"Tidak, kakek hanya percaya pada Bayu. Jadi pilihlah sekarang, kau mau menikahi Bayu dan tetap memiliki hak atas perusahaan atau kau menolaknya dan perusahaan akan kakek limpahkan sepenuhnya pada Bayu dan kau tidak berhak sedikitpun atas perusahaan." kata Tuan Abraham.

Pilihan yang diberikan Tuan Abraham kepada cucunya Alea Dementha Abraham yang merupakan pewaris tunggal MUV Group . Tuan Abraham hanya memiliki anak tunggal bernama Leonardo Abraham yang merupakan ayah dari Alea. Semenjak kecelakaan yang terjadi sebelas tahun silam, Alea kehilangan kedua orangtuanya. Hanya kakek satu-satunya keluarga yang Alea punya. Karena mamanya sendiri merupakan anak yatim piatu.

Karena kasihan dengan nasib cucunya yang sudah tidak memiliki orangtua, Tuan Abraham sangat memanjakan Alea. Apapun yang Alea lakukan tidak pernah jadi masalah untuknya. Bahkan sampai di usia 24 tahun Alea masih menyukai kebabasan dan hura-hura bersama para sahabatnya.

Alea POV

Apa hebatnya si cupu itu. Sehingga kakek sangat mempercayakan perusahaan kepadanya. Bahkan sampai-sampai tidak mau menerima Reynan yang jelas-jelas juga pasti mampu mengurus perusahaan.

Sekarang apa yang harus aku lakukan? Aku harusnya menikahi Reynan, dia putra keluarga terpandang dan kami sudah berhubungan cukup lama. Kenapa kakek tidak merestuiku dengan Reynan saja. Kenapa harus dengan si cupu yang bahkan untuk jalan bersebelahan denganku saja dia sangat tidak layak. Si cupu yang kurus berkaca mata yang suka sekali memakai kemeja tidak sesuai sizenya. Aaaaaaahhh, sungguh aku gila bila harus menikahinya. Apa kata para sahabatku nanti dan apa kata dunia? ALEA DEMENTHA ABRAHAM, pewaris MUV Group menikahi asisten pribadi pendiri MUV group yang cupu, jelek dan membosankan.

Alea POV end

-------------------------------

"Kakek?" sapa Alea dengan lembut.

"Hmm, ada apa? kau sudah membuat keputusan?" tanya Tuan Abraham tanpa mengalihkan pandangan dari koran yang ia baca.

"Kakek, kenapa harus si cupu itu? Kakek tau kan kalau aku dan Reynan sudah lama berpacaran. Reynan juga bukan dari keluarga sembarangan, dia pasti bisa membantu mengurus perusahaan nanti. Jadi, kenapa tidak kakek biarkan aku menikah dengan Reynan saja?" tanya Alea.

"Si cupu yang kau sebut itu punya nama, Alea. Namanya Bayu, ingat itu. Dan sekali lagi kakek bilang padamu kalau kakek tidak akan pernah penerima Reynan masuk ke dalam keluarga Abraham." jawab Tuan Abraham penuh dengan penekanan.

"Memang apa bagusnya si cupu itu bila di bandingan Reynan?" tanya Alea lagi.

"Bayu lebih baik dari pada Reynan. Dan dia kompeten dengan pekerjaannya. Dia mampu untuk mengurus perusahaan, kakek yakin itu." kata Tuan Abraham menjelaskan.

"Bagaimana kalau si cupu hanya mengincar harta keluarga Abraham saja, kek?" kata Alea berusaha memprovokasi.

"Bayu bukan orang seperti itu. Sudah cukup kamu bicara. Sekarang beri kakek jawaban, apa keputusan yang kamu ambil?" tanya kakek.

"Kakek yakin ingin aku menikahi si cupu?" tanya Alea melemah.

"Ya." jawab Tuan Abraham singkat.

"Baiklah, tapi aku punya syarat." kata Alea.

"Sebutkanlah syaratmu."

"Aku ingin pernikahan sederhana, hanya akad dan tidak perlu ada resepsi. Cukup hanya para petinggi dan pemegang saham yang boleh tahu tentang pernikahan ini dan yang terakhir aku ingin kehidupanku tidak berubah setelah menikah." kata Alea mengajukan persyaratannya.

"Untuk pernikahannya tak masalah bila kau tidak ingin ada resepsi. Tapi untuk kehidupanmu setelah menikah kau bisa dibacarakan sendiri dengan Bayu setelah kalian menikah." kata Tuan Abraham. Sebenarnya Tuan Abraham sangat paham maksud di balik persyaratan yang di ajukan Alea, ia tahu cucunya itu tidak ingin dunia mengetahui tentang pernikahannya. Tapi Tuan Abraham tetap menerima persyatan yang diajukan Alea, karena ia yakin lambat laun Alea akan terbuka hatinya untuk Bayu bila Aleabsudah mengenal betapa baik dan tulusnya pemuda yang jadi kepercayaannya selama ini.

Flashback on

"Maafkan saya Tuan, saya tidak bisa. Tuan tahu siapa saya. Saya sangat tidak layak bersanding dengan Nona Alea." kata Bayu.

"Tidak, Bayu. Justru bagiku hanya kaulah yang layak menikahi cucuku yang keras kepala itu. Aku mohon, jadikan ini permintaan terakhir dariku. Hanya kau yang aku percaya untuk menjaga Alea dan juga perusahaan." kata Tuan Abraham memelas.

"Tapi Tuan, saya.........."

"Aku mohon, Bayu. Kau tahu kan, aku sangat percaya padamu. Dan kau tahu juga bahwa Reynan, kekasih Alea tidak bisa dipercaya. Aku tidak bisa membiarkan cucuku dipermainkan oleh pria jahat itu." kata Tuan Abraham memohon.

"Baiklah, Tuan. Bila Nona Alea tidak keberatan saya akan menerimanya." kata Bayu pasrah.

Flashback off

Bayu Anggara adalah orang kepercayaan Tuan Abraham. Sudah sepuluh tahun sejak pertama kali Bayu mengenal Tuan Abraham yang merubah hidupnya menjadi seperti ini.

Bayu remaja merupakan anak yatim piatu yang tinggal di panti asuhan. Kejadian sepuluh tahun lalu merubah hidupnya. Dulu Bayu remaja yang tengah berdagang asongan untuk membantu biaya sekolahnya menolong pria paruh baya yang terluka terkena tusukan, ternyata pria paruh baya tersebut menjadi korban perampokan. Dan saat itu hanya Bayu yang membantunya, menyelamatkan nyawa yang sebelumnya sudah dengan pasrah di serahkan oleh si pria paruh baya tersebut.

di rumah sakit sepuluh tahun lalu,

"Kau yang menolongku, nak?" tanya si pria paruh baya, Tuan Abraham setelah sadar.

"Iya, tuan. Maafkan saya, karena hanya bisa membawa tuan ke rumah sakit kecil seperti ini." kata Bayu remaja.

"Tidak apa-apa, aku sungguh berterima kasih padamu. Siapa namamu?" tanya Tuan Abraham.

"Saya Bayu, tuan. Bayu Anggara."

Tuan Abraham meneliti Bayu dari kepala hingga ujung kaki. Bayu remaja terlihat kucel dengan kaos dan celana usang yang ia kenakan. Badannya kurus terlihat seperti tidak terawat.

"Tuan, apakah ada kekuarga yang bisa saya hubungi untuk membantu tuan disini?" tanya Bayu.

"Ah, tidak apa-apa. Tadi aku sudah meminta suster untuk menghubungi keluargaku. Kau mau pulang?" tanya Tuan Abraham.

"Saya, harus kembali berdagang asongan tuan. Bila tidak ada yang bisa saya bantu lagi, saya permisi tuan."

"Bayu, kau tinggal dimana?"

"Ah, saya hanya anak yatim piatu yang tinggal di panti asuhan Kasih Bunda tuan."

"Baiklah, sampai bertemu lagi. Terima kasih untuk pertolonganmu."

Sejak pertemuan inilah hidup Bayu berubah. Tuan Abraham membiayai Bayu untuk melanjutkan pendidikannya sampai di bangku kuliah dan kemudian menjadi salah satu orang kepercayaan Tuan Abraham.

Bayu yang cerdas dan supel berhasil membantu Tuan Abraham untuk mengurus dan memperbesar perusahaan yang sebelumnya hampir jatuh setelah kematian putra semata wayangnya, ayah Alea.

--------------------------------

Di sebuah cafe,

"Maaf, nona. Saya terlambat." kata Bayu.

"Emm, duduklah. Ada yang perlu kita bicarakan." kata Alea.

Bayu pun menarik kursi di depan Alea dan memesan minuman untuknya.

"Kau tahu bukan kalau aku terpaksa menyetujui pernikahan ini." kata Alea mengawali.

"Ya." jawab Bayu singkat.

"Bacalah itu lalu kau tanda tangani." kata Alea menyerahkan sebuah dokumen pada Bayu.

"Apa ini, nona ?" tanya Bayu mengernyitkan dahi ketika membaca halaman pertama dokumen yang di serahkan Alea.

"Itu surat perjanjian. Jangan kau pikir setelah pernikahan kita akan menjadi suami istri pada umumnya." kata Alea.

"Bagaimana? Sudah kau baca semua?" tanya Alea.

Bayu membuang nafasnya keras.

"Harus seperti inikah? Tidak ada kontak fisik dan jangan berharap punya keturunan?" tanya Bayu menaikkan alisnya.

"Terima atau kita batalkan saja pernikahan ini." ancam Alea.

Bayu sebenarnya merasa sangat keberatan dengan perjanjian-perjanjian konyol yang Alea ajukan. Bagaimana mungkin orang yang sudah menikah tidak boleh melakukan kontak fisik? Dan lagi, tidak boleh berharap punya ketururan? Orang gila pun tahu kalau salah satu tujuan menikah adalah untuk memperoleh keturunan.

Bayu sadar, bila pernikahan ini adalah Tuan Abraham kakek Alea yang menghendaki. Jadi wajar saja bila Alea keberatan. Begitu pun dengan Bayu, sebenarnya ia pun merasa keberatan tapi ia tak kuasa untuk mengecewakan orangtua yang sudah sangat berjasa dihidupnya.

"Baiklah, kalau itu maumu. Tapi aku juga punya syarat." kata Bayu.

"Apa?" tanya Alea malas.

"Kau tidak boleh meminta cerai dariku. Akulah yang berhak menceraikanmu." kata Bayu membuat Alea terbelalak.

Bukan tanpa alasan mengapa Bayu mengajukan persyaratan seperti itu. Bayu berharap kelak akan ada cinta di antara mereka, walau entah kapan tumbuhnya. Bayu seperti orang pada umumnya, hanya ingin menikah sekali seumur hidup. Walau pernikahan itu di awali tanpa sebuah cinta. Maka tugasnyalah untuk menumbuhkan cinta itu.

"Heh, terserah kau saja. Cepat atau lambat kau juga yang akan lelah dan menceraikanku tanpa kuminta." kata Alea.

"Baiklah kalau begitu, kita sepakat." kata Bayu mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Alea. Dan Alea menerima tangan Bayu.

-----------------------------------

Setelah selesai mengurus perjanjian pranikah dengan Bayu, Alea segera menelpon Reynan kekasihnya. Mengajaknya bertemu untuk menyenangkan hati yang sebelumnya dibuat badmood karena urusan perjodohan dengan si Bayu.

"Honey, kenapa kau lama sekali." kata Alea begitu Reynan tiba.

"Maafkan aku, sayang. Aku tadi ada urusan mendesak." kata Reynan seraya mencium pipi Alea.

Mereka bertemu disalah satu pusat perbelanjaan. Bagi Alea belanja adalah salah satu cara untuk memperbaiki moodnya. Jadi tak heran bila Alea akan pulang dengan berkantong-kantong belanjaan yang bertuliskan merk-merk terkenal sekelas Guccy, LV dan sebagainya.

Setelah puas berbelanja, Alea mengajak Reynan ke salah satu restoran untuk istirahat dan makan malam.

"Sayang, bagaimana kelanjutan perjodohan yang diatur kakekmu?" tanya Reynan di sela-sela makan malam.

"Hah, aku bisa apalagi selain menerimanya." kata Alea meletakkan garpu dan pisau dari tangannya.

"Kau serius? Lalu bagaimana dengan hubungan kita?" tanya Reynan serius.

"Tenanglah sayang, pernikahan ini hanya formalitas saja untuk menyenangkan kakek. Aku juga tadi siang sudah membuat perjanjian dengan si cupu itu. Yang salah satunya dia tidak boleh menyentuhku walau sudah menikah. Dengan kata lain, walau sudah menikah aku hanya akan menjadi milikmu." kata Alea menghibur berusaha Reynan.

"Kenapa kau tidak menikah saja denganku Alea?" tanya Reynan.

"Ya, kita akan menikah nanti sayang. Saat aku sudah bercerai dari si cupu. Tenanglah, walau dia tidak mengijinkanku untuk menggugat cerai. Cepat atau lambat dia pasti akan menceraikanku. Lagi pula, mana ada suami yang bahkan rela hidup serumah tanpa boleh menyentuh istrinya. Dia tidak akan tahan, sayang. Dia pasti akan segera menceraikanku setelah menikah. Aku pastikan dia akan menyesal karena menikahiku." kata Alea dengan tersenyum miring.