NovelToon NovelToon

Permaisuri Tidak Ingin Mati

1. Kisah Cinta Sang Pangeran

Lu Jing Yu adalah seorang mahasiswi semester delapan yang cerdas. Kecerdasan otaknya diimbangi dengan wajahnya yang juga cantik. Ayahnya merupakan seorang pejabat militer dengan pangkat jendral besar di negaranya. Sedangkan ibunya merupakan tabib ahli dalam pengobatan tradisional Cina. Kedua orangtuanya sangat menyayanginya. Melimpahinya dengan kasih sayang dan memghujaninya dengn harta tanpa khawatir.

Dalam pergaulannya, ia juga memiliki cukup banyak teman karena sifatnya yang supel dan tidak sombong. Kepribadiannya yang baik membuat semua orang dengan senang hati menjadi temannya tanpa memandang statusnya.

Hari itu, saat ia pergi ke toko buku untuk memberi beberapa buku bacaan, ia menemukan sebuah novel yang salah tokohnya memiliki nama yang sama persis dengan namanya Saat ia membaca sinopsisnya, ia pun tertarik dan akhirnya membeli buku itu dan dia bawa pulang.

Setelah selesai membaca novel itu, Lu Jing Yu tidak bisa berhenti memikirkan nasib buruk yang diterima Lu Jing Yu dalam novel yang dibacanya.

Judul novel itu adalah "Kisah Cinta Sang Pangeran". Novel itu mengisahkan tentang kisah cinta seorang pangeran dan cinta masa kecilnya yang dipisahkan satu sama lain karena sang pangeran dijebak oleh seorang gadis dan dipaksa untuk menjalani pernikahan tanpa cinta. Dan gadis itu bernama Lu Jing Yu.

Lu Jing Yu adalah putri dari Lu Qin Hao. Yang merupakan perdana menteri dari Kekaisaran Shao . Meskipun wajahnya cantik, tapi dia bodoh dan tidak bisa melakukan apa-apa seperti nona muda yang dibesarkan dalam keluarga bangsawan. Itu karena Perdana Menteri Lu yang terlalu sibuk dalam ketentaraan sedangkan istrinya, ibu Lu Jing Yu meninggal saat melahirkan putri mereka.

Setelah kematian istrinya, perdana menteri Lu menikah dengan Du Mei yang merupakan teman dekat istrinya untuk membantunya merawat Lu Jing Yu . Awalnya Su Mei memang merawat Lu Jing Yu dengan baik untuk membuat citra baik untuk dirinya sendiri. Tetapi saat ia juga melahirkan seorang putri satu tahun setelah pernikahannya ia tidak bisa lagi menahan diri dan Lu Jing Yu akhirnya diserahkan pada bibi pengasuh untuk merawatnya.

Du Mei mulai merasa bahwa kehadiran Lu Jing Yu akan menjadi penghalang nasib baik putrinya. Lu Jing Yi. Namun karena perdana menteri Lu sangat menyayangi putrinya, Du Mei masih menahan dirinya. Namun, karena kesibukannya, perdana menteri Lu menjadi semakin tidak memiliki waktu untuk memperhatikan pertumbuhan Lu Jing Yu.

Karena itulah ia tidak mengetahui bahwa selama ini Du Mei telah membentuk kepribadian Lu Jing Yu menjadi arogan dan semena-mena. Menanamkan pada Lu Jing Yu bahwa ia adalah anak perdana menteri yang harus dihormati dan dipenuhi segala kemauannya.

Dengan kepribadian yang suka menindas orang lain, tidak ada seorang pun yang menyukai Lu Jing Yu . Perangai buruknya pun sudah tersebar di seluruh kerajaan Shao. Membuat perdana menteri Lu sangat khawatir.

Pada saat yang lain, Lu Jing Yu dimanfaatkan oleh Du Mei untuk membantu putrinya menjadi istri dari pangeran Pei Zhang Xi.

Pei Zhang Xi adalah salah satu pangeran kerajaan Shao yang sudah memiliki kekasih kecil, Zhu Man Xie yang merupakan putri dari menteri keuangan Zhu Ling. Zhu Man Xie tumbuh di lingkungan yang baik. Wajahnya cantik disertai dengan sifatnya yang baik dan sopan. Gadis cantik yang lemah lembut menjadi pusat perhatian. Sangat berbeda dengan Lu Jing Yu

Lu Jing Yi yang merupakan sahabat dari Zhu Man Xie jatuh cinta pada pangeran Pei Zhang Xi sejak pertama kali bertemu. Tetapi pangeran Pei Zhang Xi tidak pernah meliriknya sama sekali meskipun ia selalu berada di dekat Zhu Man Xie hanya agar dia diperhatikan oleh pangeran Pei Zhang Xi. Lu Jing Yi akhirnya mengetahui bahwa selama Zhu Man Xie masih ada, dia tidak akan memasuki mata pangeran Pei Zhang Xi.

Akhirnya, Lu Jing Yi membujuk Du Mei untuk membantunya mendapatkan pangeran Pei Zhang Xi.

Du Mei pun menjebak Lu Jing Yu dengan membuat Lu Jing Yu jatuh cinta pada pangeran Pei Zhang Xi. Dengan cara memberi ide pada Lu Jing Yu menjebak pangeran Pei Zhang Xi agar menikahinya.

Du Mei juga lah yang memberikan obat bius pada pangeran Pei Zhang Xi pada saat perjamuan pesta di istana. Namun rencana Du Mei ternyata tidak berjalan sesuai dengan kemauannya. Awalnya ia berencana untuk membawa Zhu Man Xie untuk melihat pangeran Pei Zhang Xi agar dia membencinya.

Tetapi bukan Zhu Man Xie yang menemukan pangeran Pei Zhang Xi bersama dengan Lu Jing Yu dalam satu kamar, melainkan yang mulia Kaisar sendiri, Kaisar dengan paksa membuat pangeran Pei Zhan Xi menikahi Lu Jing Yu. Dengan demikian, Zhu Man Xie pun menikah dengan pangeran Pei Qin Yang yang merupakan adik dari pangeran Pei Zhang Xi yang beda ibu.

Meskipun telah berhasil menikah dengan Pei Zhang Xi. Pei Zhang Xi tidak pernah memperlakukan Lu Jing Yu dengan baik dan selalu mengabaikannya. Lu Jing Yu akhirnya frustasi dan menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh Zhu Man Xie atas saran dari Du Mei.

Meskipun pada akhirnya rencana itu gagal Lu Jing Yu akhirnya dihukum mati dengan disaksikan oleh seluruh rakyat Kerajaan Shao dengan cara digantung dan mayatnya digantung di alun-alun selama satu minggu untuk memberitahu orang hukuman bagi orang yang bertindak kejam.

...****...

Lu Jing Yu membuka matanya yang terasa berat. Kepalanya terasa sangat pusing. Ia mengangkat kepalanya dan memijat pelipisnya. Namun saat ia melihat pakaian merah yang melilit tangannya yang seputar giok, Lu Jing Yu sangat terkejut.

Pakaian berwarna merah ini bukan pakaian biasa. Melainkan pakaian pernikahan kuno yang hanya ia lihat saat ia melihat drama istana. Lu Jing Yu kehilangan akalnya. Meskipun di dalam mimpinya sekalipun, ia tidak pernah membayangkan bahwa ia akan memakai pakaian seperti ini karena hanya dengan melihatnya saja, ia sudah mengetahui jika pakaian itu akan susah dipakai dan juga susah dilepas. Ini sungguh tidak efektif.

Sekali lagi Lu Jing Yu memijat pelipisnya yang terasa pusing. Baru setelah beberapa saat setelah rasa pusingnya menghilang, dia perlahan bangkit dari tidurnya. Belum lagi ia mengerti apa yang terjadi,  seorang gadis kecil dengan pakaian yang ia kenali dengan hanfu sederhana berwarna coklat muda masuk dengan terburu-buru ke dalam kamar yang juga serba merah. Persis seperti dekorasi kamar pernikahan yang ia lihat di televisi.

"Nyonya." Gadis kecil itu membungkuk kan badannya. Ia sudah sejak pagi berdiri di depan kamar. Menunggu majikannya untuk bangun. Sehingga saat ia mendengar sedikit suara saja, ia langsung masuk untuk melayani majikannya.

"Siapa kamu?" Tanya Lu Jing Yu.

Gadis itu perlahan mengangkat wajahnya dengan sedih. Dia adalah gadis pelayan yang mengikutinya dari rumah perdana menteri. Xiao Bei, yang juga merupakan satu-satunya pelayan yang memperlakukan Lu Jing Yu dengan tulus. Jadi saat mengetahui bahwa majikan yang sejak muda ia layani tidak mengenalinya, ia sangat sedih.

Majikannya minum terlalu banyak arak semalam karena pangeran Pei Zhang Xi tidak datang ke kamarnya pada malam pernikahan mereka. Akankah nonanya terlalu banyak minum hingga ia kehilangan ingatannya?

Xiao Bei segera menangis. "Yang Mulia, apa Yang Mulia tidak mengingat hamba? Apa Yang Mulia terlalu banyak minum semalam karena yang mulia Raja Rui (gelar yang diterima Pangeran Pei Zhang Xi) tidak mengunjungi kamar nyonya pada malam pernikahan?"

Tunggu.....

Situasi macam apa ini?

Nyonya?

Yang Mulia Raja Rui??

Mabuk di malam pernikahan???

Apakah saat ini dia masuk ke dalam novel yang dia baca yang membuatnya sangat ingin masuk ke dalam novel dan merubah nasib tokohnya?

Lu Jing Yu mendengus. Ia membaca segala macam bacaan termasuk novel. Jadi dia pernah membaca cerita yang sama seperti yang dia alami saat ini. Tapi, ia tidak pernah percaya bahwa ini bisa terjadi. Dan yang terpenting adalah....

Dia sendiri yang mengalaminya!

...~○○○~...

...♢Permaisuri Tidak Ingin Mati_1♢...

2. Penampilan Yang Cantik

Lu Jing Yu segera menyadari situasinya. Ia segera mengingat apa yang akan terjadi pada pagi hari pertama pernikahannya.

Ehem... maksudnya adalah pernikahan Tuan rumah aslinya.

Pagi ini seperti tradisi ia akan memberikan hormat pada Kaisar dan Ibu Ratu. Namun di istana Ratu ia akan bertemu dengan Zhu Man Xie yang datang karena Ratu saat ini adalah bibi dari Zhu Man Xie. Pada saat itu ia akan menjadi bahan olok-olokan karena dibandingkan dengan sosok Zhan Man Xie yang anggun, sedangkan Lu Jing Yu berpenampilan norak.

Melihat ke luar jendela sudah terang. Itu artinya sebentar lagi suaminya, yaitu Pei Zhang Xi akan memeprintahkan anak buahnya untuk memanggilnya pergi ke istana. Jadi dia harus segera bersiap.

"Ah Xiao Bei jangan menangis lagi. Maafkan aku karena aku tidak sengaja melupakanmu tadi. Tapi saat ini kita sudah tidak punya waktu lagi. Sekarang yang paling penting adalah mempersiapkan aku untuk pergi memberi hormat ke istana."

"Hah?" Xiao Bei terkejut. Di masa lalu majikannya tidak pernah meminta tolong atau maaf. Pada siapapun! Itu sama sekali tidak ada dalam kamusnya. Jadi saat ia mendengar Lu Jing Yu meminta tolong, ia menggosok telinganya tanpa sadar karena ia merasa bahwa telinganya bermasalah.

"Ada apa? Apa ada masalah?" Lu Jing Yu menaikkan alisnya.

"Ti.. tidak Yang Mulia. Saya akan segera mempersiapkan semuanya." Xiao Bei segera mendapatkan kembali kesadarannya dan undur diri untuk memerintahkan beberapa pelayan lain untuk masuk dengan membawa beberapa ember berisi air panas dan segala keperluan Lu Jing Yu.

Xiao Bei membantu Lu Jing Yu bangun dan membawanya ke bilik mandi yang ada di dalam kamar. Lu Jing Yu terkejut saat melihat sebuah kolam mandi berbentuk oval di tengah ruangan. Uap panas mengepul dari sana menguarkan aroma harum bunga Gardenia yang disukai oleh mantan Lu Jing Yu yang kebetulan sama dengan aroma kesukaannya. Di atas permukaan kolam penuh dengan kelopak bunga Gardenia bercampur dengan kelopak mawar merah.

Tiga orang pelayan berdiri berbaris di setiap sisi bak mandi dengan membawa nampan di tangan mereka.

Lu Jing Yu sedikit tersentak saat tangannya diangkat oleh Xiao Bei yang membantunya melepaskan baju. Sejak usianya enam tahun, ia sudah mandi sendiri. Bahkan ibunya tidak pernah melihat tubuhnya semenjak itu. Jadi tanpa sadar tangannya menepis seraya menghindar.

"Yang Mulia, ada apa? Apakah di sini terlalu dingin? Hamba akan meminta seseorang untuk menyalakan pemanas ruangan di sini." Ucap Xiao Bei terkejut.

"Emm tidak perlu." Lu Jing Yu mengabaikan rasa malunya. Ia tidak boleh membuat seseorang mencurigai nya. Jadi dia harus sebisa mungkin bersikap normal. Ia segera merentangkan kedua tangannya dan dengan terampil Xiao Bei melepaskan satu persatu lapisan hanfu pengantin merah Lu Jing Yu dan menyisakan dalaman tipis berwarna putih.

Setelah itu, xiao Bei membantu Lu Jing Yu masuk ke dalam kolam dengan perlahan.

Kolam itu tidak terlalu kecil atau pun terlalu besar. Namun kolam itu cukup untuk menampung dua orang di kedua sisinya. Lu Jing Yu duduk menenggelamkan dirinya sampai sebatas dada. Kedua tangannya dibentangkan di sisi kolam. Pelayan - pelayan yang telah menanti segera bergerak. Meletakkan nampan yang mereka bawa di dekat mereka saat mereka dengan perlahan melakukan tugasnya.

Lu Jing Yu tidak bisa tidak menikmati pelayanan yang seperti sedang berada di salon spa kelas atas di dunia asalnya. Kedua tangannya dimanjakan dengan dipijat ringan. Kepalanya juga diuapi dengan aroma terapi yang menenangkan. Tangan-tangan terampil menyentuh kulitnya dengan nyaman hingga ia dengan cepat melupakan rasa malunya.

Lu Jing Yu memiliki wajah yang cantik. Tetapi karena Du Mei membiasakannya merias tebal wajahnya, tidak ada yang pernah melihat wajah aslinya. Para pelayan yang sebelumnya melihat wajahnya yang mengerikan dimana bedak tebalnya telah luntur dan menodai seluruh wajahnya. Juga garis hitam yang meleleh dari pensil alis yang dibentuk tebal. Pewarna bibir merahnya juga berantakan di sekitar bibir. Membuat tampilannya seperti badut.

Pelayan yang melayaninya tidak berani melihatnya saat mereka masuk ke dalam kamar menundukkan kepalanya mereka mengingat temperamen Lu Jing Yu yang buruk. Mereka tentu saja tidak ingin membuat masalah bagi diri mereka sendiri. Mereka baru melihat penampilan mengerikan Lu Jing Yu saat mereka diam-diam mencuri pandang saat Lu Jing Yu membuka bajunya dan mereka langsung terkejut. Namun tidak satupun dari mereka yang berani mengatakan hal buruk.

Namun mereka tercengang saat mereka melihat lagi setelah wajah Lu Jing Yu dibersihkan dan bebas dari segala macam riasan. Diam-diam mereka menyayangkan bahwa Lu Jing Yu selalu memakai riasan sebelumnya.

Setelah menghabiskan hampir tiga puluh menit berendam di kolam mandi, para pelayan akhirnya selesai merawat tubuh Lu Jing Yu. Dengan hati-hati Xiao Bei membantu Lu Jing Yu naik dan memakaikannya kain lebar untuk menyeka air sebelum memakaikan dalaman dan hanfu dasar.

Lu Jing Yu duduk di depan meja rias. Sebelumnya dia memang sudah mengetahui jika tubuh yang ia tempati memiliki wajah yang cantik, tapi saat ia melihat pantulan wajahnya di cermin perunggu saat ini, ia tidak bisa tidak terkejut. Lu Jing Yu di dunia asalnya sudah bisa dikategorikan sebagai gadis yang cantik, tapi tubuh yang ditempatinya saat ini ternyata masih lebih cantik dari wajah aslinya. Benar-benar membuat terpesona.

Xiao Bei memberi petunjuk para pelayan yang mulai merias wajah Lu Jing Yu. Xiao Bei memberi perintah sesuai dengan kebiasaan Lu Jing Yu sebelumnya. Jadi saat para pelayan merias wajah cantik di depan mereka dengan riasan tebal yang meskipun terlihat cantik tetapi tidak lebih cantik dari wajah yang mereka lihat tanpa riasan sebelumnya. Mereka diam-diam merasa sakit hati melihatnya karena mereka ikut merusak wajah cantik yang menawan.

Saat wajahnya dirias, Lu Jing Yu menutup matanya. Ia takut jika dirinya mungkin akan jatuh cinta pada dirinya sendiri. Jadi dia tidak tahu bahwa pelayan telah mengubah wajah cantik yang membuatnya jatuh cinta kembali menjadi wajah pemain opera.

Selain riasan yang tebal, bunga-bunga besar berwarna cerah juga dipasang di atas Rambutnya. Belum lagi perhiasan dipasang juga pada rambutnya. Membuat kepalanya terasa berat.

"Yang Mulia, ini sudah selesai. Apakah ada yang perlu dirubah?" Xiao Bei bertanya pada Lu Jing Yu sambil memberikan cermin perunggu.

Lu Jing Yu membuka matanya dan melihat ke dalam cermin dan dia langsung berteriak dengan keras. "Apa yang kalian lakukan pada wajahku!?"

Mendengar teriakan Lu Jing Yu, para pelayan segera gemetar. Mereka takut jika majikan mereka akan menghukum mereka. Xiao Bei lebih terkejut lagi. Dia sudah melayani Lu Jing Yu sejak beberapa tahun yang lalu dan dia melakukan hal yang sama saat ini. Bagaimana bisa hari ini membuat Lu Jing Yu tidak senang?

"Yang Mulia, apa yang salah? Apakah ada yang perlu ditambah? Coba lihat perhiasan-perhiasan ini. Mungkin ada yang nyonya ingin tambahkan." Xiao Bei segera bertanya. Ia menunjukkan kotak perhiasan dengan berbagai macam hiasan rambut.

"Di tambah? Apa kamu tidak melihat bahwa rambutku bahkan lebih besar dari pada kepalaku? Apa kamu mau merubahku menjadi taman dan toko perhiasan berjalan?"

"Tapi Yang Mulia, anda biasanya menyukai riasan yang seperti ini." Ucapan Xiao Bei membuat Lu Jing Yu terdiam. Dia baru ingat bahwa memang tuan rumah sebelumnya memang menyukai riasan seperti itu.

Baiklah. Ini memang yang biasanya disukai tuan rumah. Tapi karena saat dia yang berada di dalam tubuh ini, jadi dia tidak akan membiarkan dirinya menjadi jelek!

"Ambilkan aku baskom berisi air hangat dan selembar kain." Perintah Lu Jing Yu membuat Xiao Bei heran karena ia tidak mengerti apa yang akan dilakukan majikannya. Namun di tengah ketidakmengertiannya, ia meminta salah satu pelayan untuk mengambilkan apa yang diminta Lu Jing Yu.

Tak butuh waktu lama sampai barang yang ia minta ada di depannya. Di bawah tatapan heran para pelayan, Lu Jing Yu mencelupkan kain ke dalam air dan dengan hati-hati membersihkan wajahnya hingga bersih.

"Yang Mulia, apa yang anda lakukan?" Xiao Bei tidak bisa tidak berteriak kaget.

"Syuut... jangan berisik. Bantu aku melepaskan semua bunga dan perhiasan menyilaukan dari kepalaku ini. Cepat cepat!" Tanpa mau disela, dia memberi perintah.

Xiao Bei segera melakukan perintahnya dan melepaskan bunga-bunga dan juga perhiasan  yang terpasang di kepala Lu Jing Yu hingga menyisakan beberapa jepit rambut yang sederhana.

Lu Jing Yu secara pribadi merias wajahnya kali ini sambil memberi memberikan penjelasan pada pelayanan bagaimana melakukannya di masa depan.

Di tangan Lu Jing Yu, wajah yang sudah cantik semakin terlihat cantik. Membuat para pelayan terpana dengan hasilnya.

Mereka tidak bisa tidak memujinya. "Yang Mulia, anda terlihat sangat cantik hari ini."

"Aku tahu aku tahu. Sekarang cepat persiapkan pakaianku." Lu Jing Yu melambaikan tangannya dan berdiri. Membiarkan para pelayannya memakaikannya hanfu yang ribet. Karena jika dia sendiri yang memakainya, ia tidak yakin ia akan dapat memakainya.

Lu Jing Yu melihat wajah cantiknya dalam cermin dengan puas. Hari ini, tidak akan ada yang akan merendahkannya lagi karena penampilannya yang norak.

...~○○○~...

...♢Permaisuri Tidak Ingin Mati_2♢...

3. Pertarungan Mental Di Harem

Tepat setelah Lu Jing Yu selesai menyelesaikan sarapannya yang tidak sesuai dengan ekspektasinya, utusan dari raja Rui datang untuk memberitahu bahwa raja Rui telah menunggu Lu Jing Yu di halaman utama untuk segera berangkat ke istana.

"Baiklah. Ayo segera pergi. Jangan biarkan Yang Mulia menunggu terlalu lama." Lu Jing Yu segera Meletakkan sumpit dan menyeka bibirnya dengan sapu tangan berpola bunga Peony.

Lu Jing Yu berjalan dengan tenang. Namun auranya yang agung yang dia peroleh dari kehidupan aslinya terpancar dari tubuhnya saat ia berjalan. Sesekali ia mendengar percakapan pelayan yang menggunjingnya karena Pei Zhang Xi yang tidak datang ke kamar pengantin mereka tadi malam dan bahkan saat Ini hanya mengirim utusan untuk menjemputnya.

Lu Jing Yu mendengar semuanya. Hanya saja dia terlalu malas untuk berurusan dengan para pelayan yang tidak penting itu untuk saat ini. Dia harus menghemat tenaganya untuk menghadapi pertempuran sesungguhnya di kediaman ibu suri nantinya.

...***...

Seorang pria muda tampan berdiri tegak di tengah halaman. Pria itu sedang berbicara pada dua anak buah kepercayaannya. Dia adalah pangeran Pei Zhang Xi atau yang sekarang dikenal dengan gelar raja Rui setelah menikah kemarin.

"Yang Mulia." Lu Jing Yu membungkukkan tubuhnya saat berada di belakang Pei Zhang Xi.

Pei Zhang Xi (Raja Rui)

Pei Zhang Xi menoleh saat mendengar suara yang lembut memanggilnya. Ia sedikit terkejut pada awalnya saat melihat penampilan cantik yang sederhana Lu Jing Yu berbeda dari penampilannya yang biasa, yang ia lihat sebelumnya, tapi itu hanya terjadi beberapa saat sebelum ia mengingat bahwa wanita cantik yang berdiri di depannya itu adalah wanita yang menggunakan trik kotornya untuk dapat menikahinya.

Cih! Dasar tak tahu malu! Cibir nya dalam hati.

Lu Jing Yu menaikkan alisnya saat ia melihat ekspresi Pei Zhang Xi yang terlihat begitu jijik padanya. Apalagi ia memang sudah mengetahui bagaimana Pei Zhang Xi melihatnya dari novel itu.

"Sudah siap?" Pei Zhang Xi bertanya dengan acuh. Menaikkan alisnya dengan malas.

"Hm." Lu Jing Yu hanya mengangguk singkat. Ia juga malas berbicara pada pria yang menyebalkan.

"Naik ke kereta." Tanpa menunggu jawaban, Pei Zhang Xi sudah naik ke atas kudanya sendiri. Meninggalkan Lu Jing Yu yang cemberut karena ditinggalkan dengan tidak berperasaan.

Setiap pangeran yang sudah menginjak usia dewasa akan diberi kediaman sendiri dan tinggal di sana. Mereka tidak diperkenankan untuk bermalam di istana kecuali dengan kondisi khusus tertentu. Bahkan saat ada perayaan yang selesai pada larut malam, mereka masih harus pulang ke kediaman mereka masing-masing agar tidak menimbulkan kecemburuan satu sama lainnya.

Kaisar saat ini memiliki cukup banyak anak. Dari Ratu nya dan lima selirnya, Kaisar memiliki tujuh orang putra dan lima orang putri. Dan hampir semua putranya tinggal di luar istana menyisakan pangeran ke sepuluh yang berusia dua belas tahun dan pangeran ke tiga belas yang masih berusia tujuh tahun yang tinggal di dalam istana.

Dari kediaman raja Rui, butuh waktu perjalanan lebih dari tiga puluh menit dan melewati sebagian besar ibu kota karena kediaman raja Rui berada di pinggiran ibu kota. Termasuk kediaman paling jauh tetapi paling megah dari kediaman para pangeran lainnya.

Lu Jing Yu melihat melalui jendela pemandangan di luar kereta. Para pedagang yang berteriak menawarkan barang dagangan mereka. Suara tawar menawar yang sengit, dan suara anak-anak kecil yang berlarian dengan ceria terdengar di sepanjang pasar. Mata Lu Jing Yu berbinar saat melihat benda-benda yang dia nilai sebagai barang antik di dunia asalnya berjajar rapi di atas meja para pedagang.

Dan mereka ada banyak!

Ah! Sepertinya ia harus mencari kesempatan untuk mengunjungi tempat ini suatu saat nanti. Siapa tahu ia bisa membawanya kembali ketika dia bisa kembali nantinya.

Lu Jing Yu menikmati pemandangan sepanjang jalan hingga ia tidak menyadari bahwa mereka telah masuk ke dalam lingkungan istana. Kereta dan kuda tidak diperbolehkan masuk. Mereka harus turun dan berjalan di dalam istana.

Xiao Bei yang duduk di luar bersama kusir membantu Lu Jing Yu turun dari kereta. Lalu mereka mengikuti Pei Zhang Xi di belakangnya.

Mata Lu Jing Yu berkeliaran mengagumi keindahan istana. Kediaman raja Rui bukannya tidak indah. Tapi dia belum berkeliling dan menilai mereka.

Jangan salahkan Lu Jing Yu yang melihat istana seperti seorang anak kecil yang penasaran terhadap mainan barunya yang indah. Itu karena Lu Jing Yu selama ini tinggal di dalam bangunan yang dari manapun dan dimanapun melihatnya, itu hanyalah tumpukan beton yang tinggi dan dingin.

Sedangkan istana kekaisaran ini terbuat dari kayu yang diukir dengan sangat indah di setiap sisinya. Menampilkan estetika yang mengagumkan dan nampak hangat.

"Auch." Lu Jing Yu tanpa sengaja menabrak punggung Pei Zhang Xi yang berhenti mendadak di depan ya. Mengangkat tangannya untuk mengusap dahinya yang berdenyut.

Pei Zhang Xi menoleh dan menaikkan alisnya heran melihat sikap Lu Jing Yu yang menurutnya aneh. "Kau kenapa?"

"Masih tanya kenapa?  Bukankah ini karena kamu yang berhenti mendadak?" Lu Jing Yu menatap kesal Pei Zhang Xi yang berdiri tak berdosa di depannya. Betapa menyebalkan!

"Aku ingatkan kamu agar tidak membuat masalah." Pei Zhang Xi berbicara tanpa menghiraukan keluhannya. Memberi tatapan peringatan.

"Oke-Oke." Lu Jing Yu mengangguk dengan patuh. Dia sudah menunggu sejak pagi untuk ikut dalam kesenangan pertarungan Mental harem yang panas tapi dingin. Jadi dia sedikit sudah tidak sabar diri. Dia sangat bersemangat.

Mendengar jawaban Lu Jing Yu membuat Pei Zhang Xi semakin heran.

Bukankah selama ini rumah yang beredar mengatakan bahwa Lu Jing Yu adalah gadis yang centil dan sulit diatur? Mengapa sekarang mendadak menjadi begitu patuh?

Melihat Pei Zhang Xi mengerutkan alisnya, Lu Jing Yu memiringkan kepalanya dan bertanya dengan penasaran menggunakan mata bulatnya yang bersinar terang. "Ada apa?"

Pei Zhang Xi tiba-tiba menjadi kosong. Mata bulat Lu Jing Yu terlihat seperti lautan bintang yang siap menenggelamkan siapa saja yang menatapnya. Membuat semua orang tidak bisa tidak terpesona.

"Ada apa?" Lu Jing Yu mengulangi pertanyaannya. Kali ini ia bahkan mengedipkan matanya dua kali saat ia bertanya.

"Ehem. Tidak ada apa-apa. Kita akan menghadap ayah Kaisar. Jangan macam-macam."

"Oke - oke." Mendengar jawaban yang sama sekali lagi, tidak menghentikan Pei Zhang Xi untuk mengerutkan alisnya sekali lagi juga. Namun ia segera menguasai diri dan berjalan ke istana Huang Long tempat Kaisar tinggal.

"Yang Mulia, Yang Mulia tidak boleh memanggil Yang Mulia dengan 'kamu' saja. Jika ada yang mendengar, Yang Mulia akan mendapatkan masalah." Xiao Bei berbisik pelan di samping Lu Jing Yu.

"Baiklah. Aku lupa tadi." Lu Jing Yu baru ingat saat ini dia berada di zaman kerajaan yang memandang status dari garis keturunan. Bahkan memanggil suami sendiri harus dengan cara yang paling hormat.

Mereka hanya tinggal sebentar di Istana Huang Long sebelum mereka pergi ke kediaman Ratu.

Saat mereka sampai di istana Phoenix, mereka sudah disambut dengan suara kecapi yang lembut namun itu hanya sebentar sebelum suara kecapi benar-benar menghilang karena lagu yang dimainkan memang sudah selesai. Lalu terdengar suara wanita paruh baya yang lembut dengan kekaguman.

"Xie'er memang gadis yang paling cakap di kerajaan ini. Tidak salah aku memanggilmu pagi ini untuk membangkitkan rasa tidak bahagiaku ini."

"Terima kasih atas pujian Yang Mulia. Hamba lega jika Yang Mulia puas dengan kemampuan kecil hamba."

"Jangan merendahkan diri sendiri. Kemampuanmu memang yang terbaik. Kamu adalah gadis terbaik di kerajaan ini. Tapi sayang sekali, Zhang Xi itu memang tidak beruntung. Sudah sejak kecil kalian bersama, tapi dia malah berakhir dengan menikahi gadis Lu yang arogan itu. Bukankah itu adalah sebuah nasib buruk karena menikahi gadis Lu yang tidak berguna dan akhirnya kehilangan kamu yang berharga."

Zhu Qian Yi adalah Ratu saat ini. Juga merupakan bibi dari Zhu Man Xie. Meskipun bukan ibu kandung Pei Zhang Xi, mereka masih harus memberi hormat padanya terlebih dahulu sebelum memberi pada ibu kandung Pei Zhang Xi, Selir Su Nie.

Suara Ratu tidak terlalu keras, namun juga tidak pelan. Itu akan terdengar dengan jelas apalagi Pei Zhang Xi dan Lu Jing Yu berada tidak jauh dari mereka yang sedang duduk di gazebo di halaman Istana Phoenix.

"Yang Mulia Ratu, Yang Mulia jangan bicara seperti itu. Jika orang lain mendengarnya akan tidak baik bukan?"

"Biarkan saja. Itu memang kenyataannya. Tapi kamu tenang saja. Aku akan segera meminta pada Yang Mulia untuk menganugerahkan pernikahanmu dengan Pei Qin Yang."

Mendengar itu, diam-diam Lu Jing Yu melirik ekspresi Raja Rui yang berjalan di sampingnya. Meskipun ini semua bukan salahnya secara langsung, tetapi karena dialah sekarang yang mendiami tubuh ini, Lu Jing Yu tidak bisa tidak merasa bersalah.

Ia menggertakkan giginya. Ia belum mulai masuk dalam pertarungan tetapi serangan dingin harem sudah menyerangnya tanpa persiapan.

...~○○○~...

...♢Permaisuri Tidak Ingin Mati_3♢...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!