NovelToon NovelToon

Dream : Legend Maker

Harapan

PERINGATAN : Segala bentuk nama, tempat, latar belakang hanyalah fiksi

Matahari sudah berada di titik tertingginya, namun hal ini tidak membuat beberapa orang untuk berteduh dari sengatannya. Suara teriakan beberapa pria dan peluit dapat terdengar dari kejauhan.

"Sial, aku berkata padamu untuk berlari tidakkah kamu mendengarnya"

Seorang pria paruh baya berteriak kepada beberapa pria yang sedang berlari di lapangan. Nama pria paruh baya itu adalah Dani. Sudah 5 tahun dia menjabat sebagai pelatih utama Persija Jakarta. Klub papan atas Liga 1 di Indonesia. Dalam masa menjabat sebagai pelatih utama Persija Jakarta ia sudah memberikan 2 trofi sehingga cukup membuktikan kualitasnya sebagai pelatih. Namun musim ini ia tidak dapat mempertahankan lagi gelar juara setelah gagal memperebutkan puncak klasmen Liga 1.

Kekecewaannya karena gagal memenangkan liga menjadikan sesi latihan terakhir Persija Jakarta sebagai bahan pelampiasan. Latihan brutal yang telah dimulai sejak pukul sembilan pagi hingga sekarang masih berlanjut.

Para pemain terus berlarian bolak-balik sesuai perintah coach Dani. Setelah berselang sekitar sepuluh menit ia meniupkan peluitnya agar berkumpul. Dani melirik arloji di tangannya sebelum mengerutkan dahinya dan memandangi pemain di depannya.

"Musim ini menjadi musim yang buruk bagi kita, ingatlah kegagalan mendapatkan trofi ini untuk musim selanjutnya. Lakukan peregangan dan pulanglah, kita akan bertemu lagi bulan depan."

Dani menyerahkan sesi peregangan kepada asistennya sebelum berjalan menuju kantornya.

Sesi peregangan yang cukup santai telah selesai, para pemain segera menuju ruang ganti bersama-sama. Bisikan umpatan yang ditujukan pada Dani terdengar samar-samar.

"Raka, ayo pulang bersama setelah ini"

"Ga usah menunggu ji, pelatih memesanku untuk datang ke kantornya. Aku pulang sendiri"

"Oke" sahut Aji

Raka dan Aji adalah sahabat yang dipertemukan melalui program kepelatihan pemuda Persija Jakarta. Kesamaan kecintaan mereka terhadap sepakbola membuat mereka berdua menjadi cepat akrab. Namun berbeda dari Aji yang di anggap sebagai jenius sepakbola, Raka hanyalah seorang pemuda yang biasa-biasa saja.

Raka mengetuk ruangan coach Dani sebelum dipersilahkan masuk. Raka merasa gugup saat ditatap oleh Dani. Coach Dani mengetukan jarinya ke meja terlihat sedang berpikir apa yang akan diucapkannya.

"Aku akan berterus terang kepadamu, sejujurnya saat melihatmu selama berlatih bagiku potensi mu adalah biasa-biasa saja yang dapat ditemukan sepanjang jalan. Musim ini adalah akhir dari kontrakmu dan direktur tidak berpikir untuk memperpanjang kontrakmu. Persaingan dalam sepakbola cukup berat kau tahu, berhentilah bermain bola sebelum terlambat. Kau masih bisa melakukan yang lain lagipula itu keuntungan menjadi muda. Kembalilah"

Momen inilah yang sebenarnya ingin di hindari Raka, Ia tahu dengan bakat rata-ratanya sulit baginya untuk mengejar karir sebagai pesepakbola profesional. Namun pada akhirnya, yang akan terjadi tetaplah terjadi seperti momen saat ini.

Kecintaannya terhadap sepakbola yang membuatnya tetap keras kepala untuk menjadi pesepakbola profesional. Setelah lulus dari sekolah menengah, ia mendaftarkan diri di program kepelatihan muda Persija Jakarta. Kerja kerasnya yang tanpa henti membuatnya lolos masuk kedalam squad utama Persija Jakarta walaupun keadaan sesungguhnya tidak pernah dimainkan dan namanya tidak dimasukan dalam kompetisi. Sudah setahun penuh ia masuk dalam squad reguler dan sekarang coach Dani telah memberikan hukuman mati kepadanya.

Raka membungkuk sebelum berbalik pulang dengan perasaan yang campur aduk. Segala jenis emosi kesedihan, kemarahan, kekecewaan, kebingungan, dan keputusasaan.

Setelah kembali ke kos sewaannya Raka hanya berbaring dan menatap kosong kedalam langit-langit kamarnya. Segala sesuatu yang terjadi hingga sekarang ini terasa seperti mimpi baginya. Pada saat itulah ponselnya berbunyi yang membangunkannya dari sebuah lamunan. Raka menatap ponselnya dengan tatapan rumit sebelum memaksakan senyum dan mengangkatnya.

"Halo ayah"

"Bagaimana kabarmu nak?"

"Anakmu baik-baik saja yah."

Ayah Raka menanyakan berbagai macam hal sebelum memutuskan panggilan. Raka hanya bisa berbohong dan menghela nafas kepada Ayahnya. Sesungguhnya ia adalah satu-satunya orang yang mendukungnya untuk mengejar cita-citanya sebagai pesepakbola profesional. Raka tidak ingin mengecewakan Ayahnya yang dengan sepenuh hati mendukungnya.

Raka menggelengkan kepalanya dan menampakkan semangat di matanya. Ia tidak boleh terlalu lama terjebak dalam keputusasaan. Kata-kata tajam yang dilontarkan coach Dani tidak akan membuatnya menyerah dan menjadikannya sebagai semangat. Raka ingin membuktikan dirinya meskipun ia tidak berbakat ia dapat mengejar mimpinya.

Segera ia mengingat seorang kenalannya yaitu paman agen pencari bakat yang sering datang menonton di luar lapangan latihan Persija Jakarta. Ia mencari nomor ponselnya dan mengirimnya pesan

Paman, apakah kau memiliki kontak klub yang sedang melakukan sesi trial untuk rekrutmen pemain?

Tidak menunggu waktu lama untuk Raka mendapatkan jawaban. Paman yang dihubunginya segera mengirimkan daftar yang dicari oleh Raka. Terdapat 20 klub yang melakukan sesi trial mulai dari klub liga 1 hingga liga 3 dalam daftar. Ia mulai menyortir jadwal yang akan dilakukan 20 club tersebut. Tentu saja tidak semuanya dapat dilakukan oleh Raka sehingga ia perlu dengan bijak menyusun 10 daftar prioritasnya. Sedikit harapan kecil dibenaknya salah satu dari daftar klub tersebut dapat melihat potensinya.

Hari demi hari sesi trial terus berjalan dan Raka mengikuti hampir seluruh daftar prioritasnya. Harapan kecil yang dimilikinya dari awal menjadi semakin mati rasa hingga putus asa. Ia berpikir meskipun Persija Jakarta tidak terkesan dengan kemampuannya akan ada beberapa klub yang berminat namun kenyataan sering kali terlalu kejam.

"Maaf klub kami tidak akan merekrutmu"

Sekali lagi Raka gagal dalam mengikuti sesi trial yang diikutinya. Ini adalah trial ke sembilan yang telah diikuti oleh Raka.  Hanya ada satu yang tersisa dalam daftar prioritasnya yaitu adalah Maung Raja. Klub sepakbola liga 3 yang satu kota dengan Persija Jakarta.

Harusnya berhasil kan? bagaimanapun ini hanyalah liga 3

Keesokan harinya ia tiba di lapangan tempat trial Maung Raja dilakukan. Meski hanya klub liga 3 namun jumlah pendaftarnya cukup banyak. Orang-orang mulai berkumpul setelah peluit di tiupkan oleh seorang pria. Disebelahnya ada 2 pria yang terlihat seperti asistennya.

"Perkenalkan namaku Handoko, aku tidak ingin membuang-buang waktu yang cukup lama. Aku akan menilai kinerja kalian dengan melakukan pertandingan 90 menit. Dua pria yang disampingku akan menjadi pelatih sementara untuk dua tim."

Segera rompi berwarna kuning dibagikan kepada sebelas pemain oleh salah satu asistennya. Raka adalah salah satu yang mengenakan rompi.

Posisi Raka adalah seorang striker saat di E

Persija Jakarta. Cukup beruntung baginya dalam trial ini ia menempati posisi striker. Pertandingan pun dimulai setelah Handoko meniupkan peluitnya.

3 - 0

Skor sementara saat 75 menit sudah berlalu. Tim tanpa rompi lah yang memimpin jalannya pertandingan. Sudah dari awal pertandingan tim rompi kuning telah di tekan. Kondisi menjadi tambah buruk setelah Beto striker tim lawan mencetak gol pada menit ke 20. Koordinasi tim rompi kuning menjadi semakin berantakan yang memudahkan Beto melakukan hattrick. Bahkan Handoko yang berperan sebagai wasit pun tampak cukup puas dengan kinerja Beto.

Raka menjadi semakin cemas. Ia pun memutuskan mundur membantu pertahanan. Saat itu adalah waktu yang sangat krusial. Tendangan pojok di dapatkan tim lawan. Untungnya sundulan yang dilakukan Beto melewati mistar gawang.

Menit ke 86, tim rompi kuning mendapatkan peluang bagus. Entah bagaimana pria bernomor punggung 13 berhasil melakukan intercept. Segera bola pun sampai ke kaki Raka. Ia pun menggiring bola tersebut menuju gawang lawan. Raka bukanlah pemain berkecepatan tinggi sehingga pemain lawan segera mengejarnya.

Tidak bisa seperti ini mereka terlalu cepat, aku tidak bisa mencetaknya.

Saat Raka mulai cemas, segera ia sekilas melihat pemain bernomor punggung 13 menyalipnya dari sisi kanan. Raka pun melakukan tipuan seperti menerobos ke kiri. Kedua bek lawan pun condong bergeser ke tempat Raka sehingga sisi sebelah lawan menjadi kosong. Tanpa melihatnya, Raka mengumpan ke posisi kosong tersebut yang disambut hangat oleh pemain bernomor 13 yang mencetak gol dengan mudah.

Gol tersebut juga sebagai akhir dari sesi trial tersebut. Handoko mengangkat alisnya sambil mengelus janggutnya yang tipis sebelum mencatat sesuatu di buku catatannya dan meniupkan peluitnya.

"Baiklah aku akan membacakan beberapa nama yang lolos sesi trial kami"

Berbagaimacam reaksi terjadi ketika Handoko membacakan nama satu-persatu. Beberapa senang dan tentu banyak yang mendesah dengan kecewa. Beto yang mencetak hattrick tentu saja lolos. Pria bernomor punggung 13 itu pun juga lolos, namanya Anton.

Raka menjadi tenang meskipun mengecewakan bila tidak lulus trial tidak ada yang bisa dilakukannya. Saat ia berpikir bahwa ia gagal, suara Handoko pun terdengar

"dan yang terakhir, Raka"

Latihan Pertama

PERINGATAN : Segala bentuk nama, tempat, latar belakang hanyalah fiksi

Jantungnya berdegup kencang, tidak percaya dengan apa yang didengar. Ia lolos sesi trial.

Ia mengepalkan tangan dan meninju udara untuk mengekspresikan kegembiraannya. Sejujurnya Raka sudah pesimis untuk lolos karena sebagai striker ia tidak membuahkan satu gol bagi timnya. Untungnya satu assist yang dilakukannya menangkap hati coach Handoko.

Dalam sesi trial ini terdapat lima orang yang lolos. Beto, Anton, Raka, Andre, dan Ahmad. Andre adalah pemain sayap yang memberikan assist kepada Beto sedangkan Ahmad berposisi sebagai gelandang tengah.

Meskipun kinerja Ahmad tidak tampak membuahkan hasil, nyatanya ia sering memberikan umpan-umpan kunci dalam membangun serangan.

"Ayo datang ke kantorku, kita akan menandatangani kontrak"

Kantor pelatih berada di ujung lorong stadion. Ruangannya cukup kecil dibandingkan kantor milik Dani. Ruangan yang cukup berantakan dengan tumpukan kertas di berbagai sudut. Tanpa peduli dengan reaksi yang lainnya Handoko membuka laci meja dan menyerahkan lembaran kontrak kepada mereka.

"Ini adalah kontrak umum yang di buat oleh klub untuk peserta trial. Nilai dan tambahan bonus akan bertambah tergantung performa yang kalian tunjukan"

Raka membaca kontrak dengan cermat, ia sudah memiliki pengalaman ketika menandatangani kontrak dengan Persija Jakarta.

Durasi kontrak setahun yang umum dan gaji standar pekerja kerah putih 1,5 juta dengan bonus apabila memenangkan kejuaraan atau promosi liga. Sangat jarang melihat kontrak berdurasi jangka panjang di liga Indonesia. Hal ini dilakukan klub untuk mengurangi kerugian dari beberapa faktor tertentu.

Raka dengan tegas menandatangani kontrak tersebut saat merasa yakin dengan kontrak yang ditawarkan. Apalagi kondisi Raka saat ini yang tidak bisa pilih-pilih.

Handoko sangat puas dengan hasil trial yang barusan dilakukan. Terutama Beto, semua pelatih tentu saja sangat ingin memiliki striker yang tajam.

"Pelatihan pra musim akan diadakan tiga hari kemudian, kerja keras, aku berharap besar pada kalian"

Handoko menyampaikan informasi terkait pelatihan pra musim mendatang sebelum mengusir mereka.

Tiga hari kemudian

Raka sengaja datang satu jam lebih awal. Tubuhnya bergetar entah karena gugup atau terlalu bersemangat. Ia sangat penasaran dengan rekan timnya. Sebuah tangan menepuk bahunya yang membuatnya menoleh kebelakang. Pria yang menepuk bahunya adalah Anton.

"Kamu datang sangat awal kawan"

"Aku hanya tidak ingin terlambat dihari pertamaku"

"Omong-omong, kemarin umpan yang sangat bagus, terimakasih"

Raka menggelengkan kepalanya. Ia terlalu malu menerima pujian mendadak dari Anton.

"Aku hanya beruntung haha"

Segera mereka berjalan bersama menuju ke lapangan. Seorang pria berbadan tegap muncul ketika mereka hanya mengambil beberapa langkah kemudian menghampiri mereka. Ia pun tersenyum dan memperkenalkan dirinya.

"Aku tahu kalian anak muda selalu mencoba datang lebih awal. Perkenalkan namaku Cahyo kapten utama Maung Raja. Ikuti aku ke ruang ganti"

Raka dan Anton hanya mengangguk dan segera mengikuti Cahyo menuju ruang ganti. Di ruang ganti hanya ada beberapa orang yang datang. Wajar saja karena mereka datang satu jam lebih awal dari jadwal latihan. Waktu berlalu mendekati jam latihan yang diagendakan, satu demi satu para pemain datang.

Setelah ,merasa yakin bahwa semua orang telah berkumpul. Cahyo menyuruh para pemain baru untuk maju kedepan. Tepukan tangan Cahyo membuat semua orang yang di ruang ganti memfokuskan perhatian kepadanya.

Cahyo saling memperkenalkan anggota baru dengan anggota yang lama. Namun perkenalan diri mereka hanya ditanggapi dengan diam. Lagipula mereka adalah saingan dan belum tentu melihat mereka lagi setelah satu tahun. Mereka perlu membuktikan diri mereka di lapangan bila ingin mendapatkan pengakuan.

Raka menenangkan dirinya. Ia juga memiliki pengalaman di abaikan pada masa-masa awal di Persija Jakarta. Sepertinya semua klub akan sama kondisinya jadi dia tidak terlalu peduli dengan itu.

Pintu terbuka dan Handoko mengatakan kepada mereka untuk segera ke lapangan. Handoko menyerahkan sesi pemanasan dan lari keliling lapangan kepada Cahyo. Pada sesi perdana latihan mereka, Handoko berfokus untuk meningkatkan daya tahan para pemain selain itu juga menjaga berat badan para pemain yang telah naik sepanjang liburan.

Hal inilah yang tidak di sukai oleh Handoko. Banyak pemain yang memiliki kelebihan berat badan mereka sejak kembali dari liburan. Sebagai seorang atlet menurutnya harus memiliki kesadaran diri untuk menjaga pola makan untuk mempertahankan kondisi performa mereka.

Setelah mengelilingi lapangan sebanyak 20 putaran banyak pemain yang ambruk ke tanah karena kelelahan. Raka menyeka keringat dari dahinya. Berkat mengikuti pelatihan gila saat berada di Persija Jakarta ia dapat bertahan dari sesi latihan Handoko. Salah satu manfaat yang diperoleh Raka selama setahun di Persija Jakarta adalah ia meningkatkan daya tahan dan staminanya.

Prit...

Bunyi peluit dari Handoko menandakan sesi istirahat sudah habis. Dengan keengganan di hati mereka, para pemain berkumpul dan memulai sesi selanjutnya. Kali ini setiap orang berpasangan dua orang dan melakukan passing.

Pasangan Raka dalam melakukan passing kebetulan adalah Beto. Nampaknya Tuhan masih adil terhadap makhluk ciptaanNya. Meskipun memiliki kemampuan mencetak gol yang tajam, kemampuan Beto dalam melakukan passing agak buruk.

Arah umpannya tidak beraturan, seringkali Raka harus berlarian kekanan dan kekiri karena umpan Beto tidak mengarah kepadanya. Beto juga menyadari bahwa akurasi umpannya begitu mengerikan. Ia merasa malu dan menjadi tergesa-gesa dalam mengumpan bola yang membuat segalanya menjadi lebih kacau.

Handoko yang melihat ini agak menggelengkan kepalanya. Sepertinya ia terlalu berharap terhadap Beto.  Penghiburannya adalah setidaknya ia sangat bagus dalam mencetak sebuah gol. Ia menuliskan sesuatu dalam buku catatannya, berpikir akan menambahkan latihan passing tambahan kepada Beto.

Segera sesi latihan dilanjutkan dengan menggiring bola. Sekali lagi Raka melakukannya dengan normal. Tidak buruk dan tidak terlalu menakjubkan. Ia mampu menggiring bola baik menggiring bola bolak balik dengan trek lurus ataupun yang berkelok-kelok diantara cone yang telah tersusun rapi.

Raka cukup puas dengan performanya. Selama menjalani latihan hari ini ia telah mengamati rekan satu timnya. Meski ada beberapa pemain yang melebihi kemampuannya, ia tetap percaya diri. Kerja kerasnya pasti akan membuahkan hasil. Dengan penuh motivasi Raka melanjutkan latihannya.

Latihan perdana yang dimulai pada pukul sembilan pagi di akhiri setelah waktu menunjukan pukul tiga sore. Dalam sesi latihan hari ini para pemain baru juga menjadi semakin akrab. Beberapa pemain lama yang ramah juga mulai membuka diri dan mendekatkan diri kepada pemain baru. Semua orang akan menyadari hal ini karena suara tawa terdengar dari ruang ganti seusai latihan.

Raka yang akan bersiap untuk pulang dihentikan oleh Anton.

"Raka, ayo kita makan bersama setelah ini. Kita harus mengakrabkan diri sebagai pemain baru"

Itu bukanlah sesuatu yang buruk sehingga Raka dengan cepat setuju untuk makan bersama. Mereka akan menjadi rekan satu tim selama satu tahun kedepan, ia harus akrab dengan mereka setidaknya. Andre, Ahmad, dan Beto pun juga setuju. Mereka dengan semangat saling mendiskusikan latihan hari ini. Meski Beto agak frustasi dalam sesi mengumpan ia memiliki kepribadian yang ceria. Ia membuat lelucon yang mengangkat suasana diantara mereka berlima menjadi lebih menyenangkan.

Raka tersenyum. Ia berpikir segalanya akan menyenangkan mulai dari sekarang.

Pertandingan Internal

PERINGATAN : Segala bentuk nama, tempat, latar belakang hanyalah fiksi

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Liga 3 bukanlah liga yang membutuhkan taktik yang rumit. Taktik hanya berfungsi bila para pemainnya sanggup bermain selama 90 menit. Menurut pengalamannya selama tiga tahun menangani Maung Raja lari tak kenal lelah dan fisik yang kuat adalah modal dasar berkarir di liga 3. Pemain yang memiliki fisik yang lembek harus ekstra hati-hati untuk menghindari cidera bila bermain di liga 3, bagaimanapun liga 3 terkenal dengan kata liar dan kasar. Tak terhitung jumlah korban yang terjadi hingga sekarang ini.

Hari-hari Raka berikutnya seperti menekan tombol loop pada pemutar musik. Setiap hari berangkat untuk berlatih dan pulang untuk beristirahat. Meskipun terdengar monoton dan membosankan, bagi Raka berlatih sepakbola setiap hari adalah sesuatu yang menyenangkan.

Fokus utama pelatihan Handoko tetaplah sama seperti rencana awalnya. Meningkatkan stamina dan teknik-teknik dasar sepakbola. Setiap hari ia akan membagi sesi latihan menjadi dua bagian. Sesi pagi adalah waktu untuk berbagai jenis latihan yang meningkatkan stamina dan daya tahan dan yang kedua adalah sesi siang untuk memperkuat teknik-teknik dasar pemain.

Namun kali ini Handoko bermain tidak seperti rutinitas biasa. Hari ini Handoko mulai mencoba melakukan latihan tanding bagi pemain. Ia membagi tim menjadi dua yaitu tim bertahan dan tim menyerang. Handoko ingin menguji ide dasar strategi yang ingin diterapkannya. Atas perintah Handoko, asistennya membagikan rompi kuning kepada tim bertahan.

Sama seperti saat sesi trial, Raka mendapatkan rompi kuning. Ia tergabung ke dalam tim bertahan bersama Cahyo dan Anton. Sedangkan Beto, Ahmad, dan Andre tergabung dalam tim menyerang.

Susunan formasi tim menyerang menggunakan 4-3-3 sedangkan tim bertahan menggunakan susunan formasi 4-2-2. Raka berpasangan dengan Alan, yang tahun lalu adalah striker utama Maung FC. Musim lalu ia menorehkan 17 gol dan 2 assist yang membuatnya menempati posisi ketiga dalam daftar pencetak gol. Kabarnya banyak klub Liga 2 yang tertarik untuk mendapatkan jasa Alan.

Alan sendiri juga sebenarnya ingin pergi dari Maung Raja namun pihak manajemen Maung Raja memberikan penawaran gaji yang menarik yang membuatnya tetap bertahan. Ia adalah tipe pemain yang mengutamakan uang adalah segalanya.

Alan memandang Raka dengan acuh, tatapannya memberi kesan meremehkan orang lain.

“Cil, umpan padaku dan akan ku tunjukan apa rasanya kemenangan”

Nada bicaranya seolah yakin bahwa kemenangan ada dalam genggamannya.

Mendengar itu Raka hanya menganggukkan kepalanya meskipun dalam hati ia merasa tidak bahagia. Ia tidak ingin membuat masalah sebagai pemain baru. Hal ini hanya akan memberikan kesan buruk bagi senior tim yang telah lama bergabung.

Pertandingan pun segera dimulai.

Tim bertahan yang memulai kick off lebih dulu. Karena mereka adalah tim bertahan mereka mempertahankan bola dengan lambat tapi pasti. Kestabilan adalah yang utama. Semuanya berjalan dengan membosankan hingga menit ke sepuluh.

Faiz, bek kiri tim menyerang berhasil mencuri bola dari Alan. Faiz pun mengumpan bola kepada Ahmad yang berada di posisi kosong. Melirik ke kanan, Ahmad melihat Andre yang berlari kencang kedepan. Umpan jarak jauh yang cantic dari Ahmad diterima dengan baik oleh Andre.

Tidak ingin momen ini sia-sia, Andre melakukan gerakan tipuan dan melakukan cut in kedalam kotak pinalti. Fokus kedua bek menjadi tertuju kepada Andre yang membuat penjagaan terhadap Beto melemah sehingga dengan mudah Andre mengoper bola kepada Beto. Bola diterima oleh Beto dengan nyaman segera ditendang dan melesat kedalam gawang. Beto menghampiri Andre dan melakukan high five.

Gol dicetak. Tim menyerang memimpin sementara. Sebagai penjaga gawang Cahyo sudah berusaha semaksimal mungkin mengejar bola namun bola yang melesat mengarah terlalu jauh dari posisinya saat ini. Ia juga memfokuskan penjagaannya terhadap Andre sehingga posisinya condong ke arah Andre berada.

Tim bertahan kembali melakukan kick off. Alan tidak bisa menahan emosinya dan menggerutu.

“Sekelompok idiot”

Tim menyerang yang telah mencetak gol sedang dalam kondisi yang bersemangat. Mereka melakukan pressing setelah tim bertahan melakukan kick off. Umpan-umpan cepat dilakukan oleh tim bertahan karena terus mendapatkan pressing.

Pada menit ke 30, bola segera tiba di kaki Raka. Ahmad yang berada didekatnya segera melakukan pressing. Raka yang memunggungi gawang hanya menendang bola ke belakang dengan tumitnya karena ia tahu bahwa Alan berada di belakangnya. Sayangnya bola yang diterima Alan segera dicuri lawan. Faiz bergabung bersama bek tengah untuk menjaga Alan.

Satu orang dijaga oleh tiga orang yang menunjukan seberapa berbahaya Alan ketika di depan gawang.

Sampai pada menit ke 45 skor masih bertahan 1 – 0. Banyak peluang tercipta namun tidak satupun yang dapat

membuahkan gol.

Setelah beristirahat sejenak permainan kembali dilanjutkan. Tim menyerang yang memulai kick off segera melakukan serangan secara brutal. Raka dan Alan juga terpaksa harus ikut mundur membantu pertahanan.

Dua puluh menit berlalu sejak pertandingan kembali dilanjutkan. Tim menyerang yang terus melakukan pressing segera menunjukan tanda-tanda kelelahan. Bola di oper kepada Faiz, ia pun segera maju kedepan membantu serangan sayangnya karena faktor kelelahan bola yang ditendang oleh Faiz arahnya malah menuju Raka.

Raka segera berlari menggiring bola kedepan. Penjagaan tim menyerang telah lama kosong menyisakan satu bek tengah karena hampir semuanya maju untuk membantu menyerang. Saat semakin dekat dengan bek lawan, Raka mendengar suara Alan di sebelahnya.

Alan melakukan gestur menendang bola, bek yang melihat Raka segera melakukan tekel untuk merebut bola. Ia tidak tahu bahwa gesture menendang bola hanyalah sebuah tipuan, Raka segera mengumpan kepada Alan yang berlari dari samping.

Tanpa mengontrol bola terlebih dahulu Alan langsung menendang bola. Bola berputar dengan cepat mengarah ke sudut kanan atas gawang. Santo sebagai penjaga gawang tim menyerang tidak berhasil menepisnya. Pada menit ke 70 sebuah gol tercipta yang membuat skor 1-1.

Gol tersebut adalah yang terakhir dari sesi latihan tanding kali ini. Para pemain sudah sangat kelelahan sehingga selama waktu tersisa hanyalah umpan-umpan kosong yang kurang berarti. Tim menyerang mencoba untuk memimpin skor kembali namun pertahanan tim bertahan tidak berhasil ditembus sehingga membuat mereka menyerah.

Handoko meniup peluit sebagai akhir dari pertandingan. Ia menyuruh para pemain untuk beristirahat terlebih dahulu. Sepanjang menyaksikan pertandingan Handoko sudah memiliki bayangan bagaimana Maung Raja akan memperebutkan slot promosi ke Liga 2.

"Baik dengarkan aku sambil beristirahat. Ada banyak poin yang perlu dibenahi ketika aku melihat permainan kalian"

Handoko menjelaskan apa yang telah dilihatnya sepanjang pertandingan. Tentu saja masalah utamanya adalah kondisi stamina para pemain. Meskipun sudah digenjot pelatihan fisik selama berhari-hari para pemain sudah kelelahan ketika permainan memasuki menit ke 60. Ia ingin para pemainnya dapat bertahan selama permainan penuh. Namun ia juga tahu bahwa hal itu tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat. Handoko merencanakan untuk menambah latihan fisik di gym untuk meningkatkan stamina para pemain.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!