Kehidupan yang serba berkecukupan dan pemilik gelar sebagai cucu sultan , cucu tunggal dari seorang pebisnis besar , tak membuat Haikal merasa bangga akan hal itu , remaja berusia delapan belas tahun , yang masih duduk di sekolah menengah atas , seorang siswa berprestasi di sekolah menjadi contoh teladan para siswa , dan murit tersayang dari para dewan Guru , pemilik IQ di atas rata - rata dan terkenal dengan ke jeniusannya , karena itu ia juga sering mewakili sekolah untuk mengikuti kejuaraan akademi , dan selalu menjadi pemenang di setiap perlombaan , namanya sangat harum di sekolah kerena ia tak pernah mengecewakan nama sekolahnya .
Bukan hanya jenius dengan IQ di atas rata - rata , ia juga memiliki wajah tampan dan bergelimang harta membuat Haikal menjadi idola para cewek di sekolah nya .
Haikal Ananta yang biasa di panggil haikal yang selalu di pandang dengan kata sempurna , nyatanya tak sesempurna orang katakan .
Di usianya yang masih lima tahun ia harus kehilangan kedua orang tuannya , dan sejak itu haikal tingal dan besar bersama kakek dan neneknya . Kesibukan dari kakek dan neneknya membuat hidup Haikal kurang kasih sayang penuh hanya berbagai fasilitas yang selalu mengelilinginya .
Suatu cerita di masa lalu yang menyakitkan membuatnya tidak pernah mengenal kata cinta dan tak mengerti kata itu , sifatnya yang cuek dan abai dengan sekitar membuatnya di juluki dengan raja es .
Ber foya - foya dan menghabiskan banya uang itulah hobi , Arella sering di pandang rendah dengan semua orang karena tingkahnya yang tak mencerminkan anak baik - baik , seorang putri dari pengusaha ternama dan seorang putri dari desainer terkenal , tak membuat Arella bangga akan hal itu .
Ayah dan ibunya bercerai sejak ia berusia enam tahun , dan saat itulah ia kehilangan kasih sayang kedua orang tuanya yang memilih menyibukkan diri paska bercerai , dan hanya seorang pembantu yang sudah merawatnya sejak ia masih bayi yang selalu bersamanya .
Kedua orang tuannya memang sangat menyayanginya dan selalu berusaha membuat sang putri bahagai apapun yang di inginkan sang putri tak pernah mereka tolak , itulah sebabnya Arella selalu memiliki semua barang - barang mahal , dan fasilitas mewah .
Perceraian kedua orang tuannya yang membuat Arella tidak percaya dengan komitmen , adanya pernikahan ataupun hubungan .
Ariella Putri , remaja berusia delapan belas tahun siswi kelas dua belas IPA tiga , siswi yang cukup pandai , tapi sayangnya ia tidak pernah mengunakan otaknya untuk belajar sungguh - sungguh , yang ia tau hanya bermain - main dan bersenang - sennang , menghibur diri adalah hal yang penting bagi dirinya .
Gadis pemilik wajah cantik dengan gaya tomboy yang terlihat keren , yang selalu menjadi hot berita sekolah karena kelakuannya , itulah sebabnya guru selalu komplen karena perilaku Ariella yang selalu seenaknya , bahkan catatan merah selalu ada di buku siswa setiap minggunya .
Semua dewan Guru sudah berusaha membuat ariella mengubah sikapnya , dari memarahinya hinga para guru merasa bosan , sering memanggil kedua orang tuannya yang tak pernah berhasil karena kesibukan keduanya , hingga menghukum gadis itu dari yang terringan hingga yang terberat , harapan agar gadis itu insaf sepertinya tidak akan terjadi , yang ada semakin menjadi .
Meski perilakunya minus tapi ia memiliki segudang bakat , semua absen eskul di sekolah tidak pernah terlewatkan dengan namanya kecuali memasak dan children , ia juga sering mewakili sekolah untuk perlombaan dan akan membawa pulang medali emas , dan salah satu perlombaan yang sering di menangkan adalah Taekwondo .
Tidak hanya terkenal biang onar Ariella juga terkenal dengan sifat humbel dan royal .
Bagi aman jika keduanya menikah karena suatuhal ... apakah mereka akan hidup bahagia dengan perbedaan yang mereka miliki .
Bacalah ceritanya ... SEMOGA MENYUKAINYA ...
Hari pertama masuk sekolah setelah libur semester , banyak sekali para siswa ataupun siswi yang terlambat dan harus berdiri di lapangan menahan terik matahari padahal mereka hanya telat beberapa menit berbeda dengan seorang gadis yang baru saja masuk berjalan melewati gerbang yang tidak peduli dengan sekitar anak itu terlihat santai , gadis dengan rambut hitam yang di ikat kuda , dengan setelan seragam laki - laki , yang baru datang setengah jam setelah gerbang di kunci , wajah watados itu sudah langganan dan tidak membuat heran lagi.
" kalian itu sudah kelas duabelas masih saja terlambat " ucap guru BK dengan suara menggelegar .
" kalian juga kenapa mencontoh kakak kelas yang pemalas seperti mereka datang tidak tepat waktu , seragam tidak rapi kaos kaki warna - warni kalian itu mau jadi apa kalo peraturan sekolah tidak di taati " ucapnya lagi .
" bu kita hanya telat dua menit " ucap yang lainnya .
" ya tetap saja itu namanya telat "
" kalo dia apa namanya bu " kata seorang murid lagi sambil menunjuk kearah belakang sang guru , membuat sang guru langsung berbalik melihat kearah yang di tunjuk muridnya .
" ARIELLA !!!! " panggil gurunya dengan suara menggelegar memenuhi sekolahan , mungkin semua mendengar suara itu .
Dengan wajah tanpa dosa gadis bernama lengkap Ariella Putri j , yang biasa di panggil Ariel itu menoleh dengan wajah polos .
" sini kamu " panggil sang guru dengan tangan melambai , sedangkan gadis itu terlihat seperti tengah bingung sambil menunjuk diri sendiri .
" ya kamu siapa lagi " ucap guru BK dengan geram .
Dengan santainya Ariel berjalan mendekat .
" kenapa bu " tanyanya denga watados .
" kenapa ? kenapa ? , kapan kamu akan berubah jika kelakuanmu kayak gini , kamu mau jadi apa kalo sekolah terus seperti ini datang terlambat ,ini lagi ... kamu itukan cewek kenapa selalu pakai seragam cowok " omel sang guru dengan nafas naik turun , sedangkan sang murid malah berdiri dengan wajah datar seperti tidak terjadi sesuatu .
" sudah bu "
" ariel apa kamu mendengar ibuk , ibu itu lagi marah sama kamu "
" hufff .....gini bu jam pelajaran sudah di muali , ini sudah sangat telat jika masuk kelas dan ketinggalan pelajaran beberapa menit , kenapa ibuk pake acara panggil - panggil segala , mau jadi apa kita kalo sekolah nggak ikut pelajaran , sekolahkan biar pinter kalo nggak ikut pelajaran jadi bodoh ibu mau kita bodoh rugi dong bayar mahal kalo lulus sekolah ini nggak bisa apa - apa "
" ariel ....! " ucap guru itu dengan nada geram .
" bu yang terpenting sekarang belajar " ucap Ariel , dengan tanpa dosa gadis itu hendak pergi meninggalkan halaman tapi langkahnya terhenti kala melihat beberap murid yang masih disana berdiri dengan keringat karena panas .
" kalian kenapa masih disini sudah sana masuk , kalian mau ketinggalan pelajaran " ucap Ariel menirukan nada gurunya , memdengar ucapan Ariella siswa maupun siswi terlihat masih bingung dan masih berdiri disana .
" sudah sana ngapain masih disini " ucap Ariela lagi membuat semua anak yang masih berdiri di tengah lapangan bersorak ria dengan cepat mereka pergi berlari ke kelas masing - masing .
" dan ibu sebentar lagi kan masuk kelas untuk mengajar ngapain ibu masih disini kasian anak - anak nanti nungguin ibu " ucap Arel lagi yang langsung pergi meninggalkan tempat dengan berlari , sedangkan sang guru menarik nafas menghadapi satu murit yang bandelnya nauzubilah itu .
kurang beberap bulan lagi , kurang beberapa bulan lagi ... mungkin batin sang guru sambil mengelus elus dadanya mencoba bersabar .
Di kelas saat pelajaran berlangsung dengan pengajar seorang guru kimia , tanpa permisi Ariella langsung masuk dan duduk ditempat nya saat sang guru tengah menghadap ke papan tulis menulis materi pagi ini .
" ariel kapan kamu datang " tanya sang guru saat berbalik dan melihat muridnya yang sudah duduk di mejanya dengan buku dan pulpen yang baru di keluarkan dari tasnya .
" baru saja " jawab Ariel sambil membuka bukunya dan membuka tutup pulpennya , lalu fokus menulis tulisan di papan tulis , tidak perduli dengan guru yang bergeleng pelan melihatnya .
Dia memang anak yang bandel tapi kalo soal pelajaran ia tetap menulis kalo hatinya lagi penuh , maksudnya moodnya bagus , kalo mood nya buruk jangankan nulis masuk kelas aja paling nggak mau .
Di kelas lain , seorang remaja yang duduk di bangku paling depan dekat dengan meja Guru , wajah tampan dengan penampilan yang selalu terlihat rapi , tengah membaca buku , murid teladan yang selalu menjadi kebanggan guru .
" teman - teman hari ini guru tidak masuk kelas beliau hanya memberikan tugas , jika sudah selesai boleh di kumpulkan di aku " ucap wakil ketua , namanya winda .
" kenapa di kamu , kenapa tidak di haikal dia kan ketua nya " protes yang lainnya tidak senang , karena selalusaja di winda apa - apa winda .
" ya kan biasa di kumpulin di akau nanti aku sama haikal yang nga..."
" kumpulin saja di meja guru , nanti akan aku antar ke ruang guru " sahut haikal memotong ucapan winda , nada suaranya terlihat sangat dingin , sekalinya dia buka suara semua lngsung menurut .
" tuh denger " sahut yang lain .
Saat semua sudah fokus mengerjakan , kelas terasa begitu hening , ya tentu saja terasa sangat sepi karena kelas mereka bukan kelas sembarangan , kelas ipa satu yang memang berisi anak - anak berprestasi penurut dan taat peraturan , mereka akan selalu fokus dengan tugasnya dan tidak mengeluarkan suara seperti mengeluh kesulitan , saat mereka tidak bisa mereka tetap diam dan berusaha mengerjakan , jika benar - benar tidak bisa mereka hanya akan melingkari nomornya dengan tinta merah seperti yang di perintah guru , nanti jika waktunya pelajaran itu lagi akan di bahas bersama .
Tak memakan waktu lama , Haikal hanya cukup beberpa menit anak laki - laki itu sudah mengumpulkan bukunya seperti yang ia bilang tadi di meja guru , sambil menunggu yang lain mengumpulakn Haikal kembali membuka buku yang lain dan mulai belajar , itulah kebiasaannya jika sedang jam kosong tidak seperti anak lain yang akan pergi bermain keluar kelayapan atau kekantin .
Dia anak yang sangat patuh dengan peraturan , disiplin itulah keunggulan darinya selain jenius .
kembali ke kelas sebelumnya , guru tengah menjelaskan dengan sangat detail dan semua murid mendengarkan dengan seksama kecuali satu murid yang asik menggambar di buku , dia tampak serius dan fokus denga kegiatannya sendiri .
Membuat sang guru merasa lega melihat satu murid yang duduk di pojok sana duduk dengan damai tidak kelayapan atau membolos seperti biasa .
" ariel apa sudah faham " tanya sang guru .
" hemm " jawabnya dengan mengangguk tanpa melihat kearah sang guru .
" baiklah sekarang sepeti biasa bapak beri soal lisan yang salah berdiri " ucap sang guru .
Dengan sedikit ramai anak di kelas menjawab pertanyaan yang di berikan secara acak oleh sang guru , terlihat murid ada yang tegang dan terus berdoa agar ia tidak mendapat soal yang sulit , ada juga yang berdoa agar ia tidak di tunjuk .
beberapa pertanyaan mudah di jawab dan ada beberapa yang susah , seperti soal yang satu ini sudah empat siswa yang tetap berdiri karena soal ini , dan guru masih terus mencari siap murid yang akan menjawab pertanyaannya , dan itu membuat semua murid semakin tegang di buatnya .
" apa itu hukum Kirchhoff " ucap Guru itu lagi sambil mencari mangsa ke lima , dan jari telunjuk itulah yang di takuti para siswa .
" ariel " ucap sang guru , sedangkan bocah yang di panggil masih fokus dengan gambarnya .
" ariel di panggil " ucap seorang teman yang duduk di bangku depannya , membuat Ariel mengangkat kepalanya dan menatap gurunya
" kenapa pak " tanyanya dengan wajah polos , membuat se isi ruangan tertawa di buatnya .
" ariel ariel .... " ucap sang guru , sudah tidak heran lagi dengan bocah satu itu .
" kenapa pak " tanya Ariella lagi .
" apa itu hukum Kirchhoff "
" nggak tau " jawab Ariella , yang tampa dosa kembali ke bukunya dan menggambar lagi .
" riel kalo kamu bisa jawab nanti bisa keluar duluan kekantin " ucap sang guru mencoba merayu sang murid , biasanya kalo sudah di pancing anak satu itu bisa menjawabnya bahkan lebih baik dari murid yang lain .
" em ok , Hukum-hukum Sirkuit Kirchhoff adalah dua persamaan yang membahas kekekalan muatan dan energi dalam sirkuit listrik, dan pertama dijabarkan pada tahun , tahun berapa ya pak ? " tanya Ariella .
" ya nggak tau saya " ucap sang guru .
Ya kesulitan dari soal ini mengingat tahun nama penjabarnya .
" em ... em oh ya tahun 1845 oleh Gustav Kirchhoff. Hukum-hukum ini juga sering disebut sebagai Hukum Kirchhoff dan sering kali digunakan dalam teknik elektro " jawab Ariela .
" bagus lalu apa bunyi Kirchhoff 1" tanya sang guru lagi .
" bunyi hukum kirchhoff 1 lebih umum ditulis Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik cabang akan sama dengan jumlah kuat arus listrik yang meninggalkan titik itu. Hukum I kirchhof biasa disebut Hukum Arus kirchhof atau Kirchhoff's Current Law (KCL) " jawab Ariella dengan mudah .
" lalu hukum kirchhof sendiri apa fungsinya "
" berfungsi untuk melakukan penghitungan pada sebuah tegangan dan arus listrik yang ada di sebuah rangkaian " jawab Ariella
" bunyi hukum kirchhoff 2 "
" sudah yang lain satu kenapa aku banyak pertanyaan apa bapak sengaja " ucap Ariella yang baru menyadari jika pertanyaan buatnya lebih banyak dari yang lain .
" kamu kan hadiahnya keluar kekantin sedangkan yang lain kan engak , satu lagi baru boleh keluar "
" hais .... baiklah , Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik ε dengan penurunan tegangan IR sama dengan nol "
" lalu apa rumusnya hukum kirchhoff 2 "
" sudahlah aku mau keluar " jawab Ariella yang langsung berdiri dan bersalaman sama sang guru lalu keluar .
Melihat Ariella keluar semua siswa ataupun siswi di buat tertawa dengan tingkah bocah itu meski dia sangat bandel tapi terkadang ada sikap lucu darinya yang menghibur .
" dia itu sebenarnya pandai cumak ya begitu perilakunya , tadi memang saya sengaja memberi soal banyak padahal kalian cuma satu , mumpung lagi penurut kalo nggak gitu ya nggak bisa " jelas sang guru .
" iya pak , guru yang lain kadang juga begitu "
Di luar kelas , Ariella berjalan melewati lorong sekolah , menuju kantin sekolah namun langkahnya terhenti kala melihat kearah lapangan tempat dimana anak ips sedang pelajaran olah raga , dengan cepat gadis itu berlari kearah lapangan dan melupakan soal kantin .
" gue ikut " ucap Ariella saat sudah sampai di lapangan sambil menahan bola yang memang menggelinding kearahnya .
" ariel kenapa kamu disini bukanya sekarang kamu pelajarannya pak dimas wali kelas mu " tanya guru olah raga .
" aku sudah boleh keluar lebih dulu " jawab Ariella .
" ini pemainnya sudah cukup kamu pelajaran olah raga kan tiga hari lagi " ucap sang guru olah raga .
" ya elah sekali aja kenapa sih "
" nggak lebih baik kamu ke kantin atau kemana lagian sebentar lagi ganti jam pelajaran " ucap sang guru
" hah ... sudahlah " jawab Ariella yang langsung pergi dengan wajah kesal sambil menendang bola kearah anak yang lainnya .
Siapa yang tidak mengenal Ariella , bahkan semut sekolahpun bisa mengenalinya .
" loh pa ariel nggak jadi ikut "
" nggak "
" yah ..."
" kalian ini kenapa kok semangat kalo ada ariel , sudah lebih baik di mulai " kata sang guru .
Mau nggak seneng gimana kalo Ariella ikut main suasana akan terasa seru terus dapat traktirran makan di kantin .
Semua buku sudah terkumpul di meja , dan saatnya Haikal mengumpulkannya di kantor .
" haikal aku ikut ya " ucap Winda menghentikan langkah Haikal .
" nggak " jawab Haikal dingin , yang langsung pergi tanpa perduli dengan Winda yang menekuk wajahnya .
" kasihannya " ucap yang laian dengan wajah mengejek .
" diam kalian " kesal Winda
Dengan membawa beberapa tumpuk buku Haikal berjalan dengan menawan melewati kelas - kelas yang masih ada jam pelajaran , membuat siswi tak konsen belajar saat melihat Haikal melewati kelasnya , semua terpesona melihat Haikal lewat dengan tampan dan menawan .
" wah ganteng banget " ucap para siswi yang mencuri pandangan .
" wah - wah memang deh kagak salah udah ganteng tajir , pinter sempurna banget "
Bisik - bisik setiap anak yang kelasnya di lewatin Haikal .
Sampai di ruang guru Haikal masuk dengan sopan lalu meletakkan buku di meja guru yang tidak hadir di kelas , dengan sopan pula haikal meberi tau guru yang akan mengajar di kelasnya untuk segera masuk kelas .
" pak hari ini ada jam di kelas ipa satu " ucap Haikal pada sang guru MTK .
" oh iya bantu bapak bawa buku "
" iya " jwab Haikal , dua buku tebal pelajaran MTK haikal bawa sambil berjalan di belakang sang guru untuk kembali ke kelas .
Saat langkah keduanya sampai di luar tak jauh dari Kantin , langkah guru terhenti dan di ikuti Haikal di belakangnya yang juga terhenti karena tali sepatunya lepas .
" ariel kamu mau kemana "
" ke kantin "
" bukannya ini masih jam pelajaran "
" sudah tau "
" lalu kenapa nggak masuk kelas "
" sebentar "
Terdengar guru itu tengah memarahi siswi yang mau membolos jam kelas , tapi anehnya siswi itu begitu santai menjawab semua omelan guru tanpa ada rasa takut , padahal guru yang tengah mengomelinya adalah guru terkenal paling killer di sekolah .
Mendengar itu membuat Haikal penasaran siapa siswi itu , setelah mengikat tali sepatunya yang sempat lepas , dengan cepat Haikal berdiri dan mencoba melihat siapa siswi itu , tapi sayang siswi itu sudah tidak ada dan tinggal guru yang tengah membuang nafas berat .
" dasar anak nakal " gumam guru itu yang masih didengar Haikal .
Ini pertama kalinya Haikal mendengar ada yang tidak takut kepada guru mtk , biasanya senakal apapun siswi ataupun siswa pasti takutnya sama guru mtk .
Berjalan kembali ke kelas dengan wajah lesu , Ariella masuk dan langsung duduk di bangkunya tampa bersuara , melihat murid satu itu sang guru hanya mengerutkan dahinya kenapa anak muridnya yang beberapa menit tadi ia beri izin keluar untuk kekantin dan sekarang kembali dengan wajah di tekuknya .
" loh ariel kenapa kok sudah balik " tanya pak dimas .
" nggak boleh ikut main bola sama pak rangga " jawab Ariella sambil ngeluarin buku dan bulpennya lagi .
"ya sudah ikut pelajaran bapak saja sekarang pelajaran biologi " jawab pak Dimas dengan senyum , hari ini dia akan mengajar di kelas ipa tiga sampai jam istirahat nanti .
" sudah tau " jawab Ariella .
Di kelas lain , seorang siswa tengah mengerjakan soal didepan kelas , soal yang cukup sulit karena materi belum di jelaskan oleh sang guru , tapi dengan mudah anak laki - laki itu mengerjakannya .
" pak sudah " ucap Haikal
" ya bagus kamu boleh duduk " ucap Sang Guru , Haikal kembali ke mejanya tepat di depan meja guru , ia duduk tanpa menimbulkan suar , dan kini saatnya Guru menerangkan materi yang bersangkutan dengan soal yang di kerjakan Haikal .
Semua murid tampak diam mendengarkan sang guru begitupun denga Haikal meski ia sudah tau materi itu tapi tetap saja ia diam di tempat mendengarkan sang guru menerangkan .
Kring kring kring .....
Setengah waktu di sekolah sudah berakhir , dan kini waktu para siswa / siswi untuk istirahat , banyak para murid yang berbondong - bondong keluar kelas menuju kantin , ada yang menuju perpus dan ada juga yang pergi kelapangan basket ataupun bola , ada juga yang menetap di kelas tengah bercerita yah biasanya dilakukan para anak cewek .
Tapi berbeda dengan kelas ipa satu yang sedikit terlambat keluar untuk jam istirahat karena guru masih menerangkan materi , beberapa siswa yang merasa kurang faham jadi mau tidak mau sang guru menerangkan ulang .
Di lapangan seorang anak perempuan dengan seragam siswa atau lebih tepatnya seragam anak laki - laki tengah bermain bola bersama teman - temannya , begitu asik dan sangat seru , hinga suatu tendangan yang Ariella lakukan mendarat tepat di kelas yang masih ada kegiatan belajar mengajar , ya dikelas ipa satu .
Buk ..... pyar ... suara kaca yang pecah akibat bola , mendengar itu semua siswa yang bermain bola berhamburan berlari terbirit - birit karena takut kenak tegur .
" aw .." pekik salah satu siswa yang terkena bola dan serpihan kaca .
" kamu nggak papa win " tanya yang lainnya dengan panik , ya gadis bernama winda itu duduk di bangku paling depan dan tepat di sebelah kaca .
Isak tangis Winda pecah , gadis itu menangis menahan sakit sudah tertimpa bola kenak pecahan kaca juga kan makin sakit , bukan hanya winda yang kenak , tapi yang parah hanya winda.
" kamu bawa winda ke uks " perintah sang guru .
" iya pak " jawab teman yang bangkunya dekat dengan winda , dengan segera anak itu membawa winda ke uks seperti yang di perintahkan guru .
" siapa yang main - main ini " geram pak Hadi yang langsung keluar melihat ke arah lapangan , tampak lapangan sepi tidak ada satupun anak disana .
" kalian bersihkan kaca - kacanya saya kekantor dulu pelajaran di lanjutkan hari berikutnya , haikal tolong buku saya "
" iya pak " ucap anak kelas yang lainya .
Dan Haikal tentu dengan cepat membawa buku sang guru kekantor seperti biasa , dia memang murid bertanggung jawab .
Di kantor Pak Hadi langsung menyuruh pak Dimas dan pak rangga untuk melihat cctv yang terletak di bagian halaman , tampak Ariella bersama teman - temannya yang tengah asik bermain bola dan tampak pula saat dimana Ariella menendang bola dengan sangat keras hinga melayang sampai ke kelas ipa satu , dengan murka guru itu menyuruh guru Bk untuk memanggil para pelaku .
Di uks winda yang sudah terbaring di kasur , ia masih menangis karena darah di bagian lengan kanan yang terkena kaca masih terus mengalir , karena peralatan kesehatan di sekolah tidak lengkap pihak uks membawa Winda ke rumah sakit terdekat agar cepat di tangani .
Sampai di kantor Haikal langsung meletakkan buku pak hadi di meja , saat ia akan pergi langkahnya terhenti kala melihat beberapa grombol anak yang masuk ke ruang BK tepat didepan kantor Guru .
" apa mereka pelakunya " gumam Haikal sambil bergeleng kecil lalu pergi begitu saja .
Di ruang BK bu tatik mencoba menahan amarah , sepuluh anak yang bermain sepak bola dan salah satu dari sepuluh anak itu adalah anak yang sudah menjadi langanan bk , siap lagi kalo bukan Ariella .
" bu saya tidak bersalah kenapa di panggil kesini " protes yang lainnya .
" benar lagian kita cuma main bola saja yang nendang sampai kekelas ipa satuka ariella kenapa kita ikutan di panggil " sahut yang lainnya .
" sudah - sudah sama aja "
" tidak sama dong bu " sahut yang lainnya dengan serempak .
" ARIELLA " panggil seorang yang baru datang dengan suara menggelegar mengisi ruangan , membuat semua siswa yang duduk di ruang bk terdiam seketika , ya tentunya itu suara pak Hadi guru yang di takuti para siswa , guru tergalak dan terkiler di sekolah .
" iya pak " jawab Ariella santai tidak tergambar rasa takut sama sekali .
" kamu tau gara - gara ulah kamu anak kelas ipa satu terluka sekarang di bawa kerumah sakit , kamu itu selalu saja yang bikin onar " ucap pak Hadi dengan amarah .
" oh " jawab Ariella
" oh ! KAMU ITU ..."
" pak sabar pak " ucap pak Dimas yang baru datang menyusul ke ruang BK .
" sabar sabar lihat kelakuannya "
" ia pak biar saya sama pak di mas yang mengurus " ucap bu tatik.
" hah terserah pak dimas sama bu tatik saja " ucap pak Hadi yang langsung keluar .
" ariel " ucap pak dimas , guru yang selalu menjadi pembimbing Ariella sejak anak itu kelas satu pak dimas selalu saja menjadi wali kelasnya , ya karena tidak ada guru yang mau menjadi wali kelas jika Ariella di kelas itu , dan hanya pak dimas guru yang sabar dengan kelakuan murit satu - satunya , yah walau terkadang pak dimas sering mengelus dada .
" iya pak "
" apa yang akan kamu lakukan jika sudah begini " tanya pak dimas dengan sabar , sedangkan Ariella hanya mengangkat kedua bahunya tanda tidak tau .
" riel lo harus tangung jawab obatin dia kek , biyayain dia berobat lo kan banyak duit " sahut Alex teman yang biasa bermain dengannya .
" iya lo " sahut Aldo
" hufff ok lah " jawab Ariella enteng .
" ya sudah sepulang dari sekolah nanti bapak sam bu tatik temani kamu ke rumah sakit " ucap pak dimas .
" iya " jawab Ariella .
" ya sudah kalian kembali kekelas masing - masing setelah ini jam pelajaran di mulai lagi " ucap bu tatik .
" dan lain kali kalo bermain hati - hati " kata bu tatik .
" iya bu " jawab yang lain .
Semua kembali ke kelas masing masing begitupun Ariella yang berjalan santai masuk kelas , namun langkahnya terhenti kala terdengar suara ponselnya yang berdering Ded is cooling ....
" halo " sapa Ariella .
" halo sayang ded sudah transfer uang jajan kamu "
" ya "
" nanti kalo butuh apa - apa kamu telfon saja ded atau om gabriel "
" ya "
" ya sudah ded tutup dulu telponnya ded masih sibuk "
" ya "
" da sayang jaga kesehatan love you "
" hem "
tut ... sambungan terputus , Ting ..... kink beralih denga suara pesan masuk 📨 ***Sayang bagaimana kabar mu ? mom harap kamu baik - baim saja , oh iya mom sudah transfer uang jajan buat kamu jangan lupa jaga kesehatan .
mom sayang anak mom yang cantik .
love you*** ...
Setelah menerima telfon dari sang ayah dan membaca pesan dari sang ibu , Ariella langsung menutup ponselnya tanpa mau membalasnya , kemudian ia melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti .
" riel kamu kagak apa " panggil seseorang , membuat langkah Ariella terhenti lagi , terlihat seorang wanita berlari mendekat kearah Ariella dengan tergesa - gesa , namanya Marina anak dari bu galuh pengasuh Ariella .
" nggak "
" tapi kamu tadi di panggil ke bk , kamu melakukan apa lagi sih riel "
" sudahlah gue mau masuk kelas "
" kamu belum makan apa apa , nggak lapar "
" sudahlah gue kagak papa kok "
" ya sudah masuk kelas belajar yang pinter entar pulang biar aku masakin masakan kesukaan kamu "
" ya " jawab Ariella yang langsung pergi .
Marina adalah guru penjaga perpus di sekolahan ini dia masih berkuliah dengan biaya dari ayah Ariella , ia sangat baik pada Ariella menganggap Ariella sebagai adiknya sendiri selalu khawatir jika terjadi sesuatu kepada Ariella , ya karena sejak kecil Ariella di asuh ibunya dan sejak kecil pula Marina selalu bersama Ariella menjaga gadis itu membantu sang ibu .
Jam Sekolah sudah ber akhir , dan saat inilah waktunya Ariella di temani pak dimas dan bu tika menjenguk korban yang terkena bola .
Sampai di rumah sakit yang tidak jauh dari sekolah , Ariella berjalan tepat di belakang pak dimas dan bu tatik , dengan membawa buah tangan yang ia beli sebelum ke RS .
Sampai di ruangan di mana anak bernama Winda di rawat , Ariella masuk dengan di temani bu tatik dan pak dimas .
" oh pak guru bu guru " sapa dua orang tua yang tidak lain ayah dan ibunya Ariella .
" iya pak , kami datang kemari untuk menjenguk nak winda " ucap pak Dimas .
" iya silahkan " kata sang ibu winda , sambil memberikan kursi yang di sodorkan kepada Pak dimas dan bu tatik .
" sebelumnya kami kesini bukan hanya menjenguk atau melihat keadaan nak winda , kami kesini juga ingin mengantar anak murid yang hendak mengucapkan maaf karena sudah menyebabkan kecelakaan " jelas bu Tatik .
" ariel " panggil pak dimas agar Ariella menyapa dan mengatakan sesuatu sebagai tanda minta maaf .
" jadi ini yang membuat anak saya celaka " ucap sang ibu yang kelihatannya sudah memanas .
" sudah bu sabar namanya juga anak - anak " sahut sang suami .
" anka - anak , tetap saja harus di beri tau kalo sedang bermain itu biar hati - hati " ucap istrinya dengan ketus .
" maaf semua salah saya karena sudah menendang bola terlalu keras , saya juga tidak tau jika akan terjadi seperti ini " ucap Ariella .
" sekarang sudah tau , lain kali berhati - hati " ucap ibunya winda kali ini tidak dengan amarah .
" anak laki - laki selalu saja seperti itu mainnya nggak pernah bisa diem ada saja , anak saya dulu juga begitu sering sekali di panggil guru bk bikin saya pusing " lanjutnya membuat bu tatik dan pak dimas hanya bisa tersenyum , mendengar perkataan ibu winda yang mengira Ariella itu anak laki - laki .
" namanya juga anak laki - laki ya pak buk itu sudah biasa " sahut ayah winda , yang juga mengira Ariella itu anak laki - laki .
" hehe i iya pak ta tapi ariel ini an .." ucap bu tatik yang terpotong .
" win saya minta maaf sudah bikin kamu terluka " sahut Ariella .
" i iya lain kali hati - hati ya riel " jawab Winda dengan senyum canggung .
" dan pak bu saya akan membayar biaya rumah sakit dan pengobatannya sebagai tanda maaf " ucap Ariella lagi .
" saya akan urus setelah keluar dari sini " ucapnya lagi dengan senyum .
" dan ini ada sesuatu untu kamu " lanjutnya sambil menyodorkan sebuah bingkisan berisi buah - buahan , lalu plastik berisi makanan ringan seperti coklat dan teman - temannya .
" ya ampun nak tidak usah segitunya jadi ngerepotin lagian ini juga namanya kecelakaan orang juga tidak tau kalo akan begini , jika wnda tau akan terkena bola juga akan menghindarinya " ucap sang ayah .
" tidak papa pak ini hal biasa " jawab Ariella .
" kamu baik - baik saja nak winda" tanya Pak dimas .
" iya pak sudah sedikit membaik " jawab Wnda .
" ya sudah kalo begitu saya pamit pulang dulu , ada urusan soalnya " sahut Ariella membuat semua menoleh .
" ariel " panggil pak dimas dan bu tatik bersamaan .
" semoga kamu lekas sembuh " ucapnya lagi dengan senyum pada Winda .
" i iya " jawab winda .
" saya permisi ya pak buk " pamit Ariella dengan sopan , yang membuat kedua guru yang masih duduk itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal .
" iya nak lain kali hati - hati kalo main " jawab ayah Winda .
" iya lain kali saya akan berhati - hati " jawab Ariella .
Kemudian Ariella keluar ruangan , di ikuti Pak dimas dan bu tatik yang juga ikut berpamitan pulang .
" ariel " panggil bu tatik .
" hem " jawab Ariella .
" ibuk sudah pernah hilang kan kamu itu harus pake baju seragamnya anak perempuan lihat tadi ayah sama ibunya winda sampai salah faham "
" shhut..... diam " kata Ariella yang membuat gurunya terdiam .
Di depan resepsionis Ariella menanyakan biaya perawatan dan rumah sakit winda , lalu membayarnya dengan lunas seperti yang dia katakan sebelumnya tadi , setelah semua selesai Ariella pergi keluar ke tempat parkir , tempat dimana mobilnya di parkir disana .
" pak kok kita kayak temannya ya " ucap bu tika .
" sabar bu " jawab pak dimas .
" sudah sabar setiap kali bertemu "
" ya sudah lebih baik kita pulang lihatlah ariel sudah balik lebih dulu " ucap Pak dimas melihat mobil Ariella yang lewat didepannya .
" hah dasar anak nakal mana nggak nyapa atau negur gurunya dulu awas besok kalo sampai di sekolah " omelnya yang membuat Dimas bergeleng kecil .
Sampai dirumah seperti biasa Haikal akan langsung ke kamarnya , dan akan turun jika ia mau maka dan ada keperluan penting selain itu ia tidak akan turun .
Tok ... tok ...
" masuk "
" tuan muda nanti malam akan ada pesta mewakili tuan besar , di harap anda datang , di hotel xxx di luar kota "
" hemm "
" kalo begitu saya keluar jika ada apa - apa bisa panggil saya "
" hemm " jawab Haikal .
Selaian membaca membaca dan membaca Haikal kerap mewakili sang kakek mewakili sang kakek untuk keperluan bisnis , dia memang tidak pernah keluar selain hal penting , hidupnya selalu di rumah tidak ada kata nongkrong seperti anak pada umumnya , lagian dia juga tidak memiliki banya teman , dan juga tidak se akrab itu untuk bermain - main dengan teman sekelasnya .
Sampai di unit apartemennya Ariella langsung menunju kamarnya merebahkan diri di kasur beberapa menit , lalu beranjak pergi ke kamar mandi tak menunggu waktu lama dia keluar lalu mengganti bajunya setelah siap , ia mengambil kunci mobil dompet dan ponsel lalu pergi ketempat biasanya .
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!