Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh teman teman. Ini adalah novel pertama saya. Masih tahap belajar dan mungkin ada banyak kesalahan di dalamnya seperti tanda baca dan kata. mohon maaf bila tidak nyaman dengan tulisan saya terimakasih.
Adelia wijaya
Seorang wanita cantik, baik dan mandiri berusia 20 tahun. Adelia merupakan anak tunggal dan tinggal di kota B. Ibunya sudah lama meninggal dunia. Adelia merupakan anak tunggal dari pria paruh baya, bernama Wijaya dan Tuan Wijaya sangat menyayangi adelia.
Bagi Tuan Wijaya, Adelia adalah segalanya dan sumber kebahagiaannya. Meskipun terlahir dari keluarga kaya.
Adelia memilih hidup tanpa bantuan sang ayah. Kemandirian yang dimiliki oleh Adelia membuat sang ayah menjadi khawatir.
Di usianya yang sudah tidak muda lagi, dia mulai memikirkan nasib putri semata wayangnya.
Di suatu malam, Tuan Wijaya dikejutkan dengan kabar buruk. Kabar yang membuat dirinya diam tidak berkutik seakan dunia pun ikut terhenti seperti mimpi.
Kabar bahwa Adelia mengalami sebuah kecelakaan. Mobil nya terperosok ke dasar jurang. Dengan uang yang dimiliki Tuan Wijaya Adelia cepat ditemukan.
Dengan segera Adelia di bawa ke rumah sakit, tapi sayang, Adelia tidak lagi mengingat masa lalu dan Adelia mengalami amnesia.
Tuan Wijaya memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat anak semata wayangnya menjauhi kehidupannya. Kehidupan gelap yang selama ini dia jalani. Sehingga Tuan Wijaya membuat berita palsu kepada publik. Bahwa Adelia telah meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut.
Tidak hanya itu, Tuan Wijaya membawa Adelia pergi jauh meninggalkan kota B. Hal itu untuk membuat Adelia melupakan semua masa lalunya. Tuan Wijaya merubah kehidupan Adelia yang dulu, Menjadi kehidupan yang baru. Dengan rumah sederhana tanpa mobil dan pengawal pribadi. Tuan Wijaya telah berhasil mengelabuhi anaknya. Tanpa memiliki banyak benda berharga.
Tuan Wijaya sangat menikmati kehidupannya bersama Adelia. Berada di sisi Adelia setiap saat membuat nya bahagia. Hari hari yang dijalaninya setiap hari penuh dengan canda tawa tanpa beban. Selalu bersama, Kemanapun dan di manapun.
Hilangnya keluarga Wijaya dari kota B. Membuat sebagian orang berpendapat, bahwa setelah kepergian putri semata wayangnya, Tuan wijaya bunuh diri, Dan kematiannya di rahasiakan dari publik. Hingga kejayaan Tuan Wijaya hilang tanpa jejak sedikitpun.
Adrian Kusuma
Pria muda dengan paras yang hampir sempurna. Ia adalah satu-satunya pewaris kekayaan dari sang ayah, Adrian merupakan anak dari pasangan agung kusuma dan wina kusuma, sang ibu sudah sangat ingin memiliki cucu. Ia terus memaksa anaknya untuk menikahi gadis yang telah dipilihnya. Sikap dingin dan cuek yang dimiliki seorang adrian, membuat dirinya tidak mudah didekati. Tapi rasa sayangnya terhadap sang ibu, membuat Adrian akhirnya menuruti permintaan sang ibu.
Adrian didampingi oleh dua orang yang dia percayai, Jimmy dan Alex. Semua keperluan dan kebutuhan selalu disiapkan oleh mereka berdua, Pekerjaan adalah prioritas utama dalam hidupnya.
Adrian sangat bertanggung jawab atas perusahaan yang di pimpin karena tidak ingin mengecewakan sang ayah.
Di usianya yang masih menginjak 25 tahun. Adrian sudah bisa dibilang seorang pengusaha muda yang sukses. meski semua itu masih tak luput dari pantauan sang ayah. Tidak sedikit orang yang ingin menjatuhkan Adrian. Namun usaha mereka hanya sia-sia. karena Adrian memiliki banyak orang kepercayaan yang bisa memantau pergerakan musuh dari perusahaannya.
Sebelum lanjut baca, jangan lupa jadikan Favorit dan kasih bintang 5 ya kawan.....
selamat membaca kakak ... tinggalkan like komen di setiap bab terimakasih 🙏
Hallo selamat membaca kakak semoga senang dengan alur ceritanya ya, walau ini adalah seorang amatiran wkwkwkk ayuk lanjut.
Disebuah kamar seorang gadis masih terlelap, masih asyik dengan dunia mimpinya tanpa mengetahui kalau matahari sudah terbit. Sang ayah yang kebetulan hendak membangunkan sang anak dibuat gemas karena melihat posisi tidur Adelia yang tidak beraturan. Posisi Adel saat ini hampir jatuh dari atas tempat tidur.
Tuan wijaya berinisiatif untuk menjahili sang putri tercinta dengan cara menggucang tubuh adelia. Tapi bukannya bangun, Adelia menarik sang ayah hingga terjerambab diatas tempat tidur wkwkwk untung empuk ya.
Dan ternyata Adelia sudah terbangun dan yang dilihat pertama kali adalah wajah sang ayah. Sungguh bahagia melihat orang yang di sayangi berada di depan matanya. Selamat pagi ayah ucap adel dengan senyum mengembang di bibirnya.
Tuan Wijaya melebarkan senyumnya hingga nampaklah giginya yang putih. Selamat pagi juga putriku yang cantik. Kemudian mereka tertawa secara bersamaan. Beginilah hari hari yang dilalui oleh Tuan Wijaya dan Adelia penuh dengan canda tawa. Meski entah sampai kapan kebahagiaan ini akan berlanjut, Tuan Wijaya masih memikirkan masa depan anaknya agar tetap bahagia.
Setelah memastikan Adelia bangun, Tuan Wijaya beranjak dari tempat tidur sang putri dan berpesan pada adel agar segera mandi dan menyusul sarapan dibawah, Mendengar itu membuat Adel langsung bergegas untuk mandi. Tidak butuh waktu lama Adelia sudah selesai mandi dan berganti pakaian, kemudian menyusul sang ayah yang telah menunggu untuk sarapan.
Sampai di tempat meja makan, tanpa basa-basi Adelia langsung duduk disamping sang ayah. Kebetulan sekali Adel sudah sangat lapar. Tuan Wijaya memasak nasi goreng dengan telur dadar. Walaupun sederhana tapi Adelia selalu bersyukur. sebelum makan mereka berdoa dulu. baru setelahnya mereka memasukan nasi kedalam mulut. hening di sana hanya terdengar suara sendok makan karena Tuan Wijaya menerapkan dilarang bicara pada saat makan, dan Adelia menurutinya sungguh memang Adel penurut akan segalanya karena hilang ingatan. tanpa butuh waktu lama sarapan sudah selesai, Adel tidak lupa untuk langsung membersihkan piring yang kotor. Alias mencuci piring.
Setelah itu kami melanjutkan aktivitas masing masing. Adelia pergi ke kamar dan Pikirannya entah menerawang jauh kemana. Adelia mencoba mengingat masalalu tapi tidak ada apapun yang Adelia ingat. Malah memberikan rasa sakit yang teramat sangat di kepalanya. Adelia sempat bertanya kepada ayah, apakah ia memiliki teman di masalalu, Tapi jawaban sang ayah adalah tidak. Itu membuatku pusing sendiri memikirkannya. Entahlah Adelia percaya sama kata ayahnya, mana mungkin beliau berbohong. Mungkin memang benar Adelia tidak mempunyai seorang teman di masa lalu.
Setelah lama berfikir akhirnya Adelia memutuskan untuk membersihkan rumah mencari kegiatan menyapu dan mengepel lantai tentunya. Agar Adelia terbebas dari teka-teki yang belum dia ketahui.
Setelah pekerjaan semua selesai Adel ingin menemui sang ayah, untuk sekedar minum teh bersama dan juga mengobrol sekaligus bercerita bagaimana kehidupanku dimasa lalu akankah ayah mau menceritakan nya atau tidak. Tetapi yang penting berusaha saja dulu. Tapi jantungku rasanya ingin lompat dari tempatnya takut takut sang ayah akan marah dengannya.
Segitu dulu ya kakak semoga kalian suka dengan cerita ini, maaf bila ada salah kata di dalam tulisan ini. Jangan lupa like, komen di setiap bab ya kak dan terimakasih 🙏😉
Deg
Deg
Deg
Deg
Begitulah jantung adelia berdetak saat ini, disaat melihat sang ayah membaca koran di ruang tamu. Tuan Wijaya yang menyadari kehadiran Adelia segera melipat koran, Kemudian ditaruh di atas meja. Setelah melihat tingkah anaknya yang terlihat kebingungan, Tuan Wijaya segera bertanya.
"Apa ada yang mengganggu pikiranmu nak," Sambil menatap Adelia dengan bingung.
"Tidak ada ayah, hanya saja ada yang mengganjal di dalam pikiranku dan itu membutuhkan jawaban. Tapi setelah aku paksa berpikir, kepalaku semakin sakit," Jawab Adel.
"Sudahlah tidak usah di paksakan nak, jika memang tidak bisa. Karena nantinya kamu akan sakit. Ayah tidak mau hal itu terjadi." Jawab Tuan Wijaya, sedikit khawatir.
Mendengar kekhawatiran sang ayah membuat Adel menghela nafas, Dan merasa bersalah telah membuat sang ayah khawatir.
"Maafkan Adelia ayah, Jangan khawatir aku baik baik saja," jawab Adel dengan tersenyum.
Tuan Wijaya menghela nafas lega.
"Syukurlah nak kamu tidak apa-apa. Lain kali jangan diulangi lagi ya," ucap Tuan Wijaya sekedar menasehati anaknya.
"Siap laksanakan ayah," jawab Adel dengan semangat empat lima. Membuat Tuan Wijaya yang melihatnya sungguh sangat bahagia. Melihat sosok putrinya berubah menjadi lembut dan penurut. Sungguh itu merupakan perubahan besar bagi Adelia.
Tetaplah menjadi Adelia yang sekarang ya nak. gumam Tuan Wijaya didalam hati. dengan mata berkaca-kaca melihat anaknya.
Melihat sang ayah seperti itu, Membuat Adelia kini bertanya-tanya di dalam hatinya.
Apa yang disembunyikan oleh ayah sebenarnya? Kenapa aku tidak boleh mengetahuinya. Dan bahkan aku tidak bisa ingat apapun! Adelia merasa kecewa pada ayahnya, tetapi tetap disembunyikan dari sang ayah.
Butuh waktu sampai kapan, sehingga aku bisa mengingat tentang segalanya. ucap Adelia dalam hati.
Setelah dirasa cukup Adelia kemudian berpamitan kepada sang ayah untuk kembali ke kamar. Dan sang ayah tentunya mengizinkan dengan senang hati.
Adelia berjalan gontai menuju kamarnya. sekelebat bayangan tapi tidak jelas memenuhi pikirannya. Semakin lama dipaksa, Maka semakin sakit pula kepalanya. Bayangan itu semakin lama memenuhi kepalaku, Seperti kaset yang diputar secara berulang-ulang. tetapi disana tidak jelas masih samar-samar. Kepalaku semakin sakit dibuatnya. Pandangan di depan matanya semakin buyar sehingga Adelia meraih benda apa saja yang berada di dekatnya.
Posisi Tuan Wijaya tidak jauh dari Adelia, Segera berlari menuju sang anak. Dilihatnya Adelia akan hilang keseimbangan, Tuan Wijaya segera berlari menuju Adelia.
Tuan Wijaya berhasil menangkap tubuh Adelia, yang sudah hilang keseimbangan.
Tuan Wijaya membawa Adelia duduk di kursi. yang kebetulan tidak jauh dari tempatnya berada saat ini. Dengan perasaan khawatir, Tuan Wijaya segera memberikan Adelia segelas air putih.
Beruntung sekali Adelia masih sadar, dan tidak pingsan. kalau itu terjadi pastilah Tuan Wijaya akan merasa sedih. Adelia langsung meneguk habis air di gelas tanpa sisa. Lalu menatap sang ayah dengan tersenyum.
"Terimakasih banyak ayah," ucap Adelia sambil memulai obrolan dengan sang ayah, Agar sang ayah tidak khawatir.
"Tidak perlu sungkan nak, apa yang terjadi? Apa kepalamu sakit lagi sayang?''tanya Tuan Wijaya sambil mengusap kepala Adelia dengan penuh kasih sayang.
"Tadi ada sebuah bayangan Ayah dan itu berwarna hitam, Masih belum jelas apa itu sebenarnya." Jawab Adelia sambil menyandarkan kepalanya di kursi.
Deg...
Jantung Tuan Wijaya berdetak kencang, Memikirkan itu membuatnya khawatir akan satu hal. Akankah kepingan ingatan masa lalu Adelia segera kembali. Tapi Tuan Wijaya segera menepis pikiran itu semoga ke khawatiran nya tidak menjadi nyata. Walau Tuan Wijaya juga sama-sama tersiksa. karena harus mengelabuhi anaknya. semua dilakukan karena hanya ingin membuat anak semata wayangnya hidup dengan ketenangan.
Jangan lupa tinggalkan komentar, like dan Favorit ya kawan 😘
Terimakasih 😉😉
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!