Klik tanda love, favoritkan dulu novel ini say, sebelum lanjut membacanya. Semoga suka dengan novel ini.🙂❤️🙏
Tahukah Anda, siapa saja yang dapat disebut sebagai penyandang disabilitas? Penyandang disabilitas tidak hanya mereka yang memiliki keterbatasan fisik. Setiap orang yang mengalami kesulitan untuk berinteraksi dan berpartisipasi secara penuh dan efektif di tengah masyarakat dalam waktu yang lama dapat disebut sebagai penyandang disabilitas.
Karena keterbatasan yang mereka miliki, sudah sebaiknya kita memberikan dukungan dan bantuan yang mereka butuhkan.
Akan kah Ali mendapatkan dukungan itu? nyatanya tidak. Orang tuanya saja membuangnya karena tidak sudih mempunyai anak seperti dirinya. Anak yang tak berdosa menjadi korban keegoisan orang tua, karena malu mempunyai anak cacat.
Novel ini menceritakan tentang kehidupan seorang pria yang siang harinya sepulang kuliah kerja di pasar menjual ayam potong dan di malam harinya Guru mengaji. IA penyandang Disabilitas Fisik. Ali Yusuf yang tidak bisa hidup normal layak nya pria macho lainnya, harus tetap bersyukur. Karena Dia masih bisa melangkahkan kedua kakinya, walau pincang. Masih bisa bisa menghirup segarnya udara dan bertasbih kepada Allah. Walau tangannya sebelah layu tak berfungsi.
Tubuh Ali sebelah kiri tidak berkembang dengan baik. Tangan kirinya mengecil, seperti tidak bertulang. Walau tangan itu melekat ditubuhnya bahkan panjangnya sama dengan tangan kanannya. Tapi, tangan itu tidak bisa difungsikan. Kaki kirinya juga tidak tumbuh dan berkembang dengan baik. Karena ukuran kaki yang berbeda itulah, sehingga Ali berjalan pincang.
Dibalik keterbatasan fisik yang dimilikinya. Tapi, Ali dianugerahkan oleh Sang Pencipta wajah yang tampan. Bentuk kepala yang bagus. Alis yang hitam tebal, kedua bola mata yang hitam jernih dan tatapan mematikan, hidung yang mancung, bibir nya juga begitu menggoda dengan sedikit tebal di bagian bawah dan tipis di bagian atas serta rahang yang kokoh.
Sesaat jikalau orang memperhatikannya dalam keadaan diam atau duduk. Maka Ali adalah sosok pria yang sempurna. Tubuhnya yang berotot terbentuk dari dirinya, yang selalu kerja keras waktu kecil, walau hanya bisa mengandalkan tangan kanannya.
Tapi penilaian orang yang menganggapnya sempurna akan berubah menjadi rasa ibah atau cacian, disaat Dia sudah mulai berjalan. Maka, nampaklah cacat yang dimilikinya. Dia jalan pincang. Karena kaki kirinya lebih pendek dan lebih kecil dari kaki kanannya. Begitu juga dengan tangan kirinya yang menggantung hanya sebagai pelengkap tanpa bisa difungsikan, yang hanya terayun-ayun karena pergerakan tubuhnya.
Tapi sungguh, wajah Ali sangat tampan. Apalagi Dia punya kulit yang putih dan bersih. Wajahnya selalu bersinar. Karena wajah itu selalu dibasahi oleh air wudhu. Hatinya juga bersih, karena selalu berprasangka baik kepada Allah SWT.
Tentunya dibalik kekurangannya yaitu cacat fisik yang dimilikinya. Dia mempunyai banyak kelebihan. Dia tumbuh jadi anak yang Sholeh walau tanpa didikan dari orang tua, iamanusia yang mandiri, kuat mental dari cacian dan hinaan dan kelebihan yang membuat Dia disukai orang adalah. Dirinya yang pandai mengaji. Melantunkan ayat suci Al-Qur'an dengan begitu fasih, merdu dan syahdu.
Membayangkan untuk membina sebuah rumah tangga sangat jauh dari angan-angannya. Karena Dia merasa tidak pantas mencintai dan dicintai seseorang. Dia lebih sering mendengar gadis-gadis mengejeknya, daripada mengatakan cinta kepadanya. EEHMMMM...
Ali Yusuf..... Akan kah wanita itu suatu saat merasakan cintamu yang besar?
"Aku lebih memilih memendam perasaan, karena aku takut terluka. Tapi, justru memendam yang membuat luka.
"Akankah selamanya rasa cinta yang hadir dih hati ini, akan terpendam, sembunyi di dasar hatiku terdalam?
"Ya, yang bisa kulakukan hanyalah mendoakanmu. Karena mendoakan adalah cara mencintai yang paling rahasia.
"Izinkan Aku mencintaimu, walau dalam diam, Ruby Azahra.!"
By Ali Yusuf. ❤️❤️❤️
TBC
Tinggalkan jejak dengan like, favorit kan novelnya dengan klik tanda ❤️. Beri dukungan vote dan hadiah say,🙂🤭😜
Canda tawa terdengar sedikit bising di halaman rumah kediaman Keluarga H. Zainuddin Haris. Pasalnya banyak tamu undangan yang sudah hadir untuk menyaksikan acara yang sangat sakral yaitu pernikahan Putri semata wayangnya H. Zainuddin Haris yang bernama Ruby Azzahra, S.E. Dengan seorang pria tampan dan kaya raya yang bernama Agam Batara Siregar.
Halaman rumah Pak Haji Zainuddin sudah disulap menjadi tempat resepsi yang megah dan mewah. Ada sepuluh Teratak berjejer dan tersusun rapi dengan dekorasi modern dan sedikit sentuhan hiasan suku Batak dan jawa, yaitu perpaduan antara Ruby yang suku Jawa alias Pujakusuma (Putra Jawa kesasar di Sumatera) yaitu pak Zainuddin yang merantau ke Sumatera. Dan Agam yang asli suku Batak.
Teratak yang atapnya model kerucut itu nampak indah dipandang mata dengan hiasan bunga berwarna warni, pernak-pernik yang menjadi simbol suku Batak dan lampu hias. Begitu juga pelaminannya, dihias sedemikian rupa.
...Assalamualaikum......
...Welcome To Wedding...
...Ruby ❤️ Agam...
Begitulah kalimat yang tertulis di Banner pernikahan yang terpampang di bagian depan tempat penerima tamu. Ada gambar anime pasangan pengantin muslimah yang menghiasi Banner tersebut yang membuat para tamu undangan penasaran dengan wajah asli pengantinnya.
Tak hanya Banner pernikahan yang menghiasi jalan menuju rumah Pak Haji Zainuddin. Tapi Baliho dan papan bunga nampak tersusun rapi di pinggir jalan menuju tempat diadakannya resepsi tepatnya di rumah H. Zainuddin Haris. Yang isinya kebanyakan mengucapkan kata Selamat atas pernikahan Ruby dan Agam semoga SAMAWA. Yang dikirimkan oleh saudara dan rekan kerja Pak Haji atau pun Ruby.
Bisik-bisik tamu undangan mulai terdengar tidak bersahabat di telinga Pak Haji dan istrinya Hj. Nisya. Karena waktu untuk melakukan ijab kabul sudah tiba. Tapi, pengantin pria belum hadir juga.
Sesuai jadwal acara ijab kabul akan diadakan pukul 10.00 Wib, tapi nyatanya sekarang sudah pukul 10.30 Wib. Calon pengantin pria belum tampak batang hidungnya.
Bu Nisya yang duduk dibelakang suaminya sudah nampak tidak tenang dan khawatir. Itu jelas terlihat dari ekspresi wajahnya yang risau.
"Pak, bagaimana ini? sudah lewat setengah jam tapi kenapa Nak Agam belum datang?" bisik Bu Nisya di belakang Pak Haji Zainuddin yang bisa didengarkan oleh sebagian orang termasuk Ali Yusuf.
Ali Yusuf dipercaya Pak Haji Zainuddin sebagai pembaca ayat suci Al-Qur'an, sebelum acara Ijab qobul dimulai. Ali Yusuf adalah, muallim(guru) yang mengajar di pesantren Pak Haji Zainuddin. Selain mengajar, Dia masih kuliah semester dua, disalah satu Universitas swasta di kota S. Dan umurnya saat ini sudah dua puluh tahun.
"Coba tanyakan si Ruby ma, sudah dimana Nak Agam nya?" ucap Pak Haji Zainuddin setengah berbisik kepada istrinya yang duduk dibelakangnya.
Dengan lemasnya Bu Nisya, meninggalkan ruangan yang akan menjadi tempat ijab qobul diadakan. Dia pun akhirnya mempercepat langkahnya menuju kamar Ruby.
Ceklek...
Ruby bangkit dari duduknya, Setelah Mamanya masuk ke kamarnya, Ruby yang memakai kebaya berwarna putih berbahan brokat bertabur swaroski yang dipadu dengan kain songket Palembang berwarna merah cabe, serta hijab berwarna senada dengan kabayanya dihias sedemikian rupa. Sehingga Ruby nampak begitu cantik dengan hiasan make up yang natural tapi, sangat cocok dengan kulitnya yang putih.
Dia menyambut kedatangan Mamanya itu dengan senyuman mengembang. Tapi, Mamanya menampilkan ekspresi wajah kusut.
"Ma, apa Bang Agam dan keluarganya sudah datang?" tanyanya dengan sumringah. Dia beranggapan kedatangan Mamanya ke kamar tersebut adalah untuk memanggil dirinya, karena acara ijab qobul akan segera diadakan.
Mama Nisya menggeleng. "Coba kamu hubungi Nak Agam, sudah dimana sekarang posisinya?" ucap Mama Nisya menatap lekat wajah putrinya yang sudah mulai pucat, karena kekasihnya itu belum datang juga.
Ruby pun mulai melakukan panggilan suara kepada kekasihnya itu. Tapi, nomor ponsel kekasihnya itu tidak aktif. Dia kembali mencoba menghubunginya. Tapi, tidak aktif juga dan malah suara operator provider yang terdengar.
"Ponsel Abang Agam tidak aktif Ma." Ucapnya dengan sedih, rasa takut dan khawatir mulai menyerang. Degupan jantung mulai tidak normal. Karena ketakutan akan gagalnya pernikahan yang diidam-idamkannya.
"Kapan terakhir kalian komunikasi?" tanya Mama Nisya dengan mendudukkan bokongnya dibibir ranjangnya Ruby yang sudah dihias dengan indahnya. Hati Mama Nisya jadi tidak tenang. Sempat calon pengantin pria tidak datang. Mau ditaruh dimana muka keluarga H. Zainuddin Haris. Yang terkenal karena kedermawanannya.
Ruby terus melakukan panggilan suara dan video."Pu...kul enam pagi tadi Ma. Sa..at Abang Agam akan berangkat ke Bandara." Jawabnya dengan suara terbata-bata. Praduga-praduga negatif mulai menyerang pikiran Ruby.
Tidak mungkin kekasihnya itu membatalkan pernikahan, secara tadi pagi kekasihnya itu begitu senang dan bahagianya saat bicara dengannya ditelepon.
Agam bertempat tinggal di kota Medan, sedangkan Ruby di kota Sibolga. Jarak kota Medan ke Sibolga kurang lebih 9 jam perjalanan darat. Tapi kalau melalui udara hanya butuh waktu 45 menit.
"Ma, bagaimana ini Ma?" tanya nya mulai panik, bingung dan takut bercampur jadi satu, yang membuat jantung Ruby semakin berdetak kencang.
"Mama pun tidak tahu lagi mau berbuat apa. Coba hubungi calon mertuamu? kamu ada nomor ponselnya kan?" tanya Mama Nisya memperhatikan raut wajah putrinya yang sudah tidak tenang itu.
Ruby pun mendudukkan bokongnya disebelah Mamanya. Mulai mencari kontak Ibunya Agam, yang disave nya dengan nama Mama Siti. Dengan tangan bergetar Ruby melakukan panggilan video kepada Ibunya Agam.
Baru sekali panggilan, sambungan langsung terhubung, nampak wajah Mama Agam memenuhi layar ponselnya Ruby.
"Assalamualaikum Bou?" ucap Ruby dengan sopan, mencoba menenangkan hati yang lagi menduga-duga.
"Walaikumsalam sayang. Aduhh kamu cantik sekali. Ada apa sayang?" tanya Mamanya Agam dengan tersenyum. Memperhatikan calon menantunya di layar ponsel nya.
Ruby terdiam memperhatikan Mamanya Agam.
"Bou lagi diperjalanan menuju ke rumah kalian. Maaf Bou dan Amang borumu, terlambat dan tidak bisa menyaksikan acara Ijab qobul Kalian. Ini Bou sudah sampai di depan rumah kalian. Agam ceritakan, kalau kemarin ada urusan mendadak ke Jakarta, jadi Bou pagi ini berangkat dari Jakarta kesini. Dan Agam jadinya berangkat dengan Asistennya ke rumah mu sayang." Ucap Mamanya Agam, menjelaskan dengan detail, kenapa Dia dan putranya tidak datang secara bersamaan.
Ruby tidak menanggapi penjelasan Mamanya Agam lagi. Dengan mata berkaca-kaca, Dia langsung mematikan ponselnya. Ucapan Mamanya Agam itu, membuat Ruby semakin bingung dan panik. Kenapa Mamanya tidak tahu kalau Putranya Agam belum datang.
Tak butuh lama, kerabat Ruby yang tak lain Budhenya mengetuk pintu kamar Ruby.
"Ruby, kamu siap-siap keluarga mempelai pria sudah datang. Budhe melihatnya turun dari mobil dan sedang berjalan menuju kesini." Teriak Budhe nya yang tidak tahu akar permasalahan. Dia yang melihat orang tua Agam keluar dari mobil, langsung berlari menuju kamar Ruby tanpa melihat apakah ada Agam bersama orang tuanya atau tidak.
Setelah Budhenya menyampaikan kabar itu. Dia pun berlari ke ruang tengah tempat akan diadakannya Ijab qobul.
Orang tua Agam, masuk dengan mengucapkan salam. Mereka tidak tahu, bahwa putranya tidak ada di tempat itu.
Melihat besannya datang. Perasaan Was-was Haji Zainuddin langsung hilang, tergantikan dengan perasaan legah. Dia belum mengetahui bahwa Agam tidak datang bersama orang tuanya.
"Mari masuk Pak Sutan, Bu Siti." Ucap Haji Zainuddin ramah. Dia pun menoleh ke belakang mencari sosok Agam dibelakang orang tuanya. Tapi sosok calon menantu yang ditunggu-tunggunya tidak ada penampakan.
Pak Haji Zainuddin melongok masih dalam posisi berdiri dihadapan calon besannya.
"Mana Nak Agam nya Pak Suthan?" tanya Haji Zainuddin dengan perasaan sudah tidak tenang. Sempat calon pengantin prianya tidak hadir. Apa lagi guna acara ini. Dan ini akan membuat keluarga Haji Zainuddin Malu.
Ayah Agam dan Ibunya saling pandang, bingung dengan pertanyaan Haji Zainuddin. Bukannya putranya sudah datang, bahkan mereka mengira acara ijab qobul sudah selesai.
"Mari masuk dulu Pak," ajak Ayahnya Ruby. Dia merasa ada yang tidak beres.
Orang tua Agam masuk kedalam rumah . Tapi Haji Zainuddin, memberi kode dengan tangannya. Agar orang tua Agam mengikutinya ke suatu tempat masih dalam area rumah itu. Yaitu ke kamar Ruby.
Tok...tok..tok...
Haji Zainuddin mengetuk pintu kamar Ruby. Tanpa menunggu yang punya kamar membuka pintu. Haji Zainuddin sudah nyelonong masuk. Kemudian Dia mengajak orang tuanya Agam untuk masuk juga ke kamar itu.
Ruby terkejut, melihat calon mertuanya, masuk ke kamarnya bersama Ayahnya. Dengan ekspresi wajah yang bingung dan kusut.
Ruby menghampiri calon mertuanya dan menyalaminya secara bergantian.
"Ma..na Abang Agam Bou?" tanya Ruby dengan suara gugup.
TBC
Tinggalkan jejak dengan like, favorit kan novelnya dengan klik tanda ❤️. Beri dukungan vote dan hadiah say,🙂🤭😜
Ruby menghampiri calon mertuanya dan menyalaminya secara bergantian.
"Ma..na Abang Agam Bou?" tanya Ruby dengan suara gugup. Orang tua Agam kembali saling pandang. "Agam tidak bersama kami, Dia berangkat sendirian dari kota Medan. Kemarin ada urusan penting di kota Jakarta. Jadi tadi pagi kami berangkatnya dari kota Jakarta langsung kesini. Harusnya pukul sembilan kami sudah sampai. Tapi, ternyata pesawat delay lebih dari satu jam. Sehingga kami terlambat datang kesini." Jelas Mamanya Agam, dengan perasaan tidak enak dan khawatir. Ternyata anaknya tidak hadir ke acara pernikahan nya sendiri.
Padahal putranya itu yang ngotot ingin menikah, diusianya masih 20 tahun. Sedangkan Ruby sudah berusia 22 tahun. Awalnya Orang tua Agam menolak pernikahan ini. Karena putranya itu baru saja lulus kuliah S-1. Ya, karena kepintaran yang dimiliki Agam. Di usia 20 tahun. Dia sudah dapat gelar S.E. (Sarjana Ekonomi ) dan rencana nya Dia akan melanjutkan S-2 di Singapura.
Dia ngotot ingin menikah dengan Ruby, karena Dia sangat mencintainya. Rencananya mereka akan sama-sama melanjutkan S-2 di Singapura.
"Ayah, Agam Anak kita kemana? bagaimana ini Ayah?" tanya Mamanya Agam dengan terisak. Kenapa putra nya itu hilang bak ditelan bumi. Ponselnya juga tidak aktif. Bahkan ponsel Asistennya juga tidak aktif.
Pak Suthan, memijat keningnya yang terasa sakit. Bagaimana ini, calon besannya pasti kecewa terhadap mereka. Dia pun tidak tahu dimana keberadaan putranya itu.
Tiba-tiba saja suasana kamar hening. Semua orang dikamar itu. menduga-duga dengan pikiran masing-masing. Kemana Agam perginya. Apakah Agam benar-benar membatalkan pernikahan ini atau Dia sedang mengalami musibah yang mengakibatkan dirinya tidak bisa hadir di acara pernikahan nya sendiri.
Pak Sutan kembali menghubungi ponsel Anaknya, tapi tidak aktif juga. Dia juga menghubungi semua anggota keluarga bahkan pembantunya yang ada di rumah mereka di kota Medan. Tapi, semua panggilan tertolak. Apa sebenarnya yang terjadi.
"Bagaimana ini Pak Suthan, kalau calon mempelai prianya tidak ada. Bagaimana nasib putri kami? kenapa putra anda mempermainkan putri kami? Apa ini rencana anda? secara anda diawal tidak merestui hubungan anak-anak kita." Ucap Haji Zainuddin dengan frustasinya, sambil berdecak kesal. Dia pun akhirnya mendudukkan tubuhnya di kursi yang ada di sudut kamar putrinya itu.
Sedangkan orang tuanya Agam, masih berdiri mematung di dekat pintu, dengan perasaan bingung, sedih dan was-was bergabung menjadi satu.
Ruby sudah menangis dalam pelukan Mama Nisya. Dia dan keluarganya akan sangat malu jika pernikahan ini gagal.
"Sayang, coba hubungi Agam lagi!" titah Istri nya dengan sedih. Ada apa dengan putranya itu.
Ayahnya Agam kembali mencoba menghubungi nomor ponsel putranya. Tapi, lagi-lagi tidak aktif.
"Tidak aktif Ma." Jawab Ayahnya Agam Pak Suthan dengan lirih.
"Coba hubungi Mama sayang." Ucap Mamanya Agam. Meminta suaminya itu menghubungi Ibu mertuanya. Yaitu neneknya Agam.
Ayahnya Agam pun menghubungi ponsel Ibunya itu. Tapi, lagi-lagi tidak aktif. "Kenapa semuanya tidak bisa ditelpon." tanya Ayahnya Agam bingung kepada istrinya.
Mendengar ucapan Ayahnya Agam, membuat Haji Zainuddin, mendadak merasakan sakit dan sesak di rongga dadanya. Haji Zainuddin meringis kesakitan.
"Ayah, Ayah... kenapa?" ucap Ruby panik dengan berurai air mata.
Auto semua penghuni kamar itu, refleks mendekat kepada Haji Zainuddin.
"Pak Haji, baik-baik saja kan?" tanya Pak Suthan memegang bahu kirinya Haji Zainuddin.
"Iya, saya hanya syok dengan semua kejadian ini. Bagaimana tanggapan orang nantinya, kepada keluarga ini. Putriku satu-satunya ditinggal saat hari pernikahannya. Apa maksud anak mu itu Pak Suthan?" ucap Ayah Ruby dengan mata berkaca-kaca, sambil memegangi dadanya yang masih terasa sesak.
"Maafkan kami sekeluarga Pak Haji, sungguh tidak ada niat kami mempermalukan keluarga Bapak. Kalau ada niat kami mempermalukan. Untuk apa kami datang kemari. Sekalian saja kami sekeluarga tidak datang. Saya lagi yang lebih paniknya. Kemana anak saya itu perginya." Ucap Pak Suthan dengan perasaan bersalah sekaligus diliputi rasa was-was dan khawatir, karena memikirkan putranya itu.
Tok..tok...tok..
"Pak Haji, ini saya Ali. Pak KUA mencari Pak Haji." Suara Ali mengagetkan penghuni kamarnya Ruby.
"Masuklah Ali.!" titah Haji Zainuddin dari dalam. Ucapan Haji Zainuddin membuat Ali bingung. Kenapa Dia malah disuruh masuk? harusnya Pak Ali yang keluar dari kamar itu. Karena Pak KUA memanggilnya ingin menanyakan tentang kejelasan pernikahan Ruby. Karena sudah mundur dari waktunya lebih dari satu jam.
"Ali masuklah...!" suara Haji Zainuddin yang keras, kembali mengangetkan Ali. Dengan perasaan berat hati, Ali menekan handle pintu. Nampaklah Dia di ambang pintu.
Semua mata penghuni kamar itu tertuju kepadanya. Tapi, tatapan Pak Sutan dan istrinya terlalu mendetail menyoroti tubuhnya yang tidak sempurna. Yang membuat Ali jadi merasa malu. Karena fisik nya yang sering dihina orang.
"Ali Yusuf yang akan menikah dengan putri
saya hari ini.!" ucap Haji Zainuddin dengan tegas dan lantang. Yang membuat mata Ruby melotot dengan mulut menganga. Seketika Dia pun ambruk dan pingsan.
Tinggalkan jejak dengan like coment dan vote ❤️🙏
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!