Braakkk!!
Seorang gadis remaja yang baru saja pulang dari sekolah, langsung melemparkan tas nya ke sembarang arah dan membanting pintu kamar nya. Gadis itu langsung melemparkan diri di atas tempat tidur sambil menatapi langit langit kamar nya. Sejak tadi, air matanya tak henti untuk menetes, hingga membuat bantal nya basah.
Faiza Cheesy, anak pertama dari pasangan Bastian Nolan dan Denisa Anggraini. Gadis yang di lahirkan Denis delapan belas tahun yang lalu. Di hari kelulusan nya, ia merasa sangat sakit dan tidak bisa menikmati kebahagiaan seperti teman teman nya yang lain. Padahal, hari ini, ada sebuah acara perpisahan di sekolah nya bersama para teman dan sahabat. Namun, Faiz tidak berminat dan memilih untuk langsung pulang ke rumah.
Patah hati, dua kata yang sama sekali tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Ia mengira bahwa hubungan nya dengan sang kekasih akan berjalan mulus hingga ke pelaminan. Janji janji manis yang sering di utarakan sang kekasih, nyatanya hanyalah sebuah angan kosong.
“Dasar cowok brengsekkk jahattt buayaaaa. Aku benci sama kamu!” pekik nya begitu marah dan langsung melemparkan bantal nya ke sembarang arah.
Bagaimana tidak marah, ia sudah berhubungan hampir enam tahun lamanya. Sejak dirinya lulus sekolah dasar. Meskipun LDR, namun kekasihnya sering mengatakan padanya bahwa ia akan memberikan nya kejutan ketika hari kelulusan tiba. Saat kelulusan SMP, Faiz benar benar mendapatkan surprise, dimana kekasihnya pulang dan membawanya pergi seharian. Memberikan nya beberapa kado yang hingga kini selalu ia pakai. Sementara kelulusan SMA, Faiza mengira bahwa kekasihnya akan memberikan kejutan yang lebih luar biasa.
Mungkin melamar nya dan mengajaknya tunangan atau menikah, pikirnya. Namun siapa sangka, di hari bahagia nya yang lulus dengan nilai terbaik, nyatanya ia malah di putuskan sepihak oleh kekasih nya. Kekasihnya memutus hubungan begitu saja lewat panggilan video, bukan pertemuan langsung, hingga membuatnya kesal, marah, kecewa dan benci.
Tok ... Tok .. Tok ..
“Sayang, kamu kenapa?” tanya sang mama yang tak lain adalah Denisa. Tadi, dirinya sedang memasak, namun ia rela meninggalkan masakan nya ketika mendapatkan laporan dari salah satu pembantu nya. Yang mengatakan bahwa putrinya pulang sekolah dalam keadaan menangis, tak hanya itu, pembantu nya juga sangat terkejut ketika mendengar suara pintu kamar yang di banting oleh Faiz.
“Sayang, buka pintu nya dong. Kamu kenapa?” tanya Denisa lagi sedikit berteriak.
Cklek!
“Astaga, kamu kenapa?” pekik Denisa ketika melihat penampilan putri nya sangat berantakan. Matanya sembab, dengan hidung yang sudah memerah dan sedikit mengeluarkan cairan.
“Mamaaaa!” rengek nya dan langsung menghambur memeluk sang mama. Faiz menumpahkan segala perasaan nya kepada mama nya.
Denisa yang masih di landa kebingungan, hanya bisa terdiam. Ia menuntun kembali putri nya untuk masuk kembali ke dalam kamar dan mendudukkan di sisi tempat tidur. Sementara itu, Faiz merasa ragu untuk bercerita, ia tidak tahu apakah dirinya harus jujur dan curhat kepada mama nya, atau memilih untuk memendam nya. Karena sejak awal, dirinya menyembunyikan hubungan nya dengan sang kekasih. Dan saat ia bertemu jalan bersama, maka Faiz akan mengajak sepupu nya lalu berpisah di Mall atau tempat yang ia tuju.
“Cerita sama Mama. Ada apa?” tanya sang mama lagi dengan begitu lembut.
“Tapi mama jangan marah sama Faiz? Faiz lagi sedih, kalau nanti mama juga marah, hati Faiz makin sakit hiks hiks hiks,” ucap faiz sudah mengancam agar mama nya tidak marah.
“Bagaimana mama mau marah, kalau kamu saja belum cerita,” celetuk mama Nisa menghela nafas nya dengan sedikit kasar.
.......
.......
.......
.......
...Hallo semuanya, Siapa nih yang udah nungguin kamar abang Ed, si tukang es teh celup. Dan neng Faiz anak pertama nya om Abas?...
...Sebelum kita melanjutkan ke bab selanjutnya, Mommy Cuma mau ngingetin untuk pengikut baru Mommy. Meskipun disini judulnya Cassanova, tapi jangan berharap, mommy akan nulis yang erotis dan adegan 21++++ yah. Disini bukan lapak 21\=. Dan mungkin bila nanti ada adegan 21+ itu bonus....
...Jujurly, Mommy masih inget dulu ketika Mommy publish judul Cassanova sebelum ini, pada salah tanggep, dan banyak protes, kenapa cassanova tapi gak di tulis adegan nya. Kenapa lebih cenderung ke cerita yang gak mutu bla bla bla bla....
...Jadi, disini mommy mau tegasin dan kasih peringatan sedikit, kalau mau cari yang 21++ skip saja yah. Jangan berharap banyak di lapak Mommy....
...Udah ah, daripada banyak basa basi gak penting, nanti di protes lagi. Jadi Happy Reading semuanya. Semoga suka dan setia menemani kapal abang Ed berlayar sampai akhir pelabuhan terakhir ......
...Jangan lupa like, komen, dan vote ya. Tinggalkan jejak, biar gak jadi pembaca Ghaib....
...`Happy Reading~...
“Astagfirullah, Sayang. Sejak kapan kamu pacaran?” tanya mama Nisa menatap putri nya tak percaya. Bisa bisa nya, dirinya kecolongan selama ini membiarkan putri nya berpacaran dengan orang yang tidak ia kenal.
Dan kira-kira siapa, laki- laki mana yang sudah berani dan begitu tega menyakiti putri nya, batin Nisa.
“Tapi Mama jangan bilang sama Papa. Plis Ma, Faiz gak mau papa tahu hiks hiks,” ujar Faiz yang kini sudah berhenti menangis, namun masih sesekali sesegukan.
“Bilang sama Mama, siapa dia? Apakah temen sekolah kamu? Mama kenal?” tanya Nisa begitu penasaran.
“Mama kenal, tapi mama gak tahu. Pokoknya Faiz gak mau bahas ini lagi. Faiz mohon, mama jangan ember sama Papa ya,” pinta Faiz sekali lagi, dan kini ia menangkup kan kedua tangan nya di depan wajah denhan mata yang menatap mama nya penuh permohonan.
“Hush, mulut kamu Nak, astaga. Kuwalat kamu mengatai Mama, ember begitu!” cetus Nisa spontan langsung menepuk bahu putri nya dengan kesal.
“Habisnya mama selalu begitu ke papa sih. Mama selalu ngadu sama Papa, awal nya doang mama janji janji sama Faiz dan Erish suruh curhat, suruh cerita. Janji gak akan bilang siapa siapa, tapi akhirnya mama ngadu sama papa!” celoteh Faiz panjang lebar membuat Nisa langsung berdehem.
Memang benar adanya, setiap kali kedua anak nya ada masalah. Nisa akan selalu membujuk anak anak nya untuk bercerita. Dan ia ceritakan kembali kepada suami nya. Sama seperti Faiz, sebelum bercerita Nisa juga akan membuat perjanjian kepada suami nya agar tidak mengatakan pada siapapun atau menegur anak anak nya. Dan Bastian pun mengiyakan, namun siapa sangka bila pada akhirnya, keesokan hari nya Bastian langsung menegur putri putri nya. Hingga membuat Faiz dan Erish langsung menyalahkan sang mama.
“Kalau begitu, yang ember papa kamu. Kenapa jadi mama,” jawab Nisa tak terima, “Sudahlah. Lebih baik kamu mandi, terus kita makan bersama, sebentar lagi papa kamu pulang.” Ujar Nisa segera bangkit dan keluar dari kamar putri nya.
Hari berganti hari dengan begitu cepat. Sejak kejadian saat itu, mama Nisa benar benar tidak cerita kepada suami nya. Hingga membuat Bastian belum mengetahui bahwa putri nya tengah patah hati, yang membuat nya sangat jarang keluar dari kamar.
Saat ini, setelah makan malam, Bastian sengaja mengajak keluarga nya untuk berkumpul di ruang keluarga. Karena ia merasa akhir akhir ini sangat jarang berkumpul dengan dua putri nya. Kalau dengan istrinya, jangan di tanya, karena setiap malam ia selalu berkumpul dan bermain.
“Kakak kenapa sih, akhir akhir ini mengurung diri di dalam kamar?” tanya papa Bastian membuka pembicaraan.
“Kakak lagi galau, Pa,” jawab Faiz sedikit memanyunkan bibir nya.
“Galau kenapa?” tanya papa Bastian lagi dengan mengerutkan dahi menatap putri nya was was.
“Kakak galau karena bingung mau nerusin kuliah dimana,” jawab Faiz menghela nafas nya berat, ia langsung menyandarkan kepala nya pada sandaran sofa dan menatap sang papa, “Faiz mau lanjut kuliah di luar negri,” imbuh nya menatap papa Bastian dengan wajah memelas.
“Luar negri? Kemana? Kenapa gak disini saja? Kaila saja juga kuliah di Jakarta kok,” kata papa Bastian seolah tidak setuju bila putri nya jauh dari nya.
“Memang nya, Salsa dan Bella juga akan kuliah di luar negri?” tanya mama Nisa membuka suara.
“Enggak, mereka disini. Cuma Faiz aja yang gak mau disini. Faiz—“
“Bilang aja, kalau kakak mau cari pacar bule,” celetuk Erish seketika membuat Faiz langsung mendelik menatap adik nya dengan tajam.
...~Happy Reading~...
Setelah obrolan malam bersama keluarga nya, kini Faiz segera masuk ke dalam kamar untuk istirahat. Ia menatap dirinya pada pantulan cermin yang berada di walk in closed nya. Sebelum tidur, ia memang terbiasa untuk mengganti pakaian dan memakai skin care. Setelah berganti pakaian, ia pun segera tidur dan menuju alam mimpi nya. Ia berharap bahwa ia bisa memimpikan kekasih nya atau mungkin ia berharap, bahwa putusnya hubungan dengan sang kekasih adalah mimpi. Maka ia akan segera bangun dan menemukan kekasih nya kembali ketika ia membuka mata.
“Ya Allah, semoga ini memang hanyalah mimpi buruk. Semoga besok ketika Faiz bangun, sudah kembali seperti semula,” gumam Faiz lalu segera memejamkan mata nya.
Sementara itu, di belahan dunia yang begitu jauh dari Faiz. Kini seorang laki laki yang berumur cukup dewasa, tengah mencari kesenangan di club malam. Dengan di temani dentuman musik dan beberapa wanita yang berpakaian begitu sexy, membuat laki laki itu semakin merasa bahagia. Tidak ada sedikitpun raut wajah menyesal karena sudah memutuskan hubungan sepihak dengan sang kekasih. Kini justru ia merasa sangat bebas dan bahagia karena akhirnya tali yang mengikat nya sudah terlepas.
“Kamu benar benar sudah memutuskan gadis itu?” tanya seorang wanita yang sejak tadi duduk di samping nya dengan memainkan jemari tangan di dada bidang nya.
“Tentu, aku sudah memutuskan nya. Dan kini, aku jomblo,” jawab nya terkekeh.
“Apa bedanya, kamu jomblo atau tidak. Kamu tetap disini bersama kami,” saut wanita itu menghela nafas nya sedikit kasar.
“Ayolah Baby, kenapa wajah mu menjadi seperti itu,” ucap laki laki itu tidak suka.
“Maaf, aku hanya merasa tidak enak dengan dia. Karena aku—“
“Bukan karena kamu, percayalah. Dan juga, aku sudah memutuskan hidup ku sendiri. Aku tidak suka di atur, jadi lebih baik kita nikmati malam ini,” bisik nya lalu tanpa aba aba ia segera menggendong wanita nya untuk menuju kamar yang sudah biasa ia pesan.
“Ed, turunkan aku!” pekik wanita itu ketika di gendong ala brydal oleh laki laki yang bernama Edward.
Ya, dialah Edward, laki laki yang sudah mencuri hati seorang gadis mungil bernama Faiz. Laki laki yang sudah mengajarkan arti cinta sejak usia dini. Dan laki laki itu juga yang menggoreskan luka pertama kalinya pada gadis itu.
“Aaarrrkkkhhhhhh!” teriak Faiz menjambak rambut nya dengan sangat frustasi, sejak semalaman penuh ia mencoba untuk memejamkan mata dan tidur, namun nyatanya ia tidka bisa karena pikiran nya terus berkelana memikirkan mantan kekasih nya.
“Gak mau, gak mau pokok nya. Aku harus bujuk papa lagi,” gumam nya, ia pun segera beranjak dari tempat tidur dan pergi keluar untuk menemui sang papa.
Jam masih menunjuk angka lima pagi. Dan Faiz sudah mengetuk pintu kamar orang tua nya dengan tidak sabaran
Tok .. tok .. tok ...
“Papa, mama buka pintu nya!” teriak Faiz terus mengetuk membuat aktifitas dua orang paruh baya itu terhenti seketika.
“Astaga, anak kamu!” umpat Bastian dengan kesal.
“Dia anak kamu juga!” balas Nisa tak kalah kesal kepada suami nya.
“Ckckckk! Kamu urus dia!” kata Bastian langsung beranjak dan menuju kamar mandi untuk menuntaskan pekerjaan nya. Sementara sang istri segera mencari pakaian nya dan bergegas membuka pintu.
Ia tahu bila anak sulung nya sudah mengetuk pintu sepagi ini, pasti ada sesuatu. Nisa sudah sangat hafal dengan tingkah putri sulung nya. Yang begitu tidak sabaran dan bar bar akut. Faiz dan Kaila memiliki sifat dan sikap yang sebelas dua belas, kedua gadis itu bila sudah ada kemauan tidak bisa menunggu nanti. Harus saat itu juga.
...🌼...
...🌼...
...🌼...
...Jangan minta spil permainan om Abas dan tante Nisa ya ✌🏻✌🏻✌🏻...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!