Kamu ...” belum sampai Exsel menyelesaikan ucapannya, Kekasihnya pun memotong pembicaraannya dengan berkata, “Tidak ada tapi tapian lagi, Exs ...” ucapnya dengan sorot mata tajamnya menatap Exsel. Exsel yang merasa takut dimarahi sang kekasih pun lalu menjawabnya dengan berkata, “Ok .., Sayang ... ok ..”

“Tapi sekarang giliran Aku yang berbicara dan Kamu yang mendengarkan!!” sambung Exsel sambil tersenyum manis menatap ke arah layar ponselnya, tepat berada di depan wajah cantik Kekasihnya itu.

“Hmm baiklah, eh tapi tunggu dulu, Yang .., memangnya Sayang mau bicara apa sih, kok sepertinya sangat serius ..??” tanya Vanya mengerutkan keningnya penasaran dengan apa yang ingin dibicarakan Kekasihnya padanya.

“Datanglah ke sebuah restoran di dekat kantor Perusahaan Kakek ku nanti malam .., dan jangan lupa berdandan lah secantik mungkin ... !!” titah Exsel pada sang Kekasih. Sementara sang Kekasih yang sedang berada diseberang sana pun segera menyahutnya dengan berkata, “Tapi Exs Aku ...” belum sampai sang Kekasih menyelesaikan ucapannya, Exsel pun memotongnya dengan berkata, “No .. No ... No .., tidak ada kata tapi tapian lagi, Vanya .. !!” serunya lalu segera mematikan ponselnya sebelah pihak, karena Ia tak mau mendengarkan sang Kekasihnya beralasan lagi di depannya.

Setelah menghubungi sang Kekasih, Exsel pun kini tampak senyum-senyum sendiri membayangkan wajah Kekasihnya ketika bertemu nanti malam, “Kamu benar-benar membuatku tergila-gila, Vanya .., dan Aku berjanji pada Diriku sendiri, jika Aku akan memberikan sebuah kejutan yang tak akan pernah bisa kau lupakan,” batinnya sambil senyum-senyum sendiri.

‘Ya, Exsel selain mempunyai perusahaan di Singapore, Exsel juga memimpin di sebuah Perusahaan cabang yang berada di Indonesia, yang di pimpin oleh Kakeknya yang bernama YouJi Wiratama. Kedatangan dari Exsel merupakan perintah dari sang Kakek yang meminta Exsel agar datang ke Indonesia untuk menyelesaikan bisnis gelapnya.’

...🥰****************🥰...

Sementara di lain tempat ada seorang wanita cantik yang bernama Dina Permata Devindra, tampak sedang bersiap pergi ke RS Wijaya untuk bekerja sebagai seorang Perawat di RS tersebut. Entah mimpi apa yang sedang menyelimutinya sehingga Dirinya bangun kesiangan, bahkan seluruh Keluarganya sudah menunggunya di lantai bawah untuk sarapan pagi, akan tetapi tak kunjung turun juga.

Dina sendiri terlahir dari keluarga yang cukup mampu seperti ketiga Sahabatnya yang berprofesi sebagai seorang dokter. Dina lebih memilih menjadi seorang perawat memang atas kemauannya sendiri, meskipun orangtuanya mendesaknya untuk menjadi seorang dokter seperti para Sahabatnya, tapi Dirinya tidak mau memaksakan kehendaknya untuk mengikuti keinginan orangtuanya. Dina yakin dengan menjadi Dirinya sendiri Dia tidak akan kalah sukses dengan para Sahabatnya yang berlainan profesi dengannya.

Selain berprofesi sebagai seorang Perawat di RS, tak banyak yang tahu jika Dina mempunyai bisnis lain atau pekerjaan lain yaitu dengan menjadi seorang pengusaha toko kue yang sukses. Dina Permata Devindra merupakan anak pertama dari 2 bersaudara, yang terlahir dari Pengusaha terkaya nomer 5 di dunia setelah perusahan Wijaya Group. Pengusaha itu bernama Ananta Devindra, biasa dikenal dengan Tuan Dev. Perusahaannya bergerak dalam bidang desain interior bangunan. Ia mempunyai Istri bernama Sarah Devindra yang berprofesi sebagai seorang dokter kandungan (SpOg) di RS.Wijaya dan membuka praktek di klinik dekat Perumahan Anggrek yang Ia tempati.

Dina Permata Devindra saat ini sedang terjerat sebuah perjodohan dengan seorang dokter tampan di salah satu RS tempat Dia bekerja, Dia bernama Irsyad Atmaja. Dengan terpaksa, dan mau tak mau, Dina mengiyakan permintaan dari kedua orangtuanya, sebagai bentuk bakti dan kasih sayangnya terhadap Mereka.

Seiring berjalannya waktu, Dina dan Irsyad pun kini sedang menjalani hubungannya dengan status sepasang Kekasih yang belum sah secara agama maupun negara, dengan kata lain baru berpacaran. Mereka beralasan jika menjalin hubungan dengan berpacaran terlebih dahulu, justru akan mendekatkan diri Mereka menjadi lebih saling mengenal satu sama lain.

“Astaga ..., anak Mama jam segini baru bangun ..” ucap Nyonya Sarah yang melihat Putri pertamanya sedang menuruni tangga. Dina pun lalu menyahutnya dengan berkata, “Hehehe, maaf Ma .., Pa .., Dina kesiangan ..” sahutnya sambil berjalan menuruni tangga menuju ke meja makan, tempat dimana kedua Orangtuanya dan Saudarinya berada.

“Hmmm ..., selalu saja, nggak Kakak nggak Adik sama saja ..” gerutu sang Mama kesal dengan sikap kedua Putrinya yang selalu terlambat bangun pagi.

Ketika Dina sedang menuangkan airnya ke dalam gelas, tiba-tiba saja ponsel miliknya yang Ia letakkan di atas meja makan pun berbunyi.

Dreett ..., Dreettt .., Dreet ...

Dengan cepat Dina melihat layar ponselnya, namun setelah Ia mengetahui dengan siapa yang menghubunginya, Dina langsung mematikannya dengan begitu saja.

Tut ...

“Ganggu orang saja ...” gumam Dina pelan masih terdengar oleh kedua orangtuanya dan Adiknya. Sementara Nyonya Sarah yang melihat Dina mematikan ponselnya lalu membuka suaranya dengan bertanya,“Dina .. kenapa tidak diangkat, Nak ... ??” tanyanya.

“Biarin saja lah Ma ..., lagi pula orang nggak jelas itu, nggak perlu diladeni ... !!” seru Dina.

“Dina ..., kalau bicara yang sopan .. !!” ucap Tuan Dev memberi peringatan kepada Putri pertamanya. Seketika itu pula Dina langsung terdiam mendengar nasehat dari sang Papa.

“Memangnya Dia siapa sih, Kak ... ??” sahut sang Adik yang bernama Lina dengan melontarkan sebuah pertanyaan pada sang Kakak. Dengan cepat Dina menjawabnya dengan berkata, “Biasalah, Dik .., siapa lagi kalau bukan calon menantu idaman Mama sama Papa ... !!” serunya, lalu memasukkan sepotong roti ke dalam mulutnya.

“Memangnya ada apa dengan Irsyad, Nak .. ??” sahut sang Mama bertanya heran dengan sikap Dina. Dina yang merasa Dirinya diberi sebuah pertanyaan yang konyol dari sang Mama pun menjawabnya dengan berkata, “Mama bagaimana sih, Ma ..., Mama tahu sendiri bukan, jika Irsyad itu masih menyukai Erlin .. !!” terangnya.

“Tapi kan Erlin tidak menyukainya, Nak ...” ucap sang Mama berusaha memberi pengertian pada Putri pertamanya yang sangat keras kepala.

Dina yang merasa Mamanya justru malah membela kekasihnya pun lalu membuka suaranya dental berkata, “Iya .., Ma .., iya ..., Aku tahu itu .., tapi tetap saja Dina nggak suka Ma .., kelakuan Dia itu sudah diluar batas tahu nggak sih,” ucap Dina kekeh membantah pernyataan dari sang Mama yang masih saja mendesaknya agar menikah dengan seorang Pria bernama Irsyad yang berprofesi sebagai seorang dokter Bedah jantung di RS tempat Dina bekerja.

“Di luar batas bagaimana ... ??, kalau Irsyad berkelakuan di luar batas, kenapa Kamu malah menerimanya sebagai Kekasihnya .. ??, Kamu itu kalau ngomong dijaga ..., Irsyad adalah Pria yang tepat untukmu, dan sebentar lagi Kalian akan bertunangan .., jadi Kamu harus belajar mencintainya, Dina ... !!” ucap sang Papa menimpali perdebatan tersebut dengan nada meninggi.

Sontak saja membuat Dina yang mendengarkan ucapan sang Papa tak terima Ia pun lalu menggebrak meja makan yang ada di depannya dengan keras.

Braakk ...

“Cukup, Pa ..., percuma saja Dina jelaskan, yang ada malah Kalian nggak percaya sama Dina, Dina pergi dulu ... !!” sahut Dina lalu berdiri dari tempat duduknya sambil membenarkan tasnya untuk diselempangkan ke bahunya. Namun ketika Dirinya hendak pergi, sang Mama pun mencegahnya dengan berkata, “Dina .., habisin dulu, Sayang ... !!” ucapnya sambil mencekal tangan Putrinya.

“Nggak .., Ma .., Dina sudah kenyang!!, Assalamualaikum ...” balas Dina sambil mencium tangan kedua orangtuanya secara bergantian.

“Wa’alaikumsalam ..” jawab kedua orangtua Dina saling pandang. Sedangkan Lina yang melihat sang Kakak pergi dengan begitu saja tanpa mengajaknya, Lina pun lalu berteriak memanggil sang Kakak, “Eh, Kak ..., tungguin woy ...!!”

“Kalau begitu Lina kerja dulu ya Ma .., Pa ..., Assalamualaikum ..” sambung Lina berpamitan dan segera menyusul sang Kakak yang sedang mengeluarkan mobilnya yang berada di dalam garasi.

Berikut ini adalah visual para pemain :

...Dina Permata Devindra...

...(Ketika sedang bekerja)...

...Dina Permata Devindra...

...(Ketika sedang beraktivitas)...

...Exsel Wiratama...

...dr. Irsyad Atmaja Sp.BTKV...

...Spesialis bedah Torak Kardio Vaskuler...

...Dokter Vanya Pricillia Ferrari...

...Maura Stevani Federich...

NB :

Pasti banyak yang bertanya-tanya ya, "Loh Thor, bukannya Vanya sudah menikah dengan dengan Aldo??

Yups benar, namun disini Author sedikit flashback kebelakang mengenai kisah masa lalu Exsel dan dokter Vanya. Yang pada akhirnya Exsel mundur dengan sendirinya dengan menyadari jika Dirinyalah yang bersalah. Lalu ada hubungannya apa dengan Exsel dan Dina ya...??

...****************...

Jangan lupa tinggalkan Vote, Like, Komen Yaa ...

Terima kasih 🥰🥰🙏🙏

Episode 02

Surat Undangan.

Setelah sampai di RS tempat Ia bekerja, Dina heran mengapa banyak orang yang membahas hubungan antara Sahabatnya dengan Exsel, dari dokter, Perawat, hingga karyawan/karyawati yang bekerja di RS Wijaya semua membahasnya. Ia yang penasaran pun segera melangkahkan kakinya dengan terburu-buru menuju masuk ruang para tenaga medis untuk mencari tahu kebenarannya.

Tap .. Tap .. Tap ..

Dina berjalan cepat masuk ke ruangan para tenaga medis, Ia pun lalu mengedarkan pandangannya seperti mencari seseorang. Dilihatnya Erlin yang baru mencari biodata pasien yang ada di dalam laptopnya.

“Er ..” panggil Dina sambil berjalan menghampiri Erlin.

“Hmmm, ada apa .. ??” tanya Erlin masih fokus mengutak-atik laptopnya. Dina pun lalu membalasnya dengan berkata, “Vanya mana .. ??” ucapnya malah berbalik tanya pada Sahabatnya.

“Owalah, kirain ada apa, Vanya ada di ruangan ku lagi nyariin berkasnya yang ketinggalan, memangnya kenapa sih, Din??” tanya Erlin penasaran dengan Sahabatnya, yang datang-datang menanyakan Vanya.

“Eh, Lo tau nggak sih, Er ..., si Vanya katanya sih malam ini mau tunangan sama si Pria ingusan itu ..” ucap Dina penuh dengan semangat Ia menyampaikan kabar tersebut pada Erlin. Seketika saja penuturan dari Dina membuat Erlin menghentikan aktivitasnya menatap Dina yang bersedekap dada sambil memanyunkan bibirnya nggak jelas.

“Pria ingusan .. ??, maksud Lo, Exsel .. ??” tanya Erlin memastikan. Dina pun menyahutnya dengan berkata, “Ya iya lah, siapa lagi kalau bukan Dia!!”

“Astaga Dina ..., jangan sembarangan kalau nyebut nama tuh orang, bisa berabe nanti kalau di dengar orang lain, disampaikan ke orangnya baru tau rasa, Lo ... !!” seru Erlin sambil mencubit lengan Dina.

“Aduuuh, sakit tauk, biasa saja kali, Er .., nggak usah pakai cubit cubit segala,” ucap Dina tak terima karena sudah di cubit oleh Erlin. Erlin pun dengan cepat membalasnya dengan berkata, “Makanya jangan asal jeplak kalau ngomong, mending Lo tuh urusin tuh calon tunangan, Lo ..., yang bisanya gangguin Gue ..,jangan ngurusin urusan orang .. !!”

Dina yang mendengarkan pernyataan dari Sahabatnya hanya bisa melongo, Ia pun lalu berkata, “Lah gimana sih .. ??, kan Gue cuma nanya ke Elo, Er .. ??” ucapnya heran dengan pernyataan Sahabatnya.

Dengan cepat Erlin pun menjawabnya dengan berkata, “Bodo amat, tanya tuh ke Vanya sendiri, Gue juga nggak tau, Din ..., lagian Vanya juga nggak pernah cerita ke Gue kalau mau tunangan sama si Exsel.” ucapnya sambil menutup laptopnya.

“Bener-bener Sahabat nggak tahu diri tuh si Vanya .. !!” seru Dina sambil berdiri dari tempat duduknya sambil mengepalkan tangannya geram dengan Vanya, karena tak memberitahu jika Dirinya akan bertunangan dengan pacarnya yang bernama Exsel.

“Heh daripada Lo ngomel-ngomel nggak jelas, mending ke sana saja sekarang, tanya tuh si Vanya ..” ucap Erlin memberi saran.

“Oh ya lupa, ini undangan buat Lo ...” sambung Erlin sambil menyerahkan sebuah kertas undangan pada Dina dan Dina pun menerimanya. Ketika Dina membaca undangan tersebut, Ia menatap tak percaya dengan apa yang Ia lihat dengan membuka matanya lebar-lebar.

“Hah ..., jadi beneran ini, Er ..., ??” tanya Dina memastikan kebenarannya pada Sahabatnya yang bernama Erlin. Erlin pun lalu menjawabnya dengan berkata, “Lo bisa baca kan, Din ..., bukankah sudah jelas di situ undangannya, jika Vanya nanti malam tunangan sama si Exsel ..” ucapnya menjelaskan sekali lagi pada Dina yang masih diam tak percaya.

“Nggak Er .., ini nggak boleh terjadi .. !!” lantang Dina menggelengkan kepalanya menentang Sahabatnya Vanya untuk bertunangan dengan Exsel. Erlin pun merasa heran dengan tingkah aneh Sahabatnya, Ia pun lalu membuka suaranya dengan berkata, “Nggak boleh terjadi gimana ... ??, Lo tau sendiri kan, jika Exsel sama Vanya itu sama-sama bucin, atau jangan-jangan Lo cemburu kali, Din ... ??” tanyanya dengan tatapan penuh selidik.

“Hah .., mana ada, siapa juga yang cemburu, Dia itu nggak pantes kalau dapat Vanya, Er ... !!” lantang Dina kekeh menentang Pertunangan Vanya dan juga Exsel.

“Mau gimana lagi namanya saja juga sudah jodohnya ...”sahut Erlin mencoba meredam amarah Dina yang entah mengapa sedang meledak-ledak. Dina pun lalu berkata, “Lo tahu sendiri kan, Er..., kalau Exsel itu siapa dan seperti apa??, Gue takut aja, nanti pas udah tunangan si Vanya ditinggal pergi, tau sendiri lah mafia itu gimana, sudah gagal 1 kali loh tunangan hanya gegara perang nggak penting ..” tuturnya panjang lebar.

Werrrr ...

Erlin menjewer kuping Dina.

“Aduhhhh ..., Er .., sakit .. !!” ucap Dina mengaduh kesakitan sambil memegangi telinganya.

"Bisa nggak tuh mulut dikondisikan, di dengar banyak orang tauk ... !!" ucap Erlin memberi peringatan.

“Lagian nih ya, Exsel itu gagal tunangan bukan karena gegara perang kali, Din .., ngarang banget sih, Lo ... !!” sambung Erlin memutar bola matanya jengah mendengar pernyataan dari Dina Sahabatnya.

“Lah kan memang iya, Er ...” ucap Dina seperti orang lugu.

“Ck ..., Lo itu kalau belum pasti kebenarannya, jangan asal jeplak deh ya, Dia itu gagal karena memang ditinggal sama Ceweknya ., kalau ini beda lagi, Mereka sama-sama bucin, lah Lo kenapa yang sewot .., kan aneh ... ?!” celetuk Erlin memutar pertanyaan pada Dina.

“Ah .., mana ada Gue sewot ..., tapi perasaan Gue nggak enak aja kali, Er ...” ucap Dina salah tingkah sendiri dibuatnya sambil memanyunkan bibirnya kesal.

“Makanya daripada Elo ngurusin urusan orang nggak jelas, mending urusin tuh calon tunangan Lo yang semakin kurang ajar sama Gue!, untung saja kemarin ada Tuan Aditya yang menyelamatkan Gue,” ucap Erlin.

“Lha kan Gue Cuma nanya, Er .., kenapa jadi merambat kemana-mana sih ... ??” balas Dina sambil menggaruk kepalanya heran dengan Sahabatnya yang justru malah membahas topik lain.

“Kalau mau tanya, mending sama Vanya langsung deh, ya ..., sudah sana bersiap, Gue sudah telat ini buat visit .. !!” sahut Erlin sambil melihat jam tangannya yang melingkar di tangannya lalu meninggalkan Dina dengan begitu saja.

“Lah gimana sih ... ??” gumamnya pelan sambil menghentakkan kakinya kesal dengan Sahabatnya.

...****************...

Saat Dina sedang bersiap untuk menyiapkan berkas yang akan dibawa ke ruangan Erlin, ada seseorang yang memeluknya dari arah belakang.

Greepp ...

“Masih marah sama Aku .. ??” tanya seseorang itu sambil memeluk Dina dari arah belakang dengan erat. Dina yang merasa risih karena pelukan dari seseorang itu pun hendak melepaskan pelukannya, namun kalah kuat. Dina pun lalu menoleh ke arah belakang di lihatnya adalah calon Tunangannya.

“Irsyad, bisa nggak lepasin pelukanmu ..., nanti dilihat banyak orang kan malu ... !!” pinta Dina pada Irsyad agar melepaskan pelukannya. ‘Ya, seseorang itu adalah Irsyad orang yang di jodohkan dengan Dina.'

“Jawab dulu pertanyaanku, baru Aku lepasin ..” ucapnya lembut sambil menc*umi tengkuk leher Dina dari belakang. Dina pun lalu membalasnya dengan berkata, “Hmm, Iyaaa, Aku sudah maafin ..., tapi Kamu janji jangan seperti itu lagi sama Erlin, Aku cemburu tauk!” serunya sambil memanyunkan bibirnya kesal.

“Kamu cemburu ... ??” tanya Irsyad memastikan, dan Dina pun seketika mengangguk pelan mengiyakan pertanyaan dari Calon Tunangannya itu.

“Sekarang dengarkan Aku, Din .., Aku berjanji tak akan mengejar-ngejar Erlin lagi ..” ucap Irsyad sambil memegang kedua tangan Dina.

“Bener kan .. ??” tanya Dina memastikan. Seketika itu pula Irysad mengangguk mengiyakan pertanyaan dari pacarnya lalu berkata, “Iya .., Aku serius ..., Sayangku ...” ucapnya tersenyum manis ke arah Dina sambil  beralih memegang ke dua pipi Dina.

“Hmm, thanks Ir ...” balas Dina sambil tersenyum, mendongakkan kepala menatap Irsyad yang badannya lebih tinggi daripada Dirinya. Seketika Irsyad pun membungkam mulut Dina dengan telapak tangannya dengan berkata, “Hey ..., sssttt ..,  justru yang seharusnya berterimakasih itu Aku, Yang .., bukan Kamu ..” ucapnya menatap dalam dalam mata sang Pacar.

Cup ...

Irsyad pun mengecup dahi Dina, membuat Dina terdiam, terhipnotis dengan perlakuan Irsyad padanya.

‘Ya Irsyad selain menjadi seorang dokter Dirinya juga merupakan seorang pembunuh berdarah dingin, sama halnya dengan Exsel, hanya saja bedanya adalah jika Exsel menetap di Singapore, sedangkan Irsyad menetap di Indonesia. Selain itu, Irsyad diam-diam juga menyukai Erlin sahabat dari Dina (pacarnya), namun Dina sudah mengetahui semuanya dari Sahabatnya yaitu Erlin, karena Erlin telah bercerita banyak padanya, jika sang calon Suami telah mengejar-ngejarnya, maka dari itu Dina marah besar dengan Irsyad setelah mendengar cerita itu dari Sahabatnya, dan baru kali ini lah Dina mulai baikan lagi dengan Irsyad. Entah mengapa Ia begitu tak tega ketika melihat sang calon Suami memelas meminta maaf terus menerus dihadapannya.’

"Maafkan Aku Dina, Aku sebenarnya belum bisa menerima perjodohan di antara kita, hanya saja Aku tak ingin membuat keluarga kita kecewa," batinnya.

"Maaf Ir, Aku belum sepenuhnya percaya dengan ucapanmu, karena setiap langkahmu aku telah mengetahuinya, karena Aku tak semudah itu kau taklukkan," batin Dina sambil menatap Irsyad yang ada di depannya.

Saat Dina dan dokter Irsyad sedang berduaan di ruangan para tenaga medis, tanpa Mereka berdua sadari ada seseorang yang datang di ruangan tersebut.

“Ehem ..., ehem ...” dehem seseorang itu.

Sontak saja membuat Dina dan dokter Irsyad tersentak mendengar suara tersebut, seperti orang yang sedang kepergok mencuri sesuatu.

“Hey ..., suster Din Din ..., bukannya bekerja malah pacaran ..” celetuk seseorang itu, yang berada di balik pintu. seketika saja Dina pun membalasnya dengan berkata, “Hah ..., emm apaan sih Lo, Van .., gangguin saja ... !!” balasnya tak terima dengan kedatangan Vanya yang baginya sangat menganggu Dirinya dan Irsyad. ‘Ya seseorang yang datang itu adalah Vanya Pricilia Ferrari yang tak lain adalah Sahabat dari Suster Cantik tersebut.’

Sementara Irsyad yang merasa tak enak pun lalu menimpalinya dengan berkata, “Emmm, kalau begitu Aku lanjut kerja dulu ya, Yang ..., nanti Kita lanjut lagi ..” ucapnya berpamitan sambil tersenyum ke arah Dina.

“Ini semua gegara Lo tau nggak ... !!” ucap Dina tak terima.

“Yee ..., apaan sih, lagian nih ya, ini sudah jam kerja, dodol ..., kalau ketahuan sama yang punya RS bisa habis, Lo ...” ucap Vanya sambil melangkahkan kakinya masuk ke ruangan para tenaga medis. Sedangkan Dina yang melihat Vanya melangkahkan kakinya pergi pun lalu membuka suaranya dengan bertanya, “Eh ..., tunggu-tunggu mau kemana, Lo .. ??”

“Mau ambil sneli ...” jawab Vanya seadanya sambil mengambil snelinya yang tersampir di sebuah kursi. Tanpa menunggu lama Dina pun lalu berkata, “Eh, Van..., itu surat undangan, serius .. ??” tanyanya dengan tatapan penuh selidik menatap Vanya. Vanya yang merasa Dirinya ditatap pun lalu menoleh ke arah Dina dan berkata, “Undangan .. ??, undangan apaan sih .. ??” ucapnya malah berbalik tanya sambil memakai snelinya.

“Tuh liat ... !!” seru Dina sambil menyodorkan sepucuk surat undangan kepada Vanya, dan Vanya pun segera menerimanya. Betapa terkejutnya Vanya ketika membaca isi surat undangan tersebut.

“Hah ..., astaga ...,ini serius, Din .. ??” tanya Vanya pada Dina melongo tak percaya dengan apa yang Ia baca.

“Kan Gue nanya sama Elo, kenapa Lo malah balik nanya sih .. ??” ucap Dina kesal dengan Sahabatnya yang satu ini.

“Tapi Gue beneran nggak tau, Din ..., Exsel nggak pernah cerita soal ini ..., apalagi malam ini kita Tunangan, bahas saja enggak, hanya saja tadi Exsel menghubungiku jika Aku disuruh ke Restoran deket kantor Kakeknya,” berusaha menjelaskan pada Dina Sahabatnya, karena memang Dirinya tak mengetahui sama sekali tentang surat undangan itu.

“Nah kan itu Restoran yang dimaksud di undangan itu, Van ..., berarti beneran dong kalau Lo tunangan malam ini .. ??” ucap Dina bertanya. Bukannya membalas pertanyaan dari Sahabatnya, Vanya malah berterimakasih pada Dina.

“Aaaaa, thanks ya, Dina, Lo sudah kasih tahu Gue ..., Gue seneng banget tau nggak, akhirnya Gue tunangan juga sama Exsel ...” ucap Vanya sambil berteriak memeluk Dina.

Dina pun lalu melepaskan pelukan Sahabatnya itu dan berkata, “Hmmm, jangan seneng dulu Vanya, Lo harus hati-hati sama Dia, cowok modelan seperti Exsel itu nggak pantes buat Lo sebenarnya ..” tandasnya, yang tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba emosi sendiri dibuatnya.

“Yeeee, sirik aja sih Lo .., bilang aja kalau Lo itu cemburu!!” ucap Vanya heran dengan Sahabatnya yang tiba-tiba sewot dengannya. Merasa tak terima dibilang cemburu, Dina pun membalasnya dengan berkata, “Hah ..., cemburu??, nggak salah denger kan, Gue .. ??”

“Gue sama sekali nggak tertarik dengan Exsel, Lo itu .., lagi pula Gue juga sudah ada Irsyad .. !!” sambungnya dengan penuh penekanan.

“Cieeee, tapi kan Lo sama dokter Irsyad ...” ucapnya terhenti karena dipotong oleh Dina yang menyahutnya. “Gue sama Irsyad kenapa ... ??, apa ada yang salah .. ??” tanya Dina pada Vanya seperti orang yang sedang menantang musuh.

“Enggak sih, tapi kan Lo tahu sendiri Irsyad itu suka sama Erlin, ditambah lagi Dia juga Pedofil ..” ucap Vanya. Seketika saja Dina yang mendengarkan penuturan dari Sahabatnya pun menyahutnya dengan berkata, “Bodo amat, mau Dia pedofil, mau reptil kek, memangnya Gue pikirin, selagi Dia mau berubah kenapa tidak ...?!” tandasnya segera melangkahkan kakinya keluar dari ruangan para tenaga medis dengan diikuti Vanya.

“Lo pikir pacar Lo itu Buaya ...?!” ucap Vanya menjawab pernyataan dari Sahabatnya sambil mengikuti Dina dari belakang.

“Lah iya ..., bisa jadi Buaya darat .. !!” celetuk Dina menjawab pertanyaan dari Vanya yang baginya pertanyaan itu tak penting.  Seketika saja membuat Vanya membelalakkan matanya lebar-lebar mendengar pernyataan dari Sahabatnya. Sementara Dina terus melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Vanya seorang diri.

“Gila tuh anak ..., bener-bener deh, ya ..., pacar sendiri dikatain yang enggak enggak, Gue nggak bisa bayangin bagaimana nanti jika Mereka beneran menikah, ngeri banget sih ... hiii ...” gumam Vanya bergidik ngeri membayangkan Sahabatnya Dina menikah dengan dokter Irsyad, tanpa mengulur waktu Ia pun segera melangkahkan kakinya kembali menuju ke poli.

...****************...

^^^Dina Pov :^^^

^^^"Entah mengapa hati ini tak mudah untuk mempercayai janji manis dari mulut Pria, Mencoba mencintaimu itu lebih baik, meskipun sebenarnya hati ini terasa sakit tak berdarah.^^^

...----------------...

Jangan lupa tinggalkan jejak Vote, Like, Komen Ya....

Terima kasih 🥰🥰🙏🙏

Episode 03

Bertemu Dengan Dina

Sementara Dina kini sudah kembali ke ruangannya untuk mendampingi Erlin yang akan melakukan Pemeriksaan pada Pasien. Pada saat Erlin akan memulainya, ponsel Dina tiba-tiba berbunyi,

Dreett ... dreet ... dreet ...

“Siapa lagi ini ... ??” ucap Dina bertanya-tanya, lalu segera mengangkat telponnya, dilihatnya ternyata sebuah nomer baru yang menghubunginya. Sementara Erlin yang melihat Dina akan mengangkat teleponnya pun ikut bertanya.

“Siapa, Din .. ??” tanyanya pada Suster Cantik tersebut. Seketika itu pula Dina menjawab nya dengan mengendikkan bahunya tanda tak tahu. Ia pun lalu mengangkat telepon tersebut.

“Halo ...” ucap Dina membuka obrolan melalui telepon.

Orang yang berada di seberang sana pun lalu menyahutnya. “Din ..., ini Aku Exsel ..., bisakah jika nanti bertemu denganmu waktu istirahat ... ??” tanya Exsel pada Dina, sontak saja pertanyaan dari Exsel membuat Dina melongo tak percaya dengan siapa yang menghubunginya saat ini.

Sementara Sahabat dari Dina yaitu Erlin sejenak menghentikan aktifitasnya mengecek jurnal pasien dengan menghampiri Dina yang melongo tak jelas.

Diseberang sana, Exsel yang sedang menelpon Dina pun mengernyit bingung mengapa Dina tak menjawabnya. "Ya Tuhan jantungku, Gue bener nggak salah dengar kan ya?" tanyanya dalam hati sambil memegangi dadanya. Akhirnya, Exsel pun membuka suaranya dengan berkata, “Dina, kenapa diam saja ... ??” tanyanya.

Detak jantung Dina seolah berhenti berdetak, “Oh .., emm iya .., bisa .., iya bisa ..” jawab Dina gugup. Exsel yang berada di seberang sana pun senang mendengar jawaban dari Dina.

“Hmm, baiklah, nanti Aku tunggu di cafe dekat RS, ya ...” ucapnya sambil mengembangkan senyumnya karena Dina menyetujuinya.

“Tapi Tuan Exs, apa nggak sebaiknya jangan di sekitaran sini, apa Lo nggak takut, jika Vanya melihat Kita ... ??” tanya Dina pada Exsel.

Exsel yang berada di seberang sana pun lalu menjawabnya dengan berkata, “Kau tenang saja Din, Vanya sudah mengijinkan Aku untuk pergi bersamamu ..” jawabnya berterus terang. ‘Ya, karena memang sang Kekasih selalu tak keberatan jika Exsel pergi bersama dengan Dina, karena Kekasih dari Exsel sudah percaya sepenuhnya pada Dina, mengingat Dina adalah Sahabatnya.’

Dina yang mendengarkan jawaban dari Exsel pun melongo tak percaya, “Hah ..., tapi bagaimana mungkin, Tuan Exs .. ??” tanyanya.

“Ya sudah jika Kau tak percaya, silahkan tanya saja ke orangnya ..” ucap Exsel sambil tersenyum geli jika mendengar jawaban dari Dina yang entah mengapa sangat menggemaskan.

“Ha ..., emm iyaa iya .., Gue percaya sama Lo .., ngerepotin banget sih jadi orang .. !!” ucap Dina lalu menutup teleponnya sebelah pihak. Dan entah mengapa Dina sangat kesal dengan sikap Exsel yang baginya sangat aneh.

Tut ...

Sambungan telepon pun terputus.

“Sudah punya pacar, masih saja ngerepotin, lha gimana nanti kalau sudah tunangan sama si Vanya?, bisa-bisa Gue jadi pembantunya dong?” Dina menggerutu kesal. Sedangkan Erlin yang mendengarkan Sahabatnya sedang menggerutu pun lalu membuka suaranya dengan berkata, “Heh .., Lo tuh kenapa sih, Din .., nggak jelas banget sih .. ?” ucapnya sambil menggelengkan kepalanya heran menatap Dina.

Dina pun lalu menjawabnya dengan berkata, "Biasa lah Er .., siapa lagi kalau bukan ayang bebebnya si Vanya!" jelasnya. Erlin pun lalu menyahutnya dengan berkata, “Maksud Lo, Exsel??”

“Ya iya ya lah .., siapa lagi kalau bukan Dia, Gue lho bukan siapa-siapanya Dia, kenapa Dia selalu saja merepotkanku, heran banget Gue ..” jawab Dina heran sambil memanyunkan bibirnya kesal.

“Wajar lah Din .., Lo ‘kan Sahabatnya, hihi ..” ucap Erlin sambil tertawa kecil mendengar pernyataan dari Dina. Dina yang mendengar pernyataan dari Erlin pun tak terima, Ia pun lalu menyahutnya dengan berkata, “Sahabat apanya ..??, yang ada Gue malah dijadiin Babu sama Dia!!” serunya sambil memutar bola matanya jengah dengan melipat kedua tangannya.

“Issshh ..., Lo tuh ya kalau ngomong selalu saja nggak bisa di jaga tuh mulut .., kena karma baru tahu rasa Lo ... !!” tegas Erlin memberi peringatan pada Dina. Dina pun hanya diam memanyunkan bibirnya tak mendengarkan perkataan Sahabatnya yang baginya sangat menyebalkan.

“Heh daripada Lo manyun-manyunin bibir nggak jelas, mending panggil Pasien deh sekarang, kasian Mereka yang sudah nungguin!” perintah Erlin pada Dina. Tanpa menunggu lama Dina pun segera memanggil Pasien satu per satu untuk di periksa Sahabatnya.

****

Sementara di lain tempat, Exsel sedang menyibukkan dirinya dengan mempersiapkan kejutan yang akan diberikan kepada Kekasihnya. ‘Ya, Exsel sendiri memang merahasiakan kepada sang Kekasih jika malam ini Ia akan bertunangan dengannya.

Meskipun Exsel telah merahasiakan pada sang Kekasih, namun Exsel tidak merahasiakannya kepada teman-teman Kekasihnya yang bekerja di RS.Wijaya, dengan menyebar undangan untuk Mereka.

Saat Ia sedang sibuk mendekorasi restoran dengan para karyawan, tiba-tiba saja ponsel yang ada di saku kemejanya berbunyi.

Dreett ... Dreett ... Dreett ...

Seketika saja Exsel segera mengambil ponselnya dan mengangkatnya.

“Halo ...” ucap Exsel memulai membuka obrolan.

“Sayang, Kamu dimana .. ??” tanya seseorang itu pada Exsel. Exsel baru sadar jika orang yang menghubunginya adalah Kekasihnya. Ia pun lalu menjawabnya dengan berkata, “Sayang, kalau telepon biasanya gimana coba ..., kenapa nggak mengucapkan salam ... ??” tanya Exsel heran dengan sikap sang Kekasih yang tak seperti biasanya.

“Ya habisnya Kamu nyebelin tahu nggak, kenapa Sayang nggak bilang sama Aku, kalau Kita nanti malam bertunangan .. ??” tanya Vanya yang tak kalah heran dengan sikap Exsel padanya.

Sementara Exsel yang mendengarkan pertanyaan dari sang Kekasih pun  terkejut, karena Exsel melupakan sesuatu, jika Dirinya tidak memberi tahu para Sahabat Kekasihnya agar merahasiakannya, namun semua sudah terlanjur, sang Kekasih telah mengetahui kejutannya itu. “Astaga, kenapa Aku melupakan para Sahabat Vanya .. ?!” batinnya.

Sang Kekasih yang tidak mendengar jawaban dari Exsel pun lalu membuka suaranya dengan berkata, “Sayang ..., kenapa diam saja sih ... ??” tanya sang Kekasih heran. Seketika itu pula lamunan Exsel buyar, “Ehh ..., tidak ..., emmh ..., memangnya Sayang tahu dari mana jika Kita malam ini bertunangan?" tanya Exsel pada sang Kekasih.

“Dari Dina .., untung saja Dina memberitahuku, dan Kamu tahu nggak Yang, gegara Sayang nggak memberitahuku soal ini, Aku diomelin Dina habis-habisan tauk .. !!” seru Vanya menjawab pertanyaan drai Exsel.

“Hehehe ..., apa Kamu takut diomeli sama Dina, Yang ... ??” tanya Exsel memastikan.

“Enggak sih, tapi aneh saja, kenapa dia bisa semarah itu ya .., atau jangan-jangan Dina suka sama kamu lagi, Yang ...” balas Vanya Kekasih Exsel dengan menduga-duga. Mendengar pernyataan dari sang Kekasih Exsel pun tertawa dan berkata, “Hahaha .., Kamu itu Yang, mana mungkin Dina menyukaiku, dia itu kan Sahabat Kita dari masa SMA,”

“Iya sih ...” jawab Vanya singkat.

“Ya sudah sekarang lanjutkan pekerjaanmu, dan jangan lupa nanti malam berdandan lah secantik mungkin, karena Aku sudah menyiapkan semua kejutannya untukmu ..” ucap Exsel.

“Aaaaa, thanks, baby .., muach ...” ucap sang Kekasih di seberang sana. Mendengar sang Kekasih yang kegirangan Exsel pun tersenyum senang mendengarnya. Mereka pun lalu mengakhiri obrolan dan melanjutkan aktifitasnya masing-masing.

...****************...

Sementara di lain tempat, terlihat dokter Irsyad tampak sedang berada di sebuah cafe bersama para anak buahnya, bahkan terlihat pula wanita cantik yang berada di tengah-tengah Mereka. Tanpa disadari oleh Mereka ada seseorang yang memata-matai keberadaan Mereka.

“Irsyad .., apa yang Kau lakukan tidak terlalu bahaya untukmu ... ??” ucap seorang wanita yang sedang bersama Irsyad. Irsyad pun lalu menyahutnya dengan berkata, “Tidak ..., Kau tenang saja Clara, sebentar lagi Aditya akan jatuh ke tanganmu dan Wanita idamanku yaitu Erlin akan jatuh di tanganku ...” ujarnya.

“Tapi bagaimana dengan Dina, Ir ... ??,  bukankah Mereka bersahabat ... ??” tanya Wanita yang bernama Clara pada Irsyad.

“Itu urusanku, dan Kau jangan pernah ikut campur urusanku, mengerti!!” tegas Irsyad menjawab pertanyaan dari Clara yang baginya sangat sensitif jika mendengar nama Dina.

Sementara seseorang yang sedang memata-matai Mereka pun lalu mencoba menghubungi seseorang namun tak kunjung di angkat oleh orang yang Ia hubungi. ‘Ya seseorang itu adalah asisten pribadi Kakek dari Exsel yang bernama Asisten Jo.’

“Exsel gawat ..., Kekasihmu dalam bahaya, begitu pula dengan para Sahabatnya,” ucap asisten Jo pada Exsel. ‘Ya orang yang sedang dihubungi oleh Asisten Jo adalah Exsel.'

“Maksudmu??” jawab Exsel bertanya.

“Nanti Aku akan Aku kirimkan rekamannya kepadamu, lebih baik sekarang fokuslah untuk menyiapkan kejutan untuk Kekasihmu, Exs ...” titahnya pada Exsel.

Exsel pun lalu menjawabnya dengan berkata, “Baik, asisten Jo ...” jawabnya. Meskipun sebenarnya Exsel yang berada di seberang sana masih bertanya-tanya dalam hati.

Tut...

Sambungan telepon pun terputus.

...****************...

Kini tiba waktunya makan siang, dan Exsel kini sudah menunggu Dina di parkiran RS untuk menjemputnya. Ia pun lalu segera menghubungi seseorang yang Ia cari, namun saat Ia akan menghubungi seseorang yang Ia cari, tiba tiba saja orang yang Ia cari itu muncul di depan mobilnya. ‘Ya seseorang itu adalah Dina Permata Devindra.’

Dengan mengetuk kaca mobil milik Exsel, Dina berteriak di baliknya, “Exs ..., buka woy ...” ucapnya sambil mengetuk mobil milik Exsel. Tanpa menunggu lama Exsel pun lalu membuka jendela kaca mobilnya.

Dilihatnya Exsel memakai dengan sebuah kacamata hitam, bahkan Dina sedikit melongo dibuatnya.

Bersambung...

...****************...

...----------------...

Jangan lupa tinggalkan jejak Vote, Like, Komennya Ya ...

Karena Author sangat mengharapkan Kalian untuk membaca karya baru Author yang satu ini ...

Salam sehat untuk para Readers ... 🥰🥰🙏🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!