NovelToon NovelToon

Sekedar Dinikmati Bukan Dicintai

Bab 1

Sekedar dinikmati bukan dicintai

Anna Rabella 25 tahun seorang Dokter anak.

Bright Limson 25 tahun seorang Dokter umum.

Jennie Brushlie 25 tahun seorang model terkenal.

Bab 1

Jennie yang baru saja selesai melakukan pemotretan, Jenni berjalan kearah meja rias untuk break sejenak dari rutinitasnya yang merupakan seorang model terkenal! Gadis 25 tahun itu lalu mengambil handphone miliknya, dan terdapat sebuah pesan masuk dari salah seorang pria yang sebenarnya sudah lama dia kagumi.

Dialah Bright Limson salah seorang Dokter umum di rumah sakit Jerman! Sejak lama Bright memang sudah jatuh cinta pada Jenni yang merupakan teman sekolahnya sejak mereka SMA. Namun pria 25 tahun yang memiliki sifat cuek membuatnya kehilangan kesempatan untuk menyatakan cintanya pada Jennie saat masih di SMA.

"Jen, mungkin ini sedikit terlambat! Aku tau kita sudah lama saling mengenal sejak aku datang di sekolah SMA aku selalu memperhatikan mu Jen, sungguh aku sebenarnya sudah lama tertarik padamu! Tapi, entah kenapa aku tidak berani mendekati gadis sesempurna dirimu, Jen jika kau berkenan sudikah kau menemuiku di cafe Sweet love? Aku ingin kau tau bagaimana perasaan ku selama ini terhadap mu" Salam Bright Limson.

Jenni merasa bahagia dan beruntung ternyata Bright juga menyukai dirinya selama ini, tanpa tunggu lama Jenni segera membalas pesan masuk dari Bright.

"Bright, aku pasti akan datang menemui mu!"

Sementara di salah satu rumah sakit terbesar di Jerman, Anna Rabella 25 tahun adalah seorang gadis cantik yang kalem dan tulus! Anna merupakan sahabat baik Jenni dan Anna juga adalah wanita yang menyukai Bright sejak dulu! Bahkan Anna sudah terang-terangan menyatakan perasaannya terhadap Bright, namun sayang cinta Bright hanya untuk Jennie sahabatnya.

Bright sama sekali tidak peduli akan perjuangan Anna selama ini untuk mendapatkan hatinya, sampai-sampai Anna rela menjadi seorang Dokter anak agar dirinya bisa bekerja di rumah sakit yang sama dengan Bright.

Siang ini, Anna baru saja kembali ke rumah sakit setelah membeli dua kotak makan siang! Tidak, Anna bukan wanita rakus yang akan memakan dua kotak makanan itu untuk dirinya sendiri, melainkan untuk dititipkan pada salah seorang perawat yang biasanya bekerja bersama dengan Bright, ya benar makanan itu untuk Bright.

"Aduh Dokter Anna, aku bisa kena marah lagi sama Dokter Bright, dia sudah melarang ku untuk menerima apapun itu dari anda!" kata suster Delma.

"Ayolah sus, sekali ini lagi saja!" rengek Anna yang berusaha keras untuk selalu setiap harinya memberikan makan siang untuk Bright, karena Anna tau Bright selalu melupakan makan siangnya karena terlalu sibuk.

Domanick Limson 25 tahun adalah saudara kembar Bright yang juga merupakan teman Anna dan Jennie semasa SMA dulu, Domanick yang baru saja selesai berobat karena semalam demam, melihat Anna tengah merengek pada salah seorang suster dan menyebut-nyebut nama Bright. Domanick tau, Anna pasti masih terus berusaha mengejar cinta saudara kembarnya itu.

"Hei Anna! Kau ini gigih juga ya!" Domanick menghampiri Anna.

"Pergilah Nick, aku sedang sibuk!"

"Wow bukankah kau harus bersikap baik padaku, kau menyukai saudara ku sejak dulu! Harusnya kau meraih hatiku juga!"

"Nick, sudahlah urus saja sana wanita-wanita mu itu!" Anna segera pergi meninggalkan Domanick.

"Sit, untung si Anna bilang! Aku hampir lupa kalau aku ada janji dengan wanita-wanita ku, tapi aku harus buka memo dulu dengan siapa dulu aku ada janji temu!" kata Domanick sambil mengeluarkan handphone untuk melihat jadwal gadis mana yang harus dia temui duluan.

Karena tak ada jadwal pasien lagi sore ini, Anna memutuskan untuk pulang ke rumah! Ketika sampai di rumah, Jennie sudah menunggunya di teras rumah Anna.

"Jen, kau kenapa di rumahku tidak mengabari? Sejak kapan?"

"Baru saja, tentu saja karena aku tau jadwal mu hari ini tidak sampai sore, jadi aku langsung kesini!" dengan wajah sumringah.

"Tunggu, kenapa dengan wajahmu senyum-senyum begitu? Ett, jangan dijawab dulu! Kita ngobrol di dalam rumah saja," ajak Anna.

"Oke, Anna sayang!" Jennie dan Anna pun masuk ke dalam rumah Anna, lalu keduanya tiduran di ranjang yang terdapat di kamar Anna.

"Coba ceritakan apa yang membuat seorang model terkenal bisa sumringah begini?"

"Anna, kau tau hari ini ada laki-laki yang menyatakan perasaannya terhadap ku!"

"Bukankah itu suatu hal yang biasa, setiap hari ada saja laki-laki yang menyatakan perasaannya padamu!"

"Tapi ini beda An, ini laki-laki yang diam-diam juga sudah aku sukai sejak dulu! Aku dan dia akan bertemu di cafe Sweet love malam ini, pokoknya kau harus ikut denganku!"

"Aku, ikut denganmu? Untuk apa?"

"Tentu saja untuk memberikan penilaian menurut mu apa dia laki-laki yang baik untuk ku, kau kan sahabatku An jadi apapun itu aku tidak mau menyimpan rahasia darimu!"

Anna pun tertunduk malu mendengar Jennie mengatakan bahwa dirinya tidak akan menyimpan rahasia apapun, sedangkan Anna selama ini dia memendam banyak rahasia dari Jennie termasuk tentang dirinya menyukai Bright padahal Bright menyukai Jennie.

"Memang siapa laki-laki itu Jen?"

"Laki-laki super tampan, super baik, super cool dan super pintar An! Dia Bright Limson, kau ingat? Dia satu kelas saat SMA dengan kita!"

Jleb

Hati Anna tersentak saat mendengar ternyata Bright benar-benar mengejar cintanya terhadap Jennie bahkan malam ini dirinya akan menyatakan perasaannya pada Jennie yang merupakan sahabat Anna sendiri. Rasanya tembok harapan yang sudah dibangun oleh Anna untuk memiliki Bright kini berhasil roboh.

"Jen, bukankah kau tidak menyukai Bright saat SMA?"

"Em, suka si An cuma kan dulu Bright itu laki-laki yang sulit tergapai jadi aku tidak terlalu menunjukkan rasa suka padanya, aku pikir juga Bright tidak menyukai ku An, aku tidak menyangka akulah wanita beruntung yang disukai seorang Bright Limson!"

"Lantas jika malam ini Bright akan menyatakan perasaannya terhadap mu, apa yang akan kau katakan Jen?"

"Tentu saja aku akan mengatakan, Yes aku juga menyukai mu Bright, segeralah melamar ku!" Terlihat jelas raut bahagia di wajah Jennie saat ini.

Tubuh Anna mendadak lemas, hatinya sakit sekali mendengar Jenni akan menerima cintanya Bright.

"An, aku sudah beli gaun baru loh, lihat ini akan aku pakai malam ini aku mandi dan make up di rumah mu saja ya An, biar nanti kita langsung berangkat dari sini ke cafenya,"

Anna masih terdiam, bagaimana mungkin dia harus ikut pergi untuk menyaksikan Bright menyatakan cinta pada sahabatnya sendiri? Akan sehancur apa hatinya nanti, menjadi saksi penyatuan cinta diantara keduanya tapi Anna juga tidak mungkin menolak karena Jennie pasti akan sedih.

Sementara di kediaman Bright, malam harinya Bright sudah berpakaian rapi untuk pergi ke cafe menemui Jennie, Bright mondar-mandir di dalam kamar untuk menyiapkan mentalnya karena ini kali pertama dirinya akan menyatakan cinta pada seorang gadis, Bright juga sudah menyiapkan sebuah cincin untuk langsung melamar Jennie.

Bab 2

Domanick yang mampir sebentar ke kediaman Bright untuk menukar mobilnya dengan mobil Bright, karena Domanick selalu berganti mobil setiap bertemu dengan wanita yang berbeda.

"Bright, tukar mobil hitam mu dengan punyaku malam ini saja!" Domanick langsung berbicara begitu melihat Bright di dalam kamarnya.

"Terserah kau, sudah sana jangan ganggu aku!"

"Ada apa dengan wajahmu, seperti gugup begitu? Hei brother, apa ada yang bisa aku bantu?"

Bright pun sejenak berpikir sepertinya memang dia memerlukan nasihat dari Domanick untuk urusan wanita.

"Nick, ba-bantu aku untuk melamar seorang wanita aku takut ditolak!"

Prok..

Prok..

Prok..

"Seorang Bright Limson, hendak melamar seorang wanita? Ini luar biasa kawan, oke pertama-tama kau tidak boleh terlihat gugup seperti itu!"

"Lalu aku harus bagaimana untuk menghilangkan rasa gugupnya?"

Melihat saudara kembarnya bertingkah lucu saat tengah gugup begitu, Domanick jadi berpikir untuk mengerjai Bright, mungkin juga selain mengerjainya itu akan membuat Bright tidak akan kena tolak oleh wanita tersebut.

"Begini Bright, aku selalu mengonsumsi serbuk ini untuk meningkatkan kepercayaan diriku saat menaklukkan seorang wanita, kau tau kan tidak ada wanita yang bisa menolak ku selama ini?"

"Serbuk, tapi serbuk apa ini?"

Domanick mengeluarkan sebuah serbuk narkotika jenis tertentu dari saku celananya, padahal serbuk itu merupakan serbuk perangsang untuk dia pakai malam ini dengan wanita yang akan dia temui! Bila memasukkan serbuk narkotika jenis tersebut kedalam minuman, maka sudah dapat dipastikan gairahh laki-laki akan menggebu-gebu dan pastinya harus dilampiaskan pada wanita yang berada didekatnya siapapun itu.

"Kau yakin, ini akan membuat ku percaya diri?"

"Aku yakin Bright, kau pasti tidak akan ditolak,"

Dalam hati Domanick dia tertawa-tawa sudah berhasil membodohi saudaranya yang terkenal pintar itu! Lagipula tidak ada salahnya memberikan narkotika itu pada Bright toh nantinya dia akan meniduri wanita yang memang dia cintai, itung-itung mengerjai saudara sekaligus memberinya jalan mulus mendapatkan wanita tersebut.

Bright pun tak lagi khawatir setelah mengantongi serbuk yang dia percayai adalah serbuk untuk meningkatkan kepercayaan diri padahal narkotika itu akan membuatnya seperti serigala liar diatas ranjang.

Bright tiba di cafe yang sudah ditentukannya dengan Jennie, namun saat tiba dimeja yang sudah ia pesan, betapa terkejutnya Bright saat melihat Anna juga turut hadir di pertemuan penting ini.

"Bright duduklah! Kau masih ingat kan, ini Anna dia teman sekelas kita saat SMA, dia juga Dokter anak di rumah sakit yang sama denganmu!" kata Jennie yang bersemangat mengenalkan sahabatnya pada Bright.

"Ya, aku tau!" Bright melirik sinis terhadap Anna, karena Bright sangat kesal dengan Anna yang sejak dulu selalu mengejar cintanya.

"Aku akan mengecek makanan minuman yang sudah aku pesan untuk mu Jen, sebentar ya!"

"Oke Bright,"

Bright pun pergi ke meja kasir selain untuk menanyakan menu spesial yang sudah dia pesan berupa cake tiramisu yang didalamnya dimasukkan cincin berlian untuk Jennie, Bright juga memasukkan serbuk pemberian Domanick pada minumannya sendiri, dan meminta pada pelayan agar gelas minuman itu tidak tertukar.

Bright pun kembali ke meja tempat dimana Jennie menunggunya, namun saat sampai di meja tersebut Jennie tidak ada di tempat yang ada hanya Anna gadis yang tidak dia sukai.

"Kemana Jennie?"

"Keluar sebentar menerima telpon!" Anna hanya bisa memalingkan wajahnya, tidak seperti biasanya yang antusias saat bertemu dengan Bright, kini Anna lebih memilih memalingkan wajahnya dari Bright.

"Pergilah, jangan ganggu aku dan Jennie!"

"Aku akan pergi saat Jennie memintanya karena aku ada disini juga atas permintaannya!"

"Sahabat? Sahabat macam apa yang menyukai laki-laki yang akan melamar sahabatnya sendiri?"

"Melamar?" Anna tak percaya Bright akan langsung melamar Jennie malam ini bahkan itu akan ia saksikan didepan kedua matanya sendiri.

Jennie kembali dengan buru-buru! Sambil mengambil tasnya dari atas meja.

"Bright, maaf aku harus menemui produser di salah satu rumah produksi yang kemarin aku ikut casting untuk bermain film, sebentar saja, tidak jauh kok dari sini!"

"Ta-tapi Jen, aku ingin bicara penting!"

"Iya aku tau, makanya aku ajak Anna dia akan menemani mu selama aku menemui produser ini, hanya sebentar kok agar dia yakin aku layak bermain di film ini, kau tidak keberatan kan Bright? Aku janji akan segera kembali,"

"Baiklah Jen," terlihat wajah kekecewaan dari Bright.

"Tapi Jen,"

"An please,"

"Baiklah," Anna memang selalu akan menuruti permintaan Jennie.

Jennie pun pergi ke salah satu rumah produksi film yang jaraknya hanya sekitar sepuluh menit kurang dari cafe tersebut. Menyisakan Bright dan Anna yang keduanya saling memalingkan wajah. Pelayan pun datang dengan mengantarkan minuman serta cake dan beberapa makanan lainya, karena stres dengan kepergian Jennie yang sementara itu, Bright langsung meminum air sudah bercampur narkotika, pikirnya dia harus meminum serbuk itu sekarang agar cepat bereaksi dan ketika Jennie datang dia siap untuk melamarnya.

Beberapa saat, reaksi narkotika yang diberikan Domanick itu mulai menunjukkan reaksinya ditubuh Bright, Bright mulai seperti melayang-layang diudara, darahnya berdesis dan sesuatu dibawah sana tidak biasanya langsung menunjukan sinyal yang tak biasa.

"Bright, kau kenapa?" Anna ya g melihat wajah Bright seperti mabuk, berusaha menyadarkannya.

Tiba-tiba, Bright menarik tengkuk leher Anna lalu mencium bibir Anna. Sontak saja Anna tidak mau melakukan hal seperti ini, karena Anna sadar betul yang dicintai oleh Bright adalah Jennie, tapi kenapa Bright justru menciumnya? Anna terus berusaha melepaskan dirinya dari Bright yang sudah kehilangan kesadarannya, pikirnya yang dia cium adalah Jennie.

Efek narkotika itu sungguh diluar batas, karena Bright saat ini sudah sangat gelisah menuntut untuk sebuah kepuasan pada Anna. Anna sekuat tenaga mendorong Bright, hingga ciuman itu terlepas. Karena tak ingin Bright berbuat yang aneh-aneh, Anna memutuskan untuk mengantarkannya pulang sekarang.

"Bright sadarlah! Kau ini kenapa? Apa kau mabuk?"

Bright tidak mengatakan sepatah katapun, dia terus berusaha untuk mencium Anna lagi.

"Aduh bagaimana ini? Bright kau ini kenapa sih, aku tidak bisa menunggu Jennie lebih lama lagi bisa-bisa Bright terus menciumku! Ayo Bright, aku akan antar kau pulang!"

Anna memapah tubuh Bright yang seperti lemas akibat tenaganya sudah terserap menjadi sebuah hasratt. Sesampainya di kediaman Bright, Anna segera mengeluarkan Bright, lalu memapahnya sampai masuk ke dalam rumah!

Klek.

Pintu dibuka oleh Anna setelah sebelumnya dia merogoh kunci dari saku celana Bright, namun sungguh diluar dugaan Anna, Bright langsung menarik lengannya dengan kasar dan menyeret Anna menuju salah satu kamar yang terletak di lantai utama kediamannya.

Bab 3

Bab 3

Bright seperti kesetanan menarik tangan Anna hingga Anna merasakan sakit ditangannya, namun Bright yang sudah terombang-ambing dalam lautan hasratt segera melemparkan tubuh Anna keatas ranjang sambil dia membukakan pakaiannya sendiri.

"Bright, kau kenapa? Aku Anna bukan Jennie, , Bright biarkan aku pergi aku mohon!" Anna menangis melihat untuk pertama kalinya Bright menjadi sosok yang berbeda.

Anna tahu betul bawah Bright yang sebenarnya tidak akan mungkin melakukan perbuatan seperti ini, meskipun Anna sangat mencintai Bright namun jika memiliki Bright harus dengan jalan seperti ini, Anna tidak mau dan Anna juga sudah ikhlas jika Bright hendak melamar Jennie, tapi kenapa sikap Bright seperti harimau liar seperti ini.

Anna berlari menghindari Bright namun kakinya berhasil ditangkap oleh Bright, diseretnya dengan kasar kaki Anna hingga tubuhnya kini berhasil ia dapatkan kembali.

"Bright sadarlah Bright, ini tidak boleh terjadi! Aku Anna, kau tidak mencintai ku!"

"Suttt, diamlah aku akan menikmati mu!"

Rasanya sia-sia saja perjuangan keras Anna untuk menyadarkan Bright dari kebodohannya ini, karena Bright yang sudah hilang kesadaran tidak menyadari atas kejadian saat ini yang membuatnya bersikap seperti serigala liar menerkam mangsanya.

Tubuh Anna terlalu lemah karena dirinya seorang wanita tidak mungkin cukup kuat untuk melepaskan tubuhnya dari jerat seorang laki-laki yang sedang dalam pengaruh narkotika itu.

Malam ini, Anna merasakan kepedihan yang luar biasa, dia tau laki-laki yang saat ini sedang menikmati tubuhnya dengan ekspresi penuh kemenangan tidak pernah mencintainya, lalu kenapa dengan teganya Bright merenggut kesuciannya secara brutal seperti ini? Anna menangis perih meratapi jalan hidupnya, bahkan perih dihatinya membuat dia tidak merasakan perih dibagian lainnya.

Air matanya terus bercucuran ditengah gempuran yang dia rasakan dari seorang Bright Limson yang memiliki niat melamar sahabatnya sendiri, bagaimana jika Jennie tau Bright dan sahabatnya sendiri berbuat hal seperti ini?

Siapa yang harus disalahkan atas kejadian malam ini? Anna tidak mampu berhenti memikirkan semua hal yang akan terjadi kedepannya setelah Bright merenggut mahkota kesuciannya secara paksa.

Malam itu Bright berkali-kali menodai Anna, berkali-kali Anna berusaha kabur dari jeratan Bright namun Bright selalu berhasil mendapatkannya lagi, dan malam naas itu tidak terhitung berapa banyak Bright melakukannya pada Anna, hingga tubuh keduanya sama-sama kelelahan dan tertidur lelap.

Pagi harinya!

Sinar mentari menelusup dari balik jendela kamar itu! Bright yang merasa tubuhnya ketika bangun pagi ini lebih segar dan lebih ringan sama sekali tidak ingat apapun tentang kejadian semalam bersama Anna. Bright membuka setengah matanya, namun ada hal aneh yang dia dengar, terdengar suara tangisan seorang wanita disampingnya!

Hiks.

Hiks.

Hiks.

Bright melihat kearah sampingnya, dan betapa terkejutnya Bright saat melihat tubuh polos Anna yang hanya tertutupi selimut putih yang sama dengannya, kedua mata Bright melotot tajam menatap penuh amarah terhadap Anna.

"Apa yang kau lakukan di sini Anna?" teriak Bright yang mendapati bukan hanya Anna yang bertubuh polos melainkan dirinya juga.

Anna hanya bisa menangis sambil kedua tangannya terus mencengkeram selimut putih tersebut, sebagai upaya meredam amarahnya terhadap Bright yang sudah merenggut kesuciannya dengan paksa kini dia bangun malah meneriakinya.

"Jawab, jangan hanya bisa menangis?"

"Cukup Bright, apa kau lupa atau kau sengaja melakukan ini padaku? Kau tega Bright kau tega!"

Bright sama sekali tidak mengingat apapun kejadian semalam, dia berusaha mengingat hal terakhir sebelum kejadian ini.

"Aku hanya ingat di cafe itu kepalaku pusing semalam, lalu setelahnya aku tidak ingat sama sekali! Kenapa begini, Anna cepat jelaskan!" Bright sangat putus asa dengan kejadian malam ini.

Bright tidak percaya dirinya bisa melakukan hal bodoh seperti ini pada sahabat dari gadis yang dia akan lamar.

"Anna maafkan aku, tapi sungguh aku tidak mengingat apapun aku juga tidak mungkin," perkataan Bright terhenti.

"Tidak mungkin menjadi milikku, kan? Aku tau Bright, kau melakukannya tanpa kesadaran! Jika kau sadar maka bukan aku yang akan kau tiduri tapi Jennie sahabat ku!"

Batin Anna semakin terasa sesak saat mendengar Bright seperti akan mengatakan hal yang tidak ingin dia dengar, Bright pasti tidak akan mau menikahinya.

"Anna, kita lupakan semua kejadian ini! Bukankah hal seperti ini adalah hal wajar, kesalahan satu malam untuk seorang laki-laki dan perempuan yang tidak saling mencintai,"

"Kau tenang saja Bright, tanpa kau minta pun aku sudah melupakan bagaimana kasarnya kau melakukannya padaku semalaman! Dan satu lagi, aku bahkan tidak akan menghalangi mu untuk melamar atau bahkan menikahi sahabat ku,"

Anna segera beranjak dari ranjang panas tersebut, memunguti satu persatu pakaian miliknya yang berserakan dimana-mana, dengan berjalan tertatih karena masih dalam kondisi bagian tubuh bawahnya menahan perih akibat kekasaran yang dilakukan oleh Bright.

Mungkin bagi sebagian besar wanita di sini, cinta satu malam atau melakukan hal seperti semalam itu adalah hal yang sangat wajar di negara ini, tapi tidak untuk Anna yang merupakan gadis rumahan dan memang tidak pernah melakukannya dengan laki-laki lain, Anna hanya ingin melakukannya ketika nanti dia menikah tapi sayang impian kecilnya harus kandas ditangan laki-laki yang ia harapkan.

Bright hanya terdiam menatap punggung gadis itu yang kian menghilang dari pandangan kedua matanya. Memang ada rasa tak tega terhadap Anna setelah semua peristiwa tanpa disengaja ini, tapi apa boleh buat, Bright sama sekali tidak pernah tertarik pada Anna. Apalagi Bright akan segera melamar Jennie dan akan menikahi Jennie, Bright tidak mau hanya karena ketidaksengajaan semalam bisa menghancurkan semua yang sudah dia siapkan untuk Jennie.

Keesokan harinya!

Bright kembali bertemu dengan Jennie dan di kesempatan yang indah ini, Bright melamar Jennie sang model dan artis yang cukup laris di negara ini.

"Jen, kau mau kan menikah denganku?"

Jenni sangat bahagia dilamar seromantis ini oleh Bright, dimana dulu hampir semua teman-teman wanitanya mengidamkan Bright menjadi pasangan mereka.

"Iya Bright aku mau menikah dengan mu,"

Bright sangat bahagia lamarannya akhirnya diterima oleh Jennie, meskipun dalam hatinya ada sesuatu yang mengganjal namun tak tau apa itu.

Dibalik kebahagiaan Jennie dan Bright, ada hati seorang Anna yang hancur, sahabat dan laki-laki yang sudah merenggut kesuciannya mungkin sebentar lagi akan segera menikah. Anna melihat postingan di akun media sosial Jennie yang memperlihatkan cincin di jari manisnya.

"Sudah Anna, lupakan Bright dia tidak akan mungkin menjadi milikmu!" Anna memukul-mukul hatinya sendiri untuk menghilangkan rasa sesak didalamnya, walaupun Anna tau sekeras apapun dia memukul hatinya hatinya akan tetap terasa sesak.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!